17110823 ptk penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran ipa di sd untuk meningkatkan hasil belajar...

7/26/2019 17110823 PTK Penerapan Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran IPA Di SD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

1/144

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam lingkup mikro, pendidikan diwujudkan melalui proses belajar

mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas . Proses ini berlangsung melalui

interaksi antara guru dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif.

Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses

perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna . Agar hal tersebut dapat

terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi

peserta didik dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara bermakna dan

efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif dan kreatif.

!urya,"##$ % "'

(lmu Pengetahuan Alam (PA ' merupakan salah satu disiplin ilmu yang

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga (PA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-

fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan, sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh

pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensinya

agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

)erdasarkan observasi dilapangan adanya temuan bahwa kedudukan

dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat ini cenderung masih

dominan. Aktifitas guru masih sangat besar dibandingkan dengan aktifitas

siswa yang masih rendah kadarnya. *etika proses belajar mengajar hendaknya

terjalin hubungan yang sifatnya mendidik dan mengembangkan. +uru tidak


2/144

hanya menyampaikan materi akan tetapi sebagai figur yang dapat merangsang

perkembangan siswa. !ebagaimana yang tertuang dalam kurikulum $

*!P ' mata pelajaran (PA di !D/M( pembelajaran (PA sebaiknya

dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry ' untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. 0leh karena

itu pembelajaran (PA di !D menekankan pada pemberian pengalaman langsung

melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah,

dalam hal ini seorang guru harus memiliki kompetensi yang cukup sebagai

pengelola pembelajaran. !eorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan

akan lebih baik dan mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang

efektif, sehingga hasil belajar siswa akan optimal.

Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan

pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan

aktifitas, meningkatkan penguasan konsep, meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa1

!ehubungan dengan hal diatas metode mengajar yang digunakan oleh

guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi

yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan bergairah dalam

belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang digunakan guru

dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran


3/144

Pembelajaran (PA pada pelaksanaannya haruslah diupayakan dalam

kondisi pembelajaran yanga kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat

aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan dan

fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna dan bentuk

terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi kelas yang

kondusif, sehingga tujuan penmbelajaran dapat dicapai dengan optimal.

!ebagaimana dikemukakan oleh 23er 2sman $% 4"' bahwa 5)elajar yang

efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkret dan

menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak .

+alton 6 7arlen 8asbiati, $9% $&' mengemukakan bahwa 5!ecara

global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler

pendidikan sains (PA' dalam kurikulum pendidikan dasar adalah mendidik

anak agar memahami konsep sains, memiliki keterampilan ilmiah, dan religius.

*eilmiahan dan tujuan pendidikan (PA sebagimana dipaparkan di atas sudah

tentu tidak serta merta dapat dicapai oleh materi pelajaran (PA, melainkan

dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan didalamnya.: Dengan melibatkan

siswa dalam pembelajaran, siswa dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan

para ilmuwan dalam memperoleh ilmu pengetahuan untuk menemukan konsep-

konsep serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

!iswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika belajar

menemukan sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut

sehingga terjadi suasana belajar yang menyenangkan, sebagaimana

dikemukakan oleh 23er 2sman $% 4"' bahwa 5Pengajaran yang

menggunakanbanyak verbalisme tentu akan cepat membosankan; sebaliknya


4/144

pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa

tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.:

Dengan demikian banyak hal yang bisa siswa dapatkan melalui metode

pengajaran inkuiri yang akan menggiring siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran dan lebih jauhnya dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar

(PA, untuk itu penelitian ini diberi judul 5Penerapan Metode (nkuiri dalam

Pembelajaran (PA di !D untuk Meningkatkan 7asil )elajar !iswa pada *onsep


5/144

!. "u#uan Penelitian

!esuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini

bertujuan untuk%

1. 2ntuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep cahaya

sebelum guru menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran.

2. 2ntuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri

. 2ntuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa

setelah guru menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran.

D. $egunaan Penelitian

7asil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada semua pihak yang terkait,secara khusus manfaat penelitian

ini yaitu%

1. Bagi sis%a

a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemukan hal-hal baru

bagi dirinya didalam pembelajaran (PA.

b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

c. dapat mempermudah penguasaan konsep, memberikan

pengalaman nyata, memberikan dasar-dasar berfikir konkret

sehingga memgurangi verbalisme, meningkatkan minat belajar

dan meningkatkan hasil belajar.


6/144

2. Bagi guru

a. 2ntuk meningkatkan profesionalisme guru

b. Meningkatkan tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru.

c. Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan dan

keterampilan dalam merancang metode yang tepat dan menarik serta

mempermudah proses pembelajaran melalui metode inkuiri.

. Bagi sekolah

a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan

sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah,

khususnya pembelajaran (PA dan umumnya seluruh mata

pelajaran yang ada di sekolah

b. Dapat memberikan masukan dalam mengefektifkan pembianaan

dan pengelolaan proses belajar mengajar dalam pelaksanaan

pendidkan.

&. Bagi 'eneliti(

memberi gambaran yang jelas tentang efektifitas pembelajaran

(PA dengan menggunakan metode inkuiri sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa

E. $lari)ikasi $onse'


7/144

2ntuk menghindari verbalisme atau kesalahan penafsiran istilah dan

memudahkan pemahaman permasalahan penelitian maka perlu kiranya

didefinisikan beberapa istilah penting sebagai berikut%

1. Metode Inkuiri

5Metode inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau

tanpa bantuan guru. Metode ini melibatkan peserta didik dalam proses-

proses mental dalam rangka penemuannya 5 !umantri, "##=/"###%">'

Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa metode inkuiri

merupakan metode pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa

menemukan sendiri konsep-konsep ilmu pengetahuan dengan cara

melakukan percobaan.

2. Pe*+ela#aran IPA di ,D

Pembelajaran (PA di !D menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah. !ebagaimana dalam kurikulum $

*!P', tujuan mata pelajaran (PA terutama pada konsep


8/144

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Metode inkuiri merupakan metode yang memberikan kesempatan

kepada siswa unruk menemukan sejumlah informasi dengan atau tanpa

bantuan guru. Penerapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini

menekankan pada kegiatan pengamatan, eksperimen dan diskusi terhadap

sifat-sifat cahaya dengan maksud agar siswa dapat belajar lebih aktif dan

lebih bermakna.

. Hasil +ela#ar

7asil belajar biasanya dapat terlihat dari perubahan tingkah laku

siswa setelah melalui proses belajar, karena belajar meupakan proses

perubahan tingkah laku pada seseorang dengan adanya interaksi dengan

lingkungannya. 7asil belajar merupakan pembuktian dari kecakapan dan

kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dilihat dari perilaku dalam

bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupum

keterampilan motorik. @inataputra,$&'

)erdasarkan pengertian diatas hasil belajar merupakan pembuktian

perubahan tingkah laku melalui proses belajar yang dapat terlihat dari

penguasaan pengetahuan serta ketererampilan motorik.


9/144

BAB II

$A-IAN "E/I"I,

A. Penera'an Metode Inkuiri

Metode pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada

dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini merupakan

cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam melakukan interaksi dengan

siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan faktor perkembangan

kemampuan siswa, diantaranya %

". Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa

ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran curriosity'

$. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang

iuntuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui

pemecahan masalah.

>. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin

menguji kebenaran sesuatu Sikap skeptic)

9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan

penemuan Berinkuiry' terhadap sesuatu topik permasalahan.


10/144

. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.

&. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara

mandiri Independent study'.

=. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara

bekerja sama cooperative learning'.

#. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi

dalam belajarnya.

Metode inkuiri merupakan salah satu metode mengajar. (stilah metode

penemuan/ inkuiri discovery methode' didefinisikan sebagai suatu prosedur

yang menekankan belajar secara individual, manipulasi objek atau pengaturan /

pengkondisian objek, dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi

atau penarikan kesimpulan dibuat +ilstrop, "#&9%4'

(nkuiri adalah suatu metode yang digunakan dalam pembelajaran

fisika/!ains' dan mengacu pada salah satu cara untuk mempertanyakan,

mencari pengetahuan atau informasi atau mempelajari suatu gejala. *oes,

$4%"$'

+age 6 )arliner "#=> % >#' mengutarakan bahwa dalam metode

penemuan, para siswa memerlukan penemuan konsep, prinsip dan pemecahan

masalah untuk menjadi miliknya lebih daripada sekedar menerimanya atau

pendapatnya dari seorang guru atau sebuah buku.

Metode inkuiri menurut Mudjito "##=%=9' adalah metode yang

mengarahkan murid untuk melakukan kegiatan penelitian dan pemecahan

masalah yang kreatif. Peranan guru dalam metode ini adalah adalah membantu

murid untuk memilih topik, mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan


11/144

topik, mengalokasikan sumber-sumber, menarik kesimpulan, dan meneliti

kesimpulan secara kritis. Murid dalam pelaksanaan metode ini harus belajran

mengajukan pertanyaan, menemukan sumber-sumber, mengumpulkan

informasi, menyusun jawaban atau kesimpulan, menyatakan pendapat, dan

menganalisa pendapat sendiri secara kritis.

Metode inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau

tanpa bantuan guru. Metode ini melibatkan peserta didik dalam proses-proses

mental dalam rangka penemuannya. Metode inkuiri memungkinkan para

peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk

tujuan belajarnya. !umantri,"##=/"###%">'

(nkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta

keterangan, atau penyelidikan, dan inkuiri berarti penyelidikan Ahmadi,

"##&%&'. !iswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik.

Materi yang disajikan guru bukan begitu saja diberikan dan diterima oleh

siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh

berbagai pengalaman dalam rangka 5menemukan sendiri: konsep-konsep yang

direncanakan oleh guru Ahmadi, "##&% '.

Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode

inkuiri merupakan prosedur pengajaran yang menekankan kegiatan siswa

secara mandiri untuk menemukan konsep-konsep keilmuan terutama pada mata

pelajaran (PA yang membutuhkan penguasaan berfikir secara ilmiah. Metode

ini akan menggiring siswa lebih aktif melakukan penelitian di dalam maupun

di luar kelas dengan bimbingan guru.


12/144

Benis-jenis metode inkuiri menurut Muhammad Ali $>%=&'

diataranya %

". (nkuiri terpimpin

Pada inkuiri terpimpin pelaksanaan dilakukan oleh siswa berdasarkan

petunjuk-petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada umumnya berbentuk

pertanyaan membimbing.

$. (nkuiri bebas

Dalam inkuiri bebas siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana

seorangscientist. Masalah dirumuskan sendiri, eksperimen dan penyelidikan

dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep dilakukan sendiri.

4. (nkuiri bebas yang dimodifikasi

)erdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atai teori

yang sudah difahami siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan

kebenaran.

Menurut +ulo $$%=-=&', peranan utama guru dalam menciptakan

kondisi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut.

a. Motivator, yang memberikan rangsangan supaya siswa

aktif dan gairah berpikir.

b. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan

dalam proses berpikir siswa.

c. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka

perbuat dan memberikan keyakinan pada diri sendiri.

d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan

di dalam kelas.


13/144

e. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada

tujuan yang diharapkan.

f. Manager, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi

kelas.

g. e!arder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai

dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa.

10 Prosedur 'enggunaan *etode inkuiri

Menurut !uryosubroto $$ % ""#' menjelaska langkah-langkah

pemakaian metode inkuiri sebagai berikut %

a' Mengidentifikasi kebutuhan siswa

b' Pemilihan pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian,

konsep, dan generalisasi yang akan dipelajari.

c' Pemilihan bahan dan masalah atau tugas-tugas yang akan

dipelajari.

d' Membantu memperjelas mengenai tugas/ masalahyang

akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa.

e' Mempersiapkan tempat dan alat-alat untuk proses penemuan.

f' Mengecek pemahaman tentang masalah yang akan dipecahkan dan

tugas-tugasnya dalam pelaksanaan inkuiri.

g' Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan inkuiri

dengan melakukan pengumpulan data dan pengolahan data.

h' Membantu siswa dengan informasi/data yang diperlukan oleh siswa

untuk kelangsungan kerja mereka.


14/144

i' Membimbing para siswa menganalisis sendiri dengan pertanyaan

mengarah dan mengidentifikasikan proses yang digunakan.

j' Membesarkan hati dan memuji siswa yang ikut serta dalam proses

inkuiri.

k' Membantu siswa merumuskan kaidah, prinsip, ide, atau konsep

berdasarkan hasil penemuannya.

20 $ela+ihan dan kekurangan *etode inkuiri

Menurut Moedjiono dan Moh.Dimyati dalam bukunya

!trategi )elajar Mengajar Bakarta % "##"/"##$' setiap metode dalam

pembelajaran tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan , seperti

halnya metode inkuiri, yang menjadi keunggulan atau kelebihan

metode inkuiri adalah sebagai berikut%

a' *emungkinan yang besar untuk membantu memperbaiki atau

memperluas persediaan dan penguasaan keterampilan dan

proses kognitif siswa.

b' Memungkinkan pengetahuan yang melekat erat pada diri siswa.

c' Menimbulkan gairah belajar pada siswa.

d' Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan.

e' Menyebabkan siswa termotivasi untuk belajar.

f' Membantu memperkuat konsep diri siswa.

g' )erpusat pada siswa, berperan sebagai fasilitator dan

pendinamisator dari penemuan.

h' Membantu perkembangan siswa.

i' idak menjadikan guru satu-satunya sumber belajar.


15/144

!edangkan kekurangan metode inkuiri diantaranya adalah %

a' Mempersyaratkan suatu proses persiapan kemampuan berfikir

yang dapat dipercaya.

b' *urang efektif untuk mengajar siswa dengan jumlah yang banyak.

c' Memerlukan fasilitas yang memadai.

d' *ebebasan yang diberikan kepada peserta didik tidak selamanya

dapat dimanfaatkan secara optimal.

0 "u#uan 'enggunaan *etode inkuiri 'ada 'roses 'e*+ela#aran

Metode inkuiri memiliki tujuan diantaranya %

a' Memberi pengalaman belajar seumur hidup.

b' Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan.

c' Mengurangi ketergantungan peserta didik kepada guru.

.

d' Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan

memproses bahan palajaran.

Metode inkuiri digunakan dengan alasan sebagai berikut %

a' Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.

b' )elajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari

lingkungan sekitar.

c' Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri.

d' Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup.

Metode inCuiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya

menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam


16/144

proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan

kreativitas dalam memecahkan masalah. !iswa benar-benar ditempatkan

sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan

metode inCuiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. ugas guru

adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk

dipecahkan. amun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan

dipecahkan dipilih oleh siswa. ugas guru selanjutnya adalah menyediakan

sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. )imbingan

dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan

siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi !agala, $>'.

@alaupun dalam prakteknya aplikasi metode pembelajaran inCuiry

sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat

disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inCuiry memiliki 9

komponen yang umum yaitu "uestion# Student $ngangement# %ooperative

Interaction# Performance $valuation# dan &ariety of esources +arton,

$9'.

Question. Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan

pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa

akan suatu fenomena. !iswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang

dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan

oleh siswa. !elanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah

inti yang harus dipecahkan oleh siswa. 2ntuk menjawab pertanyaan ini -

sesuai dengan Taxonomy Bloom - siswa dituntut untuk melakukan beberapa

langkah seperti evaluasi,sintesis, dan analisis. Bawaban dari pertanyaan inti


17/144

tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat

atau dikonstruksi.

Student Engangement. Dalam metode inCuiry, keterlibatan aktif

siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah sebagai

fasilitator. !iswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada

kolom isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab sebuah buku,

melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang

menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam

melakukan sebuah investigasi.

Cooperative Interaction. !iswa diminta untuk berkomunikasi,

bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai

gagasan. Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetisi. Bawaban dari

permasalahan yang

diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan mungkin saja

semua jawaban benar.

Performance Evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya

siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan

pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. )entuk

produk ini dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-

lain. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi.

Variety of Resources. !iswa dapat menggunakan bermacam-macam

sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster,

wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.


18/144

Menurut aliran progresivisme pendidikan yang dikemukakan oleh

Dinn @ahyudin $=%>."4' peserta didik dipandang sebagai organisme

subjek' yang memiliki kemampuan untuk berfikir, mampu menjelajahi

kebutuhan, masalah, dan minatnya sendiri maka guru seharusnya berperan

sebagai penyedia berbagai pengalaman yang akan memunculkan motivasi

belajar, pemandu a guide' bagi murid-murid dalam merumuskan masalah,

kegiatan-kegiatan penyelesaian masalah dan proyek-proyek mereka;

merencanakan tujuan-tujuan individual dan kelompok dalam kelas untuk

digunakan dalam memecahkan masalah; membenatu para siswa dalam

mengumpulkan informasi berkenaan dengan masalah; dan bersama-sama

anggota kelas mengevaluasi mengenai apa yang telah dipelajari; bagaimana

mempelajarinya; informasi baru apa setiap siswa peroleh; apa yang setiap

siswa temukan oleh dirinya.

Maka dalam hal pembelajaran guru berperan untuk memimpin dan

membimbing pengalaman belajar tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat

dan kebutuhan peserta didik, sedangkan peserta didik berperan sebagai

organisme yang rumit yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk

tumbuh.

Metode pendidikan yang diutamakan progresivisme adalah metode

pemecahan maslalah Pro'lem Solving Methode' serta metode

penyelidikan atau penemuan Inquiry and (iscovery Methode' yang pada

pelaksanaannya dibutuhkan guru yang memiliki karakteristik sebagai

berikut %

". Permissive Pemberi kesempatan'


19/144

$. Friendly )ersahabat'

4. A guide !eseorang pembimbing'

>. pen minded )erpandangan terbuka'

9. %reative *reatif'

. Sosial a!are !adar bermasyarakat'

&. $ntusiastic Antusias'

=. %ooperative and sincere )ekerja sama dan sungguh-sungguh'

B. Pe*+ela#aran IPA di ,ekolah Dasar

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antar peserta

didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arahyang

lebih baik Mulyasa, $4%"'. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan

suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung

seperti kegiatan tatap muka maupun kegiatan tidak langsung yaitu dengan cara

menggunakan berbagai media. Eusman, $=%"9#'

Prakteknya, pembelajaran sangat terkait dengan metode mengajar.

Dalam proses perkembangan pendidikan di (ndonesia bahwa salah satu

hambatan yang paling menonjol dalam pelaksanaannya adalah metode

mengajar. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik

penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran

kepada siswa di dalam kelas, baik secara individu ataupun kelompok, agar

pelajaran dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

Makin baik metode mengajar makin efektif pula pencapaian tujuan Ahmadi,

"##&%9$'. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah


20/144

mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku

bagi peserta didik. 2mumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal

yaitu pretest, proses belajar mengajar, dan postest.

(lmu Pengetahuan Alam (PA' sebagai disiplin ilmu yang berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga (PA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip

saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran (PA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran (PA

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pembelajaran (PA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah *scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap

ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

0leh karena itu pembelajaran (PA di !D menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah. !ebagaimana dalam kurikulum $

*!P', tujuan mata pelajaran (PA diantaranya untuk mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsp-konsep (PA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu ,

sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara (PA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, serta


21/144

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

(PA sebagai hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan

dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar melalui penyelidikan,

penyusunan, dan pengujian gagasan. Melalui pembelajaran (PA, kerja ilmiah

seperti melalakukan pengamatan, memprediksi dan keterampilan (PA lainnya

serta keterampilan berpikir dapat dilatihkan kepada pesrta didik dalam usaha

memberi bekal pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan

untuk melanjutkan pendidikan maupun untuk dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan di sekelilingnya. 0leh karena itu pengembangan

kurikulum (PA beralih dari pengembangan kurikulum berbasis materi

*content+'ased) atausiswa belajar sejumlah fakta ke pengembangan kurikulum

berbasis kompetensi *competensy+'ased)# dimana ada keseimbangan

peningkatan kemampuan konseptual dan prosedural.

Pendidikan (PA menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung. Pada prinsipnya (PA di !ekolah Dasar membekali siswa untuk

mengembangkan kemampuan berbagai cara 5mengetahui: dan suatu cara

5mengerjakan: yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar

secara mendalam, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan dunia

yang sangat cepat.

Pembelajarn (lmu Pengetahuan Alam sebagai inkuiri adalah suatu

pendekatan yang menggunakan cara bagaimana atau jalan apa yang harus

ditempuh oleh murid dengan bimbingan guru untuk sampai pada penemuan-

penemuan dan bukan penemuan itu sendiri. Dalam pendekatan inkuiri (lmu


22/144

Pengetahuan alam, yaitu pertama membuat perumusan hipitesis, kedua menguji

hipotesis itu.asution. $& % 9.#'.

!. Hasil Bela#ar ,is%a

)elajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan yang fositif pada diri seseorang baik dari segi keterampilan,

kebiasaan, pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, kecakapan, dan

kemampuan yang dihasilkan dari pengalaman dan pelatihan. !ejalan dengan

pendapat @itherington ana !yaodih !ukmadinata, $>%"99' menyatakan

bahwa 5)elajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan:.

Menurut


23/144

lingkungannya: sedangkan menurut +arry 6 *ingsley !unarvo *, dkk,

"###%9&' menyatakan bahwa 5belajar adalah proses tingkah laku dalam arti

luas' ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan:.

5)elajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of

'ehavior through e,periencing': 0emar 7amalik, $9%$&'. Menurut

pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil satu tujuan. )elajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas

dari itu, yakni mengalami.

7asil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian

pengertian,sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan ketrampilan. 7asil belajar

bukan hanya suatu penguasaan hasil latihan saja, melainkan mengubah

perilaku.

)ukti yang nyata jika seseorang telah belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

7asil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki seseorang

sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya.)elajar diarahkan pada

pencapaian sasaran atau tujuan belajar, baik yang berjangka panjang tujuan

institusional, kurikuler' maupun tujuan jangka pendek tujuan

pembelajaran'.)loom dkk, membagi tujuan-tujuan pembelajaran menjadi tiga

ranah , yaitu kognitif, afektif, psikomotor, masing-masing ranah tersebut,

terbagi atas beberapa sub ranah yang bersifat hierarkis, mulai dari yang

rendah sampai yang tertinggi. 7asil belajar bukan suatu penguasaan hasil


24/144

latihan melainkan pengubahan kelakuan. 7asil bahwa seseorang telah belajar

ialah terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. ingkah laku memiliki unsur

subjektif dan unsur motoris. 2nsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan

unsur motorik adalah unsur jasmaniah. Menurut 0emar 7amalik $9%4'

menyatakan bahwa 5ingkah ?aku manusia terdiri dari sejumlah aspek. 7asil

belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek- aspek tersebut,

adapun aspek-aspek itu adalah%

". Pengetahuan

$. *ebiasaan

4. *eterampilan

>. Apresiasi

9. Fmosional

. 7ubungan social

&. Basmani

=. Ftis atau budi pekerti, dan

#. !ikap

!eseorang yang telah melakukan perbuatan belajar maka akan terlihat

terjadinya perubahan dalam salah satu aspek atau beberapa aspek tingkah laku

tersebut.

7asil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan

rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. 7al ini

dipengaruhi pula oleh kemampuan guru sebagai perancang (esigner' belajar

mengajar. 2ntuk itu guru dituntut menguasai taksonomi hasil belajar yang


25/144

selama ini dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan instruksional.

2sman,$$%4>'

ujuan instruksional pada umumnya dikelompokkan kedalam tiga

kategori, yakni %

". Domain *ognitif, mencakup tujuan yang berhubungan dengan

ingatan recall', pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

evaluasi.

$. Domain Afektif, mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan

penerimaan, pemberian respon, penilaian, pengorganisasian, dan

karakterisasi.

4. Domain Psikomotor, mencakup tujuan yang berhubungan dengan

peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan pengalamiahan.

Dari uraian diatas @illiam )urton 0emar 7amalik, $9%4"'

menyimpulkan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut%

". Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui

*under going'.

$. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata

pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

4. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

>. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid

sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.

9. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid.


26/144

&. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-

pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan

kematangan murid.

=. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

#. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

". 7asil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi

dapat didiskusikan secara terpisah.

"". Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

"$. 7asil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan.

"4. 7asil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan

pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

">. 7asil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan

yang baik.

"9. 7asil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian

dengan kecepatan yang berbeda-beda.

". 7asil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan

dapat berubah-ubah *adapta'le)#jadi tidak sederhana dan statis.


27/144

BAB III

ME"DE PENELI"IAN

A. -enis Penelitian

Menurut *amus )ahasa (ndonesia lengkap Daryanto,"##&' Metode

adalah cara yang tersusun dan teratur untuk mencapai tujuan khususnya

dalam hal ilmu pengetahuan.

Metode penelitian terdiri dari kata 5methodology: yang berarti ilmu

tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran

yang telah ditetapkan sebelumnya. 7atimah. $& %=4'.

Adapun metode penelitian menurut Gurchan $>' adalah strategi

umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan,

guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur

dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau

menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis. )eberapa

aspek yang termasuk didalamnya meliputi metode dan disain penelitian,

instrumen penelitian, sempel penelitian dan teknik pengolahan data serta

analisis data. Metode disain penelitian dalam pendidikan dapat dibedakan

menjadi beberapa kategori, antara lain metode eksperimen dengan beberapa

macam disainnya, metode penelitian e, post facto, metode penelitian

deskriptif dengan berbagai jenisnya, metode penelitian historis dan lain-lain.

Peranan metodologi penelitian sangat menentukan dalam upaya

menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian.


28/144

Dengan kata lain metodologi penelitian akan memberikan petunjuk

bagaimana penelitian itu dilaksanakan, bagaimana prosedurnya, jenis data

mana yang harus dukumpulkan, alat apa yang digunakan untuk memperoleh

data dan lain sebagainya. !ujana, $> %"'

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metodologi

penelitian merupakan prosedur atau cara yang digunakan peneliti untuk

membuat rencana pengumpulan, analisis hingga pengolahan data dalam

pemecahan suatu permasalahan yang tersusun secara sistemaits dan terarah

guna mencapai tujuan penelitian.

8ang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran melalui metode penemuan pada mata

pelajaran (PA. (ni berarti behwa penelitian ini dilaksanakan untuk

memecahkan permasalahan dikelas. )erdasarkan hal tersebut maka penelitian

ini bersifat penelitian tindakan kelas *Action esearch %lassroom' yakni

suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-

praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional, dan digunakan

pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berdasarkan kepada fakta dan

analisis perbandingan, dengan model *emmis dan Mc aggart, yang

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana,

tindakan pengamatan, refleksi, perencanaan kembali untuk siklus berikutnya

@iriatmaja, $%9'

*emmis dan


29/144

Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial termsuk

pendidikan' dan bertujuan untukm memperbaiki pekerjaannya, termasuk

memahami pekerjaaan ini serta diaman pekerjaaan ini dilakukan.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.@ardhani, $=%".>'

5Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inkuiri pendidikan

di dalam pelaksanaannya gagasan atau permasalahan guru/dosen diuji dan

dikembangkan dalam bentuk tindakan 5.@iriaatmaja, $&%>$'

Mc


30/144

untuk menelaah dan mengkaji berbagai kelemahan dan kekurangan pada

pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran pada tahap berikutnya

terjadi perubahan kearah perbaikan yang terus meningkat.

Menurut (+A* @ardhani $&' dalam melaksanakan P* seorang

guru harus memperhatiakan konsisi-kondisi diantaranya %

". !ekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk

melakukan P*, berkolaborasi dengan teman guru lainnya untuk

menjadi pengamat dan berdiskusi guna kemajuan kelasnya.

$. )irokrasi dan hierarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan.

Dan harus ditumbuhkannya kolaborasi atau kerja sama yang saling

menguntungkan.

4. !ekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi

sekolahnya. P* sebagia satu bentuk inovasi di sekolah akan dapat

tumbuh subur.

>. P* mempersyaratkan keterbukaan dari staf sekolah untuk membahas

masalah tanpa rasa khawatir akan dicemoohkan.

9. !ikap *epala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya

pembaruan.

. +uru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa

mereka sedang melakukan pembaruan yang didukung oleh *epala

sekolah dan orang tua.

&. +uru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang baru

biasanya mendapat perhatian lebih. 7al ini perlu untuk menghindari

munculnya kecemburuan sosial.


31/144

Penelitian tindakan kelas pada hakikatnya bertujuan untuk

memperbaiki dan meningktkan profesional guru dalam pembelajaran di kelas.

7al ini dilakukan karena adanya tuntutan masyarakat terhadap masalah

pendidikan dewasa ini begitu tinggi, sebagai akibat pesatnya perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta terjadinya perubahan masyarakat begitu

komplek dan cepat. !eluruh persoalan tersebut berdampak langsung terhadap

guru itu sendiri agar dapat bekerja keras dan lebih profesional dalam

menghadapi semua persoalan tersebut.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian

berdaur, yang, terdiri dari > tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan,

mengamati dan melakukan refleksi seperti tampak pada gambar ".". hasil

refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk

merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan akan digunakan

kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum

berhasil memperbaiki praktik atau belum memecahkan masalah yang

menjadi kerisauan guru.

@ardhani, $& % $.4' Model siklus yang digunakan berbentuk

spiral sebagaimana dikembangkan oleh *emmis dan aggart

*asbollah,"##=/"### % ">' meliputi tahapan-tahapan % perencanaan plan',

tindkan act', pengamatan o'serve', dan refleksi reflect'. *emudian pada

siklus yang kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan peneliti pada

dasarnya sama, tetapi ada modifikasi pada tahap perencanaan. !iklus

tersebut dapat dilihat pada gambar "." .


32/144


33/144

+ambar 4." !iklus P* *asbollah, "##=/"### % &'

!ecara operasional tahap-tahap kegiatan penelitian dalam setiap siklus

dapat dijelaskan sebagai berikut %

1. /enana

a. Eefleksi Awal

)erdasarkan observasi dilapangan bahwa kedudukan dan fungsi

guru dalam kegiatan pembelajaran saat ini cenderung masih dominan.

Aktifitas guru masih sangat besar dibandingkan dengan aktifitas siswa

yang masih rendah kadarnya. *etika proses belajar mengajar hendaknya

terjalin hubungan yang sifatnya mendidik dan mengembangkan. +uru

tidak hanya menyampaikan materi akan tetapi sebagai figur yang dapat

merangsang perkembangan siswa. (ni berarti harus ada tindakan

perbaikan agar terjadi perubahan sesuai tujuan yang diharapkan.

indakan yang dilakukan sangat penting sebagai upaya peneliti dalam

meninjau efektifitas tindakan yang telah diakukan.

*egiatan perencanaan diawali dengan merencnakan ide penelitian

kemudian ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di

dalam kelas. 7al ini dilakukan sebagai pendahuluan yang tujuannya

untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta yang terjadi di

kelas. ?angkah- langkah atau tindakan yang telah dilakukan perlu

direncanakan secara rinci agar menjadi pegangan dalam melaksanakan

tindakan.

b. Eancangan tindakan


34/144

)erdsarkan uraian diatas tindakan dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut %

"' Mengadakan koordinasi dengan +uru serta *epala sekolah !D

egeri Pasantren mengenai maslah yang akan menjadi fokus dalam

penelitian.

$' Membuat Eencana Persiapan Pembelajaran EPP' yang akan

digunakan oleh guru sebagai peneliti yang mencakup kegiatan yang

harus dilakukan guru dan siswa dalam proses pelaksanaan tindakan

sesuai perencanaan.

4' Menyiapkan sarana dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses

tindakan di kelas.

>' Menentukan instrumen yang digunakan dalam proses penelitian.

9' Menyiapkan lembar pedoman observasi terhadap hasil yang

dicapai pada setiap tindakan.

2. "indakan

Pada tahap ini peneliti melaksankan tindakan sesuai dengan

perencanaan yang telah dirumuskan. ujuan utama pada proses tindakan

adalah mengupayakan adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang

diusahakan kemanfaatannya oleh peneliti dan para siswa.

Peneliti dalam hal ini guru harus mampu membuat metodologi

penelitian agar tidak mengganggu komitmen guru dalam mengajar,

sehingga penelitian tetap dapat dilakukan tanpa mengorbankan siswa

dalam proses pembelajaran. ambahna guru sebagai peneliti harus harus


35/144

disikapi sebagai nuansa profesional yang semestinya memberi nilai tambah

bagi guru dan bagi pembelajaran yang dikelolanya.@ardhani, $& % $."4'

. +serasi

*egiatan observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman

observasi yaitu instrumen-instrumen yang telah ditentukan sebelumnya

dalam perencanaan. 7al ini dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan. 7asil observasi merupakan bahan

pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana dan

tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana dan tindakan

selanjutnya yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang telah dilakukan.

Gungsi observasi menurut *asbolah "###%#"' dapat dibedakan menjadi %

a. 2ntuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana

tindakan yang telah disusun sebelumnya.

b. 2ntuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang

berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

&. /e)leksi

Dengan bantuan hasil analisis data yang diperoleh, peneliti

mencoba merenungkan kembali pelaksanaan tindakan yang telah tercatat

melalui observasi. Melalui refleksi peneliti akan dapat menentukan apa

yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki

lagi dalam pembelajaran selanjutnya.


36/144

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis,

interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari

pelaksanaan tindakan. Eefleksi merupakan tahap paling penting

untuk memehami dan memberikan makna tehadap proses dan hasil yang

terjadi akibat adanya tindakan yang dilakukan.

B. Lokasi dan ,u+#ek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di !D Pasantren, kecamatan *ebonpedes,

kabupaten !ukabumi . Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena

beberapa pertimbangan diantaranya %

1. Peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga merasa bertanggung

jawab secara moril untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (PA

khususnya.

2. Memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk dijadikan lokasi

penelitian dalam hal ini penelitian penerapan metode inkuiri yang

membutuhkan sarana dan fasilitas yang cukup guna pelaksanaan

eksperimen.

Adapun sampel penelitian dalam pelaksanaan P* meliputi peserta

didik yang duduk di kelas H lima' !ekolah Dasar dengan jumlah siswa $"

orang dan guru kelas H ?ima', serta proses pembelajaran di kelas H ?ima'

!D egeri Pasantren sebagai objek penelitian.

!. Data Penelitian

Data penelitian diperoleh setelah melakukan penelitian tindakan

kelas P*'. Data-data tersebut dikumpulkan melalui beberapa teknik

pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara, angket, dan tes hasil


37/144

belajar. !umber data penelitian adalah siswa kelas H ?ima' !D

egeri $


38/144

Pelajaran $=/$# dan guru serta lingkungan yang mendukung

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

D. Instru*en Pengu*'ulan Data

(nstrumen adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data,

sehingga data yang didapatkan lebih baik dengan pertimbangkan jenis

data, tingkat akurasi data, kelangkapan data, sistematika dalam

pengolahan, standar waktu yang diperlukan serta biaya. Awangga,$& %

"4=' .

Dalam pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas perlu catatan yang dituangkan dalam instrumen sebagai berikut %

1. +serasi

0bservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

sangat menentukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

0bservasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu.

asution"#==' menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. !edangkan Marshall "##9' menyatakan bahwa

5-hrough o'servation the reasercher learn a'out 'ehavior and teh

meaning attached to those 'ehavior: melalui observasi, peneliti belajar

tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. !ugiyono, $& % >'

?embar observasi digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa

dan guru selama proses pembelajaran inkuiri berlangsung. Aktivitas siswa


39/144

yang diamati dengan menggunakan lembar observasi minat dan

psikomotorik, sedangkan aktivitas guru berupa lembar observasi kelas

untuk kegiatan guru


40/144

0bservasi dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran di

kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai aktivitas guru,

dan siswa. ujuannya untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat

tindakan yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.

2. 3a%anara

Menurut Fsterberg !ugiyono, $&% &$' wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikannya situasi dan

fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak ditemukan melalui observasi.

@awancara dilakukan terhadap siswa setelah proses tindakan

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mereka tentang

kendala atau kesulitan serta motivasi belajar yang mereka dapat dari

penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran (PA. !elai itu wawancara

juga dilakukan terhadap guru untuk mengumpulkan informasi tentang

kebaikan dan kekurangan serta kendala yang ditemukan pada saat

menggunakan metode inkuiri.

. Angket

Angket penelitian ini digunakan untuk mengetahui nilai afektif

sikap' siswa terhadap pembelajaran inkuiri. Angket disebar dan diisi oleh


41/144

siswa dengan runtunan pertanyaan yang berhubungan dengan kesan dan

tanggapan siswa terhadap metode yang digunakan dalam pembelajaran

(PA yaitu metode inkuiri.


42/144

&. "es Hasil Bela#ar

es hasil belajar diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian

penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran (PA selain itu tes hasil

belajar digunakan untuk mengukur pemahaman materi serta peningkatan

hasil belajar siswa setelah tindakan dilakukan.

E. "ektik Analisis Data

Metode analisis data penelitian ini adalah deskriptif persentase.

Data hasil penelitian yang dianalisis meliputi rata-rata kelas, ketuntasan

belajar individu, dan ketuntasan belajar secara klasikal. !elanjutnya hasil

analisis data diperolah baik kualitataf maupun kuantitatif. 7asil ini

diinterpetasi dan disimpulkan yang digunakan untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan.

Metode analisis data penelitian ini adalah deskriptif persentase.

Data hasil penelitian yang dianalisis meliputi rata-rata kelas, ketuntasan

belajar individu, dan ketuntasan belajar secara klasikal. !elanjutnya hasil

analisis data diperolah baik kualitataf maupun kuantitatif. 7asil ini

diinterpetasi dan disimpulkan yang digunakan untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan.

"'. Eata-rata kelas.

2ntuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus

digunakan rumus % / 0

1


43/144

!udjana, "#=# % "#'

*eterangan %

/ Eata-rata kelas

I /jumlah seluruh skor

1 J )anyak siswa


44/144

4'. *etuntasan belajar secara klasikal

ilai post test diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas,

kemudian sianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar.

*etuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus %

2etuntasan klasikal / 3umlah sis!a mendapatnilai 4 56

3umlah sis!a yang

mengikuti

, 788 9

Mulyasa, $4 % "$'

1. Pengu*'ulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah %

". !umber data

!umber data penelitian adalah siswa kelas H !D egeri

Pasantrenahun Pelajaran $=/$# dan guru serta lingkungan yang

mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

$. Benis data

a. Data tentang kondisi awal, untuk metode pengajaran guru

berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, nilai laporan

ulangan harian siswa.


45/144

b. Data tentang peningkatan aktivitas siswa diperoleh dari hasil

pengamatan langsung melalui lembar observasi dan nilai laporan

?*!.

c. Peningkatan hasil belajar kognitif berdasarkan dari jawaban tiap

soal mengerjakan soal evaluasi pretest dan postest'.


46/144

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan

dalam penelitian diperoleh dari Eencana pelaksanaan pembelajaran

EPP', ?*!, dan lembar observasi guru.

e. Data hasil belajar afektif sikap' diperoleh melalui lembar angket

sebagai pendapat atau tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. 4alidasi Data

eknik validasi yang digunakan dalam penelitian adalah

dengan menggunakan triangulasi# mem'er+check# audit

trial# dan e,pert opinion.

a. -riangulasi (ata, yaitu teknik yang dilakukan untuk memeriksa

keabsahan / kebenaran data dengan menggunakan sumber lain serta

membandingkan kebenaran data yang diperoleh dari sumber lain

yakni guru dan siswa. eknik triangulasi data digunakan dalam rangka

memperoleh kepercayaan data yang maksimal. eknik ini digunakan

melalui kegiatan reflektif kolaboratif antara guru dan peneliti. !elain

itu dalam dilakukan juga wawancara dengan siswa untuk

mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap penggunaan

metode inkuiri dalam pembelajaran (PA terutama dalam konsep

cahaya. 7asil triangulasi kemudian dijabarkan melalui laporan naratif

deskriptif.


47/144

'. Mem'er+%heck, teknik ini dilakukan untuk meninjau kembali

kebenaran dan kesahihan data penelitian dengan mengkonfirmasikan

pada sumber data. Dalam kegiatan ini peneliti menginformasikan data

temuan yang diperoleh baik kepada guru maupun siswa melalui

kegiatan reflektif kolaboratif pada setiap akhir kegiatan

pembelajaran. Pada kegiatan ini dijaring pula


48/144

tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan baik dari guru maupun

siswa sehingga menghasilkan derajat validitas yang tinggi.

c. Audit -rial, dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data

beserta prosedur pengumpulannya dengan teman sejawat,

pembimbing, atau peneliti senior guna memperoleh kritik, tanggapan

dan masukan sehingga bisa mempertajam analisis serta validasi yang

tinggi.

d. $,pert opinion, teknik ini dilakukan dengan cara mengkonsultasikan

hasil temuan peneliti kepada para ahli untuk memperoleh arahan dan

masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung

jawabkan.

. Inter'retasi

Data yang diperoleh dalam penelitian diinterpretasikan dengan

merujuk pada acuan teoritik, norma-norma praktis yang diprakarsai atau

berdasarkan intuisi guru mengenai situasi pembelajaran yang baik dan

efektif tentang penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran (PA di !D

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya.


49/144

BAB I4

HA,IL

PENELI"IAN

Dalam bab ini akan disajikan mengenai deskripsi hasil penelitian

serta pembahasannya. !ecara umum temuan hasil penelitian akan disajikan

beberapa poin, diantaranya% A' Deskripisi data lokasi penelitian dan data

awal pembelajaran (PA . )' Deskripsi pelaksanaan tindakan serta

tanggapan dari siswa serta guru mengenai implementasi penggunaan

metode inkuiri dalam pembelajaran (PA.

A. Deskri'si Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a. Identitas ,ekolah

!ekolah yang menjadi pusat penelitian adalah sekolah negeri

dengan nama !D egeri Pasantrendengan !!."" $$ $ $# yang

beralamat di *p.


50/144

2nit, @$


51/144

7

8

9

U T A R A

2 3 4 5 6

1 TAMAN SEKOLAH

>4

5a*+ar

&.1

DENAH

L$A,I

,D NE5E/I 2 !IB55I/AN5


52/144

>>

*eterangan%

". Euang *antor

Euang +uru

Euang *epala !ekolah$. oilet dan

Dapur

!ekolah

4. Euang *elas "

>. Euang *elas $

. E. *omputer

Euang 2*!

Euang Perpustakaan!ekretariat Pramuka 6 0lahraga

&. Euang *elas >

=. Euang *elas 9 ?okasi Penelitian

Pembelajaran (nkuri'

#. Euang *elas


53/144

Gasilitas belajar yang ada di !D Pasantrenberupa bangunan sekolah

yang terdiri dari dua unit bangunan permanen yang cukup baik, berada di

tengah perumahan warga dan lingkungan yang cukup kondusif dengan

udara yang cukup bersih karena tidak terlalu dekat dengan jalan raya

namun terjangkau oleh kendaraan bermotor roda dua.

*ondisi fisik bangunan cukup baik dan layak dipergunakan oleh

warga sekolah terutama siswa untuk belajar. 2nit pertama terdiri dari tiga

lokal digunakan oleh siswa / siswi kelas (, (( dan (((. ?uas kelas masing-

masing adalah > K meterL. 2nit kedua terdiri dari tiga lokal digunakan

oleh siswa / siswi kelas (H,H dan H( dengan luas kelas yang sama yaitu > K

meterL. !elain itu terdapat juga ruang guru yang cukup luas dengan

ukuran 9 K " MeterL, dengan berbagai fasilitas seperti meja dan kursi

kerja, satu set meja tamu, rak penyimpanan piala, rak buku, satu unit

komputer, dan perangkat lain yang mendukung.

Dalam Proses belajar mengajar siswa / siswi !D


54/144

"a+el &.1

Da)tar Me+euler ,DN Pasantren

No Perkakas -u*lah $ondisi

Baik ,edang /usak

" )angku "4 - "4 -

$ Meja Murid "" # $ -

4 *ursi murid "9= ">= " -> ?emari = & " -

9 Meja +uru "& "> 4 -

*ursi +uru "9 "$ 4 -

& Papan ulis - -

= *ursi amu " " !et - -

# Eak )uku $ $ - -

Dari tabel diatas dapat terlihat keadaan perkakas atau mebeuler

yang dimiliki !D Pasantrenyang cukup layak digunakan dalam proses

belajar mengajar di sekolah. Di setiap kelas tertata rapi meja dan kursi

murid serta meja dan kursi guru, serta hiasan dengan aneka hasil kreasi

siswa yang diletakkan di dinding dan didepan kelas. !elain itu, di depan

kelas di lengkapi pula dengan pot bunga dengan berbagai jenis bunga yang

ditanam. !elain itu !D Pasantrendilengkapi pula oleh peralatan olahraga.

2. $arakteristik ,is%a

!D egeri Pasantrenmemiliki $&& siswa terdiri dari siswa berjenis

kelamin laki-laki sejumlah "4 dan siswi berjenis kelamin perempuan

berjumlah ">" orang. Dari $&& siswa , 4# orang adalah siswa kelas H


55/144

?ima' yang akan menjadi sampel dalam penelitian. 2ntuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini %


56/144

"a+el &.2

$eadaan sis%a kelas 4 6Li*a0 ,D Negeri 2 !o+ogogirang

Berdasarkan #enis kela*in

No -enis $ela*in -u*lah Prosentase 670

1 Laki8laki 19 :(&;

2 Pere*'uan 2& >

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa

perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki , yaitu $> orang siswa

perempuan dengan prosentase ",94 sedangkan jumlah laki-laki "9

orang siswa dengan prosentase 4=,>& .

Dari jumlah siswa sebanyak 4# orang, siswa kelas lima dapat

diklasifikasikan menurut tingkat kemampuan dalam belajar, lebih jelasnya

dapat dilahat pada tabel berikut ini %

"a+el &.

"ingkat $e*a*'uan ,is%a dala* Bela#ar

No $e*a*'uan -u*lah Prosentase 670

" Pandai " $9,9

$ !edang $4 9=,#&

4 *urang "9,4=

-u*lah = 1>>

Dari tabel diatas dapat dijabarkan kualifikasi tingkat kemampuan

belajar siswa kelas H ?ima' !D Pasantrensebagai sempel penelitian,


57/144

terdapat " siswa dengan prosentase $9,9 memiliki tingkat

kemampuan belajar yang tergolong pandai, $4 siswa dengan prosentase

9=,#& tergolong sedang dan siswa dengan prosentase "9,4= dengan

tingkat kemampuan kurang.


58/144

. $arakteristik 5uru

Alat pendidikan berikutnya adalah tenaga pengajar atau

selanjutnya disebut guru yang merupakan aspek penting yang akan

menjadi fasilitator dan subjek yang berperan dalam perkembangan

peserta didik. Di !D egeri Pasantrenterdapat "4 orang guru dan "

orang penjaga sekolah yang terdiri dari # orang berjenis kelamin

laki-laki dan 9 orang berjenis kelamin perempuan. Data lebih jelas

dapat terlihat pada tabel berikut %

"a+el &.&

Data Personil ,D Negeri Pasantren"ahun Pela#aran

2>>:?2>>=

N

o

Na*a? "e*'at "gl

Lahir

NIP Aga*

a

I#a@a

h

?

-a+ata

n

Menga#

ar

5ol?

/uang

1

HA,ANUDIN

)AD2+, $&-&-

"#9= &$&

"#&= 4 "

(slam D

((

*ep.!e

k

(-H( (H/

A

2 HU,EN

!2*A)2M( , ""-"$

"#> "$

""

(slam

D

((

+uru H( (H/

A

3AHUDIN!2*A)2M( , "-- "# "

(slam D(( +uru (H (H/A

& DEDEN

PI"/IAN"INI

>="=>"4

9 (slam

!(

2 +uruH (((/

A

9 ELI, IMA,

HAA"I

>="=>"# (slam

D

(( +uru

(/A ((/)

="#>& (slam

D

(( +uru

(((/

A

((/A

; LINDA MA/LIANI

!2*A)2M( , "-"$- >="#4#4 (slam

D

(( +uru

(((/

)

((/)


59/144

: MAMAN

,AEPU/HMAN

>="=>$#

(slam D ((

PA(

+uru (-H( ((/)

= FUADUL MUNI/

!2*A)2M( , "-"$- >="#>""

(slam D (( +uru (-H( ((/)

1> NENEN5 8 (slam M

+uru ((/A -

11 I3AN

HA,ANUDIN

8

(slam

D ((

2 +uru

(/) -


60/144

12 E$A L $N!A/A

!2*A)2M( , "--

8

(slam

D ((

2 +uru

(-H( -

1 HAMDANI

!2*A)2M( "-4-

8 (slam !M

+uru ((/) -

1& DADAN5

+AE2 4->-"#

8 (slam ! Penjag

a

8 -

Dari tabel diatas dapat dilihat kualifikasi guru yang

mengajar cukup memadai. erdapat " orang guru dengan tingkat

pendidikan D$ baik dari jurusan umum maupun dari agama.

Dengan demikian banyak sekali tenaga profesional yang dapat

mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

&. ,u*+er Bela#ar

!umber belajar merupakan asal mula ilmu yang akan

membentuk kepandaian pada diri peserta didik. )erdasarkan

penelitian sumber belajar yang terdapat di !D egeri

Pasantrenterdiri dari sumber belajar utama sebagai pedoman atau

acuan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yaitu

*urikulum ingkat !atuan Pendidikan *!P $', dan sumber

belajar kedua yaitu buku paket yang bersumber dan dikelurkan

oleh pemerintan yang disesuaikan dengan kurikulum *!P $.

)erdasarkan penelitian buku paket yang digunakan dipandang

cukup antara lain ; )uku ).(ndonesia, )uku Matematika, )uku


61/144

P*n, )uku (PA, )uku (P!, )uku !)*, dan buku lainnya yang

mendukung.

)erdasarkan hasil penelitian buku paket yang digunakan

khusus mata pelajaran (PA cukup bervariatif dari berbagai penerbit.

7al tersebut menunjukkan guru-guru !D Pasantrenmenggunakan

berbagai sumber dalam pembelajaran sehingga tidak tefokus pada

salah satu buku sumber saja. Dengan


62/144

demikian dapat memperkaya wawasan serta bahan palajaran yang akan

disampaikan kepada siswa tetapi tetap berpedoman pada kurikulum yang

berlaku yaitu *!P $.

)uku paket yang digunakan dalam proses pembelajaran khususnya

mata pelajaran (PA diantaranya %

". )elajar !ains 2ntuk !D *elas 9 dengan orientsi keterampilan dan

eksperimen, Pengarang Dadang rachman Munandar. ahun $>.

Penerbit P.!arana Panca *arya usa. )andung

$. (lmu Pengetahuan Alam 2ntuk *elas H !D/M(. Pengarang Dwi

!uhartanti, dkk. ahun $=. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan asional. Bakarta.

4. !A(! 2ntuk !iswa !ekolah Dasar dan Madrasah (btidaiyah

*elas 9.

Pengarang !umiati !aNadah. ahun $>. Penerbit itian (lmu.

)andung.

>. !eri *egiatan !ains. Pengarangom Backson. ahun $. Penerbit

Pakar Eaya Pakarnya Pustaka'. )andung.

Dari berbagai data yang dihasilkan mengenai sarana dan prasarana

serta fasilitas yang ada di !D Pasantrenyang cukup memadai, maka

sangatlah mungkin diterapkannya berbagai metode pembelajaran termasuk

metode inkuiri dalam pembelajaran (PA khususnya guna mencari dan

menggali efektifitas metode pembelajaran yang akan merangsang siswa


63/144

untuk berkembang sehingga mereka mempunyai bekal hidup dimasyarakat

dimasa yang akan datang.


64/144

9. Deskri'si a%al 'e*+ela#aran

*egiatan awal penelitian yaitu melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran (PA di kelas H !D $


65/144

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah

dijelaskan. Dan siswa diberikan pekerjaan rumah.

Dari langkah-langkah pembelajaran yang tersebut diatas dapat

terlihat masih adanya domonasi guru dalam kegiatan belajar dikelas, dan

siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan

berfikirnya. 7asil belajar


66/144

dari kondisi awal pembelajaran (PA di !D $ $" (kbal Maulana 9>$ Amirudin &> $$ (la urlaela &>

4 Arip 7idayah &> $4 (la urmilah &9

> Arip 7idayat $> (ntan urajijah 99

9 Arip Munandar

Asep Ahmad E $ *iki Bakiah ;>

& Dede M Eahman $& ?ia 8ulianti 99

= Deni !aprudin

# Desi 0ktaviani ;> $# Mia *usmiati

" Dina Andriana Fneng urliani 99 4> Pani Bulianti 4= 8eni Eohaeni 9>

"# 7oerunnisa ;9 4# Eani !opiah


67/144

mendapat nilai dibawah **M sebanyak $# orang, & orang dengan nilai

yang cukup baik dan hanya 4 orang


68/144

mendapat nilai baik diatas rata-rata **M. +rafik nilai hasil belajar siswa

pada pra siklus dapat terlihat pada gambar berikut %

5a*+ar &.2

5ra)ik Nilai Hasil Bela#ar ,is%a Pada Pra ,iklus

+rafik diatas menunjukkan masih banyak siswa yang mendapat

nilai dibawah rata-rata **M. 7al tersebut menjadi refleksi bagi guru kelas

khususnya dan tentunya peneliti yang ingin memaksimalkan hasil belajar.

Metode pembelajaran yang efektif akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

+ambaran tabel serta grafik diatas menunjukkan bahwa kegiatan

pembelajaran (PA di !D Pasantrentidak memberikan pengalaman

langsung terhadap siswa akan materi (PA khususnya pokok bahasan

cahaya. erlebih jika dikaitkan dengan tujuan kurikulum *!P pada mata

pelajaran (PA yaitu (lmu Pengetahuan Alam (PA' berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga (PA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu


69/144

proses penemuan. Pendidikan (PA diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam


70/144

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan (PA

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta

didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar.

Maka atas dasar itulah perlu dilakukan perbaikan-perbaikan

terhadap metode pembelajaran yang digunakan oleh guru demi mencapai

perubahan yang diinginkan.


71/144

2etiga# *egiatan inti pembelajaran yaitu guru menjelaskan materi

cahaya, kemudian menulis rangkuman dan soal-soal latihan.

2eempat# Murid diberikan rangkuman materi untuk dicatat padabuku

tulis.

2elima# !iswa diberikan tes akhir berupa pertanyaan- pertanyaan

yang berhubungan dengan materi cahaya.


72/144

2eenam# *egiatan akhir guru memberikan tugas pekerjaan rumah

pada

siswa.

b. Eefleksi

Dari beberapa data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru !D Pasantrenpada kelas H

khusus nya pokok bahasan cahaya belum memberikan pengalaman

langsung atau eksperimen melalui metode inkuiri atau disebut juga metode

penemuan terpimpin yang akan memberikan keleluasaan pada murid untuk

dengan sendirinya menemukan konsep-konsep suatu materi dalam hal ini

konsep sifat-sifat cahaya.

Maka dari itu penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan adalah

penelitian penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran (PA pada pokok

bahasan cahaya.

B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian tindakan $elas

1. "indakan Perta*a

a. Perenanaan

"' Perencanaan diawali dengan menyusun rencana pembelajaran

pokok bahasan cahaya yang berpedoman pada kompetensi dasar

kurikulum *!P $'.


73/144

$' Melakukan koordinasi dengan teman sejawat sehubungan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

4' Menyiapkan ruang kelas serta alat dan bahan eksperimen yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran.


74/144

Penyusunan Eencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan

alokasi waktu $ jam pelajaran yaitu & menit dengan prosentase

pembagian waktu sebagai berikut %

"a+el &. $$ (la urlaela 99

4 Arip 7idayah 9> $4 (la urmilah 9>> Arip 7idayat ;> $> (ntan urajijah

9 Arip Munandar ;> $9 (yan !opian

Asep Ahmad E ;> $ *iki Bakiah ;9

& Dede M Eahman ;> $& ?ia 8ulianti

= Deni !aprudin ;9 $= ?iah !opiah

# Desi 0ktaviani ;9 $# Mia *usmiati

" Dina Andriana ;9 4 M Baidan 4" Mulyadi 49 Putri 7erawati ;>

" Gitri urjanah ;> 4 !iti Benab


84/144

mendapatkan nilai dibawah 9 sebanyak "4 orang dengan prosentase 44,4>

. ilai rata-rata yang diperoleh dari tindakan pertama adalah


85/144

5a*+ar &.

5ra)ik Hasil Bela#ar ,is%a 'ada ,iklus I

!elain tes hasil belajar, penelitian dilakukan pula pada aspek

kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2ntuk melihat

hasil penilaian aktivitas siswa dapat dijabarkan pada tabel berikut ini %

"a+el &.=

PENILAIAN $E5IA"AN

,I,3A

No Na*a ,is%a

As'ek o+serasi

$eterangan$eakti)an $etelitian "anggung

#a%a+

" Ai ?ela * * *

$ Amirudin * * 9 menit. !iswa

terlihat antusias dan tidak ada satu orang pun yang beranjak dari ruang

kelas sebelum waktu istirahat. *egiatan tanya jawab pun berlangsung

secara spontan antara guru dengan siswa maupu siswa dengan siswa.

Materi pembiasan cahaya cukup membuat siswa terkagum-kagum karena

menurut mereka cukup aneh melihat pensil yang seperti patah karena air.

Dan uang logam terlihat dangkal bila dilihat di atas permukaan air. +uru

pun memberi penjelasan dan penyamaan konsep dengan siswa 5jika pensil

tersebut dimasukkan kedalam gelas kosong, maka bentuknya masih sama,


98/144

tetapi jika dalam gelas itu berisi air maka pensil terlihat seperti patah:.

5Mengapa demikian1:. 5apakah udara dan air sama1:. !iswa menjawab

5beda bu:. 5karena perbedaan 3at tersebutlah maka bagian pensil yang

terlihat patah itu mengalami pembiasan cahaya:. 2ngkap guru.

4' *egiatan Akhir


99/144

!etelah rangkaian kegiatan inti dilaksanakan, guru mengumpulkan

hasil pekerjaan setiap kelompok. 5anak-anak ?*! nya akan ibu periksa,

minggu depan akan ibu bagikan kembali dengan nilainya:. Di akhir

kegiatan guru mengulang ringkasan materi pembiasan cahaya untuk

dijadikan catatan siswa.

Eangkaian kegiatan pada siklus kedua, diperoleh data hasil tes

yang diberikan pada siswa serta hasil observasi terhadap penampilan guru

dalam proses pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel berikut ini %

"a+el &.11

HA,IL PEN5AMA"AN "E/HADAP 5U/U PADA

,I$LU, 2

!egi ingkah ?aku yang Diamati 7asil Pengamatan *eterangan

)aik


100/144

"#. Memberikan penguatan pada

siswa

$. Membimbing siswa membuat

kesimpulan tentang materi

yang diajarkan


101/144

)erdasarkan tabel diatas kegiatan guru sudah mulai mengacu pada

rencana pelaksanaan pembelajaran EPP'. Pada siklus kedua ini +uru

sudah mulai dapat mengkondisikan siswa dalam pelaksanaan percobaan

serta diskusi kelompok dengan menjelaskan langkah-langkah percobaan

secara sistematis pada siswa, sehingga siswa dapat memahami dan

melakukan percobaan dengan tertib dan disiplin.

!etelah kegiatan inti selesai, siswa diberikan tes hasil belajar untuk

mengukur tingkat pemahaman mereka setelah melakukan percobaan. 7asil

belajar siswa pada siklus kedua dapat terlihat pada tabela berikut ini %

"a+el &.12

Nilai Hasil Bela#ar ,is%a ,iklus 2

No Na*a Nilai No Na*a Nilai

" Ai ?ela 9> $" (kbal Maulana

$ Amirudin $$ (la urlaela

4 Arip 7idayah $4 (la urmilah 99

> Arip 7idayat ;9 $> (ntan urajijah $9 (yan !opian

Asep Ahmad E ;> $ *iki Bakiah :>

& Dede M Eahman ;9 $& ?ia 8ulianti ;9

= Deni !aprudin :> $= ?iah !opiah

# Desi 0ktaviani :9 $# Mia *usmiati ;>

" Dina Andriana :> 4 M Baidan ;9

"" Dudung (smail ;9 4" Mulyadi ;>

"$ Fli urjanah 4$ ovi Alinda ;9

"4 Flim 7alimah 49 Putri 7erawati ;9

" Gitri urjanah :> 4 !iti Benab


102/144

"# 7oerunnisa :9 4# Eani !opiah ;9

$ 7oho !iti B ;>

-u*lah 2.;99

/ata8rata ;>(


103/144

Dari tabel daftar nilai tes pada tindakan kedua diatas dapat terlihat

mulai ada peningkatan nilai dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada

siklus pertama. !iswa yang dianggap berhasil memperoleh nilai Q 9

sebanyak $# orang dengan prosentase &>,4 , sedangkan yang

mendapatkan nilai dibawah 9 sebanyak " orang dengan prosentase $9,>

. ilai rata-rata yang diperoleh dari tindakan kedua adalah ;>(


104/144

!elain pemberian postest, untuk mengukur keberhasilan penerapan

metode inkuiri, penelitian ini dilengkapi pula dengan penilaian aspek

kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2ntuk melihat

hasil penilaian aktivitas siswa dapat dijabarkan pada tabel berikut ini %


105/144

"a+el &.12

PENILAIAN $E5IA"AN

,I,3A

No Na*a ,is%a

As'ek o+serasi

$eterangan$eakti)an $etelitian "anggun

" Ai ?ela < * *

$ Amirudin * * (ntan urajijah ) < )

$9 (yan !opian ) < )

$ *iki Bakiah ) ) )

$& ?ia 8ulianti ) < ,$

"9,4=

-

> Apakah waktu yang disediakan

cukup untuk menyelesaikan tugas R

tugas dari guru1

a. 8a

b.)iasa-biasa saja

c. idak

&,#>

"&,#>

9,"$


129/144

9 Apakah menurutmu metode inkuiri

yang diterapkan pada konsep cahaya

membuat kamu lebih bersemangat

dalam belajar (PA 1

a. 8a

b.)iasa-biasa saja

c. idak

=&,"=

"$,=$

-


130/144

)erdasarkan hasil pengolahan angket yang disebar pada siswa yang

menjadi sempel penelitian yaitu siswa kelas H ?ima' !D egeri

Pasantrensebanyak 4# responden menunjukkan besarnya minat siswa

terhadap mata p

17110823 ptk penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran ipa di sd untuk meningkatkan hasil belajar...

Documents