ptk kartini 1 peningkatan hasil belajar ipa pokok bahasan gaya magnet strategi pembelajaran ikuiri...

93
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berfikir. Piaget (2006:196) mengemukakan bahwa: “Pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa, dan setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya”. Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini perlu diiringi peningkatan proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai tehnik-tehnik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Tehnik penyajian pelajaran atau disebut metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh 1

Upload: gracekeenjs

Post on 29-Jul-2015

749 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi

bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan

berfikir. Piaget (2006:196) mengemukakan bahwa: “Pengetahuan itu akan bermakna

manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa, dan setiap individu berusaha dan

mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur

kognitifnya”.

Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini perlu diiringi

peningkatan proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar, guru harus

memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan

yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai

tehnik-tehnik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Tehnik penyajian

pelajaran atau disebut metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai tehnik

penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada

siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan

oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau tehnik

penyajikan yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi lisan kepada siswa

berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai

pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa

agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan. Strategi pembelajaran inkuiri (SPI)

1

Page 2: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan.

SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki

dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan

alam di sekelilingnya memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra

pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,

strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam

proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui

penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari

materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat

menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan belajar, akan tetapi sebagai

fasilitator dan motivator belajar siswa.

Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis, atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian proses mental. Dengan demikian,

dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi

pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Dengan menggunakan SPI diharapkan agar hasil belajar siswa menunjukkan adanya

peningkatan terhadap materi yang disampaikan disaat proses belajar mengajar berlangsung.

Upaya meningkatkan hasil belajar telah dilakukan dengan berbagai cara yaitu: penambahan

2

Page 3: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

buku paket, penggunaan media pada setiap pembelajaran dan penggunaan metode, serta

tuntutan guru yang harus profesional hingga pembaharuan kurikulum.

Rendahnya hasil belajar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat juga

disebabkan karena metode mengajar yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi siswa

seperti yang dikemukakan Slameto (2003:65) bahwa: “Metode mengajar guru yang kurang

baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula”. Pembelajaran yang

berlangsung kurang melibatkan siswa tentang materi gaya magnet masih kurang sehingga

banyak siswa yang tahu karena menghafal. Penggunaan metode mengajar tidak mungkin

sama untuk setiap materi yang diajarkan dan pada jenjang yang berbeda. Mata pelajaran

IPA dianggap pelajaran yang sulit untuk dipahami.

Dari data nilai yang diperoleh dari wali kelas V pada sub materi gaya magnet hanya

sekitar 22% yang mendapat nilai rendah dengan rentang nilai 0-60, sedangkan 62% untuk

kategori nilai sedang dengan nilai 65-80, dan 16% untuk kategori nilai yang baik dan

tinggi. Secara garis besar peneliti melihat bahwa terdapat adanya pengaruh pengajaran

terhadap hasil belajar siswa, dari penilaian sementara dilihat bahwa siswa cenderung

menilai mata pelajaran IPA hanya bersifat hafalan dan metode pembelajaran yang

digunakan guru tidak sesui dengan materi gaya magnet.

Penilaian terhadap nilai siswa kelas V masih belum mencapai target pembelajaran

yang optimal. Peneliti melihat nilai siswa dilihat masih belum cukup signifikan untuk

dijadikan tolak ukur sebagai hasil belajar siswa yang permanen.

Untuk itu peneliti akan meninjau selama proses belajar mengajar berlangsung.

Setelah melihatnya peneliti akan menggunakan strategi pendekatan yang berbeda untuk

mendapatkan hasil belajar siswa yang berbeda dari sebelumnya, karena selama ini

penerapan yang digunakan oleh guru adalah ceramah, maka peneliti ingin melakukan

pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir dimana siswa dituntut untuk mencari

3

Page 4: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

dan menemukan jawaban dari masalah-masalah yang dipertanyakan. Penerapan

pembelajaran yang digunakan yaitu SPI (Strategi Pembelajaran Inkuiri). Dengan model

pembelajaran ini padat mengasah kemampuan berfikir siswa dengan mencari dan

menemukan jawaban dari masalah yang dipertanyakan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganggap penting untuk meneliti penggunakan

strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan

judul penelitian: “Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Melalui

Strategi Pembelajaran Inkuiri di Kelas V SD Negeri 064973 Kecamatan Medan

Tembung Kota Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah adalah sebagai

berikut :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi siswa.

2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.

3. Pemahaman siswa masih kurang khususnya pada materi gaya magnet.

4. Aktivitas siswa masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas maka peneliti perlu

memberikan batasan masalahnya. Adapun batasan masalahnya yaitu:

1. Bahwa dari sekian banyaknya model pembelajaran yang ada saat ini, maka

peneliti hanya menggunakan model pembelajaran berbasis Inkuiri untuk diterapkan

di kelas karena sangat cocok dengan materi (gaya Magnet), sehingga dapat dilihat

hasil belajarnya setelah digunakan di kelas.

4

Page 5: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

2. Materi yang diajarkan adalah gaya magnet.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan penerapan SPI pada sub

pokok bahasan gaya magnet.

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam SPI pada sub pokok bahasa gaya magnet.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan SPI.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan SPI.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam penerapan SPI.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi sekolah, dapat memberi masukan yang berharga pada sekolah dalam rangka

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V khususnya pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi siswa, melalui penerapan SPI diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V khususnya mata pelajaran IPA.

3. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru IPA tentang pentingnya SPI dalam

pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan bagi peneliti sendiri sebagai calon guru

menggunakan SPI ini nantinya.

5

Page 6: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Hakekat Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik, yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersikap relatif konstan dan

berbekas. Dalam kaitan ini maka belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari

hasil yang diproses.

Proses belajar dapat berlangsung dengan penuh kesadaran dapat juga tidak dengan

demikian.

Belajar sesuatu hal yang mutlak harus dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan

sesuatu yang belum dimengerti atau yang belum dialami secara menyeluruh tentang

sesuatu hal. Dengan belajar seseorang akan dapat mengubah dirinya ke arah yang lebih

baik, baik dari segi kualitas, maupun kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Apabila

dalam suatu proses belajar seseorang tidak mengalami peningkatan kualitas maupun

kuantitas kemampua, maka orang tersebut pada dasarnya belum belajar, atau dengan kata

lain gagal dalam belajar.

Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan yang diakibatkan dari belajar itu harus

relatif menetap. Berapa lama periode itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi

perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung

berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun.

Morgan (dalam Purwanto, 2003:84) berpendapat belajar adalah setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi, sebagai suatu hasil dari latihan atau

6

Page 7: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

pengalaman. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses

itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar atau dengan kata lain

belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal. Menurut Brophy (dalam

Purwanto, 2003:85) belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah

prosesnya yang terjadi secara internal didalam diri individu dalam usahanya memperoleh

hubungan-hubungan baru (New as sociations).

Belajar merupakan serangkaian kegiatan aktif siswa dalam membangun pengertian

dan pemahaman. Oleh karena itu dalam proses siswa harus diberi waktu yang memadai

untuk bisa membangun makna dan pemahaman, sekaligus membangun keterampilan dari

pengetahuan yang diperolehnya. Artinya, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk

berfikir dalam menghadapi masalah sehingga siswa dapat membangun makna dan

pemahaman, sekaligus membangun keterampilan dari pengetahuan yang diperolehnya.

Dari keinginan untuk belajar maka timbul suatu hasil belajar yang didapat, belajar

selalu membutuhkan berbagai faktor pendukung untuk mensukseskan belajar, seperti

faktor internal, faktor eksternal dan pendekatan belajar. Belajar adalah kegiatan yang

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental, dalam penyelenggaraan dalam

setiap jenis jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya suatu tujuan pendidikan itu sangat

tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ia ketika berada disekolah,

lingkungan rumah atau keluarga sendiri.

Chaplin (dalam Muhibbin Sya, 2003:65) mengatakan belajar adalah perolehan

perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

Selajutnya Hamalik (2001:27) berpendapat belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (Lerning is defined as the midification or strengthening of

behavior though experencing). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi

7

Page 8: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

lebih luas dari itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan

melainkan pengubahan kelakuan.

Gagne (dalam Purwanto 2007:84) mengatakan belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan, mempengaruhi siswa sedemikian rupa perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Dalam teori Gagne mendefenisikan belajar sebagai suatu proses untuk memotivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku atau belajar adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui instruksi. Gagne mengatakan ada lima domain belajar yaitu : (1) keterampilan motois, (2) informasi verbal, (3) kemampuan intelektual, (4) strategi kognitif, (5) sikap. (Gagne dalam Hasan 1999:96).

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku tingkah laku seseorang

terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya, yang berulang-

ulang dalam situasi itu. Jika siswa belajar di sekolah dan di rumah hanya mengandalkan

buku sebagai salah satu sumber belajar, mungkin pemahaman yang didapatkan siswa

kurang baik. Tetapi seharusnya siswa belajar berdasarkan fakta, pengalaman dan sumber

belajar yang langsung. Mungkin siswa akan lebih paham dan dapat mengingatnya dengan

baik tentang apa yang telah dipelajarinya.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur berbagai alat ukur dalam proses

pembelajaran. Seperti menggunakan test dan tanya jawab kepada siswa. Keberhasilan

tersebut juga dapat dilihat dari semakin luasnya pengetahuan siswa dan semakin baiknya

seorang siswa dalam menyimpulkan suatu materi dengan menggunakan pendapat sendiri.

Keberhasilan tersebut juga tak terlepas akibat pengulangan-pengulangan yang dilakukan

siswa terhadap materi dan pemberian penguatan yang dilakukan oleh guru disaat

terjadinya proses pembelajaran.

Biggs (dalam Muhibbin Syah 2003:67) mendefenisikan belajar dalam tiga macam

rumusan, yaitu rumusan kualitatif, rumusan instruksional, dan rumusan kualitatif.

8

Page 9: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Secara kualitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian datau

pengembangan kemampuan kognitf dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi belajar dalam

hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa.

Secara instruksional (tinjauan dari kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses

validitas (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah

dipelajari. Ukurannya adalah semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka

semakin baik pula perolehan siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.

Adapun pengertian belajar secara kulitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh

arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan. Belajar dalam

pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk

memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

2.1.2 Proses Belajar

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya. Oleh karena itu lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul

reaksi peserta didik kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan. Banyak aspek yang

menjadikan lingkungan tersebut menjadi kondusif, untuk berlangsungnya proses belajar

sejak analisa kebutuhan siswa, karakteristik siswa, perumusan tujuan, penentuan materi

pelajaran, pemilihan strategi yang sesuai dengan media yang tersedia. Semua ini akan

memiliki kaitan belajar sebagi proses.

Dalam ilmu psikologi, proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus

yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu (Robert

dalam Muhibin,1995). Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan

sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif,

afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Dalam uraian tersebut digambarkan

9

Page 10: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

bahwa belajar adalah aktivitas yang berproses menuju pada satu perubahan dan terjadi

melalui tahapan-tahapan tertentu.

Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas

mambantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat

belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai

strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa

berlangsung optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut terjadi secara bertujuan

dan terkontrol (Arief Sukadi, 1985:8).

2.1.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga

golongan yaitu : faktor intern, faktor ekstern, dan faktor pendekatan belajar, Muhibin Syah

(2003:144) :

Faktor Intern : Faktor intern dibagi menjadi dua bagian, yaitu (a) Faktor jasmani yang terdiri dari : faktor kesehatan dan cacat tubuh (fisik). (b) Faktor psikologis yang terdiri dari: psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan dan kesiapan). Faktor ekstern : faktor ekstern terdiri dari : (a) Faktor keluarga, siswa yang akan belajar akan menerima pengaruh yang sangat besar dari peran keluarga sendiri berupa cara orang tua mendidik, reaksi antara anggota keluarga, susunan rumah dan keadaan sosial ekonomi keluarga. (b) Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu sekolah, standart pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor lingkungan/masyarakat, faktor lingkungan masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, pengaruh ini terjadi karena keberadan siswa dalam masyarakat, teman sebaya, teman bergaul dan bentuk masyarakat lainnya.

2.1.4 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak melalui aktivitas belajar,

dimana hasil belajar pada dasarnya adalah hasil interaksi dan berbagai faktor yang

mempengaruhi proses hasil belajar secara keseluruhan. Salah satu untuk meningkatkan

kualitas dapat dilakukan dengan penggunaan strategi belajar mengajar yang tepat.

10

Page 11: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Menurut Nasrun (dalam Djamarah, 1994) menyatakan “prestasi adalah penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenan dengan penguasan

bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka”. Sedangkan menurut (Abdurrahman,1999),

hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Dari diri siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang baik

dibandingkan pada saat pra-belajar tingkat perkembangan mental tersebut terkait dengan

bahan pelajaran. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada ranah kognitif dan

psikomotor, secara menyeluruh hasil belajar berjalan dalam waktu beberapa tahun sesuai

dengan jenjang sekolah. Sehingga secara keseluruhan hasil belajar merupakan kumpulan

hasil pengalaman-pengalaman tahap belajar.

Dari sisi guru belajar merupakan saat terselesainya bahan pelajaran yang

disampaikan guru kepada siswa. Hal ini juga terkait dengan tujuan penggalan-penggalan

pengajaran, pada tujuan khusus mata pelajaran dikelas. Maka hasil belajar dapat diartikan

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut

Killer (dalam rahman : 38) hasil belajar merupakan sebagai keluaran suatu sistem

pemerosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dapat

dikelompokan menjadi dua macam yaitu kelompok masukan pribadi (personal input) dan

masukan yang berasal dari lingkungan (Environmental input) dan Killer (dalam rahman :

39) juga berpendapat hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan yang paling cocok adalah proses

belajar mengajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk mengetahui

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari proses mengajar dan proses

belajar yang dialami siswa serta hasil belajar yang diperoleh siswa.

Hamalik (dalam www.google.com 2009) berpendapat hasil belajar adalah menunjuk

pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar merupakan indikator adanya derajat

11

Page 12: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

perubahan tingkah laku siswa. Sudjana (dalam www.wikipedia.com) juga berpendapat

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami

pengalaman belajarnya.

Dari pengertian dan pendapat di atas maka hasil belajar dapat diartikan sebagai

kumpulan-kumpulan pengetahuan yang diperoleh siswa setelah melalui tahap-tahap proses

belajar di sekolah dimana hasil belajar tersebut dapat dilihat dari tingkat perkembangan

pengetahuan, pemahaman dan ingatan siswa terhadap materi belajar yang telah

dipelajarinya. Serta hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil test yang dilakukan oleh

guru.

2.1.5 Strategi Pembelajaran Inkuiri

2.1.5.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, J.R david. (dalam Wina sanjaya 2006:125) strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan

yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian diatas. Pertama, strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti

penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum

sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya,

arah dari semua keputusan penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan

berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas dapat

diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.

Kemp (dalam Wina Sanjaya 2006:126) menjaelaskan bahwa strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

12

Page 13: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas,

Dick and Carey (dalam Wina Sanjaya 2006:126) juga menyebutkan bahwa strategi

pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara

bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

2.1.5.2 Pengertian Inkuiri

Model inkuiri didefenisikan oleh piaget (dalam www.google.com) sebagai :

pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;

dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin

menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa

yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.

Kuslan Stone (Dahar, 1991) mendefenisikan inkuiri sebagai pengajaran dimana guru

dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan

jiwa para ilmuan.

Pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di

mana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban

terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang

digariskan secara jelas (Hamalik, 1991).

Sementara itu, Trowbridge (1990) menjelaskan model inkuiri sebagai proses

mendefenisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut.

Lebih lanjut, Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inkuiri adalah menata

lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan bimbingan

secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah.

13

Page 14: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998)

mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam

cara yang lebih dewasa. Seabgai tambahan pada proses discovery, inkuiri mengandung

proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang

eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik

kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan

suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen,

melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisi data, dan menarik kesimpulan.

Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan

suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap

seperti para ilmuan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati

pendapat orang lain.

2.1.6 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Ikuiri (SPI)

Strategi pembelajaran ikuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya

dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. SPI berangkat dari asumsi bahwa

sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri

pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat

manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal

segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indar-indara

lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan

menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna

14

Page 15: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri

dikembangkan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,

strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam

proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui

penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari

materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat

menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran

inkuiri yang menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai

fasilitator dan motivator belajar siswa.

Ketiga, tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan

intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi

pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi

bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya

menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara

optimal. Namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya

manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :

Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu

permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam strategi inkuiri

15

Page 16: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

penguasaan materi pelajaran bukan sebagi tujuan utama pembelajaran, akan tetapi

yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.

Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang

sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian

Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.

Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan

dan kemampuan berfikir. Strategi inkuiri akan kurang berhasil diterapkan kepada

siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berfikir.

Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh

guru.

Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang

berpusat pada siswa.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk

dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

2.1.7 Langkah Pelaksanaan SPI

Menurut Sanjaya (2003:201) secara umum proses pembelajaran dengan

menggunakan SPI dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran

yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan

proses pembelajaran. Pada langkah orientasi dalam SPI, guru merangsang dan mengajak

siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Beberapa hal yan dapat dilakukan dalam tahap

orientasi ini adalah;

16

Page 17: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai

tujuan.

Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan

yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang

siswa untuk berfikir memecahkan teka-teki itu. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi

masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus

dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:

Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya

pasti.

Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih

dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.

Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi

individu untuk berfikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi

berfikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira

dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tembakannya, maka ia

akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berfikir lebih lanjut.

4. Mengumpulkan Data

17

Page 18: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data

merupakan proses mental yang sangat penting dalam mengembangkan intelektual. Proses

pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi

juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berfikirnya. Oleh

sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang dapat mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang

terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban

yang diberikan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpuan merupakan gongnya dalam

proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh,

menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak

dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu

menunjukan pada siswa data yang mana yang relevan.

Atas dasar penjelasan di atas, maka dalam penggunaan SPI terdapat beberapa

prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu: a)

Berorientasi pada pengembangan intelektual, b) prinsip interaksi, c) prisip bertanya, d)

prinsip belajar untuk berfikir, e) prinsip keterbukaan

18

Page 19: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

2.1.8 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta

dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang

diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA menurut Hendro Darmojo (dalam Usman

Samatowa 2006:2) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

dengan segala isinya.

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang

didasarkan pada hasil percobaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia. Hal ini

sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Usman Samatowa 2006:2) bahwa

IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang

sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil

observasi dan eksperimen.

Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri

sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya

merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu

tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi

yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau kosisten. Selanjutnya Winaputra (dalam

Usman Samatowa 2006:3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan

pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berfikir

dan cara memecahkan masalah.

Secara umum petikan di atas memberikan pengertian : (1) IPA adalah sejumlah

proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang dunia sekitar, (2) IPA

adalah pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan tertentu, (3) IPA dicirikan oleh nilai-

nilai dari sikap para ilmuwan menggunakan proses terhadap proses kegiatan yang

19

Page 20: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

dilakukan para sains dalam memperolah pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan

tersebut.

2.1. Kerangka Konseptual

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu biasanya

dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Guru hanya memerlukan strategi pengajaran yag tepat, agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Maka dengan metode inkuiri ini, guru hanya berperan sebagai

fasilitator yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam mencari

dan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Metode inkuiri ini hendaknya dapat

dijadikan suatu contoh strategi yang tepat yang dapat diterapkan di dalam kelas dan dapat

di implementasikan menjadi sistem pengajaran Indonesia saat ini dan yang akan datang.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah

menggunakan Strategi Pembelajaran .Pada setiap 1 kali pertemuan yang dilakukan dengan

SPI akan diadakan post test untuk menjadikan acuan hasil belajar siswa untuk mengetahui

sejauh mana siswa dapat memahami konsep yang diterimanya.

2.2. Hipotesis Tindakan

Untuk menjawab permasalahan dari penelitian tindakan kelas ini dapat dilanjutkan

usulan hipotesis sebagai berikut:

“Dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam proses pembelajaran

IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 064973 Kecamatan

Medan Tembung Kota Medan pada pokok bahasan gaya magnet.

20

Page 21: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 064973 Kecamatan Medan Tembung Kota

Medan pada Tahun 2008/2009 pada semester genap dimulai bulan Pebruari sampai dengan

April.

3.2.Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam PTK ini adalah kelas V SD Negeri 064973 Kecamatan

Medan Tembung Kota Medan pada Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 27 orang

siswa yang telah ditetapkan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.

Objek penelitian ini adalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPA pad sub pokok bahasan gaya magnet dengan menggunakan Strategi

Pembelajaran Inkuiri.

3.3.Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Hasil

Belajar. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya

dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Hasil belajar adalah sesuatu kegiatan

yang dilakukan dengan terencana didalam suatu pembelajaran yang menghasilkan suatu

perubahan kearah yang lebih baik.

21

Page 22: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

3.4. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan test sebagai instrument penelitian. Test hasil belajar

siswa disusun dalam bentuk pilihan berganda dengan empat option (a,b,c,d). Test disusun

berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa.

3.5.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) yang menekankan kepada kegiatan atau tindakan dengan menguji cobakan suatu

ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro dan diharapkan kegiatan tersebut

mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

3.6.Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilaksanakan adalah desain yang digambarkan oleh

Arikunto dkk, (2006:16) sebagai berikut:

22

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Pengamatan

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

?

Pengamatan

Page 23: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti sebagai pelaku utama dan sekaligus

juga kolaborator, sedangkan guru sebagai mitra peneliti yang akan melaksanakan

rancangan pembelajaran didalam kelas. Perencanaan tindakan berdasarkan permasalahan

yang ada, pemilihan kemungkinan pemecahan masalah, implementasinya di lapangan

sampai pada tahap evaluasi dan perumusan tindakan berikutnya. Proses penelitian tindakan

ini dilaksanakan dalam rangkaian siklus, dan setiap siklus akan dilakukan sesuai dengan

perubahan yang ingin dicapai.

3.7.Prosedur Penelitian

Penelitian ini langsung dilakukan di dalam kelas saat berlangsung kegiatan

pembelajaran. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang dilakukan 4 tahapan yaitu:

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan test awal yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum KBM dimulai.

2. Menyusun Rencana Pembelajaran.

3. Memilih Metode-metode mengajar yang sesuai dengan pokok bahasan untuk

digunakan selama KBM.

4. Pelaksanaan lembar observasi bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi belajar-

mengajar selama KBM di kelas ketika rencana pembelajaran dilaksanakan.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

1. Menyampaikan materi pelajaran yang melibatkan aktivitas siswa

secara individual melalui penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri.

23

Page 24: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

2. Melakukan evaluasi belajar, berupa test, pemberian tugas.

3. Melakukan observasi di dalam kelas berupa sub tindakan kelas

dilakukan dengan penyediaan format observasi. Hal yang menjadi perhatian

pengamat adalah aktivitas siswa.

4. Mengadakan analisis hasil observasi oleh peneliti untuk mempelajari

hal-hal yang berlangsung di dalam kelas. Menentukan aktivitas yang perlu

dipertahankan dan melakukan revisi terhadap aktivitas yang cocok dan yang kurang

tepat dilakukan.

5. Mengalisis evaluasi belajar dari perolehan test pilihan berganda

untuk melihat tingkat keberhasilan siswa yang telah dicapai oleh siswa melalui

Strategi Pembelajaran Inkuiri.

6. Merefleksikan hasil-hasil temuan penelitian dalam tindakan pertama

untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada perencanaan tindakan selanjutnya

sampai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Pengamatan

Tahap pengamatan ini dilakukan oleh pengamat di dalam kelas saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung dimana mahasiswa peneliti bertindak sebagai guru, pengamat

dilengkapi dengan lembar kegiatan untuk menjaring data yang dibutuhkan berkaitan

dengan tindakan penelitian.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data observasi di dalam kelas.

Refleksi ini dilakukan mengarah kepada perbaikan tindakan-tindakan selanjutnya. Refleksi

ini dilakukan untuk menganalisa dan memberi makna terhadap data yang diperoleh,

menjelas data yang diperoleh dan mengambil kesimpulan dari tindakan perbaikan yang

24

Page 25: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

telah dilakukan. Hasil refleksi ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk tahap

perencanaan pada siklus berikutnya.

3.8.Metode Pengumpulan Data

a. Sumber data

Responden penelitian terdiri dari siswa kelas V SD Negeri 064973 Kecamatan

Medan Tembung Kota Medan

b. Jenis data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitaif dan kuantitatif.

Kualitatif berkenaan dengan aktifitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, sedangkan kuantitatif berkenaan dengan kemampuan siswa dalam memahami

materi pelajaran.

3.9.Analisis Data

Berdasarkan jenis data yang akan dikumpulkan maka analisis data penelitian

dilakukan dalam dua analisis kualitatif dan kuantitatif, berupa pengisian kuisoner

tanggapan siswa dan hasil observasi untuk data kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan

dengan mengadakan test hasil belajar IPA untuk masing-masing siklus. Penarikan

kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan serta interprestasi dan kualitatif dan kuantitatif

yang ditandai dengan perubahan yang terjadi.

25

Page 26: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

3.10.Jadwal Penelitian

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN SEMESTER 2 T.P.2008/2009

No Kegiatan Bulan/Minggu

Pebruari 2009 Maret 2009 April 2009

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Refleksi awal (persiapan

pelaksanaan tindakan

kelas

x

x

2 Siklus I:

Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan III

Post test Siklus I

x

x

x

x

3 Siklus II :

Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan III

Post test Siklus II

x

x

x

x

4 Analisis Data x x

5 Penulisan Laporan x x x

26

Page 27: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

A. Permasalahan

Sebelum diberikan pembelajaran, terlebih dahulu diberikan pretest untuk

mengetahui kemampuan awal siswa pada sub pokok bahasa gaya magnet. Hasil jawaban

siswa masih tergolong kurang dalam menyelesaikan soal-soal gaya magnet. Berikut

disajikan tingkat keberhasilan siswa pada saat test awal.

Tabel. 2

Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Pada Test Awal

Nilai Frekuensi % Keterangan10 2 7,4% Belum tuntas20 2 7,4% Belum tuntas30 8 29,6% Belum tuntas40 7 25,9% Belum tuntas50 6 22,2% Belum tuntas60 2 7,4% Belum tuntas

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada saat test awal siswa

tergolong belum berhasil belajar atau rata-rata masih memiliki tingkat keberhasilan

dibawah 65% atau rata-rata kelas sebesar 37,03 dan secara klasikal masih tergolong belum

berhasil. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa kemampuan awal siswa masih rendah

dalam materi gaya magnet.

Kesulitan-kesulitan siswa tersebut dapat dilihat dari kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa. Berikut disajikan presentase jawaban siswa dari soal-soal yang dilakukan

pada saat pretest.

27

Page 28: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Tabel 3

Ringkasan Hasil Test Awal Siswa

No Soal Frekuensi Jawaban Siswa KeteranganSalah % Benar %

1 24 88,8% 3 11,1% Belum tuntas2 20 74,0% 7 25,9% Belum tuntas3 19 70,3% 8 29,6% Belum tuntas4 22 81,4% 5 18,5% Belum tuntas5 5 18,5% 22 81,4% Tuntas6 15 55,5% 12 44,4% Belum tuntas7 18 66,6% 9 33,3% Belum tuntas8 18 66,6% 9 33,3% Belum tuntas9 24 88,8% 3 11,1% Belum tuntas10 5 18,5% 22 81,4% Tuntas

Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui bahwa dari 10 soal yang diujikan kepada 27

orang siswa sample, keseluruhannya masih tergolong belum berhasil. Dari hasil jawaban

siswa pada test awal, menunjukan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal, yaitu :

1. Siswa belum memahami dengan baik tentang sub pokok bahasan

gaya magnet.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam sub

pokok bahasan gaya magnet.

3. Pada saat dilakukan pre test masih banyak ditemukan siswa yang

memiliki hasil belajar rendah.

4. Berdasarkan tingkat ketuntasan yang diperoleh secara klasikal pada

pre test adalah 0%.

5. Ketuntasan yang diharapkan di kelas adalah 80% dari rata-rata kelas.

1). Siklus I

a. Perencanaan I

28

Page 29: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Berdasarkan kesulitan-kesulitan diatas maka peneliti membuat alternatif pemecahan

masalah terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, yaitu dengan penggunaan metode

inkuiri pada pembelajaran.

Dalam siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam dua kali

pertemuan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebanyak dua RPP dengan sub pokok bahasan

gaya magnet dan membuat alat pengumpulan data berupa lembar observasi untuk guru dan

siswa guna mengamati proses pembelajaran dan test dilakukan pada setiap pertemuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam setiap siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan ini, tindakan yang dilakukan peneliti bersama guru kelas dengan

penerapan metode Inkuiri yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran sains.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan pengembangan dari

perencanaan sebelumnya dan dilaksanakan dalam tahap ini. Sebelum memulai

pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas dan mengabsen siswa selanjutnya

memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya. Saat memberikan apersepsi, guru memotivasi siswa agar bersemangat untuk

mengikuti proses belajar mengajar. Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan

kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dilihat dari kelemahan-kelemahan dari test awal siswa.

Dalam tahap pelaksanaan ini, guru mengajar dan menjelaskan materi gaya magnet

yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam proses belajar mengajar pertama guru

menjelaskan tentang materi gaya magnet, setelah itu guru mengemukakan masalah atau

29

Page 30: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

kasus guna mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan dari masalah yang terdapat pada

materi gaya magnet. Setelah mengemukakan masalah atau kasus, guru meminta siswa

untuk membentuk kelompok belajar guna memecahkan masalah atau kasus yang telah

dikemukakan. Pada proses pembelajaran ini guru mengawasi siswa pada tiap kelompok.

Setelah menyelesaikan masing-masing latihan yang diberikan, guru menanggapi hasil kerja

kelompok siswa. Selanjutkan guru menyimpulkan hasil dari kerja kelompok siswa.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas V SD melakukan observasi dengan

menggunakan daftar chek list terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan peneliti. Setelah pelaksanaan siklus I selesai diberikan pos test I untuk melihat

keberhasilan tindakan yang dilakukan dan untuk melihat kesulitan yang masih dialami oleh

siswa. Test yang dilakukan yaitu pilihan berganda yang berjumlah 10 buah soal.

Selama pengamatan (observasi) yang dilakukan, banyak hal yang diperoleh peneliti

antara lain :

1. Masih banyak siswa kesulitan dalam merumuskan pertanyaan atau permasalahan.

2. Masih banyak siswa merasa takut untuk bertanya kepada guru.

3. Didalam mengikuti pelajaran siswa sudah baik, karena dengan penggunaan metode

inkuiri siswa lebih tertarik untuk belajar.

4. Pada saat proses belajar mengajar siswa sudah baik dalam melihat objek-objek atau

kejadian.

5. Didalam proses pembelajaran siswa melihat langsung objek-objek atau kegiatan

dengan baik.

30

Page 31: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

6. Siswa dalam mengelompokkan sudah baik, dengan dapat membedakan mana

benda-benda yang magnetis dan yang tidak magnetis, begitu juga siswa didalam

mencari persamaan dan mengukur.

7. Siswa kurang baik dalam mengkomunikasikan langsung hasil pengamatan secara

terperinci, karena siswa takut hasil yang mereka peroleh salah.

8. Pada saat pembelajaran siswa kurang baik dalam menjawab pertanyaan guru,

karena masih ada yang merasa takut. Begitu juga dalam menyimpulkan hasil

belajar.

Setelah peneliti melakukan penerapan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri,

pengamat menilai dengan menggunakan lembar observasi yaitu :

1. Di dalam mengontrol pembelajaran di dalam kelas guru sudah baik

2. Di dalam kelas guru kurang berperan sebagai pemimpin kelas

3. Guru sudah baik sebagai fasilitator di dalam kelasnya

4. Di dalam pembagian kelompok guru sudah baik

5. Guru sudah baik dalam melatih siswa merumuskan pertanyaan tentang materi gaya

magnet

6. Pada pertemuan partama guru kurang baik menanggapi atau memberikan komentar

hasil penelitian siswa

7. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa tentang tanggapan-tanggapan

yang mereka temukan

8. Guru sudah baik di dalam membahas materi yang telah diteliti dengan cara

mengulang kembali

9. Siswa dan guru menarik kesimpulan dengan baik

Pada akhir pertemuan siklus I setelah semua materi diajarkan, maka siswa

diberikan test hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana perkembangan hasil belajar

31

Page 32: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

siswa. Secara ringkasan tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada

tabel 4 berikut.

Tabel 4

Tingkat keberhasilan Belajar Siswa pada Siklus I

Nilai Frekuensi % Keterangan30 2 7,4% Belum tuntas40 2 7,4% Belum tuntas50 7 25,9% Belum tuntas60 8 29,6% Belum tuntas70 5 18,5% Tuntas 80 2 7,4% Tuntas 90 1 3,7% Tunts

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa yang dinyatakan telah

berhasil yaitu memiliki keberhasilan belajar di atas 65% dengan rata-rata kelas sebesar

58,14 serta tingkat keberhasilan secara klasikal masih mencapai 29,62% yag berhasil. Dari

hasil ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa memahami materi gaya magnet

berdasarkan tingkat keberhasilan secara klasikal masih tergolong belum berhasil yaitu

hanya sebesar 29,62%. Berikut persentase tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada test

hasil belajar siklus I.

Tabel 5Tingkat Ketercapaian Hasil Belakar Siswa Pada Siklus I

No Soal Frekuensi Jawaban Siswa KeteranganSalah % Benar %

1 7 25,9% 20 74,0% Tuntas2 11 40,7% 16 59,3% Belum Tuntas3 10 37,0% 17 62,9% Belum Tuntas4 20 74,0% 7 25,9% Belum Tuntas5 4 14,8% 23 85,1% Tuntas6 12 44,4% 15 55,5% Belum Tuntas7 11 40,7% 16 59,3% Belum Tuntas8 14 51,8% 13 48,1% Belum Tuntas9 21 77,7% 6 22,2% Belum Tuntas10 3 11,1% 24 88,8% Tuntas

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari 10 soal test hasil yang diberikan kepada

siswa hanya 3 soal (30%) yang dapat diselesaikan siswa dengan baik dan termasuk telah

32

Page 33: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

berhasil (di atas 65% siswa menjawab dengan benar) yaitu soal nomor 1, 5, dan 10,

sedangkan 70% lagi tidak dapat diselesaikan siswa dengan baik (belum berhasil) yaitu 2, 3,

4, 6, 7, 8, dan 9. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tingkat ketercapaian hasil

belajar siswa pada siklus I secara keseluruhan soal masih tergolong belum berhasil.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I, maka peneliti

melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan pada siklus I yang hasilnya adalah :

1. Pada awal kegiatan siswa memiliki respon yang sangat baik terhadap kehadiran

peneliti sebagai seorang guru.

2. Pada siklus I masih banyak yang ditemukan siswa yang memiliki hasil belajar

rendah.

3. Masih banyak siswa yang takut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.

4. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa tersebut terdapat 8 orang siswa yang

dinyatakan telah berhasil yaitu memiliki keberhasilan belajar di atas 65% dengan

rata-rata kelas sebesar 58,14% serta tingkat keberhasilan secara klasikal masih

mencapai 29,6% yang berhasil.

5. Hasil belajar siswa meningkat dilihat dari rata-rata sebelumnya, hasil pre test

adalah 37,03% menjadi 58,14% pada post test. Hasil post test menunjukkan

ketuntasan belajar, akan tetapi secara klasikal belum tercapai.

2) Siklus II

a. Perencanaan II

Dari hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

belum begitu baik dan siswa masih ada yang belum aktif dalam belajar, sehingga hasil

yang diperoleh siswa belum mencapai tingkat ketuntasan. Masalah yang dihadapi siswa

33

Page 34: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

dari segi materi pelajaran berdasarkan analisis tiap-tiap soal pada post test siklus adalah

siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk pilihan berganda sub

pokok bahasan gaya magnet.

Kegiatan yang dilakukan dalam siklus II sama dengan siklus I adalah perencanaan

ini mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sebanyak dua RPP dengan sub

pokok bahasan gaya magnet dan membuat alat pengumpulan data berupa lembar observasi

untuk guru dan siswa guna mengamati proses pembelajaran dan test dilakukan pada setiap

pertemuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam tiap siklus.

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam kegiatan ini, guru melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar berdasarkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode inkuiri yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan gaya magnet.

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, hal ini dikarenakan

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, banyak siswa yang termotivasi untuk mencari

dan menemukan jawaban dari masalah-masalah yang dikemukakan dari materi gaya

magnet dengan cara kerja kelompok.

Dalam tahap pelaksanaan ini, guru mengajar dan menjelaskan materi gaya magnet

yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam proses belajar mengajar pertama guru

menjelaskan tentang materi gaya magnet, setelah itu guru mengemukakan masalah atau

kasus guna mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan dari masalah yang terdapat pada

materi gaya magnet. Setelah mengemukakan masalah atau kasus, guru meminta siswa

untuk membentuk kelompok belajar guru memecahkan masalah atau kasus yang telah

dikemukakan. Pada proses pembelajaran ini guru mengawasi siswa pada tiap-tiap

kelompok. Setelah menyelesaikan masing-masing latihan yang diberikan.

34

Page 35: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Setelah siswa selesai berdiskusi guru meminta hasil laporan kelompok yang telah

disusun siswa dan guru meminta masing-masing perwakilan dari kelompok untuk

mempersentasekan hasil kerja kelompoknya. Guru menanggapi hasil kerja siswa dan

menyimpulkan materi tentang gaya magnet.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini peneliti dengan guru kelas V SD melakukan observasi dengan

menggunakan daftar chek list terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri yang telah dilakukan peneliti. Setelah pelaksanaan siklus II

selesai diberikan post test II untuk melihat keberhasilan tindakan yang dilakukan dan

melihat kesulitan yang dialami oleh siswa. Test yang dilakukan yaitu pilihan berganda

yang berjumlah 10 butir soal.

Selama pengamatan (observasi) yang dilakukan, banyak hal yang diperoleh peneliti

antara lain :

1. Dalam merumuskan pertanyaan atau permasalahan siswa sudah sangat baik.

2. Siswa sudah berani untuk bertanya kepada guru.

3. Siswa sudah serius dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan

metode inkuiri.

4. Pada saat proses belajar mengajar siswa sudah baik dalam melihat objek-

objek atau kejadian.

5. Didalam proses pembelajaran siswa melihat langsung objek-objek atau

kejadian dengan baik.

6. Pada pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri, siswa lebih

termotivasi dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa.

7. Siswa sudah dapat mengkomunikasikan hasil penelitiannya secara baik.

8. Ketetapan waktu siswa dalam mengerjakan tugas sudah baik.

35

Page 36: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

9. Hasil belajar siswa lebih meningkat dari pembelajaran siklus I.

Selama pengamatan banyak juga yang ditemukan oleh pengamat yaitu wali kelas V

kepada peneliti tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri, dengan menggunakan

lembar observasi. Adapun hal-hal yang ditemukan adalah :

1. Guru mengontrol pembelajaran dengan baik.

2. Sebagai pemimpin kelas guru sudah sangat baik.

3. Guru mengemukakan masalah/kasus dengan baik dalam materi gaya magnet.

4. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan sangat baik di dalam kelas.

5. Guru membentuk kelompok belajar siswa di dalam kelas dengan sangat baik.

6. Guru melatih siswa merumuskan pertanyaan dengan baik.

7. Guru menanggapi atau memberikan komentar hasil penelititan siswa.

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan.

9. Guru bersama siswa membahas masalah penelitian kembali.

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dan mendapatkan hasil yang baik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, serta pemberian post test pada

siklus II diperoleh bahwa hasil pembelajaran mulai baik dan mencapai tingkat ketuntasan

belajar. Secara ringkasan tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

pada tabel 6 berikut.

Tabel. 6

Tingkat keberhasilan Belajar Siswa Pada Siklus II

Nilai Frekuensi % Keterangan 50 1 3.70% Belum tuntas 60 2 7.40% Belum tuntas 70 5 18.51% Tuntas 80 6 22.22% Tuntas 90 7 25.92% Tuntas 100 6 22.22% Tuntas

36

Page 37: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Tabel diatas menunjukkan bahwa masih terdapat 3 orang siswa yang dinyatakan

belum berhasil belajar yaitu memiliki keberhasilan balajar dibawah 65% dan terdapat

peningkatan yaitu terdapat 24 orang siswa yang telah mencapai tingkat keberhasilan belajar

diatas 65% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 82,59 dan secara klasikal tingkat

keberhasilan belajar siswa telah mencapai 88,88% atau terdapat peningkatan keberhasilan

belajar siswa sebesar 59,26 dari hasil belajar siswa pada siklus I (29,62).

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan siswa meningkat dalam

menguasai sub materi pokok gaya magnet, dengan tingkat keberhasilan belajar secara

klasikal sudah mencapai 88,88%.

Selanjutnya dari hasil jawaban siswa pada tiap soal tersebut hasil belajar yang

diberikan pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

Tabel.7

Tingkat Ketercapaian Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

NoSoal

Frekuensi Jawaban Siswa Keterangan

Salah % Benar %1 0 0% 27 100% Tuntas 2 8 29,6% 19 70,3% Tuntas 3 2 7,4% 25 92,5% Tuntas 4 2 7,4% 25 92,5% Tuntas 5 0 0% 27 100% Tuntas 6 3 11,1% 24 88,8% Tuntas 7 9 33,35 18 66,6% Tuntas 8 5 18,9% 22 81,4% Tuntas 9 17 25,9% 10 37,0% Belum tuntas10 1 3,7% 26 96,2% Tuntas

Berdasarkan tabel 7 diatas terlihat bahwa dari 10 soal tes hasil yang diberikan

kepada siswa hanya 1 soal (10%) yang tidak dapat diselesaikan siswa dengan baik dan

termasuk belum berhasil (37,0% siswa menjawab dengan benar) yaitu soal nomor 9,

sedangkan 90% soal lainnya hanya dapat diselesaikan dengan baik atau telah berhasil (di

atas 65% siswa menjawab soal dengan benar). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

37

Page 38: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada siklus II secara keseluruhan soal telah berhasil

yaitu 90% soal telah diselesaikan dengan baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) yang telah dilakukan peneliti pada siklus

II, serta upaya-upaya yang dilakukan pada pembelajaran IPA pada sub pokok bahasan gaya

magnet semakin membaik dalam proses pembelajaran. Dapat dilihat secara klasikal

sebanyak 24 orang siswa pada sub pokok bahasan gaya magnet melalui penggunaan

metode melalui penggunaan metode Inkuiri telah tercapai, sehingga tidak dilanjutkan ke

siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Melalui pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan hasil siswa pada mata pelajaran IPA sub pokok bahasan gaya magnet. Hasil

penelitian sebelumnya diberikan tindakan nilai rata-rata kelas 37,03. Secara perorangan

maupun kelas dinyatakan masih tergolong belum berhasil belajar atau rata-rata masih

memiliki tingkat keberhasilan dibawah 65%. Setelah pemberian tindakan melalui

pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada siklus I nilai rata-rata

kelas meningkat menjadi 58.14 dengan tingkat keberhasilan belajar secara klasikal sebesar

29,62% dan tingkat ketercapaian test hasil belajar sebesar 30%.

Pada siklus II, yang merupakan perbaikan pembelajaran yang diberikan pada siklus

I, pembelajaran diberikan dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dimana guru

lebih menekankan siswa cara merumuskan masalah, mengelompokkan, dan mencari

perbedaan tentang materi gaya magnet, serta memotivasi siswa agar berani mengajukan

pendapat dan dapat menarik kesimpulan dari kerja kelompok tersebut. Pada siklus II ini

38

Page 39: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

rata-rata kelas juga meningkat menjadi 82,59 dengan tingkat keberhasilan secara klasikal

sebesar 88,88% dan tingkat ketercapaian test hasil belajar sebesar 90%. Hal ini berarti

pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada pelajaran IPA sub pokok bahasan gaya magnet.

Dengan strategi pembelajaran inkuiri, menolong siswa untuk dapat

mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

39

Page 40: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan

strategi pembelajaran inkuiri dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan SPI dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa.

2. Nilai rata-rata siswa pada saat test awal sebelum diberikan tindakan sebesar 37,03

dan dinyatakan masih belum berhasil belajar. Pada siklus I nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 58,14 dengan tingkat keberhasilan belajar secara klasikal

sebesar 29,62% dan tingkat ketercapaian test hasil belajar sebesar 30%. Pada siklus

II, nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 82,59 dengan tingkat keberhasilan

secara klasikal sebesar 88,88% dan tingkat ketercapaian test hasil belajar sebesar

90%.

3. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri ternyata dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 064973 Kecamatan Medan Tembung Kota Medan pada

sub pokok bahasan gaya magnet.

5.2. Saran

1. Bagi guru khususnya guru IPA diharapkan untuk menerapkan SPI dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan metode inkuiri menolong siswa

untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampiln berfikir dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin

tahu mereka.

2. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajarnya

hendaknya guru mengindentifikasi kesulitan siswa sehingga dapat dengan mudah

ditentukan metode pembelajaran apa yang tepat untuk digunakan.

40

Page 41: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

3. Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri 064973 Kecamatan Medan Tembung Kota Medan sub pokok bahasan gaya

magnet.

41

Page 42: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharjono dan Supriadi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta

Azam Much, 2008. Akbar dengan Dunia IPA. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Jakarta

Djamarah, S.B, (2002), Psikologi Belajar, Rineka Cipta. Jakarta

http/www.google. Pengertian PTK.com.

Mudilarto,R. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. DEPDIKNAS.

Samatowa,Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.

DEPDIKNAS.

Sanjaya,Wina,M.Pd. 2006. Strategi pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan. Kencana Persada Media Group. Jakarta.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Tim Dosen. 2007. Psikologi Pendidikan. Medan.

www.google.com. 2009. Hasil Belajar.

42

Page 43: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama sekolah : SD Negeri 064973 Kecamatan Medan Tembung

Mata Pelajaran : Sains

Kelas/Semester : V (lima)/II (dua)

Alokasi waktu : 4 x 35 Menit (I pertemuan)

I. Standart kompetensi

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan hubungan antara gaya,gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gavitasi, gaya gesek, gaya magnet).

III. Indikator

Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang

tidak magnetis.

Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa

benda melalui percobaan.

Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan

sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

Menjelaskan sifat-sifat magnet.

Menjelaskan macam-macam magnet.

Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.

Mengelompokkan benda-benda yang tidak magnetis.

Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui

percobaan.

Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidfupan sehari-hari.

V. Materi Pembelajaran

Gaya magnet

VI. Metode Pembelajaran

Metode Inkuiri

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

43

Page 44: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Kegiatan awal

Guru memberikan salam

Guru mengisi daftar hadir siswa

Guru melakukan apersepsi

Guru menulis materi pelajaran

dipapan tulis

Kegiatan inti

- Orientasi

Guru menjelaskan materi

gaya magnet

Guru menjelaskan

langkah-langkah kegiatan yang

akan dilakukan pada saat

pembelajaran

Guru membagi kelompok

kepada siswa dan materi yang

akan dibahas pada tiap kelompok

- Merumuskan masalah

Guru mengajak siswa untuk

merumuskan masalah dalam

materi gaya magnet

Guru membuat teka-teki tentang

materi gaya magnet

- Merumuskan hipotesis

Guru meminta siswa

membacakan hasil jawaban

sementara dari kerja kelompok

siswa

- Mengumpulkan data

Guru meminta

siswa mengumpulkan hasil

jawaban keseluruhan masing-

Siswa menjawab salam dari

guru

Siswa menjawab kehadiran

Siswa bersikap tanggap

kepada apersepsi guru

Siswa memperhatikan

Siswa memperhatikan

kedepan pada saat guru

menjelaskan

Siswa mendengarkan dan

mencatat

Siswa membentuk

kelompok

Siswa bersama kelompok

merumuskan pelajaran

Siswa bersama kelompok

menjawab teka-teki lam materi

gaya magnet

Salah satu siswa mewakili

kelompoknya untuk

membacakan hasil

penelitiannya.

Siswa mengumpulkan hasil

penelitiannya

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa mendengar dan

menyimak kesimpulan guru

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru

20 menit

80 menit

44

Page 45: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

masing kelompok

- Menguji hipotesis

Guru memberikan/

menjelaskan kepada siswa

jawaban yang benar dari

pertanyaan yang ada

Kegiatan Akhir

Guru menyimpulkan materi

pembelajaran

Guru memberikan tugas kepada

siswa

Guru mengucap salam penutup

Siswa menjawab salam

penutup

40 menit

VIII. Alat dan Sumber Belajar

a. Alat : Magnet, kancing p, kertas, pensil, paku, dll.

b. Media pembelajaran : Buku IPA kelas V Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri. Jakarta.

IX. Evaluasi

a. Prosedur Test : Post test

b. Jenis test : Pilihan Berganda

c. Bentuk Test : Tulisan

Medan, 23 Pebruari 2009

Diketahui :

Peneliti Guru Kelas V

Kartini Solita L Opusunggu

NIP.1956 0421 197702 2 002 NIP.1971 0928200502 2 001

Kepala SD Negeri 064973

Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

Kartini

45

Page 46: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

NIP.1956 0421 197702 2 002

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama sekolah : SD Negeri 064973 Kecamatan Medan Tembung

Mata Pelajaran : Sains

Kelas/Semester : V (lima)/II (dua)

Alokasi waktu : 4 x 35 Menit (I pertemuan)

I. Standart kompetensi

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gavitasi, gaya gesek, gaya magnet).

III. Indikator

Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang

tidak magnetis.

Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa

benda melalui percobaan.

Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan

sehari-hari.

IV.Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

Menjelaskan sifat-sifat magnet

Menjelaskan macam-macam magnet

Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis

Mengelompokkan benda-benda yang tidak magnetis

Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda

melalui percobaan

Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari

V. Materi Pembelajaran

Gaya magnet

VI.Metode Pembelajaran

Metode Inkuiri

46

Page 47: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Kegiatan awal

Guru memberikan salam

Guru mengisi daftar hadir

siswa

Guru melakukan apersepsi

Guru menulis materi

pelajaran dipapan tulis

Kegiatan inti

- Orientasi

Guru menjelaskan

langkah-langkah kegiatan

yang akan dilakukan pada

saat pembelajaran.

- Merumuskan masalah

Guru mengajak siswa untuk

merumuskan masalah dalam

materi gaya magnet

Guru membuat teka-teki

tentang materi gaya magnet

- Merumuskan hipotesis

Guru meminta siswa

membacakan hasil jawaban

sementara dari kerja

kelompok siswa

- Mengumpulkan data

Guru

meminta siswa

mengumpulkan hasil

jawaban keseluruhan

Siswa menjawab salam

dari guru

Siswa menjawab kehadiran

Siswa bersikap tanggap

kepada apersepsi guru

Siswa memperhatikan

Siswa mendengarkan dan

mencatat

Siswa bersama kelompok

merumuskan pelajaran

Siswa bersama kelompok

menjawab teka-teki lam materi

gaya magnet

Salah satu siswa mewakili

kelompoknya untuk

membacakan hasil

penelitiannya.

Siswa mengumpulkan hasil

penelitiannya

20 menit

80 menit

40 menit

47

Page 48: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

masing-masing kelompok

- Menguji hipotesis

Guru

memberikan/ menjelaskan

kepada siswa jawaban yang

benar dari pertanyaan yang

ada

Kegiatan Akhir

Guru menyimpulkan materi

pembelajaran

Guru memberikan tugas

kepada siswa

Guru mengucap salam

penutup

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa mendengar dan

menyimak kesimpulan guru

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru

Siswa menjawab salam

penutup

VIII. Alat dan Sumber Belajar

a. Alat : Magnet, kancing p, kertas, pensil, paku, dll.

b. Media pembelajaran : Buku IPA kelas V Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri. Jakarta.

IX.Evaluasi

a. Prosedur Test : Post test

b. Jenis test : Pilihan Berganda

c. Bentuk Test : Tulisan

Medan, 9 Maret 2009

Diketahui :

Peneliti Guru Kelas V

Kartini Solita L Opusunggu

NIP.1956 0421 197702 2 002 NIP.1971 0928200502 2 001

Kepala SD Negeri 064973

Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

48

Page 49: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Kartini

NIP.1956 0421 197702 2 002

49

Page 50: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 3

LEMBAR SOAL

PETUNJUK 1. Kerjakanlah soal yang dianggap mudah terlebih dahulu 2. Beri tanda (X) pada a,b,c, dan d yang dianggap benar

1. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut...... a. Benda magnetis c. Benda tidak magnetis b. Benda magnet d. Benda tidak magnet

2. Dibawah ini adalah sifat-sifat magnet, kecuali......a. Memiliki gaya tarik b. Memiliki gaya yang dapat menembus benda c. Memiliki dua kutub d. Memiliki gaya yang dapat menarik kertas

3. Berikut ini yang dapat menarik jarum adalah.....a. Magnet c. Aluminium b. Gunting d. Tembaga

4. Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut......a. Benda magnetis c. Benda tidak magnetis b. Benda magnet d. Benda tidak magnet

5. Benda berikut yang dapat ditarik oleh magnet adalah.....a. Kertas c. Pensil b. Paku Baja d. Sandal karet

6. Sebuah benda yang dibungkus kertas didekatkan dengan sepotong besi. Besi tertarik oleh benda tersebut. Benda tersebut adalah......a. Baja c. Magnet b. Besi atau baja c. Aluminium

7. Ada orang yang mengatakan bahwa magnet tidak boleh didekatkan dengan jam tangan. Menurut dugaanmu, hal ini disebabkan oleh.....a. Jam tangan akan tergores oleh magnet b. Komponen-komponen jam tangan akan tertarik magnet sehingga jam tangan

menjadi rusak c. Jarum jam akan berputar terlalu cepat dari putaran yang normal d. Gaya yang dimilki magnet akan hilang setelah didekatkan dengan jam

8. Benda yang dapat ditembus gaya magnet adalah.....a. Logam c. Dinding tebal b. Kayu tebal d. Kertas

9. Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari adalah.....a. Ban mobil dibuat beralurb. Penerjun payung dibuat beralurc. Kompas d. Pesawat terbang

10. Benda berikut yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah.....a. Baja c. Gunting b. Paku d. Pensil

50

Page 51: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 4

KUNCI JAWABAN

1. A 6. C

2. D 7. B

3. A 8. D

4. C 9. C

5. B 10. D

51

Page 52: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 5

Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Pada Test Awal (pre-test)

No. Nama Siswa Skor Nilai Tingkat Hasil

Keterangan Belajar

1 Ayu Mei Sari S 6 60 Rendah Belum tuntas 2 Andri Alamsyah 5 50 Rendah Belum tuntas 3 Betharia Cindi 2 20 Rendah Belum tuntas 4 Dini Suriandani 6 60 Rendah Belum tuntas 5 Eunike 4 40 Rendah Belum tuntas 6 Rudi Siregar 3 30 Rendah Belum tuntas 7 Iqbal Hakim 5 50 Rendah Belum tuntas 8 Mhd.Ramadhan 4 40 Rendah Belum tuntas 9 Markuhot Manahan 4 40 Rendah Belum tuntas 10 Mhd Fadly Efendy 5 50 Rendah Belum tuntas 11 Rigil Gunawan 4 40 Rendah Belum tuntas 12 Rini Magdalena 3 30 Rendah Belum tuntas 13 Yosep Pranata 5 50 Rendah Belum tuntas 14 Zohan Panggabean 5 50 Rendah Belum tuntas 15 Tri Hartika 3 30 Rendah Belum tuntas 16 Dhea Amelia 3 30 Rendah Belum tuntas 17 Renita Sabria 2 20 Rendah Belum tuntas 18 Ulpi Yuliana 3 30 Rendah Belum tuntas 19 Cindi Berlian S 4 40 Rendah Belum tuntas 20 Andina Azhari 1 10 Rendah Belum tuntas 21 Melda Florida 3 30 Rendah Belum tuntas 22 Dewi Ramasari 4 40 Rendah Belum tuntas 23 M.Fahri Harahap 4 40 Rendah Belum tuntas 24 Roy Chandra 3 30 Rendah Belum tuntas 25 Mhd.Agung 5 50 Rendah Belum tuntas 26 Panca Putra S 3 30 Rendah Belum tuntas 27 Mhd Amin 1 10 Rendah Belum tuntas

  Jumlah 100 1000      Rata-rata   37,03      P = F/N x 100%       0%

52

Page 53: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 6

Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No. Nama Siswa Skor Nilai Tingkat Hasil

Keterangan Belajar

1 Ayu Mei Sari S 6 90 Rendah Belum tuntas 2 Andri Alamsyah 5 60 Rendah Belum tuntas 3 Betharia Cindi 2 30 Rendah Belum tuntas 4 Dini Suriandani 6 70 Rendah Belum tuntas 5 Eunike 4 70 Rendah Belum tuntas 6 Rudi Siregar 3 30 Rendah Belum tuntas 7 Iqbal Hakim 5 60 Rendah Belum tuntas 8 Mhd.Ramadhan 4 50 Rendah Belum tuntas 9 Markuhot Manahan 4 50 Rendah Belum tuntas 10 Mhd Fadly Efendy 5 60 Rendah Belum tuntas 11 Rigil Gunawan 4 40 Rendah Belum tuntas 12 Rini Magdalena 3 50 Rendah Belum tuntas 13 Yosep Pranata 5 80 Rendah Belum tuntas 14 Zohan Panggabean 5 80 Rendah Belum tuntas 15 Tri Hartika 3 50 Rendah Belum tuntas 16 Dhea Amelia 3 50 Rendah Belum tuntas 17 Renita Sabria 2 60 Rendah Belum tuntas 18 Ulpi Yuliana 3 40 Rendah Belum tuntas 19 Cindi Berlian S 4 50 Rendah Belum tuntas 20 Andina Azhari 1 60 Rendah Belum tuntas 21 Melda Florida 3 50 Rendah Belum tuntas 22 Dewi Ramasari 4 60 Rendah Belum tuntas 23 M.Fahri Harahap 4 70 Rendah Belum tuntas 24 Roy Chandra 3 70 Rendah Belum tuntas 25 Mhd.Agung 5 70 Rendah Belum tuntas 26 Panca Putra S 3 60 Rendah Belum tuntas 27 Mhd Amin 1 60 Rendah Belum tuntas

  Jumlah 100 1570      Rata-rata   58,14      P = F/N x 100%       0%

53

Page 54: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 7

Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Nama Siswa Skor Nilai Tingkat Hasil

Keterangan Belajar

1 Ayu Mei Sari S 10 100 Tinggi Tuntas 2 Andri Alamsyah 9 90 Tinggi Tuntas 3 Betharia Cindi 5 50 Rendah Belum tuntas 4 Dini Suriandani 10 100 Tinggi Tuntas 5 Eunike 10 100 Tinggi Tuntas 6 Rudi Siregar 6 60 Rendah Belum tuntas 7 Iqbal Hakim 9 90 Tinggi Tuntas 8 Mhd.Ramadhan 8 80 Tinggi Tuntas 9 Markuhot Manahan 8 80 Tinggi Tuntas 10 Mhd Fadly Efendy 9 90 Tinggi Tuntas 11 Rigil Gunawan 6 60 Rendah Belum tuntas 12 Rini Magdalena 7 70 Tinggi Tuntas 13 Yosep Pranata 10 100 Tinggi Tuntas 14 Zohan Panggabean 10 100 Tinggi Tuntas 15 Tri Hartika 7 70 Tinggi Tuntas 16 Dhea Amelia 7 70 Tinggi Tuntas 17 Renita Sabria 7 70 Tinggi Tuntas 18 Ulpi Yuliana 8 80 Tinggi Tuntas 19 Cindi Berlian S 7 70 Tinggi Tuntas 20 Andina Azhari 8 80 Tinggi Tuntas 21 Melda Florida 8 80 Tinggi Tuntas 22 Dewi Ramasari 8 80 Tinggi Tuntas 23 M.Fahri Harahap 9 90 Tinggi Tuntas 24 Roy Chandra 9 90 Tinggi Tuntas 25 Mhd.Agung 10 100 Tinggi Tuntas 26 Panca Putra S 9 90 Tinggi Tuntas 27 Mhd Amin 9 90 Tinggi Tuntas   Jumlah 223 2230      Rata-rata   82,59      P = F/N x 100%       88,88%

54

Page 55: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 8

Tabel 4 Rekapitulasi Analisa Hasil Belajar Siswa

No. Nama Siswa Pre Test Siklus I Siklus II1 Ayu Mei Sari S 60 90 1002 Andri Alamsyah 50 60 903 Betharia Cindi 20 30 504 Dini Suriandani 60 70 1005 Eunike 40 70 1006 Rudi Siregar 30 30 607 Iqbal Hakim 50 60 908 Mhd.Ramadhan 40 50 809 Markuhot Manahan 40 50 8010 Mhd Fadly Efendy 50 60 9011 Rigil Gunawan 40 40 6012 Rini Magdalena 30 50 7013 Yosep Pranata 50 80 10014 Zohan Panggabean 50 80 10015 Tri Hartika 30 50 7016 Dhea Amelia 30 50 7017 Renita Sabria 20 60 7018 Ulpi Yuliana 30 40 8019 Cindi Berlian S 40 50 7020 Andina Azhari 10 60 8021 Melda Florida 30 50 8022 Dewi Ramasari 40 60 8023 M.Fahri Harahap 40 70 9024 Roy Chandra 30 70 9025 Mhd.Agung 50 70 10026 Panca Putra S 30 60 9027 Mhd Amin 10 60 90  Rata-rata 37,03 58,14 82,59

55

Page 56: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Test Awal

No. Nama SiswaNomor Soal

Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ayu Mei Sari S 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

2 Andri Alamsyah 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1

3 Betharia Cindi 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

4 Dini Suriandani 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1

5 Eunike 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1

6 Rudi Siregar 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

7 Iqbal Hakim 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1

8 Mhd.Ramadhan 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1

9 Markuhot Manahan 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

10 Mhd Fadly Efendy 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1

11 Rigil Gunawan 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

12 Rini Magdalena 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

13 Yosep Pranata 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1

14 Zohan Panggabean 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1

15 Tri Hartika 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

16 Dhea Amelia 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

17 Renita Sabria 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

18 Ulpi Yuliana 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1

19 Cindi Berlian S 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

20 Andina Azhari 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

21 Melda Florida 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

22 Dewi Ramasari 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1

23 M.Fahri Harahap 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1

24 Roy Chandra 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1

25 Mhd.Agung 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1

26 Panca Putra S 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

27 Mhd Amin 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Jawaban Benar3 7 8 5 22 12 9 9 3 22

11,1% 25,9% 29,6% 18,5% 81,4% 44,4% 33,3% 33,3% 11,1% 81,4% rata-rata

Jawaban Salah 24 20 19 22 5 15 18 18 24 5 nilai

88,8% 74,0% 70,3% 81,4% 18,5% 55,5% 66,6% 66,6% 88,8% 18,5%

56

Page 57: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 10 Hasil Jawaban Siswa Terhadap Tes Hasil Belajar Pada Siklus I

No. Nama SiswaNomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ayu Mei Sari S 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

2 Andri Alamsyah 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1

3 Betharia Cindi 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

4 Dini Suriandani 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

5 Eunike 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1

6 Rudi Siregar 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

7 Iqbal Hakim 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1

8 Mhd.Ramadhan 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

9 Markuhot Manahan 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

10 Mhd Fadly Efendy 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1

11 Rigil Gunawan 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

12 Rini Magdalena 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1

13 Yosep Pranata 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

14 Zohan Panggabean 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

15 Tri Hartika 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1

16 Dhea Amelia 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1

17 Renita Sabria 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

18 Ulpi Yuliana 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

19 Cindi Berlian S 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1

20 Andina Azhari 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

21 Melda Florida 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1

22 Dewi Ramasari 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

23 M.Fahri Harahap 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

24 Roy Chandra 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

25 Mhd.Agung 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

26 Panca Putra S 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0

27 Mhd Amin 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1

Jawaban Benar20 16 17 7 23 15 16 13 6 24

70,0% 59,3% 62,9% 25,9% 85,1% 55,5% 59,3% 48,1% 22,2% 88,8%

Jawaban Salah 7 11 10 20 4 12 11 14 21 3

25,9% 40,7% 37,0% 74,0% 14,8% 44,4% 40,7% 51,8% 77,7% 11,1%

57

Page 58: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 11 Hasil Jawaban Siswa Terhadap Tes Hasil Belajar Pada Siklus II

No. Nama SiswaNomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ayu Mei Sari S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Andri Alamsyah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Betharia Cindi 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1

4 Dini Suriandani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Eunike 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Rudi Siregar 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1

7 Iqbal Hakim 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

8 Mhd.Ramadhan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

9 Markuhot Manahan 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

10 Mhd Fadly Efendy 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

11 Rigil Gunawan 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1

12 Rini Magdalena 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

13 Yosep Pranata 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Zohan Panggabean 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Tri Hartika 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1

16 Dhea Amelia 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1

17 Renita Sabria 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

18 Ulpi Yuliana 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

19 Cindi Berlian S 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

20 Andina Azhari 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

21 Melda Florida 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

22 Dewi Ramasari 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

23 M.Fahri Harahap 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

24 Roy Chandra 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

25 Mhd.Agung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 Panca Putra S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

27 Mhd Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Jawaban Benar27 19 25 25 27 24 18 22 10 26

100,0% 70,3% 92,5% 92,5% 100% 88,8% 66,6% 81,4% 37,0% 96,2%

Jawaban Salah 0 8 2 2 0 3 9 5 7 1

0% 29,6% 7,4% 7,4% 0% 11,1% 33,3% 18,5% 25,9% 3,7%

58

Page 59: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Lampiran 12 Hasil Pengamatan / Observasi

A. Lembaran Observasi Pemantauan Untuk Guru

1. Subjek yang dipantau : Guru kelas V dalam Pelaksanaan Pembelajaran

2. Tempat/ Lokasi Pemantauan : SD Negeri 064973 Medan Tembung.

3. Waktu Pemantauan : Selama pembelajaran berlangsung

4. Tujuan Pembelajaran : Mengamati penerapan SPI yang digunakan guru

No. INDIKATOR Siklus I Siklus IIA B C D A B C D

1 Guru mengontrol pembelajaran √ √2 Guru berperan sebagai pemimpin

kelas √ √

3 Guru mengemukakan masalah/ kasus √ √4 Guru bertindak sebagai fasilitator √ √5 Guru membentuk kelompok belajar √ √6 Guru melatih siswa merumuskan

pertanyaan dengan baik √ √

7 Guru menanggapi atau memberikan komentar hasil penelitian siswa

√ √

8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan

√ √

9 Guru bersama siswa membahas masalah penelitian kembali

√ √

10 Guru bersama siswa menarik kesimpulan

√ √

Keterangan : A= Sangat Baik, B= Baik, C= Cukup, D= Kurang

Medan, 4 April 2009Pengamat,

Kartini

NIP.1956 0421 197702 2 002

B. Lembaran Observasi Pemantauan Untuk Siswa

1. Subjek yang dipantau : Siswa kelas V dalam Pelaksanaan Pembelajaran

2. Tempat/ Lokasi Pemantauan : SD Negeri 064973 Medan Tembung

3. Waktu Pemantauan : Selama pembelajaran berlangsung

4. Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui

59

Page 60: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

Penerapan Metode Inkuiri

No. INDIKATOR Siklus I Siklus IIA B C D A B C D

1 Siswa dalam mengikuti pelajaran √ √2 Siswa merumuskan pertanyaan √ √ √3 Siswa melihat langsung objek-objek

atau kejadian √

4 Siswa mengelompokkan √ √5 Siswa mencari persamaan √ √6 Siswa mengukur √ √7 Siswa mengkomunikasikan

langsung hasil pengamatan secara terperinci

√ √

8 Siswa bertanya kepada guru √ √9 Siswa menjawab pertanyaan guru √ √10 Siswa menyimpulkan √ √

Keterangan : A= Sangat Baik, B= Baik, C= Cukup, D= Kurang

Medan, 4 April 2009Pengamat,

Kartini

NIP.1956 0421 197702 2 002

60

Page 61: PTK Kartini 1 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Magnet Strategi Pembelajaran Ikuiri Inkuiri

C. Catatan Lapangan / Pengamatan

1. Hari / tanggal dilakukan : 23 Pebruari s.d.3 Maret 2009

2. Pengamaan dilakukan : Di Kelas V

No. Kejadian Siklus I Siklus II1 Guru menjelaskan

materi Guru menjelaskan materi dengan baik

Guru telah menjelaskan materi dengan baik dengan membimbing siswa

2 Guru memberi kesempatan siswa bertanya

Guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa tanpa memotivasi

Guru memberikan kesempatan dan memotivasi bagi yang hendak bertanya

3 Siswa bertanya Sebagian siswa masih enggan dan malu bertanya

Siswa mau betanya dan tidak lagi malu atau enggan

4 Guru menanggapi pertanyaan siswa

Guru menanggapi pertanyaan siswa dengan menjelaskan materi

Guru menanggapi pertanyaan siswa dengan memberikan penjelasan

5 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru

Sebagian siswa kurang mampu menyelesaikan tugas dengan baik

Siswa sudah dapat menyelesaikan tugas dengan baik

6 Membuat kesimpulan pembelajaran

Guru menyimpulkan hasil dari kerja kelompok siswa

Guru menyimpulkan hasil dari kerja kelompok siswa dan siswa sangat ambisius

7 Hasil belajar siswa Secara klasikal siswa masih belum mencapai ketuntasan

Secara klasikal siswa telah mencapai katuntasan belajar

Medan, 4 April 2009Pengamat,

Kartini

NIP.1956 0421 197702 2 002

61