model pembelajaran inkuiri
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
SEMINAR
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Disusun Oleh:
Revina Sri Utami
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2013
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah Seminar Judul “Model Pembelajaran Inkuiri”
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong
atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurkhoiro Hidayati.M.,Pd.
sebagai dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan bahan ajar ini.
Bahan ajar ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis
berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah
di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam
memahami makalah ini disusun atas beberapa info tambahan dari buku dan
internet.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah
ini,masih jauh dari sempurna. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
Pekanbaru,19 februari 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................1
Kata Pengantar ......................................................................................................2
Daftar Isi ................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................6
1.3 Tujuan ............................................................................................................6
BAB II ISI ..............................................................................................................7
2.1 Pengertian Strategi Pembelajran Inquiry .......................................................7
2.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Inquiry.......................................................................8
2.3 Sasaran Pembelajaran Inquiry........................................................................8
2.4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inquiry.............................................................9
2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry.....................................................10
2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Model Inquiry................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Inderawati (1999: 9) menyatakan, bahwa suatu pembelajaran pada
umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model
pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini
dikarenakan model-model pemrosesan informasi menekankan pada
bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara
mengolah informasi menurut Downey (1976) dan Joyce (1992: 107)
menyatakan:
The core of good thingking is the ability to solve problem. The essence of
problem solving is the ability t learn in puzzling situation. Thus, in the school
of these particular dreams, learning how to learn pervades what is taught,
how it is tought, and the kind of place in which it is tought.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik
adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan
masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir.
Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa
hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan,
bagaiamana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh
pandangan baru. Salah satu yang termasuk model pemrosesan informasi
adalah model pembelajaran inkuiri yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
Wina Sanjaya (2010:196) menerangkan bahwa strategi pembelajaran
inkuiri tersebut berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia,
manusia mempunyai dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat
manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk
mengenal segala sesuatu melalui indera pengecap, pendengaran, pengelihatan,
dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara
terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
4
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (mainingfull) manakala
didasi oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.
Lebih lanjut Wina Sanjaya (2010; 195) menyatakan bahwa Strategi
pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran;
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk
belajar.
Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar
kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan
proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap
individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan
menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana ilmu pengetahuan yang
diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berpikir.
Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti sutu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah 1) keterlibatan siswa
secara maksiamal dalam proses kegiatan belajar; 2) keterarahan kegiatan
secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan 3) mengembangkan
sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses
inkuiri.
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung
ke dalam proses ilmiah dengan waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian
Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992: 198), menunjukkan bahwa latihan
inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir
kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis
informasi. Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan
masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kretif dari masyarakat,
5
untuk itu perlulah sikap dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini pada peserta
didik yang kelak mampu menghasilkan pengetahuan baru, yang salah satu
caranya ialah dengan startegi pembelajaran inkuiri ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah Strategi pembelajaran inkuiri?
2. Apakah ciri-ciri dari stategi pembelajaran inkuiri?
3. Apakah yang menjadi tujuan dan sasaran utama strategi pembelajaran
inkuiri?
4. Bagaimanakah dengan prinsip yang digunakan dalam strategi
pembelajaran inkuiri?
5. Apa sajakah langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri?
6. Apa sajakah Keunggulan dan kelemahan yang muncul dari penggunaan
strategi pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan
Ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri
2. Ciri-ciri dari Stategi Pembelajaran Inkuiri
3. Tujuan dan Sasaran Utama Strategi Pembelajaran Inkuiri
4. Prinsip yang Digunakan dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri
5. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Inkuiri
6. Keunggulan dan Kelemahan yang Muncul dari Penggunaan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
6
BAB II
ISI
Strategi Pembelajaran Inkuiri
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang
tokoh yang bernama Schuman. Schuman meyakini bahwa anak-anak
merupakan individu yang penuh dengan rasa ingin tahu akan segala sesuatu.
Oleh karena itu, prosedur ilmiah dapat diajarkan secara langsung oleh
mereka. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dan meneliti,
menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Dan dengan
model ini juga Schuman ingin meyakinkan pada siswa bahwa ilmu bersifat
tentativ dan dinamis, karena itu ilmu berkembang terus menerus.
Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau
pemeriksaan, penyelidikan. Sund, seperti yang dikutip oleh Suryo subroto
(1993: 193), menyatakan bahwa dicovery merupakan bagian dari inquiri ,
atau inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih
mendalam. Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.
Menurut Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analitis, untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.
Menurut Isjoni, inkuiri merupakan suatau strategi atau cara yang
digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya
dengan: 1) guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas, 2) siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas tertentu yang harus dikerjakan, 3) kemudian mereka mempelajari,
meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, 4) setelah hasil kerja
7
mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang
tersusun dengan baik, 5) hasil laporan kerja kelompok kemudian dilaporkan
ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas.
Metode inkuiri adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan
memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangakan potensi
intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk
menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap
permasalahan yang kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi
serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis
B. Ciri-ciri strategi Pembelajaran Inkuiri
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.
Wina Sanjaya membaginya menjadi tiga ciri utama, yakni:
1. Srategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri (self belief).
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental.
C. Sasaran Utama Strategi Pembelajaran Inkuiri
Seperti yang dijelaskan dari ciri proses pembelajaran inkuiri di atas,
Wina Sanjaya menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran menggunakan
strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin
intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
8
D. Prinsip-Prinsip penggunaan strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan
kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual)
itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical
experience, social experience, dan equilibration.
Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan
anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh,
otak, dan sistem saraf. Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik
yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan
sekitarnya. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan
orang lain. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang
sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.
Atas dasar faktor-faktor di atas, maka dalam Strategi pembelajran inkuiri
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun
prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan
berpikir. Dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar juga berorientasi kepada proses belajar. Sehingga
kriteria keberhasilan dari suatu proses pembelajaran inkuiri ditentukan
oleh sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
2. Prinsip interaksi
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri.
3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi
pembelajrana inkuiri adalah sebagai penanya. Oleh karenanya berbagai
jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh stiap guru, apakah itu hanya
9
sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya
untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
suatu proses berpikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan,
baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab
itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan
perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.
E. Langkah-langkah strategi Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajara inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
Lebih lanjut langkah-langkah di atas akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Orientasi
a. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru
mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
tahapan orientasi ini, yakni:
10
b. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
c. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-
langkah inkuiri sertatujuan setiap langkah, mulai dari langkah
merumuskan masalah samapai dengan kesimpulan.
d. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, guna
memberikan motivasi pada siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung tea-teki. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki
yang jawabannya pasti. Artinya guru perlu mendorong agar siswa
dapat merumuskan masalah yang menurut guru sudah ada, tinggal
siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Setiap anak pada dasarnya telah memiliki potensi atau kemampuan
berpikir sejak ia lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan
setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari
suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak
adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat
11
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang dilakukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses mengumpulkan
data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan
tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan
potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan
ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Trianto dalam
bukunya menjelaskan bahwa data yang dihasilkan dapat berupa tabel,
matrik atau grafik.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah
pemikiran ‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh kesimpulan dari data
percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila
ternyata hipotesis iyu slaha atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai
dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya (Trianto; 2007).
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa
data mana yang akurat.
12
F. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri
1. Keunggulan
Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang
banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan,
diantaranya :
a) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi
ini lebih bermakna.
b) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
c) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap
sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
d) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus
tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar
Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut
slameto, diantaranya sebagai berikut:
a) Siswa menjadi lebih aktif
b) Dapat meningkatkan kemampuan intelektual siswa
c) Meningkatkan kadar penghayatan kadar penghayatan cara berfikir dan
cara hidup yang tepat dalam berbagai situasi nyata
Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Isjoni,
diantaranya sebagai berikut:
13
a) Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri
siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide
lebih baik.
b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru
c) Mendorong siswa berfikiran dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat
objektif jujur, dan terbuka
d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan
hipotesisnya sendiri
e) Memberi kepuasan bersifat intristik
f) Proses belajar menjadi lebih merangsang
g) Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri
h) Guru dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional
i) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasismilasi dan mengakomodasi informasi
2. Kelemahan
Disamping keunggulan, Strategi pembelajaran inkuiri menurut
Wina Sanjaya, juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
a. Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi
pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
siswa,
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang dala mengiplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah
ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri
akan sulit diimplementasikan setiap guru.
e. Tidak dapat diterapkan efektif pada semua tingkatan kelas
14
f. Tidak semua guru mampu menerapkannya
g. Memerlukan banyak waktu
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inkuiri adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang tokoh
yang bernama Schuman. Schuman meyakini bahwa anak-anak merupakan
individu yang penuh dengan rasa ingin tahu akan segala sesuatu. Gulo (2002)
menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh rasa percaya diri.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.
Wina Sanjaya membaginya menjadi tiga ciri utama, yakni: Srategi inkuiri
menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, dan tujuan
dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental
Wina Sanjaya menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran
menggunakan strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa
ingin tahu mereka.
Dalam strategi pembelajran inkuiri terdapat terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun prinsip-prinsip tersebut
meliputi: prinsip berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip
interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir, prinsip keterbukaan.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut yakni:
16
orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B. Uno, 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif dan Dinamis. Jakarata: Bumi aksara
Isjoni, dkk, 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto, 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam sistem Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara,
Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Wina, Sanjaya, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
18