makalah inkuiri pembelajaran

79
METODE PENDEKATAN INKUIRI DALAM PELAJARAN KIMIA MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia Selvy P. W Suryadinata 107331407123 Laily Yunita Susanti 107331407293 Ayu E Kusumaningtyas 107331207303 Daret I. M Safitri 107331407295 Fajar Nugroho 107331407126 Anisatus Solekah 106331403371 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: ayu-endarti-kusumaningtyas

Post on 30-Nov-2015

545 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas makalah pembelajaran inkuiri siswa SMA strategi belajar

TRANSCRIPT

Page 1: makalah inkuiri pembelajaran

METODE PENDEKATAN INKUIRI DALAM PELAJARAN KIMIA

MAKALAH

Disusun

untuk memenuhi tugas mata kuliah

Strategi Belajar Mengajar Kimia

Selvy P. W Suryadinata 107331407123

Laily Yunita Susanti 107331407293

Ayu E Kusumaningtyas 107331207303

Daret I. M Safitri 107331407295

Fajar Nugroho 107331407126

Anisatus Solekah 106331403371

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

September 2009

Page 2: makalah inkuiri pembelajaran

DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II................................................................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................4

A. Konsep Dasar.........................................................................................................4

1. Pengertian pendekatan inkuiri...........................................................................4

2. Karakteristik pendekatan inkuiri.........................................................................5

3. Prinsip pendekatan inkuiri..................................................................................8

B. Landasan Teori.......................................................................................................9

C. Bentuk – bentuk Pembelajaran dan Sintaknya................................................10

1. Inkuiri Terbimbing..............................................................................................10

2. Inkuiri Bebas......................................................................................................11

D. Assesmen..............................................................................................................15

E. Kelebihan dan Kekurangan.................................................................................19

F. Implementasi Pendekatan Inkuiri dalam Pelajaran Kimia...............................21

PENUTUP......................................................................................................................26

1. Kesimpulan............................................................................................................26

A. Konsep Dasar Pendekatan Inkuiri..................................................................26

B. Landasan Teori.................................................................................................26

C. Bentuk-bentuk Pembelajaran dan Sintaknya................................................27

D. Asesmen............................................................................................................27

E. Kelebihan dan Kekurangan.............................................................................27

ii

Page 3: makalah inkuiri pembelajaran

2. Saran......................................................................................................................29

LAMPIRAN 1..................................................................................................................32

LAMPIRAN 2..................................................................................................................45

iii

Page 4: makalah inkuiri pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Kenyataan yang

terjadi bahwa dalam proses pembelajaran di kelas, siswa diarahkan

kepada kemampuan untuk menghafal informasi. Siswa dipaksa untuk

mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami informasi dan mengaplikasikan informasi tersebut dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan ketika anak lulus sekolah,

mereka hanya pintar secara teoritis tetapi sangat miskin aplikasi.

Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan

pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru. Oleh

karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus

dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena

tidak semua tujuan dapat tercapai hanya dengan satu strategi tertentu.

Kemajuan teknologi informasi di era globalisasi saat ini menuntut guru

untuk mengubah paradigma tentang mengajar yaitu dari sekedar

menyampaikan materi pelajaran menjadi aktivitas menyampaikan materi

pelajaran menjadi aktivitas mengatur lingkungan agar siswa belajar.

Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap

siswa dalam waktu relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan

salah satu mata pelajaran sulit bagi siswa sehingga banyak siswa gagal

dalam belajar kimia. Pada umumnya siswa cenderung belajar dengan

hafalan daripada secara aktif mencari untuk membangun pemahaman

mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada juga sebagian siswa yang

1

Page 5: makalah inkuiri pembelajaran

sangat faham pada konsep-konsep kimia, namun tidak mampu

mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk

menjadikan materi kimia menjadi lebih menarik, maka guru harus mampu

mengambil suatu kebijakan yaitu dengan perbaikan metode mengajar

sehingga kompetensi belajar yang diharapkan akan tercapai dengan baik,

sebab dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat akan

dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran kimia adalah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi

pembelajaran inkuiri cocok digunakan pada materi-materi yang dekat

dengan kehidupan sehari-hari misalnya pokok bahasan larutan asam

basa. Metode inkuiri dapat membantu guru mengaitkan antara materi

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan materi yang diberikan dapat lebih bermakna bagi

siswa. Untuk itu penulis akan membahas tentang strategi pembelajar

inkuiri atau yang sering disebut dengan pendekatan inkuiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah konsep dasar dari pendekatan inkuiri?

2. Landasan teori apa yang terdapat pada pendekatan inkuiri?

3. Apa saja bentuk-bentuk pembelajaran pada pendekatan inkuiri?

4. Bagaimanakah asesmen yang sesuai untuk pendekatan inkuiri?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari pendekatan inkuiri?

6. Bagaimana implementasi pendekatan inkuiri dalam pelajaran

kimia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari pendekatan inkuiri.

2. Untuk mengetahui landasan teori yang terdapat pada pendekatan

inkuiri.

2

Page 6: makalah inkuiri pembelajaran

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pembelajaran pada pendekatan

inkuiri.

4. Untuk mengetahui asesmen yang sesuai untuk pendekatan inkuiri.

5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pendekatan

inkuiri.

6. Untuk mengetahui implementasi pendekatan inkuiri dalam

pelajaran kimia.

3

Page 7: makalah inkuiri pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar

Konsep dasar dalam pendekatan inkuiri terdiri dari pengertian, ka-

rakteristik dan prinsip yang akan di bahas di bawah ini.

1. Pengertian pendekatan inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan

sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan

ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat

mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.

Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan

mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau

eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap

pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan

berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003). Inkuiri sebenarnya merupakan

prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang

memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam,

memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari -

hari (Hebrank, 2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams, 2004).

Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi da

meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang

relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara

kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang

telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan

menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan mengin-

terpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya

(Depdikbud, 1997; NRC, 2000). Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri

dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga

dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta

kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa.

4

Page 8: makalah inkuiri pembelajaran

Berikut ini pengertian pendekatan inkuiri oleh beberapa ahli:

a) Oemar Hamdik (1999)

Pengajaran berdasarkan inkuiri (Inquiry based Teaching) adalah suatu

strategi yang berpusat pada siswa (student centered strategi) dimana

kelompok-kelompok siswa kedalam suatu per-soalan atau mencari

jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan

struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Dalam hubungan ini perlu

dibahas pendekatan generalisasi terhadap inkuiri yang disebut inkuiri yang

berpusat pada masalah (Problem Centered Inquiry) yang terdiri atas dua

jenis, yakni Inkuiri yang berorientasi kepada discover (Discovery-oriented

Inquiry) dan inkuiri berdasarkan kebijakan (Policy-Based Inquiry)

b) Piaget

Pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi

bagi peserta didik untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan

yang mereka ajukan.

c) Kuslan dan stone (2003).

Mendefinisikan inkuiri sebagai pengajaran dimana guru dan siswa

mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para

ilmuwan.

d) W. Gellu (2005).

Mendefinisikan inkuiri sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari

dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis. Sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya

diri.

2. Karakteristik pendekatan inkuiri

Pendekatan inkuiri didukung oleh empat karakteristik utama siswa,

yaitu:

a) secara instintif siswa selalu ingin tahu

b) di dalam percakapan siswa selalu ingin bicara dan mengkomunikasikan

idenya

5

Page 9: makalah inkuiri pembelajaran

c) dalam membangun (konstruksi) siswa selalu ingin membuat sesuatu

d) siswa selalu ingin mengekspresikan kemampuannya.

Beberapa karakteristik lain yang terdapat dalam pendekatan inkuiri

adalah sebagai berikut:

1. Berorientasi pada pengolahan informasi.

Pada pendekatan inkuiri berorientasi pada pengolahan informasi

dengan tujuan melatih peserta didik memiliki kemampuan berpikir untuk

dapat menemukan dan mencari sesuatu pengetahuan secara ilmiah.

Dengan pendekatan inkuiri, pembelajaran dimaksudkan untuk membantu

peserta didik secara ilmiah, terampil mengumpulkan fakta, menyusun

konsep, menyusun generalisasi secara mandiri.

2. Pembelajaran dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik dalam

proses kegiatan belajar yang menggunakan proses mental melalui tukar

pendapat atau diskusi, seminar dan sebagainya.

3. Mempunyai proses mental yang lebih kompleks.

Pendekatan pembelajaran dengan inkuiri mempunyai proses mental

yang lebih kompleks; sebagai contoh, merancang eksperimen,

menganalis data, menarik kesimpulan. Dalam pelaksanaan inkuiri

dibutuhkan sikap-sikap objektif, jujur, terbuka, penuh dorongan ingin tahu

dan tangguh dalam pendirian.

4. Konsep dan prinsip ditemukan oleh peserta didik.

Konsep dan prinsip itu ditentukan sebagai hasil atau akibat adanya

pengalaman belajar yang telah diatur secara seksama oleh pengajar.

Contoh : Praktik penyelidikan di laboratorium atau tugas observasi pada

pelajaran Kimia dalam membahas salah satu praktikum. Hasilnya dapat

diramalkan sebelumnya sesuai dengan pengaturan pengajar.

Selain yang telah dipaparkan di atas, model pembelajaran inkuiri juga

bersifat bebas. Kemungkinan lain peserta didik “dilepas” atau diberi

kesempatan bebas untuk mencari sesuatu sampai menemukan hasil

belajar melalui proses di bawah ini:

6

Page 10: makalah inkuiri pembelajaran

a) Asimilasi yaitu menyesuaikan hasil pengamatan ke dalam struktur

kognitif yang telah ada pada peserta didik.

b) Akomodasi yaitu mengadakan perubahan-perubahan dengan

pengertian penyesuaian alam struktur kognitif sehingga sesuai

dengan gejala (fenomena) baru yang diamati.

Menurut J. Richard Suchman, tentang hakikat pendekatan proses

inkuiri dan komponen-komponen penting untuk inkuiri yang efektif,

menjelaskan bahwa proses inkuiri terutama ditujukan kepada kreativitas.

Suchman tertarik pada kata “pengertian” dan bagaimana pengertian itu

terbentuk pada diri peserta didik. Dengan kata lain, bagaimana peserta

didik mengadakan respon (reaksi) kalau datang stimulus (rangsang) pada

persepsinya.

Secara operasional syarat pendekatan inkuiri dalam pembelajaran

memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Dari segi pendidik ( guru )

1. Suatu masalah ditemukan kemudian pendidik

mempersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat

dipecahkan oleh peserta didik.

2. Semua usul, asumsi-asumsi, keterlibatan-keterlibatan, dan

kesukaran-kesukaran dinilai secara bersama.

2) Dari segi peserta didik ( siswa )

1. Peserta didik bersemangat sekali untuk menemukan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan mereka

sendiri.

2. Hipotesa dirumuskan oleh peserta didik.

3. Peserta didik mengusulkan cara-cara pengumpulan data,

me-lakukan eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca dan

menggunakan sumber-sumber lain ( pemecahan masalah

dilakukan oleh peserta didik sendiri).

4. Peserta didik melakukan penelitian, baik secara individu

ataupun kelompok untuk mengumpulkan data yang diperlukan

untuk menguji hipotesa.

7

Page 11: makalah inkuiri pembelajaran

3) Dari segi Prasarana

1. Dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri lebih me-

ngedepankan ketrampilan.

2. Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu, dalam

waktu tertentu.

3. Penggolongan data sampai kesimpulan yang bersifat sementara

dilakukan oleh peserta didik.

3. Prinsip pendekatan inkuiri

Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa prinsip,

antara lain:

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual.

Tujuan utama dari strategi pembelajaran inkuiri adalah pe-

ngembangan kemampuan berpikir dan berorientasi pada proses belajar.

Keberhasilan pembelajaran ini terlihat pada aktivitas siswa untuk mencari

dan menemukan sesuatu yang merupakan gagasan yang pasti.

b. Prinsip Interaksi.

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dengan guru

dimana guru berperan sebagai pengatur lingkungan dan pengatur

interaksi belajar. Guru mengarahkan siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa.

c. Prinsip bertanya.

Guru juga berperan sebagi penanya karena kemampuan siswa untuk

bertanya pada dasarnya sudah merupakan bagian dari proses berpikir.

d. Prinsip belajar untuk berpikir.

Belajar merupakan proses berpikir yakni proses mengembangkan

potensi seluruh otak secara maksimal.

e. Prinsip keterbukaan.

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Untuk

itu siswa hendaknya diberikan kebebasan untuk mencoba sesuatu sesuai

dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas guru

8

Page 12: makalah inkuiri pembelajaran

adalah menyediakan ruang untuk mengembangkan hipotesis dan secara

terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

Keterampilan inkuiri berkembang atas dasar kemampuan siswa dalam

menemukan dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ilmiah

dan dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan untuk memperoleh

jawaban atas pertanyaannya. Mengajarkan siswa untuk bertanya sangat

bermanfaat bagi perkembangannya sebagai saintis karena bertanya dan

memformulasikan pertanyaan dapat mengembangkan kemampuan

memberi penjelasan yang dapat diuji kebenarannya dan merupakan

bagian penting dari berpikir ilmiah. Melatih siswa membuat pertanyaan

atas dasar kriteria-kriteria yang disusun oleh guru dapat meningkatkan

kemampuan inkuiri siswa. Oleh karena itu, pada tahap awal inkuiri guru

harus melatih siswa untuk mampu merumuskan pertanyaan dengan baik.

Hal ini berkaitan dengan kemampuan dasar siswa SMA yang umumnya

masih sulit mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ilmiah

dan memerlukan penyelidikan jawaban.

B. Landasan Teori

Landasan teori dalam pendekatan inkuri terdiri dari landasan filosofis

yang akan dibahas sebagai berikut:

Landasan Filosofi

Belajar dengan cara mengembangkan pendekatan inkuiri bukanlah

suatu teknik belajar yang baru. Para ahli filsafat kuno seperti Socrates,

Aristoteles, dan Plato adalah ahli hukum dan seorang pengarang yang

terkenal 1986-1948 SM, memperkenalkan berpikir dengan pendekatan

pemecahan masalah yang dasarnya adalah proses inkuiri. John Dewey

memiliki andil besardalam mengembangkan belajar melalui proses inkuiri

ini dipopulerkan kembali dalam suatu konferensi pada ilmuwan yang

kemudian dipublikasikan oleh Jerome S. Burner melalui bukunya “The

Process of Education”.

Pengembangan berpikir yang menggunakan proses ini berhasil

menjadi bagian yang penting dari kegiatan belajar karena pendekatan

9

Page 13: makalah inkuiri pembelajaran

inkuiri akan memberi bekal kepada siswa untuk menjadi orang yang akan

berhasil dalam hidupnya. Jika diamati dari sudut sejarah,berpikir dengan

pendekatan inkuiri sejak zaman kuno sudah digunakan Negara barat.

Oleh karena itu tidak mengherankan bila berpikir denagn pendekatan

inkuiri sudah menjadi kebudayaan. Melalui pendekatan inkuiri orang dapat

menemukan hal-hal yang baru dan pengetahuan-pengetahuan baru.

C. Bentuk – bentuk Pembelajaran dan Sintaknya

Ada tiga tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya

dan intensistas keterlibatan siswa, yaitu:

1. Inkuiri Terbimbing

Inkuiri tingkat pertama merupakan kegiatan inkuiri di mana masalah

dikemukakan oleh pendidik atau bersumber dari buku teks kemudian

siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di

bawah bimbingan yang intensif dari pendidik. Inkuiri tipe ini, tergolong

kategori inkuiri terbimbing (guided Inquiry) menurut kriteria Bonnstetter,

(2000); Marten-Hansen, (2002), dan Oliver-Hoyo, et al (2004). Sedangkan

Orlich, et al (1998) menyebutnya sebagai pembelajaran penemuan

(discovery learning) karena siswa dibimbing secara hati-hati untuk

menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapkan kepadanya.

Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan baik

oleh pendidik dan luaran pembelajaran sudah dapat diprediksikan sejak

awal. Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran

mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam

bidang ilmu tertentu.

Orlich, et al (1998) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri

terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir melalui ob-

servasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi.

10

Page 14: makalah inkuiri pembelajaran

2. Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau

obyek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai.

3. Pendidik mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya

kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas.

4. Tiap peserta didik berusaha untuk membangun pola yang

bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas.

5. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.

6. Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari

peserta didik.

7. Pendidik memotivasi semua peserta didik untuk

mengkomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat

dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik dalam kelas.

2. Inkuiri Bebas

Inkuiri tingkat kedua dan ketiga menurut Callahan et al, (1992) dan

Bonnstetter, (2000) dapat dikategorikan sebagai inkuiri bebas (un-guided

Inquiry) menurut definisi Orlich, et al (1998). Dalam inkuiri bebas, peserta

didik difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan merancang

proses penyelidikan. Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan

gagasannya dan merancang cara untuk menguji gagasan tersebut. Untuk

itu peserta didik diberi motivasi untuk melatih keterampilan berpikir kritis

seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data, membangun

dan mensintesis ide-ide baru, meman-faatkan ide-ide awalnya untuk

memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Pendidik

berperan dalam mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan

tentatif yang menjadikan kegiatan belajar lebih menyerupai kegiatan

penelitian seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

Beberapa karakteristik yang menandai kegiatan inkuiri bebas ialah:

1. Peserta didik mengembangkan kemampuannya dalam melakukan

observasi khusus untuk membuat inferensi.

2. Sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, obyek dan

data yang kemudian mengarahkan pada perangkat generalisasi yang

sesuai.

11

Page 15: makalah inkuiri pembelajaran

3. Pendidik hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan

materi inisiasi.

4. Dari materi yang tersedia peserta didik mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tanpa bimbingan pendidik.

5. Ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas

dapat berfungsi sebagai laboratorium.

6. Kebermaknaan didapatkan oleh peserta didik melalui observasi dan

inferensi serta melalui interaksi dengan peserta didik yang lain.

7. Pendidik tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh peserta

didik, dan

8. Pedidik mendorong peserta didik untuk mengkomunikasikan ge-

neralisasi yang dibuat sehingga dapat bermanfaat bagi semua pe-

serta didik dalam kelas.

Berdasarkan komponen-komponen dalam proses inkuiri yang meliputi

topik masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau

rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data serta pengambilan

kesimpulan, Bonnstetter (2000) membedakan inkuiri menjadi lima tingkat

yaitu:

a. Praktikum ( tradisional hands-on )

Praktikum ( tradisional hands-on ) adalah tipe inkuiri yang paling

sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan seluruh keperluan mulai

dari topik sampai kesimpulan yang harus ditemukan siswa dalam bentuk

buku petunjuk yang lengkap.

b. Pengalaman sains terstruktur ( structured science experiences )

Pengalaman sains yang terstruktur. Tipe inkuiri berikutnya ialah

pengalaman sains terstruktur ( structured science experiences ), yaitu

kegiatan inkuiri di mana guru menentukan topik, pertanyaan, bahan dan

prosedur sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa.

c. Inkuiri terbimbing ( guided inkuiri )

Inkuiri terbimbing ( guided inquiry ), di mana siswa diberikan ke-

sempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan

mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menen-

12

Page 16: makalah inkuiri pembelajaran

tukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan

sebagai fasilitator.

d. Inkuiri siswa mandiri ( student directed inquiry )

Inkuiri Siswa Mandiri. Inkuiri siswa mandiri ( student directed in-quiry ),

dapat dikatakan sebagai inkuiri penuh karena pada tingkatan ini siswa

bertanggungjawab secara penuh terhadap proses belajarnya, dan guru

hanya memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan

pengembangan pertanyaan.

e. Penelitian siswa ( student research )

Tipe inkuiri yang paling kompleks ialah penelitian siswa (student

research ). Dalam inkuiri tipe ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator

dan pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan dan pelaksanaan

proses dari seluruh komponen inkuiri menjadi tangungjawab siswa.

Klasifikasi inkuiri menurut Bonnstetter (2000) didasarkan pada tingkat

kesederhanaan kegiatan siswa dan dinyatakan sebaiknya penerapan in-

kuiri merupakan suatu kontinum yaitu dimulai dari yang paling sederhana

terlebih dahulu.

Ahli lain yaitu Callahan, et al (1992) menyusun klasifikasi inkuiri lain

yang didasarkan pada intensitas keterlibatan siswa. Ada tiga bentuk keter-

libatan siswa di dalam inkuiri, yaitu:

(a) identifikasi masalah,

(b) pengambilan keputusan tentang teknik pemecahan masalah,

(c) identifikasi solusi tentatif terhadap masalah.

Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam proses pembelajaran melalui kegiatan inkuiri siswa perlu dimo-

tivasi untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan inkuiri atau ke-

terampilan proses sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sikap

ilmiah seperti menghargai gagasan orang lain, terbuka terhadap gagasan

baru, berpikir kritis, jujur dan kreatif (Prayitno, 2004). Secara umum proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri dapat

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

13

Page 17: makalah inkuiri pembelajaran

1. Orientasi

Langkah orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau

iklim pembelajaran yang responsif. Guru merangsang dan mengajak

siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat

dilakukan dalam tahapan orientasi adalah

(1) menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan akan

dicapai siswa,

(2) menjelaskan pokok-pokok kegiatan untuk mencapai tujuan,

(3) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar sebagai motivasi

bagi siswa.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan

adalah persoalan yang menantang untuk berpikir. Teka-teki yang menjadi

persoalan dalam inkuiri harus mengandung konsep yang jelas dan pasti.

Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebena-

rannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembang-

kan kemampuan berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan

pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan ber-

bagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang di-

butuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan

data membutuhkan motivasi yang kuat dalam belajar, ketekunan dan

kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Tugas guru dalam taha-

14

Page 18: makalah inkuiri pembelajaran

pan ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa un-

tuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data sehingga guru dapat mengembangkan kemampuan

berpikir rasional siswa. Artinya, kebenaran jawaban bukan hanya

berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan

dapat dipertanggung jawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk memperoleh

kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa

mana data yang relevan.

D. Assesmen

Pendekatan inkuiri dapat diterapkan pada semua jenis materi se-

hingga asesmen yang dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran

dengan pendekatan inkuiri adalah asesmen yang meliputi ranah afektif,

kognitif, dan psikomotorik. Instrumen yang dibutuhkan dalam penilaian

adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi pengajar

2. Tes pemahaman berupa esai dan atau pilihan

berganda.

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan kemampuan

berpikir kritis siswa. Tes ini juga digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

3. Instrumen afektif siswa.

Penilaian afektif ini diambil melalui observasi pada saat proses pem-

belajaran berlangsung.

4. Instrumen psikomotorik siswa

15

Page 19: makalah inkuiri pembelajaran

Penilaian psikomotorik ini diambil melalui hasil kerja siswa dalam

laboratorium.

Kriteria Penilaian :

1 : Baik

2 : Cukup

3 : Kurang

No. Aspek Penilaian

Kriteria Pemberian Skor

1 2 3

1. Kehadiran siswa Hadir penuh Meninggalkan

kelas

Tidak

hadir

2. Keaktifan siswa

selama proses

pembelajaran

Aktif selama

proses

pembelajaran

Cukup aktif

selama

proses

pembelajaran

Kurang

aktif sama

sekali

3. Keseriusan

dalam mengikuti

kegiatan

pembelajaran

Serius dan

memperhatikan

Cukup serius

selama

belajar

Kurang

serius,

suka

bergurau

4. Interaksi dalam

kelompok

Kerja sama

terjalin dengan

baik dan positif

Cukup

bekerja sama

dan tanggung

jawab

Tidak

adanya

keja sama

dalam

kelompok

Materi yang Sesuai untuk Pendekatan Inkuiri

Pada dasarnya pendekatan inkuiri sesuai diterapkan untuk semua

materi pelajaran. Untuk merealisasikan pendekatan dalam mencapai

tujuan digunakan multi metode (lebih menekankan pada pelaksanaan

kegiatan. Adapun bercagai metode yang dapat diterapkan untuk

16

Page 20: makalah inkuiri pembelajaran

pendekatan inkuiri adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi,

karya wisata, penugasan, belajar kooperatif, role playing, eksperimen dan

diskusi.

Materi yang diterapkan untuk pendekatan inkuiri adalah materi yang

banyak menggunakan konsep-konsep dan eksperimen-eksperimen

sehingga memungkinkan bagi siswa untuk menemukan konsep dan prin-

sip-prinsip sendiri. Dengan demikian, selain mempermudah pemahaman

konsep, siswa juga terlatih untuk mengembangkan maupun menciptakan

konsep berdasarkan pemahaman yang diperoleh. Selain itu, hasil belajar

berbagai materi dengan mengguanakan pendekatan inkuiri lebih mudah

diingat oleh siswa.

Kondisi yang sesuai untuk pendekatan inkuiri

1. Kondisi siswa

Sebagai komponen dalam aktivitas pembelajaran, siswa tidak hanya

berlaku sebagai sasaran aktivitas tetapi juga dapat menyebabkan

terjadinya interaksi lain untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam

pendekatan inkuiri, interaksi aktif antara siswa dengan guru maupun

interaksi antara siswa satu dengan siswa lainnya sangatlah penting.

Interaksi antara guru dengan siswa dalam inkuiri akan terwujud bila

seluruh siswa aktif dalam mengajukan maupun merespon pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

Keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran

guru adalah sebagai fasilitator. Siswa bukan secara pasif menuliskan

jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada

akhir bab sebuah buku, melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan

sebuah produk yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep

yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.

2. Kondisi guru

Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas mempunyai pe-

ranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia

harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta

17

Page 21: makalah inkuiri pembelajaran

memberi kemudahan bagi kerja kelompok. Guru mengontrol bagian

tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi dan berperan

sebagai pemimpin kelas. Guru harus memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga

siswa yang memiliki kemampuan berpikir lambat atau siswa yang

mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan

yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli

kegiatan oleh sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas

yang bagus.

Dalam pendekatan inkuiri guru juga harus dapat:

a. Menciptakan situasi kelas sebagai tempat di mana proses inkuiri

sedang berlangsung,

b. Mempunyai rencana yang jelas tentang waktu yang digunakan untuk

mengembangkan proses inkuiri,

c. Menentukan berbagai macam metode untuk dapat mendorong ter-

jadinya proses inkuiri,

d. Secara sistematis mengajar siswanya bagaimana mengajukan per-

tanyaan karena bertanya merupakan faktor yang sangat penting

dalam inkuiri.

3. Sarana dan prasarana pembelajaran

Adapun sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses

pembelajaran melalui pendekatan inkuiri adalah:

a. Kondisi fisik kelas, meliputi:

Ukuran kelas memenuhi persyaratan,

Suasana fisik kelas yang bersih, sehat, tenang dan kondusif untuk

proses belajar mengajar.

b. Alat bantu pendidikan meliputi teknologi pendidikan yang dapat

digunakan guru secara optimal agar komunikasi di kelas berlangsung

secara kondusif, seperti OHP, slide-projector, dan berbagai alat bantu

lainnya.

18

Page 22: makalah inkuiri pembelajaran

c. Alat peraga pembelajaran mencakup jenis dan tata letak seperti

peralatan demonstrasi, model, bagan ataupun gambar lainnya yang

mendukung.

E. Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan metode inkuiri adalah:

1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa.

2. Strategi penemuan membangkitkan gairah siswa.

3. Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai de-

ngan kemampuannya.

4. Siswa dapat mengarahkan sindiri cara belajarnya.

5. Membantu memperkuat pribadi siswa.

6. Strategi berpusat pada anak.

7. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat dan

menemukan kebenaran akhir dan mutlak

8. Pengajaran berpusat pada diri pembelajar.

9. Pengajaran inkuiri dapat membentuk self concept (konsep diri).

10. Tingkat pengharapan bertambah.

11. Pengembangan bakat dan kecakapan individu.

12. Dapat memberi waktu kepada pembelajar untuk menganalisis dan

mengakomodasi informasi.

13. Dapat menghindarkan pembelajar dari cara-cara belajar tradisional.

14. Pembelajar akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih

banyak dan lebih baik.

15. Membantu pembelajar menggunakan ingatan dan transfer pada

situasi proses belajar yang baru.

16. Mendorong pembelajar berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.

17. Mendorong (memotivasi) pembelajar berpikir dan merumuskan

hipotesi.

18. Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik.

19. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

19

Page 23: makalah inkuiri pembelajaran

20. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh bersifat merangsang

kegairahan belajar.

Sedangkan kelemahan metode inkuiri adalah :

1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk

cara belajar ini.

2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar di kelas besar.

3. Harapan yang ditimpahkan pada strategi ini mungkin

mengecewa-kan guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan

perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

4. Metode ini dianggap terlalu mementingkan perolehan

pengertian dan kurang diperhatikan diperolehnya sikap dan

ketrampilan.

5. Fasilitas untuk mencoba ide-ide mungkin belum lengkap.

6. Diperlukan keharusan kesiapan mental untuk cara belajar.

Dengan percaya diri yang kuat.

7. Pembelajar harus mampu menghilangkan hambatan.

8. Kalau pendekatan inkuiri diterapkan dalam kelas dengan

jumlah pembelajar yang besar, kemungkinan besar tidak berhasil.

9. Pembelajar yang terbiasa belajar dengan pengajaran

tradisional yang telah dirancang

10. Pengajar, biasanya agak sulit untuk memberi dorongan.

Lebih-lebih kalau harus belajar mandiri. Dampaknya dapat

mengecewakan pe-ngajar dan pembelajar sendiri.

11. Lebih mengutamakan dan mementingkan pengertian, sikap

dan ke-terampilan memberi kesan terlalu idealis.

12. Ada kesan dananya terlalu banyak, terlebih kalau

penemuannya kurang berhasil, hanya merupakan suatu pemborosan.

20

Page 24: makalah inkuiri pembelajaran

F. Implementasi Pendekatan Inkuiri dalam Pelajaran Kimia.

NoLabel

konsepIndikator

Kegiatan pembelajaran

Aktivitas guru Aktivitas siswa

1. Teori Asam Basa

Menjelaskan sifat – sifat asam dan basa

Mengelompokkan larutan ke dalam larutan asam, netral dan basa berdasarkan indikator

Tahap orientasi§ Guru membuka pelajaran dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang asam basa:- Sebutkan pengertian asam dan basa!- Sebutkan jenis – jenis asam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari!

§ Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mengetahui perbedaan asam dan basa ( secara ilmiah)

Tahap Merumuskan Masalah§ Menjelaskan tentang konsep asam basa

§ Guru mengajukan pertanyaan yang menjadi bahan diskusi bagi siswa yaitu:

§ Menjawab pertanyaan guru berdasarkan pengetahuan terdahulu dan pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan dalam kehidupan sehari – hari.

§ Mendengarkan penjelasan dari guru.

§ Memperhatikan penjelasan dari guru.

§ Siswa menjawab pertanyaan dengan berdiskusi dengan temannya

21

Page 25: makalah inkuiri pembelajaran

- Apa kita bisa menentukan suatu zat itu merupakan asam atau basa hanya dengan mengecap rasanya?(bagaimana jika zat itu berbahaya untuk dirasai)- Bagaimana kita menentukan suatu larutan / zat itu merupakan asam atau basa tanpa harus merasainya terlebih dahulu?- Menentukan sifat asam atau basa dengan menggunakan indikator universal.

Tahap Menentukan Hipotesis§ Guru mengumpulkan jawaban siswa dan meminta siswa untuk menarik kesimpulan sementara sebelum dilakukannya percobaan.

Tahap Mengumpulkan Data§ Guru menjelaskan suatu konsep penentuan asam basa dengan menggunakan beberapa indikator universal ( yang mudah didapatkan ) dengan melakukan tes penentuan indikator terhadap asam ataupun basa (Tes Percobaan 1 )

§ Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data – data yang dikumpulkan berdasarkan berbagai jawaban siswa.

§ Siswa mendengarkan penjelasan guru

22

Page 26: makalah inkuiri pembelajaran

Tahap Menguji Hipotesis§ Merancang percobaan tentang sifat suatu larutan dari berbagai macam larutan dengan menggunakan indikator universal

§ Meminta siswa untuk membentuk kelompok untuk percobaan.

§ Mendemonstrasikan sekaligus menjelaskan cara – cara melakukan percobaaan (pemodelan)

§ Mengarahkan siswa untuk melakukan pengujian hipotesis dan mengumpulkan data sebanyak – banyaknya (Tes Percobaan II )

Menarik Kesimpulan§ Setelah percobaan selesai, siswa diminta menyimpulkan hasil percobaan secara diskusi kelompok.

§ Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara melakukan percobaan

§ Siswa membagi kelompok

§ Melakukan percobaan

§ Mengumpulkan dan mencatat data hasil percobaan.

§ Menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan memaparkannya .§ Mengelompokkan larutan tersebut ke dalam larutan yang bersifat asam, basa ataupun netral

23

Page 27: makalah inkuiri pembelajaran

Tes Percobaan I

Konsep : Penggunaan lakmus merah dan biru

Tujuan : Menguji penggunaan lakmus merah dan biru pada larutan asam

basa ( larutan yang digunakan adalah larutan asam basa yang dikenal

dalam kehidupan sehari – hari misalnya asam cuka dan air sabun)

Cara Kerja:

1. Sediakan 2 buah gelas kimia

Gelas kimia 1 berisi asam cuka

Gelas kimia 2 berisi air kapur

Gelas kimia 3 berisi air suling

2. Masukkan lakmus merah masing – masing ke dalam ketiga gelas kimia

(catat hasilnya dengan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus

merah )

Masukkan lakmus biru masing – masing ke dalam ketiga gelas kimia

(catat hasilnya dengan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus

biru )

3. Simpulkan bagaimana penggunaan indikator lakmus merah dan biru

dengan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus jika dimasukkan

ke dalam larutan asam dan basa dengan mengisi lembar pengamatan.

Lembar Pengamatan

Bahan Perubahan warna

Kertas lakmus merah

Kertas lakmus biru

Asam cukaAir sabunAir suling

24

Page 28: makalah inkuiri pembelajaran

Tes Percobaan II

Konsep : Pengujian Larutan dengan Indikator

Tujuan : Menentukan sifat asam atau basa dari berbagai larutan.

Cara Kerja :

1. Sediakan 8 gelas kimia

2. Isilah larutan berikut kedalam gelas kimia tersebut:

Gelas 1 : Larutan NaOH

Gelas 2 : Larutan HCl

Gelas 3 : Larutan gula

Gelas 4 : Larutan amonia

Gelas 5 : Etanol

Gelas 6 : Larutan NaCl

Gelas 7 : Air jeruk

Gelas 8 : Air sabun

3. Ujilah larutan tersebut dengan mencelupkan kertas lakmus merah dan biru pada

larutan di masing – masing gelas.

Nyatakanlah apakah larutan tersebut bersifat asam atau basa dengan mengamati

perubahan warna pada kertas lakmus tersebut

Lembar pengamatan

No Jenis larutanPerubahan warna Sifat larutan

Lakmus merah

Lakmus biru Asam Basa Netral

1 Larutan NaOH2 Larutan HCl3 Larutan gula4 Larutan

amonia5 Etanol6 Larutan NaCl7 Air jeruk8 Air sabun

25

Page 29: makalah inkuiri pembelajaran

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

A. Konsep Dasar Pendekatan Inkuiri

a. Pengertian inkuiri

Inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-

kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, me-

ngevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, me-

rencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah

diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan meng-

gunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi

data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya

b. Karakteristik Inkuiri

1) Berorientasi pada pengolahan informasi.

2) Pembelajaran dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik.

3) Mempunyai proses mental yang lebih kompleks.

4) Konsep dan prinsip ditemukan oleh peserta didik.

c. Prinsip Pendekatan Inkuiri

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual.

2) Prinsip Interaksi.

3) Prinsip bertanya.

4) Prinsip belajar untuk berpikir.

5) Prinsip keterbukaan

B. Landasan Teori

Belajar dengan cara mengembangkan pendekatan inkuiri bukanlah

suatu teknik belajar yang baru. Para ahli filsafat kuno seperti Socrates,

Aristoteles, dan Plato adalah ahli hukum dan seorang pengarang yang

terkenal 1986-1948 SM, memperkenalkan berpikir dengan pendekatan

pemecahan masalah yang dasarnya adalah proses inkuiri

26

Page 30: makalah inkuiri pembelajaran

C. Bentuk-bentuk Pembelajaran dan Sintaknya

Bentuk-bentuk Pembelajaran :

Berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan intensistas keterlibatan

siswa, yaitu:

1) Inkuiri Terbimbing

2) Inkuiri Bebas

Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri :

1) Orientasi

2) Merumuskan masalah

3) Merumuskan hipotesis

4) Mengumpulkan data

5) Menguji Hipotesis

6) Merumuskan Kesimpulan

D. Asesmen

1) Lembar observasi pengajar

2) Tes pemahaman berupa esai dan atau pilihan berganda.

3) Tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan kemampuan

berpikir kritis siswa. Tes ini juga digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

4) Instrumen afektif siswa.

5) Penilaian afektif ini diambil melalui observasi pada saat proses pem-

belajaran berlangsung.

6) Instrumen psikomotorik siswa

7) Penilaian psikomotorik ini diambil melalui hasil kerja siswa dalam

laboratorium.

E. Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan metode inkuiri adalah:

1) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau

memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses

kognitif siswa.

2) Strategi penemuan membangkitkan gairah siswa.

27

Page 31: makalah inkuiri pembelajaran

3) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju

sesuai de-ngan kemampuannya.

4) Siswa dapat mengarahkan sindiri cara belajarnya.

5) Membantu memperkuat pribadi siswa.

6) Strategi berpusat pada anak.

7) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang

sehat dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak

8) Pengajaran berpusat pada diri pembelajar.

9) Pengajaran inkuiri dapat membentuk self concept (konsep

diri).

10) Tingkat pengharapan bertambah.

11) Pengembangan bakat dan kecakapan individu.

12) Dapat memberi waktu kepada pembelajar untuk

menganalisis dan mengakomodasi informasi.

13) Dapat menghindarkan pembelajar dari cara-cara belajar

tradisional.

14) Pembelajar akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-

ide lebih banyak dan lebih baik.

15) Membantu pembelajar menggunakan ingatan dan transfer

pada situasi proses belajar yang baru.

16) Mendorong pembelajar berpikir dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri.

17) Mendorong (memotivasi) pembelajar berpikir dan

merumuskan hipotesi.

18) Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik.

19) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

20) Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh bersifat

merangsang kegairahan belajar.

Sedangkan kelemahan metode inkuiri adalah :

1) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk

cara belajar ini.

2) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar di kelas besar.

28

Page 32: makalah inkuiri pembelajaran

3) Harapan yang ditimpahkan pada strategi ini mungkin

mengecewa-kan guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan

perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

4) Metode ini dianggap terlalu mementingkan perolehan

pengertian dan kurang diperhatikan diperolehnya sikap dan

ketrampilan.

5) Fasilitas untuk mencoba ide-ide mungkin belum lengkap.

6) Diperlukan keharusan kesiapan mental untuk cara belajar.

Dengan percaya diri yang kuat.

7) Pembelajar harus mampu menghilangkan hambatan.

8) Kalau pendekatan inkuiri diterapkan dalam kelas dengan

jumlah pembelajar yang besar, kemungkinan besar tidak berhasil.

9) Pembelajar yang terbiasa belajar dengan pengajaran

tradisional yang telah dirancang

10) Pengajar, biasanya agak sulit untuk memberi dorongan.

Lebih-lebih kalau harus belajar mandiri. Dampaknya dapat

mengecewakan pe-ngajar dan pembelajar sendiri.

11) Lebih mengutamakan dan mementingkan pengertian, sikap

dan ke-terampilan memberi kesan terlalu idealis.

12) Ada kesan dananya terlalu banyak, terlebih kalau

penemuannya kurang berhasil, hanya merupakan suatu pemborosan.

2. Saran

Upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus

dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena

tidak semua tujuan dapat tercapai hanya dengan satu strategi tertentu.

Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk

dapat mengembangkan disiplin intelektual dan ketrampilan berpikir

dengan memberikan pertanyaan–pertanyaan. Strategi pembelajaran

inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Peran siswa

dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi

29

Page 33: makalah inkuiri pembelajaran

pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing

siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri cocok digunakan pada

materi–materi yang dekat dengan kehidupan sehari – hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori & Achmad.2003. Kimia SMU Untuk Kelas 2. Jakarta:Penerbit

Erlangga

Arifin, Mulyati, dkk. Strategi Belajar Mengajar Kimia. 2005. Malang: UM

Press

Beyer, B. K..1971. Inquiry in the Social Studies Calassroom: A Strategy for

Teaching. Ohio: Charles E. Merril Publishing Company.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta:

Puslitbang Debdiknas.

Dimyati & Mudjiono.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta

Dirdjosoemarto, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:

FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP

Gulo,W.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :Penerbit Grasindo

Ibrahim,M., kpicenter.org/index.php?option=com_content,

online tanggal 22 september 2009

Pendley.dkk.1994. depdiknas.go.id/jurnal/42/rusmansyah.htm/

online tanggal 23 september 2009

Roestiyah.2001. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran.

Bandung:Alfabeta

Sanjaya.W.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

30

Page 34: makalah inkuiri pembelajaran

Subroto,S.1997. Proses Belajar Mengajar. Jakarta :Penerbit Rineka Cipta

------.--.http://agungprudent.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-

inkuiri/ .online tanggal: 20 september 2009

------.--.http://exma071644082.blogspot.com/2009/06/pembelajaran-ipa-sd-

dengan-pendekatan.htmloleh siswa. online tanggal: 23 september 2009

------.--.http://www.psb-psma.org/content/blog/kurikulum-tersembunyi-

dalam-kotak-hitam. online tanggal: 21 september 2009

------.--.http://gurupemula.co.cc/model-pembelajaran-inkuiri/. online

tanggal: 20 september 2009

------.--.http://agungprudent.wordpress.com/2009/05/16/model-

pembelajaran-inkuiri/. online tanggal: 22 september 2009

31

Page 35: makalah inkuiri pembelajaran

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/1

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan

elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan

sehari-hari.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel

elektrolisis.

Indikator :

Memahami tentang prinsip kerja sel elektrolisis

Merancang dan melakukan percobaan tentang

sel elektrolisis.

Menuliskan reaksi yang terjadi pada katoda

dan anoda dalam suatu sel elektrolisis.

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

I. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat merancang dan melakukan

percobaan sel elektrolisis.

Siswa dapat mengetahui gejala-gejala reaksi

elektrolisis berdasarkan hasil pengamatan

percobaan.

Siswa dapat menafsirkan dan menyimpulkan

pengertian elektrolisis melalui percobaan.

Siswa dapat menentukan reaksi yang terjadi

pada katoda dan anoda dalam suatu sel

elektrolisis

II. Materi Pokok : Sel Elektrolisis

32

Page 36: makalah inkuiri pembelajaran

III. Uraian Materi :

konsep terjadinya reaksi elektrolisis.

Reaksi yang terjadi pada elektroda elektrolisis.

Contoh peristiwa elektrolisis yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing

V. Langkah-langkah pembelajaran:

NoKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuKegiatan guru Kegiatan siswa

1. Kegiatan Awal

Membuka pelajaran dengan memberi salam dan pe- nyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sel elektrolisis.

Menggali pengetahuan alam awal siswa dan memfokuskan perhatiannya dengan mengajukan pertanyaan

“ Pernahkah kalian melihat

proses penyempuhan?atau

proses melapisi besi dengan

kromium agar terlihat mengkilat

dan tahan karat? Bagaimana

logam bisa terlapisi dengan

emas?dan bagaimana besi bisa

terlapisi kromium?”

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Membagi siswa kedalam kelompok.

Siswa menjawab salam

Siswa menjawab

Siswa mendengarkan

siswa membentuk formasi

10 menit

33

Page 37: makalah inkuiri pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Memberikan pengarahan kepada siswa agar melakukan percobaan.

“susunlah alat dan bahan yang

telah anda siapkan sesuai dengan

prosedur yang telah saya berikan,

kemudian amatilah apa yang

terjadi sambil melengkapi

pertanyaan yang ada pada

prosedur”

Membimbing dan mengawasi siswa dalam melakukan percobaan.

Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan masing-masing kelompok di depan kelas.

Meminta siswa untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh.

Memberi kesempatan siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelas berdasarkan hasil pengamatan.

Siswa memperhatikan

Siswa melakukan percobaan dengan penuh semangat.

Siswa mempresentasikan hasil pengamatannya

Siswa membuat peta konsep

siswa menyimpulkan

5 menit

80menit

20 menit

20 menit

20 menit

3. Kegiatan Akhir

mengulas kesimpulan siswa dan mengarahkan pemahamannya.

Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat laporan hasil percobaan yang akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Guru menutup dengan salam.

Siswa memperhatikan

Siswa menyimak

Siswa menjawab salam

15 menit

2,5 menit

2,5 menit

34

Page 38: makalah inkuiri pembelajaran

E. Sumber Belajar:

1. Buku Kimia Kelas XII SMA

2. Prosedur.

3. Alat dan bahan praktikum

F. Penilaian (Instrumen terlampir):

1. Jawaban Pertanyaan

2. Lembar observasi

praktikum dan lembar observasi kegiatan Presentasi, diskusi

3. Lembar pretest dan

postest

PROSEDUR PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS

Alat: gelas beker 100 ml

penjepit buaya

batang karbon

batang Cu

Adaptor 12 volt / batterai

Neraca ukur massa

Bahan: Larutan NaCl

Larutan

LANGKAH KERJA

1. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar berikut ini:

35

Page 39: makalah inkuiri pembelajaran

2. gunakan sebagai larutan dan batang karbon sebagai elektroda

3. gunakan sebagai larutan dan batang Cu sebagai elektroda

4. gunakan NaCl sebagai larutan dan batang karbon sebagai elektroda

5. gunakan NaCl sebagai larutan dan batang Cu sebagai elektroda

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang anda amati pada katoda dan anoda pada langkah kerja no 2

diatas dan mengapa hal itu terjadi...?

2. Bagaimana reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada langkah

kerja no 2 diatas

3. Adakah perubahan massa elektroda sebelum dan sesudah dielektrolisis

pada percobaan langkah kerja no. 2, kenapa hal itu terjadi...?

4. Apa yang anda amati pada katoda dan anoda pada langkah kerja no 3

diatas dan mengapa hal itu terjadi...?

5. Bagaimana reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada langkah

kerja no 3 diatas

6. Adakah perubahan massa elektroda sebelum dan sesudah dielektrolisis

pada percobaan langkah kerja no. 3, kenapa hal itu terjadi...?

7. Bagaimana arah elektron pada percobaan no.2 dan 3 diatas...?

8. Bisakah reaksi terjadi pada percobaan di atas tanpa arus listrik...?

kenapa hal itu terjadi...?

36

Page 40: makalah inkuiri pembelajaran

FORMAT PENILAIAN KERJA LABORATORIUM

No. Kriteria Bobot Skor*

(1,2)

Bobot x

skor

1. Sebelum praktikum

Mengambil peralatan Membersihkan peralatan

20

2. Selama praktikum

Cara mengambil bahan Cara mereaksikan Cara mengamati Kebersihan tempat Cara memegang peralatan Cara melipat kertas saring Cara melakukan

penyaringan

50

3. Mengakhiri praktikum

Membersihkan peralatan Membersihkan meja

praktikum Membuang sampah

30

Skor: 2= dilakukan dengan benar, 1= tidak dilakukan

Lembar Pretest (waktu = 10 menit)

1. Sebutkan 3 masing-masing alat dan bahan yang dibutuhkan!2. Tuliskan Rumus senyawa dari air kapur!Skor: soal no. 1 = 50; 2 = 50;

Lembar postest (waktu = 15 menit)

1. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam percobaan tersebut!2. Deskripsikan langkah kerja singkat pada percobaan tersebut! Skor: soal no. 1 = 50; 2 = 50;

37

Page 41: makalah inkuiri pembelajaran

FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

Kriteria Penilaian

No. Kriteri Bobot Skor *

(1, 2,

3,4,5)

B x S

1. Pengumpulan tepat waktu 15

2. Kesesuaian dengan tujuan 15

3 Sistematika berpikir atau

pemecahan masalah

30

4 Hasil analisis dan pemecahan

masalah

40

Skor: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5= sangat baik

Kriteria no. 1:

Skor Rubrik

4 Dikumpulkan pada tanggal dan waktu yang

ditetapkan

3 Dikumpulkan pada tanggal yang sama tetapi tidak

pada waktunya

2 Dikumpulkan tidak pada tanggal yang ditetapkan,

lebih satu hari

1 Terlambat lebih dari 2 hari

Kriteria no. 2:

Skor Rubrik

4 Sesuai dengan tujuan tugas yang diberikan

38

Page 42: makalah inkuiri pembelajaran

3 Sesuai dengan tujuan tugas tetapi ada sedikit bagian

yang kurang tepat.

2 Mengabaikan perintah dan tujuan

1 Tidak memperhatikan perintah dan tujuan tugas

Kriteria no. 3:

Skor Rubrik

4 Masalah diselesaikan secara sistematis, dirangkum

dalam format yang mudah dibaca

3 Penyelesaian sistematis tetapi penyajian dalam

format deskripsi

2 Kurang sistematis

1 Tidak sistematis

Kriteria no. 4:

Skor Rubrik

4 Hasil pembahasan benar, dibahasan sangat

mendalam dan menyeluruh, dengan menampilkan

ide dari penulis

3 Hasil pembahasan benar, Pembahasan mendalam

tetapi masih kurang lengkap dan tidak ada ide yang

inovatif

2 Ada hasil bahasan tidak benar, Pembahasan sangat

dangkal dan tidak lengkap

1 Pembahasan salah dan tidak lengkap

39

Page 43: makalah inkuiri pembelajaran

Lembar LKS

a. Judul: Analisis Senyawa Karbon dan Hidrogen Dalam Senyawa Organik

b. Tujuan Untuk mengetahui keberadaan senyawa karbon dan hidrogen dalam

senyawa organik

c. Latar BelakangTelah diketahui bahwa semua senyawa organik adalah senyawa

karbon. Selain senyawa karbon, unsur yang selalu terdapat dalam

senyawa organik adalah hidrogen. Adanya karbon dan hidrogen dapat

ditunjukkan dengan reaksi pembakaran. Apabila senyawa organik

dibakar maka karbon akan berubah menjadi karbondioksida (CO2).

Sedangkan hidrogen menjadi air (H2O). Gas CO2 dapat diperlihatkan

dengan larutan kalsium hidroksida (air kapur). Sedangkan air dengan

kertas kobal. Gas CO2 mengeruhkan air kapur karena membentuk

endapan CaCO3 menurut persamaan reaksi berikut:

CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)

Adapun air akan mengubah warna kertas kobal dari biru menjadi

merah.

d. Hipotesis awal.................................................................................................................

.................................................................................................................

e. Alat dan bahan

Tabung reaksi

Statif dan klem

Prop gabus

Pipa kaca

40

Page 44: makalah inkuiri pembelajaran

Pembakar spiritus

Larutan Ca(OH)2 (air kapur)

Kertas kobal

Gula pasir

Tepung terigu

Tembaga(II) oksida

Spatula

f. Prosedur1. Siapkan satu tabung reaksi yang bersih dan kering,

kemudian masukkan kedalamnya 2 spatula gula pasir yang kering dan 2 spatula serbuk tembaga(II) oksida, CuO. Kocok tabung sehingga kedua zat tercampur.

2. ke dalam tabung reaksi lainnya masukkan kira-kira sepertiga tabung air kapur. Kemudian susunlah alat-alat seperti gambar berikut.

3. panaskan tabung perlahan-lahan hingga terjadi reaksi. Amati perubahan pada tabung yang berisi air kapur.

g. Informasi Umum Keselamatan Kerja LaboratoriumDalam menggunakan bahan-bahan kimia diatas kalian harus berhati-hati jangan sampai tertelan atau mengenai mata. Apabila Anda selesai praktikum cuci tangan Anda sebersih mungkin dengan sabun, apabila ada larutan yang mengenai mata segera cuci mata dengan air kran sebersih mungkin, apabila ada larutan yang masuk kedalam mulut segeralah untuk berkumur sebersih mungkin dan apabila ada larutan yang tertelan sebisa mungkin untuk dimuntahkan dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan minum air putih sebanyak-banyaknya dan minum susu secukupnya dan istirahatlah.

h. Hasil Pengamatan.................................................................................................................

i. Analisis Hasil Pengamatan

41

Page 45: makalah inkuiri pembelajaran

................................................................................................................

j. Kesimpulan

.................................................................................................................

j. Daftar Pustaka ..............................................................................................................

FORMAT PENILAIAN LAPORAN (LKS)

Kriteria Penilaian

No. Kriteri Bobot Skor *

(1, 2,

3,4,)

B x S

1. Hipotesis 15

2. Prosedur 15

3 Hasil pengamatan 30

4 Hasil analisis dan kesimpulan 40

Skor: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik

Kriteria no. 1:

Skor Rubrik

4 Benar dan terbukti dengan hasil pengamatan (benar)

3 Benar dan tidak sesuai dengan hasil pengamatan

(salah)

2 Salah dan pengamatan benar

1 Salah dan pengamatan salah

Kriteria no. 2:

Skor Rubrik

4 Sesuai dengan tujuan dan tahapan lengkap

3 Sesuai dengan tujuan sedangkan tahapan tidak

lengkap.

2 Kurang tepat

1 salah

42

Page 46: makalah inkuiri pembelajaran

Kriteria no. 3:

Skor Rubrik

4 Benar dan detail

3 Benar tapi kurang detail

2 Kurang tepat

1 Salah total

Kriteria no. 4:

Skor Rubrik

4 Hasil pembahasan benar, dibahasan sangat

mendalam dan menyeluruh, dengan menampilkan

ide dari penulis

3 Hasil pembahasan benar, Pembahasan mendalam

tetapi masih kurang lengkap dan tidak ada ide yang

inovatif

2 Ada hasil bahasan tidak benar, Pembahasan sangat

dangkal dan tidak lengkap

1 Pembahasan salah dan tidak lengkap

FORMAT PENILAIAN DISKUSI

Kriteria Penilaian

No. Kriteri Bobot Skor *

(1, 2,

3,4,5)

B x S

1. Partisipasi anggota kelompok 20

2. Pembagian tugas 25

3 Interaksi dan argumentasi dalam

membahas masalah

30

4. Manajemen waktu 25

Skor: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5= sangat baik

43

Page 47: makalah inkuiri pembelajaran

FORMAT PRESENTASI HASIL DISKUSI

Kriteria Penilaian

No. Kriteria Bobot Skor *

(1, 2,

3,4,5)

B x S

1. Sistematika paparan 20

2. Kemampuan menjawab

pertanyaan

70

3 Manajemen waktu 10

Skor: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5= sangat baik

Lembar presentasi

................................................................................................................

.................................................................................................................

Lembar diskusi

...............................................................................................................

.................................................................................................................

44

Page 48: makalah inkuiri pembelajaran

LAMPIRAN 2

HASIL METAANALISIS LAPORAN, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle

(LC) dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Semester 2

MAN Malang I Pada Materi Pokok Reaksi Redoks

Penulis : Vina Sandi Meiliyana

Pendekatan inkuiri pada penelitian berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Learning Cycle (LC) dengan Pendekatan Inkuiri Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Semester 2 MAN

Malang I Pada Materi Pokok Reaksi Redoks” ini diterapkan dengan

menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) pada materi

pokok reaksi redoks. Kemampuan siswa dalam bertanya dan merespon

pertanyaan dari guru lebih diutamakan melalui 3 tahap dalam

pembelajaran, yaitu tahap eksplorasi, tahap pengenalan konsep, dan

tahap penerapan konsep.

Pada tahap eksplorasi siswa diberikan kesempatan untuk

mengumpulkan data melalui pengamatan atau pengumpulan data dengan

panca indera. Pada proses ini siswa membangun pengetahuannya

berdasarkan konsep-konsep yang telah dimilikinya. Pada tahap inilah

pendekatan inkuiri telah berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dengan pengumpulan informasi oleh siswa melalui bertanya

kepada guru ataupun dengan mengkaji data atau informasi yang disajikan

guru, siswa dapat secara mandiri menemukan suatu konsep dari pokok

45

Page 49: makalah inkuiri pembelajaran

materi yang diajarkan. Pada tahap kedua, yaitu tahap pengenalan konsep

dilakukan penguatan terhadap pemahaman konsep siswa, baik melalui

diskusi kelas atau kegiatan laboratorium. Selanjutnya pada tahap ketiga,

tahap penerapan konsep, siswa diajak menerapkan pemahaman konsep

untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan

inkuiri pada pembelajaran kimia dengan model pembelajaran Learning

Cycle dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan berpikir kritis dan

hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan inkuiri lebih tinggi

(61,63 dan 73,64) jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

(43,05 dan 68,76).

Pendekatan inkuiri melalui model pembelajaran LC ini

memudahkan siswa memahami suatu konsep karena konsep yang

mereka memperoleh merupakan konsep yang mereka simpulkan sendiri.

Tidak hanya itu, pendekatan inkuiri juga dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa baik dalam bertanya, membedakan antara informasi,

tuntutan, atau alasan yang relevan dengan yang tidak relevan,serta

mengajukan opini yang mereka yakini benar sesuai data, informasi,

ataupun fakta yang mereka amati. Penggunaan pendekatan inkuiri

dengan model pembelajaran LC ini menunjukkan adanya peningkatan

kualitas proses, motivasi, kemampuan menjelaskan (argumentasi),

kualitas tanya jawab, interaksi, dan juga kualitas hasil belajar pada

pembelajaran kimia SMA. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

pendekatan inkuiri sesuai diterapkan pada mata pelajaran kimia,

khususnya pokok bahasan reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan model

pembelajaran learning cycle (LC).

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran TPS Terhadap Nilai Siswa

dalam Pembelajaran Termokimia SMA Kelas XI

Penulis : Wulan Cahyani

46

Page 50: makalah inkuiri pembelajaran

Menurut skripsi yang menggunakan pendekatan inkuiri yang telah

dibaca dapat disimpulkan bahwa sudah banyak peserta didik yang

memperoleh nilai tinggi dari pada peserta didik yang memiliki nilai rendah.

Hal ini dapat dilihat dari data pengamatan penulis. Walapun awalnya

penulis mengalami serentetan masalah dikarenakan peserta didik belum

siap dengan pendekatan yang diterapkan oleh pendidik, akan tetapi pada

ahirnya membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Dari data sebaran skor hasil belajar peserta didik, dapat dilaporkan

bahwa 26% mendapatkan nilai sangat baik (90-100), 28% mendapat nilai

baik (80), 23% mendapatnilai cukup (60-70), 18% mendapat nilai kurang

(40-50), dan 5% mendapat nilai sangat kurang (20-30). Prosentase hasil

belajar tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sihkabuden

(1999: 158) yaitu perolehan belajar (hasil belajar) adalah penggambaran

tingkat penguasaan peserta didik yang diukur berdasarkan jumlah atau

skor tes yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dari data yang telah terpapar di atas maka pendekatan inkuiri telah

membantu peserta didik memudahkan dalam proses pembelajaran yang

mereka anggap susah selama ini. Melalui pendekatan inkuiri ini, peserta

didik dapat memperoleh informasi yang lebih banyak karena mereka

mencari sendiri informasi atas pertanyaan yang diberikan oleh pendidik.

Karena pendekatan ini telah banyak membantu proses pembelajaran,

maka pendidik akan merasa terbantu dengan adanya pendekatan inkuiri.

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan inkuiri ini berjalan dengan baik. Dalam pembelajarannya juga

tidak memerlukan waktu yang sangat lama karena peserta didik dapat

meningkatkan daya nalar peserta didik. Peserta didik dalam pendekatan

ini juga diajarkan mandiri dengan mencari dan menemukan konsep belajar

sendiri serta mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Dengan

pendekatan inkuiri peserta didik dapat lebih memaknai pelajaran karena

mereka juga ikut berperan dalam menyelesaikan masalah. Begitu pula

mendidik dengan pendekatan inkuiri berarti menempatkan peserta didik ke

dalam situasi yang mana mereka akan terlibat secara intelektual.

47

Page 51: makalah inkuiri pembelajaran

Judul skripsi : Kajian tentang hasil belajar, kerja ilmiah, dan sikap ilmiah siswa kelas XI SMA NEGERI 7 MALANG yang dibelajarkan dengan metode inkuiri tewrbimbing pada materi pokok hidrolisis garam

Penulis : Siti Norlaelatuzzuhro

Pembelajaran kimia menurut KTSP menggunakan prinsip-prinsip

dasar pendekatan konstruktivistik yang menekankan pada proses

mengkonstruk dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan

perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri

terbimbing dan metode konvensional; (2) mendeskripsikan perbedaan

kerja ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing dan

metode konvensional; dan (3) mendeskripsikan perbedaan sikap ilmiah

siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing dan metode

konvensional.

           Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar,

kerja ilmiah, dan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan metode

inkuiri terbimbing dan metode konvensional. Hasil uji-t hasil belajar

diperoleh nilai thitung = 16,7 (> ttabel = 1,99), kerja ilmiah tiap pertemuan I

thitung = 2,38; II thitung = 2,59; III thitung = 5,98; IV thitung = 1,98 (>

ttabel = 1,99), sikap ilmiah tiap pertemuan I thitung = 6,00; II thitung =

6,98; III thitung = 7,98; IV thitung = 9,32 (> ttabel = 1,99). Berdasar uji

statistik diketahui bahwa kelas eksperimen mempunyai hasil belajar, kerja

ilmiah, dan sikap ilmiah yang berbeda secara signifikan dengan kelas

kontrol.

 

48

Page 52: makalah inkuiri pembelajaran

Judul : Perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa kelas XI SMA NEGERI 4 MALANG yang dibelajarkan dengan

menggunakan metode inkuiri terbimbing dan metode konvensional pada

materi pokok koloid tahun ajaran 2008-2009

Penulis : Yuwanita Indriani

Pembelajaran IPA khususnya kimia dalam pembelajarannya lebih

menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung

melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan kerja

ilmiah. Materi kimia yang berjenjang membuat siswa sulit memahami

konsep-konsep kimia. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2

Pasuruan dan SMAN 4 Malang serta berdasarkan wawancara dengan

sejumlah murid, diketahui bahwa pembelajaran kimia masih diajarkan

dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan hafalan. Keadaan

tersebut mengakibatkan siswa cenderung lemah dalam

penguasaaan konsep-konsep, pasif, serta kurang berminat dalam

mempelajari kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan

antara hasil belajar siswa kelas XI SMAN 4 Malang yang dibelajarkan

dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang

dibelajarkan menggunakan metode konvensional, (2) perbedaan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI SMAN 4 Malang yang

dibelajarkan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan

siswa yang dibelajarkan menggunakan metode konvensional.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu dan

rancangan deskripif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 4

Malang sedangkan sampel adalah siswa kelas XIA-3 dan XIA-4 SMAN 4

Malang. Instrumen penelitian terdiri atas instrumen pengukuran dan

instrumenperlakuan. Instrumen pengukuran terdiri atas soal post test dan

lembarobservasi. Hasilujicoba tes diperoleh 24 soal valid dengan nilai

reliabilitas = 0,77. Soal yang tidak valid diperbaiki kambali. Perbedaan

hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis menggunakan

uji-t dua pihak. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dianalisis dengan

cara menghitung persentase jawaban siswa dalam menjawab soal ranah

49

Page 53: makalah inkuiri pembelajaran

C4-C6.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari rata-rata

hasil belajar kelas eksperimen 84 dan kelas kontrol 78. Begitu juga nilai

psikomotorik dan afektif siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai

psikomotorik dan afektif siswa kelas kontrol, (2) Terdapat perbedaan

kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kemampuan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari persentase

kemampuan siswa menjawab soal-soal dengan benar untuk kelas

eksperimen pada jenjang C4 adalah 94%, C5 sebesar 92% dan C6

sebesar 94%, sedangkan pada kelas kontrol pada jenjang C4 adalah

77%, C5 sebesar 59%, dan C6 sebesar 71%.

Judul : Keefektifan Penggunaan Metoda Pembelajaran Inkuiri

Terbuka dan Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan

Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Kimia Siswa

SMA Laboratorium Malang Kelas X

Penulis : Oktavia Sulistina

Penelitian ini mengkaji keefektifan metoda pembelajaran

inkuiri terbuka, inkuiri terbimbing, dan konvensional dalam usaha

peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar kimia siswa

SMA. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan

kualitas proses pembelajaran antar kelompok siswa; dan (2) menganalisis

perbedaan keefektifan metoda pembelajaran dalam meningkatkan hasil

belajar kimia antar kelompok siswa

Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu

dan deskriptif. Rancangan eksperimen semu menggunakan desain pre-tes

dan pos-tes dengan kelompok-kelompok yang diacak, bertujuan untuk

melihat perbedaan keefektifan masing-masing metoda pembelajaran yang

digunakan. Rancangan penelitian deskriptif digunakan untuk

50

Page 54: makalah inkuiri pembelajaran

menggambarkan proses pembelajaran yang berlangsung. Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Laboratorium Malang.

Kelompok eksperimen mendapat pembelajaran dengan metoda inkuiri

terbuka, inkuiri terbimbing, dan kelompok kontrol dengan metoda

konvensional (ceramah-praktikum). Instrumen penelitian yang digunakan

berupa instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Sesuai tujuan

penelitian, teknik analisa data yang digunakan adalah teknik anava satu

jalur dan teknik deskriptif. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kualitas proses

pembelajaran menggunakan metoda inkuiri terbuka dan metoda inkuiri

terbimbing, telah memungkinkan terjadinya peningkatan konstruksi

pengetahuan dan keterampilan proses serta sikap sains siswa

berlangsung dengan kategori baik; dan  Kualitas proses pembelajaran

menggunakan metoda konvensional, dimana siswa memperoleh

pengetahuan melalui metoda ceramah-praktikum berlangsung dengan

kategori baik; (2) Terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara

kelompok yang dibelajarkan dengan metoda pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan kelompok konvensional, kelompok inkuiri terbuka

dengan kelompok konvensional, dan kelompok inkuiri terbimbing dengan

kelompok inkuiri terbuka. Keefektifan metoda pembelajaran tersebut dapat

dilihat dari rerata hasil  penilaian kognitif, psikomotor, dan afektif siswa.

Metoda pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa, dapat dilihat dari rerata hasil penilaian kognitif, psikomotor,

dan afektif siswa yang tinggi yaitu berturut-turut 72,16; 79, 69; dan 80,58.

Metoda inkuiri terbuka efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Rerata hasil penilaian kognitif, psikomotor, dan afektif siswa yang tinggi

yaitu berturut-turut 63,39; 80,25; dan 81,43. Berbeda dengan metoda

konvensional yang kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa,

di mana rerata pencapaian hasil penilaian kognitif, psikomotor, dan afektif

siswa berturut-turut 54,14; 70,42; dan 78,65.

51

Page 55: makalah inkuiri pembelajaran

52