159712635 hernia hiatal

Upload: fiareza-dilaga

Post on 02-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal

    1/3

    HERNIA HIATAL

    Definisi

    Perpanjangan dari cavum peritoneal ke dalam dada melewati hiatus

    esophageal diagfragma. Hernia ini terjadi dari cavum peritoneal yang mengandung

    bagian atau seluruh bagian dari lambung, akan tetapi bias juga berisi organ

    abdominal lain seperti colon dan lien.

    Etiologi

    Etiologi dapat berupa kejadian fisiologis dimana pada orang normal

    esophagus menempel pada diagfragma sehingga untuk terjadi hernia sangat tidak

    mungkin. Kemungkinan terjadinya akibat dari berbagai proses. Selama menelancelah gastroesophageal dan lambung bagian cardia naik keatas melewati

    diagfragma selama beberapa saat. Pada saat menelan kontraksi dari otot bergaris

    faring dan otot longitudinal pada dinding esophagus memendek sehingga celah

    gastroesophageal naik keatas.

    Factor resiko

    Terjadinya hernia hiatal :

    1. Obesitas

    2. Posisi tubuh yang buruk ( seperti bungkuk)

    3. Sering batuk

    4. Sering mengejan

    5. Sering mengangkat berat

    6. Keturunan

    7. Merokok

    8. Kelainan kongenital

    Klasifikasi

    1. Tipe 1 atau sliding hernia

    Dimana karakteristiknya bagian proximal dari celah gastroesophageal

    melewati hiatus esophageal diagfragma mengisi posterior mediastinum

    2. Tipe 2 atau paraesophageal hernia

    3. Tipe 3 gabungan sliding dan rolling atau mixed hernia

    Umumnya merupakan hernia yang besar dengan karakteristik bagian

    proximal hernia dari kedua celah gastroesophageal dan fundus gaster

    melewati celah hiatus diagfragma yang besar

    4. Tipe 4

  • 7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal

    2/3

    Merupakan kelainan hiatus yang besar sehingga organ dalam abdomen

    dapat masuk ke cavum thorax, seperti colon, lien, usus halus, dan

    pancreas.

    Gejala hernia hiatal :

    1. Nyeri dada seperti tertekan dan panas. Nyerinya seperti nyeri chest pain

    atau nyeri perut bagian atas. Terutama saat lambung terjebak di

    diagfragma.

    2. Kesulitan menelan

    3. Batuk

    4. Sendawa

    5. Cegukan

    Gambaran klinis :

    1. Gejaa esophagitis refluks yang diakibatkan regurgitasi asam lambung

    2. Rasa terbakar/ nyeri dada, mual yang naik ke esophagus, muntah, dan

    nyeri epigastrium. Nyeri umumnya timbul terutama setelah makan banyak

    dan setelah muntah.

    3. Rasa kembung

    4. Disfagia ( kesulitan menelan)

    5. Nyeri dada pada malam hari saat tidur terlentang disertai cegukan. Nyeri

    ini timbul karena distensi ( tekanan) kantung hernia dan sukar dibedakan

    dengan nyeri dada ( angina pectoralis)

    6. Dalam keadaan lanjut dapat tampak perdarahan, yaitu muntah darah atau

    batuk darah, dan juga dapat terjadi melena akibat perdarahan dari tukak

    pada esophagitis kronik.

    7. Tanda obstruksi ( bendungan) esophagus terjadi bila sudah terjadi struktur

    ( mengkerut/ kaku) esophagus distal karena esophagitis kronik.

    8. Penyebab lainnya : jarang : fixed hiated hernia dimana aliran darah

    terputus atau terjebak dibagian lambung sehingga menyebabkan rasa

    nyeri dan sakit yang serius.

    Patofisiologi

    Aktifitas dari diafragma dimana diafragma bergerak naik dan turun sebanyak antara16.000- 35.000x/ hari sehingga terjadi perubahan anatomi seperti pelebaran hiatus

    serta menipis dan perpanjangan membrane phrenoesophageal yang berfungsi

    sebagai penghalang elastis.

    Hernia hiatal menyebabkan rasa yang tidak nyaman yang berhubungan dengan

    keadaan yang disebut gastroesophageal reflux (GERD). Kondisi ini disebabkan

    naiknya asam lambung dan cairan enzyme digestive ke esophagus yang diakibatkan

    sphincter yang melemah.

    Pemeriksaan :

  • 7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal

    3/3

    1. Anamnesa :

    a. Adanya riwayat terjadinya hernia

    b. Faktor resiko untuk terjadinya hernia

    2. Pemeriksaan :

    a. Initial tes :

    i. ECG untuk menyingkirkan serangan jantung

    ii. X- rays melihat rongga dada

    b. Possible follow up test :

    i. Barium GI dengan x-rays series ( esofagografi)

    ii. Esofagoskopi ( pemeriksaan endoskopi)

    iii. Pemeriksaan manometri ( pemeriksaan tekanan dinding

    esophagus).

    Tata laksana

    Non medikamentosa :

    Modifikasi life style :

    1. Jangan angkat berat

    2. Memposisikan tubuh yang benar

    3. Sering berlatih

    4. Kurangi berat badan

    5. Posisi tidur kepala lebih tinggi dari badan

    6. Berdiri setelah makan lebih baik dari pada duduk

    Medikamentosa :

    1. Penggunaan antasida :a. Untuk serangan akut seperti pemakaian Mylanta, mealox,

    gavison

    b. Untuk preventif dengan menggunakan zantac, tagament,

    pepsid

    Operasi :

    Hernia ini dapat dibiarkan tanpa diobati jarang menjadi progresif dan terjadi

    komplikasi, tetapi umumnya hanya simptomatik. Akan tetapi bila terjadi komplikasi

    dan terjadi kegagalan terapi konservatif dapat dilakukan pembedahan.

    Tujuan terjadinya pembedahan adalah mengembalikan kompetensi gastroesofagus

    untuk mencegah esophagus refluks. Tindakan operasinya dengan funduplikasi

    melalui laparotomy ataupun torakotomi.

    Pembedahan ini memobilisasi esophagus untuk menempatkan kembali ke rongga

    abdomen, memfiksasi dinding lambung sekitar esophagus distal ( duplikasi) dan

    menyempitkan hiatus esophagus.