159712635 hernia hiatal
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal
1/3
HERNIA HIATAL
Definisi
Perpanjangan dari cavum peritoneal ke dalam dada melewati hiatus
esophageal diagfragma. Hernia ini terjadi dari cavum peritoneal yang mengandung
bagian atau seluruh bagian dari lambung, akan tetapi bias juga berisi organ
abdominal lain seperti colon dan lien.
Etiologi
Etiologi dapat berupa kejadian fisiologis dimana pada orang normal
esophagus menempel pada diagfragma sehingga untuk terjadi hernia sangat tidak
mungkin. Kemungkinan terjadinya akibat dari berbagai proses. Selama menelancelah gastroesophageal dan lambung bagian cardia naik keatas melewati
diagfragma selama beberapa saat. Pada saat menelan kontraksi dari otot bergaris
faring dan otot longitudinal pada dinding esophagus memendek sehingga celah
gastroesophageal naik keatas.
Factor resiko
Terjadinya hernia hiatal :
1. Obesitas
2. Posisi tubuh yang buruk ( seperti bungkuk)
3. Sering batuk
4. Sering mengejan
5. Sering mengangkat berat
6. Keturunan
7. Merokok
8. Kelainan kongenital
Klasifikasi
1. Tipe 1 atau sliding hernia
Dimana karakteristiknya bagian proximal dari celah gastroesophageal
melewati hiatus esophageal diagfragma mengisi posterior mediastinum
2. Tipe 2 atau paraesophageal hernia
3. Tipe 3 gabungan sliding dan rolling atau mixed hernia
Umumnya merupakan hernia yang besar dengan karakteristik bagian
proximal hernia dari kedua celah gastroesophageal dan fundus gaster
melewati celah hiatus diagfragma yang besar
4. Tipe 4
-
7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal
2/3
Merupakan kelainan hiatus yang besar sehingga organ dalam abdomen
dapat masuk ke cavum thorax, seperti colon, lien, usus halus, dan
pancreas.
Gejala hernia hiatal :
1. Nyeri dada seperti tertekan dan panas. Nyerinya seperti nyeri chest pain
atau nyeri perut bagian atas. Terutama saat lambung terjebak di
diagfragma.
2. Kesulitan menelan
3. Batuk
4. Sendawa
5. Cegukan
Gambaran klinis :
1. Gejaa esophagitis refluks yang diakibatkan regurgitasi asam lambung
2. Rasa terbakar/ nyeri dada, mual yang naik ke esophagus, muntah, dan
nyeri epigastrium. Nyeri umumnya timbul terutama setelah makan banyak
dan setelah muntah.
3. Rasa kembung
4. Disfagia ( kesulitan menelan)
5. Nyeri dada pada malam hari saat tidur terlentang disertai cegukan. Nyeri
ini timbul karena distensi ( tekanan) kantung hernia dan sukar dibedakan
dengan nyeri dada ( angina pectoralis)
6. Dalam keadaan lanjut dapat tampak perdarahan, yaitu muntah darah atau
batuk darah, dan juga dapat terjadi melena akibat perdarahan dari tukak
pada esophagitis kronik.
7. Tanda obstruksi ( bendungan) esophagus terjadi bila sudah terjadi struktur
( mengkerut/ kaku) esophagus distal karena esophagitis kronik.
8. Penyebab lainnya : jarang : fixed hiated hernia dimana aliran darah
terputus atau terjebak dibagian lambung sehingga menyebabkan rasa
nyeri dan sakit yang serius.
Patofisiologi
Aktifitas dari diafragma dimana diafragma bergerak naik dan turun sebanyak antara16.000- 35.000x/ hari sehingga terjadi perubahan anatomi seperti pelebaran hiatus
serta menipis dan perpanjangan membrane phrenoesophageal yang berfungsi
sebagai penghalang elastis.
Hernia hiatal menyebabkan rasa yang tidak nyaman yang berhubungan dengan
keadaan yang disebut gastroesophageal reflux (GERD). Kondisi ini disebabkan
naiknya asam lambung dan cairan enzyme digestive ke esophagus yang diakibatkan
sphincter yang melemah.
Pemeriksaan :
-
7/26/2019 159712635 Hernia Hiatal
3/3
1. Anamnesa :
a. Adanya riwayat terjadinya hernia
b. Faktor resiko untuk terjadinya hernia
2. Pemeriksaan :
a. Initial tes :
i. ECG untuk menyingkirkan serangan jantung
ii. X- rays melihat rongga dada
b. Possible follow up test :
i. Barium GI dengan x-rays series ( esofagografi)
ii. Esofagoskopi ( pemeriksaan endoskopi)
iii. Pemeriksaan manometri ( pemeriksaan tekanan dinding
esophagus).
Tata laksana
Non medikamentosa :
Modifikasi life style :
1. Jangan angkat berat
2. Memposisikan tubuh yang benar
3. Sering berlatih
4. Kurangi berat badan
5. Posisi tidur kepala lebih tinggi dari badan
6. Berdiri setelah makan lebih baik dari pada duduk
Medikamentosa :
1. Penggunaan antasida :a. Untuk serangan akut seperti pemakaian Mylanta, mealox,
gavison
b. Untuk preventif dengan menggunakan zantac, tagament,
pepsid
Operasi :
Hernia ini dapat dibiarkan tanpa diobati jarang menjadi progresif dan terjadi
komplikasi, tetapi umumnya hanya simptomatik. Akan tetapi bila terjadi komplikasi
dan terjadi kegagalan terapi konservatif dapat dilakukan pembedahan.
Tujuan terjadinya pembedahan adalah mengembalikan kompetensi gastroesofagus
untuk mencegah esophagus refluks. Tindakan operasinya dengan funduplikasi
melalui laparotomy ataupun torakotomi.
Pembedahan ini memobilisasi esophagus untuk menempatkan kembali ke rongga
abdomen, memfiksasi dinding lambung sekitar esophagus distal ( duplikasi) dan
menyempitkan hiatus esophagus.