04 model ktsp smplb

30
KURIKULUM SMPLB TUNARUNGU SLB B/C DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN AJARAN 2007/2008 -------------------------------------------------------------------------------------------------- YAYASAN DHARMA BHAKTI DHARMA WANITA PERSATUAN PROV KALSEL Alamat: Jl. Dharma Praja No. 56 Telp. 3250955 Banjarmasin

Upload: gunawan-fathony

Post on 01-Jul-2015

280 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04 Model KTSP SMPLB

KURIKULUM SMPLB TUNARUNGU

SLB B/C DHARMA WANITA PERSATUAN

TAHUN AJARAN 2007/2008

--------------------------------------------------------------------------------------------------

YAYASAN DHARMA BHAKTI DHARMA WANITA PERSATUAN PROV KALSEL

Alamat: Jl. Dharma Praja No. 56 Telp. 3250955 Banjarmasin

Page 2: 04 Model KTSP SMPLB

Kepala Sekolah

Telah Mengesahkan dan Memberlakukan Kurikulum SMPLB/B Dharma Wanita Persatuan

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Ajaran 2007/2008

Disahkan di : Banjarmasin Pada Tanggal :

Kepala Sekolah

Sardjijo NIP.131414166

Mengetahui

Komite Sekolah (...................................)

Ketua Yayasan Dharma Bhakti Dharma Wanita Persatuan Ny. H. Kamrani Busry

Kasubdin Pra-Sekolah dan Diknas Provinsi Kalimantan Selatan H. Metroyadi, SH, M.Pd. NIP 131698801

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel i

Page 3: 04 Model KTSP SMPLB

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW atas terselesaikannya penyusunan KTSP SMPLB B Dharma Wanita Persatuan Prov. Kalsel ini. Dalam menghadapi tantangan pendidikan khususnya pendidikan bagi anak berkelainan yang lebih bermutu, maka KTSP ini disusun dengan maksud untuk membekali peserta didik berupa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi daerah setempat. Berdasarkan pembekalan tersebut, maka apa yang diperoleh peserta didik di sekolah dapat bermanfaat bagi kehidupan diri maupun masyarakat. Namun demikian, disadari dalam penyusunan kali tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan maupun kejanggalan. Hal ini dikarenakan KTSP merupakan hal yang baru bagi kami sehingga pengetahuan dan pengalaman yang dimilikipun masih sangat terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Mudah-mudahan penyusunan yang perdana ini merupakan langkah maju dan memberi manfaat bagi pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan khususnya di SMPLB Dharma Wanita Persatuan Prov. Kalsel.

Banjarmasin, Oktober 2007 Kepala Sekolah, Sardjijo NIP 131414166

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel ii

Page 4: 04 Model KTSP SMPLB

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................

B. Landasan ........... ......... .......................................................................

C. Tujuan Penyususnan ...........................................................................

D. Prinsip Pengembangan KTSP .............................................................

BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi ......................................................................................................

B. Misi .....................................................................................................

C. Tujuan Sekolah ...................................................................................

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum ...............................................................................

B. Muatan Kurikulum ................................................................................

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu dalam Kalender Pendidikan ........................................

B. Rincian Kalender Pendidikan ..............................................................

BAB V. PENUTUP ............................................................................................

Lampiran :

1. Contoh Silabus ..................................................................................................

2. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ........................................

3. Daftar Istilah ....................................................................................................

4. Profil Sekolah ..................................................................................................

i

ii

iii

1

3

4

5

6

6

6

8

9

13

14

16

17

18

24

25

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel iii

Page 5: 04 Model KTSP SMPLB

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

. Berkembangnya demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari pengelolaan sentralistik menjadi desentralistik. Hal ini tidak terlepas dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan dilanjutkan dengan pelaksanaan otonomi daerah memberikan peluang yang cukup luas pada daerah untuk menentukan kebijakan-kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing termasuk penyelenggaraan pendidikan. Implikasi dari kebijakan tersebut berdampak pada desentralisasi kurikulum, sebagaimana diketahui bahwa kurikulum merupakan substansi pendidikan yang sangat penting. Dengan desentralisasi kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah memungkinkan tiap-tiap sekolah untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Hasil pengembangan tersebut akan menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang akan diselenggarakan pada sekolah-sekolah masing-masing. Hal ini mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan siswa, kondisi sekolah dan daerah. Dengan pengembangan tersebut diharapkan sekolah dapat membekali peserta didik berupa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi daerah setempat. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Standar isi, proses, kompetensi lulusan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 1

Page 6: 04 Model KTSP SMPLB

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi individu, masyarakat, bangsa, dan negara. Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses pendidikan, setiap peserta didik mengembangkan potensinya melalui proses interaksi dengan pendidik, kawan sebaya, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Proses pendidikan ini akan memungkinkan peserta didik menghayati pengalaman belajar untuk mewujudkan empat pilar pendidikan, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk mampu melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar untuk hidup bersama (learning to live together). Untuk mewujudkan tujuan tersebut setiap peserta didik harus menguasai seperangkat kompetensi lulusan satuan pendidikan maupun kompetensi lulusan mata pelajaran melalui KTSP. Penyusunan KTSP Pendidikan Khusus pada umumnya dan KTSP SMPLB/B Dharma Wanita Banjarmasin dikembangkan dengan memperhatikan landasan konseptual sebagai berikut.

1. Filsafat pendidikan yang menekankan tentang hakekat manusia. 2. Teori Pendidikan sebagai turunan dari filsafat pendidikan, antara lain

menjabarkan adanya empat teori, yaitu teori pendidikan klasik (Perenialisme dan Esensialisme), teori pendidikan instruksional, teori pendidikan pribadi yang meliputi: pendidikan progresif dan romantik, serta teori pendidikan interaksional.

3. Model Kurikulum sebagai turunan dari Teori Pendidikan, menghasilkan model kurikulum subyek akademik, kurikulum kompetensi dan kurikulum humanistik serta kurikulum rekonstruksi sosial.

4. Arah dan sasaran pendidikan meliputi (1) pemerataan pendidikan, (2) mutu pendidikan, yang mencakup (a) mutu pribadi sosial, dan (b) keunggulan ilmu-teknologi-vokasi dan profesi.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMPLB/B Dharma Wanita Banjarmasin antara lain apabila kegiatan belajar mengajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila dilakukan melalui persiapan dan perencanaan yang matang dengan harapan agar peserta didik mampu mandiri dan meningkatkan potensinya secara optimal sehingga dapat berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan batas kemampuan masing-masing peserta didik. Berdasarkan pembekalan tersebut, maka apa yang diperoleh peserta didik di sekolah dapat bermanfaat bagi kehidupan diri maupun masyarakat. Kurikulum yang dibuat ini diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kelainan dan berkebutuhan khusus dalam hal ini Tunarungu. Mereka merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia yang seharusnya mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh kesempatan pendidikan yang bermutu. Dalam proses pembelajaran memang terdapat perlakuan yang berbeda dengan anak normal. Namun demikian proses pembelajarannya tetap memperhatikan sikap dan nilai-nilai umum yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 2

Page 7: 04 Model KTSP SMPLB

B. Landasan

Landasan hukum penyususnan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) di dasarkan pada; 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 31 tentang

Pendidikan Nasional mengamanatkan: 1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan; Setiap warga negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; 2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang;

3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari angggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional;

4) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

2. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang: Sistim Pendidikan Nasional :

1) Pasal 1 ayat (19) ’Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.’

2) Pasal 5 (1) ’Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu’. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. (3) warga negara di daerah terpencil atau terbelakang, serta masyarakat adat yang terpenciul berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4) warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan Bakau istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

3) Pasal 17 ayat (1) ’Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah’

4) Pasal 32 ayat (1) ’Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa’. Ayat (2) ’Pendidikan Layanan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. Ayat (3) ’Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

5) Pasal 36 ayat (2), yang berbunyi, ”Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik”.

6) Pasal 38 ayat (2), yang berbunyi, “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 3

Page 8: 04 Model KTSP SMPLB

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, antara lain : 1) Pasal 1 ayat (5) ’Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.’ Ayat (14) ’Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan’. Ayat (15) ’Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan.

2) Pasal 5 ayat (1) ’Standar isi mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.’ (2) Standar isi sebagaimana dimaksud ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan/akademik.’

3) Pasal 6 ayat (6) ’Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A atau berbentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan bertkomunikasi.’

4) Pasal 8 ayat (1) ’Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada tingkat dan/atau semester sesuai dengan standar nasional pendidikan.’ Ayat (2) ’Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar’.

5) Pasal 17 ayat (1) ’Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik’.

4. Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006 ‘Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

5. Peraturan Menteri No.6 Tahun 2007. Perubahan Peraturan Menteri No. 24/2006, berbunyi, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

C. Tujuan Penyusunan KTSP

1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bermutu, terukur, berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/kontrol

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 4

Page 9: 04 Model KTSP SMPLB

untuk terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota (untuk pendidikan dasar) dan Provinsi (untuk pendidikan menengah). Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan KTSP untuk SMPLB Tunarungu Dharma Wanita Persatuan Prov Kalsel ini juga dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didikdan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 5

Page 10: 04 Model KTSP SMPLB

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi

Sekolah yang memiliki lingkungan pendidikan yang bersih, aman, nyaman, interaktif, komunikatif, serta familier yang berorientasi pada karakteristik dan corak khas daerah seribu sungai sehingga siswa berkebutuhan khusus dapat mengembangkan potensinya menjadi manusia yang berdaya saing tinggi dalam meningkatkan derajat dan martabatnya di masyarakat.

B. Misi

1. Melaksanakan Program 7 K (Kebersihan, Keamanan, Keindahan, Kenyamanan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kegotongroyongan) dengan melibatkan seluruh warga sekolah.

2. Menciptakan suasana penuh kekeluargaan dalam segala situasi di sekolah. 3. Saling memberi dan menerima informasi yang up to date tentang pendidikan

kepada pendidik/tenaga pendidikan. 4. Melaksanakan proses pembelajaran menyenangkan, saling menghargai, penuh

percaya diri. 5. Melaksanakan progarm akademik, program khusus, dan program vokasional yang

berorientasi pada kekhasan daerah masyarakat banjar/ kehidupan masyarakat sungai.

6. Meningkatkan program pengembangan diri pada program ekstra kurikuler. 7. Meningkatkan peran dan partisipasi stakeholders serta berbagai lapisan masyarakat

dalam menunjang dan pengadaan sarana prasana pendidikan. C. Tujuan Sekolah

Berlandaskan pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan pendidikan SMPLB Dharma Wanita Persatuan Prov. Kalimantan Selatan adalah : Mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu sehingga mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan, sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut dirumuskan seperangkat indikator pencapaian tujuan pendidikan di SMPLB Tunarungu Dharma Wanita Persatuan Prov. Kalsel dalam satu dasawarsa mendatang adalah: 1. Semua warga sekolah sudah melaksanakan budaya hidup bersih. 2. Semua siswa sudah dapat melaksanakan tugas pengawasan keamanan dan

ketertiban sekolah secara bergantian. 3. Semua pembelajaran berorientasi pada keaktifan siswa. 4. Semua siswa tunarungu sudah dapat menerapkan bentuk komunikasi total. 5. Tersedianya papan catatan kegiatan dan sikap peduli yang telah dilakukan siswa

kepada sesama. 6. Telah tersedianyan sarana dan prasarana pendidikan dan vokasional yang lebih

memadai.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 6

Page 11: 04 Model KTSP SMPLB

7. Semua siswa minimal telah menguasai satu bidang vokasional khas lokal maupun global.

8. Sekolah telah mampu mengadakan pentas dan seni di masyarakat luas setidaknya di lingkungan masyarakat sekitar sekolah secara mandiri.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 7

Page 12: 04 Model KTSP SMPLB

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Stuktur Kurikulum

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelompok mata pelajaran tersebut dapat dikelompokkan sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dan pasal 7

Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan Melalui

Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 8

Page 13: 04 Model KTSP SMPLB

Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri.

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen VII VIII IX

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 2 2 2 4. Bahasa Inggris 2 2 2 5. Matematika 3 3 3 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 7. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3 8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi

10 10 10

B. Muatan Lokal 2 2 2 C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama

2 2 2

D. Pengembangan Diri 2*) 2* 2*) Jumlah 34 34 34

*) equivalen dengan 2 jam pembelajaran B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran a. Pendidikan Agama b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa Indonesia d. Bahasa Inggris

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 9

Page 14: 04 Model KTSP SMPLB

e. Matematika f. Ilmu Pengetahuan Sosial g. Ilmu Pengetahuan Alam h. Seni Budaya i. Penjas, Olahraga dan Kesehatan j. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi

* pengenalan, pembuatan serta penggunaan alat transportasi sungai (jukung dan klotok)

* pengenalan, pembuatan dan penggunaan alat penangkap ikan * masakan khas daerah Banjar * kerajinan sasirangan * ICT

2. Muatan Lokal a. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (bagi siswa tunarungu) b. Kerajian dan budaya daerah banjar (membuat dan menggunakan alat

penangkap ikan, menggunakan alat transportasi sungai untuk kegiatan ekonomi dan olahraga).

3. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI)

Program BKPBI bertujuan agar kepekaan sisa pendengaran siswa dan perasaan vibrasi siswa semakin terlatih untuk memahami makna berbagai macam bunyi, terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan keberhasilan dalam berkomunikasi dengan lingkungannnya dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) atau tanpa ABM.

4. Kegiatan Pengembangan Diri a. Kegiatan terprogram

- Pramuka - Menggambar/melukis

b. Kegiatan tidak terprogram - Bakti kebersihan.

5. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan beban belajar berdasarkan sistem paket yang telah ditetapkan dalam Permen 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, dalam Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, yaitu:

a. Satu jam pembelajaran tatap muka adalah 35 menit b. jumlah jam pembelajaran per minggu adalah 34 jam c. minggu efektif pertahun pelajaran adalah 34 – 38

6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Untuk tahun ajaran 2007/2008 KTSP diberlakukan pada kelas VII. Dalam rangka menentukan ketuntasan minimal dalam belajar, maka ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas VII tahun 2007/2008 sebagai berikut.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 10

Page 15: 04 Model KTSP SMPLB

Kriteria No. Mata Pelajaran Aspek Penilaian

Kompleks Daya Duk.

intakeRata2 KKM

Peng. konsep dan nilai-nilai

2 2 2 6,6 1 Pendidikan Agama

Penerapan 1 2 2 5,5 Penguasaan konsep dan nilai-nilai

2 2 2 6,6 2 Pendidikan Kewarganegaraan

Penerapan 1 2 2 5,5 Mendengarkan/menyimak 1 2 1 5,5 Berbicara/berisyarat 2 2 1 5,5 Membaca 2 2 2 6,6

3 Bahasa Indonesia

Menulis 1 2 1 5,5 Mendengarkan/menyimak 1 2 2 5,5 Berbicara/berisyarat 1 2 1 5,5 Membaca 2 2 1 5,5

4 Bahasa Inggris

Menulis 2 2 2 6,6 Pemahaman konsep 2 2 1 5,5 Penalaran dan komunikasi

2 2 1 5,5 5 Matematika

Pemecahan masalah 1 2 1 5,5 Penguasaan konsep 2 2 2 6,6 6 Ilmu Penget. Sos. Kinerja ilmiah 2 2 1 5,5 Penguasaan konsep 2 2 2 6,6 7 Ilmu Penget.

Alam Kinerja ilmiah 2 2 1 5,5 Apresiasi 2 2 2 6,5 8 Seni Budaya Kreasi 2 2 2 6,5 Kemamp. Gerak dasar 2 2 2 6,5 Keteram. Cabang olahraga

2 2 2 6,5 9 Penjas, OR, Kes.

Kebugaran dan kesehatan 2 2 2 6,5 Kreasi produk kerajinan 2 2 2 6,5 10 Keteramp.

Vokasional Kreasi produk teknologi 2 2 2 6,5 Etika pemanfaatan 2 2 2 6,5 11 Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Pengolahan dan pemanfaatan informasi

2 2 2 6,5

Penguasaan konsep 2 2 2 6,5 12 Muatan Lokal Penerapan 2 2 2 6,5 Penguasaan konsep 13 Prog. Khusus

Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama

Penerapan

BKPBI deprogramkan untuk membimbing peserta didik memanfaatkan sisa pendengarannya melalui latihan yang terprogram dan berkesinambungan. Program ini sangat individual sehingga target pencapaian nilai tidak bisa disamaratakan melainkan sesuai dengan sisa pendengaran yang masih dimiliki

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 11

Page 16: 04 Model KTSP SMPLB

masing-masing peserta didik. Penilaian BKPBI dilakukan secara kwalitatif berupa nilai deskriptif.

7. Kenaikan dan Kelulusan

a. Kenaikan Kelas - Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran - Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai

kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.

b. Kelulusan - Menyelesaikan seluruh program pembelajaran - Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk mata pelajaran

kelompok mata pelajaran Agama, Kewarganegaraan, estetika, pelajaran jasmani dan olahraga kesehatan.

- Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

- Lulus ujian nasional. 8. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) di SMPLB/B Dharma Wanita Persatuan Banjarmasin adalah pembelajaran kontekstual yaitu adanya keteerkaitan antara kehidupan nyata dengan lingkungan dan pengalaman peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri namun merupakan bagian dari materi pendidikan yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan potensi keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi yang semuanya itu bermanfaat bagi pengembangan peserta didik. Sebagai daerah yang lebih dekat dengan wilayah pantai, SMPLB Dharma Wanita Banjarmasin perlu memanfaatkan sumberdaya lokal yang potensial untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Bentuk program keunggulannya diintegrasikan ke dalam kurikulum muatan lokal.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 12

Page 17: 04 Model KTSP SMPLB

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender Ppendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut sacara rinci.

A. Rincian Alokasi Waktu Kalender Pendidikan No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1 Minggu efektif 38 minggu Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran efektif

2 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I – II

3 Libur akhir tahun pelajaran 2 minggu Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

4 Hari libur keagamaan 3 minggu Untuk memberikan keleluasaan beribadah

5 Hari libur umum nasional 2 minggu Disesuaikan dengan ketentuan dari Pemerintah

6 Hari libur khusus 1 minggu Disesuaikan dengan ketentuan Pemerintah Daerah terkait dengan libur khusus Provinsi Bali

7 Kegiatan khusus sekolah - Disesuaikan dengan kebutuhan untuk memenuhi program-program khusus sekolah.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 13

Page 18: 04 Model KTSP SMPLB

B. Kalender Pendidikan SMPLB Dharma Wanita Persatuan Prov. Kalsel.

KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SEMESTER I JULI 2007 AGUSTUS 2007 SEPTEMBER 2007

M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 18 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 815 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 1522 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 2229 30 31 26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29 30

OKTOBER 2007 NOPEMBER 2007 DESEMBER 2007 M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S 1 2 3 4 5 6 1 2 3 17 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 814 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 1521 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 2228 29 30 31 25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29 30 31

SEMESTER II JANUARI 2008 FEBRUARI 2008 MARET 2008

M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S 1 2 3 4 5 1 2 16 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 813 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 9 10 11 12 13 14 1520 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 16 17 18 19 20 21 2227 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 23 24 25 26 27 28 29 30 31

APRIL 2008 MEI 2008 JUNI 2008 M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 6 76 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 1413 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 2120 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 2827 28 29 30 25 26 27 28 29 30 31 29 30

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 14

Page 19: 04 Model KTSP SMPLB

KALENDER PENDIDIKAN SMPLB B DHARMA WANITA PERSATUAN PROV KALSEL

TAHUN PELAJARAN 2007-2008 Bulan Tanggal Keterangan

16 – 21 Masa orientasi siswa(MOS) 16 – 31 Hari efektif

Juli 2007

1 – 31 Hari efektif 11 Hari Isra Mi,raj

Agustus 2007

17 Upacara HUT RI 1 – 12 Hari belajar efektif 13 – 29 Bulan Ramadhan 1428 H

September 2007

13 Awal Puasa 1 – 12 Bulan Ramadhan 1428 H 13 – 14 Idul Fitri 12 – 19 Cuti Bersama

Oktober 2007

22 – 31 Hari Belajar efektif Nov. 2007 1 – 30 Hari belajar efektif

1 – 8 Hari belajar efektif 10 – 28 Ulum semester ganjil 20 – 22 Idul Adha 25 Hari Natal 24 – 28 Remedial, koreksi soal, penulisan raport 29 Pembagian rapor

Desember 2007

31 Libur semester ganjil

Bulan Tanggal Keterangan 1 Libur tahun baru 2 – 5 Libur semester ganjil

Januari 2008

7 – 31 Hari belajar efektif Februari 2008 1 – 29 Hari belajar efektif

1 – 31 Hari belajar efekttif Maret 2008 24 – 26 Uji coba 1 UN

1 – 30 Hari belajar efektif April 2008 7 – 9 Uji coba 2 UN

1 Hari buruh internasional 2 – 10 Hari belajar efektif 12 – 23 Un dan US

Mei 2008

2 – 6 Hari belajar efektif 9 – 17 Ulum semester genap 18 – 27 Remedial, koreksi soal, penulisan rapor

Juni 2008

30 Pembagian rapor

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 15

Page 20: 04 Model KTSP SMPLB

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 16

BAB V

P E N U T U P Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.

Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat

dicapai? 2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis

cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik? 3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku)

yang diharapkan dapat dicapai? 4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang

diharapkan? 5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas

perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut. Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

”Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar; Yang salah adalah ketidakmaksimalan dalam berusaha menuju sukses dan keengganan belajar dari kegagalan masa lalu”

Page 21: 04 Model KTSP SMPLB

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 17

Lampiran 1: CONTOH SILABUS Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu Dharma Wanita Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Kemampuan memahami proses pembentukan kepribadian manusia No. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

waktu Sumber/Bahan/ Alat

1. Mendeskripsikan ciri-ciri kepribadian manusia

Proses social budaya (uraian materi esensial)

• Mendeskripsikan kepribadian manusia yang berkaitan dengan keadaan lingkungan setempat

• Medeskripsikan fungsi/manfaat dari ciri-ciri kepribadian manusia setempat

• Mencontohkan ciri ciri pembentukan kepribadian manusia setempat

• Mencontohkan ciri- ciri pembentukan kepribadian manusia pada daerah setempat

• Menyebutkan berbagai tingkah laku manusia yang berkaitan dengan lingku-ngan setempat

• Menyebutkan fungsi kepribadi-an manusia

• Menyebut-kan Contoh ciri-ciri

pembentukan kepribadian manusia pada daerah setempat

Tes Lisan Tes Tertulis

4x35 menit (2x pertemuan)

-Buku IPS kelas VII

-Gambar

Page 22: 04 Model KTSP SMPLB

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 18

Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran

: :

SMPLB Tunarungu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester Pertemuan ke

: :

VII/1 I - II

Alokasi Waktu StandarKompetensi

: :

2 x 2 Jam @ 35 menit (2x pertemuan) Memahami proses pembentukan kepribadian manusia

Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan ciri – ciri kepribadian Indikator : • Menyebutkan berbagai tingkah laku manusia yang

berkaitan dengan tingkah laku • Menyebutkan fungsi kepribadian manusia • Menyebutkan contoh ciri-ciri pembentukan

kepribadian manusia pada daerah setempat I. Tujuan Pembelajaran : Melalui pengamatan dan mempercakapkan hasil

pengamatan, siswa dapat menyebutkan kepribadian manusia, menebutkan fungsi kepribadian manusia dan menyebutkan contoh ciri-ciri pembentukan kepribadian manusia pada daerah setempat.

II. Materi Ajar : Deskripsi kepribadian manusia antara lain mencakup: a. Pengertian kepribadian manusia, di lingkungan

setempat b. Fungsi/manfaat deskripsi kepribadian manusia

berkaitan dengan lingkungan setempat c. Contoh kepribadian manusia setempat.

III. Metode Pengajaran : Percakapan; observasi/pengamatan; Tanya jawab; dan pemberian tugas

IV.Langkah-langkah Pembelajaran: Pertemuan I

B. Kegiatan Awal 1. Pengkondisian kelas agar`dapat melaksanaan percakapan menuju materi 2. Memperlihatkan berbagai foto/gambar kepribadian manusia setempat

C. Kegiatan Inti 1. Mempercakapkan hasil pengamatan foto/gambar berbagai jenis kepribadian

manusia setempat 2. Mempercakapkan fungsi kepribadian

C. Kegiatan Akhir 1. bersama anak menyimpulkan secara sederhana hasil percakapan tentang

fungsi kepribadian 2. mencatat di buku catatan

Pertemuan II

A. Kegiatan Awal 1. Memperlihatkan berbagai foto/gambar kepribadian manusia setempat

2. Mempercakapkan hasil pengamatan foto/gambar berbagai jenis

Page 23: 04 Model KTSP SMPLB

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 19

kepribadian manusia setempat B. Kegiatan Inti

3. Mempercakapkan fungsi kepribadian 4. Mencari contoh-contoh dan mempercakapkan kepribadian manusia

C. Kegiatan Akhir 1. bersama anak menyimpulkan secara sederhana hasil percakapan dari contoh-

contoh kepribadian manusia yang mereka dapatkan 2. mencatat di buku catatan

V. Alat dan sumber Alat: gambar/foto berbagai kepribadian manusia Sumber: KTSP, Buku Kelas VII SMP dan lingkungan setempat

VI. Penilaian A. Bentuk Tes: Tes terulis dan tes perbuatan, B. Alat Tes: Soal Evaluasi

Soal Tes Tertulis:

1. PG : 10 Soal 2. Mengisi titik-titk : 5 soal 3. Jawaban Singkat: 5 soal

Catatan: Soal disesuaikan dengan materi dan kemampuan anak

Pedoman Penilaian: No.

Ragam Soal Jumlah Soal

Skor maks

Kreteria

1. Pilihan Ganda 10 10 Jawaban benar diberi angka 1 Jawaban salah diberi angka 0

2. Isian 5 5 Jawaban benar diberi angka 1 Jawaban salah diberi angka 0

3. Essay terbatas 5 10 Jawaban benar diberi angka 2 Jawaban salah diberi angka 0

4. Nilai perbuatan:

Skala interval, baik, sedang dan kurang

Nilai Akhir: nilai perolehan ------------------------------------- = x10 Nilai maksimal Banjarmasin, ------ Guru Bidang Studi Mengetahui Kepala Sekolah ( -------------------------- ) ( -------------------------- )

Page 24: 04 Model KTSP SMPLB

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 20

Nama Sekolah : SMPLB Tunarungu Dharma Wanita Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Melakukan pengukuran terhadap berbagai besaran secara benar No. Kompetensi Dasar Materi

Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

waktu Sumber/Bahan/ Alat

1. Menggunakan besaranpokok dan besaran turunan beserta satuannya dengan benar

Besaran dan satuan

• Mengamati berbagai alat ukur - panjang: meteran -massa: neraca -waktu: sekon -suhu: thermometer

• Mempercakapkan berbagai alat ukur

• Mengidentifikasi besaran besaran alat ukur -besaran pokok Panjang:meter massa:Kg waktu:sekon suhu:Kelvin besaran turunan m², m³,km/jam -menggunakan satuan-satuan 1m=100cm 1kg= 1000 gr 1jam = 60 menit

• Mencatat hasil pecapakan

• Mengidentifikasi besaran besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari

• Mengelompkkan

ke dalam besaran pokok dan turunan

• Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran

• Mengkonversikan satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana

Tes Tertulis Tes Lisan Tes Perbuatan

3 x 2 jam @ 35 menit

-SK-KD -berbagai alat ukur meteran neraca, jam, termometer

Page 25: 04 Model KTSP SMPLB

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran

: :

SMPLB Tunarungu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester Pertemuan ke

: :

VII/1 I-III

Alokasi Waktu : 3 x 2 Jam @35 menit StandarKompetensi : Melakukan pengukuran terhadap berbagai besaran

secara benar Kompetensi Dasar : Menggunakan besaran pokok dan besaran turunan

beserta satuannya dengan benar Indikator : 1. Mengidentifikasi besaran besaran fisika dalam

kehidupan sehari-hari 2. Mengelompkkan ke dalam besaran pokok dan

turunan 3. Menggunakan satuan internasional dalam

pengukuran 4. Mengkonversikan satuan panjang, massa, dan

waktu secara sederhana I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menyebutkan penggunaan dan memahami

fungsi besaraan fisika dalam kehidupan sehari-hari. II. Materi Ajar : Besaran dan satuan 1. Besaran panjang

2. Besaran massa 3. Besaran waktu

III. Metode Pengajaran : Percakapan; Demonstrasi; dan Pemberian tugas IV.Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Kegiatan Awal Pengkondisian kelas agar`dapat melaksanaan percakapan menuju materi - Menciptakan suassana akrab dan rileks - Membangun sikap keterarahwajahan dan keterarahsuaraan

B. Kegiatan Inti 1. mengamati berbagai alat ukur (mistar, neraca, jam. Thermometer) 2. mempercakapkan berbagai alat ukur

a. alat ukur panjang - alat: neraca - besaran: kilogram - cara menggunakan - mempraktekkan menggunakan alat

b. alat ukur massa - alat: penggaris - besaran: meter - cara menggunakan - mempraktekkan menggunakan alat

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 21

Page 26: 04 Model KTSP SMPLB

c. alat ukur waktu - alat: stopwatch - besaran:sekon - cara menggunakan - mempraktekkan menggunakan alat

d. alat ukur suhu - alat: termometer - besaran: kelvin - cara menggunakan - mempraktekkan menggunakan alat

3. mengkonversikan satuan-satuan besaran panjang 1m = 100 cm besaran massa : 1 Kg= 1000gr besaran waktu: 1 jam= 60 menit= 3600 detik (sekon)

C. Kegiatan Akhir 1. memberikan evaluasi kecil sebagai bentuk penguatan 2. mencatat hasil percakapan 3. pemberian tugas

V. Alat/bahan dan sumber A. Alat/bahan

1. Bahan yang akan diukur 2. mistar, neraca, stopwatch dan thermometer B. Sumber 1. SK-KD 2. Buku Biologi 3. buku penguasaan bahasa 4. pengalaman diri

VI. Penilaian A. Teknik dan Prosedur

Tes tertulis, lisan dan perbuatan B. Bentuk Tes

Tes Obyektif Soal I. Isilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang benar

1. Alat untuk mengukur besaran panjang adalah ……… 2. Satuan besaran massa adalah ……………. 3. Stopwatch digunakan untuk mengukur besaran …….. 4. Suhu badan diukur dengan mengunakan alat ……… 5. Panjang meja 1,5 m = …… cm

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 22

Page 27: 04 Model KTSP SMPLB

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar

6. Sebutkan alat-alat jenis thermometer untuk mengukur suhu! 7. Sebutkan dua jenis satuan massa! 8. Anton belajar selama ½ jam, sama dengan berapa menit, detik 9. Ukurlah panjang dan lebar gambar dibawah ini dengan mengunakan

mistar

10. Sebutkan 2 besaran yang kamu ketahui!

Kreteria Penilaian Penilaian No.

Bentuk Soal Skor maks

Kreteria

1. Isian no 1 -5 5 Soal Jawaban benar diberi nilai 1 Jawaban salah diberi angka 0

3. Essay terbatas 10 Jawaban benar diberi nilai 2 Jawaban salah diberi angka 0

Nilai Akhir: nilai perolehan ------------------------------------- x10 Nilai maksimal

Banjarmasin, ------ Guru Bidang Studi Mengetahui Kepala Sekolah ( -------------------------- ) ( -------------------------- )

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 23

Page 28: 04 Model KTSP SMPLB

Lampiran 3: Daftar Istilah

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap pengetahuan dan ketrampilan. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

4. Standar isi (SI) adalah merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kreteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

5. Standar Kompetensi (SK) adalah merupakan pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik yang menggambarkan penguasaan, sikap, pengetahuan, ketrampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat atau semester.

6. Kompetensi Dasar (KD) adalah merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator.

7. Indikator adalah karakteristik ciri-ciuri, tanda tanda perbuatan, atau respon yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta untuk menunjukkan bahwa dia telah memiliki /mencapai kompetensi dasar tertentu.

8. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

9. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

10. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

11. Waktu pelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

12. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 24

Page 29: 04 Model KTSP SMPLB

Lampiran 4: Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah 11. Nama Sekolah :SMPLB Tunarungu Dharma Wanita Persatuan

Prov. Kalsel. 12. N I S / N S S :28.00.40 / 202156003109 13. Status Sekolah :Swasta 14. Nama Yayasan :Yayasan Dharma Bhakti 15. Waktu Keg. :08.00 s.d. 12.35 16. Kepala Sekolah :Sardjijo 17. Alamat Sekolah :Jl. Dharma Praja No. 56 Banjarmasin

2. Keadaan Siswa Jenis Tunarungu Kelamin VII VIII IX Laki-laki 2 3 2 Perempuan 6 4 1 Jmlh 8 7 3

Secara akademik semua siswa kemampuannya rata-rata normal, tidak ada penyerta grahita (ganda)

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 25

Page 30: 04 Model KTSP SMPLB

Tenaga Pendidik Nama : SardjijoNIP : 131414166Kelahiran : Yogyakarta, 13 Agust 1955Pangkat : IV aJabatan : Kepsek.Masa Kerja : 23 TahunPendidikan : SGPLB C Tahun 1981Alamat : Jl. Nakula 8 No. 4

Pemurus Dalam BJM

Nama : Muliyadi, S.PdNIP : 132105873Kelahiran : Gambut, 11 Okt. 1971Pangkat : III cJabatan : Guru / Wakil Kepsek.Masa Kerja : 14 TahunPendidikan : SGPLB B ‘93, S1 PLB ‘02Alamat : Jl. Nakula 13 No. 6

Pemurus Dalam BJMMengajar : Tunarungu

Nama : Hj. Latifah HaniNIP : 132078813Kelahiran : B.Masin, 24-10-1964Pangkat : III bJabatan : Guru Mata PelajaranMasa Kerja : 14 TahunPendidikan : SGPLB C Tahun 1988Alamat : Bumi Handayani VI No. 28 RT 36 Pemurus Baru BJMMengajar : Tunagrahita

Nama : Lena Kusmawati, S.PdNIP : 540022179Kelahiran : B.Masin, 27 Mei 1971Pangkat : III aJabatan : Guru Mata PelajaranMasa Kerja : 6 TahunPendidikan : S1 PLB Tahun 1998Alamat : Dharma Praja VI No 62Mengajar : Tunarungu

Nama : Maimunah, S.HIKelahiran : Sei. Tabuk, 3-8-1979Jabatan : Guru Mata PelajaranPendidikan : S1 Tahun 2005Alamat : Jl. Swadaya RT 2 No. 236 Sungai Tabuk Keramat, BanjarMengajar : Tunarungu dan Grahita

Tenaga Pendidik

• Kepala sekolah memimpin 2 unit satuan Pendidikan; Yaitu Untuk Tunarungu dan Tunagrahita

• 2 guru mengajar di Tunarungu • 1 guru mengajar di Tunagrahita • 1 guru yang lain mengajar di Tunarungu dan Tunagrahita

Keadaan Sarana Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di SMPLB Dharma Wanita Persatuan Banjarmasin dapat digambarkan secara ringkas sebagai berikut. Berada di Komp. Pendidikan SLB Dharma Wanita, dengan 5 ruang belajar, 1 ruang praktik Komp./TIK, 2 ruang keteramp.,1 ruang serba guna/ruang persiapan mengajar, dan 1 ruang Kep.Sek. Serta beberapa sarana lain.

Dilengkapi media dan alat pendidikan: 7 unit Komputer PC, Buku2 Pelajaran, Alat praktik, keterampilan, olahraga, dan sejumlah alat peraga/ media lainnyaSarana penunjang, berupa: lapangan upacara/ bermain/ olahraga, Tempat ibadah, lahan parkir, dan gasebu.

Model KTSP SMPLB Tunarungu SLB B/C Dharma Wanita Persatuan Kalsel 26