universa medicina penatalaksanaan tuberkulosis pada · pdf filepenatalaksanaan tuberkulosis...

9
143 UNIVERSA MEDICINA Juli-September 2007 Juli-September 2007 Juli-September 2007 Juli-September 2007 Juli-September 2007 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Penatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti* *Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Korespondensi dr. Meiyanti, Sp.FK Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.260 Grogol Jakarta 11440 Telp. 021-5672731 eks.2805 Universa Medicina 2007; 26: 143- 51. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian juga tuberkulosis pada kehamilan. Insidens tuberkulosis pada kehamilan makin meningkat. Tuberkulosis pada kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupa dengan tuberkulosis pada wanita tidak hamil. Diagnosis mungkin ditegakkan terlambat karena gejala awal yang tidak khas. Tuberkulosis tidak mempengaruhi kehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhi manifestasi klinis dan progesivitas penyakit bila diterapi dengan regimen kemoterapi yang tepat dan adekuat. Pemberian regimen yang tepat dan adekuat ini akan memperbaiki kualitas hidup ibu, mengurangi efek samping obat-obat tuberkulosis terhadap janin dan mencegah infeksi yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Obat anti tuberkulosis yang diberikan dibagi dalam 2 golongan yaitu obat lini pertama dan lini kedua. Obat lini pertama, kecuali Streptomisin dapat digunakan pada tuberkulosis pada kehamilan. Penggunaan streptomisin dan obat lini kedua (kanamisin, etionamid, kapreomisin) sebaiknya dihindari pada wanita hamil karena efek samping yang akan terjadi pada janin, kecuali dalam keadaan resistensi beberapa obat. Kata kunci : Tuberkulosis, kehamilan, obat antituberkulosis ABSTRAK

Upload: vungoc

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

143

UNIVERSA MEDICINAJuli-September 2007Juli-September 2007Juli-September 2007Juli-September 2007Juli-September 2007 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3 Vol.26 - No.3

Penatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan

Meiyanti*

*Bagian FarmasiFakultas KedokteranUniversitas Trisakti

Korespondensidr. Meiyanti, Sp.FKBagian FarmasiFakultas KedokteranUniversitas TrisaktiJl. Kyai Tapa No.260 GrogolJakarta 11440Telp. 021-5672731 eks.2805

Universa Medicina 2007; 26: 143-51.

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian jugatuberkulosis pada kehamilan. Insidens tuberkulosis pada kehamilan makinmeningkat. Tuberkulosis pada kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupadengan tuberkulosis pada wanita tidak hamil. Diagnosis mungkin ditegakkanterlambat karena gejala awal yang tidak khas. Tuberkulosis tidak mempengaruhikehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhi manifestasi klinis dan progesivitaspenyakit bila diterapi dengan regimen kemoterapi yang tepat dan adekuat.Pemberian regimen yang tepat dan adekuat ini akan memperbaiki kualitas hidupibu, mengurangi efek samping obat-obat tuberkulosis terhadap janin dan mencegahinfeksi yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Obat anti tuberkulosis yang diberikandibagi dalam 2 golongan yaitu obat lini pertama dan lini kedua. Obat lini pertama,kecuali Streptomisin dapat digunakan pada tuberkulosis pada kehamilan.Penggunaan streptomisin dan obat lini kedua (kanamisin, etionamid, kapreomisin)sebaiknya dihindari pada wanita hamil karena efek samping yang akan terjadipada janin, kecuali dalam keadaan resistensi beberapa obat.

Kata kunci : Tuberkulosis, kehamilan, obat antituberkulosis

ABSTRAK

Page 2: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

144

Management of tuberculosis in pregnancy

Meiyanti*

ABSTRACT

*Department of PharmacyMedical FacultyTrisakti University

Correspondencedr. Meiyanti, Sp.FKDepartment of PharmacyMedical FacultyTrisakti UniversityJl. Kyai Tapa No.260 GrogolJakarta 11440Telp. 021-5672731 Ex.2805

Universa Medicina 2007; 26: 143-51.

Tuberculosis as well as tuberculosis in pregnancy continues to be a majorhealth problem in the world. It has been reported that incidence of tuberculosisin pregnancy is increasing. The symptoms of tuberculosis in pregnancy aresimilar to those of general women. Thus, the diagnosis may be delayed dueto the unspecified symptoms.Tuberculosis does not affect the pregnancy soas pregnancy does not interfere the clinical manifestation and progressivenessof disease if accompanied by adequate chemotherapy. The administration ofappropriate regimen could improve the quality of mothers’ life, reduce theside effects on foetus and prevent the infection of a newborn baby.Antituberculosis drugs are divided into 2 groups: the first line and the secondline. The first line drugs with the exception of streptomycin can be used totreat tuberculosis in pregnancy. The usage of streptomycin and second linedrugs (kanamycin, etionamid, kapreomycin) should be avoided because theirside effects on foetus except in the case of multidrug resistance (MDR).

Keywords : Tuberculosis, pregnancy, antituberculosis drugs

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TBC) masih menjadimasalah kesehatan di seluruh dunia, demikianjuga tuberkulosis pada kehamilan. Insidens TBCpada kehamilan adalah 1/10.000 kehamilan.Penelitian pada tahun 1985-1990 di New York,memperlihatkan insidens TBC pada kehamilanadalah 12 kasus per 100.000 kelahiran dan padatahun 1991-1992 insidens meningkat menjadi 95kasus per 100.000 kelahiran.(1) Penelitian diLondon tahun 1997-2001, menunjukkan 32wanita hamil menderita TBC, dengan insidens252/100.000 kelahiran. Lima puluh tiga persendidiagnosis sebagai TBC ekstrapulmonal, 38%

TBC pulmonal dan 9% TBC ekstra dan intrapulmonal.(2)

Pada masa sebelum ditemukannyakemoterapi, didapatkan kematian sampai 70%disebabkan oleh TBC pada wanita usiareproduksi. Setelah kemoterapi ditemukaninsidens TBC meningkat kembali, hal inidikarenakan timbulnya bermacam-macamfaktor, salah satunya infeksi humanimmunodeficiency viral (HIV).(3) TBC padakehamilan mempunyai gejala klinis yang serupadengan TBC perempuan tidak hamil. Diagnosismungkin ditegakkan terlambat karena gejalaawal yang tidak khas. Keluhan yang seringditemukan batuk, demam, malaise, penurunan

Page 3: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

145

berat badan dan hemoptisis.(3,4) Pemeriksaanpenunjang dalam hal ini pemeriksaan ujituberkulin diikuti oleh foto toraks merupakanpemeriksaan yang dianjurkan pada kelompokTBC risiko tinggi.

Faktor lain yang berperan adalahpemberian regimen terapi yang tepat. Risikoyang dihadapi oleh ibu dan janin lebih besar bilat idak mendapatkan pengobatan TBCdibandingkan risiko pengobatan itu sendiri.Pemberian regimen kemoterapi yang tepat danadekuat akan memperbaiki kualitas hidup ibu,mengurangi efek samping obat anti tuberkulosis(OAT) terhadap janin dan mencegah infeksi yangterjadi pada bayi yang baru lahir.(4,5)

HUBUNGAN ANTARA TUBERKULOSISDAN KEHAMILAN

Pengaruh TBC pada kehamilan tergantungdari beberapa faktor antara lain: lokasi penyakit(intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan,status gizi ibu dan ada tidaknya penyakitpenyerta.(6) Beberapa studi menyatakan terdapathubungan antara TBC dan meningkatnya risikoberat badan lahir rendah, kelahiran preterm,kehidupan perinatal sampai pada kematianbayi.(3) Jika pemberian OAT dimulai pada awalkehamilan akan memberikan hasil yang samaseperti pasien yang tidak hamil, tetapi biladiagnosis dan penanganan terlambat terjadipeningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipatdan peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kalilipat.(7) Selama kehamilan dapat terjadi transmisibasil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadisecara l imfat ik, hematogen atau secaralangsung. Janin dapat terinfeksi melalui darahyang berasal dari infeksi plasenta melalui venaumbilikalis atau aspirasi cairan amnion,Komplikasi seperti ini jarang terjadi. TBC yangterjadi disebut sebagai TBC kongenital.(8) TBCkongenital harus dibedakan dengan TBCpostnatal. Cantwell et al (9) mengemukakan

tentang kriteria diagnosis TBC pada bayi dengansalah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi,kompleks primer di hati, infeksi TBC padaplasenta atau endometrium pada minggu pertamakehidupan serta dapat disingkirkannya transmisipostnatal.

Gejala mungkin terlihat saat lahir tetapibiasanya pada minggu kedua dan ketiga. Padapemeriksaan fisis didapatkan hepatomegali(76%), gangguan pernafasan (72%), demam(48%) dan limfadenopati (38%). Gambaran fototoraks mungkin normal segera setelah lahir tetapiberjalan progresif dengan cepat disertaipembentukan kavitas.(8) Apabila memungkinkandilakukan biakan tuberkel basil pada plasenta.Uji tuberkulin tidak banyak membantu karenahasil negatif pada awalnya dan menjadi positifdalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain sepertibasil tahan asam (BTA) dan biakan padajaringan atau cairan lambung.(3-5) Deteksi TBCpada ibu merupakan hal penting untukpemberian pengobatan adekuat sehingga risikoserius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahirdapat dikurangi.

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADAKEHAMILAN

Diagnosis TBC pada kehamilan samadengan TBC tanpa kehamilan. Diagnosismungkin ter lambat di tegakkan karenamanifestasi klinis yang tidak khas, tertutup olehgejala-gejala pada kehamilan.(5,8) Good et al(10)

melaporkan bahwa dari 27 wanita hamil denganpemeriksaan biakan sputum yang positif,didapatkan 74% gejala batuk, 41% penurunanberat badan, 30% demam, malaise dan lelah,19% batuk darah dan 20% tanpa gejala. Olehkarena itu perlu dilakukan penapisan padaperempuan hamil dengan risiko tinggi terkenaTBC melalui pemeriksaan antenatal. Pemeriksaanyang dianjurkan adalah uji tuberkulin, sputumBTA dan pemeriksaan biakan.(8)

Universa Medicina Vol. 26 No.3

Page 4: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

146

PENATALAKSAAN TBC PADAKEHAMILAN

Penatalaksanaan pasien TBC padakehamilan tidak berbeda dengan TBC tanpakehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikanadalah pemberian OAT yang bisa menimbulkanefek teratogenik terhadap janin. Penatalaksanaansecara umum terbagi atas penderita dengan TBCaktif dan TBC laten.(8,11,12) Wanita hamil denganTBC aktif biasanya diterapi dengan tidakmempertimbangkan trisemester kehamilan. OATyang digunakan tidak berbeda dengan wanitayang tidak hamil.Golongan utama OAT sepertiisoniazid, rifampisin, etambutol digunakansecara luas pada wanita hamil. Obat-obattersebut dapat melalui plasenta dalam dosisrendah dan tidak menimbulkan efek teratogenikpada janin.(8,11-13) Pada pemberian isoniazidsebaiknya diberikan piridoksin 50 mg/hari untukmencegah ter jadinya neuropati perifer.Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukansaat pemberian isonizid dan r ifampisin.Pemberian vitamin K dilakukan pada akhirtrismester ketiga kehamilan dan bayi yang barulahir.(12) Pada kasus multidrug resistant (MDR)digunakan pirazinamid, akan tetapi pirazinamidtidak digunakan secara rutin pada wanita hamilkarena terdapat efek teratogenik. Paraaminosalisilat (PAS) telah digunakan secara amanpada wanita hamil akan tetapi obat tersebutditoleransi tubuh secara buruk.(13)

Tuberkulosis laten adalah pasien denganuji tuberkulin positif dan secara klinis tidak adatanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif.(11) Terapipada TBC laten tergantung faktor risiko danhasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapipada TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3bulan setelah kelahiran.(11,12) Pada pasien yangmempunyai risiko kontak dengan individu BTApositif dan infeksi HIV, terapi diberikan setelahtrisemester pertama pada kehamilan dengankonversi uji tuberkulin positif dalam 2 tahun

terakhir. Sedangkan pada wanita hamil denganTBC laten yang sebelumnya telah diterapisecara adekuat t idak memerlukan terapiprofilaksis isoniazid (300 mg selama 6-12bulan).(1)

Penatalaksanaan TBC pada wanita hamilharus diberikan secara tepat dan adekuat, sertamencegah timbulnya efek samping teratogenikpada janin. Pasien TBC aktif dengan sputumBTA positif diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan padapopulasi risiko TBC rendah. Pada populasidengan risikoTBC tinggi dan adanya resistenobat ant i TBC t inggi perlu penambahanpirazinamid.(11-14)

Pasien dengan uji tuberkulin positif,sputum BTA negatif, biakan negatif dan fototoraks menunjukkan infiltrat atau adanyakavitas, diberikan isoniazid, r ifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan.Sedangkan bila pada foto toraks terlihat prosespenyakit yang telah menyembuh (terdapatkalsifikasi pada kelenjar getah bening dan lesiparenkim), dilakukan observasi pada pasien.Pengobatan diberikan secara tepat setelahmelahirkan atau diberi pengobatan profilaksisdengan isoniazid dan piridoksin selama 9 bulanyang dimula i pada t r i semester keduakehamilan.(11-14)

Pasien dengan konversi uji tuberkulinterbaru posit if , foto toraks normal sertapemeriksaan bakteriologis negatif , makadi lakukan observas i se lama kehamilan ,pengobatan diberikan setelah melahirkan ataudengan pemberian profilaksis isoniazid danpir idoksin selama 9 bulan dimulai padatrisemester kedua kehamilan.(12,13)

Pasien dengan resistensi organisme makadiberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,pirazinamid sesuai dengan uji sensitivitas. Padapasien dengan ketidakmampuan mentoleransiisoniazid dan rifampisin, maka diberikanetambutol atau obat lain yang tersedia.(15)

Page 5: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

147

OBAT ANTITUBERKULOSIS SELAMAKEHAMILAN

OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama (first line) dan obat linikedua (second line). Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang sedang tidak aktif (resting cell).Bekerja dengan menghambat sintesa RNA M.tuberculosis sehingga menekan proses awalpembentukan rantai dalam sintesa RNA. Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mg/l akan menghambat pertumbuhan M.tuberculosis secara in vitro. Obat ini jugamenghambat beberapa Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin dapat meningkatkan aktivitasstreptomisin dan isoniazid terhadap M.tuberculosis dan juga mempunyai mekanismepost antibiotic effect terhadap bakteri gramnegatif.(16)

Diabsorpsi dengan baik melalui salurancerna, absorpsi rifampisin dapat berkurang biladiberikan bersama makanan. Absorpsirifampisin akan berkurang 30% jika diberikanbersama dengan antasida. Pemberian antasidaakan meningkatkan PH lambung dan akanmengurangi proses dissolution rifampisinsehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisindengan mudah didistribusikan ke sebagian besarorgan, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dancairan tubuh lainnya termasuk eksudat sertakavitas tuberkulosis paru. Obat ini menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata dan keringat.Volume distribusi 1 L/kg BB, ikatan proteinplasma 60-80%, waktu paruh 1-6 jam dan akanmemanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar.Metabolisme terjadi melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat melewati barier plasentadan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI.

Rifampisin melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33.(17) Studi yang dilakukanpada tikus, hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke uterus tidak menunjukkan peningkatankelainan kongenital. Pada 442 perempuan hamilyang minum rifampisin, termasuk 119perempuan yang terpajan selama trismesterpertama tidak terdapat peningkatan kelainanjanin secara bermakna. Beberapa studi yangmenunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8- 4,4% pada 204 kehamilan.(10) Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan clef tpalates.(17)

Efek samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti gatal-gatal kemerahan, sindrom fluberupa demam, menggigil, nyeri tulang dansindrom perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian berkala dandapat sembuh sendiri atau hanya memerlukanpengobatan simtomatik. Efek samping pada bayibaru lahir juga didapatkan hemmorrhagicdisease of the newborn sehingga dianjurkanpemberian profilaksis vitamin K.(12,18)

Isoniazid (INH) menghambat biosintesisasam mikolat yang merupakan unsur pentingdinding sel Mycobacterium. Menghilangkan sifattahan asam dan menurunkan jumlah lemak yangterekstraksi oleh metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90%populasi kuman dalam beberapa hari pertamapengobatan.(16) INH mudah diabsorpsi padapemberian oral maupun parenteral. KelarutanINH dalam lemak tinggi, berat molekul rendah

Universa Medicina Vol. 26 No.3

Page 6: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

148

dan melalui plasenta serta mudah mencapai janindengan kadar hampir sama dengan ibu. Padapenelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mgjangka pendek sebelum kelahiran didapatkanrasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73.Kadar puncak dicapai dalam waktu 1-2 jamsetelah pemberian oral. Di hati, INH terutamamengalami aset i lasi , dan pada manusiakecepatan metabolisme ini dipengaruhi olehfaktor genetik (asetilator cepat/lambat) yangsecara bermakna mempengaruhi kadar obatdalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruhberkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi ke dalam seldan semua cairan tubuh. Antara 75-95%diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jamdan seluruhnya dalam bentuk metabolit.(16)

Isoniazid tidak bersifat teratogenik janin,meskipun konsentrasi yang melewati plasentacukup besar. Pada studi yang dilakukan padahewan t idak menunjukkan retardasipertumbuhan serta peningkatan malformasi padatikus dan kelinci dengan dosis 60 kali dosismanusia.(11)

Efek samping berat berupa hepatitis dapattimbul pada kurang lebih 0,5 % penderita. Bilaterjadi ikterus, hentikan pengobatan sampaiikterus hilang. Efek samping yang ringan dapatberupa: tanda keracunan pada saraf tepi,kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran.Efek ini dapat dikurangi dengan pemberianpiridoksin (dengan dosis 5-10 mg per hari ataudengan vitamin B kompleks). Efek samping padabayi baru lahir dilaporkan adanya perdarahan(hemmorrhagic disease of the newborn)sehingga dianjurkan pemberian profilaksisvitamin K sebelum kelahiran.(12,14,16)

Etambutol (EMB) merupakan inhibitorarabinosyl transferases (I,II,III). Arabinosyltransferase terlibat dalam reaksi polimerisasiarabinoglycan, yang merupakan unsur esensialdari dinding sel Mycobacterium . Afinitasterhadap arabinosyl transferase III lebih kuatdibandingkan lainnya. Arabinosyl transferase

digunakan untuk menjadikan EMB-CAB operon.Hal ini menyebabkan metabolisme sel terhambatdan sel mati. Gangguan sintesis arabinoglycanmengubah barier sel, lipofilik meningkatkanaktivitas obat yang bersifat seperti rifampisindan ofloksasin.(19) Dinding sel Mycobacteriumspp sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup organisme di penjamu.Dinding sel Mycobacterium terdiri dari mycolicacid, arabinoglycan dan peptidoglycan. Dindingsel merupakan lapisan l ipid bi layer danasimetris.(19)

Hampir semua galur M. tuberculosis danM. kansasii sensit if terhadap etambutol.Etambutol tidak efektif untuk kuman lain.Etambutol pada konsentrasi 1-5 ìg/ml akanmenghambat pertumbuhan M.tuberculosissecara in vitro. Etambutol ini tetap menekanpertumbuhan M.tuberculosis yang telah resistenterhadap isoniazid dan streptomisin. Etambutoldosis 15 mg/kg BB ini hanya aktif terhadap selyang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik,sedangkan pada dosis 25 mg/kg BB bersifatbakterisidal. Penggunaan etambutol tunggal,ditemukan sputum basil tahan asam (BTA)negatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukanresistensi 35% dari kasus dan frekuensi relapslebih tinggi.(16)

Efektivitas pada hewan coba sama denganisoniazid. Invivo, sukar menciptakan resistensiterhadap etambutol dan timbulnya lambat.Resistensi bakteri terhadap etambutol terjadiakibat mutasi embB, embA dan embC, kodeuntuk arabinosyl transferase. Resistensi initimbul bila etambutol diberikan tunggal. Padapemberian oral sekitar 75-80% etambutoldiserap di saluran cerna. Makanan tidakmempengaruhi absorpsi obat. Kadar puncakplasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelahpemberian. Dosis tunggal 25 mg/kg BBmenghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìg/mldalam 2-4 jam, kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapat

Page 7: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

149

memanjang sampai 8 jam pada pasien dengangangguan fungsi ginjal. Etambutol secara bebasmelewati plasenta dengan cord to maternalserum ratio adalah 0,75. Penelitian pada kelinciterdapat efek monoftalmia sedangkan pada tikusterjadi penurunan kesuburan.(17)

Rata-rata malformasi yang dilaporkan pada638 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapatetambutol selama kehamilan adalah 2,2%.Secara teori etambutol menyebabkankemungkinan toksisitas pada mata. Hal inidiyakinkan kembali dengan penilaian pada 6janin yang mengalami abortus pada minggu 5-12 kehamilan, tidak didapatkan gangguan padasistem optik embrional.(20)

Pirazinamid (PZA) adalah suatu prodruk,yang memerlukan konversi enzimpirazinamidase (dihasilkan oleh mikobakterialtertentu) menjadi bentuk aktif asam pirazinoat,masuk ke dalam sitoplasma M. tuberculosissecara difusi pasif, mengalami konversi olehenzim nikotinamidase/pirazinamidase menjadibentuk aktif asam pirazinoat (POA).(16) PZAlebih aktif terhadap basil tuberkel semidormankarena sistem pompa efluks yang lemahdibandingkan dengan basil sedang bertumbuhcepat, di mana pompa efluks lebih aktif.Peradangan akut akan menurunkan pH akibatproduksi asam laktat oleh sel-sel inflamasi, halini menguntungkan aktivitas PZA. Berkurangnyaperadangan akan meningkatkan pH lingkunganbasil tuberkel yang berakibat pada peningkatankonsentrasi hambat minimal PZA. Kuman dalamkeadaan dorman tidak dapat dipengaruhi karenapada saat itu ambilan PZA tidak terjadi.

Banyak peneli t ian menyatakan dayasterilisasi obat ini dalam makrofag, dengankonsentrasi ≥ 20µg/ml menghambat basiltuberculosis intraseluler. Efek bakteriostatikatau bakterisidal terhadap M. tuberculosistergantung dosis (konsentrasi PZA), sertalamanya paparan terhadap makrofag yangterinfeksi M. tuberculosis. Pada berbagai studi

dan laporan tidak ditemukan efek teratogenikyang bermakna pada hewan dan malformasijanin pada pasien yang telah diterapi.(8,10,17,18)

Penggunaan PZA pada wanita hamil telahdirekomendasikan oleh International UnionAgainst Tuberculosis and Lung Disease secararutin, namun di Amerika dilarang karena tidakadanya data yang adekuat mengenai efekteratogeniknya.(20)

Efek samping utama dari penggunaan obatini adalah hepatitis, juga dapat terjadi nyerisendi dan kadang-kadang dapat menyebabkanserangan arthritis gout yang kemungkinandisebabkan berkurangnya ekskres i danpenimbunan asam urat. Pemberian intermitendapat mengurangi kejadian tersebut. Efeksamping lain adalah anoreksia, mual, muntah,disuri, demam dan reaksi hipersensitivitas.Streptomisin melewati plasenta dengan cepatsampai ke sirkulasi janin dan cairan amnionser ta mencapai kadar kurang dar i 50%dibandingkan kadar ibu.(8) Efek samping yangdilaporkan dari berbagai studi pada hewanyai tu ototoksis i t i . Tul i kongeni ta l te lahdilaporkan terjadi pada bayi yang terpajanselama dalam kandungan, walaupun tidak adahubungan yang pasti tentang mekanismeototoks is i t i dengan pajanan se lamakehamilan.(5,8) Hasil penelitian menggunakanaudiogram menunjukkan 50 anak t idakmengalami gangguan, 2 dari 33 anak dengankehilangan pendengaran, sampai 4 dari 13 anakdengan tes kalorifik tidak normal. Hal inimerupakan kejadian ototoksisiti yang berasaldari pajanan selama dalam kandungan.(8)

Penelitian lain menyimpulkan streptomisindapat menyebabkan kerusakan sistem vestibulardan kerusakan nervus kranialis ke 8. Padanegara berkembang dianjurkan t idakmenggunakan streptomisin selama kehamilan.(12)

Dosis streptomisin 0,75 - 1 g/hari selama 14-21hari selanjutnya 1g 3 kali seminggu secaraintramuskular.

Universa Medicina Vol. 26 No.3

Page 8: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

150

Kanamisin merupakan obat lini kedua danmerupakan variasi dari aminoglikosida,mempunyai efek samping yang sama denganstreptomisin dan sebaiknya tidak digunakanpada kehamilan kecuali pada MDR. Dosis yangdiberikan 15 mg/kg, BB diberikan 3-5 kaliseminggu intramuscular. (8,12,21) Etionamidmempunyai penetrasi yang baik ke semuajaringan termasuk cairan serebrospinal. Padapenelitian yang dilakukan pada tikus dan kelincitidak ditemukan peningkatan kerusakan sistemsaraf pusat. Pada tikus putih didapatkan efekpada tulang rangka (dosis 5-10 kali normal)sedangkan terjadi retardasi pertumbuhan padahewan pengerat. (8) Etionamid dinyatakanpotensial bersifat teratogenik dan sebaiknyadihindari penggunaan pada kehamilan kecualijika dibutuhkan pada kasus MDR-TB. Efeksamping lainnya seperti hepatitis, neuritis optikdan neuritis perifer. Dosis 0,5 - 1 gram/haridalam dosis terbagi . (8,16,21) Kapreomisinmerupakan obat lini kedua yang diberikan secaraintramuskular. Kapreomisin sebaiknyadigunakan jika diperlukan, biasanya untukMDR-TB.(3,21) Dosis yang diberikan 0,75 - 1gram/hari selama 2-6 bulan, selanjutnya 1 gram3 kali seminggu.

KESIMPULAN

Tuberkulosis t idak mempengaruhikehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhimanifestasi kl inis dan progresi t ivi tastuberkulosis bila diterapi dengan tepat danadekuat. Penggunaan regimen pengobatan yangtepat dan adekuat dapat memperbaiki kualitashidup ibu hamil dan menghindari efek sampingke janin dan bayi yang baru lahir. Penggunaanobat streptomisin dan obat lini kedua dihindaripada wanita hamil karena efek samping terhadapjanin, kecuali dalam keadaan MDR.

Daftar Pustaka

1. Tripahty SN. Tuberculosis and pregnancy. Int JGynaecol Obstet 2003; 80: 247-53.

2. Kothari A, Girling J. Tuberculosis and pregnancy:result of a study in a high prevalence area inLondon. Eur J Obstet Gynecol 2006; 126: 48-55.

3. Small PM, Fujiwara PI. Management oftuberculosis in The United States. N Engl J Med2001; 345: 189-99.

4. Khilnani GC. Tuberculosis and pregnancy. IndianJ Chest Dis Allied Sci 2004; 46: 105-11.

5. Frieden TR, Sterling TR, Munsiff SS, Watt CJ.Tuberculosis. Lancet 2003; 362: 887-96.

6. Arora Vk, Gupta R. Tuberculosis and pregnancy.Ind J Tub 2003; 50: 13-6.

7. Figueroa DR, Arredondo JL. Pregnancy andtuberculosis: influence of treatment on perinataloutcome. Am J Perinatol 1998; 15: 303.

8. Ormerod LP. Tuberculosis in pregnancy and thepuerperium. Thorax 2001; 56: 494-9.

9. Cantwell, Shehab ZM, Cosello AM, et al. Briefreport: congenital tuberculosis. N Engl J Med 1994;330: 1051-4.

10. Efferen LS. Tuberculosis and pregnancy. Curr OpinPulm Med 2007; 13: 205-11.

11. Adis Internasional Editors. Managing pregnantwomen with tuberculosis. J Paed Obstet Gynaecol2002: 25-8.

12. CDC. Treatment of tuberculosis. MMWR 2003;52.

13. Bothamley G. Drug treatment for tuberculosisduring pregnancy: safely considerations. DrugSafety 2001; 24: 553-65.

14. World Health Organization. Global tuberculosisprogramme: global tuberculosis control. WHOReport 2000.

15. Miller KS, Miller JM. Tuberculosis in pregnancy:interactions, diagnosis and management. ClinObstet Gynecol 1996; 39: 120-42.

16. Petri Jr WA. Drugs used in the chemotherapy oftuberculosis. In: Hardman JG, Limbird LE, GilmanAG, editors. Goodman & Gilman’s thepharmacology basis of therapeutics. 10th ed. NewYork: Mc Graw-Hill; 2001. p.1273-94.

17. Holdiness MR. Transplacental pharmacokineticsof the antituberculosis drugs. J ClinPharmacikinetic 1987; 13: 125-9.

Page 9: UNIVERSA MEDICINA Penatalaksanaan tuberkulosis pada · PDF filePenatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan Meiyanti ... Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia ... kecuali

151

18. API TB Consensus Guidelines 2006. Managementof pulmonary tuberculosis, extra pulmonarytuberculosis and tuberculosis in special situations.J Assoc Physician India 2006; 54: 219-34.

19. Mikusova K, Slayden RA, Besra GS, Brennan PJ.Biogenesis of the Mycobacterium cell wall andthe site of action of ethambutol. J AntimicrobChemother 1995; 39: 2484-9.

Universa Medicina Vol. 26 No.3

20. Haas DW, Prez RM. Current treatment andmanagement. In: Rossman MD, Mac Gregor RR,editors. Tuberculosis clinical management andnew challenges. New York: Mc Graw-Hill; 2000.p. 187-219.

21. Queesland Tuberculosis Control Centre.Guidelines for treatment of tuberculosis inpregnancy. 2006.