tugas terstruktur fisika (steven goewin,abelio,edwin, chrisant, victorinus)
DESCRIPTION
CCCTRANSCRIPT
-
Tugas Terstruktur Fisika
Gerak Jatuh Bebas
DISUSUN OLEH:
Abelio R. (2)
Chrisant L. (6)
Edwin (12)
Steven Goewin (37)
Victorinus S.S. (41)
XMIA 3
SMA KATOLIK SANTU PETRUS
PONTIANAK
2014/2015
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya yang diberikan kepada tim penulis, maka tugas terstruktur untuk pelajaran Fisika
yang berjudul Gerak Jatuh Bebas dapat selesai tepat waktu.
Adapun karya ilmiah ini dibuat untuk membahas tentang gerak jatuh bebas yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karya ilmiah ini juga dibuat sebagai salah satu syarat
kenaikan kelas dan sebagai pemenuhan salah satu tugas Fisika.
Dalam pembuatan karya tulis ini, tim penulis banyak sekali mendapat bantuan dari
pihak-pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, tim penulis
ingin berterimakasih atas bantuan dari guru bidang studi Fisika, Pak Jimmy; para guru, dan
rekan-rekan siswa kelas XMIA3.
Tim penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, tim penulis sangat mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari para pembaca
yang dapat disampaikan langsung kepada tim penulis agar kedepannya tim penulis dapat
membuat karya tulis yang lebih baik.
Pontianak, 2 November 2014
Tim Penulis
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan, kita sering menemukan atau melihat peristiwa gerak jatuh bebas, misalnya peristiwa buah yang jatuh dari pohonnya. Buah tersebut jatuh secara
vertikal dari atas ke bawah.
Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu
dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Gerak jatuh bebas
merupakan gerak yang mengabaikan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap
ketinggian. Bila tidak ada gesekan udara, ternyata semua benda yang jatuh pada tempat
yang sama dipermukaan bumi mengalami percepatan yang sama, tidak bergantung
kepada ukuran, berat maupun susunan benda, dan jika jarak yang ditempuh selama
jatuh tidak terlalu besar, maka percepatannya dapat dianggap konstan selama jatuh.
Analogi yang mudah untuk memahami gerak jatuh bebas adalah saat kita
menancapkan dua paku di tanah yang lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut
sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu
yang permukaannya datar) dengan ketinggian yang berbeda pada masing-masing paku.
Anda akan melihat bahwa paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi
tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa adanya
pertambahan laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke tanah.
1.2 Tujuan
Tujuan kami membuat karya tulis ini adalah untuk :
1. Mempelajari apa itu gerak jatuh bebas
2. Mengetahui apa pengaruh antara jarak yang ditempuh benda terhadap waktu
benda yang jatuh
3. Mengetahui apakah massa suatu benda mempengaruhi laju jatuhnya benda
4. Membuktikan apakah gerak jatuh bebas ini di pengarui oleh berat benda,
permukaan benda, serta ketinggian benda itu dijatuhkan
1.3 Manfaat
Manfaat dari Laporan ini adalah membantu siswa untuk mengerti apa itu gerak jatuh
dan apa yang mempengaruhi gerak jatuh tersebut. Dan dalam melakukan penelitian ini
juga bermanfaat untuk mengasah kekompakan kelompok (ketika melepasakan benda dari
ketinggian tertentu dan menekan tombol stopwatch ketika benda itu tealh dilepaskan),
mengasah kemampuan siswa terhadap laporan dan hasil kerja yang akan dibuat.
-
BAB II
Landasan Teori
2.1 Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya yang dimiliki oleh benda-benda karena massanya. Setiap benda
yang memiliki massa akan menarik benda lain yang memiliki massa. Massa bumi sangat
besar sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula. Gaya gravitasi ini berupa gaya
tarik, sehingga gravitasi bumi ini mampu menarik benda-benda kecil yang berada
dipermukaan bumi.
Gaya tarik bumi pada suatu benda disebut dengan berat benda. Berat benda ini didapat
didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan percepatan gravitasi. Dari
pengukuran diketahui bahwa untuk tempat-tempat yang relatif rendah dari permukaan bumi,
besar percepatan gravitasi relatif konstan. Sehingga sering dianggap percepatan gravitasi
dipermukaan bumi adalah konstan yaitu g = 9,8 m/s2. Selanjutnya berat benda dirumuskan
berikut.
w = m.g
dimana : w= berat (N), g = perecepatan gravitasi (m/s2), dan m = massa (kg)
Gambar di atas menggambarkan berat sebuah balok. Dalam hal ini balok di anggap sebuah
titik sehingga massa balok terpusat pada sumbu diagonalnya. Sedangkan arah berat selalu ke
bawah menuju pusat bumi (tegak lurus bidang).
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling
mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu
mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel
satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir
Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan
ditarik oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
Gaya tarik menarik gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton melalui tulisannya di journal
Philosophi Naturalis Principia Mathematica pada tanggal 5 Juli 1687 dalam bentuk rumus
sebagai berikut:
-
2.2 Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut dikatakan
ekivalen dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan
di tempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga
pengaruh benda-benda bermassa besar di sekitarnya. Umumnya digunakan nilai
9,81 m/s2 untuk mudahnya.
Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya gravitasi antara
dua benda (obyek dan bumi), yaitu
di mana
G adalah konstanta gravitasi
M adalah massa bumi
m adalah massa obyek
r adalah jarak antara titik pusat massa bumi dengan titik pusat massa obyek
Nilai g dapat diukur dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana
misalnya dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-
konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan
gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda
pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan
kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat
diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur
dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang
memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
2.3 Gerak Jatuh Bebas
Pada masa lampau, gerak benda jatuh ke permukaan tanah merupakan pokok
bahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, seorang filsuf,
pernah mengatakan bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat Aristoteles ini mempengaruhi
pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa
benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan
bahwa laju jatuh benda sebanding dengan massa benda tersebut. Mungkin sebelum
belajar pokok bahasan ini, anda juga berpikiran demikian.
-
Jatuhkan selembar kertas dan sebuah buku dari ketinggian yang sama. Kertas
diletakkan di atas telapak tangan kiri dan buku diletakkan di atas telapak tangan
kanan. Setelah dijatuhkan, buku tiba lebih dahulu di lantai, sedangkan kertas tiba
kemudian. Sekarang, coba anda letakan kertas di atas buku lalu kertas dan buku
dijatuhkan ke lantai. Kali ini, kertas dan buku tiba secara bersamaan di lantai.
Suatu benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas jika benda tersebut bergerak
tegak lurus menuju pusat bumi dan selama gerakannya, benda mengalami
percepatan gravitasi konstan. Jika jatuh bebas di dekat permukaan bumi maka benda
mengalami percepatan gravitasi bumi konstan sebesar 9,8 m/s2 dan arah percepatan
gravitasi menuju pusat bumi (tegak lurus menuju permukaan bumi). Untuk
mempermudah perhitungan yang dilakukan oleh siswa yang sedang belajar, g
dibulatkan menjadi 10 m/s2.
Terdapat tiga situasi yang berbeda, antara lain :
1. Benda bergerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal (tidak ada vo). Misalnya
buah jatuh dari pohon setelah terlepas dari tangkainya. Arah gerakan selalu ke
bawah dan benda mengalami percepatan karenanya percepatan gravitasi (g)
selalu positif. Dalam buku fisika tertentu disebut gerak jatuh bebas
2. Benda bergerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu (ada vo).
Misalnya batu yang dilempar vertikal ke bawah. Arah gerakan selalu ke bawah
dan benda mengalami percepatan karenanya g selalu positif. Dalam buku fisika
tertentu disebut gerak vertikal ke bawah.
3. Benda bergerak vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Setelah mencapai
ketinggian maksimum, benda bergerak kembali ke bawah. Misalnya anda melempar
kelereng vertikal ke atas lalu menangkapnya lagi ketika kelereng bergerak ke bawah.
Ketika bergerak ke atas, benda mengalami perlambatan (g negatif), ketika bergerak
ke bawah, benda mengalami percepatan (g positif). Dalam buku fisika tertentu
disebut gerak vertikal ke atas.
Perlu diketahui bahwa jika benda mengalami salah satu dari ketiga kondisi di atas
maka benda tersebut dikatakan bergerak jatuh bebas.
Rumus Gerak Jatuh Bebas
-
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Lapangan Voli SMA Santu Petrus dan Rumah Edwin
Waktu : 30 September 2014 dan 10 November 2014
3.2 Alat dan Bahan
- 1 buah lonceng
- 1 buah kunci motor
- Meteran
- Stopwatch
- 1 buah batu
3.3 Cara Kerja
1. Siapkan 1 buah lonceng, 1 buah kunci motor dan 1 buah batu
2. Ambil meteran untuk mengukur ketinggian yang diinginkan
3. Ambil stopwatch untuk mengukur waktu benda
4. Kemudian ambil lonceng, lalu arahkan pada ketinggian yang diinginkan
kemudian lepaskan lonceng dan pada saat lonceng dijatuhkan, jalankan
stopwatch dan kemudian matikan stopwatch ketika lonceng menyentuh
tanah
5. Ukurlah pada ketinggian yang berbeda
6. Kemudian ulangi langkah tersebut pada kunci motor dan batu
-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel pengamatan
Nama Objek = Kunci Motor
Massa Objek = 25 gram
Bentuk Objek = -
Nama Objek = Lonceng Kecil
Massa Objek = 200 gram
Bentuk Objek = Bulat
Ketinggian Waktu
180 cm 0,80 s
170 cm 0,72 s
160 cm 0,48 s
150 cm 0,39 s
140 cm 0,34 s
130 cm 0,30 s
100 cm 0,29 s
Ketinggian Waktu
180 cm 0,82 s
170 cm 0,75 s
160 cm 0,50 s
150 cm 0,44 s
140 cm 0,41 s
130 cm 0,40 s
100 cm 0,38 s
-
Nama Objek = Batu
Massa Objek = 237 gram
Bentuk Objek = Segilima
Ketinggian Waktu
180 cm 0,79 s
170 cm 0,75 s
160 cm 0,73 s
150 cm 0,49 s
140 cm 0,35 s
130 cm 0,28 s
100 cm 0,23 s
4.2 Pembahasan
Setelah kami melakukan percobaan terhadap ketiga benda tersebut,
dengan 3 benda yang massanya berbeda dengan ketinggian yang sama,
dapat kami tarik kesimpulan bahwa Ketinggian berbanding lurus
dengan percepatan gravitasi, semakin tinggi kedudukan batu terhadap
permukaan tanah, semakin besar kecepatan batu tersebut saat hendak
menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan benda
jatuh bebas bergantung pada ketinggianalias kedudukan benda
terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan atau
pertambahan kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada
lamanya waktu. Ketinggian berbanding lurus dengan waktu, benda
yang kedudukannya lebih tinggi terhadap permukaan tanah akan
memerlukan waktu lebih lama untuk sampai pada permukaan tanah
dibandingkan dengan benda yang kedudukannya lebih rendah. Dan
massa tidak mempengaruhi kecepatan jatuh benda. Dan hitungan
secara praktek dan teori tidak jauh beda, jadi hitungan secara praktek
dan teori adalah SAMA.
-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai
kecepatan konstan.
Setelah dihitung secara praktek dan secara teori dengan menggunakan
rumus
dengan g = 9,81 dapat disimpulkan bahwa pada gerak jatuh
bebas, tidak dipengaruhi oleh massa benda yang mengalami gerak jatuh
bebas tersebut.
Percepatan yang didapat dari percobaan di atas yang menggunakan benda
dengan massa berbeda-beda adalah tidak jauh berbeda. Perbedaan hasil
yang didapat bisa diakibatkan karena terjadinya kesalahan saat melakukan
percobaan.
5.2 Saran
Tidak ada gading yang tidak retak. Begitu pula dengan kami,kami juga
manusia biasa. Kami menyadari bahwa laporan ilmiah kami terdapat
kesalahan. Supaya penelitian kami lebih baik untuk kedepannya, kami
mohon dukungan serta saran yang bersifat mendukung dan bersifat baik
untuk kami. Terima kasih.
-
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sisilain.net/2012/03/pengertian-gaya-gravitasi-bumi.html
http://ekajom.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://yonaendut.blogspot.com/2010_12_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_jatuh_bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Percepatan_gravitasi
-
LAMPIRAN
Gambar Penelitian
-
Hitungan Teori
1. 180 cm =
2. 170 cm =
3. 160 cm =
4. 150 cm =
5. 140 cm =
6. 130 cm =
7. 100 cm =