appendicitis edwin

7/21/2019 Appendicitis Edwin

http://slidepdf.com/reader/full/appendicitis-edwin 1/22

APPENDISITISAPPENDISITIS

Akhmad Edwin Indra PAkhmad Edwin Indra P

110 209 0064110 209 0064

PEMBIMBING :PEMBIMBING :

Dr. dr. H. Syakir S!.BDr. dr. H. Syakir S!.B

DIBA"A#AN DA$AM %ANG#A T&GAS #EPANITE%AAN #$INI# DIBA"A#AN DA$AM %ANG#A T&GAS #EPANITE%AAN #$INI#

DI BAGIAN I$M& BEDAHDI BAGIAN I$M& BEDAH

'A#&$TAS #ED(#TE%AN'A#&$TAS #ED(#TE%AN

&NI)E%SITAS M&S$IM IND(NESIA&NI)E%SITAS M&S$IM IND(NESIA

MA#ASSA%MA#ASSA%201*201*



PENDAHULUANPENDAHULUAN

Appendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu

yang dikenal di masyarakat aam sesungguhnya kurang

tepat karena usus buntu yang sebenarnya adalah sekum.

!rgan yang tidak diketahui "ungsinya ini sering menimbulkan

masalah kesehatan. Peradangan akut appendiks memerlukan

tindak bedah segera untuk mencegah k#mplikasi yang

umunya berbahaya



DE$INI%IDE$INI%I

Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu&apendiks

Apendisitis adalah peradangan akibat in"eksi pada usus buntuatau umbai cacing 'apendiks(.In"eksi ini bisa mengakibatkanpernanahan. )ila in"eksi bertambah parah* usus buntu itu bisapecah.



ANA+!,IANA+!,I



Potongan transversa Appendix Variasi lokasi Appendix vermicularis



EPIDE,I!L!-IEPIDE,I!L!-I

Insiden di negara maju lebih tinggiInsiden di negara maju lebih tinggi

dibandingkan dengan di negaradibandingkan dengan di negara

berkembang. ini diduga karenaberkembang. ini diduga karena

meningkatnya penggunaan makananmeningkatnya penggunaan makananberserat dalam menu seharihari.berserat dalam menu seharihari.

Di Ind#nesia sendiri belum ada data pastiDi Ind#nesia sendiri belum ada data pasti

yang menyatakan jumlah insidenyang menyatakan jumlah insidenappendicitis* namun insiden terbanyakappendicitis* namun insiden terbanyak

terjadi pada usia /0 1 20 tahun* denganterjadi pada usia /0 1 20 tahun* dengan

jumlah penderita pria lebih banyak daripada jumlah penderita pria lebih banyak daripada

anita.anita.



E+I!L!-IE+I!L!-I



#$ASI'I#ASI#$ASI'I#ASI



DIAGN(SISDIAGN(SIS

-ejala3$rekuensi

'4(

Nyeri perut /00

An#re5ia /00

,ual 60

,untah 78

Nyeri berpindah 80-ejala sisa klasik 'nyeri periumbilikal kemudian

an#re5ia&mual&muntah kemudian nyeri berpindah ke

9L: kemudian demam yang tidak terlalu tinggi(

80

3 !nset gejala khas terdapat dalam ;<2= jam



>alesaran %c#re>alesaran %c#re

GE+A$A

#A$ESA%ANS,(%E

ADA +IDA>

,ual ?7 /0

,untah ?// 8

Demam ?7 ;7

Nyeri )atuk ?/8 ;0

Nyeri >etuk ?8 ;2

De"ansL#kal

?/0 /2

Leuk#sit#sis ?/8 //

INTE%P%ETASI!perasi @/6

!bserasi

/8 s&d /6

)ukan

Appendicitis

B/8



IN+E9,E%!C LabaedaIN+E9,E%!C Labaeda

%c#re%c#re

GE+A$A$ABAEDA S,(%E

ADA +IDA>

,ual ?< /;

,untah ?; =

Demam ?7 7Nyeri)atuk

?< /8

Nyeri>etuk

?/0 6

De"ansL#kal

?/= //

Leuk#sit#sis

?= 7

?/2

'pria(= 'anita(

INTE%P%ETASI!perasi @/6

!bserasi

/8 s&d /6

)ukan

Appendicitis

B/8



ALA9AD! %!9EALA9AD! %!9E

1.1. AAppendicitis P#int Painppendicitis P#int Pain ;;

2.2. $$euc#sit#sis '@/0.000&mm2(euc#sit#sis '@/0.000&mm2( ;;

-.-. ))#mitus&Nausea#mitus&Nausea //

4.4.

AAn#re5ian#re5ia //*.*. %%eb#und +enderness Phen#meneb#und +enderness Phen#men //

6.6. AAbd#minal ,igrate Painbd#minal ,igrate Pain //

.. DDegree #" elcius '@27*2egree #" elcius '@27*2 (( //

/./. ((bserati#n #" Hem#gram 'segmen @784(/bserati#n #" Hem#gram 'segmen @784(/

>>88 : Acute Appendicitis: Acute Appendicitis

5 – 75 – 7 : Suspect Acute Appendicitis: Suspect Acute Appendicitis

<5<5 : Not Acute Appendicitis: Not Acute Appendicitis



PE,E9I>%AAN $I%I%PE,E9I>%AAN $I%I%



PEME%I#SAANPEME%I#SAAN

PEN&N+ANGPEN&N+ANGUSG CT Scan Appendix

Sensitivitas 85% 90-100%

Spesifitas 92% 95-97%

Penggunaan Evaluasi pasien pada pasien

Appendicitis

Evaluasi pasien pada pasien

Appendicitis

Keuntungan Aman

Relatif mua!

"apat men#ing$i$an

pen#a$it pelvis pada anita

&e'i! 'ai$ pada ana$-ana$

&e'i! a$uat

&e'i! 'ai$ dalam

mengidentifi$asi Appendi(

n)mal* p!legm)n dan a'scess

Keugian +egantung )peat)

Secaa te$ni$ tida$ ade$uat

dalam menilai gas

,#ei

a!al

Radiasi i)nisasi

K)ntas



DIA-N!%I% )ANDIN-DIA-N!%I% )ANDIN-

/./. AdenitisAdenitis

,esenterica Acuta,esenterica Acuta

;.;. -astr#enteritis akut-astr#enteritis akut

2.2.

Penyakit ur#genitalPenyakit ur#genitalpada lakilaki.pada lakilaki.

<.<. Dierticulitis ,eckelDierticulitis ,eckel

8.8. Intusussepti#nIntusussepti#n

=.=.

hr#nFs enteritishr#nFs enteritis7.7. Per"#rasi ulkusPer"#rasi ulkus

peptikumpeptikum

G.G. Epipl#icEpipl#icappendagitisappendagitis

6.6. In"eksi saluranIn"eksi salurankencingkencing

/0./0. )atu Urethra)atu Urethra//.//. Perit#nitis PrimerPerit#nitis Primer

/;./;. Purpura Hen#ch1Purpura Hen#ch1%ch#nlein%ch#nlein

/2./2. ersini#sis ersini#sis/<./<. Pelic Inammat#ryPelic Inammat#ry

Disease 'PID(Disease 'PID(

/8./8. 9uptur $#likel de9uptur $#likel de-raa" -raa"



PENTA$A#SANAANPENTA$A#SANAAN



Posisi Fowler



#(MP$I#ASI#(MP$I#ASI

(G (S SP%(GN(SIS



P%(GN(SISP%(GN(SIS



TE%IMA #ASIHTE%IMA #ASIH

appendicitis edwin

Documents