tugas jurnal kelar

12

Click here to load reader

Upload: ast189

Post on 22-Jun-2015

1.378 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas jurnal kelar

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA DIKTLAT

DASAR-DASAR TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA(Sebuah Studi di Jurusan Teknik Elektro, FT UNJ)

Irfan FauziyanAlumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, 2008

Charles AbetMahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

ABSTRAKIrfan Fauziyan, Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan

Manajemen Kelas Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Diktlat Dasar-dasar Teknik Listrik dan Elektronika (Studi Kasus di SMK Kemala Bhayangkar 1 dan SMKT KAPIN pada kelas X Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik).Untuk menghasilkan data variable Y ( Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Manajemen Kelas Guru) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Diktlat Dasar-dasar Teknik Listrik dan Elektronika) digunakan kuisioner model skala Likert memiliki reliabilitas yang tinggi. Kata kunci (key words) : Hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen

kelas guru, Metode Ceramah

A. Latar Belakang MasalahSalah satu mata diklat dasar di SMK program keahlian tenaga listrik adalah DTLE

(Dasar-dasar Teknik Listrik dan Elektronika). Pada mata diklat tersebut siswa diharapkan dapat menguasai kompetensi-kompetensi dasar yang akan dipergunakannya kelak pada mata diklat berikutnya. Apabila kompetensi pada mata DTLE tidak dikuasai dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan untuk menghadapi mata diklat lainnya.Kominikasi guru dan siswa tentu saja tidak terjadinya di dalam kelas saja tetapi di luar kelas atau di luar jam kegiatan belajar formal. Mungkin kita masih ingat ketika masih sekolah di sekolah dasar ataupun menengah ketika seorang guru menegur kita di jalan dan dia memanggil kita, tentu saja perasaan kita saat itu senang karena guru kita mengenal kita dan perhatian kepada kita. Dari hal yang dianggap sepele tersebut sebenarnya dapat menimbulkan semangat belajar yang besar bagi siswa, karena ternyata guru mengenal siswa dengan baik.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan dapat diidentifikasikan masalah antara lain sebagai berikut :

1. Apakah motivai belajar siswa alam mata diklat DTLE dipengaruhi oleh cara mengajar guru?

2. Apakah motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam pengelolaan kelas?

3. Apakah motivasi siswa dalm mata diklat DTLE dipengaruhi oleh perilaku guru diluar kelas?

Page 2: Tugas jurnal kelar

C. Pembatasan masalah

Dari identifikasi masalah tersebut di atas ternyata bahwa motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE merupakan masalah yang luas, rumit dan kompleks. Karena keterbatasan peniliti dalam hal biaya, tenaga, ilmu, dan waktu yang dikerahkan dalam penelitian in, maka peneliti membatasi masalah hanya pada hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE.diharapkan dari penelitian ini dihasilkan hubungan yang positif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana diuraikan di atsa, maka permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, fakta, dan informasi yang valid dan dapat dipercaya tentang hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa diklat DTLE.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan guru, bahwa motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh manajemen kelas guru.Seorang guru harus memperhatikan manajemen kelansnya dengan baik sehingga guru tidak beriorientai pada tuntasnya materi pelajaran saja, tetapi juga memperhatikan motivasi belajar siswanya.

G. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat PresepsiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi berarti tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu, arti yang kedua yaitu proses seseorang mengetahui bebarapa hal melalui panca inderanya. Menurut Desiserato yang ditemukan oleh Rakhmat persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. J.Learvvit mengertikan persepsi dalam arti sempit yaitu penglihatan bagaimana cara seseorang melihat sesuatau, kemudian dalam arti luasnya yaitu cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Page 3: Tugas jurnal kelar

Menurut Mulyana ada bebrapa prinsip penting yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan persepsi yang tepat mencakup bebrapa hal, yaitu:

(a) Persepsi berdasarkan pengalaman yaitu persepsi individu terhadap individu lain; objek atau kejadian dan reaksi individu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu yang berkaitan dengan objek atau kejadian serupa.

(b)Persepsi bersifat selektif yaitu : persepsi individu terhadap suatu objek atau kejadian social yang berasal dari beragam stimulus yang telah terseleksi secara otomatis oleh atensi individu.

(c) Persepsi bersifat dugaan yaitu : persepsi individu yang merupakan loncatan langsung pada kesimpulan disebabkan karena stimulus-stimulus yang tidak lengkap diterima oleh pengindraan individu.

(d)Persepsi bersifat evaluatif yaitu : persepsi individu yang dipengaruhi oleh berbagai kepentingan dan berdasarkan penglaman individu.

(e) Persepsi bersifat kontekstual yaitu persepsi individu terhadap suatu objek social yang dibatasi dalam suatu konteks yang melingkupinya.

2. Hakikat Manajemen KelasDi dalam sebuah kelas selain dibutuhkan keterampilan mengajar, seorang guru diharapkan mampu menjadi manajer bagi kelasnya, yang dimaksud dengan manajemen kelas di sini yaitu suatu proses social yang direncanakan untuk menjamin kerjasama, partisipasi, intervensi, dan keterlibtan orang lain dalam mencapai sasaran tertentu atau yang telah ditetapkan dengan efektif.Dari definisi manajemen kelas menurut Sukita diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas sebagai proses yang direncanakan untuk melatih kerjasama, partisipasi, dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar maka dapat mempermudah mencapai sasaran yang diharapakan dari proses belajar mengajar.

Menurut Hamalik Manajemen kelas memiliki bebrapa fungsi utama yaitu :a.Perencanaan Intruksional KelasFungsi menejemen kelas disini yaitu sebagai perencanaan apa yang akan dilkukan oleh guru dalam proses belajar, baik itu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Perencanaan yang matang maka memudahkan guru untuk memberikan materi ketika di kelasnya dan guru akan tampak lebih siap melaksanakan proses mengajar.b.Pengorganisasian BelajarPengorganisasian belajar di sini yaitu pengorganisasian fasilitas yang ada di kelas dan di sekolah. Selain pengelolaan fasilitas sekolah dan kelas guru juga diharapkan dapat mengelola lingkungan belajar sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.c.Penggerakan/Motivasi siswa

Page 4: Tugas jurnal kelar

Fungsi manajemen kelas di sini sebagai memancing dan membakar motivasi belajar siswa. Jika motivasi belajar siswa telah terbentuk maka guru kan dengan mudah menggerakkan siswa kearah mana yang ia inginkan, tentunya dalam hal yang positif.d.Supervisi/kepengawasanMaksud dari supervise di sini yaitu memantau sejauh mana pekerjaan siswa telah dilaksanakan, sudah sesuai dengan yang direncanakan atau sebaliknya. Memantau pekerjaan siswa, guru dapat menentukan kebijakan baru yang hendak diterpakan kepada siswa yang sesuai dengan perkembangan pekerjaan siswa.e.Penilaian dan pengelolaan kelasPenelitian di sini yaitu menilai atau menentukan apakah manajemen kelas sudah berjalan dengan baik (mencapai tujuan efektif dan efisien) atau masih jauh dari ketekunan harapan- harapan yang telah ditetapkan. Dalam definisi ini yang dinilai dalam manajemen kelas yaitu proses secara keseluruhannya bukan hanya hasilnya saja.

3. Hakikat MotivasiArti motivasi jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti, yang pertama yaitu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, kemudian arti keduanya yaitu usaha –usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi jika dilihat dari segi bahasanya berasal dari kata “motif” yaitu suatu keinginan untuk melakukan sesuatu. Jika kita memakai kata motivasi dalam arti yang sangat luas kita dapat mendefinisikan motivasi sebagai sifat yang mengembangkan keinginan untuk melakukan sesuatu.

Dalam sebuah kelas, selain dengan manajemen kelas yang baik, guru juga dapat memotivasi muridnya dengan hal –hal berikut sebagaimana dekemukakan Hamalik;

1. Pemberian penghargaanTeknik ini dianggap berhasil menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan diberi penghargaan motivasi siswa akan tumbuh, sehingga ia akan belajar dengan lebih giat lagi, dan bagi temannya yang lain yang tidak mendapatkan penghargaan akan menimbulkan efek iri dalam sisi positif.2. Pemberian AngkaDalam pemberian angka terbentuk dua kelompok, yaitu siswa yang mendapatkan nilai baik dan siswa yang mendapatkan nilai yang kurang baik. Pada anak yang mendapat angka jelek dapat memungkinkan akan berkembang rasa rendah diri dan tidak ada semangat terhadap pekerjaan- pekerjaan sekolah.

Pemberian PujianPemberian pujian dapat memotivasi belajar siswa, akan tetapi efek pujian itu tergantung pada siapa yang memberi dan siapa yang menerima pujian itu.pemberian pujian akan berjalan efektif pada siswa yang membutuhkan harga diri, mengalami kecemasan, dan merasa tergantung pada orang lain.3. Kompetisi dan KooperasiKompetisi atau persaingan merupakan cara memotivsi siswa yang cukup efektif.persaingan siswa dikelas harus dikembangkan dan pertahankan agar semangat belajar siswa bertahan bahkan bertambah.

Page 5: Tugas jurnal kelar

4. Pemberian HarapanHarapan selalu mengacu pada masa depan. Jika seseorang berhasil melaksanakan tugasnya atau berhasil dalam kegiatan belajarnya.dia akan mencapai harapan-harapan yang telah diberikan kepadanya.itulah sebabnya pemberian harapan kepada siswa dapat menimbulkan motivasi belajar.

4. Hakikat Mata Diklat Dasar-dasar Teknik dan ElektronikaMata diklat DTLE merupakan mata diklat dasar di dalam kurikulum SMK. Mata diklat DLTE memiliki kompetensi-kompetensi dasar antara lain menguasai gambar teknik listrik dan elektronika, menguasai pekerjaaan mekanik listrik dan elektronika, menguasai alat ukur listrik dan elektronika, dan menguasai konsep dasar listrik dan elektronika.

H. METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan teknik analisis koresional. Metode survey yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu melakukan survey untuk memperoleh data realita persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dan motivasi belajar siswa dalam mata diklat Dasar-dasar Teknik Listrik dan Elektronika.

A. Variabel Penelitian Dalam penulisan ini yang menjadi variabel terkait adalah motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap kemampuan manajeman kelas guru. Desain peneliannya sebagai berikut :Persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru

Motivasi belajar siswa dalam Mata diklat DTLE

X Y

Variabel bebas Variabel terikat

B. Definisi Variabela. Definisi Konseptual1. Persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru yang dimaksud yaitu persepsi siswa terhadap keahlian atau keterampilan yang dimiliki oleh guru dalam menciptakan situasi dan kondisi kelas agar siswa dapat unjuk kerja dengan mandiri sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, efektif dan efisien.(variabel bebas).2. Motivasi beljar siswa dalam mata diklat DLTE yang dimaksud yaitu daya penggerak yang aktif dari dalam diri siswa, sehingga siswa merasa butuh akan pelajaran DTLE tersebut.(variabel terikat ).b. Definisi Operasional 1. Persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru yaitu nilai kemampuan manajemen kelas guru berdasarkan siswa dengan menggunakan skala Likert yang meliputi cara pengolahan tempat belajar, cara pengolaan bahan pelajaran, cara pengelolaan kegiatan dan waktu, waktu, cara pengelolaan siswa, dan cara pengelolaan sumber belajar.2. Motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE yang diisi oleh siswa dengan menggunakan skala Liker yang meliputi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik siswa dalam belajar mata DTLE di kelas.C. Populasi

Page 6: Tugas jurnal kelar

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X Listrik SMK Kemala Bhayangkari 1 dan SMKT KAPIN

Tabel 2. Populasi Penelitian

Sekolah Kelas Jumlah Siswa

SMK Kemala Bhyangkari 1SMK KAPIN

X listrikX listrik

120 siswa 32 siswa

JUMLAH 152 siswa

D. SampelSampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik random yaitu yang diambil secara acak, sehingga semua subjek dianggap sama.E. Instrumen PenelitianDalam penelitian ini penulis menggunakan intrumen yang berbentuk angket atau kuisioner. Kuisioner tersebut berbentuk rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

I. Teknik Analisis Data1. Uji Validitas Instrumen

Dilakukan dengan menganalisa data hasil uji coba intrument. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas yaitu :

2. Uji Reliabelitas InstrumenRealibiltas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Alpha Croabach yaitu :

J. Hasil PenelitianData persepsi siswa terhadap kemampuan kelas guru diperoleh dari pengisian

kuesioner dengan menggunkan skala Likert dengan 40 responden dari dua sekolah berbeda. Dari hasil kuesioner tersebut didapat nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 109, dengan rentang sebesar 40.bila dibuat menjadi interval maka terdapat 6 kelas

Page 7: Tugas jurnal kelar

dengan panjang interval 7 rata –rata yang dihasilkan 86,175 dengan simpangan baku 4,87 dan modus 78,92.

Hasil analisis korelasi sederhana antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE

Page 8: Tugas jurnal kelar

diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,937. Nilai ini memberikan pengertian bahwa ada hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata dikilat DTLE.

Kesimpulan, implikasi dan saran

A.KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ternyata antara persepsi siswa terhadap

kemampuan manajemen kelas guru dan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE terhadap hubungan yang positif. Hubungan positif tersebut berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0.9732, yang dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variable tersebut tinggi.

Kemampuan manajemen kelas guru tidak hanya dapat diukur berdasarkan persepsi siswa di kelas, tetapi kemampuan manajemen kelas guru yang sebenarnya dinilai oleh Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua jurusan program keahlian di sekolah.

B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diketahui bahwa motivasi belajar siswa dapat di pengaruhi

oleh persepsi siswa terhadap kemampuan kelas guru. Dengan demikian dapat diikmplikasikan bahwa dengan meningkatnya persepsi siswa tehadap kemampuan manajemen kelas guru akan berdampak pada motiasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE.

C. Saran1. Guru hendaknya memperhatikan kondisi psikologis siswanya ketika proses belajar mengajar di kelas.2. Guru sebaiknya memahami dan melakukan standar manajemen kelas guru menurut KTSP tahun 2007, karena itu merupakan salah satu acuan guru dalam manajemen kelasnya.3. Guru seharusnya dapat memotivasi siswanya agar tidak kenal lelah dalam menuntut ilmu, yaitu dengan manajemen kelas yang baik.4.Guru kiranya dapat menjadi teman bagi siswanya di dalam maupun di luar kelas selama masih dalam batasan wajar, sehingga siswanya dapat lebih termotivasi lagi dalam menuntut ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulwahab Wisnijati Basuki, Statistika Parametik dan Non ParametikUntuk Penelitian, Jakarta : Ulinnuha Press, 2005

Ali, Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1994A.M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali

Press, 2003Arikuntro,Suharsini, Donald Ary, dan Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam

Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982 Arikunto, Suharini, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998