ppt gagal ginjal akut kelar
DESCRIPTION
ppt gagal ginjal akutTRANSCRIPT
Gagal Ginjal AkutAcute Kidney Injury (AKI)
Didik Setiyadi
1102009082
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Pembimbing : Dr. Dasril Nizam,Sp.PD,KGEH
Pendahuluan
• 1951 Homer W Smith → ARF
• 2001 ARF → AKI
• Penggunaan istilah GGA – AKI : Perubahan nilai serum kreatinin Istilah gangguan / injury lebih tepat dalam
memberikan pengertian patofisiologi penyakit Dipahami adanya tahap – tahap GGA
Definisi
• Penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam yaitu berupa : Kenaikan kadar kreatinin serum >0,3 mg/dl Presentasi kenaikan kreatinin serum >50% Pengurangan produksi urine
• Bersifat reversible
Tabel 1. Klasifikasi AKI dengan Kriteria RIFLE, ADQI Revisi 2007
Kategori Peningkatan kadar Cr
serum
Penurunan LFG Kriteria UO
Risk ≥1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar <0,5 ml/kg/jam, ≥ 6
jam
Injury ≥2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar <0,5 ml/kg/jam, ≥ 12
jam
Failure ≥3,0 kali nilai dasar atau ≥4
mg/dL dengan kenaikan akut
≥ 0,5 mg/dL
>75% nilai dasar <0,3 ml/kg/jam, ≥ 24
jam atau anuria ≥ 12
jam
Loss Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4 minggu
End Stage Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 3 bulan
Tabel 2. Klasifikasi AKI dengan kriteria AKIN, 2005
Tahap Peningkatan kadar Cr serum Kriteria UO
1 ≥1,5 kali nilai dasar atau peningkatan
≥0,3 mg/dL
<0,5 ml/kg/jam, ≥6 jam
2 ≥2,0 kali nilai dasar <0,5 ml/kg/jam, ≥12 jam
3 ≥3,0 kali nilai dasar atau ≥4 mg/dL
dengan kenaikan akut ≥ 0,5 mg/dL atau
inisiasi terapi pengganti ginjal
<0,3 ml/kg/jam,≥24 jam
atau anuria ≥12 jam
AKI Pre - Renal
• Hipovolemia• Penurunan curah jantung• Perubahan rasio resistensi vaskular ginjal
sistemik• Hipoperfusion ginjal dengan gangguna
autoregulasi ginjal• Sindrome hiperviscositas
AKI Renal / Intrinsic
• Obstruksi renovaskular• Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal• Nekrosis Tubular Akut (ATN)• Nefritis interstitial• Obstruksi dan deposisi intratubular• Rejeksi alograf ginjal
Evaluasi pada pasien GGA
Prosedur Informasi yang dicari
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Tanda – tanda untuk menyebabkan GGA. Perkiraan status volume (hidrasi)
Mikroskopik Urin Petanda inflamasi glomerulus atau tubulus, ISK atau uropati kristal
Pemeriksaan biokimia darah Laju GFR, gangguan metabolik lainnya
Pemeriksaan biokimia urin Membedakan gagal ginjal pra-renal dan renal
Darah perifer lengkap Menentukan ada tidaknya anemia, leukositosis, dan kekurangan trombosit
USG ginjal Ukuran ginjal, ada tidaknya obstruksi tekstur, parenkim ginjal yang abnormal
Bila perlu : CT scan abdomen Mengetahhui struktur abnormal dari ginjal dan traktus urinarius
Pemindaian radionuklir Mengetahui perfusi ginjal yang abnormal
Pielogram Evaluasi perbaikan dari obstruksi traktus urinarius
Biopsi ginjal Menentukan berdasarkan pemeriksaan patologi penyakit ginjal
Penatalaksanaan
• Mempertahankan homeostasis• Mempertahankan status nutrisi• Mencegah infeksi• Penghentian zat nefrotoksik• Koreksi obstruksi pascarenal• Pemantauan ketat, pengaturan keseimbangan
cairan dan elektrolit pada fase perbaikan
Penatalaksaan
• Farmakologis : Loop diuretics ( Furosemide 1- 2 g/hari i.v)
• Meningkatkan aliran darah ginjal dengan menstimulasi pengeluaran PG di ginjal
Manitol 0,5 – 1g/kgbb dalam infus 10%-20%• Meningkatkan volume cairan ekstraseluler dengan
menairk air dari kompartemen intraseluler (KI : pasien gagal jantung)
Dopamin dosis rendah (1 – 5 mcg/kg/min• Efek vasodilatasi dalam ginjal
Klasifikasi dan Kebutuhan Nutrisi Pasien AKI
VariabelKatabolisme
Ringan Sedang Berat
Contoh keadaan klinis Toksik karena obat Pembedahan +/- infeksi Sepsis, ARDS, MODS
Dialisis Jarang Sesuai kebutuhan Sering
Rute pemberian nutrisi Oral Enteral +/- parenteral Enteral +/- parenteral
Rekomendasi energi 20 – 25 kkal/kgBB/hari 25 – 30 kkal/kgBB/hari 25 – 30 kkal/kgBB/hari
Sumber energi Glukosa 3-5 g/kgBB/hari Glukosa 3-5 g/kgBB/hari
Lemak 0,5-1 g/kgBB/hari
Glukosa 3-5 g/kgBB/hari
Lemak 0,8-1,2 kgBB/hari
Kebutuhan protein 0,6-1 g/kgBB/hari 0,8-1,2 g/kgBB/hari 1,0-1,5 g/kgBB/hari
Pemberian nutrisi Makanan Formula enteral
Glukosa 50 – 70 %
Lemak 10 – 20 %
AA 6,5 – 10 %
Mikronutrien
Formula enteral
Glukosa 50 – 70 %
Lemak 10 – 20 %
AA 6,5 – 10 %
Mikronutrien
Komplikasi Tata laksana Kelebihan cairan intravaskular Batasi garam (1-2 g/hari) dan air (<1 L/hari) Penggunaan diuretik
Hiponaterimia Batasi cairan (<1 L/hari) Hindari pemberian infus cairan hipotonik
Hiperkalemia Batasi asupan K(<40 mmol/hari) Hindari suplemen K dan diuretik hemat K Beri resin potassium-binding ion exchange Beri Dekstrosa 50% 50 cc + insulin 10 unit Beri Natrium bikarbonat 50-100 mmol Beri salbutamol 10-20 mg inhaler atau 0,5-1 mg iv Kalsium glukonat 10% (10 cc dalam 2-5 menit
Asidosis metabolik Batasi asupan protein (0,8-1 g/KgBB/hari) Beri natrium bikarbonat (usahakan kadar serum bikarbonat plasma >15 mmol/L dan pH arteri >7,2)
Hiperfosfatemia Batasi asupan fosfat (800 mg/hari) Beri pengikat fosfat
Hipokalsemia Beri kalsium karbonat atau kalsium glukonat 10% (10-20 cc)
Hiperurisemia Terapi jika kadar asam urat >15 mg/dL
Kriteria untuk terapi pengganti ginjal• Oliguria : produksi urin <2000 ml in 12h• Anuria : produksi urin <50 mL in 12 h• Hiperkalemia kadar potasium > 6.5mmol/L• Asidemia yang berat : PH<7.0• Esefalopati uremikum• Neuropati• Perikarditis uremikum• Natrium abnormalitas plasma : konsentrasi
>155mmol/L / 120mmol/L• Keracunan obat
Pencegahan
• Memperhatikan status hemodinamik pasien• Mempertahankan keseimbangan cairan• Mencegah penggunaan zat nefrotoksik • Obat – obat diuretik tidka terbukti efektif
mencegah AKI