gagal ginjal (!)

Upload: shaladien-sb

Post on 13-Oct-2015

122 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • GAGAL GINJAL(Renal Failure) dr. Arief Fatoni2012

  • Acute Renal Failure

  • Anatomi Ginjal http://www.venofer.com/VenoferHCP/Venofer_kidneyFunction.html

  • Nephronhttp://www.venofer.com/VenoferHCP/Venofer_kidneyFunction.html

  • 10 Fungsi Ginjal Membuat Urine : dibuat di nephron melalui tiga tahap proses kompleks: GF, reabsorpsi tubuler , dan sekresi tubuler Ekskresi sisa-sisa produk: eliminasi sisa-sisa produk metabolik tubuh (urea, creatinine, phosphates, sulfates)Regulasi elektrolit: elektrolit dikeluarkan per hari sehingga terjadi kesimbangan Na membuat ginjal mengatur cairan tubuh , tergantung pada adanya aldosterone (membantu ginjal mereabsorpsi Na)K ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan lebih dari 90% total intake perhariRETENSI K SANGAT MENGANCAM KEHIDUPAN KARENA GAGAL GINJAL

  • Renin-Angiotensin Systemhttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Renin-angiotensin-aldosterone_system.png

  • Lanjutan Fungsi ginjal Regulasi dari keseimbangan asam-basa : eliminasi dari asam sulfat dan posfat

  • Lanjutan Fungsi Ginjal Mengawasi keseimbangan air: pemasukan air normal adalah 1-2 L sehari dan secara normal dikeluarkan 400-500mL dalam urine Osmolalitas: tingkat dari larutan atau konsentrasi urine (# partikel yang terlarut / Kg urine (glucose & protein adalah zat yang aktif secara osmotik)Berat jenis : pengukuran kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urine (berat partikel terhadap berat air suling)ADH: vasopressin mengatur ekskresi air dan konsentrasi urine dalam tubulus dengan mereabsorpsi sejumlah air

  • Lanjutan Mengontrol tekanan darah : tekanan darah dimonitor oleh vasa recta. Sel-sel Juxtaglomerularis, arteriola afferent , tubulus distalis, arteriola efferent Clearance ginjal : kemampuan untuk membersihkan larutan dari plasma Tergantung pada kecepatan filtrasi dari glomerulus, sebagian direabsorpsi dalam tubulus, sebagaian disekresi kedalam tubulus CREATININE

  • Lanjutan Mengatur produksi sel darah merah : Erythropoeitin dilepaskan dalam merespons penurunan tekanan oksigen dalam renal blood flow. Ini memicu produksi SDM (meningkatkan jumlah hemoglobin yang ada untuk membawa oksigen)

  • Lanjutan Synthesis vitamin D menjadi bentuk aktif: konversi akhir dari vit D menjadi bentuk aktif untuk memelihara keseimbangan Ca Sekresi prostaglandin: penting untuk mempertahankan renal lood flow . Hormon ini mempunyai pengaruh vasodilator

  • GAGAL GINJAL AKUT PADA IBU HAMIL

  • Urutan kejadian PIH HELLP EMERGENCY C-SECTIONHEMORRHAGE HYPOVOLEMIAHYPOVOLEMIC SHOCKACUTE RENAL FAILURE

  • HELLP SYNDROMESuatu kumpulan gejala dari kombinasi "H" untuk hemolysis (SDM pecah), "EL" untuk elevated liver enzymes, dan "LP" untuk low platelet count (element pembeku darah ). KOMPLIKASI KEHAMILAN - terjadi pada 25% dari kehamilan dengan toxemia atau pre-eclampsia. Gejala-gejala meliputi -Nafas pendekGangguan jantungPenglihatan mengecil NauseaPusing & mau pingsanEdemaNyeri di perut atas

  • Pengaruh HELLP pada ibu dan bayi Ibu dengan HELLP akan meningkat risikonya untuk :Ruptur Liver , DIC, abruptio placentae, dan acute renal failure, stroke, kejang , ARD, edema pulmonumPenanganan pertama adalah manajemen adanya bekuan darah Wanita dengan HELLP diperkirakan akan berisiko akan kehamilan yang akan datangSetelah melahirkan , tanda- tanda vital ibu dimonitor secara teliti untuk observasi komplikasi

  • Acute Renal Failure

  • DefinisiAcute renal failure (ARF) adalah menurunnya fungsi ginjal secara mendadak dan tiba-tiba mengakibatkan tidak mampu mengeluarkan sisa-sisa metabolik dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolitDisini biasanya berhubungan dengan oliguria (pengeluaran urine
  • StatistikFrekuensi : kejadian 5% dari seluruh pasien yang opname di RS dan 0.5% pasien memerlukan dialysisUsila adalah risiko tinggi Pasien-pasien Post-op Mortalitas: angka kematian diperkirakan bervariasi dari 25-90%Ras: ras dianggap bukan predileksi

  • Patofisiologi ARF bisa terjadi dalam 3 keadaan klinik :Sebagai suatu respons adaptasi dari kekurangan cairan yang berat dan hipotensi, dengan nefron intact baik secara anatomi maupun fungsinya. (Prerenal)Dalam merespons zat-zat cytotoxic atau ischemic yang terjadi di ginjal , dengan adanya kerusakan nefron baik anatomi maupun fungsinya. (Intrinsic or Intrarenal)Sumbatan pengeluaran urine (Postrenal)

  • Fase-fase Acute Renal FailureProgresi klinik dari gagal ginjal reversible terjadi dalam empat fase:Fase Inisiasi Mulai dengan kerusakan awal dan berakhir dengan munculnya oliguriaFase Oliguria Ditandai dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat dalam serum yang mestinya dikeluarkan oleh ginjal (urea, creatinine, asam urat , asam-asam organik lainnya , kation intraseluler[K+ & Mg])Pengeluaran urine
  • Fase-fase Acute Renal FailureFase DiuretikGinjal mulai membaik Pada awalnya menghasilkan urine hipotoni karena meningkatnya GFRFase Recovery Fungsi tubuler kembali membaik Diuresis berkurang atau reda dan ginjal mulai berfungsi normal lagi.

  • Prerenal acute renal failureAdalah penyebab paling sering dari ARF terjadi pada 60-70% dari kasusIni disebabkan oelh gangguan aliran darah sebagai akibat dari kekurangan cairan intravaskuler , yang menyebabkan berkurangnya sirkulasi efektif ke ginjal Pada pasien dengan prerenal ARF, parenkhim ginjal tidak mengalami kerusakan , dan respons gijal terhadap terjadinya kekurangan cairan

  • Prerenal ARFSebab-sebab meliputi :Akibat sekunder dari hipoperfusi ginjal yang terjadi pada kehilangan CES, misalnyaDiarrheaVomiting DiuretikTerganggunya / tidak cukupnya CO (cardiac output)Obat-obatan NSAIDACE InhibitorHypovolemiaHemorrhagis / perdarahan Vasokonstriksi ginjal

  • Intrinsic acute renal failureAdalah akibat dari kerusakan perenkhim ginjal yang mengenai glomerulus atau tubulus renalisSuatu tanda fisiologis dari gagalnya pembuatan urine secara maksimal Dibagi menjadi 4 kategori:Acute tubular disease Glomerular diseaseVascular diseaseInterstitial disease

  • Intrinsic ARFAcute Tubular Necrosis Paling sering jenis ARF, terjadi iskemia ginjal , biasanya terinduksi oleh iskemia atau toksin Disebabkan oleh:Luka bakar , dan trauma /hancurnya ginjal myoglobin & hemoglobin dibebaskan karena toksisitas ginjal atau iskemiaObat-obatan NSAID, ACE inhibitor, aminoglycosidaInfeksi Nephrotoxic agents contrast agent

  • Intrinsic ARFGlomerulonephritis Penyebab yang jarang , banyak dihubungkan dengan CRFDisebakan oleh:Gangguan primer atau akibat sekunder dari penyakit sistemik Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

    Acute Interstitial Nephritis Gangguan Interstitial yang menyebabkan ARFDisebabkan oleh :Reaksi Allergi obat

  • Intrinsic ARFPeyakit Vascular Dapat terjadi pada microvascular dan macrovascularDiseakan oleh:Microvascular Anemia Hemolytic ARF akibat sekunder dari trombosis atau tersumbatnya pembuluh darah kecil MacrovascularLansia Stenosis atau trombosis arteria renalis Atheroembolisme akibat sekunder dari to atrial fibrillation dan penyakit aorta

  • Postrenal acute renal failureIni jarang dan terjadi dengan sumbatan saluran kemih yang mengenai ginjal secara bilateralTekanan meningkat pada tubulus renalis , akhirnya menurunkan GFR

  • Postrenal ARFSebab sebab meliputi:Sumbatan buli-buli Hipertrofi Prostatkateterisasi Neurogenic bladderPenyebab Postrenal biasanya reversible

  • Assessment Riwayat Observasi adanya gangguan yang merupakan predisposisi ARFTanyakan tentang penyakit yang baru saja dialami , infeksi atau traumRiwayat obat-obatan Pola BAK Riwayat masalah GIPsychosocialKecemasan Anggota keluarga

  • Manifestasi Klinik ARFKardiovasculerAritmiaTekanan dara , Normal, tinggi atau rendahAnemiaChest pain prekardial Pernafasan DyspneaKrepitasi Tachypnea , pernafasan KussmaulStatus Mental . Muskuloskeletal Lethargy - spasmus ototTremor - kelemahan Lupa ingatan, bingung

  • Manifestasi Klinik ARF(lanjutan)Genitourinaria Oliguria, anuria Warna rine , kejernihan , bau abnormalGILidah lembab & banyak saliva Lidah dan membrana mkosa kering Nausea &VomitingKulit Lembab , hangat & pitting edemaTurgor menurun Memar , pucat Rambut dan kuku tipis dan keriput

  • Pengobatan untuk ARFPenanganan farmakologis dari ARF telah dicoba pada suatu pengalaman dasar , dengan angka sukses bervariasi . Beberapa terapi percobaan pada model binatang menunggu trial manusiaDisini harus mengatur (menurunkan atau menghentikan ) dosis obat untuk pasien acute renal failure. Pemberian dosis rata-rata pada pasien gagal ginjal dapat membunuh salah satu pasien.

  • Lanjutan Tujuan pertama adalah mengembalikan volume kekurangan cairan melalui penggunaan produk darah dan crystalloidNormal Saline (0.9% Na) hanya satu-satunya yang cocok dengan transfusi darah Mengembalikan kehilangan cairan Merupakan elektrolit mirip dengan plasmaPacked RBCMeningkatkan volume darah Mengembalikan darah ke ginjal

  • Lanjutan Diuretik Furosemide (Lasix) hanya diberikan pada kelebihan cairan yang berat Meningkatkan ekskresi air yang bertentangan dengan sistem chloride-binding cotransport , yang mana , pada gilirannya , menghambat reabsorpsi sodium dan chloride dalam ansa Henle dan tubulus distalis ginjal Dosis dewasa : 20-80 mg PO/IV sekali ; diulang 6-8 jam prn atau dosis bisa ditingkatkan 20-40 mg tidak lebih cepat dari 6- 8 jam setelah dosis sebelumnya sampai efek yang diinginkan

  • Lanjutan Vasodilator Dopamin Pada dosis kecil menyebabkan dilatasi selektif dari pembuluh darah ginjal, mempertinggi perfusi ginjal . Menurunkan absorpsi sodium , dengan demikian menurunkan kebutuhan tenaga dari tubulus. Ini mempertinggi aliran urine , yang pada gilirannya membantu mencegah obstruksi tubulus. Dosis dewasa : 2-5 mcg/kg/menit

  • Lanjutan Alkalinizer / pembasaan Sodium BicarbonatMeningkatkan bicarbonat plasma, yang mana konsentrasi buffer ion hydrogen ; mengubah acidosisDosis dewasa : dosis awal IV bolus 1 mEq/kg, kemudian infus 2-5 mEq/kg selama lebih 4-8 jam tergantung pada CO2, pHLarutkan dengan jumlah yang sama dengan NS, 2-5 mEq/kg

  • Chronic Renal FailureESRF

  • DefinisiJuga dikenal sebagai End-Stage Renal Failure (ESRF), adalah kemunduran fungsi ginjal secara progresif dimana kemampuan tubuh mempertahankan metabolit dan cairan dan keseimbangan elektrolit gagal , mengakibatkan uremia (retensi urea dan sisa nitrogen lainnya dalam arah ). Menurunnya glomerular filtration rate (GFR) ginjal
  • StatistkDi U.S. The US Renal Data System (USRDS) menunjukkan peningkatan yang sangat dramatis pada pasien dengan CRF yang memerlukan dialysis kronis atau transplantasi . Pada tahun 1999, ada 340.000 pasien , tetapi , di tahun 2010, jumlah ini diprojeksikan menjadi 651.000 penderita. Secara International: angka kejadian dari end-stage renal disease (ESRD) telah meningkat terus sejak tahun 1989. U.S. memiliki insiden paling tinggi dari ESRD, diikuti Jepang. Jepang memiliki prevalensi paling tinggi per satu juta populasi, dan Amerika memduduki tempat ke dua

  • Lanjutan StatistikMortalitas /Morbiditas: CRF adalah penyebab terbanyak dari morbiditas dan mortalitas, khususnya pada satdium lanjut. Angka ketahan 5-tahun untuk penderita yang sedang menjalani dialysis kronik diperkirakan 35%. Ini kira-kira 25% pada pasien dengan diabetes. Penyebab paling sering kematian pasien yang di dialysis adalah penyakit cardiovascular . Ras: mengenai seluruh ras

  • Patofisiologi Bila fungsi ginjal menurun, maka hasil akhir metabolisme protein ( yang secara normal dikeluarkan oleh ginjal dalam urine) , menumpuk didalam darah. Maka terjadilah uremia dan berpengaruh kurang baik bagi seluruh sistem di dalam tubuh. Sisa-sisa produk bertmbah lebih banyak lagi sehingga timbul gejala lebih berat lagi .

  • Patofisiologi (lanjutan)

    Kira-kira 1 juta nefron berada pada setiap ginjal , masing-masing berkontribusi dalam total GFR. Tanpa menghiraukan penyebab kerusakan ginjal , dengan kerusakan nefron yang progresif , ginjal menyesuaikan kemampuannya mempertahankan GFR dengan hiperfiltrasi dan sebagai kompensasi ginjal mengalami hipetrofi dengan sisa-sisa nefron yang sehat.

  • Patofisiologi (lanjutan) Nefron ini mampu beradaptasi dengan menlanjutkan melakukan clearance dari larutan plasma secara normal terhadap zat-zat seperti urea dan creatinine . Namun mulai menunjukkan kenaikan kadarnya dalam plasma secara significant setelah total GFR mengalami penurunan 50%, bila cadangan ginjal telah mengalami kelelahan . Nilai creatinine plasma akan menjadi double dengan 50% penrunan pada GFR.

  • Stadium pada penyakit ginjal kronik3 stadium dalam fungsi nefron

    Stadium 1: menurunkan cadangan ginjal ditandai oleh 40%-75% nefron yang tidak berfungsi . Pasien biasanya asymptomatic sebab sisa nefron yang masih mampu melakukan fungsi ginjal normal

  • Stadium 2 penyakit ginjal Stadium 2: Insufisiensi ginjal Terjadi bila 75%-90% dari fungsi nefron hilang. Pada keadaan ini, serum creatinin dan BUN meninggi , ginjal tidak mampu mengkonsentrasikan urine dan munculah anemia. Pasien melaporkan ada poliuria dan nokturia

  • Stadium 3 penyakit ginjal Stadium 3: End-Stage Renal DiseaseSatdium akhir , terjadi bila kurang dari 10% nefron yang berfungsi . Semua fungsi pengaturan, pengeluaran dan hormonal dari ginjal terganggu secara serius. ESRD ditunjukkan oleh naiknya kadar creatinin dan BUN serta ketidakseimbangan elektrolitPada keadaan ini biasanya di indikasikan dialysis

  • Glomular Filtration RateGFR: suatu test fungsi ginjal yang hasilnya dapat ditentukan dari jumlah dibentuknya ultrafiltrat oleh aliran plasma melalui glomerulus renalis .Jika glomular filtration menurun, maka kadar serum creatinin dan BUN meningkat

  • Glomular Filtration Rate

  • Sebab-sebab Diabetes mellitus Type 1dan type 2 menyebabkan suatu keadaan yang disebut diabetic nephropathy, yang menyebabkan penyakit ginjal di US.

    Tekanan darah tinggi (hipertensi ), jika tidak terkontrol , dapat merusak ginjal seterusnya .

    Glomerulonephritis adalah peradangan dan rusaknya sistem filtrasi dari ginjal dan dapat berakibat gagal ginjal . Keadaan Postinfeksi dan Lupus adalah penyebab glomerulonephritis.

  • Sebab-sebab lain Polycystic Kidney Disease adalah satu contoh dari penyebab gagal ginjal kronik secara herediter dimana kedua ginjal memiliki banyak kista

    Menggunakan analgetik seperti acetaminophen (Tylenol) dan ibuprophen secara teratur dalam waktu yang lama dapat menyebabkan analgesic nephropathy , penyebab lain dari penyakit ginjal. Pengobatan tertentu lainnya juga bisa merusak ginjal .

  • Sebab-sebab lain

    Sumbatan dan pengerasan arteria (atherosclerosis) menyebabkan keadaan ginjal yang disebut ischemic nephropathy, yang merupakan penyebab lain dari kerusakan ginjal progresif

    Sumbatan aliran urien seperti batu , BPH, striktura (penyempitan), atau kanker bisa juga menyebabkan penyakit ginjal

  • Manifestasi KlinikPasien dengan CRF stadium 3 atau dibawahnya (GFR >30 mL/menit) umumnya secara klinik asimptomatik dan tidak mengalami gangguan dalam keseimbangan air dan elektrolit atau endokrin / gangguan metabolik.Umumnya , manifestasi klinik gangguan ini dengan CRF stadium 4 dan 5 (GFR
  • Manifestasi Klinik Hyperkalemia biasanya muncul bila GFR turun dibawah 20-25 mL/menit sebab menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan potassium.

    Metabolic acidosis sebab ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan asam

  • Manifestasi KlinikCairan Ekstraseluler meluas dan total cairan tubuh berlebihan akibat dari kegagalan pengeluaran sodium dan ekskresi air bebas. Anemia muncul karena menurunnya sintesa erythropoietin oleh ginjal , hormon yang bertanggung jawab untuk memacu sumsum tulang untuk SDM Ketidak seimbangan Calcium dan Phosphorus terjadi sebab gangguan metabolisme . Ca dan P mempunyai hubungan terbalik didalam tubuh, jika satunya tinggi, maka lainnya rendah

  • Tanda dan Gejala Neurologiklemah , fatigue, bingung, disorientasi , tremor, kejang, tungki lemah, rasa panas di telapak kaki, perubahan perilaku .Integumentum Kulit berwarna hitam abu-abu, kering , bercak-bercak, pruritus, ekimosis , kuku tipis bergelombang, kasar , rambut tipis.Pulmoner krepitasi, sputum kental, refleks batuk menurun, nyeri pleura, nafas pendek , tachypnea, uremic pneumonitis, uremic lung

  • Tanda dan Gejala (lanjutan) Gastrointestinal Nafas bau ammonia , pengecap rasa metal, ulserasi dan perdarahan di mulut, anorexia, N&V, hiccups, konstipasi atau diare, perdarahan dari GI tract.Hematologik Anemia, thrombocytopeniaMusculoskeletal Kram otot , otot kehilangan kekuatan , renal osteodystrophy, nyeri tulang , patah tulang, drop foot

  • DietPembatasan Protein karena urea, asam urat dan asam-asam organik hasil pemecahan makanan dan protein jaringan menumpuk secara cepat di dalam darah bila ada gangguan klirens ginjal . Protein yang diperbolehkan harus bernilai biologi tinggi (telur, daging). Protein ini lengkap dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk penggantian dan pertumbuhan sel , juga memelihara keseimbangan cairan, penyembuhan dan integritas kulit dan memeliharan fungsi kekebalan

  • DietPembatasan cairan : cairan yang diijinkan biasanya 500-600 ml lebih dari output 24 jam sebelumnya. Kalori dipasok dari karbohidrat dan lemak untuk mencegah pemborosan dan malnutrisiSuplementasi Vitamin karena diet pembatasan protein membutuhkan sejumlah vitamin dan pasien yang didialysis bisa kehilangan vitamin yang larus dalam air dari darah selama dialysis.

  • Pengobatan CRFDiuretik Furosemide (Lasix) hanya diberikan pada kelebihan cairan yang berat Meningkatnya ekskresi air dengan memberikan chloride-binding cotransport system, yang menghambat reabsorpsi sodium dan chlorida pada ansa Henle dan tubulus distalis Dosis dewasa : 20-80 mg PO/IV sekali; diulang 6-8 jam prn atau dosis bisa dinaikkan dengan 20-40 mg tidak lebih cepat dari 6-8jam setelah dosis sebelumnya sampai efek yang diinginkan Pengkajian keperawatan : atasi hypokalemia, kaji tekanan darah sebelum dan selama terapi dapat menyebabkan hipotensi

  • Lanjutan Phosphate-lowering agents Calcium acetate (Calphron, PhosLo)Kombinasi engan posfat dalam diet untuk membentuk calcium phosphate yang tak larut, yang dikeluarkan dalam faeces.Dosisi dewasa : 1-2 g PO bid-tid dengan makanan yang meningkatkan nilai posfat serum phosphate sampai 6 mg/dL selama tidak terjadi hypercalcemia ; Calcium carbonate (Caltrate, Apo-Cal, Tums) Memnormalkan dengan baik konsentrasi posfatMenetralkan keasaman lambung , meningkatkan kalsium serum Dosis dewasa : 1-2 g PO dibagi bid-tid; dengan makanan sebagai pengikat posfat; antara makanan sebagai suplemen kalsium

  • Lanjutan Calcitriol (Rocaltrol, Calcijex) Meningkatkan penyerapan usus akan calcium untuk mengatasi hypocalcemia dan meningkatkan resorpsi tubuler akan posfat Dosis dewasa untuk hypocalcemia selama dialysis kronik: 0.25 mcg/hari atau setiap hari lain , bisa membutuhkan 0.5-1 mcg/hari PO

  • Lanjutan Sevelamer (Renagel)Diindikasikan untuk menurunkan posfat serum pada pasien dengan ESRD. Dosis dewasa : awal : 800-1600 mg PO tid dengan makanan Maintenance: meningkatakn atau menurunkan 400-800 mg per makan 2 minggu untuk memelihara phosphorous serum pada 6 mg/dL atau kurang

  • Lanjutan Lanthanum carbonate (Fosrenol) Untuk menurunkan posfat yang kadarnya tinggi pada pasien dengan ESRD Dosis dewasa : awal : 250-500 mg PO tid pc (chewable tabs); dosis penyesuaian 2-3minggu untuk kadar posfat serum Maintenance: 500-1000 mg PO tid pc

  • Lanjutan Pengkajian keperawatan untuk semua phosphate lowering agents: Monitor BUN, creatinine, chloride, electrolytes, pH urine . Ca urine, Mg, phosphate, urinalysis Ca harus 9-10mg/dl, kaji pula untuk hypocalcemia: headache, N/V, confusion

  • Lanjutan Doxercalciferol (Hectorol) Untuk merendahkan kadar hormon parathyroid pada pasien yang mengalami dialysis ginjal kronik. Meningkatkan Ca serum Dosis dewasa : 10 mcg PO 3 kali / minggu pada dialysis; kenaikan dosis 2.5 mcg/8 minggu jika PTH tidak turun 50% dan gagal untuk mencapai target ; jangan melebihi 20 mcg/3 kali /minggu. Secara alternatif, 4 mcg IV 3 kali / minggu ; bisa penyesuaian dosis dengan 1-2 mcg/8 minggu untuk mempertahankan kadar PTH

  • Pengobatan CRF lanjutan AnemiaEpoetin alfa (Epogen, Procrit)Memacu produksi SDM Dosis dewasa : 50 -150 U/kg IV/SC 3 kali per minggu, kemudian dosis penyesuaian dengan 25 U/kg/dosis untuk memeliharan Hct yang tepat; maintenance 12.5-25 U/kg, menetapkan target Hct, Pengkajian keperawatan : Monitor pemeriksaan ginjal : urinalysis, protein, darah , BUN, creatinine; Monitor pemeriksaan darah , Hb, Hct, RBC, WBC, PTT

  • Pengobatan CRF (lanjutan) Darbepoetin (Aranesp)Memacu erythropoiesis Dosis dewasa : 0.45 ug/kg IV/SC sebagai suatu single injection, untuk penetapan tidak melebihi target Hb 12 g/dlMemiliki waktu paruh / half-life lebih lama daripada epoetin alfaPengkajian keperawatan : kaji pemeriksaan darah , pemeriksaan ginjal ; kaji tekanan darah , cek untuk naiknya tekanan darah BP karena Hct meningkat

  • Pengobatan CRF (lanjutan)Garam garam besi Untuk mengobati anemiaFerrous sulfate (Feosol, Feratab, Slow FE)Mengganti timbunan besi diperlukan untuk perkembangan SDM Dosis dewasa : 100-200mg tidIron sucrose (Venofer)Digunakan untuk defisiensi besi karena HD kronik Dosis dewasa : IV 5ml (100mg elemen besi ) ddiberikan selama dialysis, sering memerlukan 1000mg elemen besi diatas 10 dialysisPengkajian keperawatan : Monitor pemeriksaan darah , Hct, Hb, total Fe, bulanan . Kaji BAB adakah konstipasi

  • Dialysis

  • Apakah Dialysis?Dialysis adalah jenis terapi penggantian cairan yang digunakan untuk melakukan pembersihan dan penyaringan darah karena hilangnya fungsi ginjal akibat gagal ginjal akut atau kronisDialysis adalah pengobatan yang menopang hidup klien , tetapi tidak mengobati gagal ginjalnya.Bisa digunakan untuk klien yang sakit berat yang mengalami gangguan fungsi ginjal

  • Apakah Dialysis?Bisa digunakan untuk menstabilkan klien yang mengalami gagal ginjal secara permanenGinjal yang sehat mengeluarkan sisa-sisa produk (potassium, acid, urea) dari darah dan mengeluarkan kelebihan cairan dalam bentuk urine.Dialysis mempunyai fungsi mengeluarkan sisa-sisa dan sebagai ultrfiltrasi

  • Prinsip DialysisDialysis bekerja dengan prinsip diffusi larutan yang berbeda konsentrasi melewati suatu membrana semipermiable Darah melalui satu sisi membrana semipermeable , dan cairan dialysis dilewatkan disisi lainnyaDengan perubahan komposisi cairan dialysis, konsentrasi dari larutan yang tidak diinginkan (potassium, urea) dalam cairan rendah, tetapi larutan yang dinginkan (sodium) dalam konsentrasi alami sebagaimana darah sehat

  • Rekomendasi untuk DialysisRekomendasi untuk dialysis diberikan oleh seorang dokter spesialis dalam penyakit ginjal (nephrologist)Cara dialysis akan di sesuaikan dengan berbagai parameter untuk pengobatan Waktu dan lama saat dialysisUkuran dari dialyzerKecepatan aliran darah

  • 2 jenis pokok dialysisHemodialysisPeritoneal Dialysis

  • HemodialysisAdapted from National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.

    National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. End-stage renal disease: choosing a treatment that's right for you. Available at: http://www.niddk.nih.gov/health/kidney/pubs/esrd/esrd.htm. Accessed May 10, 2000.

  • Apakah Hemodialysis (HD)?Darah pasien dialirkan melalui sebuah sistem tubing (dialysis circuit) melalui sebuah mesin yang mempunyai membaran semipermeable (dialyzer) yang menggunakan cairan dialysis mengalir disisi yang lainDarah yang tersaring kemudian kembali melalui circuit kembali ke tubuhProses dialysis sangat efisien (lebih tinggi daripada ginjal alami), yang bisa menangani secara intermiten (biasanya 3 kali seminggu) , tetapi cairan yang banyak harus dikeluarkan dalam satu penanganan yang dibutuhkan oleh klien

  • Efek samping HDEfek samping sebanding dengan jumlah cairan yang diganti Tekanan darah turunFatigueChest painKram kakiNyeri kepala Ketidkseimbangan ElektrolitNausea &VomitingReaksi terhadap dialyzer Embolisme udara

  • Komplikasi HDKarena HD memerlukan akses ke sistem sirkulasi, maka klien mengalami invasi mikroba yang menyebabkan infeksi Risiko infeksi tergantung pada jenis alat yang dipakai Tempat akses bisa mengalami perdarahan Bekuan darah bisa menjadi masalah dikemudian hari , tetapi insiden ini menurun dengan penggunaan antikoagulan secara rutin (Heparin sering digunakan )Antikoagulan juga menjadikan risiko , efek samping, dan komplikasi sendiri

  • Komplikasi HD yang jarang Pada keadaan yang jarang , klien bisa mengalami reaksi anafilaksis berat Bersin-bersin WheezingNafas pendek Nyeri punggungChest painKematian mendadak Ini bisa disebabkan oleh steril atau tidaknya dialyzer atau material pada membran nya sendiri

  • Tiga jenis alat untuk HDKateter IV Fistula Arteriovenousa (AV) Synthetic graftJenis alat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lamanya klien gagal ginjal dan keadaan vaskuler klien. Beberapa klien bisa mengalami multiple akses, biasanya karea fistla AV atau kateter IV masi digunakan

  • IV Catheter (Central Venous Catheter)Terdiri dari kateter plastik dengan dua lumen yang dipasang kedalam vena besar (vena cava melalui vena jugularis interna ) agar aliran darah besar ke lumen pertama Darah mengalir kedalam sirkuit dialysis , dan kembali ke tubuh melalui lumen kedua Jenis akses ini digunakan untuk klien yang membutuhkan akses cepat untuk dialysis segeraKlien yang sepertinya sembuh dari ARFKlien dengan end-stage renal failureKlien menunggu tempat akses yang lainJenis akses ini sangat terkenal untuk klien sebab tidak ada jarum pada setiap dyalisis

  • Komplikasi IV CatheterStenosis VenaPenyempitan abnormal dari pembuluh darah Karena kateter adalah benda asing didalam pembukuh darah, maka sering memicu reaksi peradangan pada dinding venaIni mengakibatkan luka parut dan penyempitan vena, sering merupakan titik dimana terjadi pengumpalan di vena

  • Fistula AV Akses ini lebih disukai Untuk membuat fistula dengan operasi menggabungkan arteria dan vena bersama-sama Dengan adanya bypas ini darah mengalir dengan cepatnya melalui fistulaIni dirasakan dengan menempelkan jari diatas fistula (thrill)Biasanya dibuat pada tangan yang tidak dominan Dapat dibuat pada tangan, lengan atas atau sikuKira-kira akan membutuhkan 4-6 minggu untuk digunakanSelama dialysisi , 2 jarum dipasang, satu untuk mengeluarkan darah dari tubuh dan lainnya untuk jalan kembalinya darah ke tubuh

  • Keuntungan suatu fistula AV Angka infeksi turunMeningkatkan kecepatan aliran darah, sehingga merupakan dialysis leih efektifMenurunkan insiden tromosis

  • Komplikasi AV FistulaSebuah AV fistula mempunyai aliran yang sangat tinggi dan alat yang mensuplay lengan sedikit sehingga terjadi Darah yang masuk ke lengan masuk ke fistula dan kembali ke sirkulasi umum tidak ada yang masuk ke kapiler kenganAkibatnya lengan menjadi dingin , nyeri kram, dan kerusakan jaringan Komplikasi dalam waktu yang lama dapat berkembang menjadi penggelembungan dinding vena (aneurysm)Dinding pembuluh darah lemah jika berulang-ulang dipasang jarum Dapat dikurangi dengan teknik pemasangan jarum dengan hati-hati

  • AV GraftBanyak mirip sebuah fistula, tetapi ada pembuluh darah buatan yang menghubungkan arteria dan vena.Graft digunakan bila pembuluh darah klien sendiri tidak memungkinkan dibuat fistulaSuatu AV graft akan siap lebih cepat daripada AV fistula, dan bisa digunakan pada hari itu juga setelah dibuat

  • Komplikasi AV GraftAV graft adalah risiko tinggi untuk terjadinya penyempitan dimana graft dijahit ke venaAkibatnya adalah ada suatu penggumpalan atau terjadi trombosisSebagai benda asing yang ditempatkan di tubuh, ada risiko lebih besar untuk infeksi

  • Alat-alat yg dibutuhkan utk HDMesin HD berfungsi untuk memompa darah pasien dan dialysat melalui dialyzer. Mesin dialysis yang paling baru di pasaran dilengkapi dengan monitor secara komputerisasi dan pengaturan keselamatan meliputi kecepatan aliran darah dan dialysat, tekanan darah, HR, konduktivitas, pH, dll. Jika terbaca tidak normal, sebuah alarm akan berbunyi untuk memberi signal pada perawat jaga.

  • Alat- Water SystemSistem pemurnian air yang ekstensif adalah suatu yang mutlak untuk HD Saat pasien dialysis di berikan banyak air, yang dicampur dengan bahan untuk membentuk dialysat, maka kontaminan mineral dan endotoksin bakteri dapat ikut kedalam darah pasien. Karena ginjal yang rusak tidak mampu melakukan fungsinya secara intend membuang kotoran, maka ion-ion yang dimasukkan ke aliran darah melalui air dapat meningkatkan zat-zat berbahaya, menyebabkan timbulnya sejumlah gejala termasuk kematian. Untuk itu, air yang digunakan dalam HD harus dimurnikan / steril

  • Alat DialyzerDialyzer , atau ginjal buatan , adalah salah satu alat yang menyaring darah secara actual . Darah mengalir melalui suatu anyaman kapiler yang sangat kecil menyerupai tubulus, dan dialysat dipompa kedalam ruangan pembersihan Prosesnya secara fisiologis menyerupai glomerulus dan nefron Dialyzer ada beberapa ukuran berbeda. Dialyzer lebih besar biasanya akan diartikan sebagai daerah membran dan meningkatkan jumlah larutan yang tidak diinginkan keluar dari darah pasien . Seorang Nephrologist akan menggunakan dialyzer tergantung pada pasiennya Dialyzer tidak di gunakan pada pasien-pasien kembali.

  • Peritoneal Dialysis

  • Apakah Peritoneal Dialysis (PD)?Peritoneal dialysis bekerja dengan menggunakan membran peritoneal tubuh, yang berada didalam perut sebagai sebuah membrana semi-permeable. Cairan dialysis dengan formula khusus di isikan ke membrana itu (peritoneum) dengan menggunakan kateter yang terpasang , kemudian terjadi dialysis, secara diffusi

  • Apakah Peritoneal Dialysis (PD)?Kelebihan cairan dapat juga dikeluarkan secara osmosis, dengan menggunakan larutan glukose . Cairan dialysis diisikan melalui sebuah kateter peritoneal dialysis yang dipasang didalam perut pasien, mengalir dari peritoneum keluar kepermukaan , dekat pusat.Peritoneal dialysis secara khusus dikerjakan pada pasien dirumah dan tempat kerja, tetapi dapat dikerjakan hampir disemua tempat.

  • Keuntungan dari PDBisa dilakukan di rumah Relatif mudah dipelajari oleh pasien Mudah dibawa pergi, larutan mudah dibawa saat berlibur.Keseimbangan cairan biasanya lebih mudah bila klien menggunakan PD dari pada HD

  • Kerugian dari PDMemerlukan tingkat motivasi dan perhatian tentang kebersihan jika menggunakan PDAda sejumlah komplikasi

  • Komplikasi dari PDPeritoneal dialysis memerlukan akses ke peritoneum dengan menembus kulit sebagai barier sedangkan orang dengan GG umumnya mengalami penurunan sistem kekebalan maka sering ada masalah infeksi Peritoneal dialysis dalam waktu yang lama dapat merubah membran peritoneal , bisa menyebabkan aktivitas membran tidak begitu lama sehingga hasilnya tidak sesuai.

  • Komplikasi dari PDHilangnya fungsi ini menyebabkan tidak sempurnanya dialysis, atau perubahan cairan lebih jelek ( dikenal dengan gagal ultrafiltrasi) Cairan bisa bocor ke jaringan lunak disekitarnya, pada laki-laki sering ke scrotum .Hernia adalah masalah lain yang dapat terjadi karena berlebihnya cairan abdomen

  • Pengkajian keperawatan Sebelum klien di dialysis , lihat catatan tentang penanganan sebelumnyaBeberapa masalah , akan membantu rencana keperawatan untuk penangnan selanjutnya Perhatikan klien mengenai Kekuatan Gaya jalannya Apakah klien memerlukan asistenWarna kulitnyaAdanya pembengkakan Dapat disebabkan kelebihan cairan, terlalu banyak minum, banyak cairan yang diminum setiap penanganan , perubahan pola pengosongan

  • Lanjutan Nafas pendekDapat menujukkan adaya caira disekitar paru.Tanyakan tentang adanya sesak nafas pada malam hari (apakah klien harus tidur dalam posisi uduk?)Tanyakan apa yang dirasakan oleh klienBiasanya baik-baik saja Klien di dialysis 3 kali seminggu, perawat harus sungguh-sunggu memahami klien ini.Evaluasi aksesMemar , bengkak , nyeri Bising dengar dengan stetoskop adakah suara mendesing dari darah , dengarkan pada seluruh lengan Thrill dirasakan dengan jari , lapor ke perawat jika darah mengalir lewat fistula

  • Pengkajian selama penanganan Tanyakan klien apa yang dirasakan Pusing , berkeringat Mesin secara automatis menyesuaikan tekanan darah dan HR setiap 30 menitDapat memprogram mesin untuk menyesuaikan pada interval seberapa yang diperlukan (setiap menit, 10 menit, 15 menit)Coba mengenali masalah sebelum dimulai (seperti Hypovolemic shock)Kaji tempat akses Amati kecenderungan tekanan darah Iasanya menurun secara perlahan sesuai penanganan tetapi awasi penurunan tiba-tiba atau drastisTempat akses Perdarahan , pemengkakan , nyeri

  • Intervensi keperawatan Jika pasien datan dengan nafas pendek , berikan O2 yang dapat diambil secara penuh jika perluKenyamanan Klien duduk di kursi yang sama lebih dari empat jam Berikan bantal ekstra , beberapa klien memiliki bantal khusus untuk punggung yang ditinggal di unit HDLengkapi dengan TV dan audio

  • Lanjutan Jika tekanan darah turun sangat cepat :Pelankan atau stop penggantian cairan eerapa saatMesin disetel secara konstan disesuaikan dengan tekanan darah Jika tekanan darah turun tiba-tiba dapat dierikan 200-300 cc normal saline untuk menyeimbangkan cairan Biasanya , kelebihan cairan akan di buang pada saat mulai penanganan , ini akan membuat klien merasa lebih nyaman pada akhirnyaJika klien lansia , penggantian cairan dimulai pelan-pelan untuk memudahkannya dalam penanganan

  • Tanggung jawab perawat sebelum DialysisJamin klien telah siap untuk duduk lebih dari empat jam Anjurkan klien mandi sebelum dyalisisCoba menghindari laxatives jika mungkin sebelum penanganan Jamin klien telah makan makanan sebelum penanganan

  • Tanggung jawab perawat setelah DialysisSeorang perawat harus merespons adanya laporan setelah penanganan Adanya komplikasi selama penanganan Periksa tekanan darah saat berdiri dan dudukPeriksa tempat akses Anjurkan klien untuk istirahatHindari obat-obatan atau berhubungan badan jika mungkinJaga intake cairanSadarkan jika klien bahwa dia harus membatasi cairan Periksa adanya thrill dan bruitJangan mengukur tensi pada lengan yang aksesJangan mengambil darah dari lengan yang akses

  • Questions?Thank you for listening.

    ********************************Most drugs are excreted through the kidneys, in renal failure medications can increase in the blood causing toxicity.NS volume expander, increases fluid in blood. **Although diuretics seem to have no effect on the outcome of established ARF, they appear useful in fluid homeostasis and are used extensively. The use of isotonic sodium chloride solution in conjunction with diuretics is debatable. The only therapeutic or preventive intervention that has an established beneficial effect in the management of ARF is administration of isotonic sodium chloride solution to keep the patient euvolemic or even hypervolemic

    *Agonist, vasopressorCauses increased CO******************************************************************