tuberkulosis

8
TUBERKULOSIS Langkah 1 : Mengenal masalah Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau diberbagai organ tubuh yang lainya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Kuman ini mempunyai kandungan lemak yang tinggi pada membrana selnya sehingga menyebabkan bakteri ini menjadi tahan terhadap asam dan pertumbuhan dari kumannya berlangsung dengan lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itu penularannya terutama terjadi pada malam hari. Langkah 2 : Mengenal penyebab masalah Penyebab TBC ( tuberkulosis ) adalah suatu bakteri yang dikenal dengan Mycobacterium Tuberculosis , dimana bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis dilepaskan ke udara. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa bahkan bernyanyi. Walaupun TBC menular jauh lebih mungkin untuk terinfeksi tuberkulosis dari seseorang yang hidup dengan atau bekerja dengan mereka yang rentan terhadap penyebab penyakit TBC . Kebanyakan orang dengan TBC aktif yang telah memiliki perawatan obat yang tepat untuk setidaknya dua minggu biasanya tidak lagi menular. Mycobacterium tuberculosis adalah aerobik kecil non-motil basil. Lipid yang tinggi isi dari account patogen untuk banyak karakteristik yang unik klinis. Ini membagi setiap 16 sampai 20 jam, tingkat yang sangat lambat dibandingkan dengan bakteri lainnya, yang biasanya membagi dalam waktu kurang dari satu jam. (Sebagai contoh, salah satu yang tercepat-berkembang bakteri adalah strain E. Coli yang dapat membagi kira-kira setiap 20 menit.) Sejak MTB memiliki dinding sel tetapi tidak memiliki membran fosfolipid

Upload: handinidrp

Post on 22-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tuberkulosis

TUBERKULOSISLangkah 1 : Mengenal masalah

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yakni

kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau diberbagai organ tubuh yang lainya yang

mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi.

Kuman ini mempunyai kandungan lemak yang tinggi pada membrana selnya sehingga

menyebabkan bakteri ini menjadi tahan terhadap asam dan pertumbuhan dari kumannya

berlangsung dengan lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itu penularannya

terutama terjadi pada malam hari.

Langkah 2 : Mengenal penyebab masalah

Penyebab TBC (tuberkulosis) adalah suatu bakteri yang dikenal dengan Mycobacterium

Tuberculosis, dimana bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis

dilepaskan ke udara. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang batuk, berbicara, bersin, meludah,

tertawa bahkan bernyanyi. WalaupunTBC menular jauh lebih mungkin untuk terinfeksi

tuberkulosis dari seseorang yang hidup dengan atau bekerja dengan mereka yang rentan

terhadap penyebab penyakit TBC. Kebanyakan orang dengan TBC aktif yang telah memiliki

perawatan obat yang tepat untuk setidaknya dua minggu biasanya tidak lagi menular.

  Mycobacterium tuberculosis adalah aerobik kecil non-motil basil. Lipid yang tinggi isi dari

account patogen untuk banyak karakteristik yang unik klinis. Ini membagi setiap 16 sampai 20 jam,

tingkat yang sangat lambat dibandingkan dengan bakteri lainnya, yang biasanya membagi dalam

waktu kurang dari satu jam. (Sebagai contoh, salah satu yang tercepat-berkembang bakteri adalah

strain E. Coli yang dapat membagi kira-kira setiap 20 menit.) Sejak MTB memiliki dinding sel

tetapi tidak memiliki membran fosfolipid luar, itu diklasifikasikan sebagai suatu Gram positif

bakteri. Namun, jika dilakukan pewarnaan Gram, MTB baik noda sangat lemah Gram-positif atau

tidak mempertahankan pewarna karena lipid tinggi & mycolic kandungan asam dinding selnya.

MTB dapat menahan desinfektan lemah dan bertahan dalam keadaan kering selama berminggu-

minggu. Di alam, bakteri dapat tumbuh hanya dalam sel-sel dari organisme inang, namun MTB

dapat dikultur secara in vitro''.

Page 2: Tuberkulosis

Langkah 3 : Mengenal sifat masalah

a) Beratnya masalah

Tuberkulosis penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan

benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka

terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian

dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia.

Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan

mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada

lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

b) Luasnya masalah

Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency.

Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun

2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO

jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus di dunia.

Penyakit tuberkulosis ini dijumpai disemua bagian penjuru dunia. Dibeberapa negara

telah terjadi penurunan angka kesakitan dan kematiannya. Angka kematian berkisar dari kurang

5 - 100 kematian per 100.000 penduduk pertahun. Angka kesakitan dan kematian meningkat

menurut umur. Di Amerika serikat pada tahun 1974 dilaporkan angka insidensi sebesar 14,2 per

100.000 penduduk.

Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah

kesehatan Masyarakat. Di Indonesia maupun diberbagai belahan dunia. Penyakit tuberkulosis

merupakan penyakit menular yang kejadiannya paling tinggi dijumpai di India sebanyak 1.5 juta

orang, urutan kedua dijumpai di Cina yang mencapai 2 juta orang dan Indonesia menduduki

urutan ketiga dengan penderita 583.000 orang.

c) Apakah masalah tersebut datangnya musiman

Menurut WHO (1999), di Indonesia setiap tahun terjadi 583 kasus baru dengan kematian

130 penderita dengan tuberkulosis positif pada dahaknya. Sedangkan menurut hasil penelitian

kusnindar 1990, Jumlah kematian yang disebabkan karena tuberkulosis diperkirakan 105,952 orang

pertahun. Kejadian kasus tuberkulosa paru yang tinggi ini paling banyak terjadi pada kelompok

masyarakat dengan sosio ekonomi lemah. Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan dan

dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri individu dan kepadatan hunian

lingkungan tempat tinggal.

Page 3: Tuberkulosis

Langkah 4 : Mengenal perkembangan masalah

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri

Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak

sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan

terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan

daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah

bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-

paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun

demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan

tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian

reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di

sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di

sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-

bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant

sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang,

bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel

yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi

sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan

sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan

dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya

fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai

tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang

lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting

dalam terjadinya infeksi TBC.

Page 4: Tuberkulosis

Langkah 5 : Mengenal kebiasaan

a) Dari kebiasaan merokok dapat merusak pertahanan paru – paru sehingga meningkatnya risiko

infeksi Mycobacterium tuberculosis 

b) Kurangnya kesadaran pada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu

kebiasaan yang kerap di jumpai seperti meludah sembarangan, saat batuk tidak menutup mulut.

c) Semua barang penderita TBC tidak dipisahkan dengan barang orang lain

d) Makan makanan yang kurang mengandung karbohidrat dan protein

Langkah 6 : Mengenal sebab kebiasaan

a) Penyebab yang berasal dari masyarakat sendiri :

Keinginan untuk ‘coba-coba’(merokok)

Keinginan untuk dianggap di lingkungannya

Keinginan untuk menjadi seperti orang lain

Melihat kebiasaan orang sekitar

Tidak adanya kesadaran untuk menjaga kebersihan

Suka membeli makanan yang tidak higienis yang terkontaminasi

Tingkat pendidikan seseorang

Jenis pekerjaan

Faktor usia,75 % penderita TBC adalah usia produktif

Jenis makanan yang dikonsumsi rendah gizi.

b) Penyebab yang berasal dari pemberi pelayanan :

Perusahaan-perusahaan rokok terus memperluas pasar mereka

Tempat-tempat yang memberi fasilitas bebas merokok

Petugas kebersihan yang sudah mulai malas

c) Penyebab diluar kedua pihak tersebut :

Pencahayaan yang kurang memadai

Ventilasi rumah yang kurang

Keadaan sosial ekonomi

Langkah 7 : Merumuskan perilaku yang diharapkan

a) Penderita:

Melakukan pengobatan tanpa terputus

Memisahkan barang-barang penderita dengan barang-barang orang lain

Lebih menjaga kebersihan, misalnya tidak meludah sembarangan

Mengkonsumsi makanan yang bergizi

b) Bukan Penderita:

Page 5: Tuberkulosis

Menjaga kebersihan lingkungan

Tidak merokok

Menjauhi asap rokok

Tidak jajan sembarangan

Tidak berada terlalu lama di ruangan dingin

Mengkonsumsi makanan yang bergizi

Langkah 8 : Mengenal hambatan

Perusahaan rokok yang memperluas pasar penjualannya

Banyaknya masyarakat yang menjadikan rokok sebagai kebutuhan primer

Kurangnya kesadara masyarakat akan bahaya rokok

Faktor ekonomi

Langkah 9 : Mengenal hal-hal yang mendorong

Dicanangkan berbagai iklan tentang pencegahan dan penyembuhan TBC

Dilakukan berbagai penyuluhan di pelosok-pelosok

Berhenti merokok dan atau mengurangi frekuensi merokok

Langkah 10 : Mengenal Efek Samping Perilaku yang Baru

Penurunan omset pada perusahaan rokok

Penderita TBC berkurang

Nilai kesehatan lebih meningkat

Terjaganya kebersihan

Page 6: Tuberkulosis

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sepuluh Langkah Mengenal Perilaku

Tuberkulosis

Nama kelompok :

Dwi Ayu Fajariah (10)

Elsha Zuhrotus M (12)

Isbin Ningtyas (23)

Leni Marta R (25)

Lutviana (26)

Nimas Hayati E (30)

Septi F Agastasya (41)

Wulan Yuliani P (48)

Yuli Anita (50)