tuberkulosis paru

22
TUBERKULOSIS PARU Maria Denta 102011101042 SMF Interna RSD dr. Soebandi Jember

Upload: momocamui

Post on 10-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

TB

TRANSCRIPT

Page 1: Tuberkulosis Paru

TUBERKULOSIS PARU Maria Denta

102011101042

SMF Interna RSD dr. Soebandi Jember

Page 2: Tuberkulosis Paru

Etiologi

• Penyakit infeksi menular yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, paling sering pada paru.

Definisi

• Mycobacterium tuberculosa

Page 3: Tuberkulosis Paru

Epidemiologi• 9 juta orang di dunia menderita TB, sebanyak 1,5 juta

penderita TB meninggal dunia• 60 % kematian lebih sering pada pria, insiden penyakit

lebih sering pada wanita• 80.000 orang meninggal pada penderita TB dengan HIV /

AIDS• Indonesia menempati urutan ke- 4 terbanyak penderita

TB setelah India, Tiongkok, Nigeria, Pakistan• Insiden TB Indonesia 125 – 299 kasus per 100.000

populasi

Page 4: Tuberkulosis Paru

Patofisiologi

Page 5: Tuberkulosis Paru

Faktor Risiko

• Tinggal satu rumah dan berdesak-desakan bersama penderita TB

• Keadaan lingkungan yang tidak sehat (lembap, gelap, dan tidak memiliki ventilasi)

• Daya tahan tubuh rendah (gizi buruk, AIDS / HIV, usia lanjut, diabetes melitus)

• Kekebalan tubuh dilemahkan• Merokok• Penyalahgunaan narkotik atau alkohol• Sering pada usia produktif (15-35 tahun)

Page 6: Tuberkulosis Paru

Klasifikasi

Berdasarkan terapi

• Kategori I• Kasus baru, BTA (+)• Kasus baru, BTA (-)

dengan lesi paru luas• Konkomintan HIV berat• TB ekstrapulmoner berat

• Kategori II• Sputum hapusan positif:• Kambuh• Gagal terapi• Putus berobat

• Kategori III• Kasus baru, BTA (-) selain

kategori I• TB ekstrapulmoner tidak

berat• Kategori IV• Kasus kronis

Berdasarkan tipe pasien

• Kasus baru• Kasus kambuh (relaps)• Kasus defaulted atau drop

out• Kasus gagal• Kasus kronik• Kasus bekas TB

Berdasarkan organ tubuh yang terkena

• TB pulmonal• TB ekstrapulmoner

Page 7: Tuberkulosis Paru

Manifestasi Klinis

• Subfebril (sumer-sumer)• Nyeri sendi• Malaise• ↓ nafsu makan• ↓ berat badan• Berkeringat saat malam hari• Mual dan muntah• Batuk lama > 3 minggu, dahak dapat bercampur

darah• Nyeri dada• Sesak napas jika lesi luas

Page 8: Tuberkulosis Paru

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi:• Pucat• Badan kurus• Dada dapat asimetris• Retraksi otot pernapasan

• Auskultasi:• Suara napas dapat menurun• Rhonki basah atau rhonki kering• Wheezing

• Palpasi:• Fremitus raba dapat normal

• Perkusi:• Redup pada daerah infiltratPenarikan, pendorongan, kavitas, atelektase

• Tanda-tanda ekstra paru: scrofuloderma, gibus, osteomielitis, meningitis, dll.

Page 9: Tuberkulosis Paru

Pemeriksaan Penunjang• Laboratorium:

• Darah Lengkap:• ↑ / ↓ Hb• ↑ LED• ↑ / normal Leukosit• ↑ Mononuklear (Diffcount shift to

the right)

• Sputum:• Hapusan BTA dengan pengecatan

Ziehl Nielson minimal 2 dari 3 SPS BTA hasil (+)

• Kultur BTA

• Uji Tuberkulin• > 10 mm = (+) untuk gizi baik• > 5 mm = (+) untuk gizi buruk• 5 – 9 mm = meragukan• < 5 mm = (-)

• Radiologis:• Fibrotik pada segmen apikal• Bercak infiltrat• Penarikan trakea / mediastinum

ke sisi yang sakit• Kavitas s/d gambaran atelektasis

Page 10: Tuberkulosis Paru

Diagnosis

Page 11: Tuberkulosis Paru

Penatalaksanaan

• Non Farmakologi• Bagi penderita:

• Menutup mulut saat bersin atau batuk, atau memakai masker• Tidak meludah di sembarang tempat melainkan di tempat yang terkena

sinar matahari atau wadah berisi sabun kemudian ditutup

• Bagi keluarga:• Jemur tempat tidur penderita TB di sinar matahari langsung secara

teratur• Buka jendela rumah agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk• Imunisasi BCG pada anak-anak• Tingkatkan daya tahan tubuh

Page 12: Tuberkulosis Paru

Penatalaksanaan (1)

• FarmakologiNama Obat Dosis Harian Dosis Berkala

3x semingguBB < 50 kg BB > 50 kg

Isoniazid (H) 300 mg 400 mg 600 mg

Rifampisin (R) 450 mg 600 mg 600 mg

Pirazinamid (Z) 1000 mg 2000 mg 2 – 3 gr

Streptomisin (S) 750 mg 1000 mg 1000 mg

Etambutol (E) 750 mg 1000 mg 1 – 1,5 gr

Kategori TB Fase Inisial(setiap hari atau 3x seminggu)

Fase Lanjutan(setiap hari atau 3x seminggu)

I 2 RHZE (RHZS) 4 RH6 HE

II 2 RHZES + 1 RHZE 5 R3 H3 E3

III 2 RHZE 4 RH6 HE

IV Second line drugs

Page 13: Tuberkulosis Paru

Obat Efek Samping Penatalaksanaan

IsoniazidKesemutan s/d rasa terbakar di kaki

Beri vitamin B6 (piridoksin) 1 x 100 mg perhari

Rifampisin Tidak nafsu makan, mual, sakit perut

Obat diminum malam sebelum tidur

Warna kemerahan pada air seni Beri penjelasan, tidak perlu diberi apa-apa

Kelainan sistemik, termasuk syok dan purpura

Hentikan rifampisin

Pirazinamind Nyeri sendi Beri Aspirin

Streptomisin Tuli Hentikan Streptomisin

Gangguan keseimbangan (vertigo

dan nistagmus)

Hentikan Streptomisin

Etambutol Gangguan penglihatan Hentikan Etambutol

Sebagian besar OAT Gatal dan kemerahan pada kulit Beri antihistamin dan dievaluasi ketat

Ikterik / Hepatitis Imbas Obat

(penyebab lain disingkirkan)

Hentikan semua OAT sampai ikterik

menghilang dan boleh diberikan

hepatoprotektor

Muntah dan kebingungan (suspected

drug-induced pre-icteric hepatitis)

Hentikan semua OAT dan lakukan uji

fungsi hati

Page 14: Tuberkulosis Paru

Komplikasi

• Komplikasi dini: • Pleuritis• Efusi pleura• Empiema• Laringitis• Poncet’s arthropathy

• Komplikasi lanjut: • Obstruksi jalan napas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca

Tuberkulosis)• Kerusakan parenkim berat SOPT/fibrosis paru• Cor pulmonal• Karsinoma paru• Sindroma gagal napas dewasa (ARDS)

Page 15: Tuberkulosis Paru

Prognosis

• Sembuh• Pengobatan Lengkap• Meninggal • Pindah• Default (Putus berobat) • Gagal

Page 16: Tuberkulosis Paru

Klasifikasi TB

• Berdasarkan organ tubuh:• TB paru: menyerang parenkim paru, tidak termasuk pleura dan

kelenjar pada hilus• TB ekstra paru: menyerang pleura, selaput jantung, selaput otak,

kelenjar limfe, hilus, tulang, sendi, usus, kulit, dll.

• Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis:• BTA (+):

• Minimal 2 dari 3 spesimen dahak SPS BTA (+)• 1 spesimen dahak SPS BTA (+) dengan foto thorax gambaran TB (+)• 1 spesimen dahak SPS BTA (+) dengan biakan kuman TB (+)• 1 spesimen dahak SPS BTA (+) setelah 3 pemeriksaan sebelumnya

BTA (-) dan

• BTA (-)

Page 17: Tuberkulosis Paru

TB pada Kehamilan

Page 18: Tuberkulosis Paru
Page 19: Tuberkulosis Paru
Page 20: Tuberkulosis Paru
Page 21: Tuberkulosis Paru
Page 22: Tuberkulosis Paru