tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses...

132
SUMITOMO LIFE INSURANCE DAN TEKNIK UNDERWRITING SYARIAH: STUDI KASUS PADA PT. BNI LIFE INSURANCE PERIODE 2012-2016 Tesis Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Master Ekonomi (M.E) Program Studi Magister Perbankan Syariah Oleh: Brian Aderinanda Bahri NIM: 21140850100029 PROGRAM STUDI MAGISTER PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: lenhu

Post on 11-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

SUMITOMO LIFE INSURANCE DAN TEKNIK UNDERWRITING

SYARIAH: STUDI KASUS PADA PT. BNI LIFE INSURANCE PERIODE

2012-2016

Tesis

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Master Ekonomi (M.E)

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Oleh:

Brian Aderinanda Bahri

NIM: 21140850100029

PROGRAM STUDI MAGISTER PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

SUMITOMO LIFE INSURANCE DAN TEKNIK UNDERWRITING

SYARIAH: STUDI KASUS PADA PT. BNI LIFE INSURANCE PERIODE

2012-2016

Diajukan Oleh:

Brian Aderinanda Bahri

NIM: 21140850100029

Disetujui Oleh:

Pembimbing 1

Page 3: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Hari ini, 10 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Tesis atas mahasiswa:

1. Nama : Brian Aderinanda Bahri

2. NIM : 21140850100029

3. Jurusan : Magister Perbankan Syariah

4. Judul Tesis : SUMITOMO LIFE INSURANCE DAN TEKNIK UNDERWRITING

SYARIAH: STUDI KASUS PADA PT. BNI LIFE INSURANCE PERIODE 2012-2016

Setelah mencermati, memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama

proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan

tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juli 2017

1. Dr. Herni Ali HT, S.E.,MM

NIDN:0422125902

2. Ade Suherlan, SE, MM., MBA

NIP: 19800525 200912 1 001

3. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

NIP: 19690203 200112 1 003

4. Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA

NIP: 19720711 200501 1 007

Page 4: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah

diajukan oleh orang lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip

dalam tesis ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jakarta, 11 November 2017

Brian Aderinanda Bahri

Page 5: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah memberikan

rahmat, kasih dan sayangnya sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia agung Nabi Muhammad

Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, serta keluarga, sahabat dan para penerus perjuangan

dinul Islam.

Dengan segala daya dan upaya penulis curahkan untuk menyelesaikan tesis ini

dengan sebaik mungkin. Tesis ini pun tak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk

membantu penulis dalam menyelesaikannya. Berikut penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak berikut:

1) Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah.

2) Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., BKP dan Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,

MH selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

3) Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis dan Dosen Pembimbing.

4) Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM dan Bapak Ade Suherlan, SE, MM., MBA

selaku Ketua dan Sekertaris Prodi Magister Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah.

5) Bapak Prof. Ahmad Rodoni selaku Ketua Prodi Doktor Perbankan Syariah.

6) PT. BNI Life Insurance beserta karyawan, leader, manager dan head of,

khususnya tim Underwriting Individu Konvensional dan Syariah.

7) Drs. Zainul Bahri Yusuf, ayah tercinta yang selalu mendukung penulis dalam

setiap kesempatan dalam penyelesaian tesis ini.

8) Adriani Azhar Bsc, ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan yang tak

henti-hentinya kepada penulis.

Page 6: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

ii

9) Brenda Aderinanda Bahri dan Bernika Aderinanda Bahri, adik-adik tercinta yang

selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10) Calon pasangan seumur hidupku, Risa Anindita Kartini,SH, yang selalu sabar

mendukung penulis.

11) Teman-teman Asuransi Syariah angkatan 2010 khususnya Kevin dan

Hilmansyah dan kawan-kawan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12) Teman-teman Magister Perbankan Syariah angkatan II (2015), Bang Erwin, Fitri

Saganta,, Kak Rini, Kak Ratih, Kak Sri, Donovan, Syauzi, Jannah dan Alfian.

13) Ahmad Hidayat, Dwi Andika Irawan, Coco Luthfi, dan Angga Patiar yang selalu

memberikan support kepada penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak atas tesis

ini karena penulis sadar bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, agar dapat lebih baik lagi dalam karya-karya berikutnya.

Tangsel, 15 September 2017

Brian Aderinanda Bahri

Page 7: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Ujian Tesis

Pernyataan Penulis

Kata Pengantar …… ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

Daftar Tabel ....................................................................................................... v

Daftar Gambar .................................................................................................... vii

Abstrak …………………………………………………………………………. viii

BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 8

C. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………… 10

D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 11

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 11

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 12

BAB II: Tinjauan Pustaka

A. Diskursus Asuransi .......................................................................... 15

B. Teknik Underwriting Jiwa Individu Konvensional ......................... 26

C. Teknik Underwriting Jiwa Individu Syariah ................................... 39

D. Etika Bisnis Profesi Asuransi Jiwa .................................................. 46

E. Tantangan Underwriting Asuransi Jiwa .......................................... 48

F. Tantangan Asuransi Jiwa di Indonesia ……………………………. 51

G. Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 54

Page 8: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

iv

BAB III: Metode Penelitian dan Profil Perusahaan

A. Metodologi Penelitian ...................................................................... 55

B. PT. BNI Life Insurance .................................................................... 64

C. Sumitomo Life Insurance ................................................................. 66

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Jumlah Nasabah ....... 68

B. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Premi ......................... 75

C. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Klaim ........................ 81

D. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Teknik Underwriting... 88

BAB V: Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ..................................................................................... 110

B. Implikasi .......................................................................................... 110

Daftar Pustaka ................................................................................................... 112

Lampiran ………………………………………………………………………. 118

Page 9: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu ……………………………………...… 13

Tabel 2.1 Underwriting Medical Table ………………………………………...… 31

Tabel 2.2 Insurance Life Authority and Retention …………………………….… 32

Tabel 2.3 Sum Insured …………………………………………………………… 33

Tabel 2.4 Financial Document Requirement …………………………………….. 34

Tabel 2.5 Tabel Underwriting Jiwa Individu Syariah …………………………… 44

Tabel 2.6 Tabel Otoritas Underwriting Jiwa Individu Syariah …………………… 45

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Unit Konvensional …………………………………… 70

Tabel 4.2 Jumlah Nasabah Unit Syariah ………..………………………………… 71

Tabel 4.3 Jumlah Nasabah Unit Konvensional ………………………….……….. 72

Tabel 4.4 Jumlah Nasabah Unit Syariah ……..……………………….…………... 72

Tabel 4.5 Perkembangan Jumlah Nasabah Unit Konvensional…………………... 73

Tabel 4.6 Perkembangan Jumlah Nasabah Unit Unit Syariah …………………..... 74

Tabel 4.7 Premi Unit Konvensional ……..…………………………………............ 76

Tabel 4.8 Premi Unit Syariah ………..…..…………………………………............ 76

Tabel 4.9 Premi Unit Konvensional ……..…………………………………............ 77

Tabel 4.10 Premi Unit Syariah ………..…..………………………………............ 78

Tabel 4.11 Pertumbuhan Premi Unit Konvensional ……………………………..... 79

Tabel 4.12 Pertumbuhan Premi Unit Syariah …………….……………………..... 80

Page 10: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

vi

Tabel 4.13 Klaim Unit Konvensional ………..…..………………….................... 81

Tabel 4.14 Klaim Unit Syariah ………..…..…………………................................ 82

Tabel 4.15 Klaim Unit Konvensional ………..…..………………….................... 84

Tabel 4.16 Klaim Unit Syariah ………..…..…………………................................ 85

Tabel 4.17 Perkembangan Klaim Unit Konvensional ………..………………....... 86

Tabel 4.18 Perkembangan Klaim Unit Syariah ………..………………………...... 87

Tabel 4.19 Seleksi Risiko Underwriting Individu Konvensional ………….......... 101

Tabel 4.20 Seleksi Risiko Underwriting Individu Syariah ………...…….............. 105

Page 11: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Market Share Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional ………… 46

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran …………………………………………..……… 54

Page 12: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

viii

ABSTRAK

Teknik underwriting memiliki pengaruh yang besar pada penggolongan tingkat risiko

terhadap permohonan asuransi jiwa yang diajukan nasabah. Baik atau tidaknya nasabah yang

dimiliki perusahaan asuransi jiwa tergantung bagaimana teknik underwriting yang

digunakan. Sehingga berpengaruh pada kemajuan perusahaan asuransi jiwa. Penelitian ini

bertujuan menganalisa dinamika kehadiran Sumitomo Life Insurance dengan teknik

underwriting asuransi jiwa individu konvensional dan syariah, pertumbuhan jumlah nasabah,

pendapatan premi dan perkembangan klaim pada PT. BNI Life Insurance.

Untuk menganalisa penelitian ini penulis menggunakan metode analisa deskriptif,

dengan studi kasus pada PT. BNI Life Insurance. Sumber data yang diperoleh melalui

laporan unit underwriting dan klaim PT. BNI Life Insurance periode 2012-2016. Penelitian

ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Jianguo Chen dan Nont Dhiensiri (pengaruh

investor asing terhadap manajemen risiko) serta Adiek Chandra Thoriq (peranan

underwriting dalam perusahaan asuransi jiwa). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

dinamika kehadiran Sumito Life Insurance dirasakan positif bagi unit konvensional

dibandingkan unit syariah.

Kata kunci: Sumitomo Life Insurance, PT. BNI Life Insurance, Teknik Underwriting, Jumlah

Nasabah, Premi dan Klaim.

Page 13: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

ix

ABSTRACT

Underwriting technique has a great influence on the classification of risk level

against the life insurance application proposed by the customer. Whether or not a customer

owned by a life insurance company depends on the underwriting techniques used. . For the

advancement of life insurance companies. This study is suitable to analyze the dynamics see

Sumitomo Life Insurance with conventional and syariah life insurance underwriting

techniques, the growth of the number of customers, premium income and the development of

claims at PT. BNI Life Insurance.

To analyze this research the writer use descriptive analysis method, with case study

at PT. BNI Life Insurance. Sources of data obtained through unit underwriting reports and

PT claims. BNI Life Insurance period 2012-2016. This study supports the previous research

of Jianguo Chen and Nont Dhiensiri (the influence of foreign investors on risk management)

and Adiek Chandra Thoriq (the role of underwriting in life insurance companies). The results

of this study showed that the dynamics of Sumito Life Insurance presence felt positive for

conventional units compared to sharia units.

Keywords: Sumitomo Life Insurance, PT. BNI Life Insurance, Underwriting Technique,

Number of Customers, Premiums and Claims.

Page 14: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1996 lahirlah perusahaan asuransi yang dinamakan PT.

BNI Life Insurance, yang sebelumnya bernama atau bergabung dengan Jiwa

Sraya. Sebagai anak perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,

kepemilikan saham PT. BNI Life Insurance dimiliki sepenuhnya oleh PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pada tahun 2014, perusahaan no 4

terbaik di Jepang, Sumitomo memiliki ketertarikan berinvestasi di Indonesia

dan memilih PT. BNI Life Insurance sebagai rekan bisnis mereka, dengan

kepemilikan saham 40%, dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

memiliki saham 60% (Ilyas, 2016). Ketertarikan perusahaan asal Jepang

ataupun lainnya bukanlah hal baru, sebelumnya perusahaan asal Prancis

sudah bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan label AXA Mandiri.

Perusahaan asal Jepang lainnya yakni Nippon Life bekerjasama dengan

Sequis Life Insurance dan Sequis Financial (sebelumnya adalah Met Life

Insurance). Adapula perusahaan asuransi yang berdiri sendiri tanpa melalui

join venture dengan perusahaan Indonesia, yaitu TMLI atau Tokyo Marine

Life Insurance. (Lubis,2016)

Sumitomo merupakan perusahaan asuransi asal Jepang yang memiliki

pertumbuhan dan kinerja yang cukup pesat. Berdiri kurang lebih selama 109

tahun membuat Sumitomo memiliki pengalaman yang sangat baik dibidang

asuransi jiwa dan kesehatan. Menurut laporan keuangan yang dimiliki

Page 15: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

2

Sumitomo, jumlah tenaga pemasar yang dimiliki sebesar 31.244 orang.

Jumlah premi tahunan yang tercatat pada tahun 2016 sebesar $ 22.9 Milyar,

kemudian jumlah premi baru (new business) sebesar $ 1.5 Milyar. Core

business profit sebesar $ 2.8 Milyar dengan total asset sebesar $ 282.1

Milyar. Nilai saham yang dimiliki atau tertanam pada Sumitomo adalah

sebesar $ 22.2 Milyar dengan rasio solvabilitas sebesar 798,6%. (Annual

Report 2016)

Renat I, Bekkin dan Martin M Boyer dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa sebuah perusahaan asuransi dapat mencapai tujuan

yang diinginkan oleh manajemen jika perusahaan memiliki sumber daya yang

memahami sistem yang diterapkan dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai.

(Saharuddin, 2014) Dalam hal ini jelas sebuah perusahaan asuransi memiliki

tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari premi yang dibayarkan oleh

nasabah.

Underwriting harus berada dalam perspektif yang ideal dalam

melakukan seleksi risiko, adil kepada calon nasabah maupun perusahaan.

Pada perusahaan asuransi, apabila terdapat klaim dari nasabah maka selain

membutuhkan analisa dari bagian klaim, seorang underwriter turut serta

didalamnya. Artinya seorang underwriter bertanggung jawab pada setiap

analisis risiko yang dilakukan. (Abdullah,2006)

Underwriting menurut pengertian asuransi jiwa proses penaksiran dan

klasifikasi mortalitas atau morbiditas calon tertanggung untuk menetapkan

Page 16: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

3

pengajuan asuransi calon peserta akan diterima atau ditolak. Mortalitas

merupakan jumlah kejadian meninggal diantara sekelompok orang tertentu,

sedangkan morbiditas merupakan jumlah kejadian penyakit diantara

sekelompok orang tertentu. Pada asuransi syariah prinsip underwriting sama

dengan asuransi konvensional. Namun dalam asuransi syariah, untuk

menyeleksi risiko secara implisit tergabung dua elemen penting yaitu,

seleksi dan pengklasifikasian. Penekanan utama pada underwriting syariah

bersifat wasathon (tengah-tengah) yaitu penekanan pada rasa keadilan bagi

nasabah dan perusahaan. (Abdullah, 2006)

Underwriting menjadi bagian dalam perusahaan asuransi yang menilai

besarnya risiko yang akan ditanggung oleh sebuah perusahaan asuransi.

Tidak hanya memberikan keputusan untuk penerimaan suatu risiko,

perusahaan asuransi berkewajiban memberikan masukan kepada underwriting

agar dapat melakukan manajemen risiko dengan baik, konsep ini terdiri atas

tiga risiko. Risiko yang pertama adalah risiko atas premi yang berhubungan

dengan klaim masa depan yang timbul selama dan setelah penilaian risiko

yang dipertanggungkan. Risiko yang kedua adalah risiko cadangan yang

bersumber dari dua hal yakni risiko kesalahan atas perkiraan secara teknis

atas ketentuan risiko yang dipertanggungkan dan risiko atas variasi

pergerakan nilai klaim pembayaran masa depan. Risiko yang ketiga adalah

risiko yang berasal dari peristiwa- peristiwa di luar ketentuan mengenai

modal berbasis risiko. (Afrianto, 2013)

Page 17: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

4

Perusahaan asuransi syariah maupun konvensional harus pintar-pintar

dalam melakukan seleksi risiko terhadap nasabah. Seleksi risiko ini

sebenarnya bisa dilakukan oleh agent atau tenaga pemasar (field

underwriter), karena agent atau tenaga pemasar merupakan orang pertama

yang bertemu langsung dengan nasabah sehingga dapat dilihat secara fisik

atau kasat mata bagaimanakah sesungguhnya kondisi kesehatan nasabah.

(Afrianto, 2013)

Disamping tenaga pemasar atau agent, pemeran utama dalam seleksi

risiko adalah underwriting. Seseorang yang melakukan underwriting biasa

disebut dengan underwriter. Mereka-lah yang menjadi penentu suatu

pengajuan asuransi dari calon nasabah sehingga memiliki peranan yang

sangat penting dan vital dalam perusahaan asuransi jiwa. Underwriter

melakukan seleksi risiko berdasarkan berkas Surat Pengajuan Asuransi Jiwa

(SPAJ) yang diisi oleh nasabah. Jika underwriting lalai dalam melakukan

seleksi risiko, akan berdampak buruk pada klaim yang tinggi atau sebaliknya

jika terlalu ketat dalam melakukan seleksi risiko maka semakin sedikit

nasabah yang pengajuan asuransinya diterima sehingga dapat berdampak

pada tidak tercapainya target perusahaan. (Budi, 2013)

Dengan masuknya Sumitomo dan menjadi bagian dari BNI Life

Insurance, maka menambah 2 jajaran baru pada direksi BNI Life Insurance

yaitu, Direksi Manajemen Risiko dan Direksi Bancaassurance yang

keduanya dijabat oleh pihak Sumitomo. sehingga secara langsung Sumitomo

memiliki peran yang besar pada manajemen risiko dan termasuk didalamnya

Page 18: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

5

underwriting. Sebagai langkah awal, Sumitomo melakukan perubahan dan

review Buku Panduan Perusahaan (BPP) semua unit pada BNI Life Insurance

termasuk unit underwriting. (BPP, 2014)

Tahun 2015 merupakan tahun yang sulit bagi industri pasar modal

Indonesia, akibat krisis ekonomi global, Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) tercatat mengalami koreksi 12,13%, tentu saja ini sangat berpengaruh

pada kinerja unit link berbasis saham. Namun, dampak negatif itu tidak

berpengaruh terhadap kinerja BNI Life Insurance. Total nilai Asset Under

Management tahun 2015 mayoritas komposisi berada pada unit link berbasis

saham sekitar 61%, unit link pendapatan tetap 37% dan unit link campuran

1,6%. (Lubis, 2016)

Secara total BNI Life Insurance mencatat pertumbuhan premi asuransi

124% pada akhir 2015 setara dengan nilai Rp 3,2 triliun. Bahkan pada kuartal

pertama tahun 2017 BNI Life Insurance berhasil mencatat pendapatan Rp 907

Miliar atau tumbuh 20% dibanding periode yang sama tahun lalu. Industri

asuransi menghadapi tantangan tidak mudah pada tahun 2015. Namun, BNI

Life Insurance dapat menjaga kinerja sehingga asuransi jiwa bisa tumbuh

di atas angka nasional. Pertama kali dalam sejarah 20 tahun sejak berdiri,

BNI Life Insurance berhasil masuk top 10 asuransi jiwa. (Lubis, 2016)

Ada tiga strategi yang dijalankan BNI Life Insurance dalam

mendorong kinerja yang baik pada tahun 2015 dan kuartal pertama tahun

2016. Pertama, meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pemasar dan

Page 19: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

6

produk-produk BNI Life Insurance yang dipasarkan melalui empat saluran

distribusi yaitu bancassurance, employee benefits (asuransi kumpulan),

agency dan sharia. Tahun 2015 BNI Life memiliki 2.000 agent berlisensi,

hingga akhir tahun 2016 meningkat menjadi 2800 agent. (Lubis, 2016)

Selain fokus pada tenaga pemasar yang berkualitas dan bukan saja

besar dalam jumlah, kunci kedua strategi BNI Life Insurance adalah

melahirkan produk-produk asuransi baru maupun produk yang diperbarui,

sehingga memberikan manfaat maksimal pada nasabah. Sejak tahun lalu BNI

Life Insurance membangun divisi khusus pengembangan bisnis yang

tujuannya melihat potensi pengembangan bisnis dan produk yang tepat bagi

nasabah saat ini. Tahun 2016 BNI Life Insurance terus fokus pada produk

andalan yang potensial, salah satunya produk Hy End Pro melalui jalur

distribusi bancassurance merupakan produk asuransi yang memberikan

gabungan manfaat endowment (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup)

serta nilai tunai. (Banirestu, 2016)

Produk Hy End Pro memiliki keunggulan memberikan return pasti

dalam 5-10 tahun ke depan. Tahun 2016, produk baru yang dikembangkan

BNI Life Insurance yaitu Spectra Double Power yang dijual melalui

distribusi agency, kedua produk ini menggunakan variabel Hy End Fund. Di

samping itu, perusahaan terus menjaga pengelolaan dana yang prudent dan

selektif dalam pengelolaan investasi dengan hanya memilih investasi rating

triple A atau double A dan obligasi pemerintah. (Banirestu, 2016)

Page 20: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

7

Strategi ketiga adalah terus menyempurnakan layanan, tahun 2015

BNI Life Insurance berhasil meluncurkan layanan klaim asuransi 27 menit.

Dengan strategi tersebut, BNI Life Insurance bisa meraih pertumbuhan premi

100% dibanding tahun 2014. Bila kinerja seperti yang dipaparkan

sebelumnya dapat terus ditingkatkan, bukan hal yang tidak mungkin jika pada

tahun 2019 BNI Life Insurance bisa masuk dalam top 5 perusahaan asuransi

jiwa dengan new business premium (bukan total premi) sesuai yang

diharapkannya bersama dengan Sumitomo. (Banirestu, 2016)

Inilah yang mendasari peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

terkait dengan pengaruh Sumitomo terhadap teknik underwriting PT. BNI

Life Insurance. Apakah dengan adanya Sumitomo Life, teknik underwriting

PT. BNI Life Insurance dalam melakukan seleksi risiko akan semakin

longgar ataupun ketat. Business consideration atau pertimbangan bisnis inilah

yang menjadi masalah bagi underwriting. Apabila seorang underwriter terlalu

ketat dalam melakukan seleksi risiko, maka semakin kecil pula nasabah yang

masuk dan berdampak pada tidak berjalannya bisnis. Berlaku juga

sebaliknya, bila seleksi risiko yang dilakukan terlalu longgar maka semakin

besar pula nasabah yang masuk dan bisnis dapat berjalan dengan baik. Hal ini

dapat menjadi dua sisi mata pisau yang berbeda, pada satu sisi dengan

banyaknya nasabah yang masuk bisnis dapat berjalan dengan lancar, tetapi

pada sisi lainnya karena longgarnya seleksi risiko menyebabkan klaim dapat

melonjak tinggi dan mengurangi pendapatan atau profitabilitas perusahaan.

Page 21: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

8

Kinerja perusahaan asuransi tidak akan terlepas dari adanya

manajemen risiko yang baik, salah satunya adalah kinerja underwriting.

Underwriting disebut juga seleksi risiko yaitu proses penaksiran dan

penggolongan tingkat risiko yang ada pada seorang calon tertanggung.

Berdasarkan tingkat risiko tersebut suatu permohonan asuransi dapat ditolak

atau diterima. Terlaksana atau tidaknya suatu akad kontrak oleh perusahaan

amat tergantung pada proses underwriting yang mengidentifikasi kelayakan

calon tertanggung. Memahami sebuah konsep underwriting dengan baik

merupakan hal yang amat esensial untuk dapat melakukan identifikasi risiko

secara baik, tepat dan akurat, mengingat tanggung jawab utama dari

underwriter dalam seleksi risiko adalah memastikan bahwa tidak ada

risiko yang bisa menimbulkan masalah besar yang memberatkan bagi

perusahaan di kemudian hari, sehingga proses seleksi risiko yang dilakukan

oleh underwriter berkorelasi dengan tujuan perusahaan yaitu mendapatkan

laba yang besar. (Huggins, Land dan Robert 1996)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis sangat

tertarik untuk menulis tesis dengan judul “Sumitomo Life Insurance dan

Teknik Underwriting Syariah: Studi Kasus Pada PT. BNI Life Insurance

Periode 2012 - 2016”

B. Rumusan Masalah

Sebagai analisator yang berada didepan, underwriting harus

berhadapan dengan target pencapaian perusahaan, salah satunya adalah

pertumbuhan premi. Dengan masuknya Sumitomo target pertumbuhan premi

Page 22: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

9

akan semakin tinggi, karena pertumbuhan premi merupakan salah satu alat

ukur tingkat kemajuan sebuah perusahaan asuransi. Pencapaian target

tersebut berdampak pada pemangkasan tahapan seleksi risiko underwriting.

Selain pertumbuhan premi, perkembangan atau pertumbuhan jumlah

nasabah juga menjadi alat ukur kemajuan perusahaan asuransi, terutama

nasabah dengan produk asuransi yang pembayaran preminya secara berkala,

sehingga berdampak pada penerimaan premi yang pasti pada tiap bulan,

triwulan, semesteran hingga tahunan. Bergabungnya Sumitomo berdampak

pada target premi yang tinggi, tetapi tidak dibarengi dengan jumlah nasabah

yang membeli produk secara berkala atau pembayaran bulanan, triwilan,

semesteran dan tahunan. Hal tersebut disebabkan pada besarnya penjualan

produk Hy End Pro dan Spectra Double Power dengan pembayaran premi

sekaligus atau hanya satu kali oleh nasabah.

Alat ukur yang terakhir adalah klaim pada BNI Life Insurance.

Tingkat kesuksesan seleksi risiko yang dilakukan underwriter yaitu tingkat

pengajuan klaim. Semakin rendah tingkat pengajuan klaim pada suatu

perusahaan asuransi, maka semakin sukses pula seleksi risiko yang dilakukan

oleh underwriter. Berlaku pula sebaliknya, jika semakin tinggi pengajuan

klaim yang terjadi pada suatu asuransi maka semakin rendah pula kualitas

underwriter pada suatu perusahaan asuransi. Bergabungnya Sumitomo

berakibat pada pemangkasan teknik underwriting, sehingga berdampak

kepada pengajuan klaim yang dibayarkan dan ditolak menjadi tinggi.

Page 23: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

10

Dengan masuknya Sumitomo mengakibatkan target perusahaan yang

semakin tinggi, dengan alat ukur pencapaian premi, jumlah nasabah dan

pengajuan klaim. Tetapi cara yang dipakai adalah dengan melakukan

pemangkasan teknik underwriting pada BNI Life Insurance.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis membatasi

masalah yang akan dikaji sebagai berikut:

1. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh Sumitomo terhadap

teknik underwriting asuransi jiwa individu konvensional dan

syariah, jumlah nasabah, premi dan klaim pada PT. BNI Life

Insurance.

2. Objek penelitian ini difokuskan pada asuransi jiwa individu

konvensional dan syariah pada PT. BNI Life Insurance.

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

• Data primer, bersumber dari Buku Panduan Perusahaan

Penerbitan Polis, Buku Pedoman Teknik Underwriting,

Annual Report unit underwriting dan klaim.

• Data sekunder, bersumber dari buku- buku, koran, majalah,

website, penelitian terdahulu dan wawancara dengan unit

underwriting dan klaim.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, pembahasan yang akan

dilakukan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

Page 24: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

11

1. Bagaimana dinamika kehadiran Sumitomo Life dengan teknik

underwriting asuransi jiwa individu konvensional pada PT. BNI

Life Insurance periode 2012-2016?

2. Bagaimana dinamika kehadiran Sumitomo Life dengan teknik

underwriting asuransi jiwa individu syariah pada PT. BNI Life

Insurance periode 2012-2016?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Sumitomo terhadap teknik

underwriting asuransi jiwa individu konvensional pada PT. BNI

Life Insurance periode 2012-2016.

2. Untuk menganalisis pengaruh Sumitomo terhadap teknik

underwriting asuransi jiwa individu syariah pada PT. BNI Life

Insurance periode 2012-2016.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat dari penelitian ini antara

lain:

1) Bagi penulis, penelitian ini menambah wawasan penulis tentang

pengaruh adanya penanaman modal asing terhadap perusahaan

dalam negeri khususnya pada PT. BNI Life Insurance.

2) Menambah khasanah pengetahuan dan referensi teknik

underwriting sebagai bahan kajian lebih lanjut, khususnya bagi

Page 25: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

12

mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

informasi agar lebih berpartisipasi secara aktif dalam

perkembangan asuransi,khususnya asuransi syariah.

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa

terdapatnya pemangkasan pengelolaan risiko oleh perusahaan asing, serta

peran penting underwriting didalam perusahaan asuransi jiwa diantaranya:

Penelitian Rubayah Yakob, Zulkornain Yusop dan Noriszura Ismail

(2010), Risk Management Efficiency of Conventional Life Insurers an Takaful

Operators. Pada penelitian ini terdapat tingkat efisiensi secara signifikan oleh

investor asing melalui pemangkasan pengelolaan seleksi risiko pada asuransi

jiwa konvensional dan syariah.

Penelitian Jianguo Chen and Nont Dhiensiri (2009), Determinants of

Dividend Policy: The Evidence from New Zealand. Pada penelitian ini

terdapat pengaruh yang besar terhadap pengelolaan risiko perusahaan di New

Zealand oleh investor asing atau luar negeri.

Penelitian Nimas Murnani (2016), Analisis Pengaruh Hasil

Underwriting Terhadap Tingkat Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus

Pada Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Tahun 2012-2014). Pada penelitian

Page 26: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

13

ini terdapat pengaruh yang signifikan oleh underwriting terhadap tingkat

profitabilitas, jumlah nasabah dan premi asuransi syariah di Indonesia.

Penelitian Miftahul Ulum (2010), Prosedur Underwriting Produk

Asuransi Kesehatan Kumpulan Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga. Pada

penelitian ini terdapat pengaruh yang besar oleh underwriting terhadap

jumlah klaim yang diajukan nasabah kepada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

Penelitian Adiek Chandra Thoriq (2004), Peranan Underwriting Pada

Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi pada PT. Bringin Life Syariah). Pada

penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peranan

underwriting pada proses seleksi risiko Bringin Life Syariah.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil dan Kesimpulan

Rubayah

Yakob,

Zulkornain

Yusop dan

Noriszura

Ismail (2010)

Risk Management Efficiency

of Conventional Life Insurers

an Takaful Operators

Analisis data

envelopment

(DEA)

Pada penelitian ini

terdapat tingkat efisiensi

secara signifikan oleh

investor asing melalui

pemangkasan pengelolaan

seleksi risiko pada

asuransi jiwa

konvensional dan syariah.

Jianguo Chen

and Nont

Dhiensiri

(2009)

Determinants of Dividend

Policy: The Evidence from

New Zealand

OLS regression Pada penelitian ini

terdapat pengaruh yang

besar terhadap

pengelolaan risiko

perusahaan di New

Zealand oleh investor

asing atau luar negeri.

Page 27: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

14

Nimas

Murnani

(2016)

Analisis Pengaruh Hasil

Underwriting Terhadap

Tingkat Solvabilitas

Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah Dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia

Tahun 2012-2014)

OLS regression Pada penelitian ini

terdapat pengaruh yang

signifikan oleh

underwriting terhadap

tingkat profitabilitas,

jumlah nasabah dan premi

asuransi syariah di

Indonesia.

Miftahul

Ulum (2010)

Prosedur Underwritng Produk

Asuransi Kesehatan

Kumpulan Pada PT. Asuransi

Takaful Keluarga

Analisis

Deskriptif

Pada penelitian ini

terdapat pengaruh yang

besar oleh underwriting

terhadap jumlah klaim

yang diajukan nasabah

kepada PT. Asuransi

Takaful Keluarga.

Adiek

Chandra

Thoriq (2004)

Peranan Underwriting Pada

Perusahaan Asuransi Jiwa

(Studi pada PT. Bringin Life

Syariah)

Analisi Deskriptif Pada penelitian ini

terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap

peranan underwriting pada

proses seleksi risiko

Bringin Life Syariah

Page 28: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskursus Asuransi

Landasan syariat Islam yang menjadi rujukan dalam manajemen risiko

(underwriting) dapat dilihat dalam Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

dalam kandungan surat Yusuf ayat 43-49 yang artinya adalah sebagai berikut:

Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya

aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan

oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang

hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka:

"Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat

mena’birkan mimpi." (43) Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi

yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu mena’birkan mimpi itu."

(44) Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat

(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan

kepadamu tentang (orang yang pandai) mena’birkan mimpi itu, maka utuslah

aku (kepadanya)." (45) (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia

berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami

tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh

ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan

(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar

mereka mengetahuinya." (46) Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh

tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah

Page 29: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

16

kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (47) Kemudian

sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa

yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari

(bibit gandum) yang kamu simpan. (48) Kemudian setelah itu akan datang

tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu

mereka memeras anggur." (49). (Haddad, 2014)

Ayat diatas menggambarkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala

mengajarkan kepada kita untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi

kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan diri kita baik secara

fisik maupun materi. Pesan yang dapat ditangkap adalah agar hidup dijalani

dengan penuh rencana dan strategi mengahdapi hal-hal buruk yang timbul di

masa yang akan datang.

Dalam Hadits Riwayat at-Turmudzi yang artinya, “Diriwayatkan dari

anas bin Malik, ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

wa sallam tentang (untanya): Apa unta saya ini, saya ikat saja atau langsung

saya bertawakal pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?, Bersabda Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Pertama ikatlah unta itu, kemudian

bertawakalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (HR. at-Turmudzi dan

dihasankan Al-Albani dalam Shohih Jami Ush Shogir) Ini memberikan

makna bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan tuntunan

kepada manusia agar selalu bersikap waspada terhadap kerugian atau

musibah yang akan terjadi, bukannya langsung menyerahkan segalanya

kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits diatas mengandung nilai implisit

Page 30: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

17

agar kita selalu menghindari dari risiko yang membawa kerugian pada diri

kita, baik itu berbentuk kerugian materi maupun kerugian yang berkaitan

dengan diri manusia (jiwa). (Haddad, 2014)

Dalam menentukan hukum asuransi terjadi perbedaan pendapat

beberapa para ulama. Perbedaan tersebut adalah mengenali halal dan

haramnya asuransi syariah saat ini. Ulama yang berpendapat bahwa asuransi

syariah haram adalah Yusuf al-Qardlawi dan Isa ‘Abduh. Menurut mereka,

bahwa pada asuransi yang ada pada sekarang ini terdapat unsur-unsur yang

diharamkan seperti judi. Pendapat ini diperkuat dengan menggunakan dalil

aqli dan dalil naqli. Secara eksplisit, hukum mengenai asuransi tidak tertuang

dalam al-Qur’an ataupun as-Sunnah. Namun, didalam seorang mukmin

dituntut didalam melakukan sebuah transaksi (perjanjian) tidak mengandung

sesuatu yang secara garis besar telah diharamkan di nash maupun hadits.

Selanjutnya, menurut ulama yang berpegang pada pendapat ini menemukan

bahwa asuransi sama dengan judi, karena tertanggung akan mengharapkan

sejumlah harta tertentu seperti halnya dalam judi. Oleh karena itu, dengan

alasan inilah asuransi dilarang. Seperti yang terdapat dalam surat Al-Maidah

ayat 90: ”Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah

Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar

kamu mendapat keberuntungan” (Mukhtamar Nadhatul Ulama, 2004)

Asuransi mengandung ketidakjelasan dan ketidakpastian

(jahalat dan ghoror), karena si tertanggung diwajibkan membayar sejumlah

Page 31: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

18

premi yang telah ditentukan, sedangkan berapa jumlah yang dibayarkan tidak

jelas, lebih dari itu belum ada kepastian apakah jumlah tertentu itu akan

diberikan kepada tertanggung atau tidak. Hal ini sangat tergantung pada

kejadian yang telah ditentukan. Mungkin ia akan seluruhnya, tapi mungkin

juga tidak memperoleh sama sekali. Asuransi mengandung unsur riba, karena

mungkin ahli waris akan memperoleh sejumlah uang yang jumlahnya lebih

besar dari pada premi yang dibayarnya. Sedangkan dalam islam riba telah

nyata dilarang sebagaimana dinyatakan dalam al-qur’an surat Al-Baqoroh

275: “orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama

dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,

lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)

kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah

penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”(Antonio, 2004)

Selanjutnya para ulama dan pemikir islam yang menganut pandangan

yang mengharamkan asuransi diantaranya adalah Muhammad Amin Bin

Umar, atau biasa dikenal dengan nama Syeikh Ibnu Abidin, adalah salah satu

fuqaha islam dari mazhab Hanafi. Dalam bukunya yang terkenal Hasyihah

Ibnu Abidin ia menyatakan bahwa “tidak diizinkan bagi para pedagang untuk

Page 32: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

19

mengambil uang pengganti dari barang-barang dagangannya yang telah

musnah karena praktik tersebut dianggap sesuatu yang tidak lazim ataupun

wajib”. Sementara itu ulama lain yang lebih keras mengharamkan asuransi

adalah Syeikh Muhammad Al Ghazali, dikatakan oleh beliau bahwa konsep

asuransi dikatakan haram karena beberapa alasan, diantaranya adalah sebagai

berikut: (Nurul Huda, 2010)

1) Di akhir masa asuransi, dana asuransi akan di kembalikan beserta

bunganya

2) Adanya penggantian akan kerugian kepada pihak yang terjamin tidak

dapat diterima dengan syarat islam, karena perjanjian asuransi

bukanlah kerja sama dimana terdapat keuntungan dan kerugian.

3) Perusahaan asuransi tidak pernah bebas dari bungan ataupun

kegiatan ribas lainnya.

4) Hanya sebagian kecil yang mengikuti asuransi yang akan merasakan

asuransi tersebut. Praktik ini juga mirip dengan perjudian.

Selain itu juga ada pandangan yang ketiga, yang setuju pengharaman

asuransi adalah Hisan yang menyatakan bahwa dalam akad asuransi terdapat

perjanjian muawadhah maliyah yang sangat rentan mengandung gharar,

dimana dalam perjanjian terseut terdapat pergantian uang dalam jumlah besar

dengan status gharar yang juga besar. Meskipun begitu diantara para ulama

yang mengharamkan tentang asuransi ini pandangannya dapat dibagi menjadi

dua, yaitu yang memang mengharamkan asuransi, serta pandangan yang

Page 33: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

20

melarang konsep asuransi konvensional saja. Para ulama besar yang

berpandangan pada konsep yang ketiga tersebut diantaranya:

1) Qardhawi, ulama besar Al Azhar, Kairo. Beliau berpendapat bahwa

berbagai praktik yang ada dalam asuransi konvensional pada

dasarnya bertentangan dengan islam.

2) Yafie, salah seorang mantan Rais Am NU yang juga mantan Ketua

MUI. Dalam pandangan beliau dikatakan bahwa asuransi merupakan

satu produk barat yang tidak semuanya sesuai dengan islam,

sementara asuransi dalam bentuk perusahaan tidak sesuai dengan

islam.

3) Para ulama dalam muktamar ekonomi islam yang diselenggarakan

di Mekkah pada 1976 menyatakan bahwa konsep asuransi

konvensional pada dasarnya adalah haram dikarenakan mengandung

prinsip gharar dan riba. Karena itulah perlu adanya pengaturan

secara tersendiri dalam dunia asuransi agar dapat terwujud konsep

asuransi yang sesuai dengan islam. Pandangan ini lalu dianut oleh

DSN MUI dimana akhirnya DSN MUI membuat fatwa yang

berkaitan dengan pedoman umum asuransi islam di Indonesia.

Pendapat ulama yang memandang asuransi syariah halal diantaranya

adalah Musthofa Ahmad Zarqo dan Muhammad Al-Bahi. Pendapat ini dapat

dijelaskan pada uraian berikut ini : (Antonio, 2010)

1) Bahwa asuransi tidak terdapat nash al-Qur’an atau hadits yang

melarang asuransi. Oleh karena itu, selama perbuatan tersebut tidak

Page 34: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

21

digariskan kehalalan dan keharaman yang ada di kedua sumber

tersebut, sah untuk dilakukan.

2) Dalam asuransi terdapat kesepakatan dan kerelaan antara kedua

belah pihak.

3) Asuransi saling menguntungkan kedua belah pihak. Artinya seorang

klien dan perusahaan asuransi mendapatkan laba dari transaksi

tersebut. Seorang klien mendapatkan ganti rugi barangnya yang

hilang misalnya, sedangkan perusahaan tersebut juga mendapatkan

laba dari usahanya.

4) Asuransi mengandung kepentingan umum, sebab premi-premi yang

terkumpul dapat diinvestasikan dalam kegiatan pembangunan.

Dengan alasan kemaslahatan maka asuransi dapat meringgankan

beban orang lain, dapat membantu golongan orang yang lemah. Oleh

karena itu, hukum asuransi menjadi mubah (boleh).

5) Asuransi termasuk akad mudharobat antara pemegang polis dengan

perusahaan asuransi.

6) Asuransi termasuk syirkat ta’awuniyat usaha bersama yang

didasarkan pada prinsip tolong menolong.

Selanjutnya yang memiliki pendapat yang sama bahwa asuransi

diperbolehkan adalah Nurul Huda dan Mohamad Heykal dalam bukunya

yang berjudul Lembaga Keuangan Islam, menggunakan landasan hukum

sebagai berikut: (Amir Syarifudin, 2001)

Page 35: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

22

1. Al-Qur’an

Dalam Al Quran memang tidak pernah dijelaskan secara utuh tentang

praktik asuransi islam dan tidak ada satu ayat yang menjelaskan

tetntang ta’mim dan takaful. Akan tetapi dalam Al Quran terdapat

ayat yang memuat tentang nilai nilai asuransi islam.

a) Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk mempersiapkan

hari depan pada QS. Al-Hasyr ayat 18 dan Yusuf ayat 47-49.

b) Perintah untuk saling tolong menolong dan bekerja sama pada

QS. Al-Maidah ayat 2 dan Al-Baqarah ayat 185.

c) Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk melindungi dalam

keadaan sulit pada QS. Al- Quraisy ayat 4 dan Al-Baqarah 126

d) Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk bertawakal dan

optimis dalam berusaha pada QS. Taghabun ayat 11 dan

Lukman Ayat 34.

2. Sunnah Nabi

a) Hadits tentang aqilah Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a

(dalam kitab Fath Al-Bari, HR. Bukhari). Hadist tersebut

menjelaskan tentang praktik aqilah yang telah menjadi tradisi

di masyarakat arab. Aqilah dalam hadis diatas memaknai

dengan ashabah (kerabat dari orang tua laki-laki) yang

mempunyai kewajiban menanggung denda atau diyat jika ada

salah satu anggota suku yang lain. Penanggungan bersama

oleh aqilah-nya merupakan suatu kegiatan yang mempunyai

Page 36: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

23

unsur seperti yang berlaku pada bisnis asuransi. Kemiripan ini

didasarkan atas adanya prinsip saling menanggung (takaful)

antar anggota suku.

b) Hadis tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.(HR. Muslim)

c) Hadis tentang anjuran meninggalkan ahli waris yang kaya.

Diriwayatkan dari Amir bin Sa’ad bin abi Waqasy.(HR.

Bukhari)

d) Hadis tentang mengurus anak yatim (kifl-al-yatim).

Diriwayatkan dari Sabal bin Saad r.a.(HR. Bukhari)

e) Hadis tentang menghindari resiko. Diriwayatkan dari Anas bin

Malik r.a.(HR. At-Tarmidzi)

3. Ijtihad

a) Fatwa sahabat, praktik sahabat berkenaan dengan pembayaran

hukuman (ganti rugi) pernah dilaksanakan oleh khalifah kedua,

Uman Bin Khatab mereka berkata orang-orang yang mana

tercantum dalam diwan tersebut berhak menerima bantuan dari

satu sama lain dan harus menyumbang untuk pembayaran

hukuman (ganti rugi) atas pembunuhan (tidak sengaja) yang

dilakukan oleh salah seorang anggota masyarakat mereka"

Umarlah orang yang pertama kali mengeluarkan perintah

untuk menyiapkan daftar secara profesional perwilayah, dan

orang-orang yang terdaftar diwajibkan saling menanggung

Page 37: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

24

beban.(Fatwa dan Ijtihad Umar bin Khaththab, M Abdul Aziz

al-Halawi)

b) Ijma', para sahabat telah melakukan ittifaq (kesepakatan)

dalam hal aqilah yang dilakukan oleh khalifah Umar bin

Khatab. Adanya Ijma' atau kesepakatan ini tampak dengan

tidak ada sahabat lainnya yang menentang pelaksanaan aqilah

ini. Aqilah adalah iuran darah yang dilakukan oleh keluarga

dari pihak laki-laki (ashabah) dari sisi pembunuh (orang yang

menyebabkan kematian orang lain secara tidak sewenang-

wenang). Dalam hal ini kelompoklah yang menanggung

pembayaran, karena sipembunuh merupakan anggota dari

kelompok tersebut. Dengan tidak adanya sahabat yang

menentang khalifah Umar r.a., bisa disimpulkan bahwa telah

terdapat ijma' dikalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa

sallam mengenai persoalan ini.

c) Qiyas, dalam kitab Fath Al-Bari disebutkan bahwa dengan

datangnya islam sistem aqilah diterima oleh Rasul Shallallahu

‘alaihi wa sallam menjadi bagian dari hukum islam.

d) Istihsan, beralih dari penetapan hukum berdasarkan adat

kebiasaan. Adapun mekanisme istihsan berlaku dari kebiasaan

aqilah di kalangan suku arab kuno/pra islam. Letak dari

fenomena sebenarnya dari sistem ini adalah dapat mengubah

Page 38: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

25

dan meminimalisasi aksi balas dendam yang berkelanjutan

dimasa yang akan datang.

e) Fatwa Majelis Ulama Indonesi (MUI) No:21/DSN-

MUI/X/2001, tentang pedoman asuransi syariah.

Pendapat selanjutnya adalah membolehkan asuransi syariah yang

bersifat sosial dan mengharamkan asuransi yang semata-mata bersifat

komersial. Mereka yang berpendapat adalah Muhammad Abu Zahrah,

menyatakan bahwa asuransi diperbolehkan, asal yang bersifat sosial dan

mengharamkan asuransi yang semata-mata bersifat komersial. Dalil yang

memperkuat argument tersebut tidak jauh beda dengan yang dikemukakan

oleh kedua kelompok yang diatas, akan tetapi pendapat yang ketiga ini

mengambil jalan tengah dari kedua “perselisihan” tersebut. Pada dasarnya,

pendapat ke tiga ini ditopang dengan argumentasi yang kemaslahatan. Bahwa

didalam asuransi terdapat kemadharatan akan tetapi disisi lain

terdapat kemaslahatan yang perlu diperhatikan. Kelompok ini membuang

kemadharatan yang ada dan hanya mengambil kemaslahatan saja. (Amir

Syarifudin, 2001)

Golongan keempat, adalah menyatakan bahwa asuransi merupakan

kategori syubhat sebab tidak diketemukan dalil yang secara tegas

mengharamkan dan tidak adapula yang melarangnya. Golongan keempat

menyatakan syubhat, karena tidak ada dalil-dalil syar’i baik dalam al-qur’an

maupun hadits yang secara jelas mengharamkan ataupun menghalalkan

asuransi, dan apabila hukum asuransi di kategorikan syubhat.

Page 39: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

26

Konsekuensinya kita dituntut bersikap hati-hati menghadapi asuransi dan kita

baru diperbolehkan mengambil asuransi, apabila kita dalam keadaan darurat

(emergency) atau hajat/kebutuhan (necessity). (Amir Syarifudin, 2001)

B. Teknik Underwriting Jiwa Individu Konvesional

Dalam dunia asuransi sering kita mendengar istilah underwriting atau

underwriter. Underwriting bertanggung jawab atas penilaian dan

penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung,

serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tertanggung atas

risiko tersebut. Sementara underwriter adalah orang yang melakukan fungsi

dari underwriting. (Akademi Asuransi, 2014)

Underwriting dianggap profesional jika setiap risiko dievaluasi secara

akurat, diklasifikasikan secara layak, disetujui untuk jumlah premi yang

memadai atau ditolak secara tepat. Underwriting yang profesional memiliki

manfaat yang penting bagi perusahaan asuransi dan pemiliknya, para

tertanggung dan tenaga penjual asuransi. Underwriting yang profesional

membantu perusahaan asuransi untuk tetap bersaing dan memiliki kondisi

keuangan yang sehat dengan laba perusahaan ditentukan oleh pengendalian,

pengeluaran, penetapan harga produk yang tepat dan pelaksaaan penilaian

yang logis dalam melakukan underwriting. (AAMAI, 2014)

Tugas underwriting melakukan proses penyelesaian dan

pengelompokan risiko yang akan ditanggung. Tugas tersebut merupakan

elemen yang esensial dalam operasional perusahaan asuransi, karena dengan

Page 40: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

27

hadirnya underwriting akan mendatangkan laba melalui distribusi risiko.

Pada prakteknya untuk menarik nasabah harus ada proporsi yang sama antara

risiko yang baik dengan risiko yang kurang menguntungkan dalam kelompok

yang diasuransikan, sehingga proporsi yang baik tersebut mendatangkan laba

bagi perusahaan. (Abdullah, h.104).

Sebelum memberikan keputusan underwriting, seorang underwriter

harus mempertimbangkan pengaruh risiko dan jenis polis yang diinginkan

oleh calon tertanggung. Jenis-jenis risiko yang mempengaruhi penetapan

underwriting antara lain (Abdullah, h. 105):

1. Increasing risk (risiko menarik), ada beberapa penyakit tertentu,

misalnya besarnya risiko akan bertambah berat sesuai dengan

kenaikan umur calon tertanggung.

2. Risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis. Makin

lama polis berjalan, risiko semakin menurun.

3. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap), pada jenis ini

risiko tambahan berada pada tingkat yang tetap selama masa

pertanggungan.

Pada kurun waktu 3 (tiga) tahun kebelakang ini, underwriting jiwa

individu konvensional menjadi sorotan dan sangat digenjot kinerjanya. Ini

semata-mata dilakukan demi pencapaian target dan pertumbuhan perusahaan.

Terutama pada unit bisnis pemasaran seperti bancassurance dan agency.

Setiap nasabah yang didapatkan oleh bancassurance dan agency, seleksi

risikonya dilakukan oleh underwriting jiwa individu. Secara umum dapat

Page 41: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

28

digambarkan proses dari underwriting dalam sebuah perusahaan asuransi jiwa

individu sebagai berikut: (BPP, 2014)

1. Sales Activities

Yaitu pemasar menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah yang

dibantu dengan brosur dan ilustrasi.

2. SPAJ Filling

Yaitu nasabah mengisi Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ),

melengkapi dokumen dan melakukan pembayaran premi pertama.

3. SPAJ Submission

Tenaga pemasar/sales support memeriksa dan mengirimkan SPAJ ke

Head Office, yang kemudian dilakukan entry data atau pemindahan data

dari SPAJ ke sistem yang dinamakan BLAPP. Untuk entry data

dilakukan oleh vendor atau pihak ketiga.

4. Underwriting Process

Underwriter memeriksa SPAJ, memeriksa kelengkapan data, memasukan

dana pembayaran premi yang telah disetor nasabah, melakukan verifikasi

data, melakukan seleksi risiko dan terakhir memberikan hasil dari seleksi

resiko atau biasa disebut decision.

5. Policy Printing and Delivery

SPAJ yang lolos seleksi risiko kemudian dicetak menjadi polis dan

dikirimkan ke nasabah. Untuk polis yang gagal dalam proses pengiriman

akan dikirimkan kembali ke Head Office atau kantor pusat, untuk dicek

Page 42: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

29

kembali dan dilakukan telekonferensi kepada nasabah terkait alamat

pengiriman polis.

Selanjutnya penulis paparkan mengenai fungsi dari setiap bagian

underwriting jiwa individu sebagai berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu,

h.3)

1. Register and Monitoring

• SPAJ register

• Melakukan monitoring terkait upload data dari entry SPAJ yang

dilakukan oleh vendor

• Melakukan approval terkait pencetakan polis dan melakukan

monitoring printing polis.

• Mengirimkan pesan (sms) kepada nasabah terkait proses printing

polis

• Mengirimkan e-policy (polis elektronik) kepada nasabah melalui

email

• Mengkompilasi status pengiriman polis

• Reporting

2. Verificator

• Melakukan verifikasi data kelengkapan dokumen dan SPAJ

• Penginputan dana yang sudah dibayarkan nasabah dari sistem

rekening penampungan pembayaran polis

• Melakukan input referral, yaitu data dari pihak atau staf BNI yang

membantu tenaga pemasar dalam mencari dan mendapatkan nasabah

• Melakukan jet case, yaitu untuk setiap nasabah dengan premi

minimal 100 juta keatas akan menjadi priority customer dan

didahulukan dalam proses seleksi risiko serta pencetakan polis

(special case)

Page 43: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

30

• Melakukan verifikasi manual SPAJ (entry) atau tanpa sistem dan

bantuan dari vendor, terkait dengan produk SPAJ tertentu, yaitu

Hyend, Maxima pro, Double Power serta upload fail

• Melakukan input dari entry data yang dilakukan oleh vendor

3. Underwriter

• Verifikasi

• Seleksi risiko

• Proses reasuransi dan re-underwriting

• Pemesanan investasi

• Manajemen pending dari SPAJ yang belum menjadi polis untuk

produk tertentu, yaitu Hyend, Maxima pro, Double Power

4. Underwriting Helpdesk

• Melakukan follow up pending melalui report pending, mengirim sms

pending kepada tenaga pemasar dan nasabah, telekonferensi kepada

nasabah, akseptasi atau decision dari pending SPAJ

• Pembayaran medical kepada provider atau klinik yang bekerjasama,

yang dilakukan oleh nasabah berdasarkan keputusan dari

underwriting

• Melakukan pengembalian premi dari SPAJ yang sudah kadaluarsa

artinya proses pending lebih dari 60 hari ataupun pembatalan SPAJ

yang diajukan oleh nasabah

5. Quality Assurance

• Melakukan pengecekan dari SPAJ yang telah lolos tahap seleksi

risiko (quality control) sebelum dilakukan pencetakan polis dan

menjadi polis.

Dalam setiap seleksi risiko yang dilakukan oleh underwriter, tidak

jarang ditemukan calon nasabah yang menderita atau memiliki penyakit

tertentu, tetapi pada prinsipnya dapat diterima dengan syarat dikenakan

Page 44: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

31

tambahan premi atau ekstra premi karena medis (EM). Adapun kondisinya

sebagai berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu, h.50)

Tabel 2.1 Underwriting Medical Table

Jumlah Resiko Awal Usia (tahun)

USD ($) Rupiah 17 - 45 46 - 50 51 - 55 56 - 60 61 - 70

< 30.000 < 300.000.000

30.001 - 60.000 300.000.001 - 600.000.000 B B

60.001 - 90.000 600.000.001 - 900.000.000 A B C C

90.001 - 180.000 900.000.001 - 1.800.000.000 B C D D

180.001 - 200.00. 1.800.000.001 - 2.000.000.000 E

> 200.000 > 2.000.000.000 F

Keterangan

NM Non Medical

A LPK + Urine

B LPK + Urine + ECG + Lemak Darah + Gula Darah Puasa

C LPK + Urine + ECG + Analisa Darah Lengkap + Thorax Foto

D LPK + Urine + ECG + Analisa Darah Lengkap + Traedmill Test + Thorax Foto

E LPK + Urine + ECG + Analisa Darah Lengkap + Traedmill Test + Thorax Foto + Imunoserologi +

Tumor Marker

F LPK 2 Dokter berbeda + Urine + Analisa Darah Lengkap + Traedmill Test + Thorax Foto +

Imunoserologi + Tumor Marker

TABEL MEDIS SYARAT ANAK - ANAK (JUVENILE)

Jumlah Resiko Awal Usia Masuk

USD ($) Rupiah 6 bulan -

1 tahun 1 - 5 6 - 10 11 – 16

< 40.000 < 400.000.000

40.001 - 50.000 400.000.001 - 500.000.000 A A

50.001 - 75.000 500.000.001 - 750.000.000 A A B B

75.001 - 100.000 750.000.001 - 1.000.000.000 A A B B

Keterangan

NM Non Medical

A LPK anak

B LPK + Urine

Manfaat yang didapat dari nasabah yang mengikuti asuransi adalah

uang pertanggungan (UP). Ternyata tidak semua beban dari uang

Page 45: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

32

pertanggungan menjadi milik BNI Life Insurance. Ada ketentuan khusus dan

dengan kondisi tertentu uang pertanggungan menjadi beban bersama atau di

berikan sebagian kepada reasuransi. Reasuransi yang bekerjasama dengan

BNI Life Insurance adalah ReIndo dan Marein. Reasuransi adalah asuransi

yang diasuransikan ulang kepada pihak ketiga. Menurut UU No. 2 Tahun

1992, Pengertian Reasuransi adalah usaha asuransi yang memberikan jasa

dalam asuransi ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi

kerugian atau perusahaan asuransi jiwa (UU No. 2 Tahun 1992). Berikut

otoritas atau pembagian batasan uang pertanggungan antara perusahan

asuransi dan Reasuransi: (BPP Penerbitan Polis Individu, h.55)

Tabel 2.2 Insurance Life Authority and Retention

Usia Masuk (th)

Underwriting Limit Retensi Penanggung Beban Asuransi

17 - 45 Rp. 2,000,000, 000 Rp. 500,000,000 Rp. 1,500,000,000

46 - 55 Rp. 600,000,000 Rp. 500,000,000 Rp. 100,000,000

56 - 70 Rp. 300,000,000 70% 30%

Pada prakteknya didalam sebuah perusahaan asuransi, tidak jarang

ditemui satu nasabah yang membeli lebih dari satu produk asuransi, karena

memang tidak terdapat batasan pembelian polis dari perusahaan asuransi

kepada nasabah. Tetapi dalam manejemen risiko dikenal dengan JRA atau

Jumlah Risiko Awal yaitu akumulasi dari pertanggungan asuransi dasar

ditambah rider (pada saat pengajuan baru) ditambah akumulasi dari

pertanggungan asuransi dasar ditambah rider (sebelumnya). (BPP Penerbitan

Polis Individu, h.77)

Page 46: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

33

Adapula dalam kondisi tertentu JRA seperti diatas tidak

diperhitungkan pada saat usia polis sebelumnya lebih dari 2 tahun, dengan

syarat sebagai berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu, h.77)

1. Polis masuk kategori non medical atau tidak ada overwight hingga

obesitas, pekerjaan tidak berisiko dan tidak ada riwayat penyakit

atau dirawat bahkan operasi.

2. Polis masuk kategori medical dengan kondisi harus standar atau

clean case tanpa permintaan medis lain dan pending medis

lainnya.

Dalam usia tertentu underwriter memiliki batasan jumlah maksimum

uang pertanggungan (Sum Insured) berdasarkan kelompok usia sebagai

berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu, h.54)

Tabel 2.3 Sum Insured

Kelompok Usia Jumlah Maksimum Uang Pertanggungan

18-19 15-20 x Pendapatan Tahunan

30-49 20-25 x Pendapatan Tahunan

50-59 10-15 x Pendapatan Tahunan

>60 7-10 x Pendapatan Tahunan

Dengan adanya batasan pada uang pertanggungan bertujuan untuk

menghindari moral hazard yang dilakukan oleh nasabah. Karena pada

dasarnya dengan batasan tersebut seleksi risiko akan lebih baik, karena

batasan usia dapat dipandang dari segi jenis pekerjaan dan risiko penyakit

pada usia tertentu (Lubis, 2016)

Page 47: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

34

Permintaan dokumen financial biasa diterapkan oleh underwriter

dengan kondisi tertentu sebagai berikut: (BPP, 2014)

Tabel 2.4 Financial Document Requirement

Kondisi Uang Pertanggungan/

Premi Dokumen Financial

UP < 1,8 Milyar -

Premi < 500 Juta

UP 1,8 Milyar - 2 Milyar Financial Questionare

Premi 500 Juta - 1 Milyar

UP > 2 Milyar Financial Questionare + Dokumen Financial Premi > 1 Milyar

Tabel financial mengatur berdasarkan uang pertanggungan yang

diajukan nasabah. Dokumen yang diminta berbeda sesuai dengan besarnya

risiko atau besarnya uang pertanggungan yang diajukan nasabah.

Setiap perusahaan asuransi memiliki lima prinsip yang mendasari

suatu pertanggungan, hal yang mana kelima prinsip tersebut berlaku mutlak

dalam suatu perikatan asuransi, yaitu : (Akademi Asuransi, 2014)

1. Insurable Interest

2. Utmost good faith principle

3. Indemnity

4. Subrogation

5. Contribution and chronologis

Pada teknik underwriting terkait dengan seleksi risiko biasa muncul

istilah insurable interest. Insurable Interest (Prinsip Kepentingan yang

dipertanggungkan) merupakan suatu prinsip yang penting dalam asuransi,

dimana Insurable Interest memberikan kepada seseorang (pemegang polis)

Page 48: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

35

hak untuk mengasuransikan, karena adanya hubungan keuangan yang di-akui

oleh hukum antara pemegang polis dengan pokok pertanggungan

(tertanggung), dimana yang menjadi pokok perjanjian asuransi adalah

kepentingan keuangan yang dimiliki seseorang tertanggung dalam pokok

pertanggungan tersebut (AAMAI, 2014).

Calon Pemegang Polis (CPP) dan Calon Tertanggung (CT) harus

memiliki hubungan insurable interest karena memiliki kepentingan ekonomis

atau financial jika tertanggung mengalami resiko pertanggungan asuransi.

Kemudian antara tertanggung dan pembayar premi atau beneficiary harus

memiliki hubungan insurable interest, karena jenis resiko atau pure risk ahli

waris akan menderita kerugian financial jika tertanggung mengalami resiko

pertanggungan asuransi. (Akademi Asuransi, 2014)

Terkait dengan penjelasan sebelumnya, tidak diperlukannya dokumen

penjelasan jika hubungan tertanggung dengan pemegang polis adalah

suami/istri, anak/orang tua. Sementara pada hubungan ahli waris dan

beneficiary dengan tertanggung adalah keluarga sedarah sekandung, orang

tua, kakek/nenek, adik/kakak, suami/ istri dan yang terakhir cucu.

Pengajuan asuransi tidak hanya berasal dari warga Indonesia,

melainkan adapula berasal dari warga negara asing (foreign) yang berdomisili

di wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Foreign

diperbolehkan sebagai calon pemegang polis dan calon tertanggung dengan

Page 49: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

36

persyaratan tertentu serta melengkapi dokumen antara lain : (BPP Penerbitan

Polis Individu, h.58).

1. Melampirkan Identitas diri berupa Passport dan dokumen

tambahan yang dapat menyakinkan tentang profil nasabah seperti :

- KIM/KITAS

- Surat Referensi dari seseorang berkewargaan Indonesia

atau perusahaan/instansi/pemerintah Indonesia

2. Memiliki alamat domisili di Indonesia.

3. Memiliki rekening bank di Indonesia untuk pembayaran premi

lanjutan dengan autodebt dan pembayaran benefit.

4. Mengisi Form Foreign Questionare

Pada tahun 2016, OJK sedang menggalakan program KYC atau Know

Your Customer dan Anti Money Laundering. Program Know Your

Customer dan Anti Money Laundering bertujuan untuk mengimple-

mentasikan UU No. 15/2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Hal ini

dimaksudkan agar bank-bank di Indonesia tetap termasuk

kategori cooperative country, sehingga dapat terus melakukan transaksi

keuangan dengan dunia internasional. Program ini bersifat Teknik Anti

Money Laundering (AML) operasional, sistematis, integratif, dan fokus pada

hal-hal sensitif nasabah sebagaimana telah diatur dalam UU No. 25/2003 dan

mengimplementasikan PBI No. 3/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 dan

perubahan No. 3/23/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. Program ini juga

bertujuan untuk mengoperasionalkan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your

Page 50: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

37

Customer Principles/KYC) dan Anti Money Laundering guna menghindarkan

Indonesia menjadi ajang pencucian uang. (OJK, 2016)

KYC adalah pengenalan pelanggan, dimana perusahaan asuransi harus

mengenal nasabah seperti identitas, sumber penghasilan, alamat tempat

tinggal, tempat usaha maupun kantor pelanggan. Hal ini untuk menghindari

adanya transaksi pencucian uang. Tujuan KYC antara lain : (Akademi

Asuransi, 2014):

• Memungkinkan perusahaan asuransi mengenal dan memahami para

nasabah dan intermediari perusahaan.

• Mentaati sepenuhnya pelaksanaan Undang-Undang Anti Pencucian

Uang dan Kontra Pendanaan Terorisme.

• Untuk memungkinan Perusahaan Asuransi memiliki identifikasi

positif atas para pelanggannya.

• Menyediakan sistem pengawasan internal pada kegiatan yang sedang

berlangsung.

• Informasi yang terkumpul dari nasabah

adalah untuk keperluan penutupan asuransi dan akan tetap

dijaga kerahasiaannya.

Pencucian uang terdiri dari serangkaian transaksi keuangan kompleks,

berasal dari dana yang dikembangkan secara ilegal. Transaksi ini bertujuan

untuk menyamarkan asal dari dana tersebut dengan cara menyusupkan

bagian-bagian pada sektor ekonomi dan keuangan di dalam maupun melintasi

batas-batas negara. Dasar kebijakannya Know Your Customer Principles (KYC)

sebagai berikut (akademi asuransi):

Page 51: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

38

• Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30/ PMK.010/2010 mengenai

aplikasi dari prinsip “Knowing Your Customer” yang

memasukkan perubahan-perubahan yang dibuat untuk

mengkriminalisasi pendanaan terorisme.

• Keputusan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Pengawas

Keuangan (BAPEPAM) No. PER01/BL2011/ tentang pelaksanaan

pedoman dari implementasi prinsip Knowing Your Customer (KYC)

bagi perusahaan asuransi.

• Standar dan kebijakan internal yang dimiliki oleh perusahaan.

Sebagai perusahaan asuransi yang taat pada kebijakan dan peraturan

di Indonesia, adapula kebijakan yang dilakukan PT. BNI Life Insurance dan

underwriting dalam mendukung program KYC dan AML sebagai berikut:

(BPP, 2014)

1. Setiap bulan unit underwriting harus menyerahkan laporan kepada

unit compliance terkait transaksi pembayaran premi pertama

dengan premi mulai dari Rp. 100.000.000,- untuk nasabah

perorangan maupun nasabah berbadan hukum.

2. Jika terdapat transaksi pembayaran premi pertama diatas Rp.

500.000.000,- dan calon pemegang polis/pembayar premi

(beneficiary owner) merupakan perorangan atau perusahaan yang

termasuk dalam kategori profil profesi berisiko tinggi pada praktik

pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka unit underwriting

wajib melaporkan kepada unit compliance

Page 52: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

39

3. Profil nasabah yang masuk kategori berisiko tinggi adalah pejabat

negara, pejabat pemerintahan, pejabat BUMN, aparat penegak

hukum, pengurus partai politik hingga anggota legislatif.

C. Teknik Underwriting Jiwa Individu Syariah

Teknik underwriting syariah dalam asuransi syariah sama dengan

asuransi konvensional. Namun, dalam asuransi syariah untuk menyeleksi

risiko terdapat dua elemen penting yaitu seleksi dan pengklasifikasian. Seleksi

merupakan proses perusahaan dalam mengevaluasi permintaan asuransi oleh

calon peserta untuk menentukan batas risiko yang dimiliki calon peserta.

Pengklasifikasian merupakan proses penetapan individu ke dalam kelompok

individu yang sekiranya mempunyai kemungkinan kerugian sama. Untuk

syariah penekanan utama underwriting harus bersifat wasathon (tengah-

tengah) yaitu penekanan pada rasa keadilan bagi nasabah dan perusahaan.

(Syamsul, 2014)

Tujuan utama underwriting melindungi perusahaan terhadap seleksi

kerugian. Namun, proses underwriting perusahaan asuransi tetap berfokus

pada pemberian persetujuan dan penerbitan pertanggungan dengan prinsip

sebagai berikut : (Abdullah, 2006)

▪ Bertanggung jawab dalam risk assessment atau penilaian risiko yaitu,

proses penentuan tingkat risiko setiap/group calon tertanggung

dimana setiap tertanggung membayar premi yang mencerminkan

tingkat risiko yang dimiliki dan sesuai dengan produk asuransi yang

diajukan.

▪ Wajar dan adil bagi para tertanggung dan perusahaan.

▪ Dapat disampaikan oleh agent

Page 53: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

40

▪ Memberikan profit bagi perusahaan

Seorang underwriter merupakan bagian penting dari perusahaan

asuransi. Untuk itu tugas dan fungsi underwriter harus dijalankan dengan

prinsip keadilan, baik untuk peserta atau perusahaan asuransi. Adapun

tugas dan fungsi underwriter antara lain: (Ali, 2014)

• Mempertimbangkan risiko yang diajukan.

• Memutuskan untuk menerima atau menolak pengajuan.

• Menentukan syarat dan beberapa ketentuan serta lingkup ganti

rugi.

• Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta.

• Mempertahankan, meningkatkan dan mengamankan margin profit.

• Menilai dan menggolongkan tingkat risiko yang dimiliki oleh

seorang calon tertanggung atau sekelompok orang dalam

pertanggungan sehubungan dengan produk asuransi tertentu.

• Mengambil keputusan untuk menerima atau menolak risiko.

Kewenangan underwriter menyetujui dan menerbitkan polis yang

harus memenuhi tiga kriteria sebagai berikut (Abdullah, 105):

1. Equitable to the client (adil bagi nasabah), salah satu prinsip dasar

bahwa tertanggung harus membayar sejumlah premi yang

proporsional dengan tingkat risiko tertanggung yang diasumsikan

perusahaan. Bila permohonan asuransi diterima, perusahaan

asuransi harus menentukan tingkat risiko dan jumlah premi yang

wajar untuk risiko tersebut.

Page 54: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

41

2. Deliverable by the agent (dapat dijual oleh agent), konsumen

membuat keputusan terakhir mengenai apakah polis asuransi

tertentu dapat diterima. Jika konsumen memutuskan untuk tidak

membeli, maka polis tersebut tidak dapat diserahkan

(undeliverable) atau tidak diambil (not taken). Agar polis dapat

diterima nasabah maka harus memenuhi tiga persyaratan dasar

sebagai berikut:

• Polis tersebut harus menyediakan benefit yang memenuhi

kebutuhan konsumen.

• Biaya polis untuk pertanggungan yang disediakan oleh

polis harus sesuai dengan kemampuan konsumen.

• Tingkat premi yang dikenakan untuk pertanggungan harus

kompetitif dipasar.

3. Profitable to the company (menguntungkan perusahaan)

underwriting harus mengambil keputusan yang menguntungkan

perusahaan. Perusahaan asuransi memerlukan underwriter yang

sehat untuk menjamin hasil yang memuaskan dalam segi

keuangan. Maka tujuan utamanya untuk melindungi perusahaan

dari seleksi risiko yang merugikan. Lebih luas lagi tujuannya

menjamin ganti rugi yang dikeluarkan atas dasar term and

condition dan pada rate kontribusi asuransi syariah dengan

maksud merefleksi secara akurat tingkat risiko yang diberikan

kepada perusahaan.

Page 55: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

42

Dalam unit bisnis syariah atau underwriting jiwa individu syariah

pada BNI Life Insurance memiiki perbedaan dengan konvensional dalam

struktur undewrting. Jika pada konvensional terdapat unit new bussiness,

underwriting, dan quality control. Pada syariah semua dilakukan dalam satu

unit bisnis yaitu undewriting. Alasan ini dapat dimaklumi karena bisnis di

syariah masih sangat kecil dibandingkan konvensional. Berikut penulis

paparkan wewenang dalam unit underwriting jiwa individu syariah (BPP

Penerbitan Polis Individu Syariah, h.8).

1. Underwriting Individu

• Melakukan proses seleksi risiko produk Individu syariah dan

memberikan keputusan untuk medical sesuai autorithy yang

diberikan.

• Melakukan komunikasi dengan pihak reasuransi.

• Melakukan komunikasi dengan pihak medical provider.

• Melakukan control pelaksanaan di unit.

• Melakukan handling complaint dari tenaga pemasar

• Melakukan komunikasi dengan vendor.

• Mengajukan enhancement system

• Melakukan review SOP

2. Underwiting Helpdesk

• Melakukan proses konfirmasi pending data

• Melakukan pengiriman status SPAJS (Surat Pengajuan

Asuransi Jiwa Syariah) kepada tenaga pemasar

• Membuat memo pengembalian kontribusi atas SPAJS yang

terdapat kelebihan pembayaran kontribusi dan atau pembatalan

SPAJS, SPAJS ditolak/postponed.

• Filling dokumen

Page 56: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

43

• PIC untuk komunikasi dengan vendor

3. Quality Assurance

• Melakukan penerimaan berkas SPAJS yang sudah issued dari

underwriter

• Melakukan pengecakan terhadap data entry SPAJS di sistem

dengan berkas SPAJS dan dokumen kelengkapan lainnya

• Melakukan revisi terhadap data entry SPAJS yang sudah

issued apabila terdapat kesalahan entry data

• Memastikan data sistem untuk seluruh SPAJS issued telah

sesuai dengan berkas SPAJS beserta dokumen kelengkapan

lainnya

4. New Business Register

• Melakukan penerimaan dan registrasi dokumen SPAJS baru

• Melakukan screening kelengkapan dokumen SPAJS baru

• Melakukan komunikasi dengan sales support

5. New Business Pencetakan Polis

• Melakukan penarikan dan pengelolaan data polis yang sudah

dikonversi

• Melakukan pengecekan data sampel polis yang dikirimkan

oleh vendor

• Memberikan approval data sampel polis yang dikirimkan oleh

vendor

• Melakukan komunikasi dengan vendor pencetakan, vendor

pengiriman polis dan vendor pengarsipan dokumen

• Melakukan komunikasi dengan sales support terkait tindak

lanjut polis yang retur

• Melakukan pengarsipan dokumen (baik dalam bentuk soft

copy dan hard copy)

Page 57: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

44

Adapula tabel underwriting yang dimiliki oleh unit syariah sebagai

berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu Syariah, h.58)

Tabel. 2.5 Tabel Underwriting Jiwa Individu Syariah

Sebagai catatan ada beberapa ketentuan khusus dalah tabel

underwriting jiwa individu syariah sebagai berikut: (BPP Penerbitan Polis

Individu Syariah, h.59)

Page 58: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

45

1. Untuk santunan asuransi mulai dari Rp. 1.600.000.000 dilengkapi

dengan 2 LPK, Tumor Marker dan financial statement, selain

pemeriksaan laboratorium yang tercantum pada point E.

2. Untuk santunan asuransi mulai dari Rp. 3.000.000.000 dilengkapi

dengan financial statement dan dokumen financial lengkap.

Berkas yang diterima baik SPAJS baru atau dokumen kelengkapan

pending akan diseleksi oleh underwriter sesuai dengan batasan otoritas yang

ditetapkan oleh perusahaan. Secara berjenjang penulis paparkan otoritas pada

unit syariah sebagai berikut: (BPP Penerbitan Polis Individu Syariah, h.24)

Tabel. 2.6 Tabel Otoritas Underwriting Jiwa Individu Syariah

Dalam perkembangannya unit syariah dalam bentuk selain asuransi

pun masih tergolong berkembang, market share perbankan syariah di

Indonesia hingga 2016 masih dikisaran 4,6 % hingga 5 % (Rachim, 2016).

Kemudian bila peniliti bandingkan antara asuransi syariah dengan asuransi

konvensional berdasarkan market share, maka akan muncul data yang sangat

timpang. Pada tahun 2016 perbandingan antara asuransi syariah dan asuransi

konvensional bila dilihat dari segi market share adalah 4% berbanding 96%

(Rachim, 2016).

Page 59: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

46

Gambar. 2.1 Market Share Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

D. Etika Bisnis Profesi Asuransi Jiwa

Etika profesi merupakan sikap etis sebagai bagian integral dari sikap

hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika

profesi termasuk cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip

moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus

(profesi) kehidupan manusia. Etika profesi sebagai konsep etika yang

ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan

seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan

masyarakat atau terhadap konsumen. (Leonard, 2007)

Prinsip dasar di dalam etika profesi sebagai berikut : (Leonard, 2007)

1. Tanggung jawab

• Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

• Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain

atau masyarakat pada umumnya.

2. Keadilan.

Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa

yang menjadi haknya.

Page 60: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

47

3. Prinsip Kompetensi

Melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi

dan ketekunan.

4. Prinsip Prilaku Profesional

Berprilaku konsisten dengan reputasi profesi yang kita miliki.

5. Prinsip Kerahasiaan

Menghormati kerahasiaan informasi yang kita miliki dari tempat

dimana kita bekerja.

Pada bisnis asuransi biasa dikenal dengan kode etik profesi, yang

berlaku umum pada setiap unit bisnis ataupun sub unit bisnis. Yang melatar

belakangi adanya sebuah kode etik pada bisnis asuransi antara lain: (AAJI,

2014)

1. Bisnis asuransi merupakan bisnis yang berdasarkan pembagian

resiko, sehingga penting sekali untuk memastikan bahwa

keseluruhan kegiatan operasionalnya dijalankan dengan standar

etika yang tinggi.

2. Bisnis ini juga berlandaskan kepercayaan dan kejujuran, sehingga

dibutuhkan tanggung jawab dan profesionalisme yang tinggi pada

setiap pelaku bisnisnya.

3. Kerahasiaan dari para pemegang polis yang telah dipercayakan

kepada para pelaku bisnis asuransi harus dijaga ketat.

4. Para pelaku bisnis asuransi secara berkala harus memastikan bahwa

bisnisnya telah dijalankan dengan benar untuk menjaga keamanan

Page 61: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

48

keuangan para pemegang polis dan menjaga kredibilitas

perusahaan.

5. Para pelaku bisnis asuransi harus selalu menjaga efisiensi dalam

kinerjanya dan dapat memberikan pelayanan yang cepat kepada

pemegang polis serta dengan itikad baik dapat memberikan solusi

yang dibutuhkan oleh para pemegang polis.

Seorang underwriter yang profesional bukan hanya memiliki dasar

dan mengerti fungsi dari underwriting, melainkan dapat menjunjung tinggi

nilai-nilai kode etik dan etika bisnis yang baik. Setiap pekerjaan memiliki

risiko yang berbeda-beda dalam menghadapi suatu etika bisnis. Apalagi

underwriting yang menjadi pintu masuk diterima atau tidaknya nasabah

dalam sebuah sistem seleksi risiko. (AAJI, 2014)

E. Tantangan Underwriting Asuransi Jiwa

Sejak diterbitkannya Surat Edaran 32/SEOJK.05/2016 tentang Saluran

Pemasaran Produk Asuransi Melalui Kerja Sama dengan Bank atau

bancassurance, penambahan jumlah nasabah pada asuransi jiwa konvensional

maupun syariah menunjukan angka yang positif. (OJK, 2016) Alasan utama

adalah marketing atau tenaga pemasar yang dimiliki perusahaan asuransi jiwa

di Indonesia dapat mencari nasabah melalui data nasabah yang dimiliki oleh

kantor cabang bank, dimana tenaga pemasar ditempatkan pada kantor cabang

tersebut. Sehingga proses pengajuan asuransi menjadi lebih cepat, mudah dan

efisien. (Tuhirman, 2016) Semakin banyak nasabah yang dimiliki oleh

perusahaan asuransi jiwa, maka semakin besar pula beban yang dimiliki oleh

Page 62: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

49

underwriter. Proses seleksi risiko akan lebih menguras waktu dan fokus dari

seorang underwriter.

Pada prinsipnya kendala yang dihadapi mengenai fungsi dan peranan

dasar dari seorang underwriter adalah bersikap adil kepada nasabah,

perusahaan serta bagi underwriter. Prinsip tersebut akan diuji dan berhadapan

langsung dengan kebutuhan masyarakat terhadap asuransi, target perusahaan

dan karir seorang underwriter. Prinsip dan tantangan yang akan dihadapi

seorang undewriter dalam perkembangan dinamika pada asuransi jiwa adalah

sebagai berikut: (Abdullah, 2006)

1. Adil bagi nasabah

Dasar dari diterima atau tidaknya seorang nasabah harus dapat

dipertanggungjawabkan oleh seorang underwriter. Asuransi memang

diciptakan sebagai kebutuhan masyarakat yang memerlukan

perlindungan financial bagi dirinya atau keluarganya, sehingga pada

dasarnya masyarakatlah yang seharusnya memerlukan asuransi.

Seperti halnya pada negara-negara maju yang masyarakatnya

memiliki lebih dari satu asuransi pada tiap anggota keluarganya.

Keadilan bagi nasabah inilah yang menjadi tantangan kedepan yang

harus disikapi oleh underwriting dengan lebih bijak dan adil.

2. Adil bagi perusahaan

Pada prinsipnya adil bagi perusahaan akan berhadapan langsung

dengan pencapaian atau target perusahaan asuransi jiwa. Semakin

besar target yang diharapkan maka semakin besar pula beban yang

Page 63: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

50

akan diterima oleh underwriting. Perusahaan menginginkan semakin

banyak pengajuan asuransi yang diterima oleh underwriting, namun

berbanding terbalik dengan pengajuan klaimnya. Karena klaim yang

masuk merupakan sebuah kerugian bagi asuransi konvensional.

Sehingga seleksi risiko yang baik dan sempurna akan sangat

diharapkan oleh perusahaan kepada seorang underwriter agar tidak

mengurangi profitabilitas perusahaan.

3. Adil bagi seorang underwriter

Pada prinsipnya adil bagi seorang underwriter akan berhadapan

langsung dengan karir dari seorang underwriter. Karena semakin

sedikit tingkat kesalahan dalam proses seleksi risiko maka semakin

sempurna pula kinerja yang dihasilkan oleh underwriting. Kemudian

semakin sedikit pula pengajuan klaim yang dilakukan oleh nasabah

maka semakin baik pula teknik underwriting yang dilakukan oleh

seorang underwriter. Performa tersebut akan mudah dilihat serta

diawasi oleh manajemen perusahaan asuransi jiwa, karena standart

penilaiannya tersebut sangatlah sederhana dan transparan, dengan

meninjau tingkat kesalahan seorang underwriter yang ditemukan oleh

unit quality assurance dan rendahnya tingkat pengajuan klaim yang

dilakukan nasabah asuransi jiwa.

Tugas utama seorang underwriter adalah melakukan seleksi risiko,

proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada

nasabah yang mengajukan permohonan asuransi, maka ketiga hal tersebut

Page 64: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

51

adalah merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh underwriting. (AM.

Hasan Ali, 2014)

Selanjutnya terkait dengan kriteria dari persetujuan polis yang dapat

diterbitkan oleh underwriting juga memiliki kendala dan tantangan yang

besar, salah satunya adalah deliverable by the agent (dapat dijual oleh tenaga

pemasar asuransi jiwa). Jika underwriter dapat lebih mudah berkomunikasi

dengan tenaga pemasar, maka tingkat miss communication dapat diatasi.

Artinya seorang underwriter harus dapat menjelaskan kepada tenaga pemasar

apabila terdapatnya data nasabah yang ditunda pengajuannya hingga ditolak

pengajuannya kepada tenaga pemasar. Keputusan underwriting pada

prinsipnya harus dapat dijelaskan dan di pertanggujawabkan oleh seorang

underwriting. (Abdullah, 2016)

F. Tantangan Asuransi Jiwa di Indonesia

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan asuransi

jiwa di Indonesia. Hasil survey OJK mengenai literasi keuangan menunjukan

hingga tahun 2016 masyarakat Indonesia yang mengetahui dan memahami

produk asuransi berada pada kisaran 20%. Selanjutnya adalah rendahnya

aksesbilitas dan distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini disebabkan sangat minimnya kantor-kantor asuransi di daerah-daerah

dan daerah pelosok di Indonesia. (OJK)

Kapasitas pemasaran produk asuransi juga masih terbatas karena

model pemasaran masih cenderung menggunakan cara konvensional dengan

memanfaatkan kantor cabang dan kantor pemasaran. Jumlah agen asuransi

Page 65: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

52

pun masih terbatas karena adanya kewajiban mendapatkan sertifikasi keahlian

khusus yang diperoleh dalam waktu cukup lama. Tantangan selanjutnya

adalah dengan rendahnya inovasi produk asuransi, padahal kesesuaian

karakteristik produk dengan kebutuhan menjadi salah satu aspek penting agar

asuransi dapat dekat dengan masyarakat. (Haddad)

Kapastitas risk coverage perusahaan asuransi dan reasuransi nasional

masih terbatas, khususnya untuk proyek-proyek berskala besar. Selanjutnya

adalah masih kentalnya isu sulitnya melakukan klaim asuransi. Banyak cerita

negative mengenai pelayanan perusahaan asuransi. Ini membuat masyarakat

semakin enggan untuk memanfaatkan prosuk asuransi. Tantangan seperti

inilah yang harus dihadapi dan diperbaiki oleh setiap perusahaan asuransi

demi lebih mendekatkan diri pada masyarakat dengan menyesuaikan produk

yang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat. (Lubis)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), paling tidak ada lima

permasalah atau tantangan yang harus dihadapi asuransi jiwa antara lain:

(OJK)

1) Masalah permodalan atau pemenuhan kebutuhan minimal modal.

2) Masalah Sumber Daya Manusia (SDM).

3) Masih rendahnya kesadaran pentingnya asuransi bagi masyarakat.

4) Minimnya produk asuransi untuk masyarakat bawah.

5) Asuransi jiwa di Indonesia masih berpusat di kota-kota besar.

Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), tantangan asuransi

jiwa yang paling besar antara lain: (AAJI)

Page 66: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

53

1) Kondisi pasar modal yang fluktuatif.

2) Aturan main pajak khusus untuk asuransi jiwa.

3) Penetrasi asuransi terhadap jumlah penduduk Indonesia yang masih

rendah dibawah 5%.

4) Rendahnya literasi asuransi kepada masyarakat khususnya untuk

masyarakat menengah ke bawah.

5) Penjualan asuransi mikro yang dinilai kurang massive.

Menurut pandangan beberapa ahli asuransi syariah, kendala dan

tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan asuransi syariah dalam

memerankan bisnis adalah sebagai berikut: (Agus Edis Sumanto, Ernawan

Priarto, dkk, 2009)

1. Kurangnya sosialisasi, metode-metode yang digunakan masih

cenderung tradisional, seperti ceramah dan seminar-seminar.

Penggunaan media elektronik masih sanagat terbatas, hal ini

mungkin terjadi karena permodalan yang terbilang minim.

2. Kurangnya dan terbatasnya tenaga ahli yang dimiliki asuransi

syariah. Ini menjadi tugas atau pekerjaan rumah yang cukup berat

bagi DPS (Dewan Pengawas Syariah), khususnya Dewan Fatwa

MUI, dalam menyediakan tenaga ahli dalam bidang syariah.

3. Kurangnya dukungan umat, kewajiban untuk mengikuti perintah

dan menjauhi larangan Allah tidak hanya terbatas pada ibadah

seperti shalat maupun puasa. Perintah dalam melaksanakan

muamalah harus lebih ditegakan umat islam di Indonesia.

Page 67: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

54

4. Kurangnya dukungan regulator, selama ini belum ada undang –

undang yang secara khusus mengatur tetang asuransi syariah, yang

ada hanya fatwa lembaga DSN-MUI.

Dengan berkembangnya lembaga konvensional, akan diikuti pula oleh

unit-unit yang ada didalamnya. Inilah yang harus dijadikan dasar dalam

pengembakan asuransi syariah dengan tetap berlandasakan hukum Islam.

G. Kerangka Pemikiran

Salah satu bagian penting dari pertumbuhan asuransi jiwa individu

adalah underwriting. Teknik underwriting secara berkala sangat

mempengaruhi kinerja asuransi jiwa individu. Dengan kehadiran Sumitomo

dalam kepemilikan saham sebesar 40% membuatnya menduduki salah satu

posisi penting dalam manajemen seleksi risiko yaitu Direksi Risk

Management, yang menjadikan Sumitomo memiliki kekuatan untuk mengatur

teknik underwriting dalam melakukan seleksi risiko, sehingga dapat

berpengaruh kepada pertumbuhan premi, nasabah dan klaim.

Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, berikut kerangka

pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan.

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Sumitomo Life Insurance Terhadap Teknik Underwriting

PT. BNI Life Insurance Periode 2012-2016

Sebelum Bergabungnya

Sumitomo Life Insurance

Sesudah Bergabungnya

Sumitomo Life Insurance

Premi

Jumlah Nasabah

Klaim

Hasil

Kesimpulan

Page 68: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

55

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN

A. Metodologi Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. BNI Life Insurance

yang berlokasi di Centenial Tower, Jalan Gatot Subroto Kavling 23-24, Setia

Budi, Jakarta Selatan.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab

pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari

pokok suatu penelitian. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya, sehingga

memberikan gambaran yang jelas tentang situasi-situasi di lapangan apa

adanya. (Consuelo, 1993)

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena data-data yang diperoleh berdasarkan laporan unit terkait,

buku-buku, majalah, koran, kajian pustaka terdahulu, serta artikel yang

dikumpulkan penulis dan berhubungan dengan permasalahan dalam

pembahasan tesis ini.

Page 69: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

56

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dalam bentuk laporan unit

underwriting dan klaim PT. BNI Life Insurance tahun 2012 dan 2016, serta

data literatur – literatur kepustakaan, koran, artikel dan tertulis lainnya.

b. Sumber Data

Dalam hal ini sumber data terbagi menjadi 2 yakni sumber data primer

dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedang yang dimaksud

dengan sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data.

1) Data primer, bersumber dari observasi langsung pada PT. BNI Life

Insurance yang berupa laporan unit underwriting dan klaim pada

tahun 2012-2016

2) Data sekunder, bersumber dari buku-buku, koran, majalah, website,

penelitian terdahulu dan sumber-sumber tertulis lainnya yang

mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

Page 70: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

57

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara ataupun

berbagai sumber. Dari segi teknik pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview

(wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi ataupun gabungan

keempatnya, yang biasa disebut dengan Triangulasi. (Sugiyono, 2011)

Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan interview,

berikut penjelasan mengenai kedua teknik tersebut.

1. Observasi

Nasution (1998) menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan

data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan beberapa alat canggih,

sehingga benda-benda yang sangat kecil dan sangat jauh dapat diteliti dan

dapat diamati dengan jelas.

Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti

belajar mengenai perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi

observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar

dan observasi yang tak berstruktur.

Page 71: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

58

Selanjutnya Spradley, dalam Susan Stainback (1998) membagi

observasi pasive participation, moderate participation, active participation

dan complete participation.

Dalam hal ini penulis menggunakan observasi terus terang dan

tersamar. Maksudnya adalah peneliti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan

penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir

tentang aktivitas penelitian. Tetapi dalam suatu kesempatan peneliti juga

tidak berterus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini dilakukan

bilamana sumber data yang diperoleh merupakan suatu kerahasiaan atau data

yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau

dilakukan secara terus terang penelitian ini tidak akan berjalan karena peneliti

tidak diijinkan untuk melakukan observasi.

2. Wawancara

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan

diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan

atau keyakinan pribadi.

Page 72: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

59

Susan Stainback (1998) mengemukakan bahwa dengan wawancara

peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan

dalam menginterprestasikan situasi dan fenoma yang terjadi, dimana hal ini

tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Selanjutnya Estenberg (2002) menyatakan bahwa interview

merupakan hatinya penelitian sosial. Dapat ditemukan penelitian mengenai

sosial yang didasarkan pada interview, baik yang standar maupun yang

mendalam. Kemudian Estenberg juga membagi wawancara dalam 3 bagian,

yakni wawancara berstruktur, wawancara semiterstruktur dan wawancara

tidak berstruktur. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara

semiterstruktur.

Wawancara semiterstruktur sudah merupakan jenis wawancara yang

dikategorikan in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas

bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara

jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana

pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam

melakukan wawancara dengan jenis seperti ini peneliti perlu mendengarkan

secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

6. Teknik Analisis Data

Data – data yang terkumpul, kemudian diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu data berbentuk angka-angka dan data berupa kata-kata atau simbol,

untuk selanjutnya dilakukan content analysis (riset dokumen), karena

Page 73: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

60

pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui pengujian arsip dan

dokumen.

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat

pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak

dalam media massa. Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian

kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori

teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis,

kemudian diberi interpretasi.

Ada beberapa definisi mengenai analisis isi. Analisis isi secara umum

diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis menganai isi teks,

tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan

pendekatan analisis yang khusus. Menurut Holsti, metode analisis isi adalah

suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai

karakteristik khusus suatu pesan secara objektif, sistematis, dan generalis.

Objektif berarti menurut aturan atau prosedur yang apabila

dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan kesimpulan yang

serupa. Sistematis artinya penetapan isi atau kategori dilakukan menurut

aturan yang diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan

pengkodingan data agar tidak bias. Generalis artinya penemuan harus

memiliki referensi teoritis. Informasi yang didapat dari analisis isi dapat

dihubungkan dengan atribut lain dari dokumen dan mempunyai relevansi

teoritis yang tinggi. Definisi lain dari analisis isi yang sering digunakan

Page 74: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

61

adalah research technique for the objective, systematic and quantitative

description of the manifest content of communication.

Analisis isi harus dibedakan dengan berbagai metode penelitian lain di

dalam penelitian tentang pesan, yang sifatnya meneliti pesan yang latent

(tersembunyi), kualitatif dan prosedurnya berbeda. Denis McQuail membuat

dikotomi dalam riset analisis isi media yang terdiri dari dua tipe, yaitu

message content analysis dan structural analysis of texts. Analisis isi yang

termasuk di dalam message content analysis memiliki karakter sebagai

berikut, quantitative, fragmentary, systematic, generalizing, extensive,

manifest meaning, dan objective. Sementara itu, structural analysis of texts,

dimana semiotika termasuk di dalamnya, memiliki karakter sebagai berikut,

qualitative, holistic, selective, illustrative, specific, latent meaning, dan

relative to reader.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua

bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat

menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti

menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang

besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian

sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik

(21,5%). Namun, analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian

sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.

Page 75: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

62

a. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman,

naskah/manuscript).

b. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang

menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data

tersebut.

c. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan

bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian

dokumentasi tersebut bersifat sangat khas/spesifik.

Beberapa pembedaan antara analisis isi dengan metode penelitian

yang lain:

1. Analisis isi adalah sebuah metode yang tak mencolok (unobtrusive).

Pemanggilan kembali informasi, pembuatan model (modelling),

pemanfaatan catatan statistik, dan dalam kadar tertentu, etno-

metodologi, punya andil dalam teknik penelitian yang non-reaktif

atau tak mencolok ini.

2. Analisis isi menerima bahan yang tidak terstruktur karena lebih

leluasa memanfaatkan bahan tersebut dan ada sedikit kebebasan

untuk mengolahnya dengan memanggil beberapa informasi.

3. Analisis isi peka konteks sehingga dapat memproses bentuk-bentuk

simbolik.

Page 76: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

63

4. Analisis isi dapat menghadapi sejumlah besar data.

Metode content analysis merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan

suatu komunikasi. Dalam hal ini, content analysis mencakup klasifikasi

tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria sebagai

dasar klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu sebagai pembuat

prediksi. Deskripsi yang diberikan para ahli sejak Janis (1949), Berelson

(1952) sampai Lindzey dan Aronson (1968) yang dikutip Albert Widjaya

dalam desertasinya (1982) tentang content analysis menampilkan tiga syarat,

yaitu: objektivitas, dengan menggunakan prosedur serta aturan ilmiah,

generalitas, dari setiap penemuan studi mempunyai relevansi teoritis tertentu

dan sistematis, seluruh proses penelitian sistematis dalam kategorisasi data.

Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isi pun beragam.

Pada prinsipnya, apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan dapat

diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa, dapat

pula coretan-coretan di dinding. Analisis isi juga dapat dilakukan dengan

menghitung frekuensi pada level kata atau kalimat.

Tahapan dalam content analysis adalah sebagai berikut. (Cokro, 2013)

1. Unitizing (pengunitan), adalah upaya untuk mengambil data yang tepat

untuk kepentingan penelitian. Data-data tersebut seperti laporan keuangan

unit underwriting dan klaim PT. BNI Life Insurance pada tahun 2012-

2016.

Page 77: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

64

2. Sampling (penyamplingan), adalah mencari sampel yang dapat digunakan

dalam mendukung penelitian. Dalam hal ini berupa kutipan-kutipan

ataupun contoh-contoh.

3. Reducing (pengurangan) adalah penyederhanaan dari unit-unit yang telah

diperoleh, sehingga data yang didapat lebih efisien. Dalam hal ini unit

berfokus pada laporan unit underwriting dan klaim.

4. Abductively inferring adalah melakukan penarikan kesimpulan melalui

analisa yang lebih jauh, sehingga dapat timbul makna yang lebih luas,

sebab-akibat serta arahan atau acuan.

5. Naratting (penarasian) adalah merupakan tahapan akhir yakni upaya dalam

menjawab hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Setelah semua data terkumpul dan telah dilakukan content analysis,

maka penulis melanjutkan tahap analisis dengan menggunakan metode

deskriptif analysis. Pada tahap ini, data dideskripsikan dan dianalisis

sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

dapat digunakan untuk menjawab persoalan dalam penelitian ini. Data yang

digunakan adalah laporan unit underwriting dan klaim PT. BNI Life

Insurance pada tahun 2012-2016.

B. PT. BNI Life Insurance

Berdiri pada 28 November 1996, BNI Life merupakan salah satu

perusahaan anak dari PT. Bank Negara Indonesia 46(Persero) Tbk atau PT.

BNI 46. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia yang berdiri sejak

1946, BNI 46 telah melayani masyarakat melalui jaringan infrastruktur yang

Page 78: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

65

terbesar di 34 provinsi dengan jangkauan internasional. Pendirian tersebut

sejalan dengan tujuan BNI 46 untuk menjadi lembaga penyedia layanan dan

jasa keuangan terpadu bagi seluruh nasabahnya (one stop financial service).

Dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya, PT. BNI life Insurance telah

memperoleh izin usaha di bidang asuransi jiwa berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 305/KMK.017/1997 tanggal 7

Juli 1997. Saat ini BNI 46 memiliki 60% saham BNI Life Insurance.

Pada awal Mei 2014, Sumitomo Life Insurance Company (Sumitomo

Life) secara resmi menjadi salah satu pemegang saham BNI Life dengan

porsi kepemilikan kurang lebih 40% saham. Sumitomo Life merupakan

perusahaan asuransi terbesar ke empat di Jepang berdasarkan laba bisnis inti

dan pendapatan premi (Nikkei Shinbun, Mei 2015 dan Asahi Shinbun, Mei

2015). Pada akhir Juni 2015, Sumitomo Life mendapatkan rating “A” dari

Standard&Poor’s, A+ dari Rating and Invesment dan A+ dari Japan Credit

rating. Terhitung sejak Maret 2015, Sumitomo Life memiliki asset senilai

lebih dari 227,6 miliar US Dollar dan total laba bisnis utama sebesar 3,4

miliar US Dollar.

Produk-produk BNI Life yang terdiri dari produk asuransi jiwa,

kesehatan, pendidikan, investasi, jaminan hari tua dan syariah dipasarkan

melalui 4 saluran distribusi yaitu:

1. Bancassurance

Bentuk pemasaran yang dijalankan melalui penempatan tenaga

pemasar melalui cabang – cabang Bank Negara Indonesi (BNI).

Page 79: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

66

2. Agency

Bentuk pemasaran yang dijalankan melalui tenaga-tenaga pemasar

yang tersebar di Indonesia dan ditempatkan pula pada kantor-

kantor pemasaran.

3. Employee Benefits

Bentuk pemasaran yang ditujukan pada perusahaan-perusahaan

yang ingin memberikan layanan perlindungan pada staff atau

karyawannya.

4. Syariah

Bentuk pemasaran yang melalui agen-agen pemasaran atau tenaga

pemasar yang berada di cabang-cabang BNI Syariah ataupun

agent-agent yang memasarkan produk dengan prinsip syariah.

C. Sumitomo Life Insurance

Sumitomo berdiri pada tahun 1970 dan menjadi perusahaan asuransi

jiwa terbaik no. 4 di Jepang. Misi yang dianut oleh Sumitomo yaitu konsep

koeksistensi, kemakmuran dan saling mendukung. Sumitomo berusaha untuk

memperkuat dan memperluas bisnis dengan kontribusi untuk kemajuan,

kesejahteraan sosial dan masyarakat. Sumitomo memiliki prinsip

mempertahankan semangat progresif dan gigih, menanggapi perubahan di

lingkungan dan mengikuti perkembangan zaman. (Sumitomo Life, 2014)

Page 80: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

67

Visi dari Sumitomo Life dikenal dengan "Empat Nilai Advanced"

yaitu, memberdayakan masa depan nasabah, memberikan nilai-nilai kepada

nasabah melalui upaya berkelanjutan, menjadi pembeda dengan memberikan

keunikan dan keunggulan dari segi layanan serta meningkatkan loyalitas

kepada nasabah. (Sumitomo Life, 2014)

Sumitomo Life Insurance merupakan perusahaan asuransi asal Jepang

yang memiliki pertumbuhan dan kinerja yang cukup pesat. Berdiri kurang

lebih selama 109 tahun membuat Sumitomo memiliki pengalaman yang

sangat baik dibidang asuransi jiwa dan kesehatan. Menurut laporan keuangan

Sumitomo, jumlah tenaga pemasar yang dimiliki sebesar 31.244 orang.

Jumlah premi tahunan yang tercatat pada tahun 2016 sebesar $ 22.9 Milyar,

kemudian jumlah premi baru (new business) sebesar $ 1.5 Milyar. Core

business profit sebesar $ 2.8 Milyar dengan total asset sebesar $ 282.1

Milyar. Nilai saham yang dimiliki atau tertanam pada Sumitomo sebesar $

22.2 Milyar dengan rasio solvabilitas sebesar 798,6%. (Annual Report 2016)

Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki Sumitomo di Jepang,

pada tahun 2014 Sumitomo memutuskan untuk melebarkan sayap

perusahaan. Indonesia dinilai memiliki peluang bisnis asuransi jiwa yang

baik, sehingga pada tahun tersebut Sumitomo membeli saham PT. BNI Life

Insurance sebesar 40%. (Lubis, 2016)

Page 81: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Jumlah Nasabah

Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan premi 10%

sampai semester I-2016. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia (AAJI), hingga Juni 2016 perolehan premi industri mencapai Rp

74,6 triliun. Sumbangan premi bisnis baru mencapai Rp 43,4 triliun.

Sementara sisanya Rp 31,2 triliun bersumber dari premi lanjutan.

Kenaikan premi ikut mendorong aset industri asuransi jiwa, hingga

semester I - 2016 aset sektor tersebut naik 10,2% secara year on

year menjadi Rp 368,52 triliun. Di sisi lain, jumlah tertanggung asuransi

jiwa justru menurun, hingga Juni 2016 seluruh perusahaan asuransi jiwa di

Indonesia menanggung nasabah 56,95 juta jiwa. Jumlah ini menurun dari

periode sama di tahun 2015 sebanyak 57,02 juta jiwa. Kepala Departemen

Komunikasi AAJI, Nini Sumohandoyo menyebut penurunan ini terjadi di

segmen peserta kumpulan. Di segmen tersebut terjadi penurunan sebesar

6,4% menjadi 37,84 juta orang. Meski begitu jumlah nasabah individu

tumbuh 15% menjadi 19,1 juta orang. (Kontan,2016)

BNI Life Insurance sebelumnya adalah perusahaan yang

bergabung dengan perusahaan asuransi jiwa BUMN lainnya yang menjadi

nama perusahaan asuransi Jiwa Sraya, memiliki banyak pengalaman

dalam bidang asuransi di Indonesia. Sebelum adanya chanel pemasaran

yang dilakukan oleh bancaasurance, BNI Life Insurance memang hanya

Page 82: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

69

mengandalkan channel distribution melalui agency. Tetapi setelah

bekerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang kala

itu merupakan pemegang saham mutlak atau hanya satu-satunya dari BNI

Life Insurance, dibukalah channel distribution lainnya yaitu melalui

bancaasurance. (Lubis, 2016)

Perkembangannya memang lebih cepat bila dibandingkan dengan

channel distribution agency, karena agency pada prinsipnya mencari

nasabah secara random atau kedekatan semata. Channel distribution

agency memiliki kantor pemasaran agency di beberapa kota besar di

Indonesia sedangkan channel distribution bancaasurance menempatkan

tenaga pemasar pada unit atau kantor cabang BNI 46 di seluruh Indonesia,

bahkan hingga kawasan daerah yang terpencil pun menyebabkan

penjualan asuransi melalui channel distribution bancaasurance dapat

tumbuh dengan cepat dan efektif. (Lubis, 2016)

Proses pemasaran pada channel distribution bancaasurance

menjadi lebih mudah karena tenaga pemasar hanya melakukan follow up

terhadap nasabah yang dimiliki oleh unit atau cabang dari BNI 46 tersebut.

Berbeda halnya dengan channel distribution agency, yang harus mencari

nasabah terlebih dahulu secara random untuk dilakukan pendekatan proses

pemasaran. Beragamnya produk dan channel distribution yang dimiliki

BNI Life Insurance sebagai upaya Perusahaan untuk meningkatkan jumlah

nasabah. (Illyas, 2016)

Page 83: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

70

Dalam penelitian terkait dengan perkembangan jumlah nasabah

sebelum bergabungnya Sumitomo akan penulis paparkan terhadap unit

konvensional dan unit syariah, sebagai berikut:

a) Unit Konvensional

Sebelum bergabungnya Sumitomo perkembangan jumlah nasabah

BNI Life Insurance dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Unit Konvensional

Tahun Jumlah Nasabah

2012 22.373

2013 27.961

Pada tabel 4.1 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2012

jumlah nasabah unit konvensional BNI Life Insurance tercatat

sebanyak 22.373 nasabah, dan pada tahun 2013 tercatat sebanyak

27.961 nasabah. Pada periode 2013 jumlah nasabah unit

konvensional meningkat sebesar 25% dari jumlah nasabah tahun

2012.

b) Unit Syariah

Sebelum bergabungnya Sumitomo perkembangan jumlah nasabah

BNI Life Insurance dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Page 84: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

71

Tabel 4.2 Jumlah Nasabah Unit Syariah

Tahun Jumlah Nasabah

2012 3.448

2013 3.563

Pada tabel 4.2 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2012

jumlah nasabah unit syariah BNI Life Insurance tercatat sebanyak

3.448 nasabah, dan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 3.563 nasabah.

Pada periode 2013 jumlah nasabah unit syariah meningkat sebesar

3.3% dari jumlah nasabah tahun 2012.

Pada tahun 2014 Sumitomo secara resmi membeli saham BNI

Life Insurance sebesar 40%, sehingga kini BNI 46 hanya memiliki

saham sebesar 60%. Dalam kurun waktu selama tahun 2014 tersebut

Sumitomo masih belum menunjukan perubahan secara signifikan,

melainkan masih melakukan adaptasi dengan lingkungan perusahaan

baru dan kultur budaya perusahaan di Indonesia. Tetapi secara

struktural Sumitomo sudah memiliki atau diberikan kekuasaan dalam

bentuk pemimpin direksi pada bagian bancaasurance dan risk

management. (Lubis, 2016)

Dari wewenang yang dimilikinya tersebut, khususnya untuk unit

risk management, dapat dipastikan berdampak atau memiliki pengaruh

Page 85: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

72

pada unit sekitarnya, salah satunya adalah unit underwriting yaitu terkait

seleksi risiko terhadap calon nasabah BNI Life Insurance. Memang pada

tahun 2014 belum terlalu dirasakan perubahan yang terjadi atau dilakukan

oleh para pemimpin direksi sumitomo, tetapi dapat penulis paparkan

perkembangan jumlah nasabah pada tahun 2014 sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Tabel 4.3 Jumlah Nasabah Unit Konvensional

Tahun Jumlah Nasabah

2014 33.204

Pada tabel 4.3 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2014

jumlah nasabah unit konvensional BNI Life Insurance tercatat sebanyak

33.204 nasabah, dan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 27.961 nasabah.

Pada periode 2014 jumlah nasabah unit konvensional meningkat sebesar

18.7% dari jumlah nasabah tahun 2013.

Tabel 4.4 Jumlah Nasabah Unit Syariah

Tahun Jumlah Nasabah

2014 3.439

Page 86: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

73

Pada unit syariah jumlah nasabah tahun 2014 yaitu sebanyak 3.439

nasabah. Sementara pada tahun 2013 mencatatkan jumlah nasabah 3.563

nasabah atau turun 3.5%.

Kemudian masuk pada tahun 2015 dan 2016, dimana Sumitomo

mulai menancapkan kekuasaan yang dimilikinya dengan kepemilikan

saham sebesar 40% untuk BNI Life Insurance, dengan memerintahkan

seluruh unit untuk menerbitkan dan memperbaharui Buku Panduan

Perusahaan pada setiap unit yang ada di BNI Life Insurance, termasuk

didalamnya adalah unit underwriting.

Memang perubahan tersebut dapat dirasakan pada perkembangan

jumlah nasabah pada tahun 2015 dan 2016 sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Tabel 4.5 Perkembangan Jumlah Nasabah Unit Konvensional

Tahun Jumlah Nasabah

2015 70.897

2016 140.150

Pada tahun 2015 BNI Life Insurance mencatatkan jumlah nasabah

sebanyak 70.897 nasabah atau naik 113% bila dibandingan tahun 2014.

Sementara untuk tahun 2016 BNI Life Insurance mencatatkan jumlah

Page 87: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

74

nasabah sebanyak 140.150 nasabah atau naik 322% dari tahun 2014.

Pencatatan yang signifikan tersebut merupakan jerih payah kerja sama

yang baik antara BNI 46 dengan Sumitomo dalam mengelola BNI Life

Insurance pada unit konvensional.

Selanjutnya untuk unit syariah juga memiliki beberapa perubahan

yang signifikan pada tahun 2015 dan 2016, adalah sebagai berikut:

(Annual Report, 2016)

Tabel 4.6 Perkembangan Jumlah Nasabah Unit Syariah

Tahun Jumlah Nasabah

2015 137

2016 65

Pada unit syariah tahun 2015 terjadi penurunan sebesar 96% dan

tahun 2016 penurunan sebesar 98%. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Okky, staff leader unit syariah, penurunan yang sangat signifikan tersebut

disebabkan oleh dihilangkannya unit pemasaran bancaasurance terkait

dengan proses spin off BNI 46 konvensional dan syariah. Kemudian belum

ada tindaklanjut dan kebijakan dari BNI Life Insurance terkait dengan

masalah tersebut, sehingga terjadilah penurunan jumlah yang signifikan

pada unit syariah.

Page 88: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

75

B. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Premi

Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya

sebagai kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi.

Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah

ditetapkan perusahaan dan disesuaikan dengan produk yang dipilih oleh

nasabah. (Arena, 2016)

Pertumbuhan premi merupakan salah satu alat ukur tingkat

pertumbuhan suatu perusahaan asuransi jiwa. Semakin besar pendapatan dan

pertumbuhan premi yang didapatkan, maka semakin pesat pula pertumbuhan

perusahaan asuransi jiwa tersebut. (Arena, 2016)

Pada unit konvensional, premi secara sepenuhnya dimasukan sebagai

pendapatan perusahaan, sedangkan pada unit syariah premi bukanlah

sepenuhnya milik perusahaan dan tidak dapat dimasukan sebagai pendapatan

perusahaan karena didalamnya terdapat dana tabaru, yaitu dana milik

nasabah atau para peserta asuransi yang dapat digunakan ketika adanya

pengajuan klaim dari nasabah atau peserta asuransi jiwa unit syariah. (Ali,

2014)

Kemudian penulis akan memaparkan pendapatan premi BNI Life

Insurance sebelum bergabungnya Sumitomo terhadap unit konvensional dan

unit syariah sebagai berikut:

a) Unit Konvensional

Sebelum bergabungnya Sumitomo pendapatan premi BNI Life

Insurance dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual Report, 2016)

Page 89: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

76

Tabel 4.7 Premi Unit Konvensional

Pada tabel 4.7 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2012 jumlah

pendapatan premi unit konvensional BNI Life Insurance tercatat

sebesar Rp.162.941.740.660 dan pada tahun 2013 tercatat sebesar

Rp.250.190.593.308. Pada periode 2013 jumlah pendapatan premi

unit konvensional meningkat sebesar 53% dari jumlah premi tahun

2012.

b) Unit Syariah

Sebelum bergabungnya Sumitomo perkembangan jumlah nasabah

BNI Life Insurance dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Tabel 4.8 Premi Unit Syariah

Tahun Premi

2012 Rp. 2.924.550.000

2013 Rp. 2.852.780.000

Tahun Premi

2012 Rp.162.941.740.660

2013 Rp.250.190.593.308

Page 90: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

77

Pada tabel 4.8 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2012 jumlah

pendapatan premi unit syariah BNI Life Insurance tercatat sebesar

Rp.2.924.550.000 dan pada tahun 2013 tercatat sebesar

Rp.2.852.780.000. Pada periode 2013 jumlah pendapatan premi unit

syariah menurun sebesar 2.5% dari jumlah premi tahun 2012.

Pertumbuhan premi merupakan salah satu alat ukur tingkat

pertumbuhan suatu perusahaan asuransi jiwa. Semakin besar pendapatan

dan pertumbuhan premi yang didapatkan, maka semakin pesat pula

pertumbuhan perusahaan asuransi jiwa tersebut. Perkembangan

pertumbuhan premi BNI Life Insurance tahun 2014 ketika Sumitomo

bergabung adalah sebagai berikut: (Annual Report, 2016)

Tabel 4.9 Premi Unit Konvensional

Tahun Premi

2014 Rp. 226.650.799.775

Pada tahun 2014 BNI Life Insurance mencatatkan premi sebesar

Rp.226.650.799.775 atau terjadi penurunan 9.4% pada tahun sebelumnya

yaitu tahun 2013 sebesar Rp.250.190.593.308. Walaupun secara jumlah

nasabah terjadi kenaikan yang cukup signifikan, tetapi tidak sejalan

dengan pertumbuhan premi yang cenderung menurun. Kondisi ini

Page 91: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

78

disebabkan karena banyaknya nasabah yang membeli produk unit

konvensional dengan nominal premi yang kecil serta masih banyaknya

tenaga pemasar yang masih terbilang baru atau recruitment new

marketing.

Tetapi kondisi tersebut berbanding terbalik dengan unit syariah

terkait dengan pertumbuhan premi pada tahun 2014, walaupun masih jauh

dibandingkan dengan unit konvensional. Berikut penulis paparkan

pertumbuhan premi unit syariah pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(Annual Report, 2016)

Tabel 4.10 Premi Unit Syariah

Walaupun bila dilihat dari sisi pertumbuhan jumlah nasabah

menurun pada unit syariah, tidak berlaku bagi pertumbuhan premi pada

tahun 2014 sebesar Rp.3.449.500.000 yang mengalami kenaikan 21% bila

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.2.852.780.000.

Berbeda kondisi pada tahun 2015 dan 2016 setelah bergabungnya

Sumitomo dengan BNI Life Insurance. Kondisinya cenderung positif atau

mengalamai kenaikan yang cukup signifikan. Berikut penulis paparkan

Tahun Premi

2014 Rp. 3.449.500.000

Page 92: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

79

pertumbuhan premi untuk unit konvensional adalah sebagai berikut:

(Annual Report, 2016)

Tabel 4.11 Pertumbuhan Premi Unit Konvensional

Tahun Premi

2015 Rp. 613.462.464.151

2016 Rp. 1.537.652.785.211

Pada tahun 2015 pertumbuhan premi BNI Life Insurance

mencatatkan diri sebesar Rp. 613.462.464.151 atau naik hampir 170% dari

tahun 2014. Sementara pada tahun 2016 mencatatkan pertumbuhan premi

yang sangat signifikan sebesar Rp. 1.537.652.785.211 atau naik sebesar

578% bila dibandingkan tahun 2014 untuk unit konvensional.

Kondisi seperti ini dapat terjadi menurut Munawarah, leader unit

underwriting individu dikarenakan BNI Life Insurance beserta Sumitomo

mengeluarkan kebijakan dalam peluncuran produk unitlink dengan

nominal premi yang sangat besar dengan imbalan hasil investasi yang

sangat besar pada tahun pertamanya yakni berkisar diangka 9%. Produk

dengan jenis tersebut dinamakan Hy-End Pro untuk chanel bancaasurance

dan Spectra Double Power untuk chanel agency.

Page 93: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

80

Tetapi kondisi yang dialami oleh unit konvensional tidak dirasakan

oleh unit syariah. Berikut penulis paparkan pertumbuhan premi unit

syariah pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut: (Annual Report,

2016)

Tabel 4.12 Pertumbuhan Premi Unit Syariah

Tahun Premi

2015 Rp. 618.350.000

2016 Rp. 315.350.000

Terkait dengan kasus spin off yang dialami oleh BNI 46 Syariah

memang berdampak pula pada BNI Life Insurance unit syariah. Belum

terlihatnya kebijakan yang signifikan bagi perkembangan unit syariah oleh

BNI Life Insurance dengan Sumitomo Life Insurace memperlihatkan

dampak pertumbuhan premi pada tahun 2015 mengalami penurunan 82%

sebesar Rp.618.350.000 dan pada tahun 2016 penurunan 90% sebesar

Rp.315.350.000.

Kebijakan untuk diterbitkannya kembali bancaasurance memang

bukan perkara mudah atau tidak bisa dalam jangka waktu yang singkat,

tetapi jika hanya mengandalkan penjualan pada channel agency pada unit

syariah individu tentu data diatas sudah membuktikan bahwa itu tidak

cukup. Kebijakan jangka pendek dirasa sangat perlu mengingat kondisi

Page 94: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

81

atau perkembangan unit syariah tidak hanya tidak bergerak bahkan

cenderung mengalami penurunan yang sangat signifikan.

C. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Klaim

Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan

asuransi untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian.

Klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk

validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung setelah

disetujui. (Haddad, 2014)

Selanjutnya penulis akan memaparkan pengajuan tingkat klaim BNI

Life Insurance sebelum bergabungnya Sumitomo atau lebih tepatnya pada

tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:

a) Unit Konvensional

Sebelum bergabungnya Sumitomo pengajuan klaim unit konvensional

BNI Life Insurance dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual

Report, 2016)

Tabel 4.13 Klaim Unit Konvensional

Tahun Klaim Dibayar Klaim Ditolak

2012 Rp. 8.324.769.628 Rp. 2.676.014.588

2013 Rp. 14.254.622.388 Rp. 5.348.875.218

Page 95: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

82

Pada tabel 4.13 dapat penulis paparkan bahwa pada tahun 2012

jumlah klaim yang dibayarkan unit syariah BNI Life Insurance adalah

sebesar Rp.8.324.769.628 sedangkan pada tahun 2013 jumlah klaim

yang dibayarkan meningkat 71.2% menjadi sebesar

Rp.14.254.622.388. Kemudian untuk jumlah klaim yang ditolak pada

tahun 2012 adalah sebesar Rp.2.676.014.588 dan pada tahun 2013

mengalami kenaikan hampir 100%, sebesar Rp.5.348.875.218.

Berbeda dengan apa yang terjadi dengan unit konvensional, unit

syariah pada pengajuan klaim yang dilakukan oleh peserta asuransi

kepada BNI Life Insurance sebelum bergabungnya Sumitomo atau

lebih tepatnya pada tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:

b) Unit Syariah

Sebelum bergabungnya Sumitomo pengajuan klaim unit syariah PT.

BNI Life dapat digambarkan sebagai berikut: (Annual Report, 2016)

Tabel 4.14 Pengajuan Klaim Unit Syariah

Data diatas menunjukan bahwa prinsip keadilan bagi perusahaan dan

nasabah dapat dijalankan dengan baik oleh BNI Life Insurance unit

Tahun Klaim Dibayar Klaim Ditolak

2012 Rp. 80.318.389 -

2013 Rp. 803.350.000 -

Page 96: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

83

syariah. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan klaim oleh nasabah unit

syariah kepada BNI Life Insurance pada tahun 2012 adalah sebesar

Rp.80.318.389 dan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 803.350.000

atau naik 900% dari tahun 2012.

Meskipun pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang sangat

signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2012. Pada data diatas

tidak ada satu pun pengajuan klaim oleh nasabah yang membeli

produk asuransi jiwa unit syariah yang pengajuan klaimnya ditolak

oleh BNI Life Insurance. Prinsip keadilan yang menjadi dasar dari

perusahaan asuransi jiwa syariah dijalankan dengan baik oleh BNI

Life Insurance.

Banyaknya issue yang berkembang terkait dengan tidak

dibayarkannya klaim asuransi jiwa kesehatan atau meninggal nasabah

asuransi jiwa menyebabkan perkembangan asuransi jiwa khususnya di

Indonesia menjadi terhambat. Dapat dibayangkan bahwa asuransi jiwa

konvensional yang lebih dahulu berkembang saja dapat kewalahan dengan

issue seperti itu, apalagi asuransi jiwa syariah yang dapat dikatakan baru

lahir. Dihadapkan dengan issue tersebut BNI Life Insurance harus pandai

– pandai mengeluarkan kebijakan serta melakukan analisis risiko yang

lebih baik.

Perusahaan asuransi jiwa pada prinsipnya tidak perlu melakukan

analisis risiko yang sangat ketat atau terkesan defensive. Namun yang

perlu dicermati adalah analisis risiko yang dilakukan harus adil dan

Page 97: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

84

berimbang. Maksudnya adalah adil bagi perusahaan serta adil bagi

nasabah atau peserta asuransi karena bila terlalu ketat seleksi risiko yang

dilakukan maka semakin sedikit nasabah atau peserta asuransi yang

diterima atau disetujui kepesertaan asuransinya yang pada akhirnya

berdampak pada pertumbuhan premi yang tidak baik dan keuntungan serta

kelangsungan perjalanan asuransi jiwa akan semakin berat. Berlaku

sebaliknya pula, jika seleksi risiko yang dilakukan terlalu longgar maka

berdampak pada pengajuan tingkat klaim yang semakin tinggi dan sama-

sama membuat perusahaan asuransi jiwa semakin berat langkahnya.

Selanjutnya penulis akan memaparkan pengajuan tingkat klaim

BNI Life Insurance saat bergabungnya Sumitomo atau lebih tepatnya pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut: (Annual Report, 2016)

Tabel 4.15 Klaim Unit Konvensional

Dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 pengajuan klaim yang

dibayarkan adalah sebesar Rp. 17.936.151.869 atau naik 25% dari tahun 2013.

Jumlah klaim yang ditolak sebesar Rp.4.311.720.392 atau turun 19% dari tahun

2013.

Berbeda dengan apa yang terjadi dengan unit konvensional, unit

syariah pada pengajuan klaim yang dilakukan pleh peserta asuransi kepada

Tahun Klaim Dibayar Klaim Ditolak

2014 Rp. 17.936.151.869 Rp. 4.311.720.392

Page 98: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

85

BNI Life Insurance saat bergabungnya Sumitomo atau lebih tepatnya pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut: Annual Report, 2016)

Tabel 4.16 Klaim Unit Syariah

Tahun Klaim Dibayar Klaim Ditolak

2014 Rp. 532.520.300 -

Data diatas menunjukan bahwa prinsip keadilan bagi perusahaan

dan nasabah dapat dijalankan dengan baik oleh BNI Life Insurance unit

syariah. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan klaim oleh nasabah unit

syariah kepada BNI Life Insurance pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.

532.520.300 atau mengalami penurunan 33.7% dari pada tahun

sebelumnya.

Pada data diatas tidak ada satu pun pengajuan klaim oleh nasabah

yang membeli produk asuransi jiwa unit syarah yang pengajuan klaimnya

ditolak oleh BNI Life Insurance. Selain karena prinsip keadilan yang

menjadi dasar dari perusahaan asuransi jiwa syariah dijalankan dengan

baik oleh BNI Life Insurance, hasil tersebut juga dipengaruhi oleh

pengurangan yang cukup signifikan pada pengajuan asuransi oleh nasabah

atau peserta asuransi jiwa syariah.

Berbeda kondisi pada tahun 2015 dan 2016 setelah bergabungnya

Sumitomo dengan BNI Life Insurance. Perkembangan klaim unit

Page 99: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

86

konvensional cenderung mengalami kenaikan. Berikut penulis paparkan

pertumbuhan premi untuk unit konvensional adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Perkembangan Klaim Unit Konvensional

Tahun Klaim Dibayar Klaim Ditolak

2015 Rp. 27.634.285.964 Rp. 4.736.682.506

2016 Rp. 39.458.704.835 Rp. 4.558.317.429

Dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 jumlah klaim yang

dibayarkan adalah sebesar Rp. 27.634.285.964 atau naik 54% dari tahun

2014. Jumlah klaim yang ditolak sebesar Rp.4.736.682.506 atau naik

9.8%. Sementara pada tahun 2016 jumlah klaim yang dibayarkan adalah

sebesar Rp. 39.458.704.835 atau naik 119% dari tahun 2014, sementara

jumlah klaim ditolak sebesar Rp. 4.558.317.429 atau naik 5.7% dari tahun

2014.

Tetapi kondisi yang dialami oleh unit konvensional tidak dirasakan

oleh unit syariah. Berikut penulis paparkan pertumbuhan premi unit

syariah pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Page 100: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

87

Tabel 4.18 Perkembangan Klaim Unit Syariah

Tahun Klaim Dibayarkan Klaim Ditolak

2015 Rp. 635.500.000 -

2016 Rp. 487.800.000 Rp. 36.000.000

Data diatas menunjukkan bahwa prinsip keadilan bagi perusahaan

dan nasabah masih dapat dijalankan dengan baik oleh BNI Life Insurance

unit syariah. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan klaim nasabah BNI Life

Insurance unit syariah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 635.500.000

atau naik 19% dari tahun 2014. Pada tahun 2016 sebesar Rp. 487.800.000 atau

mengalami penurunan 8.4% dari pada tahun 2014.

Pada tahun 2015 tidak ada satu pun pengajuan klaim nasabah BNI

Life Insurance unit syariah yang ditolak oleh BNI Life Insurance. Kondisi

ini cukup memprihatinkan karena bertambahnya klaim pada tahun tersebut

tidak dibarengi dengan bertambahnya premi pada unit syariah.

Burhanuddin, leader unit klaim mengatakan bahwa kenaikan

pengajuan klaim dirasa wajar karena kenaikan jumlah nasabah dan

pendapatan premi PT. BNI Life Insurance. Kemudian pada tahun 2016

terjadi penurunan pengajuan klaim bila dibandingkan dengan tahun 2015.

Pada tahun tersebut terdapat klaim ditolak yaitu sebesar Rp. 36.000.000.

Page 101: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

88

D. Dinamika Sumitomo Life Insurance Dengan Teknik Underwriting

Pada prinsipnya setiap perusahaan asuransi jiwa di Indonesia

memiliki kepahaman atau teknik underwriting yang sama, perbedaannya

hanya terletak pada kemampuan menghadapi risiko yang ada serta produk

asuransi yang dimiliki oleh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Seorang

underwriter harus terdaftar serta aktif dalam perkumpulan PERUJI

(Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia). Perkumpulan tersebut selalu

mengadakan seminar mengenai pemahaman underwriter dalam melakukan

seleksi risiko dan memberikan pemahaman yang seragam pada setiap

underwriter diseluruh Indonesia. Sehingga diharapkan banyak tercipta

underwriter yang handal dalam mengerjakan seleksi risiko. (PERUJI,

2016)

BNI Life Insurance sendiri pada dasarnya memiliki tiga tahapan

dalam melakukan seleksi risiko, diantaranya adalah sebagai berikut: (BPP,

2016)

1. Seleksi Risiko Administratif

Pada tahapan ini seorang underwriter diminta untuk melakukan

seleksi atau pengecekan secara menyeluruh yang menyangkut

dengan masalah adminstratif, seperti identitas nasabah, tanda

tangan nasabah hingga kondisi pengisian SPAJ (Surat Permintaan

Asuransi Jiwa). Sebelum bergabungnya Sumitomo, pada proses

seleksi risiko administratif underwriter diminta melakukan seleksi

risiko secara ketat. Hal tersebut menyebabkan seleksi risiko

Page 102: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

89

tersebut menjadi tidak fleksibel dan cenderung kaku, tetapi

menjadi lebih aman karena sangat berhati-hati didalam melakukan

seleksi risiko tersebut

2. Seleksi Risiko Financial

Pada tahapan ini seorang underwriter diminta untuk melakukan

seleksi kelayakan nasabah untuk diterima pengajuan asuransinya

serta kemampuan nasabah dalam membayar premi sesuai dengan

produk yang dipilih oleh nasabah itu sendiri. Ketentuan seperti

premi maksimal yang dapat diambil nasabah adalah sebesar 30%

dari pendapatannya selama setahun. Kelayakan dan kemampuan

nasabah tersebut dapat dilihat dari pengajuan asuransi pada form

SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa) yang diisi langsung oleh

nasabah.

3. Seleksi Risiko Kesehatan

Pada tahapan ini seorang underwriter diminta untuk melakukan

seleksi risiko terhadap beragam kemungkinan yang dapat terjadi

oleh nasabah atau peserta asuransi yang membeli dan memilih

produk yang ditawarkan BNI Life Insurance. Sebelum

bergabungnya Sumitomo, pegawai BNI 46 yang membeli produk

asuransi jiwa individu milik BNI Life Insurance diharuskan

melakukan pengecekan riwayat penyakit dan riwayat pengajuan

klaimnya melalui asuransi jiwa kelompok atau group yang

dimiliki oleh karyawan BNI 46. Sehingga didapati hasil seleksi

Page 103: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

90

risiko yang lebih adil dan fair bagi pihak BNI 46 dan BNI Life

Insurance.

Ketatnya seleksi risiko yang dilakukan oleh underwriting sebelum

bergabungnya Sumitomo, menyebabkan banyaknya pengajuan asuransi yang

ditunda atau pending. Kondisi ditundanya pengajuan asuransi nasabah

tersebut menyebabkan nasabah diharuskan melengkapi data perubahan yang

sesuai dengan permintaan underwriter dalam seleksi risiko yang dilakukan

oleh underwriting, baik unit konvensional maupun unit syariah. (BPP, 2016)

Terkait dengan banyaknya pengajuan asuransi nasabah yang

ditunda atau pending oleh underwriter. Menyebabkan kerugian bagi nasabah,

karena lambatnya proses atau dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk

mendapatkan polis dari produk asuransi yang dibeli nasabah atau calon

peserta asuransi BNI Life Insurance. Kemudian sebelum bergabungnya

Sumitomo, pengerjaan seleksi risiko terhadap pengajuan asuransi jiwa oleh

nasabah atau peserta asuransi melalui form SPAJ (Surat Permintaan Asuransi

Jiwa) masih dikerjakan secara manual oleh underwriter. Pengerjaan tersebut

masih belum dikerjakan oleh vendor atau sistem dan belum dilakukan secara

paper less. Sehingga semakin membuat rumit kondisi yang terjadi pada unit

underwriting, terkait dengan banyaknya data atau form SPAJ (Surat

Permintaan Asuransi Jiwa) yang ditunda atau pending tersebut. (BPP, 2016)

Buku Pedoman Perusahaan yang telah dirumuskan memiliki

beberapa perubahan, baik diantaranya adala h unit underwriting individu

Page 104: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

91

konvensional dan syariah. Perubahan metode underwriting pada seleksi

risiko yang dilakukan oleh underwriter adalah sebagai berikut: (BPP,

2016)

1. Underwriting Individu Konvensional

Beberapa perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:

a) Identitas Nasabah

Pada Buku Pedoman Perusahaan yang dirumuskan untuk

identitas nasabah jika terdapat perbedaan maka langsung

mengacu pada identitas (KTP, SIM, Resi KTP, Passpor). Hal

ini berdampak pada kerugian nasabah bilamana memang

terjadi perbedaan dengan identitas yang sebenarnya.

b) Persentase Penerima Manfaat

Jika nasabah lupa mengisikan persentase ahli waris, maka

underwriter akan melakukan konfirmasi pada nasabah, tetapi

setelah terbitnya Buku Pedoman Perusahaan untuk masalah

persentase selama bisa diisikan oleh underwriter dengan

ketentuan maksimal 100%, maka tidak diperlukan konfirmasi

nasabah.

c) Pertanyaan Kesehatan

Total ada sekitar 21 pertanyaan kesehatan yang harus dijawab

oleh nasabah. Sebelum adanya Buku Pedoman Perusahaan,

bila ada perbedaan jawaban antara pemegang polis dengan

tertanggung maka harus melampirkan copy SPAJ dengan

Page 105: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

92

jawaban yang sesuai. Setelah Buku Pedoman Perusahaan terbit

cukup dengan melampirkan form Perubahan.

d) Form Questionare Kesehatan

Sebelum terbitnya Buku Pedoman Perusahaan, total form

questionare kesehatan ada sebanyak 60 form, sekarang hanya

tersisa 10 form.

e) Tabel Medis

Perubahan yang terjadi adalah pada minimum dan maksimum

jumlah risiko awal yang sebelumnya Rp.200,000,000 dan

Rp.1,800,000,000. Setelah perubahan menjadi minimum dan

maksimum Rp.300,000,000 dan Rp.2,000,000,000.

f) Jumlah Maksimum Konsumsi Rokok

Perubahan yang terjadi adalah pada maksimum konsumsi

rokok yang masih dapat diterima underwriting. Sebelumnya

adalah maksimal pada range 20-30 batang rokok sehari masih

dapat diterima tanpa adanya medis yang diminta. Untuk

sekarang diatas 33 batang rokok sehari baru dimintakan medis.

g) Hubungan Tertanggung dengan Penerima Manfaat

Perubahan yang terjadi pada hubungan bibi/paman dengan

keponakan yang sebelumnya tidak dapat diterima karena tidak

masuk dalam unsur insurable interest. Tetapi setelah adanya

perubahan, hubungan tersebut masuk dalam insurable interest.

Page 106: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

93

h) Hubungan Pemegang Polis dengan Tertanggung

Pada prinsipnya jika pemegang polis dan tertanggung adalah

kakak dan adik atau sebaliknya yang sama-sama memiliki

pekerjaan, tetap dapat diterima oleh underwriter. Tetapi

setelah adanya perubahan, hubungan kakak dan adik dengan

kondisi tersebut tidak dapat diterima.

i) Form Konfirmasi Tanda Tangan Nasabah

Sebelumnya jika ada perubahan tanda tangan nasabah harus

menunjukan identitas dengan tanda tangan sebelum dan

sesudah perubahan, tetapi kini cukup dengan pengisian form

tanda tangan dengan sebelum dan sesudah perubahan.

j) Form Pengiriman Polis

Sebelumnya tidak diberlakukannya form pengiriman polis

karena disamakan dengan alamat korespondensi atau

pengiriman surat-menyurat. Tetapi setelah perubahan

dibuatkan form untuk pengiriman polis ke cabang-cabang BNI.

k) Form Fatca

Form Fatca bertujuan untuk warga negara Amerika Serikat

yang memiliki asuransi di Indonesia. Form ini bertujuan untuk

pemungutan pajak warga Amerika Serikat yang berinvestasi

melalui asuransi di Indonesia.

Page 107: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

94

l) Ilustrasi

Sebelumnya bila terjadi perbedaan penulisan usia nasabah

antara ilustrasi dengan KTP dalam rentang usia 1 tahun akan

dimintakan ilustrasi yang baru, tetapi kini selama tidak ada

perubahan lainnya tidak perlu dimintakan perubahan dan tetap

dapat diproses oleh underwriter.

m) Bukti Setor Pembayaran Premi

Sebelumnya bila ada bukti setor yang tidak jelas tetapi pada

sistem sudah terdapat nomor virtual accountnya, maka tetap

dimintakan bukti setor yang jelas agar dapat dicocokan dengan

sistem. Tetapi kini selama disistem sudah masuk dengan

virtual account yang sesuai maka tidak perlu dimintakan atau

dapat diproses oleh underwriter.

n) Form Referal

Form referral adalah form yang dijadikan acuan komisi bagi

pegawai BNI 46 yang menawarkan produk asuransi BNI Life

Insurance kepada nasabah BNI 46. Jika yang terlampir tidak

jelas maka proses underwriting tertunda dan menunggu form

yang lebih jelas. Tetapi kini hanya perlu berhubungan dengan

pihak bancaasurance untuk dimintakan data yang sesuai maka

proses dapat dilanjutkan oleh underwriter.

Page 108: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

95

o) Kartu Keluarga

Permintaan untuk melampirkan photo copy Kartu Keluarga

sebagai dokumen tambahan untuk seorang underwriter dalam

melakukan seleksi risiko kini tidak diperlukan lagi.

p) Akta Lahir

Untuk produk asuransi pendidikan harus terlampir akta lahir

penerima beasiswa untuk produk yang dijual melalui channel

agency dan bancaasurance. Tetapi setelah adanya perubahan

khusus untuk produk yang berasal dari bancaasurance tidak

diperlukan adanya akta lahir penerima beasiswa, hanya cukup

pernyataan pada SPAJ.

q) Form Questionare Hobi

Untuk saat ini form questionare hobi tidak diperlukan lagi.

Pada ketentuan sebelumnya jika nasabah memiliki hobi yang

ekstrim maka diharuskan mengisi form tersebut bahkan dapat

dikenakan ektra premi karena berbahayanya suatu hobi.

r) Dokumen Pengajuan Perusahaan

Sebelum diterbitkannya Buku Pedoman, Perusahaan yang

mengajukan pegawainya sebagai tertanggung perlu

melengkapi minimal 10 dokumen yang dimintakan

underwriter yaitu, akta pendirian perusahaan, domisili

perusahaan, surat kuasa penunjukan PIC, daftar nama

karyawan, identitas pejabat pemberi kuasa, identitas pejabat

Page 109: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

96

pemberi kuasa, identitas tertanggung, laporan keuangan

terkini, NPWP, SPT tahunan karyawan. Tetapi kini hanya

dimintakan 7 dokumen, yaitu tanpa dimintakan dokumen

seperti NPWP, SPT tahunan karyawan dan domisili

perusahaan.

s) Ketentuan Uang Pertanggungan < atau = 60 Juta

Sebelum terbitnya buku pedoman perusahaan, untuk uang

pertanggungan dibawah atau sama dengan 60 Juta tetap

dilakukan seleksi risiko oleh underwriter. Tetapi kini dapat

diproses tanpa seleksi risiko oleh underwriter dengan catatan

tidak memiliki polis di BNI Life sebelumnya dan sudah

melewati proses registrasi atau administrasi.

t) Ketentuan Produk Personal Accident

Pada produk jenis Personal Accident yaitu Perisai Prima,

ketentuan uang pertanggungan adalah 20x dari premi yang

dibayarkan. Manfaat yang didapat adalah hanya manfaat

kematian yaitu dibayarkannya uang pertanggungan bila

tertanggung meninggal dunia. Sebelumnya produk ini

dilakukan seleksi risiko oleh underwriter, dan kini dapat

diproses tanpa seleksi risiko oleh underwriter dengan catatan

tidak memiliki polis di BNI Life Insurance sebelumnya dan

sudah melewati proses registrasi atau administrasi.

Page 110: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

97

2. Underwriting Individu Syariah

Beberapa perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut: (BPP,

2016)

a) Identitas Nasabah

Pada Buku Pedoman Perusahaan yang dirumuskan untuk

identitas nasabah apabila terdapat perbedaan maka

langsung mengacu pada identitas (KTP, SIM, Resi KTP,

Passpor). Hal ini berdampak pada kerugian nasabah

bilamana memang terjadi perbedaan dengan identitas yang

sebenarnya.

b) Persentase Penerima Manfaat

Jika nasabah lupa mengisikan persentase ahli waris, maka

underwriter akan melakukan konfirmasi pada nasabah,

tetapi setelah terbitnya Buku Pedoman Perusahaan untuk

masalah persentase selama bisa diisikan oleh underwriter

dengan ketentuan maksimal 100%, maka tidak diperlukan

konfirmasi nasabah.

c) Pertanyaan Kesehatan

Total ada sekitar 21 pertanyaan kesehatan yang harus

dijawab oleh nasabah. Sebelum adanya Buku Pedoman

Perusahaan, bila ada perbedaan jawaban antara pemegang

polis dengan tertanggung, maka harus melampirkan copy

Page 111: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

98

SPAJ dengan jawaban yang sesuai. Tetapi setelah Buku

Pedoman Perusahaan terbit cukup dengan melampirkan

form Perubahan.

d) Jumlah Maksimum Konsumsi Rokok

Perubahan yang terjadi adalah pada maksimum konsumsi

rokok yang masih dapat diterima underwriting. Sebelumnya

adalah maksimal pada range 20-30 batang rokok sehari masih

dapat diterima tanpa adanya medis yang diminta. Untuk

sekarang diatas 33 batang rokok sehari baru dimintakan medis.

e) Hubungan Tertanggung dengan Penerima Manfaat

Perubahan yang terjadi pada hubungan bibi/paman dengan

keponakan yang sebelumnya tidak dapat diterima karena tidak

masuk dalam unsur insurable interest. Tetapi setelah adanya

perubahan hubungan tersebut masuk dalam insurable interest.

f) Hubungan Pemegang Polis dengan Tertanggung

g) Pada prinsipnya jika pemegang polis dan tertanggung adalah

kakak dan adik atau sebaliknya yang sama-sama memiliki

pekerjaan, tetap dapat diterima oleh underwriter. Tetapi

setelah adanya perubahan, hubungan kakak dan adik dengan

kondisi tersebut tidak dapat diterima.

h) Form Konfirmasi Tanda Tangan Nasabah

Sebelumnya jika ada perubahan tanda tangan nasabah harus

menunjukan identitas dengan tanda tangan sebelum dan

Page 112: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

99

sesudah perubahan, tetapi kini cukup dengan pengisian form

tanda tangan dengan sebelum dan sesudah perubahan.

i) Form Fatca

Form Fatca bertujuan untuk warga negara Amerika Serikat

yang memiliki asuransi di Indonesia. Form ini bertujuan untuk

pemungutan pajak warga Amerika Serikat yang berinvestasi

melalui asuransi di Indonesia.

j) Ilustrasi

Sebelumnya untuk perubahan 1 tahun pada usia nasabah pada

lembar ilustrasi, akan tetap dimintakan ilustrasi yang baru,

tetapi kini selama tidak ada perubahan lainnya tidak perlu

dimintakan perubahan dan tetap dapat diproses oleh

underwriter.

k) Bukti Setor Pembayaran Premi

Sebelumnya bila ada bukti setor yang tidak jelas tetapi pada

sistem sudah terdapat nomor virtual accountnya, maka tetap

dimintakan bukti setor yang jelas agar dapat dicocokan dengan

sistem. Tetapi kini selama disistem sudah masuk dengan

virtual account yang sesuai maka tidak perlu dimintakan atau

dapat diproses oleh underwriter.

Page 113: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

100

l) Kartu Keluarga

Permintaan untuk melampirkan photo copy Kartu Keluarga

sebagai dokumen tambahan untuk seorang underwriter dalam

melakukan seleksi risiko kini tidak diperlukan lagi.

m) Dokumen Pengajuan Perusahaan

Sebelum diterbitkannya Buku Pedoman, Perusahaan yang

mengajukan pegawainya sebagai tertanggung perlu

melengkapi minimal 10 dokumen yang dimintakan

underwriter yaitu, akta pendirian perusahaan, domisili

perusahaan, surat kuasa penunjukan PIC, daftar nama

karyawan, identitas pejabat pemberi kuasa, identitas pejabat

pemberi kuasa, identitas tertanggung, laporan keuangan

terkini, NPWP, SPT tahunan karyawan. Tetapi kini hanya

dimintakan 7 dokumen, yaitu tanpa dimintakan dokumen

seperti NPWP, SPT tahunan karyawan dan domisili

perusahaan.

Selanjutnya penulis akan memaparkan mengenai ringkasan perubahan

teknik underwriting setelah bergabungya Sumitomo berdasarkan kategori

tingat seleksi risiko, adalah sebagai berikut:

Page 114: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

101

Tabel 4.19 Seleksi Risiko Underwriting Individu Konvensional

Seleksi Risiko Underwriting

Individu

Dampak Bagi BNI

Life Insurance

Kerugian/Keuntungan

Bagi Nasabah

Seleksi Risiko

Administratif

Identitas

Nasabah

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan identitas

milik nasabah

Form

Konfirmasi

Tanda Tangan

Nasabah

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

pemalsuan identitas

dan tanda tangan

milik nasabah

Form

Pengiriman

Polis

Memangkas biaya

retur pengiriman

polis karena

alamat kantor

cabang BNI yang

sudah jelas

Pengiriman Polis

tidak langsung

kepada nasabah dan

memperlambat

proses penerimaan

polis nasabah

Page 115: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

102

Form Fatca

Terhindar dari

masalah/sanksi

karena mengikuti

aturan yang ada

Menambah proses

pengisian data dan

kelengkapan SPAJ

Form Referal

Tidak diterimanya

komisi bagi

karyawan BNI

-

Kartu Keluarga

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan identitas

milik nasabah

Akta Lahir

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan dan

pemalsuan identitas

milik nasabah

Page 116: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

103

Dokumen

Pengajuan

Perusahaan

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Mempercepat proses

pengajuan, karena

mengurangi data

tambahan yang

dimintakan

Seleksi Risiko

Financial

Prosentasi

Penerima

Manfaat

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan persentase

ahli waris

Hubungan

Tertanggung

dengan

Penerima

Manfaat

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Menambah opsi

(keponakan) dalam

pengajuan asuransi

Hubungan

Pemegang Polis

dengan

Tertanggung

Meminimalisir

moral hazard

Mengurangi opsi

dalam pengajuan

asuransi

Page 117: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

104

Ilustrasi

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan ilustrasi

dan financial

Bukti Setor

Pembayaran

Premi

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi

kepada nasabah

Kesalahan penarikan

dana yang dapat

merugikan nasabah

Ketentuan

Uang

Pertanggungan

< atau = 60 Juta

Proses

underwriting akan

lebih cepat

Kesalahan data yang

merugikan nasabah

dan memicu

terjadinya moral

hazard

Ketentuan

Produk

Personal

Accident

Proses

underwriting akan

lebih cepat

Kesalahan data yang

merugikan nasabah

dan memicu

terjadinya moral

hazard

Page 118: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

105

Seleksi Risiko

Kesehatan

Pertanyaan

Kesehatan

Proses

underwriting akan

lebih cepat

Memicu terjadinya

moral hazard

Form

Questionare

Kesehatan

Proses

underwriting akan

lebih cepat

Mempercepat proses

pengajuan, karena

mengurangi data

tambahan yang

dimintakan

Tabel Medis Bertambahnya

pengajuan klaim

Mendapatkan uang

pertanggungan

dengan nominal yang

lebih besar

Jumlah

Maksimum

Konsumsi

Rokok

Bertambahnya

pengajuan klaim

Dapat diterimanya

nasabah dengan

konsumsi rokok yang

cukup banyak

Form

Questionare

Hobi

Bertambahnya

pengajuan klaim

Dapat diterimanya

nasabah dengan

memiliki hobi ekstrim

Tabel 4.20 Seleksi Risiko Underwriting Individu Syariah

Seleksi Risiko Underwriting

Individu

Dampak Bagi BNI

Life Insurance

Kerugian/Keuntungan

Bagi Nasabah

Seleksi Risiko

Administratif

Identitas

Nasabah

Proses

underwriting akan

Risiko terjadinya

kesalahan identitas

Page 119: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

106

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

milik nasabah

Form

Konfirmasi

Tanda Tangan

Nasabah

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

Risiko terjadinya

pemalsuan identitas

dan tanda tangan

nasabah

Form Fatca

Terhindar dari

masalah karena

mengikuti aturan

yang ada

Menambah proses

pengisian data dan

kelengkapan SPAJ

Kartu Keluarga

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

Risiko terjadinya

kesalahan identitas

dan pemalsuan data

nasabah

Page 120: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

107

konfirmasi kepada

nasabah

Dokumen

Pengajuan

Perusahaan

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

Mempercepat proses

pengajuan, karena

mengurangi data

tambahan yang

dimintakan

Seleksi Risiko

Financial

Prosentasi

Penerima

Manfaat

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan persentase

ahli waris

Hubungan

Tertanggung

dengan

Penerima

Manfaat

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

Menambah opsi

(keponakan) dalam

pengajuan asuransi

Page 121: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

108

konfirmasi kepada

nasabah

Hubungan

Pemegang

Polis dengan

Tertanggung

Meminimalisir

moral hazard

Mengurangi opsi

dalam pengajuan

asuransi

Ilustrasi

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

Risiko terjadinya

kesalahan ilustrasi

dan financial

Bukti Setor

Pembayaran

Premi

Proses

underwriting akan

lebih cepat

mengingat tidak

diperlukannya

konfirmasi kepada

nasabah

Kesalahan penarikan

dana yang dapat

merugikan nasabah

Seleksi Risiko Pertanyaan Proses Memicu terjadinya

Page 122: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

109

Kesehatan Kesehatan underwriting akan

lebih cepat

moral hazard

Jumlah

Maksimum

Konsumsi

Rokok

Bertambahnya

pengajuan klaim

Dapat diterimanya

nasabah dengan

konsumsi rokok yang

cukup banyak

Page 123: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah penulis paparkan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Pertama, dinamika kehadiran Sumitomo Life dengan teknik

underwriting asuransi jiwa individu konvensional dapat dilihat pada

peningkatan pada sektor jumlah nasabah, pendapatan premi dan pembayaran

klaim PT. BNI Life Insurance. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya

tenaga pemasar dan channel pemasaran yang dimiliki PT. BNI Life

Insurance.

Kedua, dinamika kehadiran Sumitomo Life dengan teknik

underwriting asuransi jiwa individu syariah dapat dilihat pada penurunan

pada sektor jumlah nasabah, pendapatan premi dan pembayaran klaim PT.

BNI Life Insurance. Hal ini disebabkan dihilangkannya channel pemasaran

bancaasurance pada unit syariah karena proses spin off antara BNI 46

(konvensional) dengan BNI 46 Syariah.

B. Implikasi

1. Bagi Pemerintah

Dalam hal ini pemerintah diminta membuat regulasi yang lebih tepat dan

efisien bagi industri asuransi jiwa di Indonesia, antara lain : mengontrol,

menghitung, mengawasi, dan melihat pertumbuhan atau perkembangan

Page 124: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

111

asuransi jiwa di Indonesia, khususnya syariah agar tidak tertinggal dan

dapat mempercepat pertumbuhan asuransi syariah.

2. Bagi BNI Life Insurance

Mempercepat proses seleksi resiko di underwriting memang berdampak

pada pengurangan beberapa biaya bagi perusahaan, pertumbuhan premi

dan jumlah nasabah yang signifikan. Tetapi pada sisi lainnya

pengurangan tersebut dapat berdampak pada jumlah klaim yang tinggi,

kerugian bagi nasabah serta perusahaan. Diperlukannya kebijakan dan

proses underwriting yang lebih adil bagi nasabah, perusahaan serta

underwriter.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian yang lebih luas dan

komprehensif. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi studi

lanjutan, khususnya penelitian mengenai peningkatan proses

underwriting yang bukan hanya efisien tetapi optimal sehingga

diharapkan dapat lebih adil bagi nasabah, perusahaan dan underwriter.

Page 125: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

112

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir, Muhammad, Hukum Asuransi Islam Indonesia, Cetakan. II,

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999)

Afzalur, Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Nastangin, (Jakarta: Dana Bahkti

Wakaf, 1995)

Agustianto dan Lutfi T Rizki. Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah. Jakarta:

Muda Mapan Publishing, 2010.

Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004

Al- Qur’an dan Al- Hadits

Amin, Hanudin, An Analysis on Islamic Insurance Participation, Jurnal:

Pengurusan 34. 2012, 11-20

Amrin, Abdullah, Asuransi Syariah (Keberadaan dan kelebihan ditengah

asuransi konvensional). Jakarta: Elex Media Komputindo. 2006.

Anwar, Syamsul, Asuransi Islam, (Yogjakarta: Fakultas Syari’ah, 2002)

Azhar Basyir, Ahmad, Takaful sebagai Alternatif Asuransi Islam, (Jurnal

‘Ulumul Qur’an No.2 Vol VII, 1996)

Azura, Nur Sanusi, Modeling Risk in the Pricing of Deposit Insurance in

Malaysia. Jurnal Prosiding Perkem IX 2004 (392-399).

Cammack dan Mehr, Manajemen Asuransi, (Jakarta: Balai Aksara, 1981)

Chandra Thoriq, Adiek, Peranan Underwriting Pada Perusahaan Asuransi

Jiwa (Studi pada PT. Bringin Life Syariah), 2004

Chen, Jianguo and Nont Dhiensiri, Determinants of Dividend Policy: The

Evidence from New Zealand, 2009

Darmadi, Herman. Manajemen Asuransi. Bumi Aksara: Jakarta, 2000

Page 126: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

113

Djohan Putro, Brahmantyo, Manajemen Risiko Asuransi, Jakarta: Salemba

Empat, 2003, Edisi Revisi.

Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah.

Gatzert, Nadine, Joan T. Schmit dan Andreas Kolb, Assessing The Risk of

Insuring Reputation Risk, The Journal of Risk and Insurance Vol. 83

no. 1 (2006).

Hanse, Jan. V, Rasmus H. Jacobsen dan Morten I. Lau, Willingness to Pay

For Insurance in Denmark, The Journal Of Risk and Insurance Vol.

83 no. 1 (2016).

Hartono, Sri Rejeki, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Cetakan. IV

(Jakarta: Sinar Grafaika, 2001)

Hasan Ali, Asuransi dalam Presfektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teorstis, & praktis(Jakarta : Prenada Media, 2004)

Hasymi, Ali, Pengantar Asuransi, Cetakan. III, (Jakartarta: Bumi Aksara,

2002)

Huda Nurul dan Mohammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam:Tinjauan

Teoristis dan Praktis, (Jakarta : Kencana, 2010)

Huggins, Kenneth, FLMI. Land, Robert D. FLMI. ACS, Operasi Perusahaan

Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta: Yayasan Darma

Bumi Putra 1996, Edisi kedua.

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik. Jakarta: Gema

Insani Pers, 2005

Kansil, C.S.T, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,

Cetakan. IV (Jakarta: Sinar Grafika, 1996)

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2001)

Kefeli, Zurina, Moral Hazard and the Impact of Private Health Insurance on

the Uitilisation of Health Care in Malaysia. Jurnal Ekonomi Malaysia

46(2) 2012 159-175.

Page 127: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

114

Kelani, Abdou dan Francois Qittard-Pinon, Pricing and Headging Variable in

a Levy Market: A Risk Management Perspevtive, The Journal of Risk

and Insurance vol. 84 no. 1 (2017).

Kusnendi. Model-model persamaan Struktural. Bandung : Alfabeta, 2008.

Macedo, Lionel, The Role of The Underwriter in Insurance, Premiere Series

in Insurance 2009 by Word Bank.

Mohd. Ma’sum Billah, Development & Applications of Islamic Insurance

(Takaful), 2009.

Murnani, Nimas, Analisis Pengaruh Hasil Underwriting Terhadap Tingkat

Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia Tahun 2012-2014), 2016

Muslim, Salih , “Babu La’ana Akila ar-Riba wa Muwakkalah” (Bandung: al-

Ma’arif, tt)

Nahdhatul Ulama, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam; Keputusan

Muktamar, Munas dan Kombes NU dari tahun 1926-1999, (Surabaya:

Diantama, 2004)

Occupation Rating or Classification, ReIndo – ReAssurance.

Saari, Seppo, Productivity, Theory and Measurement in Business, European

Productivity Conference, Finlandia: Espo, 2006

Saharuddin, Desmadi, Pembayaran Ganti Rugi Pada Asuransi Syariah.

Jakarta: Prenada Media Group (Kencana), 2015

Salim, Abbas. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005

Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi,

2007

Solahudin, Muhammad, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, (Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2006)

Page 128: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

115

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan

Ilustrasi, 2003

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (life and general). Jakarta: Gema

Insani Pers, 2004

Sumanto,, Agus Edi, Ernawan Priarto, dkk, Solusi Berasuransi Lebih Indah

Dengan Shari’ah, Jakarta: PT. Salamadani Pustaka Semesta, 2009

Syarifudin, Amir, Ushul Fiqh Jilid 2. (Jakarta :PT Logos Wacana Ilmu, 2001)

Syafi’i, Antonio, Buku Asuransi Syariah (Life & General) Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insan,2004)

Syamsul, Anwar, “Sumber Hukum dan Pengaturan Asuransi di Indonesia”,

dalam Modul Asuransi Islam, 2002

Syamsul Bahri, Analisis Portofolio dan Strategi Menghadaoi Persaingan

Asuransi Kerugian, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004

Szczepanski, Marek, Insurance Against Longevity Risk in A Pension System

The Case Study of Poland. Jurnal Olsztyn Economic 2005 (10-4).

Undang-Undang No.2 Tahun 1992, Tentang Usaha Perasuransian.

Ulum, Miftahul, Prosedur Underwritng Produk Asuransi Kesehatan

Kumpulan Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, 2010

Uthan, A (2016, Juni). Majalah Investor, Asuransi Terbaik 2016.

Wong, Andy, Michael Sherris dan Ralph Tevens, Natural Hedging Strategies

for Life Insurers: Impact of Product Design and Risk Measure, The

Journal of Risk and Insurance vol. 84 no. 1 (2017).

Yafie, Ali, Menggagas Fiqh Sosial, (Bandung: Mizan, 1994)

Yakob, Rubayah, Zulkornain Yusop and Noriszura Ismail, Risk Management

Efficiency of Conventional Life Insurers an Takaful Operators. Jurnal

ICMS . 2010.

Page 129: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

116

Yin Yang, Shang, Chou-Wen Wang dan Hong-Chih Huang, The Valuation of

Life Time Health Insurance Policies With Limited Coverage, The

Journal of Risk and Insurance 2015.

Zuhdi, Marjuki, Pandangan Ulama Terhadap Asuransi Konvensional, 2012

Annual Report 2014 PT. BNI Life Insurance

Annual Report 2015 PT. BNI Life Insurance

Annual Report 2016 PT. BNI Life Insurance

Annual Report 2016 Sumitomo Life Insurance

Buku Pedoman Perusahaan Penerbitan Polis Underwriting Individu PT.BNI

Life, 2016

Buku Pedoman Perusahaan Penerbitan Polis Underwriting Individu Syariah

PT.BNI Life, 2016

Kontan.co,id, Internet diakses 14 April 2017

Pelatihan Underwriting PT.BNI Life, 2014

www.aamai.or.id, Internet diakses 30 Juni 2016

www.aasi.co.id, Internet diakses pada 30 Juni 2016

www.agustiantocentre.com, Internet diakses 30 Mei 2016

www.ahliasuransi.com, Internet diakses Desember 2016

www.akademiasuransi.org, Internet diakses 30 Juni 2016

www.avrist.com, Internet diakses 14 April 2017

www.beritasatu.com, Internet diakses pada Juli 2016

Page 130: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

117

www.bni-life.co.id, Internet diakses pada Juli 2016

www.data.com, Internet diakses pada 30 Juni 2016

www.duniaasuransi.com, Internet diakses pada 30 Juni 2016

www.liputan6.com, Internet diakses pada Januari 2017

www.ojk.go.id, Internet diakses pada Januari 2017

www.viva.co.id, Internet diakses pada Januari 2017

Page 131: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

118

LAMPIRAN

Lampiran I. Hasil wawancara dengan Munawarah, leader unit underwriting

individu.

“BNI Life Insurance beserta Sumitomo mengeluarkan kebijakan dalam

peluncuran produk unitlink dengan nominal premi yang sangat besar dengan

imbalan hasil investasi yang sangat besar pada tahun pertamanya yakni berkisar

diangka 9%. Produk dengan jenis tersebut dinamakan Hy-End Pro untuk chanel

bancaasurance dan Spectra Double Power untuk chanel agency”

Lampiran II. Hasil wawancara dengan Okky, leader unit syariah.

“Proses spin off yang terjadi antara PT. BNI 46 Syariah dengan PT. BNI 46

(konvensional) mengakibatkan dihilangkannya channel distribution

bancaasurance sharia. Dalam hal ini berdampak pada penurunan kinerja yang

sangat signifikan pada penjualan produk -produk PT. BNI Life Insurance unit

syariah”

Lampiran III. Hasil wawancara dengan Burhanuddin, leader unit klaim.

“Kenaikan pengajuan klaim pada tiap tahunnya dirasa wajar karena kenaikan

jumlah nasabah dan pendapatan premi PT. BNI Life Insurance. Khususnya bagi

unit konvensional kenaikan yang cukup signifikan pada tiap tahunnya untuk

Page 132: Tesis - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan tesis

119

pendapatan premi dan jumlah nasabah berpengaruh pada kenaikan pembayaran

klaim”

Lampiran IV. Hasil wawancara dengan Donny J, leader unit bancaasurance.

“Salah satu strategi yang dilakukan PT. BNI Life Insurance dalam meningkatkan

kinerja perusahaan adalah dengan menambah kualitas dan kuantitas tenaga

pemasar yang berlisensi. Tahun 2015 BNI Life memiliki 2.000 agent berlisensi,

hingga akhir tahun 2016 meningkat menjadi 2800 agent.