determinasi faktor yang mempengaruhi intensi...
TRANSCRIPT
DETERMINASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI
MASYARAKAT MUSLIM KOTA TANGERANG SELATAN DALAM
BERWAKAF UANG
Oleh
Arika Hayyu
NIM: 11150860000001
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
i
DETERMINASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI
MASYARAKAT MUSLIM KOTA TANGERANG SELATAN DALAM
BERWAKAF UANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Arika Hayyu
NIM: 11150860000001
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
M. Cholil Nafis, Lc., Ph. D RR Tini Anggraeni, M. Si
NIP. 197506012005011010 NIDN. 2010088001
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 11 April 2019 telah dilakikan uji komprehensif atas mahasiswa :
1. Nama : Arika Hayyu
2. NIM : 11150860000001
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Determinasi Faktor yang Mempengaruhi Intensi
Masyarakat Kota Tangerang Selatan dalam Berwakaf
Uang
Setelah melihat dan mempertimbangkan kemampuan yang bersangkutan
selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 April 2019
1. Dr. Sofyan Rizal., M. Si ( ________________ )
NIP. 19760430201101002 Penguji I
2. RR Tini Anggraeni, M. Si ( ________________ )
NIDN. 2010088001 Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Jumat 19 Juli 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Arika Hayyu
2. NIM : 11150860000001
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Determinasi Faktor yang Mempengaruhi Intensi
Masyarakat Muslim Kota Tangerang Selatan dalam
Berwakaf Uang
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Juli 2019
1. DR. Erika Amelia, SE., M.Si ( ________________ )
NIP. 19771109 200912 2 000 Ketua
2. M. Cholil Nafis, Lc., Ph.D ( ________________ )
NIP. 197506012005011010 Sekretaris
3. M. Cholil Nafis, Lc., Ph.D ( ________________ )
NIP. 197506012005011010 Pembimbing I
4. RR. Tini Anggraeni, M.Si ( ________________ )
NIDN. 2010088001 Pembimbing II
5. Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si ( ________________ )
NIP. 197208181998032003 Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan dibawah ini
Nama : Arika Hayyu
NIM : 11150860000001
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Ekonomi Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 3 Juli 2019
Yang Menyatakan
Arika Hayyu
NIM. 11150860000001
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Arika Hayyu
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Batusangkar, 17 September 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi/Berat : 159 cm/52 kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Angsana 1 No. 26, Pamulang Timur, Tangeang
Selatan, Banten
No. HP : 081290414194
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
2002- 2003 : TK Aisyiah Batusangkar
2003- 2009 : SDN 01 Mandahiling Pagaruyung
2009- 2012 : MTSN 1 Batusangkar
2012- 2015 : SMAN 1 Rambatan
2015- sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
Pengalaman Organisasi
2010-2011 : Sekretaris Umum OSIS MTsN Batusangkar
2012-2014 : Bendahara Umum Forum Annisa SMA N1 Rambatan (2
Periode)
2012-2014 : Bendahara Umum Dojo Karate SMA N 1 Rambatan (2
Periode)
2015-2016 : Anggota Divisi Pengembangan Ekonomi Komda FEB
UIN Jakarta
2016 : Bendahara Umum Bimtest KAMMI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2016 : Bendahara Umum Meet and Great LDK Komda FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016 : Bendahara Umum Muskomda LDK Komda FEB UIN
Jakarta
2016 : Bendahara Umum Sakura Akbar LDK Komda FEB UIN
Jakarta
2016-2017 : Wakil Koordinator Divisi Riset LiSEnSi UIN Jakarta
2017-2018 : Anggota Divisi Pendidikan GenBI UIN Jakarta
2018-sekarang : Anggota Bidang Kewirausahaan GenBI UIN Jakarta
2019-sekarang : staff Program Unggulan Youth Saldado
Seminar dan Workshop
1. Seminar Nasional “Halal Business and Sustainable Development”. South
Tangerang, 2016
vii
2. International Student Week in Ilmenau (ISWI). Jerman, 2017
3. 11th
International Conference Journal of Monetary Economics and
Banking. Bank Indonesia, 2017
4. Public Speaking and Communication Training. Bogor, 2017
5. Internasional Seminar “Small Entreprise for Big Indonesia”, South
Tangerang, 2018
6. 2nd
International Conference on Zakat (ICONZ). Universitas Gajah Mada,
2018.
Latar Belakang Keluarga
Ayah : Junaidi
Tempat, Tanggal Lahir : Rambai, 10 April 1964
Ibu : Zulhema
Tempat, Tanggal Lahir : Padang Pariaman, 25 September 1967
Alamat : Jalan Soekarno Hatta No.7, desa Simpang,
kecamatan Pariaman Selatan,Kota Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat
Anak ke dari : 4 dari 4 bersaudara
viii
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that influence the intention of the
people in South Tangerang City. The data used are primary data using a
questionnaire technique that are distributed to 100 respondents of Muslim
communities who have an intention to represent money (money wakaf). The
number of variables studied were 5 variables, namely attitudes, subjective norms,
trust and religiosity as dependent variables and intention variables in
representing money as independent variables. The approach used in this study is
a quantitative approach. The sampling method used is nonprobability sampling
with a sampling technique that is purposive sampling in Muslim communities in
South Tangerang City that have an interest to represent money, both wakif and
non-wakif. The analytical methods are descriptive statistics and inferential
statistics, then multiple linear regression analysis with SPSS 25.0 and Microsoft
Excel 2010 software to test hypotheses of the variables. The results of this study
indicate that attitude variables, subjective norms, trust and religiosity have a
significant effect on intention to represent money with a significance value of
0,000 smaller than the significance of 0.05 or 5%. Partially, the variables of
subjective norms and religiosity have a significant effect on intention to represent
money, while for attitude and trust variables have no effect on intention in
representing money. Prediction ability of the four dependent variables on the
independent variable is 48.5%. While the remaining 51.5% is influenced by other
factors not included in this research variable.
Keywords: Attitudes, Subjective Norms, Trust, Religiosity, Intention in
Representing Money, Multiple Linear Regression Analysis
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeterminasi faktor yang mempengaruhi intensi
masyarakat Muslim kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang. Data yang
digunakan adalah data primer menggunakan teknik kuesioner yang disebarkan
kepada 100 responden masyarakat Muslim yang memiliki minat/intensi untuk
berwakaf uang. Jumlah variabel yang diteliti ada 5 variabel yaitu sikap, norma
subjektif, kepercayaan (trust) dan religiusitas sebagai variabel dependen serta
variabel intensi berwakaf uang sebagai variabel independen. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penarikan
sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik sampling
yaitu purposive sampling pada masyarakat Muslim di Kota Tangerang Selatan
yang memiliki minat/niat/keinginan/intensi untuk berwakaf uang, baik wakif
maupun non-wakif. Metode analisis dengan statistik deskriptif dan statistik
inferensial serta analisis regresi linear berganda dengan Software SPSS 25.0 dan
Microsoft Excel 2010 untuk menguji hipotesis dari variabel yang digunakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap, norma subjektif,
kepercayaan dan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap intensi berwakaf
uang dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari signifikansi yang digunakan
yaitu 0,05 atau 5%. Secara parsial variabel norma subjektif dan religiusitas
berpengaruh terhadap intensi berwakaf uang signifikan, sementara untuk variabel
sikap dan kepercayaan tidak berpengaruh terhadap intensi dalam berwakaf uang.
Kemampuan prediksi dari keempat variabel dependen terhadap variabel
independen adalah 48,5%. Sedangkan sisanya 51,5% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan ke dalam variabel penelitian ini.
Kata kunci: Sikap, Norma Subjektif, Kepercayaan, Religiusitas, Intensi dalam
Berwakaf Uang, Analisis Regresi Linear Berganda
x
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji dan syukur penulit ucapkan kehadirat Allah Subahanahu wata‟ala,
atas nikmat Islam, iman dan kesehatan dariNya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salamsemoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shalallahu „alaihi wasallam.
Skripsi dengan judul “Determinasi Faktor yang Mempengaruhi Intensi
Masyaralat Muslim Kota Tangerang Selatan dalam Berwakaf Uang” ini disusun
dalam rangka untuk menyelesaikan program Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi
Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis berharap semoga penelitian ini bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak dan dapat memperluas wawasan serta pengetahuan
kepada semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin., S.E. Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bsisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang berharga selama
perkuliahan.
2. Ibu Dr. Erika Amelia, S.W., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Ibu Dwi Nur‟aini Ihsan, MM selaku sekretaris jurusan Ekonomi Syariah.
3. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM selaku pembimbing akademik
yang senantiasa memberikan motivasi dan arahan sehingga saya mampu
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak M. Cholil Nafis, Lc., Ph.D dan Ibu RR. Tini Anggraeni, M.Si selaku
dosen pembimbing skripsi penulis, yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan serta memberikan ilmu yang bermanfaat serta
motivasi kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini. Semoga kebaikan
Beliau senantiasa dibalas oleh Allah di dunia dan akhirat.
xi
5. Kepada Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas
untuk mengadakan studi perpustakaan.
6. Kepada seluruh jajaran dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu yang berguna dan berharga bagi penulis, serta seluruh
jajaran staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis selama perkuliahan. Semoga Allah memberikan pahala dan
kebaikan kepada Bapak dan Ibu sekalian.
7. Kepada Ibunda Zulhema dan Ayanda Junaidi tersayang karena Allah yang
selalu berada di barisan paling depan dalam hal pengertian dan kasih sayang
yang tiada tara terhadap penulis. Serta kepada Kakak-kakakku tercinta Bang
Idho, Bang Ayet dan Tatak dedek sayang Rahmi Hayyu yang terus
mendukung dan memberikan energi positif kepada penulis di setiap perjalanan
hidup menuju-Nya.
8. Kepada Keluarga Besar Lingkar Studi Ekonomi Islam (LiSEnSi) yang telah
menjadi keluarga kedua penulis di kampus dan telah memberikan banyak
ilmu, pengalaman serta inspirasi. Semoga perjuangan dan kebaikan kalian
dibalas dengan keberkahan dan kesuksesan hidup oleh Allah Swt.
9. Kepada Bank Indonesia dan keluarga besar Generasi Baru Indonesia (GenBI)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk berada di lingkungan teman-teman yang inspiratif. Sukses selalu
untuk GenBI UIN Jakarta. Energi untuk Negeri.
10. Kepada teman-teman penulis dari jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2015
yang selalu memberikan pembelajaran dan semangat untuk penulis dalam
untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
11. Kepada sahabatku Dede Yati, Indri Dwi Lestari dan Tias Agustiawati yang
selalu setia menemani perjuangan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik
serta saling menjadi pendengar yang responsif dan pengertian untuk bercerita
tentang hal apapun, termasuk dalam drama penyelesaian skripsi penulis.
12. Kepada temanku Umayah Achmad, Heri Tamtowi, Irfan Ilmi dan Fakhriah
Hasna yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu penulis
xii
menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah balas dengan kebaikan dunia hingga
syurga-Nya insya Allah.
13. Kepada seseorang yang tertulis jelas di lauhul mahfudz sebagai Pemimpin
penulis dunia-akhirat insya Allah, adalah satu dari motif penulis untuk terus
bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah berkahi setiap
langkahmu untuk menjadi bagian dari perjuangan kebangkitan Islam.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan ataupun pengalaman yang penulis miliki. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan masukan dalam segala bentuk dari
berbagai pihak.
Wassalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Jakarta, 12 Maret 2019
Arika Hayyu
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................. ........................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................... .............................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 13
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..................................................................................... 16
xiv
1. Intensi ....................................................................................... 16
2. Wakaf ....................................................................................... 18
3. Wakaf Uang ............................................................................. 22
4. Theory of Reasoned Action (TRA) ........................................... 30
5. Teori Perilaku Konsumen ........................................................ 31
6. Teori Perilaku Konsumen Islami ............................................. 36
7. Sikap ......................................................................................... 38
8. Norma Subjektif ....................................................................... 40
9. Kepercayaan ............................................................................. 42
10. Religiusitas ............................................................................... 45
B. Kerangka Teoritik ............................................................................... 46
C. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 51
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 57
E. Hipotesis ............................................................................................... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 61
B. Teknik Penentuan Sampel .................................................................... 62
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 64
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 66
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ................................................................ 81
xv
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian......................................................... 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 113
B. Saran ..................................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 116
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 119
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1 Data Pemanfaatan Wakaf ......................................................... 2
Tabel. 1.2 Potensi Wakaf Uang di Indonesia ............................................ 7
Tabel. 1.3 Data Penerimaan Wakaf Uang di Tahun 2007-2011 ............... 8
Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 51
Tabel. 3.1 Bobot/Skor Skala Likert ........................................................... 65
Tabel. 3.2 Variabel Intensi dalam Penelitian ............................................. 77
Tabel. 3.3 Variabel Sikap dalam Penelitian .............................................. 77
Tabel. 3.4 Variabel Norma Subjektif dalam Penelitian ............................ 78
Tabel. 3.5 Variabel Kepercayaan dalam Penelitian .................................. 79
Tabel. 3.6 Variabel Religiusitas dalam Penelitian .................................... 80
Tabel. 4.1 Usia Responden ........................................................................ 82
Tabel. 4.2 Jenis Kelamin Responden ........................................................ 83
Tabel. 4.3 Pendidikan Terakhir Responden .............................................. 84
Tabel. 4.4 Pekerjaan Responden ............................................................... 85
Tabel. 4.5 Pendapatan Responden ............................................................ 86
Tabel. 4.6 Status Berwakaf Uang Responden ........................................... 87
Tabel. 4.7 Hasil Uji Validitas Sikap ......................................................... 88
xvii
Tabel. 4.8 Hasil Uji Validitas Norma Subjektif ........................................ 89
Tabel. 4.9 Hasil Uji Validitas Kepercayaan .............................................. 90
Tabel. 4.10 Hasil Uji Validitas Religiusitas ................................................ 91
Tabel. 4.11 Hasil Uji Validitas Intensi Berwakaf Uang .............................. 91
Tabel. 4.12 Hasil Uji Reabilitas Sikap ........................................................ 93
Tabel. 4.13 Hasil Uji Reabilitas Norma Subjektif ...................................... 93
Tabel. 4.14 Hasil Uji Reabilitas Kepercayaan ............................................ 94
Tabel. 4.15 Hasil Uji Reabilitas Religiusitas .............................................. 94
Tabel. 4.16 Hasil Uji Reabilitas Intensi Berwakaf Uang ............................. 95
Tabel. 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................... 97
Tabel. 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 98
Tabel. 4.19 Hasil Uji Adjusted R Square .................................................... 99
Tabel. 4.20 Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi secara Simultan) .......... 100
Tabel. 4.21 Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi secara Parsial) ................ 101
Tabel. 4.22 Hasil Regresi Linear Berganda ................................................ 108
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1 Bagan Theory of Reasoned Action (TRA) ............................ 31
Gambar. 2.2 Kontelasi Pengaruh Antar Variabel ...................................... 50
Gambar. 2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................. 57
Gambar. 4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................. 96
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .............................................................. 122
Lampiran 2 Tabulasi Data Responden ...................................................... 127
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Responden ................................................ 134
Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................... 143
Lampiran 5 Uji Multikolinearitas ............................................................. 144
Lampiran 6 Uji Normalitas ....................................................................... 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman kejayaan Islam yaitu pada abad ke-8 dan ke-9 Hijriyah
wakaf pernah mencapai kejayaan meskipun dalam pengelolaannya masih
sederhana, masa ini dianggap sebagai masa keemasan perkembangan
wakaf. Saat itu wakaf meliputi berbagai macam benda, seperti mushala,
masjid, tanah pertanian, rumah sekolah, toko kebun, pabrik roti, bangunan
kantor, gedung pertemuan, pabrik sabun, pabrik penetasan telur dan lain-
lain. Sultan (penguasa) pada saat itu sudah menjadikan hal tersebut
sebagai kebiasaan dan berusaha untuk memotivasi orang untuk
mengembangkan wakaf secara berkelanjutan.
Secara historis, misi dan anjuran wakaf untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial sebenarnya telah dicontohkan pada zaman kejayaan
Islam di masa lalu. Pada masa dinasti Abbasiyah, pengembangan wakaf
telah sedemikian rupa dan hasilnya dapat diambil manfaatnya sebagai
salah satu instrumen pendapatan negara.
Kebiasaan di masa Abbasiyah tersebut dilanjutkan oleh berbagai
negara Islam sesuai dengan perkembangan zaman. Di negara seperti
Malaysia, Saudi Arabia, Mesir, Turki dan Yordania, lembaga wakafnya
berkembang sangat maju dan pesat serta mampu memberikan manfaat
yang luas, bukan hanya untuk warga di negara tersebut, tetapi juga untuk
umat di negara lain yang ternyata mampu menjadi salah satu sarana
2
pemberdayaan ekonomi yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan
umat (Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006).
Wakaf berperan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta
berbagai fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh pelajar maupun
masyarakat. Sebagai contoh di bidang kesehatan dan pendidikan dengan
pembangunan rumah sakit, sekolah medis, sekolah umum, perpustakaan
umum dan fasilitas lainnya. Dilihat dari bentuk benda wakaf, wakaf tidak
hanya terbatas pada benda tidak bergerak, tetapi juga benda bergerak.
Namun pemahaman tentang wakaf di Indonesia saat ini masih terbatas
pada wakaf benda tidak bergerak, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia
umumnya menggunakan tanah wakafnya untuk sarana ibadah seperti
membangun masjid dan mushala. Hal ini dapat dilihat dari data hasil
pemanfaatan tanah wakaf, sebagai berikut:
Tabel. 1.1
Data Pemanfaatan Wakaf di Indonesia
No. Bangunan Jumlah
1. Masjid 44,96%
2. Mushalla 28,16%
3. Sekolah 10,62%
4. Sosial Lainnya 8,41%
5. Makam 4,58%
6. Pesantren 3,27%
Sumber: Sistem Informasi Wakaf (2018)
3
Dari Tabel. 1.1 diatas menunjukkan bahwa masyarakat umumnya
masih condong untuk memanfaatkan tanah wakafnya untuk sesuatu yang
tidak produktif, padahal pada kenyataannya, wakaf dapat dikelola menjadi
investasi yang sifatnya komersial dan dapat menghasilkan laba, kemudian
laba tersebut dapat dimanfaatkan untuk sektor nirlaba, seperti untuk
memberikan beasiswa atau biaya kesehatan gratis bagi kaum dhuafa dan
kurang mampu. Jika hal tersebut dapat dijalankan dengan optimal maka
akan memberikan dampak dan manfaat fiskal (Bank Indonesia, 2016).
Hasil Penelitian yang juga dilakukan oleh Imam Suhadi (2002) di
kabupaten Bantul Yogyakarta, menunjukkan bahwa penggunaan tanah
wakaf untuk membantu kepentingan umum hanya 3% seperti: sarana
kesehatan, sarana pendidikan dll. Sementara yang 97% digunakan untuk
tempat-tempat ibadah. Hal ini dapat dilihat dari data ikrar para wakif yang
menunjukkan bahwa wakaf untuk masjid 65%, untuk langgar 28%, untuk
mushalla 4%, hingga keseluruhan untuk tempat ibadah berjumlah 97%,
sedangkan wakaf yang ditujukan untuk kesejahteraan dan lain-lain hanya
3%.
Sampai saat ini potensi wakaf untuk sarana kebajikan bagi
kepentingan masyarakat belum dikelola dan diberdayakan secara optimal
dalam lingkup nasional. Dalam praktik pengamalan wakaf, masih tertanam
suatu image atau persepsi tertentu mengenai wakaf di Indonesia. Pertama,
wakaf umumnya berwujud benda yang tidak bergerak, khususnya tanah.
Kedua, dalam kenyataan, di atas tanah itu didirikan masjid atau madrasah.
4
Ketiga, penggunaannya masih didasarkan pada wasiat pemberi wakaf
(wakif). Hal ini menjadi salah satu penyebab utama perkembangan
pengelolaan wakaf terbilang lambat di Indonesia dibandingkan dengan
negara-negara Islam lainnya yang telah terbukti sukses menjadikan wakaf
sebagai intrumen untuk meningkatkan kesejahteraan umat, yaitu dengan
adanya inovasi wakaf uang yang dapat diproduktifkan sehingga hasilnya
memberi manfaat yang besar bagi masyarakat lokal maupun global
(Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006).
Wakaf di Indonesia dikelola oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI)
dan melakukan kerjasama dengan kurang lebih 100 lembaga (Nazhir) dan
15 bank sebagai LKS-PWU yang terdaftar hingga 31 Desember 2015
sebagai penerima wakaf uang. Wakaf telah di atur dalam UU No. 41 tahun
2004 tentang wakaf dan PP No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya.
Dan wakaf uang, saat ini menjadi isu yang mendapatkan perhatian besar.
Pemerintah, melalui Menteri Agama RI juga telah mengeluarkan aturan
tentang administrasi pendaftaran wakaf uang No. 4 Tahun 2009 yang
disahkan pada tanggal 29 Juli 2009.
Dengan diaturnya perwakafan di Indonesia baik badan hukum dan
hukumnya menjadi angin segar untuk dapat mengoptimalkan dana wakaf
secara lebih produktif dan menambah tingkat kepercayaan para calon
wakif untuk berwakaf.
5
Inovasi dan pengembangan wakaf terus maju hingga saat ini,
wakaf uang (cash waqf) dikategorikan kedalam wakaf benda bergerak.
Wakaf uang sekaligus juga bisa menjadi strategi dalam upaya
mensejahterakan dan melepaskan dari ketergantungan ekonomi negara
(Nasution, 2005).
Wakaf uang memiliki kekuatan yang sifatnya umum dimana setiap
orang berkesempatan untuk dapat menyumbangkan hartanya tanpa batas-
batas tertentu, oleh karenanya wakaf uang harus dikembangkan secara
masif dalam rangka meningkatkan peran wakaf dalam bidang ekonomi.
Wakaf uang (cash waqf) bahkan sudah dipraktikkan sejak awal
abad kedua hijriyah. M Syafii Antonio mengutip hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, hadits tersebut menjelaskan bahwa Imam Az-Zuhri
(w. 124 H) seorang ulama terkemuka sekaligus peletak dasar kodifikasi
hadits (tadwin alhadits) mengeluarkan fatwa berupa anjuran melakukan
wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, pendidikan,
dan sosial umat Islam. Caranya yaitu dengan menjadikan uang hasil wakaf
tersebut sebagai modal usaha yang kemudian menyalurkan keuntungannya
sebagai wakaf. Dari sini maka muncul berbagai analisis tentang wakaf
uang berikut dengan pentingnya inovasi pengembangan wakaf yang
digalakkan di beberapa negara Islam di dunia, termasuk Indonesia.
Adapun bentuk benda wakaf uang yang dimaksud pada penelitian
ini adalah wakaf berupa uang tunai.
6
Menurut M. Nur Rianto Al Arif (2012) menyimpulkan bahwa
wakaf uang yang dikelola secara profesional bisa memberikan efek
pengganda dalam perekonomian, baik hasil investasi wakaf uang tersebut
disalurkan dalam bentuk bantuan di sektor ekonomi maupun sektor non
ekonomi. Secara langsung atau tidak langsung hasil ini mampu
memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengentaskan kemiskinan.
M. Syafii Antonio juga menjelaskan setidaknya bahwa ada empat
manfaat utama dari wakaf uang dewasa ini;
1. Jumlah wakaf uang yang bervariasi memungkinkan seseorang
yang memiliki dana terbatas pun bisa ikut memberikan dana
wakafnya tanpa harus menunggu menjadi kaya atau menjadi
tuan rumah (hartawan) terlebih dahulu.
2. Melalui wakaf uang, tanah-tanah kosong sebagai aset wakaf
bisa mulai dimanfaatkan untuk pembangunan gedung atau
diolah untuk lahan pertanian (diproduktifkan).
3. Dana wakaf uang bisa membantu sebagian lembaga-lembaga
pendidikan Islam yang cash-flow-nya naik-turun dan menggaji
civitas akademika sekedarnya.
4. Umat Islam bisa lebih mandiri dalam pengembangan dunia
pendidikan tanpa harus terlalu bergantung pada anggaran
negara yang memang semakin terbatas.
Gagasan tentang wakaf uang ini dipopulerkan oleh M.A Mannan
melalui pembentukan Sosial Investment Bank Limited (SIBL) di
7
Bangladesh. Model wakaf uang bisa memberikan solusi dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial dan mampu membantu mengatasi krisis
ekonomi Indonesia kontemporer, terutama pada saat Indonesia sedang
mengalami krisis ekonomi yang panjang sampai sekarang. Wakaf uang
sangat potensial menjadi sumber pendanaan abadi untuk melepas bangsa
dari ikatan hutang dan ketergantungan luar negeri (Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, 2006).
Nasution (2005) melakukan perhitungan potensi wakaf uang di
Indonesia, sebagai berikut:
Tabel. 1.2
Potensi Wakaf Uang di Indonesia
Tingkat
Penghasilan/
Bulan
Jumlah
Muslim
Tarif
Wakaf/bulan
Potensi
Wakaf
Uang/bulan
Potensi
wakaf
Uang
pertahun
Rp 500.000 4 juta
orang
Rp 5.000 Rp 20 Milyar Rp 240
Milyar
Rp 1 juta- 2
juta
3 juta
orang
Rp 10.000 Rp 30 Milyar Rp 360
Milyar
Rp 2 juta- 5
juta
2 juta
orang
Rp 50.000 Rp 100
Milyar
Rp 1,2
Milyar
Rp 5 juta- 10
juta
1 juta
orang
Rp 100.000 Rp 100
Milyar
Rp 1,2
Milyar
8
Jumlah Rp 3
Triliun
Sumber: Mustafa E Nasution (2005)
Potensi wakaf uang yang ditunjukkan oleh Nasution (2005)
tersebut dapat terwujud dengan tingginya tingkat kesadaran dan
pemahaman masyarakat sehingga sekaligus penghimpunan dana wakaf
uang menjadi optimal. Selain itu, pengelolaan dana wakaf ini juga harus
dilakukan secara profesional, menerapkan budaya transparansi serta
akuntabilitas yang benar. Sehingga masyarakat memiliki kepercayaan
terhadap lembaga penghimpun wakaf untuk mengambil keputusan
memberikan dana wakaf uang, tanggungjawab terhadap pengelolaan dana
publik ini menjadi salah satu kunci pengembangan wakaf, baik
tanggungjawab atas harta wakaf itu sendiri maupun hasil dan upaya dalam
memproduktifkan harta wakaf.
Jika dilihat perbandingan antara potensi yang telah dihitung oleh
Nasution dengan realisasi penerimaan dana wakaf uang di Indonesia yang
dihimpun oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) adalah sebagai berikut:
Tabel. 1.3
Data Penerimaan Wakaf Uang dari tahun 2007-2011
Tahun Penerimaan Wakaf (Rupiah)
2007 10.000.000
2008 30.113.000
2009 463.424.141
9
2010 1.673.992.968
2011 795.863.768
Total 2.973.393.876
Sumber: Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat gap yang besar
antara potensi dan realisasi dari penghimpunan dana wakaf uang di
Indonesia. Angka tersebut menandakan bahwa keputusan masyarakat
untuk berwakaf uang masih sangat rendah. Keputusan ini ditentukan oleh
intensi masyarakat dalam berwakaf uang.
Jika ditinjau menggunakan Theory of Reasoned Action (TRA) atau
dari Icek Ajzen, niat atau intensi menjadi indikasi dari kesiapan individu
untuk melakukan perilaku tertentu. Jika niat seseorang semakin kuat, maka
kemungkinan ia untuk melakukan tindakan yang diinginkan akan semakin
besar pula. TRA menjadi teori yang tepat dan biasa digunakan di berbagai
bidang untuk mengidentifikasi perilaku dari seseorang, terutama
mengetahui intensi. Dalam teori ini intensi dipengaruhi oleh sikap dan
norma subjektif (www.valuebasedmanagement.net, 2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Allah Pitchay, Ahamed
Kameel Mydin dan Muhammad Yusuf Saleem dalam penelitiannya yang
berjudul “Factors Influencing the Behavioral Intentions of Muslim
Employees to Contribute to Casf Waqf Through Salary Deductions”
menunjukkan bahwa sikap dan norma subjektif berpengaruh signifikan
10
terhadap intensi karyawan muslim untuk berkontribusi ke wakaf tunai
melalui pemotongan gaji (Pitchay, Meera, & Saleem, 2015).
Penelitian oleh Amirul Faiz Osman, Mustafa Omar Mohammed
dan Aiman Fadzil, berjudul “Factor Influencing Cash Waqf Giving
Behavior : A Revised Theory of Planned Behavior”. Riset ini
menunjukkan bahwa 1) sikap 2) norma subjektif, 3) kualitas pelayanan
tidak berpengaruh secara signifikan dan menjadi faktor terlemah terhadap
intensi berwakaf uang. Sedangkan 4) kontol perilaku terencana, 5)
kepercayaan 6) religiusitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap
intensi berwakaf uang (Osman, Mohammed, & Fadzil, 2016).
Menurut Ririn Tri Ratnasari dan Muhammad Haris Arifin yang
berjudul “Theory of Planned Behavior in Intention to Pay Cash Waqf”
bahwa sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku terencana berpengaruh
signifikan terhadap intensi berwakaf uang (RT Ratnasari dan MH Arifin,
2017).
Penelitian oleh Fuadah Johari dkk, dalam penelitian mereka
dengan judul “Factors that Influence Repeat Contribution of Cash Waqf in
Islamic Philanthropy”. Bahwa kemurahan hati, perintah/kewajiban agama,
familiar dengan lembaga wakaf, dan akses wakaf uang berpengaruh
signifikan terhadap intensi untuk kembali berwakaf uang, sedangkan
kepercayaan tidak berpengaruh signifikan (Johari dkk, 2015).
Menurut Hyde, Melissa K., &White , Katherine M. dalam
penelitiannya berjudul, “Predictors of Young people‟s charitable
11
intentions to donate money : an extended theory of planned behavior
perspective” bahwa sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku terencana,
aturan atau kewajiban moral dan perilaku masa lalu berpengaruh
signifikan dalam memprediksi intensi perilaku mendonasikan uang ke
lembaga amal (Knowles, R, Hyde, K, & White, 2012).
Dalam penelitian-penelitian tersebut terdapat beberapa perbedaan
hasil. Sehingga, peneliti melakukan penelitian ini untuk dapat
membuktikan konsistensi hasil dari beberapa variabel dengan objek dan
metodologi penelitian yang berbeda.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah persentase penduduk
Muslim terbesar di dunia, yaitu sebesar 87,21% yang berarti 207.176.162
jiwa dari total penduduk 261.890.000 jiwa (www.bps.or.id, 2017).
Penduduk Indonesia sebagian besar berdomisili di pulau Jawa, yaitu
sebesar 56,6 %. Jawa juga merupakan pulau dengan tingkat kepadatan
penduduk tertinggi di Indonesia.
Banten adalah provinsi kelima dengan jumlah penduduk terbanyak
yaitu 12.448.000 jiwa dan berada pada posisi keempat di Indonesia dengan
jumlah penduduk muslim terbanyak, yaitu sebesar 10.065.783 (Laporan
bulanan Data Sosial Ekonomi Januari 2019, BPS).
Berdasarkan sistem informasi wakaf (Siwak) (2018), jumlah tanah
wakaf yang ada di Banten sebanyak 14.430 lokasi dengan luas 1.010,02
Ha. Kemudian, Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu Kota yang
masuk ke dalam provinsi Banten dan merupakan hasil pemekaran dari
12
Kota Tangerang. Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah tanah wakaf
sebanyak 673 lokasi dengan luas 53,36 Ha, tanah wakaf di Indonesia
masih sangat banyak yang belum diberdayakan dengan berbagai instrumen
wakaf kontemporer, termasuk tanah wakaf di Kota Tangerang Selatan
yang kedepannya dapat diproduktifkan melalui penghimpunan dana wakaf
uang.
Ditinjau dari masalah yang telah dipaparkan diatas serta didukung
oleh beberapa penelitian yang relevan, dapat diketahui bahwa rendahnya
minat/keinginan (intensi) masyarakat untuk mewakafkan uangnya serta
besarnya gap angka hasil antara potensi dan realisasi penerimaan dana
wakaf uang di Indonesia menjadi persoalan sekaligus salah satu latar
belakang diangkatnya masalah ini oleh peneliti. Intensi atau keinginan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah sikap, norma
subjektif (pengaruh sosial), religiusitas dan kepercayaan. Dari faktor-
faktor tersebut, peneliti membatasi penelitian pada lima variabel. Yaitu
sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas terhadap intensi dalam
berwakaf uang. Sehingga peneliti mengangkat judul “Determinasi Faktor
yang Mempengaruhi Intensi Masyarakat Muslim Kota Tangerang
Selatan dalam Berwakaf Uang”, diharapkan dapat menjadi bahan
refleksi dan pedoman bagi Badan Wakaf Indonesia serta lembaga wakaf
lainnya dalam membuat dan menjalankan strategi sosialisasi tentang wakaf
uang untuk mengoptimalkan potensi wakaf uang di Indonesia, salah
13
satunya yaitu dengan mengkaji dan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi intensi masyarakat dalam berwakaf uang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat
disusun sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh sikap terhadap intensi dalam berwakaf
uang?
2. Apakah terdapat pengaruh norma subjektif terhadap intensi dalam
berwakaf uang?
3. Apakah terdapat pengaruh kepercayaan terhadap intensi dalam
berwakaf uang?
4. Apakah terdapat pengaruh religiusitas terhadap intensi dalam
berwakaf uang?
5. Apakah sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas
berpengaruh secara simultan terhadap intensi dalam berwakaf
uang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk menganalisis:
a) Pengaruh sikap terhadap intensi dalam berwakaf uang
b) Pengaruh norma subjektif terhadap intensi dalam berwakaf
uang
14
c) Pengaruh kepercayaan terhadap intensi dalam berwakaf
uang
d) Pengaruh religiusitas terhadap intensi dalam berwakaf uang
e) Pengaruh sikap, norma subjektif, kepercayaan dan
religiusitas secara simultan terhadap intensi dalam
berwakaf uang
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk keperluan studi
dan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
b) Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pemahaman
penulis tentang intensi masyarakat berwakaf uang dan lebih
dalam tentang wakaf serta sebagai sarana untuk
mengaktualisasikan ilmu yang telah diperoleh selama ini.
c) Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam menetapkan kebijakan dan mendayagunakan wakaf
dengan optimal karena dapat memberikan informasi terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
berwakaf uang.
15
d) Bagi Lembaga Wakaf
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang
memberikan pengetahuan terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi intensi masyarakat dalam berwakaf uang,
sehingga BWI atau lembaga wakaf lainnya dapat membuat
strategi pemasaran dan sosialisasi yang tepat dalam
meningkatkan penerimaan wakaf uang.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Intensi
Ajzen (1991) mengasumsikan intensi digunakan untuk mengetahui
faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku. Intensi adalah indikator
bagaimana individu ingin menampilkan perilaku tertentu dan seberapa
besar usaha seseorang untuk melakukan perilaku tersebut.
Mengkaji intensi sama halnya dengan mempelajari kemungkinan
seseorang untuk melakukan perilaku tertentu, serta besarnya
kemungkinan terealisasikan dalam tindakan nyata.
Fishbein dan Ajzen (1975) juga menjelaskan bahwa intensi sebagai
kemungkinan subjektif seseorang sebelum menampilkan sebuah
perilaku, intensi itu bisa dalam jumlah yang kecil maupun besar hingga
bisa dianggap sebagai probabilitas.
Menurut teori oleh John C. Mowen dan Michael Minor, keinginan
berperilaku (behavioral intention) merupakan keinginan konsumen
untuk berperilaku dengan cara tententu dalam rangka membuang,
memiliki serta menggunakan suatu produk atau jasa (Mowen & Minor,
2002).
Dapat disimpulkan bahwa intensi adalah minat, keinginan atau niat
seseorang yang dengan kuat mendorongnya untuk melakukan suatu
tindakan tertentu. Jadi, intensi dalam membayar wakaf uang (wakaf
17
berupa uang) adalah minat atau keinginan seseorang yang secara kuat
mendorongnya untuk menyerahkan hartanya ke lembaga wakaf yang
dituju di waktu tententu.
Adapun indikator untuk mengukur intensi menurut Charler
Spielberger yaitu target atau sasaran yang akan dicapai, action atau
tindakan yang mengiringi perilaku, context atau situasi yang akan
membentuk perilaku dan time atau waktu terjadinya perilaku
(Spielberger).
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Joseph Jacobsen, diambil dari
Theory od Reasoned Action (TRA) milik Fishbein dan Ajzen bahwa
intensi atau keinginan seseorang bisa diukur dari action atau tindakan,
sasaran, situasi dan waktu (Jacobsen, 2011).
Sehingga dapat disimpulkan intensi atau niat diukur dengan
indikator sebagai berikut:
a) Sasaran (Target), adalah hal yang ingin dicapai/ didapatkan
dalam melakukan suatu perilaku tertentu
b) Situasi (Situation), adalah adalah suatu keadaan atau
kondisi tertentu yang mendorong seseorang melakukan
tindakan
c) Waktu (Time), adalah adanya targetan waktu dalam
melakukan suatu tindakan tertentu.
18
2. Wakaf
a. Definisi Wakaf
Undang-Undang RI Nomor 41 tahun 2004 yang berisi
tentang wakaf, menjelaskan bahwa wakaf adalah pembuatan
hukum wakif untuk menyerahkan dan/atau mengeluarkan
sebagian harta benda miliknya untuk dapat dimanfaatkan
selamanya atau berjangka waktu sesuai dengan kepentingannya
untuk keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum yang
sesuai syariah.
Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinikan wakaf
dan penggunaannya, adapun menurut jumhur (Abu Yusuf dan
Muhammad Bin Al Hasan, golongan Hanabilah dan
Syafi‟iyyah), wakaf adalah menahan harta yang dapat diambil
manfaatnya, dapat dibelanjakan oleh wakif guna mendekatkan
diri kepada Allah. Setelah diwakafkannya harta tersebut maka
harta keluar dari pemilikan wakif dan secara umum hukum
milik Allah ta‟ala. Menurut Muhammad Abu Zahrah (1971)
Wakif terhalang untuk memanfaatkannya serta wajib
mendermakan hasil dari wakaf sesuai tujuan (Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, 2006).
b. Landasan Hukum Wakaf
Adapun dalil yang menjadi dasar disyariatkannya ibadah
wakaf bersumber dari:
19
1) Ayat al-Quran, antara lain:
“Perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan”. (QS. Al-Hajj : 77)
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahui”. (QS. Ali Imran
: 92)
2) Sunnah Rasulullah
Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah
bersabda: “Apabila anak Adam (manusia) meninggal
dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara;
shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak
saleh yang mendoakan orang tuanya”. (HR. Muslim)
Adapun penafsiran shadaqah jariyah dalam hadits
diatas adalah:
”Hadits tersebut dikemukakan di dalam bab wakaf,
karena para ulama menafsirkan shadaqah jariyah
dengan wakaf” (Imam Muhammad Ismail al-Khailani)
Ayat Al-Quran dan sunnah yang menyinggung
tentang wakaf memang tidak banyak. Meskipun
demikian, ayat dan hadits tersebut telah mampu menjadi
pedoman para ahli fiqih Islam. Sejak masa Khulafaur
rasyidin hingga saat ini, hukum wakaf dikembangkan
dan dibahas melalui ijtihad mereka. Oleh sebab itu
sebagian besar dari hukum-hukum wakaf dalam Islam
telah ditetapkan sebagai hasil ijtihad, dengan memakai
metode ijtihad yang bermacam-macam, seperti qiyas
dan lain-lain (Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006).
20
Wakaf di Indonesia dikelola oleh Badan Wakaf
Indonesia (BWI) dan melakukan kerjasama dengan kurang
lebih 100 lembaga (Nazhir) dan 15 bank sebagai LKS-
PWU yang terdaftar hingga 31 Desember 2015 sebagai
penerima wakaf uang. Wakaf telah di atur dalam UU No.
41 tahun 2004 tentang wakaf dan PP No. 42 tahun 2006
tentang pelaksanaannya. Dan wakaf uang, menjadi isu yang
mendapatkan perhatian besar. Pemerintah melalui Menteri
Agama RI juga telah mengeluarkan aturan tentang
administrasi pendaftaran wakaf uang No. 4 Tahun 2009
yang disahkan pada tanggal 29 Juli 2009.
c. Rukun Wakaf
Menurut Abdul Wahhab Khallaf (1951), rukun wakaf ada 4
sebagai berikut:
1) Orang yang berwakaf atau wakif, yaitu pemilik harta
benda yang melakukan tindakan hukum atau
mendermakan hartanya
2) Harta yang diwakafkan atau mauquf bih yakni sebagai
objek perbuatan hukum
3) Tujuan wakaf atau yang berhak menerima, yang disebut
juga sebagai mauquf „alaih
4) Pernyataan wakaf dari wakif yang disebut sighat atau
ikrar wakaf.
21
d. Harta Benda Wakaf
Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang
wakaf, harta benda wakaf terdiri dari:
1) Benda tidak bergerak, meliputi:
a) Hak atas tanah yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku baik
yang sudah dan belum terdaftar.
b) Bangunan atau bangunan yang berdiri di atas tanah.
c) Tanaman dan benda lainnya yang berkaitan dengan
tanah.
d) Hak milik atas satuan rumah susun yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
e) Benda tidak bergerak lainnya sesuai dengan ketentuan
syariah dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Benda bergerak, yaitu harta benda yang tidak bisa habis
karena dikonsumsi, meliputi:
a) Uang
b) Logam mulia
c) Surat berharga
d) Kendaraan
e) Hak atas keyakinan intelektual
22
f) Hak sewa
g) Benda bergerak lainnya sesuai dengan ketentuan
syariah dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Wakaf Uang
a. Pengertian Wakaf Uang
Menurut fatwa MUI tentang wakaf uang, yang dinamakan
wakaf uang (cash waqf/ waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang
dilakukan oleh seseorang, kelompok orang, badan hukum atau
lembaga dalam bentuk uang tunai. Termasuk ke dalam wakaf
uang adalah surat-surat berharga.
Wakaf harta benda bergerak yang berupa uang yang disebut
wakaf uang adalah wakaf berbentuk uang yang dapat dikelola
secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk mauquf
„alaih (Peraturan BWI nomor 1 tahun 2009 tentang pedoman
Pengelolaan dan Pengembangan Harta benda wakaf berupa
uang).
Di dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang
wakaf tepatnya ayat pasal 28-31 dan Peraturan Pemerintah
nomor 42 tahun 2006 berisi tentang pelaksanaan UU Nomor 41
tahun 2004 tentang wakaf, pasal 22-27 telah mengatur
bolehnya pelaksanaan wakaf uang (harta benda berupa uang).
23
Dengan demikian maka yang dimaksud dengan wakaf uang
adalah wakaf yang dilakukan oleh wakif (kelompok orang,
perseorangan dan lembaga atau badan hukum) dalam bentuk
uang dan surat-surat berharga, seperti saham, cek dan lainnya.
b. Dasar Hukum Wakaf Uang
Al-Quran dalam surat Al-Baqarah ayat 261-262, yang
artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-
orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui . Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka
tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti
(perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah 261-262)
Al-Quran dalam surat Al-Baqarah ayat 267, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, sedekahkanlah (di jalan
Allah) sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
sedekahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah:267)
Sedangkan dari hadits riwayat Muslim yang berasal dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka
putuslah amalnya, kecuali tida perkara; shadaqah jariyah,
24
ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orang
tuanya”. (HR. Muslim)
Hadits Riwayat Bukhari Muslim, juga menceritakan bahwa
pada suatu hari sahabat Umar datang kepada Nabi Muhammad
untuk meminta nasihat tentang tanah yang diperolehnya di
Khaibar (daerah yang sangat subur di Madinah), dengan
berkata; “Ya Rasulullah, apakah yang engkau perintahkan
kepadaku terkait tanah itu?”, lalu Rasulullah menjawab;
“Kalau engkau mau, dapat engkau tahan asalnya (pokoknya)
dan engkau bersedekah dengan dia”, maka bersedekahlah
Umar dengan tanahnya itu, dengan syarat pokoknya tiada
dijual, tiada dihibahkan dan tidak pula diwariskan.
Adapun dasar hukum wakaf uang di Indonesia yang berupa
Peraturan Perundang-Undangan, sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang
pelaksanaa UU Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf.
3) Peraturan Menteri Agama Nomor 4 tahun 2009 tentang
Administrasi Wakaf Uang.
4) Keputusan Menteri Agama nomor 92-96 tentang
penetapan 5 LKS menjadi LKS-PWU (Penerima Wakaf
Uang).
25
5) Peraturan BWI Nomor 1 tahun 2009 tentang Pedoman
Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf
Bergerak Berupa Uang.
6) Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam No.
BJ2/420/2009 tentang model, bentuk dan spesifikasi
form wakaf uang.
Berikut Fatwa MUI terkait Wakaf Uang yaitu Fatwa
MUI No. 40 tahun 2002 menetapkan bahwa:
1) Wakaf Uang (Cash Wakaf/Waqf al-Nuqud) adalah
wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang,
lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
2) Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat
berharga.
3) Wakaf Uang (Cash Wakaf/Waqf al-Nuqud) adalah
wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang,
lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
4) Wakaf Uang hukumnya jawaz (boleh).
5) Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya,
tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.
c. Pihak-Pihak yang terlibat dalam Wakaf Uang
Dalam pelaksanaannya, pihak-pihak yang terlibat di dalam
wakaf uang ini yaitu sebagai berikut:
26
1) Wakif, yaitu orang, kelompok orang atau lembaga atau
badan hukum yang ingin mewakafkan uangnya.
2) Nazhir, yaitu pihak yang menerima harta benda wakaf dari
wakif yang akan dikelola dan dikembangkan sesuai dengan
peruntukannya.
3) Lembaga Keuangan Syariah- Penerima Wakaf Uang (LKS-
PWU), adalah badan hukum di Indonesia yang bergerak di
bidang keuangan syariah.
4) Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), Pejabat
lembaga keuangan syariah paling rendah yang setingkat
kepala seksi LKS yang ditunjuk oleh Menteri.
d. Sistem Pengelolaan Dana Wakaf Uang
1) Posisi Lembaga Keuangn Syariah dalam Peraturan
Perundangan Wakaf
Calon wakif yang hendak mewakafkan uangnya
dapat melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang
ditunjuk oleh Menteri sebagai LKS Penerima Wakaf Uang
(LKS-PWU). Penunjukan LKS ini dilakukan oleh Menteri
berdasarkan pertimbangan dan saran dari Badan Wakaf
Indonesia (Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006).
Pertimbangan tersebut dapat diberikan kepada LKS
Penerima Wakaf Uang yang memenuhi persyaratan yaitu:
27
a) Meyampaikan permohonan secara tertulis
kepada menteri;
b) Melampirkan anggaran dasar dan pengesahan
sebagai suatu badan hukum;
c) Memiliki kantor untuk operasional di wilayah
Republik Indonesia;
d) Bergerak dibidang keuangan syariah; dan
e) Memiliki fungsi untuk menerima titipan
(wadi‟ah).
Adapun tugas dari LKS-PWU adalah sebagai
berikut:
a) Mengumumkan kepada publik tentang
keberadaannya sebagai LKS Penerima Wakaf
Uang;
b) Menyediakan blangko Sertifikat Wakaf Uang;
c) Menerima secara tunai wakaf uang dari sang
Wakif atas nama Nazhir;
d) Menerima pernyataan kehendak Wakif yang
dibuat secara tertulis dalam formulir pernyataan
kehendak Wakif;
e) Menempatkan uang wakaf yang terhimpun ke
dalam rekening titipan (wadi‟ah) atas nama
Nazhir yang ditunjuk Wakif.
28
f) Menerbitkan sertifikat wakaf uang kemudian
menyerahkan sertifikat tersebut kepada Wakif
dan menyerahkan tembusan sertifikat kepada
Nazhir yang telah ditunjuk oleh Wakif; dan
g) Mendaftarkan wakaf uang yang diterima kepada
menteri atas nama Nazhir.
Adapun sertifikat wakaf uang sekurang-kurangnya
harus berisi keterangan mengenai:
a) Nama LKS Penerima Wakaf Uang
b) Nama Wakif
c) Alamat Wakif
d) Jumlah uang wakaf
e) Peruntukan wakaf
f) Jangka waktu wakaf
g) Nama Nazhir yang dipilih
h) Tempat dan tanggal penerbitas Sertifikat Wakaf
Uang.
e. Perluasan Pemanfaatan Dana Wakaf Uang
Wakaf seringkali disebut sebagai sebagai sumber aset yang
dapat memberi kemanfaatan sepanjang masa. Namun,
pengelolaan, pengumpulan dan pemberdayaan harta wakaf
produktif di Indonesia masih sedikit dan tertinggal jika
dibandingkan dengan negara-negara Muslim lain. Semestinya
29
wakaf dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan negara dan
aset ekonomi yang senantiasa bisa dikelola secara produktif
serta memberikan manfaat dan hasil kepada masyarakat.
Sehingga harta wakaf benar-benar sumber dana yang datang
dari masyarakat dan untuk masyarakat (Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, 2006).
Di negara lain lembaga perwakafannya telah lama dibentuk
dan telah mapan. Bahkan peraturan perudang-undangannya
juga langsung mengatur tentang masalah perwakafan.
Menurut data dari Sistem Informasi Wakaf (2018) jumlah
tanah wakaf di Indonesia ada 354.091 lokasi dengan luas
48.950,61 Ha. Apabila jumlah tanah wakaf di tanah air
dihubungkan dengan negara saat ini yang sedang menghadapi
berbagai krisis khususnya krisis ekonomi, maka wakaf adalah
salah satu instrumen yang sangat potensial untuk
dikembangkan guna membantu masyarakat yang kurang
mampu dan akan membawa dampak yang begitu besar dalam
masyarakat. Beban masalah sosial yang dihadapi Indonesia
dapat terpecahkan secara mendasar melalui sistem
pengumpulan dan pemberdayaan harta wakaf dalam lingkup
nasional. Namun tanah dan harta wakaf yang ada di Indonesia
umumnya masih digunakan secara konsumtif, sehingga
lembaga wakaf di tanah air belum terasa manfaatnya secara
30
optimal dan menyeluruh bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, dibutuhkan inovasi dan sosialisasi yang masif
tentang wakaf uang dan wakaf produktif, seiring dengan
maksimalisasi strategi pengelolaan dana wakaf uang secara
profesional dan transparan.
Kedepan, pemberdayaan wakaf menjadi sangat penting,
baik benda bergerak ataupun benda tidak bergerak agar bisa
meningkatkan kesejahteraan umat Islam khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta memperluas pengaruh Islam
di Indonesia.
4. Theory of Reasoned Action (TRA)
Theory of Reasoned Action (TRA) dijelaskan bahwa niat
seseorang terhadap suatu perilaku dibentuk oleh dua faktor utama,
yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward the behavior) dan
norma subjektif (subjective norms), (Fishbein dan Ajzen, 1975),
Ajzen juga menyatakan bahwa „TRA is suitable to explain any
behavior which requires planning, such as entrepreneur‟ (TRA
tepat atau cocok untuk menjelaskan perilaku apapun yang
memerlukan suatu perencanaan, seperti kewirausahaan). Berikut
model Theory of Reasoned Action (TRA):
31
Gambar. 2. 1
Bagan Theory of Reasoned Action (TRA)
Sumber: www.valuebasedmanagement.net
Jika ditinjau menggunakan Theory of Reasoned Action
(TRA) atau teori tindakan yang beralasan dari Icek Ajzen, maka
intensi dipengaruhi oleh sikap dan norma subjektif
(www.valuebasedmanagement.net, 2016).
5. Teori Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai proses yang dilalui seseorang dalam
mencari, menggunakan, membeli, mengevaluasi dan bertindak
pasca konsumsi produk, ide maupun jasa yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa
perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana pembuat
keputusan, baik kelompok, organisasi ataupun individu dalam
membuat keputusan-keputusan membeli atau melakukan
transaksi pembelian produk tertentu dan mengkonsumsinya.
(Prasetijo & Ihalauw, 2005)
Sikap
Norma Subjektif
Perilaku Intensi
32
b. Manfaat Mengkaji Perilaku Konsumen
Adapun manfaat dari mempelajari dan mengkaji perilaku
konsumen (Sunyoto, 2014), sebagai berikut:
1) Membantu manajer dalam mengambil keputusan.
2) Membantu legislator dan regulator untuk menciptakan
hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan
penjualan jasa dan barang.
3) Memberikan pengetahuan dan informasi kepada peneliti
pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen.
4) Membantu konsumen untuk pembuatan keputusan dalam
pembelian yang lebih baik.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
(Sunyoto, 2014)
1) Faktor Eksternal
a) Kebudayaan, mencakup pengertian, kepercayaan,
moral, kesenian, hukum, adat istiadat serta kebiasaan
yang dimiliki oleh manusia sebagai bagian dari anggota
masyarakat. Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh
kebudayaan yang melingkupinya, pengaruhnya akan
selalu berubah sesuai dengan kemajuan atau
perkembangan zaman pada masyarakat itu.
b) Kelas Sosial, adalah sebuah kelompok yang homogen
serta bertahan lama dalam tatanan sebuah masyarakat,
33
yang terbentuk secara hierarki dan keanggotaannya
memiliki nilai minat dan perilaku yang sama (Philip
Kotler,1993).
c) Keluarga, masing-masing anggota dalam keluarga bisa
berbuat hal yang berbeda-beda dalam membeli sesuatu.
Setiap anggota keluarga mempunyai selera yang
berbeda. Oleh karena itu, suatu lembaga atau
perusahaan harus mengambil inisiatif dan melakukan
berbagai usaha untuk mengetahui keputusan konsumen
untuk membeli dan mengetahui peranan masing-masing
anggota keluarga, yaitu dengan menyusun program-
program pemasaran dengan lebih terarah.
d) Kelompok Referensi dan Kelompok Sosial. Untuk
dapat memahami alam dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan, manusia dapat menggunakan pikiran,
perasaan dan kehendaknya. Sehingga timbul kelompok-
kelompok sosial di dalam kehidupan manusia.
Kelompok tertentu tidak merupakan kelompok yang
statis, tetapi selalu berkembang dan akan melalui
perubahan-perubahan dalam aktivitas ataupun
bentuknya. Perubahan dan perkembangan suatu
kelompok sosial dapat mempengaruhi individu dalam
suatu kelompok dalam berperilaku.
34
2) Faktor Internal
a) Motivasi
Perilaku tertentu dimulai dengan adanya motif
yang dapat menggerakkan individu dalam mencapai
suatu tujuan. Tanpa adanya motivasi, seseorang tidak
akan terpengaruh untuk mencoba menemukan kepuasan
terhadap dirinya.
b) Persepsi
Philip Kotler (1993) mendefinisikan persepsi
sebagai proses saat seseorang akan memilih,
mengartikan dan mengorganisasikan masukan informasi
guna menciptakan suatu gambaran yang bermakna dari
dunia. Persepsi bisa melibatkan tafsiran atas suatu
kejadian berdasarkan pada pengalaman masa lalunya.
c) Belajar
Hasil dari belajar dapat memberikan tanggapan
tertentu. Proses belajar pada suatu pembelian bisa
terjadi apabila konsumen ingin menanggapi dan
mendapatkan suatu kepuasan, atau sebaliknya tidak
akan terjadi jika konsumen merasa dikecewakan oleh
produk tertentu yang kurang baik.
35
d) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah pola sifat seseorang yang
bisa menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.
Kepribadian melingkupi kebiasaan, sifat, watak dan
sikap yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap
individu, dan dapat berkembang jika orang tersebut
berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri juga mempengaruhi perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian, maka bisa
digunakan dalam menentukan periklanan, segmentasi
pasar, pengembangan produk dan distribusi.
e) Kepercayaan dan Sikap
Philip Kotler (1993) mendefinikan kepercayaan
sebagai suatu pikiran deskriptif yang dimiliki oleh
seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan ini adalah
sebuah citra produk dan merek.
Sikap mampu menggambarkan penilaian
kognitif yang baik ataupun tidak baik, perasaan
emosional dan kecenderungan untuk berbuat yang
bertahan dalam waktu tertentu terhadap objek atau
gagasan tertentu (Philip Kotler dalam Sunyoto, 2014).
36
d. Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Etta dan Sopiah (2013) memberikan beberapa karakteristik
pribadi yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, sebagai
berikut:
1) Umur dan tahap daur hidup
2) Pekerjaan
3) Situasi ekonomi
4) Kepribadian.
6. Teori Perilaku Konsumen Islami
Sumarwan (2004) menyatakan bahwa dalam teori perilaku
konsumen Islami ada pertanyaan yang sangat mendasar yakni
bagaimana ajaran Islam dapat mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mengalokasikan pendapatannya, berikut diantaranya:
a. Kebutuhan (bukan keinginan) adalah Basis Perilaku
Konsumen
Dalam perspektif Islam menentukan perilaku konsumen
dengan melihat pada kebutuhan dan bukan keinginan ini
menjadi ciri khas. Bukan seperti prinsip “pemenuhan
kepuasan” yang dianut oleh teori perilaku konsumen dari
sudut pandang ekonomi konvensional, maka dari sisi perilaku
konsumen Islami yang menjadi prinsip utama dalam perilaku
konsumen adalah “pemenuhan kebutuhan”. Ditinjau dari
norma Islam, kebutuhan bisa didefinisikan secara lebih
37
objektif jika dibandingkan dengan dengan keinginan. Ada dua
nilai positif besar yang muncul dari hal tersebut (Sumarwan,
2004), sebagai berikut:
Pertama, secara alamiah, keinginan manusia itu tidak
terbatas. Sebaliknya dari perspektif Islam kebutuhan itu tidak
mungkin tak terbatas. Tingginya tingkat kebutuhan dapat
dijelaskan dan masalah ekonomi juga dapat dijelaskan dalam
hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan hingga pada
suatu aras tertentu, sesuai dengan sumber-sumber yang
tersedia.
Kedua, pada masyarakat yang perilaku konsumennya
didasarkan pada keinginan, maka akan sulit bertemu antara
kepentingan pribadi dan kepentingan masyarakat umum.
Dalam ekonomi Islam menginginkan suatu pasar baru yang
perilaku konsumennya didorong agar dapat menyatukan
kebutuhan individu dan sosial. Islam memiliki ajaran yang
sangat spesifik dan kuat dalam mengembangkan dan
mengajarkan motivasi tersebut (Sumarwan, 2004).
b. Ajaran Jalan Tengah (bukan maksimalisasi) sebagai Norma
Perilaku Konsumen
Ciri dari perilaku konsumen Islami yang juga mendasar
adalah diutamakannya “keseimbangan” sebagai norma,
sebagai norma, sebagai ganti dari “maksimalisasi” atas utility
38
nya. Dalam Islam manusia didorong untuk dapat
menyeimbangkan antara pengeluaran bagi kebutuhan duniawi
dan pengeluaran untuk kebaikan di jalan Allah.
c. Perilaku Konsumen dan Distribusi Kekayaan
Salah satu implikasi ekonomi yang utama terhadap perilaku
konsumen Islami adalah memberi (harta) kepada mereka yang
membutuhkan di tengah masyarakat merupakan suatu bagian
yang normal dari perilaku konsumen. Dalam ekonomi Islam
distribusi kekayaan harus dianggap sebagai bagian dari pilihan
individu, yaitu bagian dari keputusan ekonomi mikro
individual, keinginan atau motivasi untuk membantu orang
yang kurang mampu sama dengan motivasi bagi pengeluaran
konsumsi pribadi. Jika distribusi menjadi bagian dari perilaku
konsumen perseorangan, yaitu bagian dari self-interest yang
normal sebagaimana yang dianjurkan dan dibentuk oleh
hukum Islam dengan nilai-nilai yang ada, maka akan ada
alasan untuk meyakini bahwa sembari terus menuju kepada
efisiensi, perekonomian Islam akan memperhatikan
bagaimana distribusi kekayaan pula (tanpa ada intervensi
negara secara formal) (Sumarwan, 2004).
7. Sikap
Menurut Thurstone dalam buku Mowen dan Minor (2002)
mendefinisikan sikap sebagai perasaan atau afeksi terhadap sebuah
39
rangsangan. Penggunaan kata sikap yang mengarah pada afeksi
atau suatu reaksi evaluatif umum adalah hal yang biasa diantara
para peneliti perilaku konsumen.
Kemudian, menurut Lefton, sikap ialah pola perasaan,
kecenderungan dan keyakinan perilaku terhadap orang, objek atau
ide yang tetap dalam jangka waktu yang lama (Prasetijo &
Ihalauw, 2005).
Sedangkan menurut Philip Kotler dalam buku Danang
Sunyoto (2014) sikap dapat menggambarkan penilaian kognitif
yang baik maupun tidak baik, perasaan emosional dan
kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu pada
beberapa gagasan atau objek. Sikap adalah merek dalam satu
kerangka berpikir, menyukai maupun tidak menyukai terhadap
suatu objek yang sama.
Dapat disimpulkan sikap adalah perasaan, kecenderungan,
pola pikir atau pandangan seseorang untuk bertindak yang
berkaitan dengan sifat positif atau negatif tentang objek tertentu
berdasarkan dari pengetahuan atau informasi yang didapatkannya.
Menurut Nugroho J. Setiadi, sikap individu dapat diukur
dengan beberapa indikator yaitu komponen kognitif, komponen
afektif atau perasaan dan komponen konatif atau tindakan. (Setiadi,
2003)
40
R. A Supriyono juga menyatakan hal serupa terkait cara
mengukur sikap seseorang dari beberapa komponen, yaitu: 1)
komponen kognitif, terdiri atas persepsi, ide-ide dan keyakinan
tentang objek sikap; 2) komponen afektif atau emosional,
menunjukkan perasaan seseorang terhadap objek sikap; 3)
komponen perilaku, mengacu pada bagaimana reaksi seseorang
terhadap objek sikap (Supriyono, 2017).
Dapat disimpulkan bahwa indikator dari sikap yaitu sebagai
berikut (Danang Sunyoto, 2014):
1) Komponen kognitif, terdiri atas persepsi, pengetahuan
dan keyakinan atau pikiran yang didasarkan pada
informasi tentang objek
2) Komponen afektif, menunjukkan dimensi emosional
dari sikap yaitu yang berhubungan dengan objek.
Dimana objek disini dirasakan menyenangkan atau
tidak menyenangkan
3) Komponen konatif/ perilaku/ tindakan, yaitu melibatkan
pada salah satu predisposisi bertindak terhadap objek.
8. Norma Subjektif
Norma subjektif (subjective norm – SN) dapat menilai apa
yang dipercaya seseorang bahwa orang lain akan berpikir mereka
harus melakukannya. Dengan kata lain, norma subjektif
41
memperkenalkan formulasi pengaruh suatu kelompok referensi
yang sangat kuat terhadap perilaku (Danang Sunyoto, 2014).
Menurut Icek Ajzen, norma subjektif merupakan keyakinan
atau tekanan sosial individu dengan melihat pendapat dari orang
terdekat tentang harus atau tidak untuk melakukan suatu hal
tertentu.
Norma subjektif menurut Samuel R. Nyman merupakan
kesan individu tentang apa yang dianggap penting oleh orang-
orang terdekat tentang sesuatu yang harus dilakukan olehnya
(Nyman, et al, 2018).
Disimpulkan bahwa norma subjektif adalah keyakinan atau
tekanan sosial seseorang dengan melihat pendapat/pandangan
orang terdekat tentang harus atau tidak untuk melakukan sesuatu
hal tertentu.
Menurut Ajzen dalam teorinya (TRA), norma subjektif
dapat diukur dari rekomendasi dari orang-orang terdekat seperti
pasangan, orangtua, teman dekat, rekan kerja dan ahli di bidang
tersebut, seperti akuntan pajak atau dokter. Sehingga, norma
subjektif didasarkan pada keyakinan normative (normative beliefs)
dan motivasi untuk patuh (motivation to comply). (Ajzen, 2005)
Adapun indikator dari norma subjektif adalah sebagai
berikut:
1) Keyakinan normative (Normative Belief)
42
Adalah pendapat, harapan, rekomendasi dan persepsi
dari orang lain terkait harus atau tidaknya melakukan
suatu tindakan. Keyakinan atau rekomendasi tersebut
dapat datang dari teman, keluarga, teman dekat,
pasangan, tokoh ahli yang dipercaya dan rekan kerja.
2) Motivasi untuk patuh (Motivation to Comply)
Adalah kekuatan atau motivasi individu untuk dapat
memenuhi harapan orang lain.
9. Kepercayaan
Philip Kotler mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu
pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu.
Kepercayaan merupakan citra produk atau merek. Seseorang
bertindak atas kepercayaannya apabila sebagian dari
kepercayaannya ini salah dan menghambat pembelian atau suatu
keputusan (Danang Sunyoto, 2014).
Kepercayaan (trust) didefinisikan oleh Costabile sebagai
persepsi atas kehandalan dari sudut pandang konsumen yang
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan transaksi atau
interaksi yang bercirikan terpenuhinya harapan akan kinerja suatu
produk dan kepuasan (Ferrinadewi, 2008).
Menurut Daryl Koehn, kepercayaan merupakan harapan
seseorang yang percaya bahwa orang yang dipercaya akan
43
melakukan sesuatu atau bertindak demi kebaikan orang yang telah
memberi kepercayaan (Koehn, 2000).
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah persepsi atau
keyakinan seseorang bahwa pihak tertentu (lembaga atau orang)
akan bertindak baik demi memenuhi tujuan atau harapan.
Amirul, dkk (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
intensi membayar wakaf uang.
Kepercayaan (trust) dianggap sebagai dasar dari niat publik
untuk menyalurkan dananya ke badan amal, termasuk ke lembaga
wakaf untuk berwakaf uang. Dalam Good Corporate Governance
(GCG), kepercayaan juga menjadi salah satu faktor minat pasar
(masyarakat) terhadap lembaga keuangan syariah.
“Republika.co.id, Jakarta – Karena pengelolaan wakaf
menyangkut amanah umat, Badan Wakaf Indonesia (BWI)
menyebutkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada lembaga-
lembaga pengelola wakaf dapat menigkatkan partisipasi
masyarakat untuk berwakaf.” (Amanda, 2017)
Berdasarkan penjelasan diatas, kepercayaan wakif (orang
yang berwakaf) serupa dengan kepercayaan konsumen kepada
lembaga atau pengelola wakaf (nazhir). Dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan adalah persepsi atau keyakinan seseorang bahwa
pihak tententu (orang maupun lembaga) akan bertindak
44
profesional/baik dalam mengelola harta wakaf sesuai dengan
kemampuan yang dibutuhkan sehingga terpenuhinya harapan atau
tujuan dari pemberian harta wakaf tersebut.
Menurut Luan dan Lin, keprcayaan bisa diukur melalui: 1)
Integritas (kejujuran dari pihak yang dipercaya dan kemampuannya
dalam menepati janji), 2) Benevolence (motivasi dan perhatian
yang dipercaya untuk mampu bertindak sesuai dengan kepentingan
yang memberikan kepercayaan), 3) Competency (kemampuan dari
pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan orang yang
memberikan kepercayaan) dan 4) Predictability (konsistensi dari
perilaku pihak yang dipercaya (Ferrinadewi, 2008).
Indikator kepercayaan menurut Stephen P. Robbins dan
Timothy A. Judge, yaitu terdiri dari: integritas, kompetensi,
konsistensi, kesetiaan dan keterbukaan (Robbins & Judge, 2008).
Berdasarkan teori terkait kepercayaan tersebut dapat
dirumuskan bahwa indikator kepercayaan adalah sebagai berikut:
1) Kejujuran perusahaan (integritas)
2) Kemampuan menepati janji
3) Kemampuan perusahaan
4) Perhatian dari perusahaan
5) Konsistensi sikap perusahaan
45
10. Religiusitas
Perasaan religiusitas merupakan perasaan yang
berhubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Kuasa, perasaan
tersebut antara lain takjub, kagum, percaya, yakin, pasrah diri,
ketergantungan pada Tuhan, merasa diri kecil dihadapan Tuhan,
kesadaran akan dosa, dan lain-lain (Kartini, 2003)
Sumarwan (2004) juga menjelaskan tentang bagaimana
Islam mengatur tentang perilaku konsumen sesuai syariah dan
distribusi harta yang harus seimbang antara pengeluaran untuk
keduniaan dan pengeluaran harta yang didasarkan atas perintah
Allah subhanahu wata‟ala. Sehingga komitmen agama
(religiusitas) seseorang akan berpengaruh terhadap keputusan
berperilaku seorang Muslim di dalam kehidupannya.
Konteks religiusitas dalam agama Islam menurut Glock &
Stark dalam Ancok dan Suroso (2001), memiliki lima dimensi
religiusitas, sebagai berikut:
1) Dimensi keyakinan, yaitu berisi pengharapan dimana
orang yang religius berpegang teguh pada pandangan
teologis tertentu serta mengakui kebenaran doktrin
tersebut.
2) Dimensi praktek agama, yaitu mencakup perilaku
ketaatan dan hal yang dilakukan seseorang untuk
menunjukkan komitmen pada agama yang dianutnya.
46
3) Dimensi penghayatan, yaitu mempertahankan fakta
bahwa semua agama mengandung pengharapan
tertentu.
4) Dimensi pengetahuan agama, yaitu mengacu pada
harapan bahwa orang yang beragama setidaknya
memiliki sejumlah minimal pengetahuan tentang dasar-
dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi.
5) Dimensi pengalaman, yaitu mengacu pada identifikasi
akibat dari keyakinan keagamaan, praktik, pengetahuan
dan pengalaman seseorang dari hari ke hari.
B. Kerangka Teoritik
1. Hubungan Sikap terhadap Intensi dalam Berwakaf Uang
Dalam Theory of Reasoned Action (TRA) dari Ajzen
(1991), ada dua komponen, yaitu sikap seseorang terhadap tingkah
laku dan norma subjektif berkombinasi dapat menentukan intensi
(niat/keinginan) individu untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu.
Frank R Kades (2010) menggunakan Theory of Reasoned
Action (TRA), sikap dan norma subjektif bisa mempengaruhi
intensi, jika intensi meningkat maka seorang konsumen akan lebih
tertarik untuk membeli suatu produk.
47
Dalam penelitian M. Rizky Prima Sakti, dkk (2016)
menyimpulkan bahwa Sikap dan pengaruh sosial, berpengaruh
terhadap intensi dalam berwakaf uang.
Dari penjelasan yang dipaparkan oleh beberapa ahli
menggunakan Theory of Reasoned Action (TRA), dapat diambil
kesimpulan bahwa sikap akan mempengaruhi niat atau intensi
seseorang dalam melakukan sebuah tindakan tertentu. Teori ini
telah dipakai menjadi rujukan beberapa bidang penelitian, seperti
sosial, pendidikan, kesehatan dan eknomi, terutama untuk
mengukur perilaku konsumen. Sehingga, teori ini dapat digunakan
pula dalam perilaku berwakaf uang, dimana wakif memiliki posisi
sebagai konsumen dari lembaga pengelola wakaf.
2. Hubungan Norma Subjektif terhadap Intensi dalam Berwakaf
Uang
Adrian Furnhan telah mengemukakan Theory of Reasoned
Action (TRA) yang menyebutkan bahwa faktor kedua penentu
intensi adalah faktor sosial yang disebut dengan norma subjektif.
(Furnham, 2005)
Menurut Ajzen dan Fishbein (1975) menyatakan bahwa
norma subjektif merupakan determinan dari kehendak/niat
berperilaku.
48
Dalam penelitian Pitchay, Ahameed K. M, dan saleem
(2015) menyebutkan bahwa Sikap dan norma subjektif
berpengaruh signifikan terhadap intensi karyawan muslim untuk
berkontribusi ke wakaf tunai melalui pemotongan gaji.
Dari penjelasan yang dipaparkan oleh beberapa ahli
menggunakan Theory of Reasoned Action (TRA), dapat diambil
kesimpulan bahwa norma subjektif akan mempengaruhi niat atau
intensi seseorang dalam melakukan sebuah tindakan tertentu. Teori
ini telah dipakai menjadi rujukan beberapa bidang penelitian,
seperti sosial, pendidikan, kesehatan dan eknomi, terutama untuk
mengukur perilaku konsumen. Sehingga, teori ini dapat digunakan
pula dalam perilaku berwakaf uang, dimana wakif memiliki posisi
sebagai konsumen dari lembaga pengelola wakaf.
3. Hubungan Kepercayaan terhadap Intensi dalam Berwakaf
Uang
Hilman Latief menyatakan bahwa kepercayaan dan
kerelaan adalah unsur yang penting dalam kegiatan filantropi.
Seorang donor akan dengan sukarela mendermakan harta yang
dimilikinya kepada lembaga-lembaga social dengan aktivitas dan
program yang jelas dan konkrit, apalagi kasat mata (Latief, 2010).
Kebiasaan dari masyarakat kita yang ingin untuk
mewakafkan sebagian harta mereka dengan memercayakan penuh
kepada seseorang yang dipercaya sebagai tokoh dalam masyarakat
49
sekitar, seperti kiyai, ulama, ustadz dan lain-lain untuk mengelola
harta wakafnya. Sifat amanah sangat penting karena berhubungan
dengan kepercayaan ummat. Artinya para wakif akan dengan rela
menyerahkan hartanya melalui lembaga pengelola wakaf, jika
lembaga tersebut dapat dipercaya. Keamanahan ini terlihat dalam
bentuk transparansi dalam menyampaikan laporan
pertanggungjawaban secara berkala serta tepat sasaran dalam
penyalurannya atau sesuai dengan ketentuan syariah Islam.
(Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006)
Amirul, dkk (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
intensi berwakaf uang.
Berdasarkan penjelasan diatas, wakif merupakan konsumen
dari lembaga amal, seperti halnya muzakki dan donator lainnya.
Maka bisa diambil kesimpulan bahwa kepercayaan dapat
mempengaruhi keinginan atau intensi seseorang atau masyarakat
dalam berwakaf uang. Ketika Nazhir (perseorangan atau lembaga)
dapat dipercaya, maka keinginan dan kepedulian masyarakat untuk
menyalurkan untuk wakaf uang akan semakin meningkat, sehingga
akan berpengaruh pula pada peningkatan wakaf uang.
4. Hubungan Religiusitas terhadap Intensi dalam Berwakaf Uang
Glock dan Strak (1968) menjelaskan bahwa religiusitas
sebagai komitmen religius (berhubungan dengan agama atau
50
Sikap (X1)
Norma Subjektif (X2)
Kepercayaan (X3)
Religiusitas (X4)
keyakinan iman) yang bisa dilihat melalui aktivitas atau perilaku
seseorang yang berhubungan dengan keyakinan iman yang dianut.
Religiusitas juga diartikan sebagai seberapa kokoh keyakinan,
seberapa jauh pengetahuan dan bagaimana pelaksanaan ibadah dan
kaidah serta seberapa dalam penghayatan atas agama yang
diyakininya. Inilah yang diwujudkan dalam berbagai perilaku,
termasuk didalamnya keputusan utnuk menjalankan suatu syariat.
Hasil riset Amirul Faiz Osman, Mustafa Omar Mohammed
dan Aiman Fadzil (2016) menyimpulkan bahwa religiusitas
berpengaruh signifikan dan positif terhadap intensi membayar
wakaf uang.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu serta didukung
oleh teori para ahli terkait variabel sikap, norma subjektif,
kepercayaan, religiusitas dan intensi seseorang dalam berwakaf
uang, maka berikut kontelasi dari pengaruh antar variabelnya.
Gambar. 2.2
Kontelasi Pengaruh Antar Variabel
Intensi Berwakaf
Uang
(Y)
51
Keterangan:
X1 : Variabel Sikap
X2 : Variabel Norma Subjektif
X3 : Variabel Kepercayaan (trust)
X4 : Variabel Religiusitas
Y : Variabel Intensi Berwakaf Uang
: Hubungan
C. Penelitian Terdahulu
Tabel. 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti
Judul Metode
Analisis
Hasil Penelitian
1. Anwar
Allah
Pitchay,
Ahamed
Kameel
Mydin dan
Muhammad
Yusuf
Saleem,
“Factors
Influencing
the Behavioral
Intentions of
Muslim
Employees to
Contribute to
Casf Waqf
Through
Salary
Pendekatan
kuantitatif
dengan
survey
sebagai
metode
analisis.
Pengambilan
sampel
dengan
Sikap dan norma
subjektif berpengaruh
signifikan terhadap
intensi karyawan
muslim untuk
berkontribusi ke
wakaf tunai melalui
pemotongan gaji.
52
(2015)
Deductions” teknik
Random
Sampling
2. Amirul Faiz
Osman,
Mustafa
Omar
Mohammed
dan Aiman
Fadzil,
(2016)
“Factor
Influencing
Cash Waqf
Giving
Behavior : A
Revised
Theory of
Planned
Behavior”.
Metode
analisis
deskriptif
dengan
teknik
pengumpulan
data
observasi
responden
1) Sikap 2) norma
subjektif, 3) kualitas
pelayanan tidak
berpengaruh secara
signifikan dan menjadi
factor terlemah
terhadap intensi
berwakaf uang.
Sedangkan 4) kontrol
perilaku yang disadari,
5) kepercayaan 6)
religiusitas
berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap intensi
berwakaf uang.
3. Ririn Tri
Ratnasari
dan
“Theory of
Planned
Behavior in
Intention to
Pendekatan
kuantitatif.
Teknik
sampling:
Sikap, norma subjektif
dan kontrol perilaku
yang disadari
berpengaruh
53
Muhammad
Har is Arifin
(2017)
Pay Cash
Waqf”
probabilitas
dengan
simple
random
sampling.
Metode
penelitian:
survey
responden.
signifikan terhadap
intensi berwakaf uang.
4. Fuadah
Johari,
Mohammad
Haji Alias,
Syadiyah
Abdul
Shuqor, dkk
(2015)
“Factors that
Influence
Repeat
Contribution
of Cash Waqf
in Islamic
Philanthropy”.
Metode
kuantitatif
berdasarkan
observasi
responden,
analisis data
menggunakan
SEM.
Kemurahan hati,
perintah/kewajiban
agama, familiar
dengan lembaga
wakaf, dan akses
wakaf uang
berpengaruh
signifikan terhadap
intensi untuk kembali
berwakaf uang,
sedangkan
kepercayaan tidak
berpengaruh
signifikan.
54
5. Hyde,
Melissa K.,
& White,
Katherine
M., (2012)
“Predictors of
Young
people‟s
charitable
intentions to
donate money
: an extended
theory of
planned
behavior
perspective”
Metode
pendekatan
analisis
deskriptif,
teknik
penelitian
dengan
observasi
responden.
sikap, norma subjektif
dan kontrol perilaku
yang disadari, aturan
atau kewajiaban moral
dan perilaku masa lalu
berpengaruh
signifikan dalam
memprediksi intensi
perilaku
mendonasikan uang ke
lembaga amal.
6. Muhammad
Rizky Prima
Sakti,
Hassanudin
bin Mohd
Thas
Thaker,
Abdul
Qoyum,
Ibnu Qizam
(2016)
“Determinants
of Cash Waqf
Contribution
in Klang
Valley and
Selangor: A
SEM
Approach”
Metode
analisi
deskriptif.
Teknik
pengumpulan
data melalui
survey dari
responden.
Analisis
menggunakan
Structural
Equation
Sikap dan pengaruh
sosial, berpengaruh
terhadap intensi dalam
berwakaf uang.
Sedangkan kewajiban
agama tidak
berpengaruh terhadap
intensi perilaku
berwakaf uang.
55
Modelling
(SEM),
AMOS
Version 18.
7. Mohammad
Zulfakhairi
Mokhtar
(2016)
“Perceptions
of University
Sains
Malaysia
Muslim Staff
on Factors
Influencing
their Intention
to Perform
Cash Waqf”
Metode
kuantitatif
menggunakan
data
observasi
data
responden
dan analisis
data
menggunakan
IBM SPSS.
Faktor yang
memepengaruhi
intensi berwakaf uang
ialah religiusitas,
kedermawanan,
pengetahuan tentang
wakaf uang, keadaan
keuangan,rekomendasi
(norma subjektif) dan
pelayanan.
Adapun diferensiasi penelitian ini dengan penelitan-penelitian yang
sebelumnya adalah dari perspektif landasan teori dan objek penelitiannya.
Adapun landasan teori yang hendak diuji dalam penelitian ini tidak hanya
Theory of Reasoned Action (TRA), tetapi juga teori perilaku konsumen
dan teori perilaku konsumen islami, karena topik utama yang diangkat
dalam penelitian adalah tentang wakaf uang yang merupakan salah satu
instrumen ekonomi dalam agama Islam. Jadi disini saya mendeterminasi
56
faktor-faktor yang mempengaruhi intensi/minat/keinginan masyarakat
Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang. Dari kesimpulan penelitian
yang juga pernah dilakukan sebelumnya yaitu survey motivasi, persepsi,
sikap dan religiusitas wakif di kota Tangerang Selatan menyatakan bahwa
keempat faktor tersebut secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan wakif untuk berwakaf hanya sebesar 46,9% dan
sisanya sebesar 53,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan
dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu saya tertarik untuk melanjutkan
penelitian tentang wakaf di kota Tangerang Selatan tersebut dengan
menambahkan pengujian terhadap faktor lainnya serta dengan
penambahan landasan teori sebagaimana saran sebagai hasil akhir dari
penelitian tersebut. Mengingat penelitian yang dilakukan di Indonesia
tentang intensi dalam berwakaf uang masih tergolong sedikit.
57
D. Kerangka Pemikiran
Gambar. 2.3
Kerangka Pemikiran
Sikap Kepercayaan Norma
Subjektif
Determinasi Faktor yang Mempengaruhi Intensi Masyarakat Muslim Kota Tangerang
Selatan dalam Berwakaf uang
Intensi Berwakaf uang (Y)
Uji Realilitas dan Uji Validitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas
Analisis Regresi Linear
Berganda
Uji Hipotesis
Uji F Uji t Uji Adjusted
R²
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
Religiusitas
58
E. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara pada permasalahan yang
diajukan. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang berupa dugaan
tentang apa saja yang sedang diamati dalam usaha untuk memahaminya.
Hipotesis juga berarti kebenaran sementara yang masih harus diuji. Oleh
karena itu, hipotesis berfungsi untuk menguji suatu kebenaran (Suryani
dan Hendryadi, 2016).
Beberapa karakteristik hipotesis yang baik dan benar menurut
Kuncoro dalam buku Suryani dan Hendryadi (2016), antara lain: (1)
konsisten dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang
bermakna hipotesis harus rasional dan mengundang penelitian berikutnya
serta memiliki kontribusi pada teori dan praktek untuk ekonomi dan
manajemen; (2) penjelasan yang masuk akal; (3) perkiraan yang terukur
dan tepat yaitu dugaan hubungan antara variabel jelas; (4) dapat diuji,
hipotesis yang dibuat harus dapat diuji dengan uji hipotesis (pendekatan
statistika misalnya).
Hipotesis Kerja (H₁ ) disusun berdasarkan teori yang dianggap
handal, sedangkan hipotesis nol (H₀ ) dirumuskan karena yang digunakan
masih diragukan kehandalannya (Muis, 2009).
59
Adapun Hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini, sebagai
berikut:
1. Variabel Sikap
(H₀ ) : Sikap tidak berpengaruh terhadap intensi masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
(H₁ ) : Sikap berpengaruh terhadap intensi masyarakat Muslim
Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
2. Variabel Norma Subjektif
(H₀ ): Norma subjektif tidak berpengaruh terhadap intensi
masyarakat Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
(H₁ ) : Norma subjektif berpengaruh terhadap intensi masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
3. Variabel Kepercayaan
(H₀ ) : Kepercayaan tidak berpengaruh terhadap intensi
masyarakat Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
(H₁ ) : Kepercayaan berpengaruh terhadap intensi masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang.
4. Variabel Religiusitas
(H₀ ) : Religiusitas tidak berpengaruh terhadap intensi masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
(H₁ ) : Religiusitas berpengaruh terhadap intensi masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
60
5. Variabel Sikap, Norma Subjektif, Kepercayaan dan Religiusitas
secara Simultan
(H₀ ) : Sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas tidak
berpengaruh secara simultan terhadap intensi masyarakat Muslim
Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
(H₁ ) : Sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas
berpengaruh secara simultan terhadap intensi masyarakat Muslim
Kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang.
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini membahas tentang perilaku dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Muslim dalam
keputusannya untuk berwakaf uang. Penelitian ini terdiri dua jenis
variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent). Pembatasan variabel yang dimasukkan pada penelitian ini
yaitu variabel bebasnya meliputi sikap (X1), norma subjektif (X2),
kepercayaan (X3) dan Religiusitas (X4), sedangkan variabel terikatnya
yaitu intensi dalam berwakaf uang (Y). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh secara parsial
dan simultan terhadap variabel dependennya.
Banten adalah provinsi kelima dengan jumlah penduduk terbanyak
yaitu 12.448.000 jiwa dan berada pada posisi keempat di Indonesia dengan
jumlah penduduk muslim terbanyak, yaitu sebesar 10.065.783 (Laporan
bulanan Data Sosial Ekonomi Januari 2019, BPS).
Berdasarkan sistem informasi wakaf (Siwak) (2018), jumlah tanah
wakaf yang ada di Banten sebanyak 14.430 lokasi dengan luas 1.010,02
Ha. Kemudian, Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu Kota yang
masuk ke dalam provinsi Banten dan merupakan hasil pemekaran dari
Kota Tangerang. Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah tanah wakaf
sebanyak 673 lokasi dengan luas 53,36 Ha, tanah wakaf di Indonesia
62
masih sangat banyak yang belum diberdayakan dengan berbagai instrumen
wakaf kontemporer, termasuk tanah wakaf di Kota Tangerang Selatan
yang kedepannya dapat diproduktifkan melalui penghimpunan dana wakaf
uang. Sehingga objek dalam penelitian ini adalah masyarakat Muslim yang
memiliki minat atau keinginan untuk berwakaf uang studi kasus pada
masyarakat Muslim yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Suharya di dan Purwanto (2009) mendefinisikan populasi
merupakan kumpulan dari seluruh kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lainnya, yang menjadi objek perhatian
ataupun kumpulan semua objek yang menjadi perhatian. Populasi
tidak hanya terpaku pada manusia, tetapi bisa juga berupa objek
atau subjek yang sedang dipelajari, tapi meliputi seluruh sifat atau
karakteristik yang dimiliki oleh objek atau subjek itu (Mufraini,
2013). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
Muslim yang memiliki minat atau keinginan untuk berwakaf uang,
studi kasus pada masyarakat Muslim yang berdomisili di Kota
Tangerang Selatan.
2. Sampel
Suharyadi dan Purwanto (2009) mendefinisikan sampel
merupakan suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian. Sampel adalah perwakilan dari populasi, hasil penelitian
63
yang berhasil didapatkan dari sampel bisa digeneralisasikan pada
populasi. Adapun penarikan sampel perlu dilakukan jika populasi
yang diambil sangat besar dan peneliti memiliki keterbatasan
menjangkau seluruh populasi tersebut. (Supriyadi, 2014)
Metode pangambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
Sampel Nonprobabilitas (nonprobability sampling) yaitu suatu
sampel yang telah dipilih sedemikian rupa dari populasi sehingga
setiap anggota dari populasi tidak memiliki peluang atau
probabilitas yang sama untuk dijadikan sampel. Teknik sampling
yang dipakai adalah purposive sampling. Penarikan sampel
purposive merupakan penarikan sampel dengan pertimbangan yang
didasarkankan pada kepentingan dan tujuan penelitian (Suharyadi
dan Purwanto, 2009). Adapun purposive yang digunakan dalam
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu masya rakat yang
beragama Islam yang sudah memiliki minat/keinginan untuk
berwakaf uang (wakaf berupza uang tunai).
Roscoe di dalam Supriyadi (2014) memberikan acuan-
acuan umum untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut:
a) Dalam penelitian multivatiate (termasuk dalam analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari
jumlah variabel yang ada.
64
b) Ukuran sampel yang lebih dari 30 orang dan kurang dari 500
orang adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.
c) Analisis SEM ukuran sampel 5 kali dari jumlah indikator atau
berkisar antara 100 sampai 200 sampel.
d) Umumnya penentuan sampel tergantung pada biaya yang ada,
semakin besar jumlah sampel lebih baik dari sedikit sampel.
Tingkat keyakinan 95% adalah tingkat yang lazim
digunakan, makna dari keyakinan 95% (alpha 0,5) ini adalah
setidaknya ada 95 dari 100 taksiran sampel yang dipilih dapat
mencerminkan populasi yang sebenarnya. Sehingga dengan dasar
pernyataan diatas, bahwa dalam penelitian ini sampel yang
digunakan adalah sebesar 100 responden masyarakat Muslim
(wakif dan non-wakif) yang memiliki minat/ keinginan untuk
berwakaf uang, studi kasus pada masyarakat Muslim yang
berdomisili di Kota Tangerang Selatan dengan tingkat keyakinan
95%.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada
penelitian ini adalah dengan data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Suharyadi dan Purwanto (2016) mendefinisikan data primer adalah
data yang didapatkan langsung dari sumbernya atau objek dalam
penelitian. Data primer umumnya didapatkan dengan wawancara
65
langsung kepada objek atau bisa dengan pengisian kuesioner (berisi
daftar pertanyaan) yang dijawab langsung oleh objek penelitian.
Menurut Mufraini (2013) juga menyebutkan bahwa teknik yang
bisa digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data primer antara
focus group discussion (FGD) dan penyebaran kuesioner.
Adapun tipe skala yang dipakai adalah skala likert. Skala likert
dapat digunakan unuk mengukur persepsi, sikap dan pendapat
seseorang. Umumnya cara pengisian kuesioner jenis ini menggunakan
tanda ceklis atau pilhan ganda. Lalu untuk masing-masing sikap
kemudian diberi bobot (Mufraini, 2013). Bobot/ skor dari skala likert,
sebagai berikut:
Tabel. 3.1
Bobot/Skor Skala Likert
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Netral
(N)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju
(STS)
5 4 3 2 1
Sumber: Mufraini (2013)
Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan peneliti adalah
data yang diperoleh berdasarkan dari jawaban dari kuesioner yang
dibagikan kepada 100 responden masyarakat Muslim yang memiliki
minat/keinginan dalam berwakaf uang, studi kasus pada masyarakat
Muslim yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan.
66
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah digunakan oleh pihak lain
atau sudah diterbitkan. Contoh dari data sekunder adalah data yang
diambil dari majalah, koran, jurnal dan publikasi lainnya (Suharyadi
dan Purwanto, 2016). Menurut Mufraini (2013) data sekunder juga
bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik
(BPS), buku, jurnal, laporan, dan lain-lain.
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
melakukan riset kepustakaan. Peneliti melakukan studi kepustakaan,
yang didapatkan dengan membaca buku-buku teori yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh landasan teori,
diantaranya di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan
Nasional (Perpusnas). Peneliti juga memperoleh data dari artikel,
jurnal, dan data dari internet yang berasal dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.
D. Metode Analisis Data
Menentukan teknik analisis adalah proses yang terintegrasi dalam
prosedur penelitian. Analisis data dilakukan guna menjawab hipotesis dan
rumusan masalah yang diajukan. Hasil analisis selanjutnya
diinterpretasikan sehingga dapat dibuat kesimpulannya.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif yang disebut juga sebagai metode positivistic karena didasarkan
67
pada filsafat positivisme. Kemudian tujuan penelitian kuantitatif untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel-variabel yang diteliti
(Supriyadi, 2014).
Kekuatan terbesar dari penelitian kuantitatif yaitu data yang lebih
dapat dipercaya dan pada umumnya ditujukan untuk digeneralisasikan
pada populasi yang lebih besar. Analisis kuantitatif dapat memungkinkan
para peneliti untuk menguji teori tertentu dan hipotesis, berbeda dengan
penelitian kualitatif yang lebih bersifat eksploratif (Suryani dan
Hendryadi, 2016).
Pada penelitian kuantitatif, ada dua teknik analisis, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Adapun penelitian ini menggunakan
kedua jenis teknik tersebut. Statistik deskriptif merupakan statistik yang
menggambarkan data atau fenomena sebagaimana dalam bentuk grafik,
tabel, frekuensi, rata-rata atau bentuk lainnya. Statistik deskriptif pada
umumnya hanya memberikan gambaran tentang keadaan data yang
sebenarnya tanpa bermaksud membuat generalisasi dari data tersebut.
Adapun statistik inferensial dipakai untuk penelitian sampel, peneliti
bermaksud melakukan menaksir atau generalisasi populasi penelitian
berdasarkan data sampel (Suryani dan Hendryadi, 2016).
Untuk menguji hipotesis dari variabel, dalam penelitian ini
meggunakan teknik analisis regresi linier berganda yang dikarenakan
variabel bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu variabel yang
mempengaruhi satu variabel terikat (dependent), (Mufraini, 2013).
68
1. Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat mengukur apa yang hendak diukur (a valid measure
if it seccusfully measure the phenomenon), (Syofian Siregar, 2014)
Secara konseptual validitas terbagi menjadi tiga macam,
sebagai berikut (Mufraini, 2013):
1) Validitas isi, adalah fungsi yang menunjukkan seberapa
baik elemen dan dimensi sebuah konsep itu
digambarkan.
2) Validitas konstruk, bisa membuktikan seberapa baik
hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran yang sesuai
dengan teori dimana suatu pengujian dirancang.
3) Criterion related validity, menunjukkan kemampuan dari
sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan
individu.
Uji validitas dilakukan untuk melihat sebuah instumen dari
pertanyaan tersebut valid atau tidak. Pengujian ini dilakukan
menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari setiap
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Apabila nilai
Pearson Correlation yang didapat memiliki tanpa bintang (**)
69
dan nilai sig. < 0,05 maka pertanyaan tersebut disimpulkan
valid (Ghozali, 2018).
b) Uji Reabilitas
Reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
dari suatu pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih pada gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur yang sama juga (Suryani dan Hendryadi, 2016).
Uji Reabilitas untuk mengukur keteraturan atau konsistensi
hasil pengukuran suatu instrumen jika instrumen tersebut
digunakan lagi sebagai alat ukur dari suatu objek atau responden.
Metode pengujian reabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Cronbach Alpha yang digunakan dalam
menentukan reliabel, yaitu diukur berdasarkan skala 0 sampai 100,
jika nilai Cronbach Alpha di atas 70% maka dapat dikatakan
reliabel atau jika Cronbach Alpha ˃ 0,70 (Supriyadi, 2014).
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Prasyarat dari kebanyakan prosedur statistik inferensial
adalah uji normalitas. Ada beberapa cara yang bisa digunakan
untuk mengeksplorasi asumsi normalitas yaitu uji Kormogolov
Smirnov, Shapiro-Wilk atau uji lainnya dan bisa juga dengan
melihat grafik. Dalam software SPSS 25.0 disajikan grafik untuk
70
hasil uji Normal Probability Plot yang bisa dilihat dengan
memperhatikan titik-titik nilai data yang terletak kurang lebih
dalam garis lurus (Uyanto, 2006).
b) Uji Multikoliniearitas
Ragner Frish dalam Suharyadi dan Purwanto (2016)
menyatakan bahwa mulikolinier adalah adanya lebih dari satu
hubungan linier yang sempurna. Asumsi yang dipakai dalam uji
multikolinieritas ini adalah tidak adanya hubungan yang kuat
antara variabel bebas dalam model.
Untuk menguji terjadinya multikolinieritas dapat dilihat
dari nilai VIF untuk semua variabel bebas (independent). Dimana
apabila nilai VIF ˂ 10 dapat dikatakan bahwa persamaan regresi
tersebut tidak terjadi gejala multikolinearitas (Supriyadi, 2014).
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika terdapat
multikolinear, seperti membuang variabel bebas yang diperkirakan
sebagai penyebab multikolinear, yaitu dengan melihat nilai korelasi
parsial antar variabel bebas yang tinggi. Solusi lain yang dapat
dilakukan adalah dengan menambah lagi observasi atau data
(Suharyadi dan Purwanto, 2016).
c) Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji
apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
71
yang baik adalah yang homokedastisitas. Uji heteroskedastisitas
akan menunjukkan bahwa varians-varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan observasi.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis statistik
berupa uji Glejser, dimana jika nilai signifikan > 0,05 maka
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).
3. Uji Hipotesis
a) Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien determinasi dapat menunjukkan suatu proporsi
dari varian yang bisa diterangkan oleh persamaan regresi terhadap
varian total (Suharyadi dan Purwanto, 2016). Penjelasan lainnya
koefisien determinasi menunjukkan besarnya nilai adjusted R² dan
nilai R. Nilai R berhubungan dengan besaran korelasi antara
seluruh variabel bebas (independent) dengan variable terikat
(dependent), sedang R² memberi arti tentang besarnya kontribusi
variabel bebas kepada variabel terikat (Supriyadi, 2014).
b) Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan menunjukkan pengaruh antara seluruh variabel
bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Pada
signifikan p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai p-value
0,05 atau 0,10 atau 0,01 maka dapat dikatakan bahwa seluruh
72
variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikatnya (Supriyadi, 2014).
Jadi hipotesis statistiknya dapat dirumuskan, sebagai
berikut:
1) H₀ : β1 = 0 artinya variabel bebas (sikap, norma
subjektif, kepercayaan dan religiusitas) tidak
berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat
(intensi berwakaf uang).
2) H₀ : β1 ≠ 0 artinya variabel bebas (sikap, norma
subjektif, kepercayaan dan religiusitas) berpengaruh
secara simultan terhadap variabel terikat (intensi
berwakaf uang).
c) Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial menunjukkan apakah masing-masing dari
variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
Variabel dengan nilai signifikan p-value lebih kecil dari alpha p-
value sebesar 0,05 atau 0,10 atau 0,01 bisa diartikan bahwa
variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat
(Supriyadi, 2014).
73
Maka hipotesis statistiknya bisa dirumuskan, sebagai
berikut:
1) Variabel Sikap
a) H : β1 = 0 artinya variabel sikap tidak berpengaruh
secara parsial terhadap intensi masyarakat Muslim
dalam berwakaf uang.
b) H₀ : β1 ≠ 0 artinya variabel sikap berpengaruh
secara parsial terhadap intensi masyarakat Muslim
dalam berwakaf uang.
2) Variabel Norma Subjektif
a) H₀ : β1 = 0 artinya variabel norma subjektif tidak
berpengaruh secara parsial terhadap intensi
masyarakat Muslim dalam berwakaf uang.
b) H₀ : β1 ≠ 0 artinya variabel norma subjektif
berpengaruh secara parsial terhadap intensi
masyarakat Muslim dalam berwakaf uang.
3) Variabel Kepercayaan
a) H₀ : β1 = 0 artinya variabel kepercayaan tidak
berpengaruh secara parsial terhadap intensi
masyarakat Muslim dalam berwakaf uang.
b) H₀ : β1 ≠ 0 artinya variabel kepercayaan
berpengaruh secara parsial terhadap intensi
masyarakat Muslim dalam berwakaf uang.
74
4) Variable Religiusitas
a) H₀ : β1 = 0 artinya variabel religiusitas tidak
berpengaruh secara parsial terhadap intensi
masyarakat Muslim dalam berwakaf uang.
b) H₀ : β1 ≠ 0 artinya variabel religiusitas berpengaruh
secara parsial terhadap intensi masyarakat Muslim
dalam berwakaf uang.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk memprediksi
permintaan dimana yang akan datang berdasarkan data masa lalu atau
untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel bebas (independent)
terhadap variabel terikat (dependent) adalah dengan menggunakan
regresi linier (Suryani dan Hendryadi, 2016).
Regresi merupakan ketergantungan satu variabel terikat
(dependent) dengan satu atau lebih variabel dengan tujuan untuk
melakukan estimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi ataupun
nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas
(independent) yang diketahui (Muis, 2009).
Regresi berganda digunakan untuk mengetahui besar dan arah
pengaruh dari variabel bebas yang berjumlah lebih dari satu terhadap
variabel terikatnya. Banyak fenomena dalam kehidupan sosial
ekonomi yang menunjukkan bahwa suatu variabel terikat bisa
75
dipengaruhi oleh banyak variabel bebas (Suharyadi dan Purwanto,
2016).
Analisis regresi linear berganda merupakan metode untuk
memprediksi besaran nilai variabel terikat yang dipengaruhi oleh dua
atau lebih variabel bebas (Suryani dan Hendryadi, 2016).
Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y= β₀ + β₁ X₁ + β₂ X₂ + β₃ X₃ + β₄ X₄ + e
Keterangan:
Y = Variabel dependen atau terikat (intensi berwakaf
uang)
β₀ = Konstanta
β₁ = koefisien regresi sikap
β₂ = koefisien regresi norma subjektif
β₃ = koefisien regresi kepercayaan
β₄ = koefisien regresi religiusitas
X₁ = Sikap
X₂ = Norma Subjektif
X₃ = Kepercayaan
X₄ = Religiusitas
e = Standar eror
76
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan batasan dari variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian, dengan tujuan untuk menghindari
kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mengartikan variabel-
variabel sampai kemungkinan pengukuran dan cara pengukurannya.
Dalam penelitian ini ada 5 (lima) variabel, yaitu 4 (empat) variabel bebas
dan 1 (satu) variabel terikat (Hamid, 2007).
Adapun penjelasan terkait variabel bebas dan terikat sebagai
berikut (Supriyadi, 2014):
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang berubah dengan pola
teratur dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun yang
termasuk variabel terikat dalam penelitian ini yaitu intensi
masyarakat Muslim (wakif dan non-wakif) dalam berwakaf uang.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensi.
Variabel intensi menurut Ajzen (2005), meliputi 3 bagian yaitu
sebagai berikut: faktor pribadi (sikap, kepribadian, nilai, kondisi
emosi, intelegensi), faktor sosial (usia, jenis kelamin, ras dan jenis,
pendidikan, pendidikan, religi/kepercayaan) dan informasi
(pengalaman, pengetahuan, media).
Adapun kisi-kisi instrumen intensi yang disajikan oleh
peneliti meliputi tiga indikator. Dari ketiga indikator ini maka akan
dijabarkan dalam butir-butir pertanyaan.
77
Tabel 3.2
Variabel Intensi dalam Penelitian
Sub Variabel Terikat Indikator
Target Sasaran yang ingin dicapai
Context Situasi yang mendorong situasi
Time Jangka waktu
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mengalami perlakuan
atau diubah dengan sengaja dan dapat menentukan variabel lainnya
(variabel terikat). Adapun dalam penelitian ini yang termasuk
variabel bebas yaitu sikap, norma subjektif, kepercayaan dan
religiusitas.
a. Sikap
Adapun kisi-kisi instrumen sikap yang disajikan oleh
peneliti meliputi tiga indikator dan 6 sub indikator. Dari keenam
sub indikator ini maka akan dijabarkan dalam butir-butir
pertanyaan.
Tabel. 3.3
Variabel Sikap dalam Penelitian
Sub Variabel Bebas Indikator
Kognitif 1) Pengetahuan
2) Persepsi
3) Keyakinan terhadap
78
objek
Afektif 1) Perasaan
2) Emosional
Konatif (Reaksi) Reaksi
b. Norma Subjektif
Adapun kisi-kisi instrument norma subjektif yang disajikan
oleh peneliti meliputi dua indikator dan 6 sub indikator. Dari
keenam sub indikator ini maka akan dijabarkan dalam butir-butir
pertanyaan.
Tabel. 3.4
Variabel Norma Subjektif dalam Penelitian
Sub Variabel Bebas Indikator
Keyakinan Normatif 1) Rekomendasi orangtua
dan keluarga
2) Rekomendasi pasangan
3) Rekomendasi teman dekat
4) Rekomendasi rekan kerja
5) Rekomendasitokoh atau
ahli
Motivasi untuk Patuh 1) Motivasi untuk patuh
79
c. Kepercayaan (Trust)
Adapun kisi-kisi instrument norma subjektif yang disajikan
oleh peneliti meliputi 5 indikator. Dari kelima indikator ini maka
akan dijabarkan dalam butir-butir pertanyaan.
Tabel. 3.5
Variabel Kepercayaan dalam Penelitian
Sub Variabel Bebas Indikator
Kejujuran perusahaan
(integritas)
Kejujuran lembaga/ pengelola
wakaf
Kemampuan menepati janji Kemampuan Nazhir dalam
menepati janji
Perhatian dari perusahaan Perhatian dari
lembaga/pengelola wakaf
Kemampuan perusahaan Kemampuan atau kompetensi
lembaga/pengelola wakaf
Konsistensi sikap perusahaan Konsistensi sikap lembaga
pengelola wakaf
d. Religiusitas
Religiusitas/komitmen beragama, menurut Ancok (1994)
meliputi 5 dimensi yakni diantaranya: dimensi keyakinan,
80
dimensi praktik agama/peribadatan, dimensi penghayatan,
dimensi pengalaman dan dimensi pengetahuan agama.
Tabel. 3.6
Variabel Religiusitas dalam Penelitian
Sub Variabel Bebas Indikator
Dimensi Keyakinan Berwakaf uang akan
memberikan keselamatan di
dunia dan akhirat.
Dimensi praktik agama atau
peribadatan
Berwakaf uang adalah bagian
dari peningkatan nilai
keislaman saya.
Dimensi Penghayatan Berwakaf uang akan
menambah ketenangan hidup.
Dimensi Pengalaman
Berwakaf uang akan
menambah kesempurnaan
hidup di dunia.
Dimensi Pengetahuan Agama Berwakaf uang adalah bagian
dari aplikasi pengetahuan
agama yang saya miliki.
81
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Secara administratif Kota Tangerang Selatan telah resmi
memisahkan diri dari kabupaten Tangerang sejak tahun 2008 dan terletak
di bagian timur provinsi Banten. Banten adalah provinsi kelima dengan
jumlah penduduk terbanyak yaitu 12.448.000 jiwa dan berada pada posisi
keempat di Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbanyak, yaitu
sebesar 10.065.783 jiwa (Laporan bulanan Data Sosial Ekonomi Januari
2019, BPS).
Luas wilayah kota Tangerang Selatan 147,19 km² dengan jumlah
penduduk sebesar 1.696.306 jiwa pada tahun 2018 yang berarti bahwa di
setiap 1 km² dihuni oleh 11.524 orang penduduk. Kepadatan penduduk
tertinggi yaitu di kecamatan Ciputat Timur yaitu sejumlah 13.946 jika per
km², hal ini menyebabkan semakin padatnya penduduk di Kota Tangerang
Selatan jika tidak mampu menekan laju pertumbuhan penduduknya,
sementara kecamata Setu adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk
terendah yaitu sebesar 6.069 jiwa per km² (Badan Pusat Statistik Kota
Tangerang Selatan, 2018).
Berdasarkan sistem informasi wakaf (Siwak) (2018), jumlah tanah
wakaf yang ada di Banten sebanyak 14.430 lokasi dengan luas 1.010,02
Ha. Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah tanah wakaf sebanyak 673
lokasi dengan luas 53,36 Ha, tanah wakaf di Indonesia masih sangat
82
banyak yang belum diberdayakan dengan berbagai instrumen wakaf
kontemporer, termasuk tanah wakaf di kota Tangerang Selatan yang
kedepannya dapat diproduktifkan melalui penghimpunan dana wakaf uang
(wakaf berupa uang tunai). Sehingga objek dalam penelitian ini adalah
masyarakat Muslim yang memiliki minat atau keinginan untuk berwakaf
uang studi kasus pada masyarakat Muslim yang berdomisili di kota
Tangerang Selatan.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Uji deskriptif responden dilakukan untuk menggambarkan data dan
meringkas data yang diobservasi (Uyanto, 2006). Sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan
yang diukur menggunakan skala nominal dan diuji dengan SPSS 25.0.
Berikut gambaran mengenai karakteristik responden yang berada
di Kota Tangerang Selatan:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel. 4.1
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid > 40 tahun 8 8.0 8.0 8.0
20-29 tahun 61 61.0 61.0 69.0
30-39 tahun 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
83
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS 25.0
dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden Masyarakat
Muslim yang berminat untuk berwakaf uang di kota Tangerang
Selatan, berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden
yang memiliki usia 20-29 tahun berjumlah 61 responden atau
sebesar 61%, jumlah responden yang memiliki usia 30-39
tahun berjumlah 31 responden atau sebesar 31%, jumlah
responden yang memiliki usia > 40 tahun berjumlah 8
responden atau sebesar 8%. Sehingga responden terbanyak
pada penelitian ini memiliki usia 20-39 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel. 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 42 42.0 42.0 42.0
Wanita 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS 25.0
dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden Masyarakat
Muslim yang Masyarakat Muslim yang berminat untuk
berwakaf uang di kota Tangerang Selatan, berdasarkan Tabel
4.2 menggambarkan bahwa responden yang berjenis kelamin
84
pria adalah 42 responden atau sebesar 42% dan 58 responden
yang berjenis kelamin wanita atau sebesar 58%. Sehingga
mayoritas responden masyarakat Muslim yang memiliki minat
untuk berwakaf uang di kota Tangerang Selatan pada penelitian
ini adalah wanita dengan persentase 58%.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel. 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Lainnya 7 7.0 7.0 7.0
S1 58 58.0 58.0 65.0
S2/ S3 3 3.0 3.0 68.0
SMA 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS
25.0 dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden
Masyarakat Muslim yang memiliki minat untuk berwakaf uang
di kota Tangerang Selatan, berdasarkan Tabel 4.3
menggambarkan bahwa responden yang memiliki pendidikan
terakhir SMA berjumlah 32 responden atau sebesar 32%,
jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana
(S1) berjumlah 58 responden atau sebesar 58%, jumlah
responden yang memiliki pendidikan terakhir
Magister/Doktoral (S1/S3) berjumlah 3 responden atau sebesar
85
3% dan jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir
lainnya berjumlah 7 responden atau sebesar 7%. Sehingga
mayoritas tingkat pendidikan terakhir responden pada
penelitian yaitu Sarjana dengan persentase sebesar 58%.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel. 4.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ASN (Aparat Sipil Negara) 4 4.0 4.0 4.0
Karyawan Swasta 47 47.0 47.0 51.0
Lainnya 35 35.0 35.0 86.0
Wirausaha 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS 25.0
dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden Masyarakat
Muslim yang Masyarakat Muslim yang memiliki minat untuk
berwakaf uang di kota Tangerang Selatan, berdasarkan Tabel
4.4 menggambarkan bahwa responden yang memiliki
pekerjaan sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) berjumlah 4
responden atau sebesar 4%, jumlah responden yang memiliki
pekerjaan karyawan swasta berjumlah 47 responden atau
sebesar 47%, jumlah responden yang memiliki pekerjaan
sebagai wirausaha berjumlah 14 responden atau sebesar 14%
86
dan jumlah responden yang memiliki pekerjaan lainnya
berjumlah 35 responden atau sebesar 35%. Sehingga responden
terbanyak pada penelitian ini memiliki pekerjaan yang
beragam, yaitu sebagai guru, dosen, honorer, karyawan di
instansi/perusahaan swasta, ibu rumah tangga, dll.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel. 4.5
Pendapatan Responden
Pendapatan (Rupiah)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 1 Juta 13 13.0 13.0 13.0
> 5 Juta 29 29.0 29.0 42.0
1 - 3 Juta 26 26.0 26.0 68.0
3 - 5 Juta 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS
25.0 dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden
Masyarakat Muslim yang Masyarakat Muslim yang memiliki
minat untuk berwakaf uang di kota Tangerang Selatan,
berdasarkan Tabel 4.5 menggambarkan bahwa responden yang
memiliki pendapatan <1 juta berjumlah 13 responden atau
sebesar 13%, jumlah responden yang memiliki pendatapan 1-3
juta berjumlah 26 responden atau sebesar 26%, jumlah
responden yang memiliki pendapatan 3-5 juta berjumlah 32
responden atau sebesar 32% dan jumlah responden yang
87
memiliki usia >5 juta berjumlah 29 responden atau sebesar
29%. Sehingga responden terbanyak pada penelitian ini
memiliki pendapatan sebesar 3-5 juta.
f. Status Responden Pernah/ Tidaknya Berwakaf Uang
Tabel. 4.6
Status Berwakaf Uang
Berwakaf Uang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Pernah 46 46.0 46.0 46.0
Tidak Pernah 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Pengolahan data primer diatas menggunakan SPSS 25.0
dan Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden Masyarakat
Muslim yang Masyarakat Muslim yang berminat untuk berwakaf
uang di kota Tangerang Selatan, berdasarkan Tabel 4.6
menggambarkan bahwa responden yang memiliki yang pernah
berwakaf uang berjumlah 46 responden atau sebesar 46% dan yang
belum pernah berwakaf uang berjumlah 54 responden atau sebesar
54%. Sehingga mayoritas dari responden yang diteliti adalah
masyarakat yang belum pernah berwakaf uang (lebih banyak 4%
dibanding yang pernah berwakaf uang) tetapi sudah mengetahui
adanya wakaf uang dan memiliki minat/intensi untuk berwakaf
uang.
88
2. Uji Kualitas Data
Untuk dapart mengetahui validitas dan reabilitas dalam suatu
pertanyaan, peneliti menyebarkan 100 kuesioner yang berisi 48
pertanyaan dengan memakai skala ordinal kepada masyarakat Muslim
yang memiliki minat untuk berwakaf uang di kota Tangerang Selatan.
a) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat sebuah instumen dari
pertanyaan tersebut valid atau tidak. Pengujian ini dilakukan
menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara nilai yang diperoleh dari setiap pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner. Apabila nilai Pearson Correlation yang
didapat memiliki tanda bintang dua (**) dan nilai signifikan < 0,05
maka pertanyaan tersebut disimpulkan valid (Ghozali, 2018).
1) Variabel Sikap
Tabel. 4.7
Hasil Uji Validitas Sikap
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
S1 0,612** 0,000 VALID
S2 0,653** 0,000 VALID
S3 0,653** 0,000 VALID
S4 0,726** 0,000 VALID
S5 0,800** 0,000 VALID
S6 0,670** 0,000 VALID
S7 0,715** 0,000 VALID
S8 0,694** 0,000 VALID
S9 0,794** 0,000 VALID
S10 0,705** 0,000 VALID
89
S11 0,799** 0,000 VALID
S12 0,799** 0,000 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.7. Hasil olah menunjukkan
bahwa semua butir pertanyaan valid dengan nilai Pearson
Correlation tertinggi yaitu pada S5 dengan angka 0,800
pada pernyataan “Saya merasa lembaga penerima wakaf
uang perlu diperbanyak untuk mencapai potensinya”. Dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan yang terdapat
pada variabel sikap adalah valid dan dapat dilanjutkan ke
tahapan berikutnya.
2) Variabel Norma Subjektif
Tabel. 4.8
Hasil Uji Validitas Norma Subjektif
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
NS1 0,614** 0,000 VALID
NS2 0,615** 0,000 VALID
NS3 0,728** 0,000 VALID
NS4 0,825** 0,000 VALID
NS5 0,736** 0,000 VALID
NS6 0,837** 0,000 VALID
NS7 0,687** 0,000 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.8. Hasil olah menunjukkan
bahwa semua butir pertanyaan valid dengan nilai Pearson
Correlation tertinggi yaitu pada NS6 (Norma Subjektif 6)
dengan angka 0,837 pada pernyataan “Teman saya
memandang wakaf uang sebagai hal yang baik dan
90
memotivasi saya untuk berwakaf uang”. Dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan yang terdapat pada variabel
norma subjektif adalah valid dan dapat dilanjutkan ke
tahapan berikutnya.
3) Variabel Kepercayaan
Tabel. 4.9
Hasil Uji Validitas Kepercayaan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
K1 0,809** 0,000 VALID
K2 0,849** 0,000 VALID
K3 0,876** 0,000 VALID
K4 0,457** 0,000 VALID
K5 0,866** 0,000 VALID
K6 0,891** 0,000 VALID
K7 0,900** 0,000 VALID
K8 0,869** 0,000 VALID
K9 0,861** 0,000 VALID
K10 0,901** 0,000 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.9. Hasil olah menunjukkan
bahwa semua butir pertanyaan valid dengan nilai Pearson
Correlation tertinggi yaitu pada K10 (Kepercayaan 10)
dengan angka 0,901 pada pernyataan “Saya percaya
lembaga wakaf uang selalu meningkatkan kualitas
pelayanan pembayaran wakaf uang kepada calon wakif”.
Dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan yang
terdapat pada variabel kepercayaan adalah valid dan dapat
dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
91
4) Variabel Religiusitas
Tabel. 4.10
Hasil Uji Validitas Religiusitas
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
R1 0,715** 0,000 VALID
R2 0,812** 0,000 VALID
R3 0,781** 0,000 VALID
R4 0,825** 0,000 VALID
R5 0,839** 0,000 VALID
R6 0,817** 0,000 VALID
R7 0,726** 0,000 VALID
R8 0,589** 0,000 VALID
R9 0,851** 0,000 VALID
R10 0,816** 0,000 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.10. Hasil olah menunjukkan
bahwa semua butir pertanyaan valid dengan nilai Pearson
Correlation tertinggi yaitu pada R9 (Religiusitas 9) dengan
angka 0,851 pada pernyataan “Saya memahami bahwa aka
nada pertanggungjawaban atas penggunaan harta yang saya
miliki dan wakafkan”. Dapat disimpulkan bahwa semua
butir pertanyaan yang terdapat pada variabel religiusitas
adalah valid dan dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
5) Variabel Intensi Berwakaf Uang
Tabel. 4.11
Hasil Uji Validitas Intensi Berwakaf Uang
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
92
I1 0,737** 0,000 VALID
I2 0,781** 0,000 VALID
I3 0,808** 0,000 VALID
I4 0,655** 0,000 VALID
I5 0,842** 0,000 VALID
I6 0,736** 0,000 VALID
I7 0,675** 0,000 VALID
I8 0,795** 0,000 VALID
I9 0,808** 0,000 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.11. Hasil olah menunjukkan
bahwa semua butir pertanyaan valid dengan nilai Pearson
Correlation tertinggi yaitu pada I5 (Intensi 5) dengan angka
0,842 pada pernyataan “Saya berniat berwakaf uang dalam
beberapa tahun kedepan”. Dapat disimpulkan bahwa semua
butir pertanyaan yang terdapat pada variabel intensi
berwakaf uang adalah valid dan dapat dilanjutkan ke
tahapan berikutnya.
b) Uji Reabilitas
Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk mengukur konsisten
tidaknya jawaban seseorang terhadap item pertanyaan di dalam
sebuah kuesioner (Sarjono, 2011). Penelitian ini dilakukan
menggunakan software SPSS 25.0, dengan metode Cronbach‟s
Alpha. Merupakan salah satu koefisien yang sering digunakan.
Menurut Nunnally (1978) dalam Uyanto (2006), skala
pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach‟s
Alpha minimal 0,70.
93
Hasil uji reabilitas dari variabel sikap, norma subjektif,
kepercayaan, religiusitas dan intensi berwakaf uang dengan 100
responden dapat dilihat, sebagai berikut:
1) Variabel Sikap
Tabel. 4.12
Hasil Uji Reabilitas Sikap
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.12, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel sikap memiliki nilai
sebesar 0,908. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam keusioner ini adalah reliabel karena
memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70 dan
dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
2) Variabel Norma Subjektif
Tabel. 4.13
Hasil Uji Reabilitas Norma Subjektif
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.847 7
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.908 12
94
Berdasarkan Tabel 4.13, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel norma subjektif memiliki
nilai sebesar 0,847. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam keusiner ini adalah reliabel karena
memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70 dan
dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
3) Variabel Kepercayaan
Tabel. 4.14
Hasil Uji Reabilitas Kepercayaan
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.14, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel kepercayaan memiliki
nilai sebesar 0,936. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam keusiner ini adalah reliabel karena
memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70 dan
dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
4) Variabel Religiusitas
Tabel. 4.15
Hasil Uji Reabilitas Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.922 10
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.936 10
95
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.15, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel religiusitas memiliki nilai
sebesar 0,922. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam keusiner ini adalah reliabel karena
memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70 dan
dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
5) Variabel Intensi Berwakaf Uang
Tabel. 4.16
Hasil Uji Reabilitas Intensi Berwakaf Uang
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.16, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel intensi berwakaf uang
memiliki nilai sebesar 0,901. Dengan demikian,
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam keusiner ini adalah
reliabel karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar
dari 0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.901 9
96
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah prasyarat statistik yang harus dipenuhi
dalam menggunakan analisis regresi liniar. Uji asumsi klasik terdiri
dari uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji hereroskedastisitas.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah prasyarat dalam prosedur statistika
inferensial. Terdapat beberapa cara untuk melihat asumsi
normalitas.
Gambar. 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Gambar 4.1, menunjukkan bahwa grafik
Normal P-Plot yang terdistribusi normal karena membentuk
pola distribusi dengan titik-titik menyebar berhimpit di sekitar
97
diagonal serta tersebar tidak terlalu jauh dari garis diagonalnya,
sehingga kedua hal tersebut menunjukkan bahwa residual
terdistribusi secara normal. Disimpulkan bahwa, data
responden maysarakat Muslim yang memiliki minat untuk
berwakaf uang yang ada didalam penelitian ini terdistribusi
normal dan dapat diteruskan atau digunakan dalam model
regresi.
b) Uji Multikolinearitas
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui
apakah hubungan diantara variabel-variabel memiliki masalah
multikorelasi atau tidak (Sarjono, 2010). Jika nilai VIF <10 maka
dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel
bebas.
Tabel. 4.17
Hasil Uji Multikolinearitas
Constant Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Sikap 0.419 2.387
Norma Subjektif 0.572 1.747
Kepercayaan 0.566 1.766
Religiusitas 0.552 1.810
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.17, menunjukkan bahwa nilai VIF dari
variabel sikap sebesar 2.387, nilai VIF dari variabel norma
subjektif sebesar 1.747, nilai VIF dari variabel kepercayaan sebesar
1.766 dan nilai VIF dari variabel religiusitas sebesar 1.810.
98
Dari semua variabel hasil nilai VIF menunjukkan kurang dari
10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara
variabel bebas dan asumsi terpenuhi dalam penelitian ini.
c) Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji
apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah yang homokedastisitas. Uji heteroskedastisitas
akan menunjukkan bahwa varians-varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan observasi.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis statistik
berupa uji Glejser, dimana jika nilai signifikan > 0,05 maka
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).
Tabel. 4.18
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.721 2.107 2.240 .027
Sikap -.061 .055 -.174 -1.105 .272
Norma Subjektif .027 .070 .051 .377 .707
Kepercayaan .003 .056 .008 .061 .951
Religiusitas .031 .059 .072 .525 .601
a. Dependent Variable: AbsUt
99
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.18, menunjukkan bahwa nilai signifikan
variabel sikap sebesar 0.272, norma subjektif sebesar 0.707,
kepercayaan sebesar 0.951 dan religiusitas sebesar 0.601.
Disimpulkan bahwa semua nilai signifikan pada setiap variabel
dalam penelitian ini > 0,05, maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²) dapat mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependennya yang dilihat melalui R Square. Nilai R
Adjusted Square yang mendekati 1 (satu), berarti bahwa
kemampuan variabel-variabel memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
independen.
Tabel. 4.19
Hasil Uji Adjusted R Square
S
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .697a .485 .464 4.988
a. Predictors: (Constant), R, NS, K, S
100
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.19, ditemui bahwa nilai R Square sebesar
0,485 atau 48,5%. Hal ini berarti bahwa 48,5% minat responden
masyarakat Muslim untuk berwakaf uang di kota Tangerang
Selatan dapat dipengaruhi dan diterangkan oleh variabel
independen berupa variabel sikap, norma subjektif, kepercayaan
dan religiusitas. Sedangkan sisanya, sebesar 51,5% (100% -
48,5%) minat responden masyarakat muslim yang memiliki untuk
berwakaf uang di kota Tangerang Selatan dapat dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dan disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji Statistik F
Pada dasarnya uji statistik F menunjukkan apakah semua
variabel independen (sikap, norma subjektif, kepercayaan dan
religiusitas) atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen (intensi berwakaf uang).
Tabel. 4.20
Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Secara Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2230.354 4 557.589 22.410 .000b
Residual 2363.756 95 24.882
Total 4594.110 99
a. Dependent Variable: I
101
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.20, didapat bahwa variabel sikap, norma
subjektif, kepercayaan dan religiusitas memiliki nilai signifikansi
< 0,05 atau lebih kecil dari 5%. Disimpulkan bahwa variabel
independen (sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas)
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen
(intensi berwakaf uang). Maka model regresi dapat digunakan
untuk mendeterminasi faktor-faktor masyarakat Muslim di Kota
Tangerang Selatan untuk berwakaf uang.
c. Uji Statistik t (Parsial)
Uji statistik t (Parsial) akan menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel sikap, norma subjekti, kepercayaan
dan religiusitas. Adapun ketentuan untuk uji statistik parsial adalah
jika nilai dari probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka menolak H₀
dan menerima H₁ . Sedangkan, jika nilai probabilitas lebih besar
dari 0,05 maka menerima H₀ dan menolak H₁ .
Tabel. 4.21
Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Secara Parsial)
b. Predictors: (Constant), R, NS, K, S
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.307 3.740 .350 .727
102
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan hasil dari uji statistik t (secara parsial) yang
berada pada Tabel 4.21 untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh
dari masing-masing variabel sikap, norma subjektif, kepercayaan
dan religiusitas (variabel independen) secara parsial dapat
dijelaskan, sebagai berikut:
1) Pengaruh Variabel Sikap (X1) terhadap Intensi Berwakaf Uang
(Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel sikap memiliki nilai
t sebesar -0,231 dan nilai P-Value sebesar 0,818 yang lebih
besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji
hipotesis menerima H₀ : β₁ = 0 menolak H₀ : β₁ ≠ 0.
Sehingga, secara parsial variabel sikap tidak berpengaruh
terhadap variabel intensi berwakaf uang masyarakat Muslim
yang berada di kota Tangerang Selatan.
Sikap adalah kecenderungan, perasaan, pola pikir atau
pandangan seseorang dalam bertindak berkaitan dengan sikap
positif atau negatif tentang objek tertentu berdasarkan hasil
Sikap -.019 .081 -.022 -.231 .818
Norma
Subjektif
.258 .116 .205 2.231 .028
Kepercayaan .062 .095 .062 .653 .516
Religiusitas .573 .103 .549 5.581 .000
a. Dependent Variable: I
103
pengetahuan dan informasi yang didapatkannya. Dari hasil
kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden, diperoleh
skor tertinggi variabel sikap (X1) pada “Wakaf uang dapat
mempermudah siapapun yang ingin berwakaf (beramal
jariyah)”, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Muslim
Kota tangerang Selatan menyadari bahwa wakaf uang adalah
suatu hal yang mulia dan positif, namun untuk informasi lebih
mendalam tentang hal tersebut masih kurang, dibuktikan
dengan hasil skor terendah dari butir pernyataan pada kuesioner
variabel sikap yaitu “Selain wakaf tanah, masjid, sekolah dan
makan, saya mengetahui adanya wakaf uang”, berarti
masyarakat Muslim kota Tangerang Selatan memiliki
pengetahuan yang minim tentang adanya wakaf benda bergerak
(wakaf uang), sehingga perlu adanya sosialisasi yang lebih
masif dari badan/lembaga wakaf tentang wakaf uang yang
berpotensi besar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat ini.
2) Pengaruh Variabel Norma Subjektif (X2) terhadap Intensi
Berwakaf Uang (Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel norma subjektif
memiliki nilai t sebesar 2,231 dan nilai P-Value sebesar 0,028
yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti
bahwa uji hipotesis menerima H₀ : β₁ ≠ 0 menolak H₀ : β₁
104
= 0. Sehingga, secara parsial variabel norma subjektif
berpengaruh signifikan terhadap variabel intensi berwakaf uang
masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan.
Norma subjektif adalah tekanan sosial atau keyakinan
seseorang dengan melihat pendapat dari orang terdekat
mengenai harus atau tidak untuk melakukan suatu hal tententu.
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden,
diperoleh skor tertinggi variabel norma subjektif (X2) pada
“Saya akan mengikuti saran dari orang-orang terpenting dalam
berwakaf uang”, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Muslim Kota Tangerang Selatan cenderung akan memiliki niat
untuk berwakaf uang jika diberikan edukasi/motivasi/dorongan
dari orang yang dianggap penting oleh seseorang. Sementara
untuk skor terendah variabel norma subjektif pada “Rekan
kerja saya mengajak saya untuk berwakaf uang”, berarti ajakan
dari rekan kerja seseorang untuk berwakaf uang tidak terlalu
berpengaruh terhadap minat dalam berwakaf uang, tetapi untuk
skor lainnya pada variabel norma subjektif, skor yang cukup
tinggi ada pada ajakan/motivasi dari Ulama/Ustadz,
orangtua/keluarga dan teman untuk berwakaf uang, sehingga
minat/intensi masyarakat Muslim Kota Tangerang Selatan
untuk berwakaf uang akan dapan ditingkatkan dengan adanya
edukasi/sosialisasi oleh para Ulama/Ustadz serta keluarga
105
untuk bersama-sama berwakaf uang untuk kebaikan pribadi
dan ummat.
3) Pengaruh Variabel Kepercayaan (X3) terhadap Intensi
Berwakaf Uang (Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel kepercayaan
memiliki nilai t sebesar 0,653 dan nilai P-Value sebesar 0,516
yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti
bahwa uji hipotesis menerima H₀ : β₁ = 0 menolak H₀ : β₁
≠ 0. Sehingga, secara parsial variabel kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap variabel intensi berwakaf uang
masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan.
Kepercayaan adalah keyakinan atau persepsi seseorang
bahwa pihak tertentu (orang atau lembaga) akan bertindak baik
demi terpenuhinya tujuan atau harapannya. Dari hasil kuesioner
yang dibagikan kepada 100 responden, diperoleh skor tertinggi
variabel kepercayaan (X3) adalah “Saya percaya lembaga
wakaf uang memiliki kemampuan mengembangkan dana wakaf
uang secara produktif”, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
memiliki keyakinan kepada lembaga wakaf uang dalam
mengembangkan dana yang terhimpun menjadi lebih produktif.
Namun jika ditinjau dari skor terendah variabel kepercayaan
adalah “Saya pernah melihat iklan/promosi wakaf uang oleh
Nazhir (pengelola wakaf)”, hasil ini menunjukkan bahwa
106
terkait sosialisasi/pemasaran tentang adanya wakaf uang sendiri
masih rendah dari badan/lembaga wakaf yang ada. Kedepannya
diharapkan badan/lembaga wakaf bisa lebih masif dalam
meluncurkan gerakan wakaf uang berupa iklan/promosi dalam
bentuk apapun kepada masyarakat, sehingga potensi wakaf
uang yang terbilang besar di Indonesia secara perlahan dapat
tercapai serta meningkatkan kepercayaan (trust) masyarakat
terhadap badan/lembaga wakaf.
4) Pengaruh Variabel Religiusitas (X4) terhadap Intensi Berwakaf
Uang (Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel religiusitas memiliki
nilai t sebesar 5,581 dan nilai P-Value sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji
hipotesis menerima H₀ : β₁ ≠ 0 menolak H₀ : β₁ = 0.
Sehingga, secara parsial variabel religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap variabel intensi berwakaf uang masyarakat
Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan.
Religiusitas adalah komitmen dan perasaan yang
berhubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Kuasa, yang akan
mendorong seseorang untuk berbuat karena-Nya, sehingga
komitmen agama (religiusitas) seseorang akan berpengaruh
terhadap keputusan berperilaku seseorang dalam kehidupannya.
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden,
107
diperoleh skor tertinggi variabel religiusitas (X4) adalah “Saya
berniat berwakaf uang untuk menambah kebermanfaatn atas
uang yang saya miliki”, hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Muslim Kota Tangerang Selatan memiliki
keyakinan untuk berwakaf uang sebagai bentuk amal secara
sukarela untuk memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.
Sementara jika ditinjau dari skor terendah variabel religiusitas
yaitu “Saya berkeinginan untuk berwakaf uang jika
pendapatan/gaji saya meningkat”, hasil ini menunjukkan bahwa
masyarakat cenderung akan tetap berwakaf uang meskipun
tidak ada peningkatan pada pendapatan/gaji, hal tersebut berarti
bahwa jika komitmen beragama masyarakat sudah kuat, maka
niat/intensi masyarakat untuk berwakaf uang akan ada sebagai
bentuk dari pengamalan syariat agama. Oleh karena itu,
badan/lembaga wakaf dapat melakukan edukasi/sosialisasi
serta upaya untuk meningkatkan intensi dan perilaku berwakaf
uang masyarakat dengan meningkatkan komitmen
beragama/religiusitas seseorang, karena wakaf uang adalah
salah satu bentuk syariat Islam yang dilakukan dengan sukarela
serta mengharap pahala dan kebaikan untuk orang lain.
5. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah pengembangan dari analisis
regresi sederhana dimana ada lebih dari satu variabel indepeden/
108
variabel bebas (X). Analisis regresi berganda dapat digunakan untuk
melihat pengaruh dari sejumlah variabel independen terhadap terhadap
variabel dependen atau dapat juga untuk memprediksi nilai suatu
variabel dependen Y berdasarkan nilai variabel-variabel independen X.
Tabel. 4.22
Hasil Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil Output SPSS 25.0 (2019)
Berdasarkan Tabel 4.22, bisa diperoleh persamaan regresi
linear berganda dari Tabel Coefficient sebagai berikut:
Y = 1,307 - 0,019 X₁ + 0,258 X₂ + 0,062 X₃ + 0,573 X₄
Keterangan:
Y = Intensi Berwakaf Uang
X₁ = Sikap
X₂ = Norma Subjektif
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.307 3.740 .350 .727
Sikap -.019 .081 -.022 -.231 .818
Norma
Subjektif
.258 .116 .205 2.231 .028
Kepercayaan .062 .095 .062 .653 .516
Religiuisitas .573 .103 .549 5.581 .000
a. Dependent Variable: I
109
X₃ = Kepercayaan
X₄ = Religiusitas
Adapun interpretasi statistik pada model regresi di atas,
sebagai berikut:
a) Berdasarkan pada persamaan regresi diatas, nilai konstanta
yang diperoleh sebesar 1,307 yang berarti bahwa jika nilai
variabel sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas
dapat diartikan dengan rata-rata kontribusi variabel lain di luar
model memberikan dampak positif terhadap intensi berwakaf
uang masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang
Selatan.
b) Pengaruh Sikap terhadap Intensi Berwakaf Uang Masyarakat
kota Tangerang Selatan.
Pada persamaan regresi di atas, variabel sikap memperoleh
nilai sebesar -0,019, menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan
variabel sikap sebesar 1% maka akan menyebabkan
menurunnya Intensi Berwakaf Uang masyarakat Muslim yang
berada di kota Tangerang Selatan sebesar 0,123% dengan
variabel lain dianggap tetap dan konstan.
Berdasarkan Tabel 4.22, variabel sikap memperoleh nilai
signifikan 0,818 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
menolak H₁ . Sehingga disimpulkan bahwa variabel sikap tidak
110
berpengaruh signifikan terhadap intensi masyarakat kota
Tangerang Selatan untuk berwakaf uang. Hasil penelitian ini
juga didukung oleh Amirul Faiz Osman, Mustafa Omar
Mohammed dan Aiman Fadzil, (2016) yang menyatakan bahwa
sikap seseorang tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
seseorang bahkan menjadi salah satu faktor terlemah untuk
berwakaf uang.
c) Pengaruh Norma Subjektif terhadap Intensi Berwakaf Uang
Masyarakat kota Tangerang Selatan
Pada persamaan regresi di atas, variabel norma subjektif
memperoleh nilai sebesar 0,258, menunjukkan bahwa jika
setiap kenaikan variabel norma subjektif sebesar 1% maka akan
menyebabkan meningkatkan Intensi Berwakaf Uang
masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan
sebesar 0,258% dengan variabel lain dianggap tetap dan
konstan.
Berdasarkan Tabel 4.22, variabel norma subjektif
memperoleh nilai signifikan 0,028 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa menerima H₁ . Sehingga disimpulkan bahwa
variabel norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap
intensi masyarakat kota Tangerang Selatan untuk berwakaf
uang. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Anwar Allah
Pitchay, Ahamed Kameel Mydin dan Muhammad Yusuf
111
Saleem (2015), Ririn Tri Ratnasari dan Muhammad Haris
Arifin (2017) dan Hyde, Melissa K., & White, Katherine M.,
(2012) yang menyatakan bahwa norma subjektif seseorang
berpengaruh signifikan terhadap intensi untuk berwakaf uang.
d) Pengaruh Kepercayaan terhadap Intensi Berwakaf Uang
Masyarakat kota Tangerang Selatan
Pada persamaan regresi di atas, variabel kepercayaan
memperoleh nilai sebesar 0,062, menunjukkan bahwa jika
setiap kenaikan variabel kepercayaan sebesar 1% maka akan
menyebabkan meningkatkan Intensi Berwakaf Uang
masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan
sebesar 0,062% dengan variabel lain dianggap tetap dan
konstan.
Berdasarkan Tabel 4.22, variabel kepercayaan memperoleh
nilai signifikan 0,516 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa menolak H₁ . Sehingga disimpulkan bahwa variabel
kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
masyarakat kota Tangerang Selatan untuk berwakaf uang. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh Fuadah Johari, Mohammad
Haji Alias, Syadiyah Abdul Shuqor, dkk (2015) yang
menyatakan bahwa kepercayaan seseorang tidak berpengaruh
signifikan terhadap intensi untuk berwakaf uang.
112
e) Pengaruh Religiusitas terhadap Intensi Berwakaf Uang
Masyarakat kota Tangerang Selatan
Pada persamaan regresi di atas, variabel religiusitas
memperoleh nilai sebesar 0,575, menunjukkan bahwa jika
setiap kenaikan variabel religiusitas sebesar 1% maka akan
menyebabkan meningkatkan Intensi Berwakaf Uang
masyarakat Muslim yang berada di kota Tangerang Selatan
sebesar 0,573% dengan variabel lain dianggap tetap dan
konstan.
Berdasarkan Tabel 4.22, variabel religiusitas memperoleh
nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa menerima H₁ . Sehingga disimpulkan bahwa variabel
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap intensi masyarakat
kota Tangerang Selatan untuk berwakaf uang. Hasil penelitian
ini juga didukung oleh Amirul Faiz Osman, Mustafa Omar
Mohammed dan Aiman Fadzil, (2016) dan Mohammad
Zulfakhairi Mokhtar (2016) yang menyatakan bahwa
religiusitas seseorang berpengaruh signifikan terhadap intensi
untuk berwakaf uang.
113
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari yang telah dilakukan
terhadap determinasi faktor- faktor yang mempengaruhi intensi
masyarakat Muslim kota Tangerang Selatan dalam berwakaf uang
menunjukkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dan diuji pada bab
sebelumnya dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis
menggunakan analisis regresi linear berganda, maka dapat ditarik
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Dari hasil regresi linear berganda dalam penelitian menyimpulkan
bahwa variabel sikap secara parsial tidak berpengaruh terhadap intensi
seseorang dalam berwakaf uang.
2. Dari hasil regresi linear berganda dalam penelitian menyimpulkan
bahwa variabel norma subjektif secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap intensi seseorang dalam berwakaf uang.
3. Dari hasil regresi linear berganda dalam penelitian menyimpulkan
bahwa variabel kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
intensi seseorang dalam berwakaf uang.
4. Dari hasil regresi linear berganda dalam penelitian menyimpulkan
bahwa variabel religiusitas secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap intensi seseorang dalam berwakaf uang.
114
5. Dari hasil regresi linear berganda dalam penelitian menyimpulkan
bahwa variabel sikap, norma subjektif, kepercayaan dan religiusitas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap intensi seseorang
untuk berwakaf uang sehingga mampu menjelaskan variabel dependen
sebesar variabel dependen sebesar 48,5% dan sisanya 51,5% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasakan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
hendak menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan
bermanfaat, diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-
variabel yang berbeda karena dari hasil yang didapat masih ada
variabel lain diluar yang penulis teliti yang dapat mempengaruhi
minat/intensi seseorang untuk berwakaf uang. Penelitian berikutnya
terkait wakaf uang diharapkan meneliti tingkat pemahaman
masyarakat tentang wakaf uang terlebih dahulu, karena didapati
selama penelitian dilakukan (proses sebar kuesioner) masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui terkait adanya wakaf benda
bergerak (wakaf uang), tidak hanya wakaf tanah, bangunan, masjid,
makam atau jenis wakaf benda tidak bergerak lainnya.
2. Bagi lembaga wakaf terutama Lembaga Keuangan Syariah Penerima
Wakaf Uang (LKS-PWU), penelitian ini diharapkan dapat menjadi
salah satu acuan dalam merancang strategi dalam mensosialisasikan
115
kepada masyarakat tentang wakaf uang dan mengajak masyarakat
untuk ikut menjadi bagian dari upaya mencapai potensi wakaf uang
yang sangat besar di Indonesia sebagai negara yang mayoritas
penduduknya adalah Muslim. Penelitian ini diharapkan juga menjadi
refleksi bagi lembaga wakaf untuk lebih masif dalam sosialisasinya
terkait wakaf uang kepada masyarakat berupa iklan, promosi atau
edukasi dan pemasaran wakaf uang dalam bentuk apapun kepada
masyarakat. Karena dari observasi yang dilakukan selama penelitian,
penulis cukup kesulitan dalam menemukan masyarakat Kota
Tangerang Selatan yang mengetahui adanya wakaf uang, serta salah
satu kesimpulan dari butir pertanyaan berupa kuesioner juga
menunjukkan bahwa responden sangat sedikit (dengan skor terendah)
yang pernah melihat iklan/promosi tentang wakaf uang oleh Lembaga
Wakaf.
116
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ajzen, Icek; Fishbein, M. 1975. Belief, attitude, intention and behavior: an
introduction to theory and research. USA: Addison-Wesley Series in
Social Psychology.
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Processes.50.179-211.
Ajzen, Icek. 2005. Attitude, personality and behavior: second edition. Berkshire:
Open University Press and McGraw-Hill.
Bank Indonesia. 2016. Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola yang Efektif. Jakarta:
Bank Indonesia.
Direktorat Pemberdayaan wakaf. 2006. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
Indonesia. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Direktorat Pemberdayaan wakaf. 2006. Pedoman Pengelolaan & Pengembangan
Wakaf. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Direktorat Pemberdayaan wakaf. 2006. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia.
Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Direktorat Pemberdayaan wakaf. 2006. Fiqih Wakaf. Jakarta: Departemen Agama
Republik Indonesia.
Direktorat Pemberdayaan wakaf. 2006. Perkembangan Pengelolaan Wakaf di
Indonesia. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Djunaidi, Achmad; Thobieb Al Asyhar. 2006. Menuju Era wakaf Produktif.
Jakarta Selatan: Mitra Abadi press.
Effendi, Sofian; Tukiran. 2017. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Engel, James F; Roger D Blackwell dan Paul W Miniard. 1995. Perilaku
Konsumen: Jilid 1. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
117
Engel, James F; Roger D Blackwell dan Paul W Miniard. 2006. Perilaku
Konsumen: Jilid 2. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Ferrinadewi, E. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25 Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Glock J., Strak, R. 1968. American Piety: The Nature og Religious Commitment.
University of California Press.
Hamid, Abdul. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FEIS.
Koehn, D. 2000. Landasan Etika Profesi. Yogyakarta: Kanisius.
Kotler, Philip; KevinLane Killer. 2009. Manajemen Pemasaran. Indonesia: PT
Indeks
Latief, H. 2010. Melayani Umat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mannan, Abdul. 1995. Teori dan Praktik Ekonomi Islam.Yogyakarta: PT Verisia
Yogya Grafika.
Mowen, John C; Michael Minor. 2002. Perilaku konsumen. Jakarta: Erlangga.
Mufraini, M. Arief. 2013. Metodologi Penelitian Bidang Studi Ekonomi Islam.
Jakarta: UIN Jakarta Press.
Muis, Saludin; Moh. Sidiq Priadana. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nasution, Mustafa Edwin. 2007. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Prasetijo, Ristiyanti; John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Andi.
Sangadji, E.M; Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
118
Setiadi, N.J. 2013. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Supriyadi, Edy. 2014. SPSS + Amos. Bogor: In Media.
Supriyono. 2017. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Suryani; Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Uyanto, Stanislius S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Jurnal
Anwar Allah Pitchay, Ahamed Kameel Mydin dan Muhammad Yusuf Saleem,
(2015). “Factors Influencing the Behavioral Intentions of Muslim
Employees to Contribute to Casf Waqf Through Salary Deductions”.
JKAU: Islamic Econ, Volume 28, No. 1, 57-90.
Amirul Faiz Osman, Mustafa Omar Mohammed dan Aiman Fadzil, (2016).
“Factor Influencing Cash Waqf Giving Behavior : A Revised Theory of
Planned Behavior”. Journal of Global Business and Social
Entrepreneurship (GBSE), Vol. 1, No.2, e-ISSN 24621714, 12-25.
119
Ririn Tri Ratnasari dan Muhammad Haris Arifin (2017). “Theory of Planned
Behavior in Intention to Pay Cash Waqf”. Respository Unair, 1-6.
Fuadah Johari, Mohammad Haji Alias, Syadiyah Abdul Shuqor, dkk (2015).
“Factors that Influence Repeat Contribution of Cash Waqf in Islamic
Philanthropy”. Malaysian Accounting Review, Volume 14, No. 2, 56-78.
Hyde, Melissa K., & White, Katherine M., (2012). “Predictors of Young people‟s
charitable intentions to donate money : an extended theory of planned
behavior perspective”. Journal of Applied Social Psycology, 42 (9).
Muhammad Rizky Prima Sakti, Hassanudin bin Mohd Thas Thaker, Abdul
Qoyum, Ibnu Qizam (2016). “Determinants of Cash Waqf Contribution in
Klang Valley and Selangor: A SEM Approach”. Journal of Islamic
Monetary Economics and Finance, Vol. 2, No.1, e-ISSN 2460-6618, 111-
144.
Mohammad Zulfakhairi Mokhtar (2016). “Perceptions of Universiti Sains
Malaysia Muslim Staff on Factors Influencing their Intention to Perform
Cash Waqf”. Journal of Islamic Studies and Culture, Vol. 4, No. 2, e-ISSN
2333-5912, 101-109
Website
Data Pemanfaatan Tanah Wakaf di Indonesia, Laporan diakses tanggal 20 Mei
2018, dari Siwak.kemenag.go.id
120
Laporan bulanan Data Sosial Ekonomi Januari 2019, Laporan diakses tanggal 20
Mei 2018, dari www.bps.or.id
Data Penerimaan Wakaf Uang dari tahun 2007-2011, Laporan diakses tanggal 20
Mei 2018, dari www.bwi.or.id
Theory of Reasoned Action (TRA), artikel sdiakses tanggal 28 Mei 2018, dari
www.valuebasedmanagement.net
Kementrian Agama, Penggunaan Tanah Wakaf, artikel diakses tanggal 9 Februari
2019, dari http://siwak.kemenag.go.id/index.php
121
LAMPIRAN-LAMPIRAN
122
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
DETERMINASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI
MASYARAKAT MUSLIM KOTA TANGERANG SELATAN DALAM
BERWAKAF UANG
Assalamuálaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
Terirng doa semoga kita semua dalam keadaan sehat dan diberkahi setiap
aktivitasnya.
Perkenalkan saya Arika Hayyu mahasiswi Ekonomi Syariah UIN Syarif
Hidayatullah semester 8 yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi
tugas akhir skripsi tentang intensi masyarakat dalam berwakaf uang.
Adapun kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu;
Berdomisili di Kota Tangerang Selatan, Berpenghasilan dan/atau bekerja,
mengetahui terkait adanya wakaf uang dan memiliki minat/keinginan/intensi
untuk berwakaf uang. Jika Anda memenuhi kriteria diatas dan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat mengisi kuesioner berikut.
Adapun data dan informasi yang Anda berikan akan terjamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan peelitian.
Terimakasih atas kesediaan dan kerjasamanya untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini, semoa segala kebaikan Anda dibalas oleh Allah swt dengan segala
kebaikan, keberkahan dan kemuliaan di dunia dan akhirat. Allahumma aamiin
Wassalamu‟alaikum warahmatullah wabarakatuh.
I. Profil Responden
1. Nama (Inisial) : ……………………
2. Alamat/ domisili : ……………………
3. Umur : 1. 20-29 tahun 2. 30-39 tahun
3. > 40 tahun
4. Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita
5. Pendidikan Terakhir : 1. SMA 2. S1
3. S2/S3 4. Lainnya
6. Pekerjaan : 1. ASN 2. Karyawan Swasta
3. Wirausaha 4. Lainnya ………..
7. Pendapatan : 1. ˂ 1 juta 2. 1 juta – 3
juta
123
3. 3 juta – 5 juta 4. ˃ 5 juta
8. Saya (Pernah / Tidak Pernah) Berwakaf Uang.
II. Isilah kuesioner ini dengan menandai (X) atau ceklis (√) pada salah satu
jawaban yang Anda pilih di kolom yang telah tersedia
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
A. VARIABEL SIKAP (X1)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1 Selain wakaf tanah, masjid, sekolah dan makan, saya
mengetahui adanya wakaf uang
2 Saya akan ikut menyebarluaskan informasi wakaf uang
3 Saya merasakan manfaat wakaf uang sangat besar
4 Saya merasakan manfaat wakaf uang harus mendapatkan
perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat
5 Saya merasa lembaga penerima wakaf uang perlu diperbanyak
untuk mencapai potensinya
6 Saya yakin dengan adanya wakaf uang dapat membuat
masyarakat semakin tertarik untuk beramal
7 Saya akan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
mengembangkan wakaf uang
8 Saya mengetahui hukum wakaf uang diperbolehkan
berdasarkan kesepakatan para ulama
9 Saya setuju dengan adanya Gerakan Wakaf Uang dan strategi
lainnya dalam pengembangan wakaf uang
10 Wakaf uang dapat mempermudah siapapun yang ingin
berwakaf (amal jariyah)
11 Wakaf uang adalah pilihan beramal yang baik dan mulia
12 Saya yakin wakaf uang sangat tepat diterapkan di Indonesia
B. VARIABEL NORMA SUBJEKTIF (X2)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya akan mengikuti saran orang-orang terpenting dalam
124
berwakaf uang
2 Pasangan saya memotivasi saya untuk beramal melalui wakaf
uang
3 Orangtua dan keluarga saya mendorong saya untuk berwakaf
uang
4 Rekan kerja saya mengajak saya untuk berwakaf uang
5 Saya terbiasa meminta pendapat Ustadz/guru ngaji terkait
wakaf uang
6 Teman saya memandang wakaf uang sebagai hal yang baik
dan memotivasi saya untuk berwakaf uang
7 Dukungan orang-orang terpenting akan membuat saya merasa
sangat perlu untuk berwakaf uang
C. VARIABEL KEPERCAYAAN (X3)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya percaya lembaga pengelola wakaf uang akan
mengelola dan menyalurkan dana tepat waktu
2 Saya percaya lembaga wakaf uang memiliki kemampuan
mengembangkan dana secara produktif
3 Saya percaya lembaga wakaf uang akan terus meningkatkan
kualitas manajemen (tata kelola)
4 Saya pernah melihat iklan/promosi wakaf uang oleh Nazhir
(pengelola wakaf)
5 Saya percaya Nazhir (pengelola wakaf) bisa
memprioritaskan penempatan dana pada aset wakaf
produktif
6 Saya percaya lembaga wakaf akan konsisten dalam
mensosialisasikan wakaf uang hingga mencapai potensinya
7 Saya percaya lembaga wakaf dapat menepati janji mengelola
dan mengembangkan dana wakaf uang pada program yang
tepat dan produktif
8 Saya percaya lembaga wakaf uang akan mengelola dana
wakaf sesuai peruntukannya berikut dengan laporan
akuntabilitas yang dapat diakses oleh wakif (pemberi wakaf)
9 Saya percaya lembaga wakaf uang selalu memberikan
transparansi pada setiap program yang dilaksanakan
10 Saya percaya lembaga wakaf uang selalu meningkatkan
kualitas pelayanan pembayaran wakaf uang kepada calon
wakif
125
D. VARIABEL RELIGIUSITAS (X4)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1 Berwakaf uang akan memberikan keselamatan di dunia dan
akhirat.
2. Saya meyakini bahwa dari harta dan rezeki yang saya miliki
ada hak orang lain yang membutuhkan
3 Saya menjalankan sholat wajib sebagai bentuk ibadah
seorang Muslim
4 Mengikuti kajian keislaman dapat menambah keimanan dan
pengetahuan saya, termasuk tentang amal wakaf uang
5 Saya merasakan ketenangan saat melakukan sebuah
kebaikan/ amal saleh, salah satunya berwakaf uang
6 Saya merasa semakin dekat dengan Allah Sang Pencipta jika
saya berwakaf uang
7 Saya sering mencari informasi tentang syariat Islam melalui
media online maupun offline
8 Saya mengetahui bahwa berwakaf uang adalah anjuran
syariat Islam
9 Saya memahami bahwa akan ada pertanggungjawaban atas
penggunaan harta yang saya miliki dan wakafkan
10 Saya mengetahui bahwa setiap kebaikan yang saya lakukan
akan kembali dan bermanfaat bagi saya di dunia dan akhirat
E. VARIABEL INTENSI (Y)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya berniat berwakaf uang jika kebutuhan harian saya
sudah terpenuhi
2 Saya berkeinginan untuk berwakaf uang di setiap saya
memperoleh pendapatan/gaji
3 Saya berniat berwakaf uang karena sudah mengetahui
manfaat dan peruntukannya
4 Saya berniat berwakaf uang saat banyak pihak yang
126
mendukung saya
5 Saya berniat berwakaf uang dalam beberapa tahun ke depan
6 Saya berencana berwakaf uang demi mendapatkan pahala
semata
7 Saya berkeinginan untuk berwakaf uang jika pendapatan/gaji
saya meningkat
8 Saya memiliki target waktu sendiri untuk berwakaf uang
9 Saya berniat berwakaf uang untuk menambah
kebermanfaatan atas uang yang saya miliki
Terimakasih dan Semangat Beraktivitas.
Barakallahu fiikum
127
Lampiran 2 : Tabulasi Data Responden
No.
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
NS1
NS2
NS3
NS4
NS5
NS6
NS7
1 5 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 1 1 3
2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4
4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
6 3 5 4 4 4 2 4 5 5 4 5 3 5 3 1 1 5 5 5
7 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
9 1 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 1 1 1 1 1
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
11 1 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 3 3 2 1 1 5 1 4
12 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4
13 2 3 2 4 5 5 5 1 5 5 5 4 3 1 1 1 3 1 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
17 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2
18 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
19 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4
20 5 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4
21 3 3 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
23 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 2 2 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
26 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
29 3 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 4 3 2 2 2 2 4
30 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 4
31 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 4
32 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 5
33 1 3 3 5 5 5 3 1 4 5 5 5 3 2 4 3 2 1 3
34 3 3 3 4 4 5 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3
35 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
128
36 1 3 3 5 4 5 5 1 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1
37 3 1 3 3 3 3 3 1 5 5 3 5 5 1 3 5 3 5 5
38 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 5
39 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3
40 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 1 3 3
41 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 1
42 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3 3 3 4
43 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4
44 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 2 4
45 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3
46 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4
48 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3
49 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5
50 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
51 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 5 5
52 5 1 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4
53 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 4 2 3
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
56 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 2 2 3 4
57 1 3 4 4 4 4 5 1 3 4 5 5 3 2 1 2 5 5 5
58 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 1 1 1 1 1 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 3 3 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 1 3 5 3 5 5
62 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 2 5 3 3
63 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 2 4 3 4
64 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3
65 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
67 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2
69 1 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 5
71 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 3 3 5 4 5 5
72 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
73 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
74 1 3 1 1 5 5 5 1 2 5 3 3 3 1 1 1 1 1 1
75 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 5 5 3 1 5 3 5 5 5
76 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4
129
77 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4
78 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
80 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5
81 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 2 2 4 2 4
82 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
84 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 2 5 4 3 4 2 3 4
85 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
86 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3
88 4 5 4 4 4 4 4 5 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4
89 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
92 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5
93 4 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
94 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
95 3 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 4 4 3
96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
97 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
98 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4
99 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4
100 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
No.
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
R10
I1
I2
I3
I4
I5
I6
I7
I8
I9
1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 4 4 5 3 4
2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 2 3 3 3 3 3
6 5 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5
7 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3 3 3 3 2 2
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4
1 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 4 3 3 3 4 3 3 3
130
1
12 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4
13 4 4 5 1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 2 2 3 4
17 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 1 4 3 1 5 5 4 3 5
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5
19 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 2 3 3 3 2 4 3 3 1 2 1 2 1
20 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4
21 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4
22 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 3 5 1 1 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 3 3 5
25 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 3 3 4 3
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4
29 4 5 5 2 3 3 3 3 2 2 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 4
30 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 5 4 4 2 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 2 3 4
32 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 1 4 5
33 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 4 3 2 2 2 4 3 5
131
4
35 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4
36 1 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 4 5 1 5 3 1 4 5
37 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 3 3 4
40 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
41 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1
42 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 2 3 5
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 2 2 2 4
47 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5
52 3 3 3 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 2 2 3 3
53 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 5 5 4 3 3 4 3 5 5 4 4 2 3 3 3 3 3 3
55 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 2 4 5 5 3 5
5 4 4 4 1 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
132
7
58 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 2 2 3
59 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4 2 4 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 4 3 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
62 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 3 3 3 3 3 2 3 4
63 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
66 5 5 5 5 3 5 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5
67 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
68 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 3 4 5 1 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
72 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 5 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 5
73 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
76 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5
77 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5
79 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 4 3 3 3 1 4 2 2
8 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5
133
0
81 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4
82 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4
83 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5
84 5 4 3 2 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5
85 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
87 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 4 2
93 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
94 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
97 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5
98 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4
99 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 2 2 4 5
100 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
134
Lampiran 3 : Hasil Uji Kualitas Data
Lampiran 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Sikap
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98.0
Excludeda 2 2.0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.908 12
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S
S1 Pearson
Correlati
on
1 .354
**
.545
**
.315
**
.255
*
.201
*
.184 .605
**
.392
**
.318
**
.372
**
.370
**
.612
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .001 .010 .045 .068 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S2 Pearson
Correlati
on
.354
**
1 .490
**
.368
**
.507
**
.398
**
.433
**
.534
**
.480
**
.268
**
.397
**
.327
**
.653
**
Sig. (2-
tailed)
.000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S3 Pearson
Correlati
on
.545
**
.490
**
1 .505
**
.312
**
.218
*
.287
**
.511
**
.392
**
.269
**
.387
**
.432
**
.653
**
135
Sig. (2-
tailed)
.000 .000
.000 .002 .029 .004 .000 .000 .007 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S4 Pearson
Correlati
on
.315
**
.368
**
.505
**
1 .586
**
.463
**
.458
**
.484
**
.552
**
.411
**
.497
**
.587
**
.726
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S5 Pearson
Correlati
on
.255
*
.507
**
.312
**
.586
**
1 .772
**
.731
**
.370
**
.666
**
.606
**
.666
**
.679
**
.800
**
Sig. (2-
tailed)
.010 .000 .002 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S6 Pearson
Correlati
on
.201
*
.398
**
.218
*
.463
**
.772
**
1 .657
**
.259
**
.479
**
.565
**
.515
**
.523
**
.670
**
Sig. (2-
tailed)
.045 .000 .029 .000 .000
.000 .009 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S7 Pearson
Correlati
on
.184 .433
**
.287
**
.458
**
.731
**
.657
**
1 .303
**
.585
**
.573
**
.644
**
.572
**
.715
**
Sig. (2-
tailed)
.068 .000 .004 .000 .000 .000
.002 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S8 Pearson
Correlati
on
.605
**
.534
**
.511
**
.484
**
.370
**
.259
**
.303
**
1 .466
**
.267
**
.438
**
.427
**
.694
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .009 .002
.000 .007 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S9 Pearson
Correlati
on
.392
**
.480
**
.392
**
.552
**
.666
**
.479
**
.585
**
.466
**
1 .630
**
.652
**
.667
**
.794
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
136
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S1
0
Pearson
Correlati
on
.318
**
.268
**
.269
**
.411
**
.606
**
.565
**
.573
**
.267
**
.630
**
1 .732
**
.691
**
.705
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .007 .007 .000 .000 .000 .000 .007 .000
.000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S1
1
Pearson
Correlati
on
.372
**
.397
**
.387
**
.497
**
.666
**
.515
**
.644
**
.438
**
.652
**
.732
**
1 .750
**
.799
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S1
2
Pearson
Correlati
on
.370
**
.327
**
.432
**
.587
**
.679
**
.523
**
.572
**
.427
**
.667
**
.691
**
.750
**
1 .799
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
S Pearson
Correlati
on
.612
**
.653
**
.653
**
.726
**
.800
**
.670
**
.715
**
.694
**
.794
**
.705
**
.799
**
.799
**
1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Norma Subjektif
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98.0
Excludeda 2 2.0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
137
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.847 7
Correlations
NS1 NS2 NS3 NS4 NS5 NS6 NS7 NS
NS1 Pearson Correlation 1 .344** .250
* .423
** .327
** .443
** .385
** .614
**
Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS2 Pearson Correlation .344** 1 .549
** .392
** .329
** .260
** .210
* .615
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .009 .036 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS3 Pearson Correlation .250* .549
** 1 .684
** .329
** .498
** .354
** .728
**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS4 Pearson Correlation .423** .392
** .684
** 1 .462
** .721
** .451
** .825
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS5 Pearson Correlation .327** .329
** .329
** .462
** 1 .685
** .545
** .736
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS6 Pearson Correlation .443** .260
** .498
** .721
** .685
** 1 .580
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS7 Pearson Correlation .385** .210
* .354
** .451
** .545
** .580
** 1 .687
**
Sig. (2-tailed) .000 .036 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
NS Pearson Correlation .614** .615
** .728
** .825
** .736
** .837
** .687
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
138
Lampiran 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Kepercayaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98.0
Excludeda 2 2.0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.936 10
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K
K1 Pearson
Correlation
1 .772** .742
** .289
** .650
** .689
** .699
** .561
** .653
** .688
** .809
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K2 Pearson
Correlation
.772** 1 .861
** .238
* .669
** .743
** .766
** .685
** .679
** .692
** .849
**
Sig. (2-
tailed)
.000
.000 .017 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K3 Pearson
Correlation
.742** .861
** 1 .250
* .697
** .810
** .756
** .723
** .706
** .786
** .876
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000
.012 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K4 Pearson
Correlation
.289** .238
* .250
* 1 .340
** .265
** .244
* .232
* .196 .272
** .457
**
Sig. (2-
tailed)
.004 .017 .012
.001 .008 .015 .020 .051 .006 .000
139
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K5 Pearson
Correlation
.650** .669
** .697
** .340
** 1 .752
** .810
** .773
** .725
** .758
** .866
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .001
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K6 Pearson
Correlation
.689** .743
** .810
** .265
** .752
** 1 .831
** .763
** .755
** .853
** .891
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .008 .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K7 Pearson
Correlation
.699** .766
** .756
** .244
* .810
** .831
** 1 .847
** .805
** .791
** .900
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .015 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K8 Pearson
Correlation
.561** .685
** .723
** .232
* .773
** .763
** .847
** 1 .874
** .840
** .869
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .020 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K9 Pearson
Correlation
.653** .679
** .706
** .196 .725
** .755
** .805
** .874
** 1 .868
** .861
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .051 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K10 Pearson
Correlation
.688** .692
** .786
** .272
** .758
** .853
** .791
** .840
** .868
** 1 .901
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K Pearson
Correlation
.809** .849
** .876
** .457
** .866
** .891
** .900
** .869
** .861
** .901
** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
140
Lampiran 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Religiusitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98.0
Excludeda 2 2.0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.922 10
Correlations
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R
R1 Pearson
Correlation
1 .485** .475
** .559
** .610
** .590
** .336
** .506
** .527
** .453
** .715
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R2 Pearson
Correlation
.485** 1 .839
** .758
** .563
** .536
** .514
** .198
* .697
** .866
** .812
**
Sig. (2-
tailed)
.000
.000 .000 .000 .000 .000 .048 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R3 Pearson
Correlation
.475** .839
** 1 .698
** .572
** .475
** .462
** .243
* .616
** .835
** .781
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000
.000 .000 .000 .000 .015 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R4 Pearson
Correlation
.559** .758
** .698
** 1 .692
** .638
** .510
** .320
** .611
** .748
** .825
**
141
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000
.000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R5 Pearson
Correlation
.610** .563
** .572
** .692
** 1 .829
** .568
** .472
** .677
** .517
** .839
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R6 Pearson
Correlation
.590** .536
** .475
** .638
** .829
** 1 .518
** .519
** .694
** .515
** .817
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R7 Pearson
Correlation
.336** .514
** .462
** .510
** .568
** .518
** 1 .453
** .597
** .516
** .726
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R8 Pearson
Correlation
.506** .198
* .243
* .320
** .472
** .519
** .453
** 1 .424
** .265
** .589
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .048 .015 .001 .000 .000 .000
.000 .008 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R9 Pearson
Correlation
.527** .697
** .616
** .611
** .677
** .694
** .597
** .424
** 1 .757
** .851
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R10 Pearson
Correlation
.453** .866
** .835
** .748
** .517
** .515
** .516
** .265
** .757
** 1 .816
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .000
.000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
R Pearson
Correlation
.715** .812
** .781
** .825
** .839
** .817
** .726
** .589
** .851
** .816
** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 101
142
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Intensi Berwakaf Uang
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 98.0
Excludeda 2 2.0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 9
Correlations
I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I
I1 Pearson Correlation 1 .551** .554
** .520
** .530
** .393
** .454
** .527
** .469
** .737
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I2 Pearson Correlation .551** 1 .742
** .447
** .668
** .440
** .381
** .628
** .633
** .781
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I3 Pearson Correlation .554** .742
** 1 .503
** .754
** .483
** .340
** .624
** .670
** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I4 Pearson Correlation .520** .447
** .503
** 1 .471
** .363
** .353
** .452
** .308
** .655
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I5 Pearson Correlation .530** .668
** .754
** .471
** 1 .589
** .403
** .718
** .715
** .842
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
143
I6 Pearson Correlation .393** .440
** .483
** .363
** .589
** 1 .568
** .450
** .642
** .736
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I7 Pearson Correlation .454** .381
** .340
** .353
** .403
** .568
** 1 .449
** .479
** .675
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I8 Pearson Correlation .527** .628
** .624
** .452
** .718
** .450
** .449
** 1 .673
** .795
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I9 Pearson Correlation .469** .633
** .670
** .308
** .715
** .642
** .479
** .673
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
I Pearson Correlation .737** .781
** .808
** .655
** .842
** .736
** .675
** .795
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .697a .485 .464 4.988
a. Predictors: (Constant), R, NS, K, S
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2230.354 4 557.589 22.410 .000b
Residual 2363.756 95 24.882
Total 4594.110 99
a. Dependent Variable: I
b. Predictors: (Constant), R, NS, K, S
144
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.307 3.740 .350 .727
Sikap -.019 .081 -.022 -.231 .818
Norma
Subjektif
.258 .116 .205 2.231 .028
Kepercayaan .062 .095 .062 .653 .516
Religiusitas .573 .103 .549 5.581 .000
a. Dependent Variable: I
Lampiran 5 : Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .789 3.669 .215 .830
S .058 .096 .069 .604 .547 .419 2.387
NS .226 .122 .179 1.844 .068 .572 1.747
K .040 .097 .040 .414 .680 .566 1.766
R .539 .103 .516 5.218 .000 .552 1.810
a. Dependent Variable: I
145
Lampiran 6 : Hasil Uji Normalitas