tesis bab 3 revisi

52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Mahadhika 1 Jakarta dan SMK Mahadhika 3 Jakarta, di kecamatan Ciracas Jakarta Timur. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2011-2012 tepatnya pada bulan Juli 2011 – Desember 2011. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan Bulan / Minggu Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan 12 3412341234123412345123412341234 Studi Pendahuluan x x Penyusunan Proposal xxx Perbaikan Proposal xxxx Penyusunan Instrumen xxx 51

Upload: pandega-wynalda-sujanarko

Post on 24-Jul-2015

183 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Mahadhika 1 Jakarta dan SMK Mahadhika 3

Jakarta, di kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2011-2012 tepatnya

pada bulan Juli 2011 – Desember 2011.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Jenis Kegiatan

Bulan / Minggu

Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Pendahuluan

x x

Penyusunan Proposal

x x x

Perbaikan Proposal

x x x x

Penyusunan Instrumen

x x x

Penyebaran Instrumen/Pengumpulan Data

x x x x

Analisis dan pengolahan data

x x x x x

Penyelesaian Tesis

x x x x x

Konsultasi terakhir

x x

Sidang tesisx

51

X1

Y

X2

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu

pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang

terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan didalam suatu daerah

tertentu. ( Margono,2007:29 ), Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan

dan disimpulkan.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan

yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik.

(Sugiyono,2007:7)

Adapun konstelasi masalahnya yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

X1 = Persepsi Siswa Pada Kompetensi Kepribadian Guru

X2 = Kemampuan Matematika siswa

Y = Hasil belajar belajar IPA siswa

52

Adakah pengaruh antar Variabel :

1) Adakah pengaruh kompetensi persepsi siswa pada kepribadian guru terhadap

hasil belajar IPA Siswa?

2) Adakah pengaruh kemampuan matematika siswa terhadap hasil belajar IPA

siswa ?

3) Adakah pengaruh bersama persepsi siswa pada kompetensi kepribadian guru

dan kemampuan matematika terhadap hasil belajar IPA siswa ?

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Mahadhika 3 Jakarta dan

SMK Mahadhika 1 Jakarta tahun pelajaran 2011/2012 . Sampelnya adalah siswa

kelas XII tahun pelajaran 2011/2012.

Sampel penelitian ini diambil secara acak (random) yang mana semua anggota

populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Surakhmad

(1994:100) yang dikutip (Riduan,2007:208) untuk menentukan jumlah sampel

menggunakan rumus sebagai berikut :

S=15 %+ 1000−n1000−100

.(50 %−15 %)

Dimana :

S : Jumlah sampel yang diambil

n : Jumlah anggota populasi

Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi adalah sebanyak 954 siswa.

S=15 %+ 1000−9541000−100

. (50 %−15 % )=16,78 %=0.1678

53

Maka jumlah sampel penelitian ini adalah :

954 x 0,1678 = 160,166 dibulatkan menjadi 160 siswa.

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data/Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik test dan non

test. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap Pengaruh Persepsi siswa pada

Kompetensi Kepribadian Guru (X1) dan Kemampuan Matematika Siswa (X2)

Terhadap hasil Belajar IPA Siswa SMK Mahadhika 1 Jakarta dan SMK

Mahadhika 3 Jakarta tahun pelajaran 2011/2012 (Y). Untuk itu diperlukan tiga

buah alat pengumpul data. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik test dan non test.

Teknis test menggunakan instrumen soal hasil belajar IPA dan instrument test

kemampuan Matematika Siswa, data diperoleh dari hasil test siswa SMK

Mahadhika 1 Jakarta dan SMK Mahadhika 3 Jakarta tahun pelajaran 2011/2012,

sedangkan teknis non test menggunakan instrumen berupa angket untuk

mengungkap data tentang kompetensi kepribadian guru dalam Proses Belajar

Mengajar.

Untuk mendapatkan alat pengumpul data yang valid dan reliabel terutama

disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat kisi-kisi yang didalamnya menguraikan masing-masing variabel

menjadi sub variabel dan indikator.

54

2) Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya menyusun pernyataan atau

butir-butir item. Bentuk pernyataan untuk variabel X1 tentang persepsi siswa

pada kepribadian guru berupa pernyataan Positif sebanyak 46 butir item,

untuk variabel X2 dibuat 40 butir soal tes kemampuan matematika dan untuk

variabel Y dibaut tes hasil belajar sebanyak 45 butir soal. Setelah instrument

penelitian dibuat kemudian dilakukan penimbangan dengan maksud untuk

mengetahui tingkat kebaikan isi, konstruk, redaksi dan kesesuaian antara butir

pernyataan dengan aspek yang diungkap. Instrumen ditimbang oleh kepala

sekolah, wakil kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia SMK Mahadhika

Jakarta.

3) Kemudian instrumen diuji cobakan pada 30 siswa diluar populasi penelitian

yaitu diujikan pada siswa SMK Mahadhika 2 Jakarta kelurahan Duku

kecamatan Kramatjati Jakarta Timur

4) Hasil uji coba instrumen kemudian diuji Validitas dan Reliabilitas

(penghitungan dengan metode SPSS) (Dwi Priyanto, 2008) Instrumen yang

valid dan reliabel dijadikan untuk penelitian.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas

dan satu variabel terikat.

1. Hasil Belajar IPA Siswa ( Variabel Terikat )

a. Definisi Konseptual

55

Hasil belajar IPA adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan

proses belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) yang timbul akibat pikiran-

pikiran manusia yang bertalian dengan logika dan pengorganisasian ilmu yang

bersifat logis.

Siswa yang mempunyai hasil belajar IPA yang tinggi adalah siswa

yang mempunyai ciri efektif kreativitas yaitu mempunyai rasa pengikatan diri

terhadap suatu tugas, rasa ingin tahu, tertarik pada tugas-tugas yang dirasakan

sebagai suatu tantangan, berani menanggung risiko untuk dikritik, tidak

mudah putus asa, menghargai keindahan, ingin mendapat pengalaman baru,

dan menghargai diri sendiri maupun orang lain.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar IPA adalah skor yang diperoleh dari pengukuran dengan

menggunakan instrumen hasil belajar IPA yang berbentuk pilihan ganda 5

option berjumlah 45 butir soal.

c. Kisi-kisi instrumen hasil belajar IPA

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA ( variabel Y )

No

Kompetensi Dasar

IndikatorJml Soal

AbilityNo

Soal1 Mengidentifika

si objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam

1. Menyebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah

2. Menyebutkan ciri-ciri hipotesis

3. Menjelaskan devinisi dari prakiraan intrapolasi

4. Menjelaskan peranan berbagai jenis organisme

9 C 2

C 2

C 3

C 3

1,2,3,4,5,6,7,8,9

56

biotik dalam suatu lingkungan5. Menyebutkan gejala alam

yang terjadi akibat rotasi bumi

6. Menjelaskan keadaan bumi pada musim kemarau

7. Menyebutkan penyebab terjadinya pasang surut air laut

8. Menyebutkan akibat terjadinya tsunami

9. Menjelaskan arti banjir

C 2

C 3

C 2

C 2

C 3

2

Mengidentifikasi jenis limbah

1. Menyebutkan faktor keseimbangan lingkungan

2. Membedakan limbah dari wujudnya

2

C 2

C 2 10,11

3

Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja

1. Menjelaskan pencemaran air akibat tumpahan minyak bumi

2. Menjelaskan pengertian dari polutan

2

C 3

C 312,15

4

Mengidentifikasi dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

1. Menyebutkan partikel-partikel dalam air hujan yang menyebabkan hujan asam

2. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah

3. Menyebutkan polutan yang menyebabkan tragedi Minamata di Jepang

3

C 2

C 2

C 2

13,14,16

5

Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

1. Menyebutkan jenis penyakit yang ditimbulkan akibat udara kotor

2. Menyebutkan bentuk hubungan manusia dengan lingkungan

3. Menyebutkan wujud aerosol

3

C 2

C 2

C 2

17,18,19

6 Mendeskripsikan cara-cara menangani

1. Menjelaskan definisi limbah ekonomis

2. Menyebutkan manfaat fosfor

3 C 3

C 2

20,21,22

57

limbah (P) bagi tanaman3. Menyebutkan jenis tanaman

yang dapat digunakan untuk pengelolaan limbah cair secara biologis

C 2

7

Mengidentifikasi komponen ekosistem

1. Menjelaskan definisi biosfer2. Menyebutkan komponen

penyusun ekosistem biotic3. Menyebutkan cirri utama

produsen4. menyebutkan kelompok yang

jumlahnya paling banyak dalam ekosistem

5. Menjelaskan pengertian populasi

6. Menyebutkan contoh interaksi predasi

7. Menjelaskan arti simbiosis parasitisme

8. Menyebutkan jenis adaptasi fisiologi pada bunglon

9. Menyebutkan kelompok hewan konsumen tingkat I

10. Menunjukkan konsumen tingkat II pada bagan rantai makanan yang disajikan

11. Menjelaskan aliran energy pada makhluk hidup

12. menyebutkan hewan yang popolasinya menurun jika salah satu hewan mengalami kepunahan dalam suatu jarring-jaring makanan

12

C 3C 2

C 2

C 2

C 3

C 2

C 3

C 2

C 3

C 2

C 3

C 2

23,24,25, 26,27,28, 29,30,31, 32,33,34

8 Menjelaskan konsep keseimbngan lingkungan

1. Menjelaskan definisi ekosistem

2. Menjelaskan definisi ekologi3. Menjelaskan komponen

biotic yang terdapat pada ekosistem darat

4. Menyebutkan contoh

6 C 3

C 3

C 3

C 2

35,36,37, 38,39,40

58

simbiosis pada ekositem sawah

5. Menjelaskan pengalihan energy melalui peristiwa makan dimakan

6. Menyebutkan contoh interaksi antar individu yang saling berkompetisi

C 3

C 2

9

Mendeskripsikan amdal

1. Menyebutkan aspek dalam amdal

2. Menyebutkan dasar hukum amdal

3. Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh komisi penilai

4. Menyebutkan empat dokumen amdal

5. Menyebutkan macam industry yang perlu mendapatkan tahapan amdal

5

C 2

C 2

C 2

C 2

C 2

41,42,43, 44,45

Jumlah 45 45

d. Kalibrasi Instrumen Hasil belajar IPA

Kalibrasi instrumen penelitian dilakukan dengan menentukan nilai validitas

dan reliabilitas, langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan

alat ukur yang digunakan untuk variabel tes hasil belajar.

Dalam hal ini instrumen penelitian diuji cobakan kepada 30 orang siswa

yang tidak terdaftar sebagai responden penelitian yaitu diujikan pada siswa SMK

Mahadhika 2 Jakarta kelurahan Duku kecamatan Kramatjati Jakarta Timur, hasil

uji coba tersebut selanjutnya dihitung nilai valditas dan reliabilitas berikut:

a. Uji Validitas hasil belajar IPA

59

Kelayakan instrumen penelitian untuk variabel hasil belajar siswa dihitung

melalui rumus point biserial ,hal ini sesuai dengan skor yang diperoleh untuk tes

hasil belajar siswa ,dimana jawaban berada dalam interval 0 ( untuk jawaban yang

salah ) dan 1 (untuk jawaban yang benar ) .

Adapun rumus tersebut adalah :

(Arikunto, 2002:178)

rbis( i)= Xi−Xt

S t

√ piqi

Keterangan :

r bis (i ﴿= koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor

total

Xi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i

Xt = rata-rata skor total seluruh responden

pi = proposi jawaban yang benar untuk butir nomor i

qi = proposi jawaban yang salah untuk butir nomor i

st = standar deviasi total semua responden

untuk harga rbis yang didapat selanjutnya dikonsultasikan pada nilai tabel produck

moment ,untuk jumlah responden sebanyak 30 orang dengan derajat kepercayaan

5 %. Selanjutnya jika rbis >rtabel maka item soal tersebut bernilai valid. Adapun

perhitungannya dapat di lihat dalam lampiran .

60

Dari hasil uji validitas instrument (butir soal ) dengan bangtuan program

Excell didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar IPA

No Item r hit ket   No Item r hit ket

1 0,86 VALID   26 0,86 VALID2 0,46 VALID   27 0,78 VALID3 0,43 VALID   28 0,86 VALID4 0,86 VALID   29 0,84 VALID5 0,68 VALID   30 0,86 VALID6 0,39 VALID   31 0,86 VALID7 0,41 VALID   32 0,84 VALID8 0,78 VALID   33 0,31 TIDAK VALID9 0,63 VALID   34 0,68 VALID

10 0,80 VALID   35 0,86 VALID11 0,86 VALID   36 0,40 VALID12 0,78 VALID   37 0,17 TIDAK VALID13 0,78 VALID   38 0,41 VALID14 0,80 VALID   39 0,62 VALID15 0,84 VALID   40 0,41 VALID16 0,68 VALID   41 0,74 VALID17 0,78 VALID   42 0,34 TIDAK VALID18 0,78 VALID   43 0,35 TIDAK VALID19 0,80 VALID   44 0,32 TIDAK VALID20 0,86 VALID   45 0,54 VALID21 0,78 VALID        22 0,80 VALID        23 0,86 VALID        24 0,86 VALID        25 0,86 VALID        

Dari 45 butir instrument yang dicoba lima butir instrument tidak valid yaitu no

33, 37, 42, 43, 44 dengan adanya butir instrument yang tidak valid maka butir

instrument yang tidak valid tidak digunakan dalam instrument penelitian.

61

b. Perhitungan Reliabilitas

Perhitungan selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen ,yang dilakukan

dengan rumus KR- 20 yaitu :

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas tes

pq = varian butir ke i

s 2i = varian skor total

k =banyak butir soal yang valid

Nilai rxy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan nilai rtabel

dengan taraf nyata 5 % dari banyaknya responden n= 30 selanjutnya jika nilai

dari rxy > rtabel maka soal tersebut adalah reliabel.

Dari hasil perhitungan uji validitas untuk butir instrumen yang valid dilakukan

uji relibilitas dengan bantuan program Excell didapat harga r = 0,976 lebih besar

dari r tabel 0,25 maka instrumen hasil belajar IPA dikatakan reliabel dan layak

digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Variabel bebas 1 : Persepsi Siswa Pada Kompetensi Kepribadian guru

a. Definisi Konseptual

62

r=k

k−1

1−∑ pq

s2 i

Kompetensi kepribadian guru adalah salah satu kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang guru. Kepribadian guru adalah sosok pribadi guru yang

memiliki karakteristik atau sifat kepribadian yang spesifik. Karakteristik kepribadian

yang dimaksud adalah sejumlah ciri-ciri khas kepribadian guru yang didapat

menunjang penyesuaian dirinya dengan lingkungan serta dapat menunjang

kelancaran PBM di sekolah. Kompetensi kepribadian guru dalam PBM meliputi

aspek :

1) Fleksibitas kognitif guru, yang terdiri dari:

dimensi sikap kognitif guru terhadap siswa.

dimensi sikap kognitif guru terhadap materi pelajaran dan metode mengajar.

2) Keterbukaan psikologi pribadi guru, yang terdiri dari:

kemampuan berkomunikasi, dan

kemampuan berempati.

3) Sifat-sifat pribadi, yang terdiri dari:

sabar

jujur

memiliki rasa humor, dan

ramah.

Setiap guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang

mereka miliki. Pengertian kepribadian adalah :

63

“ Suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan,

ucapan, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan “ (Syaiful Bahri

Djamarah,2005:39)

Kepribadian manusia merupakan gabungan dari berbagai sifat dan konsep diri

orang. Jika dikaji lebih dalam sebenarnya proses ini sudah berjalan dengan memberi

pengalaman dan mewarnai perkembangan kepribadian seseorang. Jadi secara umum,

dapat dikatakan bahwa kepribadian merupakan suatu proses dinamis didalam diri,

yang terus menerus dilakukan terhadap sistim psikofisik (fisik dan mental) sehingga

terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap

lingkungan. (H.Djaali,2007:3)

b. Definisi Operasional

Persepsi siswa pada kompetensi kepribadian guru adalah skor yang diperoleh

dari hasil instrumen angket persepsi siswa pada kompetensi kepribadian guru terdiri

dari 46 item pernyataan positip.

c. Kisi-kisi alat pengumpulan data persepsi siswa pada kompetensi

kepribadian guru

Tabel 4. Kisi – Kisi Instrumen Persepsi Siswa Pada Kompetensi Kepribadian Guru

Aspek dan Sub Aspek Indikator-indikator No. Item

1. Fleksibilitas Kognitif Guru Sifat kognitif guru terhadap

siswa.

Menunjukan prilaku demokratis

Responsif terhadap kelas Memandang siswa sebagai

partner dalam PBM

1,2,3,4,5

6,7,8,9

10,11,12,13,14

64

Sikap kognitif guru terhadap materi dan metode mengajar.

2. Keterbukaan Psikologis Guru

Kemampuan berkomunikasi

Berempati

3. Sifat-Sifat Pribadi Sabar Jujur Memiliki rasa humor Ramah

menguasai materi pelajaran

menyusun dan menyajikan materi secara sistematis

menggunakan metode mengajar yang bervariasi

ketepatan dalam memilih metode mengajar.

Mampu berkomunikasi dengan orang lain

Peduli akan masalah siswa Terbuka dalam

memberikan bantuan

Tidak lekas marah Menggunakan kata-kata

yang dapat dipercaya untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya

Dapat menggunakan humor dalam menciptakan situasi PBM yang menarik

Menunjukan perilaku simpatik

15,16

17,18,19

20,21,22,23

24,46

26,29

27,28,30

25,31,33,34

32,36,40,44

37,41,43

35,38

39,42,45

Jumlah 46

d. Kalibrasi Instrumen

Skor yang diperoleh dari instrumen penelitian untuk variabel persepsi siswa pada

kompetensi kepribadian guru berbentuk data ordinal untuk itu sebelum dilakukan

pengujian data tersebut dirubah atau dinaikan menjadi data nominal dengan langkah

sebagai berikut :

65

1. Konversi skala kualitatif menjadi skala numeric : jika data ordinal

berbentuk kualitatif.

Misal : Sangat Sering = 5

Sering = 4

Kadang-kadang = 3

Pernah = 2

Tidak Pernah = 1

2. Tentukan skor x dari hasil pengukuran data ordinal.

3. Sajikan data ordinal (X) dalam tabel distribusi frekwensi.

4. Hitung mean x : x =

∑ f . x

n

5. Hitung simpangan baku : s = √∑ f .( x−x )2

n−1

6. Konversi setiap data ordinal (x) menjadi data interval :

Ti = X o + S ( x i−x

s )

Ti = 50 + 10 ( x i−x

s )7. Data Ti sudah berbentuk data interval yang berpola distribusi normal.

66

o

1). Pengujian Validitas (Kesahihan)

Kesahihan atau Validitas butir soal diuji dengan menggunakan koefisien

korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2008:70) dengan rumus dimana :

rxy = Koefisien korelasi product moment

Hasil rxy dikonsultasikan dengan nilai r table Product Moment.

Kaidah keputusan : Jika r hitung > r table berarti Valid sebaliknya

r hitung < r table berarti Tidak Valid

Dari hasil pengujian validitas instrumen persepsi siswa pada kompetensi kepribadian

guru didapat data sebagai berikut :

Tabel 5. Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa pada Kompetensi Kepribadian Guru

No Item r hit ket No Item r hit ket

1 0,765 VALID 26 0,095 TIDAK VALID2 0,752 VALID 27 0,992 VALID3 0,213 TIDAK VALID 28 0,920 VALID4 0,920 VALID 29 0,992 VALID5 0,597 TIDAK VALID 30 0,992 VALID6 0,992 VALID 31 0,722 VALID7 0,185 TIDAK VALID 32 0,848 VALID8 0,935 VALID 33 0,992 VALID9 0,773 VALID 34 0,855 VALID

10 0,596 TIDAK VALID 35 0,992 VALID11 0,992 VALID 36 0,992 VALID12 0,934 VALID 37 0,773 VALID

67

r xy=n .∑ XY−∑ X .∑Y

√(n.∑ X 2−(∑ X )2)(n .∑ Y 2−(∑Y )2)

13 0,934 VALID 38 0,992 VALID14 0,920 VALID 39 0,769 VALID15 0,798 VALID 40 0,807 VALID16 0,931 VALID 41 0,992 VALID17 0,763 VALID 42 0,992 VALID18 0,992 VALID 43 0,934 VALID19 0,812 VALID 44 0,960 VALID20 0,992 VALID 45 0,586 TIDAK VALID21 0,765 VALID 46 0,992 VALID22 0,752 VALID 23 0,929 VALID 24 0,992 VALID 25 0,429 TIDAK VALID

Dari 46 butir instrumen persepsi siswa pada kompetensi kepribadian guru yang

dicoba kepada 10 responden dari siswa SMK Mahadhika 2 kecamatan Kramatjati

Jakarta Timur tujuh butir instrument tidak valid yaitu no 3, 5, 7, 10, 25, 26 dan 45

dengan adanya butir instrument yang tidak valid maka butir instrument yang tidak

valid tidak digunakan dalam instrument penelitian

2). Pengujian Reliabilitas (Keterhandalan)

Instrumen yang Valid diuji Reliabilitas/keajegannya dengan rumus Alpha

Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

∝=(n )¿¿

Keterangan :

α : Koefisien alpha

n : Jumlah item

S2 : Varian total dari skor test

68

S1 2 : Varian dari setiap item skala

Hasil α dikonsultasikan dengan nilai α table.

Kaidah keputusan : Jika

α hitung > α table berarti Reliabel sebaliknya

α hitung < α table berarti Tidak Reliabel

Instrumen yang valid dan reliabel dipergunakan untuk penelitian terhadap

siswa dengan sampel sebanyak n = 160.

Dari hasil uji reliabilitas instrumen persepsi siswa pada kompetensi

kepribadian guru yang valid dengan bantuan SPSS 17 didapatkatkan hasil dalam

tabel 6, berikut :

Tabel 6. Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa Pada Kompetensi Kepribadian Guru

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,993 38

Dari tabel 6, didapatkan nilai r ( alpha Cronbach ) sebesar 0,993 lebih besar

dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa isntrumen persepsi siswa pada kompetensi

kepribadian guru reliable sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam

penelitian.

3. Variabel bebas 2 : Kemampuan matematika

a. Definisi Konseptual

69

Kemampuan maematika diartikan sebagai penguasaan pengetahuan

matematika oleh seorang siswa yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu, Biasanya

dinyatakan dengan sebuah nilai sesuai dengan kemampuannya yang diberikan

oleh guru. Dalam penelitian ini hasil belajarnya berupa nilai dari ulangan

semester yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika .Instrumen

penelitian dari variabel kemampuan matematika siswa (X2) digunakan test uji

kemampuan Matematika.

Setiap soal yang dijawab dengan benar diberi nilai satu dan soal yang dijawab

namun salah diberi nilai nol,selanjutnya angka perolehan siswa dibagi dengan

jumlah seluruh soal dan dikali dengan nilai maksimum yaitu 10,sehingga akan

diperoleh rentang nilai antara 0 sampai 10.

b. Definisi Operasional

Kemampuan Matematika adalah skor yang diperoleh dari tes dengan

menggunakan instrumen tes kemampuan mateatika berbentuk pilihan ganda 5

option sebanyak 40 butir soal.

c. Kisi-kisi instrument kemampuan Matematika

Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Matematika

NO. STANDAR KOMPETENSI

INDIKATOR Jml Soal Ability No Soal

1. Memecahkan masalah yang

Menyelesaikan permasalahan yang

1 C 3 1

70

berkaitan dengan konsep operasi bilangan real.

berkaitan dengan perbandingan.Menyelesaikan operasi hitung bilangan berpangkat.

1 C 3 2

Menentukan nilai suatu logaritma dengan menggunakan sifat-sifat logaritma.

2 C 3 3,4

Menyederhanakan operasi bilangan bentuk akar.

1 C 3 5

Menyederhanakan pecahan bentuk akar dengan cara merasionalkan penyebutnya.

1 C 3 6

2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan, matrik, dan program linear.

Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.

1 C 4 7

Menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear satu variabel.

1 C 4 8

Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

2 C 3, C 4 12,13

Menentukan himpunan penyelesaian suatu persamaam kuadrat

2 C 4 9,11

Menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat

1 C 3 10

Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan kesamaan matriks.

1 C 3 14

Menentukan hasil operasi matriks.

1 C 3 15

Menentukan invers 1 C 3 16

71

matriks berordo 2 x 2.Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear.

2 C 4, C 3 17,18

Menentukan model matematika suatu permasalahan program linear.

1 C 4 19

Menentukan nilai optimum suatu permasalahan program linear.

1 C 3 20

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah bangun datar.

Menentukan keliling dan luas bangun datar.

1 C 4 27

Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar.

1 C 4 28

4. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

Menentukan suku ke-n suatu deret aritmetika dan geometri.

2 C 3, C 4 23.24

Menentukan jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika dan geometri.

1 C 3 25

Menentukan jumlah deret aritmetika dan geometri tak hingga.

1 C 3 26

5. Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah.

Membaca diagram lingkaran atau batang.

2 C 3, C 3 29,30

Menentukan rata-rata hitung dari data tunggal berbobot.

1 C 3 31

Menentukan ukuran pemusatan data berkelompok.

2 C 3, C 3 33,34

Menentukan rata-rata harmonis data.

1 C 3 32

Menentukan nilai kuartil persentil dari data berkelompok.

2 C 3 37,38

72

Menentukan simpangan baku dari data tunggal.

1 C 3 35

Menentukan angka baku.

2 C 3, C 3 36,39

Menentukan koefisien variasi suatu data.

1 C 3 40

d. Kalibrasi

Kalibrasi instrumen penelitian dilakukan dengan menentukan nilai validitas

dan reliabilitas, langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan

alat ukur yang digunakan untuk variabel tes hasil belajar.

Dalam hal ini instrumen penelitian diuji cobakan kepada 30 orang siswa

yang tidak terdaftar sebagai responden penelitian yaitu diujikan pada siswa SMK

Mahadhika 2 Jakarta kelurahan Duku kecamatan Kramatjati Jakarta Timur, hasil

uji coba tersebut selanjutnya dihitung nilai valditas dan reliabilitas berikut:

a. Uji Validitas kemampuan matematika

Kelayakan instrumen penelitian untuk variabel hasil belajar siswa dihitung

melalui rumus point biserial ,hal ini sesuai dengan skor yang diperoleh untuk tes

hasil belajar siswa ,dimana jawaban berada dalam interval 0 ( untuk jawaban yang

salah ) dan 1 (untuk jawaban yang benar ) .Adapun rumus tersebut adalah :

( Arikunto, 2002 ; 178 )

rbis( i)= Xi−Xt

S t

√ piqi

73

Keterangan :

r bis (i ﴿= koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor

total

Xi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i

Xt = rata-rata skor total seluruh responden

pi = proposi jawaban yang benar untukbutir nomor i

qi = proposi jawaban yang salah untukbutir nomor i

st = standar deviasi total semua responden

untuk harga rbis yang didapat selanjutnya dikonsultasikan pada nilai tabel produck

moment ,untuk jumlah responden sebanyak 30 orang dengan derajat kepercayaan

5 %. Selanjutnya jika rbis >rtabel maka item soal tersebut bernilai valid. Adapun

perhitungannya dapat di lihat dalam lampiran .

Dari uji validitas instrumen kemampuan Matematika di dapat data sebagai

berikut:

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Matematika

No Item r Ket   No Item r Ket

1 0,66 VALID   21 0,68 VALID2 0,42 VALID   22 0,82 VALID3 0,44 VALID   23 0,83 VALID4 0,83 VALID   24 0,83 VALID5 0,67 VALID   25 0,83 VALID6 0,39 VALID   26 0,83 VALID7 0,41 VALID   27 0,68 VALID8 0,81 VALID   28 0,83 VALID9 0,62 VALID   29 0,83 VALID

10 0,82 VALID   30 0,72 VALID11 0,83 VALID   31 0,83 VALID

74

12 0,68 VALID   32 0,83 VALID13 0,74 VALID   33 0,43 VALID14 0,82 VALID   34 0,67 VALID15 0,83 VALID   35 0,83 VALID16 0,67 VALID   36 0,39 VALID17 0,81 VALID   37 0,81 VALID18 0,78 VALID   38 0,38 VALID19 0,82 VALID   39 0,63 VALID20 0,83 VALID   40 0,39 VALID

Dari 40 butir instrument kemampuan matematika yang diuji validitasnya

kesemuanya Valid.

b. Perhitungan Reliabilitas

Perhitungan selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen ,yang dilakukan

dengan rumus KR- 20 yaitu :

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas tes

pq = varian butir ke i

s 2i = varian skor total

k =banyak butir soal yang valid

Nilai rxy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan nilai rtabel

dengan taraf nyata 5 % dari banyaknya responden n= 30 selanjutnya jika nilai

dari rxy > rtabel maka soal tersebut adalah reliabel.

75

r=k

k−1

1−∑ pq

s2 i

Dari hasil uji reliabilitas instrument kemampuan matematika yang valid

dengan bantuan program Excell didapatkan nilai r tabel sebesar 0,975 lebih besar

dari r tabel 0,36 maka dapat disimpulkan bahwa instrument kemampuan

matematika reliable sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis Data Deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data

penelitian, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan

memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean,

median, modus, varians, dan simpangan baku serta histogram.

Penghitungan dilakukan dengan metode SPSS 16.

a. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik.

b. Menghitung Mean, Modus, Median, Varians dan Simpangan Baku.

1). Menentukan Mean (nilai rata-rata) dengan rumus :

X=∑ f 1 x1

∑ falignl ¿ 1 ¿¿

¿

2). Median, dengan rumus :

Me=Tb+ p (1 /2 n−Ff )

3). Modus, dengan rumus :

76

Mo=Tb+ p( d1

d1+d2)

4). Varians

SD=∑i=1

kXi2 . . fi

n−(∑

i=1

kXi . fi

n )2

5). Simpangan Baku

S=√SD

2. Uji Persyaratan Analisis (Asumsi Pelanggaran Klasik)

Pada penelitian ini apakah data berdistribusi normal, homogen dan linier maka

perlu juga dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan kelinieren regresi.

Pengujian dilakukan dengan metode SPSS.

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, berdasarkan data-data yang terkumpul

dari hasil penelitian ini, terhadap data-data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis data yaitu Uji Normalitas.

Uji Normalitas pada penelitian ini adalah uji normalitas parametik dengan

menggunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

populasi berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data sample yang diperoleh.

Dalam penelitian ini digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan

77

menggunakan taraf signifikansi 0.05. Data dinyatakan normal jika signifikansi

lebih besar dari 5% atau 0.05. Penghitungan dilakukan dengan metode SPSS 17.

Rumus yang dipakai untuk uji liliefors adalah :

Lo=F (Z i )−S (Z i )

Dimana :

Lo : L (observasi) atau harga mutlak terbesar

F(Zi) : Peluang angka baku

S(Zi) : Proporsi angka baku

Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah :

1). Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu :

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Tolak Ho jika Lo > Ltabel

Terima Ho jika Lo < Ltabel

2). Mengadakan pengamatan terhadap X1, X2, X3,…….,Xn selanjutnya dijadikan

angka baku Z1, Z2, Z3,…….,Zn dengan menggunakan rumus :

Zi=(X i−X )

S

3). Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F(Z1)-nya dengan

menggunakan daftar distribusi normal, dengan ketentuan :

Untuk Z1 yang (+) maka F(Z1) = 0,5 + Ztabel

78

Untuk Z1 yang (-) maka F(Z1) = 0,5 - Ztabel

4). Proporsi Z1, Z2, Z3,……..Zn/S(Zi) adalah S(Zi) = Xn/N

5). Setelah F(Z1) –S(Z1) dihitung, kemudian ditentukan harga mutlaknya.

6). Menentukan Lo yaitu harga terbesar dari harga mutlak F(Z1) –S(Z1)

7). Menguji normalitas data dengan membandingkan Lo tersebut dengan Ltabel sesuai

dengan Kriteria pengujian.

Pengujian normalitas data ini dilakukan baik terhadap variabel X maupun

terhadap variabel Y.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui tiga variabel mempunyai hubungan

yang linier atau tidak secara signifikan.

Kelinieran Regresi

1). Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana adalah hubungan secara linier antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam

penelitian ini untuk mengetahui hubungan secara linier antara Y atas X1, Y

atas X2, X2 atas X1.

Rumus regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut :

79

Menentukan nilai ∑ X ,∑Y , XY , X2 ,Y 2 , X , Y

b=n∑ XY−∑ X∑Y

n∑ X2−¿¿

a=Y−b X1

Model Regresi = Y=a+bX

JK Reg (a) ¿¿¿

JK Reg (b!a) = ¿

JK Res = ∑Y 2−JK Reg (a )−JK Reg (b!a )

RJK Reg (a) ¿JK Reg(a)

1

RJK Reg (b!a) ¿JK Reg(b! a)

1

RJK Res ¿JK Res

n−2

JKE = ∑ {∑Y 2−(∑ Y ¿2¿ )

n } JKTc = JKRes – JKE

RJKTc = JKTcK−2

RJKE = JKEn−K

F hitung = RJKTcRJKE

Kriteria pengujian:

80

Terima H0 jika Fh < Ftabel dan

Tolak H0 jika Fh > Ftabel.

Ftabel ditentukan dari tabel distribusi F untuk α tertentu serta dk pembilang = k -2 dan

dk penyebut = n-k

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada

korelasi yang kuat antara variabel-variabel bebas yang diteliti. Jika terjadi

multikolinieritas atau ada korelasi yang kuat antara variabel-variabel bebas, maka

anlisis dengan regresi ganda tidak layak dilakukan.

Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk menguji multikolinieritas, yaitu :

i. Membandingkan koefisien Determinasi

Jika r2 > R2, maka Ho diterima atau terjadi multikolinieritas

Jika r2 < R2, maka Ho ditolak atau tidak terjadi multikolinieritas

Langkah kerja uji multi liniertas sebagai berikut :

Hitung koefisien detrminasi anatra X1 dan X2

Hitung koefisien determinasi gabungan (serentak) antara X1, X2

dengan variabel terikat Y

ii. Melihat nilai Tolerance dan VIF

Jika Tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka Ho diterima atau terjadi

multikolinieritas. Jika Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka Ho ditolak atau

81

tidak terjadi multikolinieritas. Langkah kerja dengan program SPSS 17 yaitu :

klik analyze – regresion – linier, kemudian masukan variabel-variabel sesuai

tipenya, klik tab statistic dan beri centang pada pilihan Collinearity

Diagnostics.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas adalah uji untuk mengetahui kondisi dimana varians

residual tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Ada dua

cara untuk menguji heterokedastisitas, yaitu :

i. Mengkorelasikan antara variabel independen dengan residualnya

Jika sig korelasi > 0,05, maka tidak terjadi heterokedastisitas dan jika sig

korelasi < 0,05, maka terjadi heterokedastisitas. Langkah kerjanya adalah

klik analyze – regresion – linier, masukan data, klik tab SAVE dan pilih

Unstandardized pada tab residual, contnue dan Ok, abaikan output dan

kembali ke data, muncul variabel baru (residual). Klik analyze –

Correlate – Bivariate ganti pilihan Pearson dengan Spearman Brown

masukan variabel independen dan residualnya, klik OK.

ii. Melihat pola-pola titik pada grafik regresi

Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas, jika ada

pola tertentu ( bergelombang, melebar) maka terjadi heterokedastisitas.

Langkah kerja dengan SPSS 17 klik analyze – regresion – linier,

82

masukan data, klik tab PLOTS dan masukan *SRESID pada kotak Y,

kemudian klik *ZPRED pada kotak X, klik OK.

4). Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau

lebih variabel independen ( X1, X2, ....Xn ) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif.

Persamaan Regresi Linier Berganda yaitu sebagai berikut :

– Ŷ = a + bX1 + bX2 + ....+ bn Xn

Keterangan :

Ŷ = Variabel dependen

X1 dan X2 = Variabel independen

a = Konstanta ( nilai Ŷ apabila X1, X2 ....Xn = 0 )

b = Koefisien Regresi

5). Uji koefisien regresi secara bersama-sama ( Uji F )

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X1 dan X2

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen ( Y ). Atau untuk

mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen atau tidak. F hitung dapat dicara dengan rumus sebagai berikut :

83

F hitung=

R2

k¿¿¿

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

N = Jumlah data

k = Jumlah variabel independen

Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan SPSS 17 dengan

menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikan 0.05. Ketiga variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi ( linearity )

kurang dari 0.05.

G. Teknik Analisis Uji Hipotesis Penelitian

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik statistik regresi dan

korelasi. Data yang diperoleh dari penelitian dideskripsikan menurut masing-masing

variabel dengan tujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik penyebaran nilai

setiap variabel yang diteliti dengan menghitung nilai rata-rata, simpangan baku,

modus dan median

a. Hipotesis Statistik

(1) Ho : ßy1 = 0. (2) Ho : ßy2 = 0 (3) Ho : ß1 = ß 2 = 0

H1 : ßy1 ≠ 0 H1 : ßy2 ≠ 0 H1 : selain H0

Keterangan :

84

ßy1 = Koefisien korelasi antara kompetensi kepribadian guru dengan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam

ßy2 = Koefisien korelasi antara kemampuan matematika siswa dengan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam

85