tekbal - penyiapan simplisia
TRANSCRIPT
Teknologi obat bahan alam kbo 13
BOBOT 3 SKS, terbagi atas ; 2 SKS teori, dan 1 SKS praktikum Pengampuh MK, berupa TIM,
terdiri ; Burhanuddin Taebe Aisyah Fatmawaty Reny Syahruni
Teknologi obat bahan alam kbo 13 TUJUAN MK ; memberi wawasan kepada
mahasis-wa (i) tentang bahan alam membekali pengetahuan kepada
mahasiswa (i) tentang bahan alam yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam bidang farmasi
Menstimulasi mahasiswa (i) untuk mencari bahan alam baru yang dapat dimanfaatkan
Teknologi obat bahan alam kbo 13
RUANG LINGKUP MK; 1. Penyiapan simplisia 2. Ekstraksi 3. Bentuk sediaan farmasi dari
bahan alam 4. Pembuatan sediaan padat, cair
dan topikal 5. Sediaan bahan alam
OLEHBURHANUDDIN TAEBE
PEMBUATAN PEMBUATAN SIMPLISIASIMPLISIA
PENGASUHPENGASUH
BURHANUDDIN BURHANUDDIN TAEBETAEBE
PENGERTIANPENGERTIAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
BAHAN ALAMIAH
1. BAHAN NABATI Berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat
EKSUDAT, isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman
2. BAHAN HEWANI
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. BAHAN PELIKAN Berupa pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni
SUMBER SIMPLISIA 1. TUMBUHAN LIAR - Kerugian: a. umur dan bagian tanaman b. jenis (species) c. lingkungan tempat tumbuh - Keuntungan : ekonomis
2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
- Keuntungan : a. bibit unggul b. pengolahan pascapanen c. tempat tumbuh
- Kerugian : a. tanaman manja b. residu pestisida
SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran
hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang be-racun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnya
DASAR PEMBUATAN SIMPLISIA CARA PENGERINGAN : - waktu
- suhu - perajangan
PROSES FERMENTASI: - harus tepat waktu PROSES KHUSUS : - penyulingan
- pengentalan eksudat
- pengeringan sari air MEMERLUKAN AIR : - pati
- talkCatatan: air harus bebas racun serangga, kuman patogen, logam berat, dll
TAHAPAN PENYIAPAN SIMPLISIA
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (PANEN)
2. SORTASI BASAH 3. PENCUCIAN 4. PERAJANGAN 5. PENGERINGAN 6. SORTASI KERING 7. PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN 8. PEMERIKSAAN MUTU
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU
Kadar zat aktif dalam simplisia bervariasi, tergantung: a. Bagian tanaman
b. Umur tanaman
c. Waktu panen
d. teknik pengumpulan
a. BAGIAN TANAMAN; kulit batang (klika, cortex), batang (caulix), kayu (lignum), daun (folium), bunga (flos), akar (radix), rimpang (rhizoma), buah (fructus), biji (semena), bulbus
b. UMUR TANAMAN
Atropa belladonna L.:alkaloida utama hiosiamin pertama ada pada akar, tahun I tertinggi pada batang hijau, tahun II batang berkayu dan kadar tertinggi pada pucuk daun tanaman mulai berbunga
Mentha piperita L.: kadar mentol tertinggi pada daun muda, saat tanaman mulai berbunga
Cinnamomum camphora L. : kadar kamfer tergantung dari umur tanaman, makin tua makin tinggi pada bagian kayu
c. WAKTU PANEN Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari Pertimbangan zat aktif : - stabilitas kimia
- stabilitas fisikad. TEKNIK PENGUMPULAN Dengan menual (tangan) :
- keterampilan- baik bagi tanaman dipanen berulang-
ulang Dengan alat (mekanik) :
- perhatikan zat aktif (kimia), misal : golongan, jangan pakai alat besi
- baik bagi tanaman sekali panen
PEDOMAN PANEN PADA UMUMNYA
KULIT BATANG
- umur sudah cukup tua, jangan terlalu tua,
memiliki banyak gabus (tidak ada zat aktif)
- jangan mengganggu pertumbuhan, panen
menjelang musim kemarau
- panen batang utama dan cabang, ukuran
tertentu
- mengandung m.a & fenol, hindari logam
- kadar air ≤ 8%
BATANG
- dari cabang dengan diameter tertentu
- potong dengan panjang tertentu
- kadar air ≤ 10%
KAYU
- dari batang atau cabang
- kelupas kulit
- potong-potong kecil, diserut (disugu)
- kadar air ≤ 10%
DAUN
- daun tua : - telah membuka sempurna
- pada cabang, batang
- menerima s.m. sempurna
misal : sembung, Blumea balsamifera L.
- daun muda, pucuk :
- saat mengalami perubahan pertumbuhan
dari vegetatif ke generatif
misal : kumis kucing, Orthosiphon
stamineus
- kadar air ≤ 5%
BUNGATergantung yang dimaksud : kuncup, bunga mekar, mahkota bunga, daun bunga, kadar air ≤ 5%, dipetik dengan tangan
AKAR : - bagian bawah tanah- potong-potong, ukuran tertentu- kadar air ≤ 10%
RIMPANG :- panen musim kering, bag. atas tan.
kering- cabut tanaman, bersihkan rimpang- potong melintang, tebal tertentu- kadar air ≤ 8%
BUAH Tergantung yang dimaksud : buah masak,
matang, muda, dipetik dengan tangan- umum buah masak, ditandai perubahan pada
buah : tingkat kekerasan;labu merah, Cucurbita moschata L. warna; asam, Tamarindus indica L. jeruk nipis, Citrus aurantifolia L. bentuk; mentimun, Cucumis sativus L. pare, Momordica charantia L.
- kadar air ≤ 8%
BIJI
- buah mengering; kedawung,Parkia roxbugii
- sebelum kering benar, sebelum pecah secara
alami; jarak, Ricinus communis L.
- buah dipetik (manual, alat)
- kupas kulit buah
- kadar air ≤ 10% BULBUS
- umbi lapis maksimal besar, pertumbuhan di
atas berhenti; bawang merah, Allium cepa L.
- tanaman cabut, bulbus pisah dari daun dan
akar
- cuci
2. SORTASI BASAH
TUJUAN : membersihakan dari kotoran dan
bahan asing
misal : akar, bahan asing, tanah, kerikil, pasir,
rumput, batang, daun, bagian akar
rusak, pengotoran lain (tanah, banyak
mikroba)
3. PENCUCIAN TUJUAN : membersihkan / menghilangkan ta- nah dan kotoran lain yang melekat
PERHATIKAN : simplisia yang mengandung z.a yang mudah larut, cuci sesingkat mungkin
Frazier (1978): - cuci 1 x, 25% mikroba hilang - cuci 3 x, mikroba sisa 42%
Air harus bersih : mata air, air sumur, PAM
Bebas dari : Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, Bacillus, Streptococcus, Enterobacter, Escherichia
4. PERAJANGAN TUJUAN : Mempemudah proses selanjutnya,
untuk pengeringan, penggilingan, pengepakan CARA : - keringkan 1 hari, utk mengurangi warna
akibat reaksi alat dengan simplisia - rajang, tipis atau potong, ukuran t3
PERHATIKAN : irisan jangan terlalu tipis; - mudah kering- berkurang / hilang z.a yang mudah uap- mempengaruhi komposisi bau dan warna
misal : temulawak, temugiring, jahe, kencur dan sejenisnya
5. PENGERINGAN TUJUAN : mengurangi kadar air, supaya simplisia
awet, dengan kadar air ≤ 10% (mantap 5%)
tidak terjadi reaksi enzimatis
- kadar air ≥ 10%;
terjadi reaksi enzimatis, z.a terurai
terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik
simplisia rusak, menurun mutunya
- < 1950, simplisia diawetkan dengan rendam
EtOH 70%, aliri uap panas
- keringkan, kecuali simplisia fermentasi (keringkan perlahan, enzimatik, z.a pecah)
A. Secara alamiah:1. Sinar matahari langsung
- Bagian tan. keras:kayu, kulit kayu, biji - z.a stabil - mudah, murah, tergantung iklim 2. Diangin-anginkan, tidak kena s.m langsung - bagian tan lunak : bunga, daun - z.a mudah menguap, tidak stabil
Tempat Pengeringan Tempat simplisia berlubang-lubang, seperti
anyaman bambu Tidak terbuat dari logam, z.a dapat rusak Sirkulasi udara diatur
B. Pengeringan buatan
- Alat dapat mengatur : suhu, kelembaban,
tekanan, aliran udara
- Tidak ekonomis, untuk simplisia banyak
- Mutu simplisia lebih baik, waktu efisen
Lanjutan Prinsip kerja :
- Udara dipanaskan,sumber panas dari kompor
mesin diesel, listrik
- Udara panas dialirkan dengan dorongan kipas
6. SORTASI KERING TUJUAN :
memisahkan / membersihkan benda
asing, pengotoran lain (bagian tan)
CARA : - manual
- mekanik
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN FAKTOR-FAKTOR KERUSAKAN SIMPLISIA
a. CAHAYA : - peristiwa kimia
- s.m langsung, perubahan warna
b. OKSIGEN : - enzim oksidase
c. REAKSI KIMIA INTERN
- perubahan kimia
d. DEHIDRASI & HIGROSKOPIS
- simplisia kehilang air, mengecil (kisut)
- menyerap air, basah
Lanjutan
e. KAPANG- rusak jaringan dan susunan kimia z.a- toksin
f. SERANGGA & HEWAN PENGGERAT- sebagai kotoran- dimakan, kotoran
g. PENGOTORAN- bahan asing- pasir, wadah, debu- ekskresi hewan
PENGEMASAN
- sesuai
- iner
GUDANG
sistem FIFO (First In First Out)
PMPK (Pertama Masuk Pertama Keluar)
8. PEMERIKSAAN MUTU TUJUAN : simplisia memenuhi syarat sesuai FI,
EFI,MMI, buku resmi disetujui pem. MAKSUD : keseragaman komponen aktif, kea-
manan, kegunaan / khasiat AGAR : sediaan,obat selalu tetap mutu, khasiat DILAKUKAN : saat penerimaan, pembelian dan
pengumpulan / panen CONTOH : secara uji petik, acak SEDIAKAN contoh-contoh pembanding
JENIS PEMERIKSAAN
Maksud pemeriksaan, keyakinan kebenaran Dasar : - botani
- fisika - kimia
- farmakologi
A. ORGANOLEPTIK : - bentuk
- warna
- bau
- rasa
B. MAKROSKOPIK : - mata telanjang
- kaca pembesar (loupe)
Lanjutan
C. MIKROKOPIK
Dilakukan pemeriksaan : - irisan
- serbuk
Guna : - penyusun / komposisi fragmen
- karakteristik
Informasi : - kebenaran simplisia
- adanya pengotoran fragmen
- penggantian / pemalsuan
Catatan : A, B dan C adalah pemeriksaan awal
D. FLUORESENSI Sinar UV (λ = 350 – 366 nm), fluoresensi khas
- kayu hidrstis, kuning mas- Rauwolfia serpentina L, merah rose
- akar Rheum officinale L, kecoklatan Rheum rhaponticum L, ungu- ekstrak tan berklorofil, merah intensif- Ekstrak Aesculus hippocastanum,biru
(glik. Kimarin eskulosida)- Fraxinus ornus, infus biru intensif- Fraxinus excelsor (pengganti), infus biru
kurang intensif- kulit kina, dalam asam sulfat, biru (kinin)- Aloe dlm air dapar borat,kuning kehijauan
(aloin)
E. KELARUTAN Terutama simplisia berupa eksudat, misal :
- Gom arab, larut seluruh dalam air dingin
- Tragakan, mengembang tanpa larut
- Gom sterculia, larut sebagian
Ketiganya tidak larut dalam alkohol
- Resin dan balsem, kelarutan dalam
Et-OH,eter, CS2, pelarut organik lain
F. REAKSI WARNA, PENGENDAPAN
Terhadap serbuk, ekstrak
- Asam Sulfat 80%
▪ Strophanthus kombe, hijau
▪ Strophanthus gratus, merah rose
▪ Cassia angustifolia, lar. Alkali merah
(antrakinon)
▪ Cassia acutifolia, idem
▪ Cassia auriculata (pengganti), warna
merah (leukoantosian)
Lanjutan
- Reaksi pengendapan, ekstrak, jernih
- Sublimasi, pisahkan, tertentu t.l dan re-
aksi warna
- Asam Sinamat dalam tolubalsem,didihkan
air kapur, HCl, oksidasi KMnO4, benzal
dehida
G. PENETAPAN KADAR Dimaksud Farmakope adalah penetapan kadar z.a, berupa
campuran (total) atau tunggal, misal : - kadar alkaloida striknin
- kadar alkaloida total, striknin, brusin, α-kolubrin dan β-kolubrin
- Kadar sari, z.a belum jelas :▪ yang larut dalam air▪ yang larut dalam Et-OH
- Kadar abu, pencemaran benda anorganik: ▪ kadar abu total ▪ kadar abu larut dalam air ▪ kadar abu tidak larut dalam asam
- Kadar air: ▪ tidak terjadi reaksi enzimatis ▪ pencemaran mikroba ▪ toksin
H. CEMARAN MIKROBA AFLATOKSIN Berupa cemaran bahan baku Pada proses pembuatan Toksin misal : Aspergillus flavus, non patogen, meta- bolit aflatoksin, Kanada 20 µg/Kg bahan
I. CEMARAN LOGAM BERAT - timbal- raksa- arsen
J. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Kepekaan tinggi Cepat Sederhana Relatif murah Mudah dilakukan
PARAMETER STANDAR BAHAN BAKU OBAT
TRADISIONAL1. JUDUL/NAMA SIMPLISIA2. URAIAN3. NAMA DAERAH4. PEMERIAN, organoleptik, makroskopik dan
mikroskopik5. BAKU PEMBANDING6. IDENTIFIKASI7. UJI KEMURNIAN, kadar air, kadar zat terekstraksi
air dan etanol, bahan orga-nik asing, cemaran; mikroba, aflatoksin, pestisida dan logam berat
8. SUSUT PENGERINGAN
9. KADAR AIR
10. KANDUNGAN KIMIA
11. PENETAPAN KADAR
12. PERINGATAN
13. WADAH DAN PENYIMPANAN
1. JUDUL / NAMA SIMPLISIA
Nama simplisia ditulis dalam bahasa Latin + nama nasional (nama dagang) atau nama daerah yang populer
Curcumae Rhizoma
Rimpang Temulawak (Temulawak)
2. URAIAN Definisi atau paparan tentang tanaman, bagi-an
tanaman yang digunakan, nama tanaman, suku, varitas, sinonim, nama lain (kalau ada)
3. NAMA DAERAH Jumlah nama daerah mengindikasikan luas
penggunaan atau pengenalan simplisia tersebut4. PEMERIAN Organoleptik;Organoleptik;warna, bau dan rasawarna, bau dan rasa Makroskopik;Makroskopik; simplisia (rajangan), sifat dan simplisia (rajangan), sifat dan
keadaan fisikkeadaan fisik
Mikroskopik; serbuk kering, dasar dan sifat anatomi organ tumbuhan (daun, kayu, klika, flos, biji, rimpang dll)
5. BAKU PEMBANDING
- Dapat berupa senyawa aktif
- Senyawa lain (zat identitas sampel)
- Beberapa isolat dari simplisia atau
bentuk sintesisnya
6. IDENTIFIKASI KROMATOGRAFI
Uji pendahuluan simplisia untuk penge-nalan Uji pendahuluan simplisia untuk penge-nalan pendahuluan senyawa aktif/zat identitaspendahuluan senyawa aktif/zat identitas
7. UJI KEMURNIAN
a. Kadar abu, menetapkan tingkat pe-ngotoran logam-logam dan silikat
-Kadar abu total,logam alkali (Na,K,Li) logam alkali tanah (Ca, Ba), Logam berat (Fe, Pb, Hg, As)
-Kadar larut dalam air
-Kadar tidak larut asam
b. Kadar zat terekstraksi, mengetahui jumlah terendah bahan kimia kandungan simplisia yang dapat terekstraksi dengan pelarut tertentu (air dan etanol)
c. Bahan organik asing, mengetahui ada tidaknya cemaran bahan organik asing yang biasa atau sering ditambahkan/ganti/pemalsu. Bahan organik asing merupakan bahan organik asing bersumber dari tumbuhan atau hewan yang sama/berla-inan jenis/senyawa aktif sinte-sis (diguna-kan metode AKK yang lazim), pen-cemaran bahan organik asing dalam tumbuhan hewan dinyatakan dalam %
d. Cemaran mikroba, boleh ada kuman apato-gen (terbatas), tetapi tidak boleh mengandung mikroba patogen seperti ; Salmonella, Staphyl-lococcus, Streptococ-cus, Vibrio cholera, Pseu-domonas, Prote-us, Shigella dan Bacillus
e. Cemaran aflatoksin, persyaratan kandungan persyaratan kandungan aflatoksin tidak tercantum dalam MMI, dilaku-kan aflatoksin tidak tercantum dalam MMI, dilaku-kan dengan KLTdengan KLT
f. Cemaran residu pestisida,
WHO, klasifikasi; pestisida, rodentisida, herbisi-da, fungisida
Kimia; hirdokarbon terklorinasi (pestisida), asam fenoksialkanoat terklorinasi (herbisida), pestisida organofosfor, insektisida/fungisida turunan karbonat, pestisida anorganik, pestisi-da asal bahan alam dll
g. Cemaran logam berat, diperiksa berbagai metode analisis kimia atau SSA, Pb, Hg, As
8. SUSUT PENGERINGAN - menjaga mutu simplisia (reaksi enzimatis, pertumbuhan m.o) - dilakukan untuk simplisia yang tidak mengan- dung minyak atsiri9. KADAR AIR - berkaitan pertumbuhan m.o dan degradasi enzim terhadap zat aktif (kadar air < 10% tidak terjadi hal ini) - MMI, merekomendasikan secara destilasi azeotropik dilakukan terhadap simplisia yang mengandung minyak atsiri
10. ZAT IDENTITAS - untuk simplisia belum diketahui zat aktif, profil KLT a. penapisan fitokimia simplisia terhadap go- longan senyawa (flavonoid, steroid, alka- loida dsb), ekstraksi dengan cara sesuai b. ekstraksi/fraksinasi dengan pelarut dari nonpolar ke polar c. ekstraksi bertahap jaringan tumbuhan segar dengan pelarut keasaman/kebasa- an berbeda, ekstrak diperoleh golongan senyawa, hasil deteksi UV / semprot
11. PENETAPAN KADAR
Simplisia yang diketahui zat aktif, ditetapkan
kadar dengan metode sesuai
12. PERINGATAN, jika perlu
13. WADAH DAN PENYIMPANAN
Harus memenuhi beberapa kriteria, karena dapat mempengaruhi simplisia
PARAMETER EKSTRAKPARAMETER EKSTRAK
1.1.NON SPESIFIKNON SPESIFIK1.SUSUT PENGERINGAN1.SUSUT PENGERINGAN2.BOBOT JENIS2.BOBOT JENIS3.KADAR AIR3.KADAR AIR4.KADAR ABU4.KADAR ABU5. SISA PELARUT5. SISA PELARUT6. SISA PESTISIDA6. SISA PESTISIDA7.CEMARAN LOGAM BERAT7.CEMARAN LOGAM BERAT8. CEMARAN M.O8. CEMARAN M.O
2. SPESIFIK2. SPESIFIK1.1. IDENTITASIDENTITAS2.2. ORGANOLEPTIKORGANOLEPTIK3.3. SENYAWA TERLARUT SENYAWA TERLARUT DALAM PELARUT TER-DALAM PELARUT TER- TENTUTENTU
3.PARAMETER KANDG. KIMIA3.PARAMETER KANDG. KIMIA1.1. POLA KROMATOGRAMPOLA KROMATOGRAM2.2. KADAR TOTAL GOLONGAN KANDUNG-KADAR TOTAL GOLONGAN KANDUNG- AN KIMIAAN KIMIA3. KADAR SENYAWA KIMIA TERTENTU3. KADAR SENYAWA KIMIA TERTENTU