perc 7-amilum & simplisia

Upload: monalytaa-panjaitan

Post on 07-Mar-2016

727 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

botani

TRANSCRIPT

PERCOBAAN VIIPENGAMATAN MAKROSKOPIK SIMPLISIA DAN MIKROSKOPIK AMILUM

A. Tujuan 1. Untuk mengenal macam-macam dan bentuk-bentuk amilum. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk simplisia.

B. Dasar Teori1. Amilum Tumbuhan hijau adalah produsen utama dalam kehidupan di dunia. Terdapat suatu pigmen unik yang memberikan tanaman warna hijau, klorofil, dan kemampuan untuk menyerap radiasi matahari untuk mensintesis air dan karbon dioksida yang akan menghasilkan energi berupa gula. Proses dari fotosintesis adalah cara yang signifikan dari cahaya matahari untuk keberlangsungan kehidupan mahluk hidup (Villee, 1962).Salah satu metode untuk menentukan unsur yang esensial bagi tumbuhan dan berapa banyaknya, adalah dengan menganalisis secara kimia semua unsur yang terkandung dalam tumbuhan sehat dan berapa banyaknya unsur itu. Bila tumbuhan atau bagian tumbuhan yang baru saja di panen di panaskan pada suhu 70-80oC selama 1 atau 2 hari, maka hampir seluruh airnya menguap dan bahan yang tertinggal disebut bahan kering. Komponen utama bahan kering adalah polisakarida dan lignin pada dinding sel, ditambah komponen sitoplasma seperti protein, lipid, dan asam amino, serta asam organik serta unsur tertentu seperti kalium berbentuk ion, yang menjadi bagian tak penting dari senyawa organik (Salisbury, 1995). Amilum merupakan salah satu jenis polisakarida yang terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan. Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakan sebagai bahan baku dalam pabrik tapioka. Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan mikroskop, ternyata berbeda-beda bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh. Bentuk butir pati pada kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu atau beras (Poedjiadi, 2009).Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang digunakan oleh tanaman untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai hasil dari proses fotosintesis dalam jangka panjang. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat yaitu amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda. Pati adalah polisakarida terbesar kedua dalam tanaman setelah selulosa, dibuat di dalam kloroplas dan disimpan sebagai cadangan energi di dalam umbi, biji dan akar sebagai partikel kecil yang dikenal sebagai granula. Bentuk dan ukuran granula tergantung dari jenis tanaman penghasil pati. Pati merupakan zat yang penting dalam dunia perdagangan dan industri terutama pada negara berkembang di seluruh dunia. Pati dimanfaatkan dalam industri tekstil, pengolahan pangan, produk-produk farmasi, kertas dan industri polimer sintetik. Pati diperoleh dengan cara mengekstrak beberapa bagian dari tanaman seperti akar dan umbi, batang dan juga biji-bijian. Karakterisasi pati meliputi komposisi kimia pati yang diamati diantaranya kadar air, abu, protein, lemak, pati, serat dan amilosa. Sifat fisik diantaranya bentuk, ukuran granula, derajat putih, kejernihan pasta, pola amilografi (Ridwansyah, 2012). a. Pati singkong (Amylum Manihot)Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae). Secara organolepisamilum manihot berwarna putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Secara makroskopik merupakan habur putih. Amylum Manihot merupakan serbuk sangat halus dan bewarna putih. Tidak larut dalam air dingin dan juga etanol. Secara mikroskopik butir tunggal, agak bulat, atau bersegi banyak, butir banyak berdiameter 5m sampai 10m, butir besar bergaris tengah 20m sampai 35m, hilus di tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya.b. Pati beras (Amylum Oryzae)Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L (familia Poaceae). Merupakan serbuk sangat halus dan bewarna putih. Tidak larut dalam air dingin dan juga etanol. Mikroskopik, butir bersegi banyak ukuran 2m sampai 5m, tunggal dan majemuk bentuk bulat telur berukuran 10m sampai 20m. Hilus ditengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamela yang konsentris. Jika diamati pada cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang bewarna hitam memotong pada hilus.c. Pati jagung (Amylum Maydis)Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari buah Zea mays (familia Poaceae). Merupakan hablur berwarna putih, tak berbau, tak berasa. Secara mikroskopik anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati ada yang bergerombol atau majemuk, ada yang tunggal, hilus terlihat berbentuk titik dan bercabang. Butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2 m sampai 23 m, atau butir bulat dengan bergaris tengah 25 m sampai 32 m. Hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2-5, tidak ada lamena, konsentris, bila diamati dibawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. d. Pati sagu (Amylum Sagoo)Pati sagu adalah pati yang diperoleh dari tanaman Metroxylon sagooRottb. (familia Arecaceae). Merupakan hablur berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa. Secara mikroskopik anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal. (Depkes,1995)

2. Klasifikasi Amylum a. Klasifikasi pati berasKingdom: Plantae Divisi : MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili: PoaleceaeGenus: OryzaSpesies: Oryza sativa Lb. Klasifikasi pati singkong Kingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: EuphorbialesFamili: EuphorbiciaeGenus: ManihotSpesies: Manihot utilissima Pohlc. Klasifikasi pati jagungKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophyteKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili: PoaceaeGenus: ZeaSpesies: Zea mays Ld. Klasifikasi pati saguKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: LiliopsidaOrdo: ArecalesFamili: ArecaceaeGenus: MetroxylonSpesies: Metroxylon sagu Rottbe. Klasifikasi pati garutKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: ZingiberalesFamili: MarantaceaeGenus: MarantaSpesies: Maranta arundinacea Lf. Klasifikasi pati amprotabKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: EuphorbialesFamili: EuphorbiciaeGenus: ManihotSpesies: Manihot utilissima Pohl(Dalimartha, 2012)3. Simplisia Tanaman obat sebagai bahan baku obat sangat dibutuhkan di Indonesia, seiring dengan berkembangnya industri jamu atau obat tradisional dan mengingkatnya pemasaran pada industri jamu atau obat tradisional merupakan peluang untuk pengembangan tanaman obat-obatan, sedangkan prospek untuk pengembangan tanaman obat pada masa mendatang cukup baik mengingat tanah dan iklim di Indonesia cukup baik untuk pengembangan tanaman obat (Mutiatikum, 2010). Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral (Depkes, 1985).Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman, dan eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni. Benda asing atau disebut juga bahan organik asing adalah benda asing yang berasal dari tanaman. Pada simplisia nabati, harus terbebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan, tidak boleh menyimpang dari bau dan warnanya, tidak boleh mengandung lendir, cendawan atau menunjukan adanya zat pengotor lainnya, tidak boleh mengandung racun, atau zat berbahaya (Depkes, 1979). Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan, dan kegunaannya, simplisia harus memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:a. Bahan baku simplisia. b. Proses pembuatan simplisia, termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia.c. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia. (Maryani, 2004)Persyaratan simplisia nabati dan hewani di berlakukan pada simplisia yang di perdagangkan, tetapi pada simplisia yang digunakan untuk suatu pembuatan atau isolasi minyak atsiri, alkaloid, glikosida, atau zat aktif lain, tidak harus memenuhi persyaratan tersebut.

Persyaratan yang membedakan stuktur mikroskopik serbuk yang berasal dari simplisia nabati dan hewani dapat tercakup dalam masing-masing monografi sebagai petunjuk identitas mutu atau kemurniannya. (Depkes, 1995)Simplisia dapat dibuat dengan cara:a. Pengumpulan bahan baku. Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda, tergantung bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh. b. Sortasi basah. Sortasi ini diperlukan untuk membuang bahan lain yang tidak berguna atau berbahaya.c. Pencucian. Proses ini berguna agar bahan baku bersih dan bebas dari tanah atau kotoran yang melekat.d. Pengeringan. Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.e. Sortasi kering. Sortasi setelah pengeringan merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan sortasi adalah untuk memisahkan benda-benda asing, seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan.f. Pengepakan dan Penyimpanan. Tujuannya adalah untuk melindungi agar simplisia tidak rusak atau berubah mutu karena faktor luar.g. Pemeriksaan mutu. Simplisia harus memenuhi persyaratan umum untuk simplisia seperti pada buku yang telah ditentukan. Secara umum, simplisia harus memenuhi persyaratan kadar air yang tepat, tidak berjamur, tidak mengandung lendir, tidak berubah warna dan berubah bau, serta tidak terserang serangga (Maryani, 2004).4. Klasifikasi Simplisiaa. Klasifikasi simplisia mahkota dewaKingdom: PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MyrtalesFamili: ThymelaeaceaeGenus: PhaleriaSpesies: Phaleria macrocarpab. Klasifikasi simplisia daun sirihKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: PiperalesFamili: PaperaceaeGenus: PiperSpesies: Piper bettlec. Klasifikasi simplisia daun kapas.Kingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: MagnolipsidaOrdo: MavalesFamili: MalvaceaeGenus: AbelmoschusSpesies: Abelmaschus moscharusd. Klasifikasi simplisia kembang sepatuKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MalvalesFamili: MalvaceaeGenus: HibiscusSpesies: Hibiscus rosa-sinensis Le. Klasifikasi simplisia daun kumis kucingKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaKelas: DycothyledonaeOrdo: LaminalesFamili: LamiaceaeGenus: OrthosiphonSpesies: Orthosiphon stemineus Benth.f. Klasifikasi simplisia padiKingdom: Plantae Divisi : MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili : PoaleceaeGenus: OryzaSpesies: Oryza sativa Lg. Klasifikasi simplisia akar urang-aringKingdom: PlantaeDivisi: MagnolipohytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: AsteralesFamili: AsteraceaeGenus: EcliptaSpesies: Eclipta alba Hasskh. Klasifikasi simplisia batang mawarKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: Magnoliopsida Ordo: RosalesFamili: RosaceaeGenus: RosaSpesies: Rosa chinesisi. Klasifikasi simplisia akar jeruk nipisKingdom: Plantae Divisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: SapindalesFamili: RutaceaeGenus: CitrusSpesies: Citrus aurantifoliaj. Klasifikasi simplisia buah bengkoangKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: MagnoliopdisaOrdo: FabalesFamili: FabaceaeGenus: PachyrhizusSpesies: Pachyrhizus erosus Lk. Klasifikasi simplisia daun belimbing wuluhKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: MagnoliopdisaOrdo: GeranialesFamili: OxalidaceaeGenus: AverrhoaSpesies: Averrhoa blimbi Ll. Klasifikasi simplisia daun keji belingKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: ScrophularialesFamili: AcanthaceaeGenus: StobilanthesSpesies: Strobilanthes crospus Blm. Klasifikasi simplisia daun sirsakKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliphytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MagnolialesFamili: AnnonaceaeGenus: AnnonaSpesies: Annona muricata L (Dalimartha, 2012)

C. Alat dan Bahan 1. Alata. Cover glassb. Mikroskop camera elektrikc. Object glassd. Pembakar spirituse. Pipet tetesf. Sendok tanduk 2. Bahan a. Amylum amprotabb. Amylum manihotc. Amylum marantaed. Amylum maydise. Amylum oryzaef. Amylum sagoog. Aquadesth. Korek apii. Simplisia akar jeruk nipisj. Simplisia akar padik. Simplisia akar urang aringl. Simplisia batang mawarm. Simplisia buah bengkoangn. Simplisia buah mahkota dewao. Simplisia bunga kembang sepatu p. Simplisia daun belimbing wuluhq. Simplisia daun kapasr. Simplisia daun keji belings. Simplisia daun kembang sepatut. Simplisia daun kumis kucingu. Simplisia daun mahkota dewav. Simplisia daun padiw. Simplisia daun sirihx. Simplisia daun sirsak

D. Prosedur Kerja1. Pengamatan amilum a. Disiapkan alat dan bahan.b. Diambil amilum dengan sendok tanduk, dan diletakkan di atas objek glass.c. Diteteskan satu tetes aquadest lalu ditutup dengan cover glass.d. Diamati sampel dengan mikroskop camera elektrik dengan perbesaran 10 x 40.e. Digambar hasil pengamatan yang diperoleh dan dilengkapi keterangan masing-masing sampel. 2. Pengamatan simplisia a. Disiapkan alat dan bahan.b. Dikumpulkan semua simplisia.c. Dipilih simplisia yang bagus.d. Dilakukan pengamatan secara organoleptis (warna, bau, dan rasa).e. Digambar hasil pengamatan yang diperoleh dan dilengkapi keterangan masing-masing sampel.

E. Hasil Pengamatan 1. Amilum No.SampelGambarKeterangan

1.Amilum Amprotabbaa. Hilusb. Lamelac. Amilum majemuk

2.Amilum Manihot

aba. Hilusb. Lamelac. Amilum majemuk

3.Amilum Marantae

aba. Hilusb. Lamelac. Amilum tunggal

4.Amilum Maydisaba. Hilusb. Lamelac. Amilum setengah majemuk

5.Amilum Oryzae

baa. Hilusb. Lamelac. Amilum setengah majemuk

6.Amilum Sagoo

baa. Hilusb. Lamelac. Amilum majemuk

2. Simplisia No.SampelGambarKeterangan (organoleptik)

1.Simplisia akar jeruk nipisWarna: coklat mudaRasa : pahit

2.Simplisia akar padi Warna: putih kecoklatan (krem )Rasa : pahit

3.Simplisia akar urang aring

Warna: coklat tuaRasa : pahit

4.Simplisia batang mawarBau : sangitWarna: coklat tuaRasa : sepat / palut

5.Simplisia buah bengkoang

Bau : harum bengkoangWarna: coklat tuaRasa : manis

6.Simplisia buah mahkota dewa

Bau : sepat, dan nyengatWarna: coklat kehitamanRasa : sepat

7.Simplisia bunga kembang sepatu

Bau : menusukWarna: ungu kecoklatan Rasa : tidak berasa

8.Simplisia daun belimbing wuluh

Bau : daun keringWarna: hijau mudaRasa : pahit

9.Simplisia daun kapasBau : tidak enak Warna: hijau tuaRasa : tidak berasa, agak berlendir

10.Simplisia daun keji beling

Bau : tumpulWarna: hijau kecoklatan Rasa : tidak berasa

11.Simplisia daun kembang sepatu

Bau : tidak enak Warna: hijau tua kecoklatanRasa : tidak berasa

12.Simplisia daun kumis kucing

Bau : aromatis Warna: hijau tua kecoklatanRasa : agakasin dan agak pahit kelat/ sepat

13.Simplisia daun mahkota dewa

Bau : daun kering Warna: hijau kecoklatan Rasa : pahit

14.Simplisia daun padi

Bau : sengak, sepat, nyengat Warna: coklatRasa : pahit

15.Simplisia daun sirih

Bau : bau tajam daun sirih, tidak segar, berbau khas Warna: hijau tua kecoklatanRasa : agak mint, pahit, sengak, sepat

16.Simplisia daun sirsak

Bau : tidak enak, tidak tajam, bau tumpul Warna: hijau tua Rasa : sepat

F. Pembahasan Percobaan ini mengenai pengamatan mikroskopik amilum dan simplisia, yang bertujuan untuk mengatahui macam-macam dan bentuk dari amilum serta mengetahui bentuk simplisia. Amilum adalah salah satu jenis polisakarida yang terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum dalam bahasa sehari-hari disebut pati dan terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan. Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakan sebagai bahan baku dalam pabrik tapioka. Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan mikroskop, ternyata berbeda-beda bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh. Bentuk butir pati pada kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu atau beras. Percobaan pertama mengenai amilum. Amilum yang ingin dilihat bentuknya pada percobaan ini adalah Amylum Amprotab, Amylum Manihot, Amylum Marantae, Amylum Maydis, Amylum Oryzae, dan Amylum Sagoo. Pertama amilum diambil dan diletakkan di objek glass. Kemudian diteteskan 1 tetes aquadest pada objek glass dan ditutup dengan cover glass. Fungsi dari aquadest adalah untuk memperjelas gambar bayangan yang akan diamati. Setelah itu objek glass dilewatkan diatas api, atau yang disebut proses fiksasi. Fungsi dari fiksasi adalah untuk melekatkan sampel pada objek glass, memperjelas pengamatan dibawah mikroskop, dan membunuh mikroba yang ada. Setelah itu diamati dengan menggunakan mikroskop camera elektrik yang disambungkan dengan listrik. Pengamatan amilum ini menggunakan perbesaran 10 x 40. Pada pengamatan amilum terlihat hilus dan lamela. Hilus adalah permulaan terbentuknya butir tepung sedangkan lamela adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus.Amylum Manihot atau nama lain dari pati singkong, berasal dari tanaman Manihot utilissimaPohl. Anatomi pada Amylum Manihot bila dilihat dengan mikroskop terlihat hilus yang berada di tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, dengan lamela tidak jelas, yang bersifat konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya. Amylum Amprotab adalah nama dagang dari Amylum Manihot yang merupakan nama lain dari pati singkong, berasal dari tanaman Manihot utilissimaPohl. Amylum Amprotab berupa serbuk halus, berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa. Pada anatomi Amylum Amprotab terlihat bentuk amilum yang berbentuk bulat. Dimana hilus berbentuk garis lurus yang berada di tengah dan lamela tidak konsentrik. Amylum Oryzae atau nama lain dari pati beras, berasal dari tanaman Oryza sativa. Amylum Oryzae merupakan serbuk sangat halus dan berwarna putih. Anatomi pada Amylum Oryzae butir bersifat tunggal dan majemuk yang berbentuk bulat telur. Dimana hilus tidak terlihat jelas yang berada di tengah, dan tidak ada lamela yang konsentris. Amylum Maydis atau nama lain dari pati jagung, berasal dari tanaman Zea mays. Amylum Maydis merupakan hablur berwarna putih , tak berbau, tak berasa. Anatomi pada jaringan amilum yang teramati yaitu butir pati ada yang bergerombol atau majemuk, dan ada yang tunggal, hilus terlihat berbentuk titik dan bercabang. Hilus berada ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2-5, tidak terdapat lamela dan konsentris.Amylum Sagoo atau nama lain dari pati sagu, berasal dari tanaman Metroxylon sagooRottb. Amylum Sagoo berupakan hablur berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa. Secara mikroskopik anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal. Hilus bercabang 2 sampai 5 dengan dikelilingi dengan lamela. Amylum Marantae atau nama lain dari pati garut, berasal dari tanaman Marantae arundinaceae. Dimana butir pati amilum marantae ini bersifat tunggal. Pada anatomi Amylum Marantae ini hilus berupa garis lurus yang dapat bercabang 2 sampai 3 cabang. Hilus berada di tengah yang dikelilingi oleh lamela. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. Pembuatan simplisia ada beberapa tahap, salah satunya adalah sortasi basah dan sortasi kering. Cara pembuatan simplisia dapat dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan, serta pemeriksaan mutu. Bagian tanaman yang dapat dijadikan simplisia adalah daun, batang, akar, buah, bunga biji, kulit kayu, kayu, rimpang, bulbus, dan lain-lain. Pada percobaan simplisia yang digunakan adalah akar jeruk nipis, akar padi, akar urang aring, batang mawar, buah bengkoang, buah mahkota dewa, bunga kembang sepatu, daun belimbing wuluh, daun kapas, daun keji beling, daun kembang sepatu, daun kumis kucing, daun mahkota dewa, daun padi, daun sirih, dan daun sirsak. Akar jeruk nipis dapat dijadikan simplisia. Nama lain dari simplisia akar jeruk nipis adalah Citrus aurantifolia radix yang berasal dari tanaman Citrus aurantifolia(Christm.) Swing dari famili Rutaceae. Bila diamati secara organoleptis warna akar coklat muda dan memiliki rasa yang pahit. Kandungan yang ada dalam akar jeruk nipis adalah limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Akar jeruk nipis memiliki kegunaan untuk mengobati disentri dan ambeien. Simplisia akar padi dengan bahasa latin Oryza sativa radix yang berasal dari tanaman Oryza sativaL dari famili Poaceae. Bila diamati secara organoleptis warna akar putih kecoklatan (krem) dan memiliki rasa yang pahit. Khasiat dari akar padi adalah sebagai obat keringat yang berlebihan, berkeringat spontan dan filariasis. Akar padi bersifat hangat dan manis. Simplisia akar urang aring dengan bahasa latin yaitu Eclipta alba radix dari tanaman Eclipta albaHassk dari famili Asteraceae. Bila diamati secara organoleptis warna akar coklat tua dan memiliki rasa yang pahit. Kandungan kimia yang ada pada akar urang aring adalah ecliptine, alfaterthienylmethanol, tiophiline. Khasiat akar urang aring adalah muntah darah, diare, keputihan, ubanan dan lain-lain. Simplisia daun keji beling memiliki bahasa latin Strobilanthes crispusfolium yang berasal dari tanaman Strobilanthes crispusBl dari famili Acanthaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau kecoklatan, dengan bau tumpul dan tidak memiliki rasa. Daun keji beling berkhasiat untuk diuretik dan memiliki kandungan kalsium dan silikat. Simplisia daun kumis kucing memiliki bahasa latin Orthosiphonisaristatus folium yang berasal dari tanaman Orthosiphonaristatus dari famili Lamiaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau tua kecoklatan, bau aromatis, rasa agak asin dan rasa agak pahit kelat atau sepat. Kandungan yang ada dalam daun kumis kucing adalah kalium, orthosiphon glukosida, minyak atsiri 0,02-0,06% yang terdiri dari 60 macam sesquiterpen dan senyawa fenolik flavonoid, glikosida flavonol, dan asam kaffeat. Khasiat daun kumis kucing adalah sebagai diuretik, menghancurkan batu ginjal, menurunkan tekanan darah, encok, dan kencing manis.Simplisia daun kembang sepatu memiliki bahasa latin Hibiscus rosa-sinensis folium yang berasal dari tanaman Hibiscusrosa-sinensisL dari famili Malvaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau tua kecoklatan, bau tidak enak, dan tidak ada rasa. Kandungan yang ada dalam daun kembang sepatu adalah Hibischtin,zatpahitdanlendir yang berkhasiat untuk kompres, ekspektorans dan emoliensia. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin, dan polifenol yang berkhasiat untuk obat batuk, sariawan dan bisul atau abses.Simplisia daun belimbing wuluh memiliki bahasa latin Avernoa bilimbi folium yang berasal dari tanaman AvernoabilimbiL dari famili Oxalidaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau muda, bau daun kering dan memiliki rasa yang pahit. Kandungan yang ada dalam daun belimbing wuluh adalah asamorganikdangula serta memiliki khasiat sebagai antipiretik dan antiseptik kulit. Simplisia daun sirsak memiliki bahasa latin Annonaemuricataefolium yang berasal dari tanaman AnnonamuricataL dari famili Annonaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau tua, berbau tumpul, tidak enak, dan tidak tajam serta memiliki rasa yang sepat. Kandungan dalam daun sirsak adalah zat asetogenin yang berkhasiat untuk membunuh kanker. Simplisia buah bengkoang memiliki bahasa latin Pachyrhizus erosus fructus yang berasal dari tanaman Pachyrhizus erosus (L.) Urban dari famili Fabaceae. Bila diamati secara organoleptis warna simplisia buah coklat tua, bau harum bengkoang dan memiliki rasa yang manis. Kandungan yang ada dalam buah bengkoang adalah kandungan antiseptik, pachyrhizon, rotenon, vitamin B1 dan C. khasiat dari buah bengkoang adalah mengatasi penyakit kulit, diabetes, demam, eksim, sariawan, dan wasir.Simplisia daun padi memiliki bahasa latin Oryza sativa folium yang berasal dari tanaman Oryza sativaL. dari famili Poaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun coklat, berbau sepat dan nyengat serta memiliki rasa yang pahit. Kandungan yang ada dalam daun padi adalah karbohidrat, dextrin, arabanoxylan, xylan, phytin, dan lain-lain. Khasiat dari daun padi adalah sebagai obat Tidak napsu makan, gangguan pencernaan, demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, dan bisul. Simplisia bunga kembang sepatu memiliki bahasa latin Hibiscus rosa-sinensis flos yang berasal dari tanaman Hibiscus rosa-sinensis L. dari famili Malvaceae. Bila diamati secara organoleptis warna bunga kembang sepatu adalah ungu kecoklatan dengan bau menusuk dan tidak memiliki rasa. Kandungan kimia yang ada pada bunga kembang sepatu adalah saponin, kardenolin, dan flavonoid. Bunga kembang sepatu berkhasiat untuk obat wasir. Simplisia daun sirih memiliki bahasa latin Piper betle folium yang berasal dari tanaman Piper betle L. dari famili Piperaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau tua kecoklatan dengan bau yang tajam, tidak segar dan memiliki bau yang khas, serta memiliki rasa agak mint, sengak dan sepat. Kandungan yang ada pada daun sirih adalah minyak atsiri yang mengandung minyak terbang (betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula, zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, serta antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Daun sirih memiliki khasiat sebagai obat bronchitis, diare mimisan, dan sakit gigi. Simplisia daun mahkota dewa memiliki bahasa latin Phaleria macrocarpa folium yang berasal dari tanaman Phaleria macrocarpa dari famili Thymelaeaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau kecoklatan dengan bau daun kering dan memiliki rasa yang pahit. Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkoloid, saponin dan polifenol (lignan). Daun mahkota dewa dapat berkhasiat sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun dalam tubuh, sebagai antihistamin atau anti alergi, dan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Simplisia buah mahkota dewa memiliki bahasa latin Phaleria macrocarpa fructus yang berasal dari tanaman Phaleria macrocarpa dari famili Thymelaeaceae. Bila diamati secara organoleptis warna buah coklat kehitaman dengan bau sepat dan menyengat serta memiliki rasa yang sepat. Kandungan yang terdapat pada buah mahkota dewa adalah alkaloid, saponin dan flavonoid yang berkhasiat untuk menghilangkan gatal atau anti pruritus dan sebagai anti kanker. Simplisia daun kapas memiliki bahasa latin Gossypium folium yang berasal dari tanaman Gossypium sp. dari famili Malvaceae. Bila diamati secara organoleptis warna daun hijau tua dengan bau yang tidak enak dan tidak memiliki rasa serta agak berlendir. Daun kapas yang kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin . Khasiat dari daun kapas adalah sebagai obat radang usus atau enteritis, demam, dan batuk berdahak.Simplisia batang mawar memiliki bahasa latin Rosa alba caulis yang berasal dari tanaman Rosa alba dari famili Rosaceae. Bila diamati secara organoleptis warna batang coklat tua dengan bau sangit dan memiliki rasa yang sepat atau palut. Batang mawar mengandung tanin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpen, flavonoid, dan lain-lain. Khasiat dari batang mawar adalah sebagai antiseptik, pembunuh jamur penyebab keputihan, menambah daya tahan tubuh, mengobati gigitan serangga berbisa, dan juga sebagai antiakne.

G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Bentuk amilum bermacam-macam yaitu, konsentris (hilus terletak di tengah butir), dan eksentris (hilus terletak disalah satu sisi butir). Butir amilum terdiri dari butir tunggal (monoadelph), setengah majemuk, dan majemuk (poliadelph).2. Simplisia dapat berupa simplisia daun, batang, akar, buah, bunga, biji, kulit kayu, kayu, rimpang, bulbus, dan lain-lain dari suatu tanaman. 177