jurnal perc 3

15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Judul : Reaksi Kimia Beberapa Hidrokarbon TujuanPercobaan : 1. Mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon 2. Memperkirakan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak tanah dan premium Pendahuluan Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Hirokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan ParafAsisten

Upload: fita-kurnia

Post on 25-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ParafAsisten

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIKJudul: Reaksi Kimia Beberapa HidrokarbonTujuanPercobaan: 1. Mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon2. Memperkirakan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak tanah dan premiumPendahuluanSenyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Hirokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzene (Fessenden, 1997). Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbonkarbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci, 1987).Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara Salah satu contoh senyawa aromatik adalah benzene yang dikenal dengan nama C6H6, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi (Wilbraham, 1992).Prinsip KerjaHidrokarbon merupakan senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon dapat membentuk rantai lurus, bercabang, senyawa lingkar mapun aromatik, dapat hanya dengan ikatan jenuh dan ada pula yang mempunyai ikatan tak jenuh. Hidrokarbon merupakan senyawa penting yang berhubungan dengan bahan bakar minyak bumi. Hidrokarbon ada yang rantai panjang dan ada juga yang rantai pendek. Dengan beberapa reaksi hidrokarbon dapat menentukan atau memperkirakan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak tanah dan premium.AlatTabung reaksi, Pipet mohr, Pipet tetes, Erlenmeyer 50 mL, Beaker glass 100 mLBahanLarutan KMnO4 0,01 M, H2SO4 0,1 M, Heksana, Minyak tanah, Premium, Solar, Air brom, ToluenaProsedur Kerjaa) Reaksi dengan brom Dimasukkan masing- masing 3 mL air brom ke dalam 5 tabung reaksi yang bersih dan kering , ditandai setiap tabung dengan nomor 1 sampai 5. Ditambahkan ke dalam tabung tetes demi tetes hidrokarbon sambil dikocok dan dihitung jumlah tetes hidrokarbon sampai tidak terjadi perubahan warna.b) Reaksi hidrokarbon dengan asam sulfat pekat Dimasukkan 1 mL hidrokarbon ke dalam tabung reaksi bersih dan kering, ditambahkan dengan 1 mL asam sulfat pekat kemudian dikocok dan campurkan dengan sangat hati-hati. Diamati terjadinya perubahan dan timbulnya panas, kemudian dituangkan campuran ke dalam beker gelas 100 mL yang diisi aquades serta amati ada tidaknya lapisan minyak yang mengapung di atas air.c) Komposisi hidrokarbon dalam minyak tanah dan premium Dimasukkan 5 mL hidrokarbon ke dalam erlenmeyer 100 mL yang bersih dan kering, ditambahkan dengan 5 mL H2SO4 pekat, dikocok campuran itu dan dibiarkan beberapa saat dan dibuang lapisan bawah secara hati-hati menggunakan pipet. Diulangi penambahan 5 mL asam sulfat pekat untuk yang dua, dan dibuang asam sulfatnya dan yang ke tiga hidrokarbon dicuci dengan 5 mL air seperti penambahan asam sulfat dan dibuang airnya. Diperkirakan apakah ke lima jenis hidrokarbon yang tersisa jumlahnya sama. Kemudian ditambahkan tetes demi tetes air brom ke dalam hidrokarbon yang di dapat sampai warna brom tetap. Bandingkan hasil yang anda peroleh dengan yang didapat pada langkah 1.Waktu PengamatanNo. Pengamatan Jam Waktu

1. Perlakuan reaksi dengan brom13.00- 13.2525 menit

2. Perlakuan reaksi hidrokarbon dengan H2SO413.26- 13.4625 menit

3. Perlakuan uji komposisi dalam minyak tanah dan premium13.47- 14.3245 menit

Total waktu13.00- 13.3295 menit

Data Percobaan1. Reaksi hidrokarbon dengan brom

No.PerlakuanGambarKeterangan

1.3 mL air brom pada tiap- tiap tabung reaksi

Warna awal larutan air brom orange

2.Ditambahkan tetes demi tetes larutan hirokarbon

Jumlah tetesan hidrokarbon yang dibutuhkana. Solar 25 tetesb. Minyak tanah 30 tetesc. Premium 21 tetesd. Toluena 40 tetes

2. Reaksi hidrokarbon dengan asam sulfat pekat

No. Perlakuan Gambar Keterangan

1.Hidrokarbon 1 mL ditambahkan dengan 1 mL asam sulfat

2.Dituangkan larutan ke dalam beker glass yang berisi akuades

3. Komposisi hidrokarbon dalam minyak tanah dan premium

No. perlakuanGambar Keterangan

1. 5 mL Hidrokarbon + 5 mL asam sulfat Dibuang lapisan bawahnya Ditambah lagi 5 mL asam sulfat Dibuang lapisan bawahnya Dicuci dengan air 5 mL Dibuang fase air Ditambahkan tetes demi tetes air brom

Jumlah tetesan brom yang dibutuhkan:Toluena : 20 tetesMinyak tanah : 25 tetesSolar :23 tetesPremium : 60 tetes

Hasil Percobaan a. Reaksi dengan bromDimasukkan masing- masing 3 mL air brom ke dalam 4 tabung reaksi yang bersih dan kering , ditandai setiap tabung dengan nomor 1 sampai 4. Warna awal larutan brom adalah orange. Ditambahkan ke dalam tabung tetes demi tetes hidrokarbon sambil dikocok dan dihitung jumlah tetes hidrokarbon sampai tidak terjadi perubahan warna. Pada tabung pertama ditambahkan toluena terbentuk 2 fase. Fase yang atas berwarna orange dan fase yang bawah berwarna bening keruh. Jumlah tetesan hidrokarbon yang dibutuhkan sampai tidak terjadi perubahan warna adalah 40 tetes. Warna keruh kemungkinan ada reaksi antara toluena dan brom, akan tetapi kemungkinan terjadinya reaksi sangat kecil. Pada tabung yang kedua ditambahkan minyak tanah. Warna awal minyak tanah agak kekuningan. Setelah terjadi penambahan hidrokarbon, pada larutan tidak menunjukkan adanya reaksi. Jumlah tetesan hidrokarbon yang dibutuhkan sebanyak 30 tetes. Larutan terbentuk 2 fase. Pada tabung ketiga brom ditambahkan solar. Hasil yang diberikan sama dengan hasil yang sebelumnya yaitu tidak terjadi reaksi, yaitu erbentuk 2 fase. Pada tabung ketiga ini jumlah tetesan yang dibutuhkan yaitu 25 tetes. Dan pada tabung keempat, brom ditambahkan premium. Pada campuran ini juga dihasilkan 2 fase, akan tetapi antara fase atas dan fase bawah sama- sama tak berwarna (bening).b. Reaksi hidrokarbon dengan asam sulfat pekatMula-mula dimasukkan 1 mL hidrokarbon ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat dan dikocok dengan hati-hati. Untuk tabung yang pertama 1 mL toluena ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat. Pada saat pencampuran, larutan terasa hangat. Ini menunjukkan reaksi tersebut berlangsung secara eksoterm. Larutan terbentuk 2 fase. Fase atas keruh dan fase bawah bening. Pada tabung yang berisi minyak tanah, solar dan premium juga terbentuk 2 fase. Antara solar dan premium dihasilkan larutan yang hangat, ini menunjukkan reaksinya berlangsung secara eksoterm sedangkan pada minyak tanah tidak. Selanjutnya sampel dituangkan ke dalam beker glass yang berisi akuades dan diamati apakah ada lapisan minyak yang mengapung di atas air. Pada sampel solar, minyak tanah dan toluena terdapat lapisan minyak yang mengapung di atas air, sedangkan pada premium tidak terlihat ada lapisan minyak yang mengapung.c. Komposisi hidrokarbon dalam minyak tanah dan premiumDimasukkan 5 mL hidrokarbon ke dalam erlenmeyer 100 mL yang bersih dan kering, ditambahkan dengan 5 mL H2SO4 pekat, dikocok campuran itu dan dibiarkan beberapa saat dan dibuang lapisan bawah secara hati-hati menggunakan pipet. Diulangi penambahan 5 mL asam sulfat pekat untuk yang dua, dan dibuang asam sulfatnya dan yang ke tiga hidrokarbon dicuci dengan 5 mL air seperti penambahan asam sulfat dan dibuang airnya. Kemudian ditambahkan tetes demi tetes air brom sampai warna brom tetap. Pada toluena, jumlah brom yang dibutuhkan adalah 20 tetes, minyak tanah 25 tetes, solar 23 tetes, dan premium 60 tetes.Pembahasan HasilSenyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Hidrokarbon merupakan salah satu sumber energi paling penting di bumi. Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh. Pada percobaan yang sudah dilakukan, menggunakan sampel hidrokarbon yang merupakan sumber energi yang sering digunakan untuk bahan bakar dalam kehidupan sehari- hari. Sampelnya antara lain solar (C12H26- C30H62), minyak tanah (C12H26- C15H32), premium (C5H12- C8H18) , dan toluena. Dengan bertambahnya atom karbon, maka hidrokarbon yang berbentuk linear akan memiliki sifat viskositas dan titik didih lebih tinggi, dengan warna lebih gelap. Dari rumus molekul yang dimiliki beberapa hidrokarbon tersebut solar mempunyai jumlah atom yang paling banyak. Dari keterangan tersebut dapat dijelaskan hidrokarbon solar mempunyai warna yang lebih gelap dari ketiga hidrokarbon lainnya. Begitu juga minyak tanah dan premium, minyak tanah mempunyai warna agak kekuningan sedangkan premium mempunyai warna bening.Percobaan ini bertujuan mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon dan memperkirakan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak tanah dan premium. Percobaan pertama yaitu tentang reaksi hidrokarbon dengan brom. Pertama dimasukkan 3 mL air brom ke dalam 4 tabung reaksi, kemudian ditambahkan tetes demi tetes hidrokarbon sambil dikocok. Dihitung jumlah tetes hidrokarbon sampai tidak terjadi perubahan warna. Pada percobaan yang sudah dilakukan, digunakan reagen air brom. Untuk memperkirakan adanya ikatan rangkap pada hirokarbon tersebut, karena kemungkinan pada hidrokarbon tersebut terdapat ikatan rangkap. Fungsi dari air brom untuk mengadisi ikatan rangkap pada hidrokarbon menjadi ikatan tunggal. Warna air brom adalah orange. Sampel yang pertama adalah toluena, jumlah tetesan yang dibutuhkan sebanyak 40 tetes.

Nama Praktikan: Fita Kurnia Firdausa (101810301031)

Lembar Pengamatan 1. Reaksi dengan bromNo.Hidrokarbon Jumlah tetes hidrokarbon sampai tidak terjadi perubahan warna

1.Heksena

2.Solar

3.Minyak tanah

4.Premium

5.Toluena

2. Reaksi hidrokarbon dengan asam sulfat pekatNo.HidrokarbonSetelah penambahan asam sulfat pekatSetelah dituang ke air

1.Heksena

2.Solar

3.Minyak tanah

4.Premium

5.Toluena

3. Komposisi hidrokarbon dalam minyak tanah dan premiumNo.HidrokarbonJumlah tetes hidrokarbon sampai tidak terjadi perubahan warna air bromJumlah hidrokarbon sisa sebelum penambahan air brom

1.Heksena

2.Solar

3.Minyak tanah

4.Premium

5.Toluena

DAFTAR PUSTAKA Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik . Jakarta:Bina AksaraPetrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3.Jakarta:ErlanggaSyukri, S. 1999. KImia Dasar 3. Bandung: ITBWilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITBData dan PerhitunganSebutkan data yang muncul dari percobaan tersebut diikuti dengan perhitungannya, misal berat sampel awal dan rendemen.Data Percobaan:Berat hasil : .. gram Warna : Volume hasil : ...gram Bau : .Bentuk : HasilJelaskan secara singkat hasil percobaan terkait dengan merode kerja praktikum yang telah dilaksanakan dan cara-cara identifikasi senyawanya. Sertakan foto atau gambar yang terkait dengan percobaan ini (misal sketsa alat dan foto proses serta produk ekstrak).Pembahasan HasilBahaslah proses atau prosedur kerja dan hasil percobaan anda serta bandingkan dengan literatur yang ada mengenai teori prinsip kerja metode tersebut. Hubungkan tentang penggunaan (fungsi) berbagai bahan kimia dan reaksi yang terjadi. Modifikasi kesalahan yang terjadi dilaboratorium dengan dasar teori yang sesuai. Jangan lupa cite referensi jika mencuplik statement dari literatur lainnya.KesimpulanSebutkan kesimpulan dari percobaan tersebut.ReferensiSebutkan sumber literatur atau jurnal yang anda gunakan dalam pembahasan hasil percobaan tersebut!SaranSebutkan saran terkait, jika ada perbaikan yang seharusnya dilakukan untuk percobaan ini selanjutnya. Misal eksplorasi penggunaan suhu yang lebih tinggi untuk merefluks.

Nama PraktikanSebutkan nama praktikan yang terlibat dalam percobaan ini