t36091.docx

30
1 INTISARI PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH UNIT I YOGYAKARTA Muhammad Fauzi, Elsye Maria Rosa, Sri Handari Wahyuningsih Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Latar belakang : Rumah Sakit merupakan suatu institusi yang bergerak dibidang pelayanan jasa. Dimana produk yang diberikan berupa pelayanan medis dan penunjang medis, untuk menggerakan pelayanan di rumah sakit dibutuhkan sumber daya manusia yang komprehensif dan profesional sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan khususnya pelanggan eksternal rumah sakit yaitu pasien maupun keluarga pasien. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta Metode : penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 58 orang. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan analisis Univariat dan Multivariat. Hasil : Kemampuan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (R2 = 0,219, P= 0,000 < 0,05). Kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (R2= 0,058, P= 0,038 < 0,05).

Upload: rochmah

Post on 05-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: t36091.docx

1

INTISARI

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH UNIT I YOGYAKARTA

Muhammad Fauzi, Elsye Maria Rosa, Sri Handari Wahyuningsih

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Latar belakang : Rumah Sakit merupakan suatu institusi yang bergerak dibidang pelayanan jasa. Dimana produk yang diberikan berupa pelayanan medis dan penunjang medis, untuk menggerakan pelayanan di rumah sakit dibutuhkan sumber daya manusia yang komprehensif dan profesional sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan khususnya pelanggan eksternal rumah sakit yaitu pasien maupun keluarga pasien.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Metode : penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 58 orang. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan analisis Univariat dan Multivariat.

Hasil : Kemampuan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (R2 = 0,219, P= 0,000 < 0,05). Kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (R2= 0,058, P= 0,038 < 0,05).

Kesimpulan : terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan dan motivasi terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta.

Kata Kunci : Kemampuan, Motivasi, Kinerja dan Kepuasan Perawat.

Page 2: t36091.docx

2

ABSTRACT

EFFECT OF MOTIVATION AND ABILITY TO PERFORMANCE AND SATISFACTION OF NURSES IN HOSPITALS PKU MUHAMMADIYAH

UNIT I YOGYAKARTA

Muhammad Fauzi, Elsye Maria Rosa, Sri Handari Wahyuningsih

Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Muhammadiyah Yogyakarta

Background: The hospital is an institution engaged in the delivery of services. Where the products are given in the form of medical care and medical support, to move the hospital services required a comprehensive human resources and professional so as to provide satisfactory services for external customers, especially customers hospital in which patients and families of patients.

Objective: This study aimed to determine the effect of ability and motivation on performance and job satisfaction of nurses a Hospital PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta.

Methods: This study is an analytical study with cross sectional design. Samples numbered 58 people. Research tool used was a questionnaire. Data analysis is performed using univariate and multivariate analysis.

Results: The ability and motivation to have a significant effect on the performance of nurses (R2 = 0.219, P = 0.000 <0.05). Significant effect on the performance of nurse job satisfaction (R2 = 0.058, P = 0.038 <0.05).

Conclusion: There is significant relationship between ability and motivation on performance and job satisfaction of nurses at Hospital PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta.

Keywords: Ability, Motivation, Performance and Satisfaction Nurse.

Page 3: t36091.docx

3

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu institusi yang bergerak dibidang

pelayanan jasa. Produk yang diberikan berupa pelayanan medis dan penunjang

medis, untuk menggerakan pelayanan di rumah sakit dibutuhkan sumber daya

manusia yang komprehensif dan profesional sehingga dapat memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan khususnya pelanggan eksternal

rumah sakit yakni pasien maupun keluarga pasien. Sumber daya manusia

dalam suatu institusi merupakan aspek krosial yang menentukan keefektifan

suatu organisasi. Oleh karena itu, organisasi senantiasa perlu melakukan

investasi dengan melaksanakan fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu

mulai perekrutan, penyeleksian, sampai mempertahankan sumber daya

manusia 1.

Kaitannya dengan kinerja perawat untuk melayani kesehatan

masyarakat, maka perlu adanya kemampuan dan motivasi yang handal.

Sebagai dasar pengkajian ilmu akan di kemukakan pendapat yang berkaitan

dengan kemampuan (Ability) dan motivasi 2. Menurut 3, kemampuan berarti

kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan. Menurut 4, menyatakan bahwa semakin baik kesesuain antara

persyaratan jabatan dengan kompetensi dari orang yang menduduki jabatan

tersebut maka semakin baik pula kinerja orang tersebut. Sementara motivasi

menurut 5, menyatakan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Menurut 6, kepuasan kerja adalah sikap dari masing – masing individu

terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja perawat akan memberikan dampak

yang positif bagi Rumah Sakit, dimana kepuasan kerja akan meningkatkan

kinerja perawat yang diharapkan akan memberikan pelayanan yang

Page 4: t36091.docx

4

profesional sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan

oleh Rumah Sakit.

Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi

pencapaian kinerja, yaitu faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi

(motivation). Faktor kemampuan secara psikologis, kemampuan (ability)

pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality, artinya

pegawai yang memiliki potensi diatas rata – rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-

hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapakan. Faktor

motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai

yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi 7.

Berdasarkan informasi dari beberapa nara sumber di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta, masih ditemukan sebagian kinerja

perawat yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil kinerja perawat dalam bentuk dokumentasi asuhan keperawatan

yang kadang belum terisi lengkap, dan selain itu adanya keluhan pasien

melalui kotak saran maupun media lainnya mengenai sikap perawat yang

kurang ramah, pelayanan kurang memuaskan, kurang efektif, waktu tunggu

yang lama, perawat kurang cekatan dalam melayani pasien, yang

menunjukkan kurangnya kinerja perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan kepada pasien. Informasi didapatkan melalui beberapa kepala

ruang Instalasi Rawat Inap bahwa pendokumentasian dan pelaksanaan asuhan

keperawatan memang belum maksimal dilaksanakan berupa tidak lengkap

maupun tidak dilakukan meski hanya sebagian kecil dari keseluruhan jumlah

perawat pelaksana yang bertugas.

Page 5: t36091.docx

5

Uraian tersebut diatas dapat menunjukkan betapa belum optimalnya

kinerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta.

Karena rendahnya motivasi kerja dan kurangnya kemampuan dalam

menjalankan tugas sebagai mana yang mereka kerjakan sesuai dengan tugas

pokoknya. Untuk mencapai proses pelayanan yang baik, maka diperlukan

sekali kinerja perawat yang baik. Mengingat besarnya manfaat peningkatan

kinerja perawat bagi kepetingan rumah sakit dan masyarakat sebagai

pengguna jasa pelayanan kesehatan, sehingga menarik untuk dilakukan

penelitian untuk mengetahui pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap

kinerja dan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Unit I Yogyakarta

BAHAN DAN CARA

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan potong

lintang (cross sectional). Untuk mengetahui pengaruh antara variabel

kemampuan dan motivasi (independen) dengan variabel kinerja dan kepuasan

kerja perawat (dependen) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit

IYogyakarta, pengambilan data baik variabel independen maupun variabel

dependen dilakukan secara bersama – sama dalam satu kurun waktu tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampelnya adalah perawat yang

bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta dengan jumlah sampel 58 orang dari jumlah populasi di ruang

rawat inap yaitu sebanyak 138 orang. Teknik Sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling yaitu suatu

teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi

sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan / masalah dalam penelitian),

sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah

dikenal sebelumnya 8.

Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang berisi pernyataan

tertutup, dengan menggunakan skala likert (lima alternatif jawaban). Cara

Page 6: t36091.docx

6

pengujian validitas instrumen dengan melakukan analisis korelasi.

Perhitungan uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment

dengan mengkorelasikan skor item butir dengan total skor pertanyaan.

Penyimpulan valid atau tidaknya item adalah dengan membandingkan r

hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% 9. Perhitungan reliabilitas

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Instrumen dikatakan reliabel apabila

koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.6 10.

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan analisis deskriptif atau univariat, dilakukan untuk

menggambarkan keadaan dari variabel – variabel yang diteliti, disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah orang dan

persentase. Analisis multivariat (regresi ganda), dilakukan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen secara bersama –

sama. Uji statistik yang digunakan pada analisis multivariat ini adalah uji

regresi berganda.

HASIL

Hasil Penelitian

1. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik subjek penelitian pada masing – masing kelompok

dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian (n=58)

Karakteristik Umur Frekuensi Persentase20 – 30 tahun 14 24,131 – 40 tahun 32 55,241 – 50 tahun 12 20,7Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik umur menunjukkan bahwa dari 58

responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek penelitian pada

kelompok berdasarkan umur mayoritas berumur antara 31 – 40 tahun yaitu

sebanyak 32 orang (55,2 %), selanjutnya responden dengan umur antara

Page 7: t36091.docx

7

20–30 tahun sebanyak 14 orang (24,1 %) dan responden dengan umur

antara 41 – 50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (20,7 %).

Karakteristik jenis kelamin Frekuensi PersentaseLaki – laki 12 20,7Perempuan 46 79,3Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik jenis kelamin menunjukkan

bahwa dari 58 responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek

penelitian pada kelompok berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden

perempuan yaitu sebanyak 46 orang (79,3 %) dan responden laki – laki

yaitu sebanyak 12 orang (20,7 %).

Karakteristik masa kerja Frekuensi Persentase< 5 tahun 3 5,26 – 10 tahun 18 31,0> 11 tahun 37 63,8Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik masa kerja menunjukkan bahwa

dari 58 responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek penelitian

pada kelompok berdasarkan masa kerja responden mayoritas lebih dari 11

tahun yaitu sebanyak 37 orang (63,8%), selanjutnya antara 6 – 10 tahun

yaitu sebanyak 18 orang (31,0 %) dan responden kurang 5 tahun yaitu

sebanyak 3 orang (5,2 %).

Karakteristik pendidikan Frekuensi PersentaseSPK 1 1,7DIII Keperawatan 50 86,2S1 Keperawatan 7 12,1Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik pendidikan menunjukkan bahwa

dari 58 responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek penelitian

pada kelompok berdasarkan mayoritas pendidikan terakhir responden

adalah DIII Keperawatan yaitu sebanyak 50 orang (86,2 %), responden

pendidikan S1 Keperawatan yaitu sebanyak 7 orang (12,1 %), responden

pendidikan SPK yaitu sebanyak 1 orang (1,7 %).

Page 8: t36091.docx

8

Karakteristik mengikuti pelatihan Frekuensi PersentasePernah 48 82,8Tidak pernah 10 17,2Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik pelatihan menunjukkan bahwa

dari 58 responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek penelitian

pada kelompok berdasarkan mayoritas responden yang pernah mengikuti

pelatihan yaitu sebanyak 48 orang (82,8 %), responden yang tidak pernah

mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 10 orang (17,2 %).

Karakteristik penghasilan Frekuensi Persentase< Rp. 1.000.000 11 19,0Rp. 1.100.000 – Rp. 2.000.000 45 77,6> Rp. 2.100.000 2 3,4Jumlah 58 100

Berdasarkan tabel karakteristik penghasilan menunjukkan bahwa

dari 58 responden penelitian, di ketahui karakteristik subjek penelitian

pada kelompok berdasarkan mayoritas responden mempunyai penghasilan

antara Rp. 1.100.000 – Rp. 2.000.000 yaitu sebanyak 45 orang (77,6 %),

yang mempunyai penghasilan antara Kurang dari Rp. 1.000.000 yaitu

sebanyak 11 orang (19.0 %), yang mempunyai penghasilan lebih dari Rp.

2.100.000 hanya 2 orang (3,4 %).

2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran dari

masing–masing variabel, yaitu kemampuan, motivasi, kinerja dan

kepuasan kerja perawat. Adapun gambaran dari masing – masing variabel

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan perawat

Gambaran distribusi kemampuan perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta berdasarkan

pengkategorian disajikan pada tabel 2 berikut ini :

Page 9: t36091.docx

9

Tabel 2 distribusi frekuensi kemampuan perawat di ruang rawat

inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Kategori kemampuan Frekuensi PersentaseTinggi 55 94,83Sedang 3 5,17Rendah - -Jumlah 58 100

Sumber : Hasil analisis data primer

Tabel 2 ternyata dari 58 orang subjek penelitian, terlihat 55

orang (94,83 %) subjek penelitian berada pada kemampuan kategori

tinggi, 3 orang (5,17 %) subjek penelitian berada pada kategori sedang,

dan tidak ada yang berada pada kemampuan kategori rendah.

Kemudian dari analisis univariat diperoleh nilai tedensi sentral

variabel kemampuan; mean sebesar 110,40; median 108,00; mode 108;

dan standar deviasi sebesar 8,915. Berdasarkan mean tersebut, yaitu

110,40 berada pada kategori tinggi (94,83 %); dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kemampuan perawat di ruang rawat inap Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta berada pada kategori

tinggi.

Pengukuran kemampuan perawat pada penelitian ini

ditentukan dari lima faktor, yaitu dorongan, ciri diri, konsep diri,

pengetahuan, dan keterampilan. Gambaran kategori dari setiap faktor

kemampuan dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 kategori faktor kemampuan perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Faktor Kemampuan Min Max Mean KategoriDorongan (motive) 8 20 4,1 TinggiCiri Diri (traits) 15 25 3,96 TinggiKonsep Diri (self concept) 23 30 4,31 TinggiPengetahuan (knowlodge) 15 25 4,05 TinggiKeterampilan (skill) 20 35 4,00 Tinggi

Sumber : Hasil analisis data primer

Page 10: t36091.docx

10

Pengkategorian skor untuk semua faktor / indikator adalah

sebagai berikut :

3,67 – 5,00 = Tinggi

2,34 – 3,66 = Sedang

1,00 – 2,33 = Rendah

Tabel 3 terlihat dari lima faktor kemampuan perawat, terlihat

skor faktor dorongan termasuk pada kategori tinggi (mean 4,1), skor

faktor ciri diri termasuk pada kategori tinggi (mean 3,96), skor faktor

konsep diri termasuk pada kategori tinggi (mean 4,31), skor faktor

pengetahuan termasuk pada kategori tinggi (mean 4,05) dan skor

faktor keterampilan juga termasuk pada kategori tinggi (mean 4,00).

b. Motivasi Perawat

Distribusi motivasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta berdasarkan pengkategorian

disajikan pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4 Distribusi frekuensi motivasi perawat di ruang rawat

inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Kategori Motivasi Frekuensi PersentaseTinggi 25 43,10Sedang 33 56,90Rendah - -Jumlah 58 100

Sumber : Hasil analisis data primer

Berdasarkan pada tabel 4 ternyata dari 58 orang subjek

penelitian; 33 orang (56,90%) subjek penelitian berada pada kategori

motivasi sedang; 25 orang (43,10%) subjek penelitian berada pada

kategori motivasi tinggi; dan tidak ada subjek yang motivasinya berada

pada kategori rendah.

Analisis univariat diperoleh nilai tendensi sentral variabel

motivasi; mean sebesar 79,19; median 80,00; mode 80; dan standar

deviasi sebesar 10,941. Berdasarkan mean tersebut, yaitu 79,19 berada

Page 11: t36091.docx

11

pada kategori sedang (56,90%). Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa motivasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta berada pada kategori sedang.

Motivasi kerja perawat pada penelitian ini terdiri dari sepuluh

faktor, yaitu : pengakuan, prestasi, perkembangan, tanggung jawab,

pekerjaan itu sendiri, gaji, hubungan antar pribadi, pengawasan,

kebijakan rumah sakit dan kondisi kerja. Gambaran kategori dari setiap

faktor motivasi dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 kategori faktor motivasi perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Faktor motivasi Min Max Mean KategoriPengakuan 2 4 2,83 SedangPrestasi 5 13 3,84 TinggiPerkembangan 2 10 2,78 SedangTanggung jawab 2 5 3,93 TinggiPekerjaan itu sendiri 5 10 4,11 TinggiGaji 2 9 3,04 SedangHubungan antar pribadi 5 10 4,10 TinggiPengawasan 7 20 3,71 TinggiKebijakan rumah sakit 1 5 3,62 SedangKondisi kerja 4 20 3,58 Sedang

Sumber : Hasil analisis data primer

Tabel 5 terlihat dari sepuluh faktor motivasi perawat, terlihat

skor faktor prestasi termasuk pada kategori tinggi (mean 3,84), skor

faktor tanggung jawab termasuk pada kategori tinggi (mean 3,93), skor

faktor pekerjaan itu sendiri termasuk pada kategori tinggi (mean 4,11),

skor faktor hubungan antar pribadi masuk pada kategori tinggi (mean

4,10), dan skor faktor pengawasan pada kategori tinggi (mean 3,71)

sedangkan skor pengakuan masuk pada kategori sedang (mean 2,83),

skor faktor perkembangan masuk pada kategori sedang (mean 2,78),

skor faktor gaji masuk pada kategori sedang (mean 3,04), skor

kebijakan perusahaan (rumah sakit) masuk pada kategori sedang (mean

Page 12: t36091.docx

12

3,62) dan skor faktor kondisi kerja masuk pada kategori sedang (mean

3,58).

c. Kinerja perawat

Gambaran kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 6 berikut

ini :

Tabel 6 Distribusi frekuensi kinerja perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Kategori Motivasi Frekuensi PersentaseTinggi 57 98,28Sedang 1 1,72Rendah - -Jumlah 58 100

Sumber : Hasil analisis data primer

Berdasarkan pada tabel 6 ternyata dari 58 orang subjek

penelitian; 57 orang (98,28 %) subjek penelitian berada pada kinerja

perawat kategori tinggi, 1 orang (1,72 %) berada pada kategori sedang

dan tidak ada subjek penelitian yang berada pada kategori rendah.

Kemudian berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh nilai

tendensi sentral; mean sebesar 92,28, median sebesar 88,00, mode

sebesar 88, dan standart deviasi sebesar 8,758. Berdasarkan mean

tersebut yaitu 92,28 berarti kinerja perawat berada pada kategori tinggi

(98,28%), dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja perawat di

ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta berada pada kategori tinggi.

Kinerja perawat pada penelitian ini terdiri dari lima penilaian,

yaitu : pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Gambaran kategori dari setiap penilaian kinerja perawat dapat dilihat

pada tabel 7 berikut ini.

Page 13: t36091.docx

13

Tabel 7 kategori penilaian kinerja perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Penilaian kinerja Min Max Mean KategoriPengkajian 40 55 4,22 TinggiDiagnosa 6 10 4,12 TinggiPerencanaan 9 15 4,11 TinggiPelaksanaan 14 20 4,12 TinggiEvaluasi 8 10 4,34 Tinggi

Sumber : Hasil analisis data primer

Tabel 7 terlihat dari lima penilaian kinerja perawat, terlihat

skor penilaian pengkajian termasuk pada kategori tinggi (mean 4,22),

skor penilaian diagnosa termasuk pada kategori tinggi (mean 4,12),

skor penilaian perencanaan termasuk pada kategori tinggi (mean 4,11),

skor penilaian pelaksanaan termasuk pada kategori tinggi (mean 4,12)

dan skor penilaian evaluasi termasuk pada kategori tinggi (mean 4,34).

d. Kepuasan perawat

Gambaran kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta dapat dilihat pada tabel

8 berikut ini :

Tabel 8 Distribusi frekuensi kepuasan perawat di ruang rawat

inap RS PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Kategori kepuasan Frekuensi PersentaseTinggi 40 68,97Sedang 15 25,86Rendah 3 5,17Jumlah 58 100

Sumber : Hasil analisis data primer

Berdasarkan pada tabel 8 ternyata dari 58 orang subjek

penelitian; 40 orang (68,97) subjek penelitian berada pada kepuasan

perawat kategori tinggi, 15 orang (25,86%) berada pada kategori

sedang dan 3 orang subjek penelitian berada pada kategori rendah

(5,17%).

Page 14: t36091.docx

14

Kemudian berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh nilai

tendensi sentral; mean sebesar 82,21, median sebesar 85,00, mode

sebesar 88, dan standart deviasi sebesar 13,260. Berdasarkan mean

tersebut yaitu 82,21 bearti kepuasan kerja perawat berada pada

kategori tinggi (68,97%), dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kepuasan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit I berada pada kategori tinggi.

Kepuasan kerja perawat pada penelitian ini terdiri dari tiga

aspek, yaitu : interinsik, rekan sejawat, kondisi lingkungan kerja.

Gambaran kategori dari setiap aspek kepuasan kerja perawat dapat

dilihat pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9 kategori aspek kepuasan kerja perawat di ruang rawat

inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Aspek kepuasan Min Max Mean KategoriInterinsik 5 24 3,41 SedangRekan sejawat 10 45 3,81 TinggiKondisi lingkungan kerja 17 40 3,85 Tinggi

Sumber : Hasil analisis data primer

Tabel 9 terlihat dari tiga aspek kepuasan perawat, terlihat skor

aspek rekan sejawat termasuk pada kategori tinggi (mean 3,81), dan

skor aspek kondisi lingkungan kerja termasuk pada kategori tinggi

(mean 3,85) sedangkan skor aspek intrinsik termasuk pada kategori

sedang (mean 3,41).

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menghasilkan hubungan

antara sekelompok variabel independen secara bersama – sama dengan

variabel dependen. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis regresi

berganda. Dari analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 15: t36091.docx

15

Tabel 10 Hasil analisis regresi berganda antara kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Unstandardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta(Constant) 50.601 13.011 3.889 .000Kemampuan .485 .118 .494 4.097 .000Motivasi .149 .072 .247 2.049 .045

a. Dependent Variable: kinerja

Sumber : Data primer diolah 2013 Hipotesis statistik yang akan diuji pada bagian ini adalah :

Ha: Terdapat pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja perawat

di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Ho: Tidak terdapat pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja

perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa

semua koefesien beta signifikan pada taraf signifikan 5%, yang ditujukkan

dengan t hitung sebagai berikut :

a. Kemampuan kerja perawat

Koefisien beta = 0,494; thitung = 4,097 dengan p= 0,000; ternyata p <

0,05 dengan demikian koefesien beta kemampuan perawat tersebut

signifikan.

b. Motivasi kerja perawat

Koefisien beta = 0,247; thitung = 2,049 dengan p= 0,045; ternyata p <

0,05 dengan demikian koefesien beta motivasi perawat tersebut

signifikan.

Untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan variabel

penelitian yang digunakan dalam analisis ini berpengaruh signifikan secara

simultan. Apabila nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) maka

Page 16: t36091.docx

16

model regresi signifikan. Hasil uji F pada analisis regresi ganda dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11 hasil uji F antara kemampuan dan motivasi terhadap

kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Unit I Yogyakarta

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F SigRegression 1077.794 2 538.897 8.999 .000a

Residual 3293.792 55 59.887Total 4371.586 57

a. Predictor : (Constant), motivasi, kemampuanb. Depedent Variable : kinerjaSumber : Data primer diolah 2013

Hasil analisis diproreh nilai F hitung sebesar 8.999 dengan

signifikan sebesar 0,000. Oleh karena itu signifikan tersebut lebih kecil

dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan dan motivasi terhadap

kinerja perawat di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta.

Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur

besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Nilai koefesien determinasi hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 12 nilai koefesien determinasi antara kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .497a .247 .219 7.739a. Predictor : (Constant), motivasi, kemampuan

Sumber : Data primer diolah 2013

Page 17: t36091.docx

17

Hasil estimasi persamaan regresi tersebut diperoleh koefesien

determinasi berganda (R2) sebesar 0,219. Hal ini menunjukkan bahwa

secara statistik variabel kemampuan dan motivasi mampu menjelaskan

variasi dari variabel terikat kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta sebesar 21,9% sedangkan

variabel bebas lain yang tidak diteliti pada penelitian ini memberikan

sumbangan sebesar 78,1 %.

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kinerja perawat terhadap

kepuasan kerja perawat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 13 Hasil analisis regresi sederhana antara kinerja terhadap kepuasan

kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit

I Yogyakarta

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Unstandardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta(Constant) 31.348 13.011 1.289 .203Motivasi .558 .262 .273 2.125 .038

Sedangkan hipotesis untuk pengaruh kinerja terhadap kepuasan

kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit

I Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Ha: Terdapat pengaruh kinerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang

rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Ho: Tidak Terdapat pengaruh kinerja terhadap kepuasan kerja perawat di

ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi sederhana diketahui

bahwa koefesien beta signifikan pada taraf signifikan 5%, yang ditujukkan

oleh koefisien beta = 0,273; thitung = 2,125 dengan p= 0,038; ternyata p <

0,05 dengan demikian koefesien beta kinerja perawat tersebut signifikan.

Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur

besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Page 18: t36091.docx

18

Nilai koefesien determinasi hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 14 nilai koefesien determinasi antara kinerja terhadap

kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .273a .075 .058 17.349a. Predictor : (Constant), kinerja

Sumber : Data primer diolah 2013

Hasil estimasi persamaan regresi tersebut diperoleh koefesien

determinasi berganda (R2) sebesar 0,058. Hal ini menunjukkan bahwa

secara statistik variabel kinerja mampu menjelaskan variasi dari variabel

kepuasan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Unit I Yogyakarta sebesar 5,8 % sedangkan variabel bebas lain yang tidak

diteliti pada penelitian ini memberikan sumbangan sebesar 94,2 %.

PEMBAHASAN

1. Kemampuan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta

Hasil analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan kemampuan dan motivasi terhadap kinerja perawat di ruang

rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta, yang

di tunjukkan dengan signifikan (p<0,05). Kontribusi kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja perawat (R2) sebesar 0,219. Artinya sebesar

21,9 % perubahan variabel kinerja perawat dipengaruhi oleh variabel

kemampuan dan motivasi, sedangkan sisanya 78,1 % dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 19: t36091.docx

19

2. Kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat

di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Berdasarkan penelitian diketahui kinerja perawat di ruang rawat

inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta mayoritas

sudah baik, hal ini dibuktikan dengan hasil kategorisasi kinerja perawat

yang masuk dalam kategori tinggi (98,28%). Hal ini karena perawat di

ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

mayoritas sudah bekerja lebih dari 11 tahun, sehingga mereka lebih

berpengalaman dan akan lebih tanggap dalam menghadapi masalah atas

pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I

Yogyakarta.

Hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh kinerja perawat

terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Unit I Yogyakarta diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,273 dengan nilai signifikan 0,038 karena nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (p<0,05), serta koefisien mempunyai nilai positif maka

kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat.

Maka semakin baik kinerja perawat, maka kepuasan kerja juga akan

semakin meningkat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan ialah Kemampuan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammmadiyah Unit I Yogyakarta.

Kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta

Page 20: t36091.docx

20

DAFTAR PUSTAKA

1. Alwi, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama.

Yogyakarta: BPFE.

2. Mangkunegara. 2005. Evaluasi kinerja SDM. Cetakan pertama. PT. Refika

Aditama. Bandung.

3. Robbin. 2007. Perilaku organisasi (Organizational behavior). Jakarta.

Salemba Medika.

4. Spencer, L.M & Spencer, S.M. 1993. Competence work: model for

superior performance. USA. John Wiley.

5. Hasibuan. 2007. Manajemen sumber daya manusia, Edisi revisi. Cetekan

ke 9. Diterbitkan oleh PT. Bumi Aksara. Jakarta.

6. Robbin. 2007. Perilaku organisasi (Organizational behavior). Jakarta.

Salemba Medika.

7. Mangkunegara. 2005. Evaluasi kinerja SDM. Cetakan pertama. PT. Refika

Aditama. Bandung.

8. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Kesehatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

9. Arikunto, S. 2006. Manajemen penelitian suatu pendekatan praktek.

Cetekan ke-7. Penerbit PT. Asdi Mahasatya. Jakarta.

10. Sekaran, uma. 2006. Metodologi penelitian untuk bisnis. Jilid 2. Edisi 4.

Salemba empat, jakarta.