prak 2.docx

11
Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik I. JUDUL Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik II. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan memahami : 1. Konsep komunikasi serat optik 2. Cara kerja komponen sumber cahaya sistem komunikasi serat optik 3. Karakteristik sumber cahaya sebagai pemancar dan detektor cahaya sebagai penerima optik III. LANDASAN TEORI Komunikasi fiber optic telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optic adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optic memiliki keunggulan yang signifikan disbanding media transmisi kawat konvensional. Konfigurasi Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi serat optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu : a. Transmisi (Pemancar) berupa Laser Diode (LD) dan Light Emmiting Diode (LED) b. Media transmisi berupa serat optic c. Receiver (Penerima) yang merupakan detektor cahaya digunakan PIN dan APD Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 6

Upload: vanny-elsyavitriani-bowo

Post on 12-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

I. JUDUL

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

II. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan

memahami :

1. Konsep komunikasi serat optik

2. Cara kerja komponen sumber cahaya sistem komunikasi serat optik

3. Karakteristik sumber cahaya sebagai pemancar dan detektor cahaya sebagai penerima

optik

III. LANDASAN TEORI

Komunikasi fiber optic telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi

pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai

telekomunikasi antar benua. Fiber optic adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya

sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optic memiliki keunggulan yang

signifikan disbanding media transmisi kawat konvensional.

Konfigurasi Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik

Sistem komunikasi serat optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu :

a. Transmisi (Pemancar) berupa Laser Diode (LD) dan Light Emmiting Diode (LED)

b. Media transmisi berupa serat optic

c. Receiver (Penerima) yang merupakan detektor cahaya digunakan PIN dan APD

Secara umum komunikasi fiber optic dapat dijelaskan sebagai berikut :

Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman

data dalam sistem fiber optic maka data berasal dari dielektrik akan diubah dahulu ke optic

oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Diode (LD). Kemudian disambungkan dengan

splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor bisa

berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optic ke elektrik

selanjutnya akan diubah ke data semula. Pada komunikasi serat optic sinyal yang

digunakan dalam bentuk sinyal digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optic

dalam bentuk pulsa cahaya. Pulsa cahaya di dapat dari memodulasi sinyal informasi dalam

bentuk digital dalam suatu komponen Sumber Optik, proses ini terjadi pada arah kirim.

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 6

Page 2: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

Sedangkan pada arah terima melalui Detektor Optik, pulsa cahaya diuba kembali dalam

bentuk sinyal digital. Seperti pada Gambar 2.1 di halaman berikut.

Gambar 2.1 Konfigurasi dasar elemen utama sistem komunikasi serat optik

Gambar 2.2 Karakteristik serat optik [Hubungan loss dengan panjang gelombang]

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 7

Page 3: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

Secara fisik pemancar dan penerima serat optic diperlihatkan pada Gambar 2.3 dan

Gambar 2.4.

Gambar 2.3 Sistem Pemancar Gambar 2.4 Sistem Penerima

Transmitter (Pemancar)

Transmitter terdiri dari 2 bagian yaitu :

a. Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital,

selanjutnya data tersebut ditumpangkan ke dalam sinyal optic

b. Sumber gelombang berupa sinar Laser Diode (LD) dan LED (Light Emmiting Diode)

yang pemakaiannya disesuaikan dengan sistem komunikasi yang diperlukan.

Dua jenis sumber cahaya yang sering digunakan, yaitu LED (Light Emmiting Diode) dan

LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation). Beberapa

karakteristik yang harus dipenuhi oleh sumber optik adalah sebagai berikut :

1. Ukuran dan konfigurasi kompatibel dengan cahaya yang dimasukkan ke dalam serat

2. Mempunyai akurasi yang tinggi dalam mengkonversi sinyal listrik masukan untuk

mengurangi distorsi dan derau

3. Cahaya yang dihasilkan berada pada panjang gelombang di mana serat mempunyai

redaman dan disperse rendah, dan di mana detektornya dapat bekerja secara efisien.

4. Kemudahan dalam memodulasi sinyal

5. Cahaya yang dihasilkan harus dapat di-couple ke dalam serat dengan efisien agar

menghasilkan daya optik yang cukup

6. Menghasilkan cahaya dengan lebar pita frekeunsi yang cukup sempit untuk

meinimumkan disperse

7. Cukup stabil terhadap pengaruh luar

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 8

Page 4: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

8. Mempunyai keaandalan tinggi dan harga yang cukup murah agar dapat menandingi

teknik transmisi konvensional.

Receiver (Penerima)

Receiver atau bagian penerima terdiri dari 2 bagian yaitu detektor penerima dan rangkaian

elektrik.

a. Detektor penerima berfungsi untuk menangkap cahaya yang berupa gelombang optik

pembawa informasi, dapat berupa PIN diode atau APD (Avalance Photo Diode)

pemilihannya tergantung keperluan sistem komuniaksi optiknya.

b. Untuk komunikasi jarak jauh digunakan detektor APD yang dapat bekerja pada panjang

gelombang 1300 nm, 1500 nm serta 1550 nm dengan kualitas yang baik. Artinya

detektor APD mempunyai sensitivitas dna response yang tinggi terhadap sinar laser LD

sebagai pembawa gelombang optic informasi.

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh sebuah detektor penerima optic adalah :

1. Mempunyai sensitivitas tinggi

2. Responnya cepat

3. Derau yang dihasilkan kecil

4. Tersedia cukup bandwidth untuk menyalurkan data rate yang diinginkan

5. Tidak sensitive terhadap perubahan suhu

6. Secara fisik kompatibel dengan dimensi kabel

7. Mempunyai waktu operasi yang lama

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Modul pemancar serat optik 1 buah

2. Modul penerima serat optik 1 buah

3. Modul serat optik 1 buah 10 meter

4. Kabel penghubung secukupnya

5. Power suplay variable 1 sampai 12 volt

6. Pulsa generator 1 buah

7. Osiloskop 1 buah

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 9

Page 5: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

V. SET UP PENGUKURAN

Gambar 2.5 Set up pengkuran

VI. LANGKAH KERJA

A. Pemancar

1. Mempersiapkan modul pemancar serat optik merek Suhner atau yang lain

2. Mempersiapkan printout dan pelajari spesifikasi pemancar serat optic merek Suhner

atau yang lain

3. Memberikan tegangan Vcc DC sesuai standard modul pemancar dan mengamati

cahaya yang tampak

4. Menghubungkan pemancar yang sudah siap pada point (3) dengan serat optic 10

meter.

5. Mengamati apakah di ujung serat optic terdapat cahaya tampak atau tidak

6. Mempersiapkan generator pulsa V = 5 volt DC, 2 kHz dan menghubungkannya ke sisi

pemancar

7. Mengubah frekuensi generator pulsa dengan menurunkan perlahan-lahan sampai

dengan 10 Hz

8. Mengamati dan mencatat perubahan cahaya yang tampak

9. Membuat analisan dan kesimpulan dari cahaya tampak yang dihasilkan

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 10

Page 6: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

B. Penerima

1. Mempersiapkan modul penerima serat optic merek Suhner atau yang lain

2. Mempersiapkan printout dan mempelajari spesifikasi penerima serat optic merek

Suhner atau yang lain

3. Memberikan tegangan Vcc DC sesuai standard modul penerima

4. Menghubungkan pemancar point (4) dengan modul penerima serat optic point (10)

5. Mengamati hasil keluaran sinyal dengan menggunakan osiloskop pada sisi pengirim

dan sisi penerima

6. Mengatur dan mengubah range frekuensi yang ada pada generator dari frekuensi

rendah ke frekuensi tinggi

7. Membuat analisa dan kesimpulan dari praktikum pada sisi penerima dan sisi pengirim

VII. HASIL PERCOBAAN

Hasil praktikum berupa tabel data dan gambar. Hasil praktikum dapat dilihat pada tabel

dan gambar bawah ini :

Tabel 2.1 Tabel hasil pengamatan

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 11

NoPemancar Penerima

Frekuensi Tegangan Frekuensi Tegangan

1 149 Hz 8,4 V 149 Hz 40 V

2 513,3 Hz 8,4 V 513,3 Hz 40 V

3 5,126 KHz 8,4 V 5,126 KHz 40 V

4 10,15 KHz 8,4 V 10,15 KHz 40 V

5 50,66 KHz 8,4 V 50,7 KHz 56,8 V

6 101,2 KHz 8,4 V 101,2 KHz 56,0 V

7 306,2 KHz 8,4 V 305,7 KHz 54,5 V

8 509,1 KHz 8,4 V 507,3 KHz 50,4 V

9 1,004 KHz 8,4 V 1,336 MHz 48,0 V

Page 7: Prak 2.docx

Pengenalan Modul Pemancar dan Penerima Serat Optik

Gambar 2.1 Gambar sinyal hasil pengamatan

VIII. ANALISA

Analisa hasil praktikum ini adalah :

1. Frekuensi berpengaruh terhadap kualitas sinyal yang diterima.

frekuensi 305,7 KHz = Fasa sinyal mulai bergeser

frekuensi 415,8 KHz = Sinyal masih dapat diterima namun tidak sesuai dengan

baseband

frekuensi 1,336 MHz = Sinya informasi yang diterima memiliki kualitas yang buruk

2. Frekuensi juga berpengaruh terhadap nilai tegangan di sinyal penerima. Semakin

tinggi frekuensi semakin tinggi pula nilai tegangan yang dihasilkan.

IX. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa nilai frekuensi di pemancar berpengaruh

terhadap kualitas sinyal informasi dan nilai tegangan yang dihasilkan di penerima.

Laporan Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik 12