sgd 2010.docx

68
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam skenario 2 dengan judul “ BERFIKIR KRITIS ”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya. Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih

Upload: nimadesuarthaputridewi

Post on 26-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sgd 2010.docx

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM

KATA PENGANTAR

     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam skenario 2 dengan judul “

BERFIKIR KRITIS ”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa

khususnya mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram

            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami

sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah

mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.

            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah

air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih

Mataram, 27 september 2010

Tim Penyusun

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR FAKULTAS KEDOKTERAN

Page 2: sgd 2010.docx

BLOK 1 : BELAJAR EFEKTIF

SKENARIO 2 :

Bihbah jarang menulis esai saat masih duduk dibangku SMA, dan saat harus membuat

Karya Tulis Ilmiah di fakultas kedokteran ia kaget. Ia mengira sudah cukup satu atau dua kali

berkonsultasi dengan pembimbingnya tentang judul dan sedikit tentang metodologi

penelitiannya.

Ia terkejut saat ia menyerahkan naskah lengkapnya, ia disuruh pembimbingnya untuk

merevisi seluruh karya tulisnya. Menerut pembimbingnya, ide dan topic yang ingin disampaikan

Bihbah tidak tersusun secara logis dan baik. Dari tulisannya tanpak bahwa Bihbah tidak mengerti

apa yang ia baca dari sumber-sumber literature. Bihbah disuruh mempelajari cara membaca kritis

dan melakukan pencatatan yang baik. Bihbah juga dianjurkan mempelajari “mindmapping” atau

“concept mapping”.

Selain itu, kemampuan Bihbah untuk berbahasa Indonesia tulis kurang baik. Kesalahan-

kesalahan dalam tata bahasa, tanda baca dan ejaan juga merupakan alasan ditolak karyanya.

Bihbah tidak menyangka bahwa untuk karya tulis ilmiah ada struktur penulisan sendiri.

Pembimbingnya menyatakan bahwa tinjauan pustaka dan daftar pustakanya tidak dapat

mendukung suatu penelitian ilmiah. Bihbah banyak menggunakan tulisan yang berasal dari

majalah popular atau surat khabar dan sedikit uraian dari blog di internet. Pembimbingnya

menyuruhnya mencari artikel-artikel dari majalah ilmiah yang terakreditasi atau dari sumber-

sumber di internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Ia menganjurkan mencari artikel yang

“evidence based” dan melakukan critical appraisal. Daftar pustakanya sebaiknya ditulis dengan

system Vancouver atau Harvard. Cara mengsitir artikel pun harus yang benar.

I.                   Identifikasi dan Klasifikasi

1.      Permasalahan

Pembiasaan diri menggunakan system berfikir kritis dalam pembuatan karya tulis ilmiah serta

penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan benar.

2.      Kata-kata yang tidak diketahui

Page 3: sgd 2010.docx

1.      Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah atau

laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan

dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat.

2.      Metodologi Penelitian

Cara ilmiah  untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada

ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematik.

         Rasional berarti penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia.

         [Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati indra manusia, sehingga orang lain

dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (bedakan cara yang ilmiah, misalnya

mencari data jatuhnya pesawat dari paranormal).

         Sistematis artinya proses penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat

logis.

3.      Literature

Bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya tulis. Mirip dengan

daftar pustaka.

4.      Membaca Kritis

Sebuah pendekatan aktif untuk membaca yang melibatkan dalam pemeriksaan keadaan teks.

Menghafal dan pemahaman teks tercapai. Selain itu, teks tersebut akan dipecah menjadi

komponen dan periksa secara kritis untuk mencapai pemahaman yang bermakna material.

5.       Mindmapping

Metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara

kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak

menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan

pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti

cabang-cabang pohon.

Page 4: sgd 2010.docx

6.       Critical Appraisial

Proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil

penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan.

         Merupakan bagian penting dari evidence-based medicine.

         Menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis.

7.      Evidence Based

Adalah bukti-bukti yang mendasari sebuah karya tulis ilmiah

                          

8.      Sistem Vancouver

cara penulisan referensi dalam makalah akademik. Hal ini populer dalam ilmu fisika, dan

merupakan salah satu dari dua sistem referensi yang biasanya digunakan dalam

Kedokteran, yang lain menjadi.

9.      Merevisi

Mendeteksi kesalahan,  menguji kembali, melakukan kajian, dan  memeriksa dengan hati-hati

suatu karya.

10.  Mensitir Artikel

Kegiagtan pengambilan data dari media informasi yang memiliki referensi akurat.

Adapun prmasalahan lain yang kami temukan pada sekenario 2, yaitu tentang berfikir kritis,

selain kata-kata dan istilah-istilah adalah sebagai berikut     :

1.      Pembiasaan diri dalam penulisan karya tulis ilmiah setelah memasuki jenjang perkuliahan

Page 5: sgd 2010.docx

Yang dimaksud dengan pembiasaan diri adalah, Bihbah harus bisa menguasai tata cara

pembuatan karya  tulis ilmiah. Karena di jelaskan bahwa sejak dibangku SMU Bihbah jarang

sekali menulis karya tulis ilmiah.

2.      Penggunaan sistem belajar kritis dan bahasa yang benar.

Artinya Bihbah harus terbiasa dengan cara belajar yang kritis dan benar-benar aktif, serta

sekreatif mungkin, baik itu dalam hal membaca, menulis, dan menentukan topik dan tema yang

akan ditulis sebagai karya tulis ilmiah, dan penggunaaan kata baku.

3.      Pemahaman tentang struktur penulkisan karya tulis ilmaih dan pengambilan sumber data yang

benar.

Bihbah harus tidak mengerti tata cara penulisa karya tulis ilmiah. Ia juga tidak bisa menentukan

sumber referensi yang baik dan terakreditasi dan dapat dipertanggung jawabkan.

II.                Kesimpulan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah, banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan ditulis dengan

hati-hati yang artinya tidak sembarangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain          :

1.      Penentuan ide dan topik yang kreatif, baik dan logis.

2.      Pengunaan tata bahasa yang baik.

3.      Struktur penulisan karya tulis ilmiah

4.      Sumber referensi

5.      Cara penulisan

Page 6: sgd 2010.docx

6.      Mengerti setiap segi karya tulis yang ditulis.

Page 7: sgd 2010.docx

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM 2010   

KATA PENGANTAR

     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 3 dengan judul

“KOMUNIKASI dengan PASIEN dan KELUARGANYA”. Adapun tugas ini kami selesaikan

sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Al-Azhar Mataram

            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami

sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah

mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.

            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah

air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih

        Mataram, 5 september 2010

Tim Penyusun

Page 8: sgd 2010.docx

ii

Page 9: sgd 2010.docx

DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................    ii

DAFTAR  ISI ..........................................................................................     iii

                                

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR  BELAKANG .................................................................   1

B. TUJUAN ........................................................................................    2         

C. RUMUSAN MASALAH…….......................................................   2

BAB II

PEMBAHASAN

A. LEARNING OBJECTIVE ..........................................................  3         

B. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE ............................  4

1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   5

2.   Pengertian, langkah-langkah, tujuan anamnesis...................    7

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................  11

B. SARAN ..........................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................  12

Page 10: sgd 2010.docx

iii

                               BAB I

                     PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana

dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah

makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain

dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya

adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak

dimengerti oleh suku bangsa). Komunikasi merupakan kunci dalam membuka hubungan yang

baik dan profesional antara dokter dengan pasien, meskipun dalam prakteknya masih sulit

dilakukan. Ia mengakui komunikasi dokter-pasien adalah hal yang penting dan harus terus

dipelajari, dilatih dan diterapkan oleh para dokter.

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti

sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita

berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Jadi secara

umum komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu

pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.  

1

B.      Tujuan

Page 11: sgd 2010.docx

Menurut Hewitt (1981), tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

  Mempelajari atau mengajarkan sesuatu    

  Mempengaruhi perilaku seseorang

  Mengungkapkan perasaan

  Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

  Berhubungan dengan orang lain

  Menyelesaian sebuah masalah

  Mencapai sebuah tujuan

  Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

  Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

C.    Rumusan Masalah

  Bagaimanakah cara dan sikap seorang dokter ketika berkomunikasi dengan pasien ?

Page 12: sgd 2010.docx

2

BAB II

PEMBAHASAN

Skenario 3 : Komunikasi dengan Pasien dan Keluarganya

Sebagai dokter di Puskesmas, dr. Bihbah sering melakukan pengobatan pada psien. Ia

memulai dengan kegiatan anamnesis yang cepat dan sistematif. Ia melakukan wawancara dengan

pasien, sehingga dari keluhan-keluhan pasien ia dapat memperoleh gambaran kelainan-kelainan

dari sistem organ pasien tersebut.

Sikap dr. Bihbah dalam berkomunikasi dengan pasien selalu disertai dengan empati. Ia selalu

mendengarkan keluhan  pasien dan tidak menunjukkan sikap sombong ataupun acuh-tak acuh

pada pasien. Ia juga melakukan pemeriksaan fisik secara fropesional.

Dr. Bihbah sadar bahwa tugas selanjutnya dari seorang dokter adalah memberikan pendidikan

kesehatan kepada pasien dan keluarganya, yang mana diarahkan kepada upaya promotif dan

preventif dari penyakit yang diderita oleh pasien.

               

A.    Learning Objective

1.      Klarifikasi masalah/konsep yang tidak dimengerti

2.      Pengertian, langkah-langkah, tujuan anamnesis

Page 13: sgd 2010.docx

3

B.     Pembahasan Learning Objective

  Mind Mapping

 

Page 14: sgd 2010.docx

  Penjelasan Mind-Mapping

Untuk melakukan anamnesis, seorang dokter harus menggunakan sikap empati terhadap

pasiennya. Karena dengan hal tersebut pasien akan merasa nyaman dan memberikan

kepercayaan kepada dokternya. Setelah mendapatkan kepercayaan dari pasien, dokter bisa

mendapatkan informasi dari pasien tentang penyakit serta keluhan-keluhan yang dialaminya,

lalu mengambil kesimpulan dari penjelasan pasien.

Selain melakukan komunikasi dengan pasien, seorang dokter perlu melakukan pemeriksaan

fisik pasiennya untuk menemukan kelainan dari sistem organ pasiennya.

Setelah melakukan hal-hal tersebut dokter kemudian melakukan upaya promotif dan

preventifnya.

4

1.Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui

                                   Kegiatan Anamnesis        

Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara

seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui

tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.

Empati

Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada

kejiwaan dan atau fisik seseorang.

Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang      gadis menjadi panas dingin akibat

tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya.

Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)

Unit pelaksanaan tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Page 15: sgd 2010.docx

Sistem Organ        

Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam

koordinasi tertentu.

Berikut ini berbagai sistem dalam tubuh beserta fungsinya dan organ penyusunnya:

a. Gerak

    Fungsi: penyokong, pelindung organ internal, alat gerak.

    Penyusun: tulang & otot

b. Sirkulasi

    Fungsi: transportasi darah dan cairan limfa

    Penyusun: jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, darah.

c. Saraf

    Fungsi: koordinasi aktifitas tubuh

    Penyusun: otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal.

5

                                               

d. Kelenjar buntu (endokrin)

    Fungsi: menghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan,

perkembangan dan koordinasi aktifitas tubuh.

    Penyusun: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pituitari                           dan kelenjar

adrenal.

e. Respirasi

    Fungsi: bernapas (pertukaran udara)

    Penyusun: hidung, tenggorokan/trakea, paru-paru

f. Pencernaan

   Fungsi: memproses makanan

   Penyusun: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus   besar, anus, kelenjar

pencernaan

g. Eksresi (ginjal)

    Fungsi: pengeluaran sisa-sisa metabolisme, mengatur keseimbangan    osmotik darah

    Penyusun: ginjal, ureter, kantong kemih, uretra

Page 16: sgd 2010.docx

h. Reproduksi

    Fungsi: perkembangbiakan

    Penyusun: organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina  (ovarium, uterus)

i. Kulit (integumen)

   Fungsi: pelindung tubuh

Penyusun: kulit dan derivatnya.

Pemeriksaan Fisik

Sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis

penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis.

6

Promotif dan Preventif

         Sifat upaya pada kesehatan yang bersifat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

         Pencegahan atau minimalisasi potensi resiko  

2.      Pengertian, Langkah-langkah, Tujuan anamnesis

  Pengertian anamnesis

Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara

seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui

tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.

  Persiapan untuk anamnesis         

Anamnesis yang baik hanya dapat dilakukan apabila dokter yang melakukan anamnesis tersebut

menguasai dengan baik teori atau pengetahuan kedokteran. Tidak mungkin seorang dokter akan

dapat mengarahkan pertanyaan-pertanyaannya dan akhirnya mengambil kesimpulan dari

anamnesis yang dilakukan bila dia tidak menguasai dengan baik ilmu kedokteran. Seorang

dokter akan kebingungan atau kehilangan akal apabila dalam melakukan anamnesis tidak tahu

atau tidak mempunyai gambaran penyakit apa saja yang dapat menimbulkan keluhan atau gejala

tersebut, bagaimana hubungan antara keluhan-keluhan tersebut dengan organ-organ tubuh dan

Page 17: sgd 2010.docx

fungsinya. Umumnya setelah selesai melakukan anamnesis seorang dokter sudah harus mampu

membuat kesimpulan perkiraan diagnosis atau diagnosis banding yang paling mungkin untuk

kasus yang dihadapinya. Kesimpulan ini hanya dapat dibuat bila seorang dokter telah

mempersiapkan diri dan membekali diri dengan kemampuan teori atau ilmu pengetahuan

kedokteran yang memadai.

Meskipun demikian harus disadari bahwa tidak ada seorang dokterpun yang dapat dengan yakin

menyatakan bahwa dia pasti selalu siap dan mampu mendiagosis setiap keluhan pasiennya.

Bahkan seorang dokter senior yang sudah berpengalaman sekalipun pasti pernah mengalami

kebingungan ketika menghadapi pasien dengan keluhan yang sulit dianalisa.

7

  Cara melakukan anamnesis

Dalam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang dokter,

antara lain :

a. Tempat dan suasana

Tempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan cukup nyaman bagi

pasien. Anamnesis akan berjalan lancar kalau tempat dan suasana mendukung. Suasana

diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang dan tidak merasa diinterogasi.

b. Penampilan dokter

Penampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan meningkatkan kepercayaan

pasiennya. Seorang dokter yang tampak rapi dan bersih akan lebih baik dari pada yang tampak

lusuh dan kotor. Demikian juga seorang dokter yang tampak ramah, santai akan lebih mudah

melakukan anamnesis daripada yang tampak galak, ketus dan tegang.

c. Periksa kartu dan data pasien

Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu atau data pasien dan

cocokkan dengan keberadaan pasiennya. Tidak tertutup kemungkinan kadang-kadang terjadi

kesalahan data pasien atau mungkin juga kesalahan kartu data, misalkan pasien A tetapi kartu

datanya milik pasien B, atau mungkin saja ada 2 pasien dengan nama yang sama persis. Untuk

pasien lama lihat juga data-data pemeriksaan, diagnosis dan terapi sebelumnya. Informasi data

kesehatan sebelumnya seringkali berguna untuk anamnesis dan pemeriksaan saat ini.

Page 18: sgd 2010.docx

d. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya

Pada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat dengan leluasa

menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri. Ikuti

cerita pasien, jangan terus menerus memotong, tetapi arahkan bila melantur.

8

Pada saat pasien bercerita, apabila diperlukan ajukan pertanyaan-pertanyaan singkat untuk minta

klarifikasi atau informasi lebih detail dari keluhannya. Jaga agar jangan sampai terbawa cerita

pasien sehingga melantur kemana mana.

e. Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengerti

Selama tanya jawab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum yang dapat dimengerti

pasien. Apabila ada istilah yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau sulit

dimengerti, berika penjelasan atau deskripsi dari istilah tersebut.

f. Buat catatan

Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat seorang dokter melakukan

anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai riwayat penyakit yang panjang.

g. Perhatikan pasiennya

Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak gerik pasien.

Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau

posisi letak paksa, apakah tampak santai atau menahan sakit, apakah tampak sesak, apakah dapat

bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-putus, apakah tampak segar atau lesu,

pucat dan lain-lain.

h. Gunakan metode yang sistematis

Anamnesis yag baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut kerangka anamnesis yang

baku. Dengan cara demikian maka diharapkan tidak ada informasi yang terlewat.

9

  Tujua Anamnesis

Tujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi

tentang permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis

dilakukan dengan cermat maka informasi yang didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan

Page 19: sgd 2010.docx

diagnosis, bahkan tidak jarang hanya dari anamnesis saja seorang dokter sudah dapat

menegakkan diagnosis. Secara umum sekitar 60-70% kemungkinan diagnosis yang benar sudah

dapat ditegakkan hanya dengan anamnesis yang benar.

Tujuan berikutnya dari anamnesis adalah untuk membangun hubungan yang baik antara seorang

dokter dan pasiennya. Umumnya seorang pasien yang baru pertama kalinya bertemu dengan

dokternya akan merasa canggung, tidak nyaman dan takut, sehingga cederung tertutup. Tugas

seorang dokterlah untuk mencairkan hubungan tersebut. Pemeriksaan anamnesis adalah pintu

pembuka atau jembatan untuk membangun hubungan dokter dan pasiennya sehingga dapat

mengembangkan keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk tahap-tahap pemeriksaan

selanjutnya.

10

BAB III

PENUTUP

Page 20: sgd 2010.docx

A.   Kesimpulan

    Seorang dokter yang profesional harus mampu melakukan komunikasi yang baik dengan pasien,

terutama pendekatan (anamnesis) dengan pasien pada saat pelakukan pengobatan.

    Anamnesis sangat penting karena akan memberikan kenyamanan terhadap pasien yang akan

ditangani, selain itu anamnesis juga membantu dokter mendapatkan keparcayaan pasien untuk

ditangani olehnya.

B.   Saran

     Dalam melakukan komunikasi dengan pasien atau keluarganya kita harus menjaga sikap kita

sebagai seorang dokter. Seorang dokter harus menggunakan sikap empati terhadap pasiennya.

Karena dengan hal tersebut pasien akan merasa nyaman dan memberikan kepercayaan kepada

dokternya. Setelah mendapatkan kepercayaan dari pasien, dokter bisa mendapatkan informasi

dari pasien tentang penyakit serta keluhan-keluhan yang dialaminya, lalu mengambil kesimpulan

dari penjelasan pasien.

                                                                            

                                         

11

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: sgd 2010.docx

         Anonym, A Short Textbook | Gerrad K Lang | Thieme  — 2000.

         Anonym, http://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis

         Anonym, http://id.wikipedia.org/wiki_fisik

         Anonym, http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi

         Anonym, http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-dan-sistem-organ.html

         Anonym, http://id.wikipedia.org/wiki/Sistematis

Anonym, http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-dan-sistem-organ.html.

         Anonym, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi   

Anonym, http://www.scribd.com/doc/17403518/pengertian-komunikasi.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM 2010  

KATA PENGANTAR

     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 4 dengan judul

“LIFELONG LEARNING dan PROFESIONALISME”. Adapun tugas ini kami selesaikan

sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Al-Azhar Mataram

Page 22: sgd 2010.docx

            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami

sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah

mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.

            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah

air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih.

        Mataram, 12 Oktober 2010

Tim Penyusun

ii

Page 23: sgd 2010.docx

DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................    ii

DAFTAR  ISI ..........................................................................................     iii

                                

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR  BELAKANG .................................................................   1

B. TUJUAN ........................................................................................    2         

C. RUMUSAN MASALAH…….......................................................   2

BAB II

PEMBAHASAN

A. LEARNING OBJECTIVE ..........................................................  3         

1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   3

2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................   3

3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................    3

4.   Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........     3

B. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE ...........................   4

1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   4

2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................    8

3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................      8

4.    Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........      9

                                               

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................  11

Page 24: sgd 2010.docx

B. SARAN ..........................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................  12

iii

                               BAB I

                     PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Belajar adalah memperoleh baru pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, preferensi

atau pengertian, dan bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan. Kemampuan

untuk belajar dimiliki oleh semua orang dan pada dasarnya manusia itu memiliki banyak

pengetahuan yang tidak disadari. Manusia belajar dapat terjadi sebagai bagian dari pendidikan,

pengembangan pribadi, atau pelatihan. Ini mungkin berorientasi pada tujuan dan dapat dibantu

dengan motivasi.

Belajar seumur hidup atau lifelong learning akan memungkingkan seseorang

mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya

semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan

pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya.

Belajar dapat terjadi secara sadar atau tanpa sadar kesadaran. Ada bukti bagi perilaku

manusia belajar sebelum lahir, di mana pembiasaan telah diamati sejak 32 minggu dalam

kehamilan, menunjukkan bahwa sistem saraf pusat cukup dikembangkan dan prima untuk belajar

dan memori terjadi sangat awal dalam pengembangan. Dengan belajar kita bias menambah

pengetahuan dan juga meningkatkan keterampilan. Belajar akan memperkaya alternatif-alternatif

yang dapat dipilih karena dengan melaksanakan alternatif-alternatif yang dipilih ini, akan

meningkatkan kualitas hidup kita secara drastis.

Page 25: sgd 2010.docx

1

B.     Tujuan

  Supaya kita mempunyai kenginan untuk belajar dan mental yang kuat sehingga dapat memjadi

penggerak belajar. serta menjadikan kita untuk lebih maju menuju masa depan dan kehidupan

yang lebih cerah.

  Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh

aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

  Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup

dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

C.    Rumusan Masalah

Bagaimanakah cara melakukan pembelajaran lifelong lerning dan penerapannya dalam kehidupan

kita sehari-hari ?

Page 26: sgd 2010.docx

2

BAB II

PEMBAHASAN

   

Skenario 4 : Lifelong Learning dan Profesionalisme

Dr.bihbah sekarang bekerja di Puskesmas. Pasien yang berobat padanya cukup banyak,

karena ia mencoba mengamalkan pengetahuannya untuk menjadi seorang family doctor dan juga

berperan sebagai five star doctor dalam mengelola klinik di Puskesmasnya dan di prakteknya.

Untuk tetap menjaga pengetahuan kedokterannya ia banyak membaca. Ia mempunyai suatu

koleksi kecil terdiri dari buku-buku ilmiah kedokteran, dan ia juga berlangganan beberapa

majalah ilmiah kedokteran berbahasa Indonesia. Namun, ia takut kompetensinya sebagai dokter

akan tergerus karena ilmu yang tertera di buku dan majalah yang dimilikinya terasa cepat

menjadi “kadaluwarsa”, sehingga ia kurang dapat mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

Rekan-rekan seprofesinya mengajaknya untuk selalu ikut pertemuan-pertemuan ilmiah yang

diadakan oleh rumah-rumah sakit dan fakultas kedokteran di wilayah mereka. Ia tidak perlu

keluar propinsi. Ia juga dinasehati untuk memiliki laptop untuk berinternet. Menurut mereka,

profesionalisme harus dikembangkan dan dijaga melalui lifelong learning.    

A.    Learning Objective

1.      Klarifikasi masalah/konsep yang tidak dimengerti

2. Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup

3. Strategi pendidikan seumur hidup.

4. Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.

Page 27: sgd 2010.docx

3

B.     Pembahasan Learning Objective

1.      Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui

Family Doctor

Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi

kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan

khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan prakter

dokter keluarga.

                                                                                        

Five Star Doctor           

Five star doctor adalah profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk melakukan

serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas, kebutuhan, efektifitas biaya, dan

persamaan dalam dunia kesehatan.

Lima kualitas yang harus dimiliki oleh five star doctor, yaitu :

1.      Care Provider, Mampu menyediakan perawatan

2.      Decision maker, Mampu menjadi penentu keputusan

3.      Communicator, Mampu menjadi komunikator yang baik

4.      Community leader, Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat

5.      Mampu dan bisa memiliki skill managerial yang baik untuk menjalankan fungsi-fungsi di atas.

Klinik             

Klinik adalah bagian rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh

penanganan medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap kasus

penyakit yang diderita para pasien. Klinik juga diartikan sebagai organisasi kesehatan yang

bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya

terhadap satu macam gangguan kesehatan.

Page 28: sgd 2010.docx

4

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan

kompetensi dokter adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki

oleh seorang dokter sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.

Area kompetensi Dokter, antara lain :

1.      Area Komunikasi Efektif

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia,

anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.

2.      Area Keterampilan Klinis

Melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan

pasien dan kewenangannya.

3.      Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah

menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

4.      Area Pengelolaan Masalah kesehatan

Mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif,

holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

5.      Area Pengelolaan Informasi

Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk

menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan

pelayanan kesehatan di tingkat primer.

6.      Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri.

Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya;

mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi

Page 29: sgd 2010.docx

kemampuan profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau

perkembangan profesi secara sinambung.

7.      Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme Serta Keselamatan Pasien.

Berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan;

bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik

kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

Kadaluwarsa

Kadaluwarsa adalah masa habis berlakunya suatu barang, semisal masa aman konsumsi suatu

produk khususnya makanan, kosmetik dan barang-barang yang sifatnya konsumtif bagi manusia.

Ilmu kadaluarsa adalah ilmu yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena ada ilmu-ilmu yang

menyainginya dan mudah dipahami.

                      

Profesionalisme

Profesional adalah orang yang terampil, handal, dan sangat bertanggungjawab dalam

menjalankan profesinya. Orang yang tidak mempunyai integritas biasanya tidak pro-fesional.

Profesionalisme pada intinya adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara

baik dan benar (MenPAN, 2002 : 25).

Maister (1998 : 21-22), mengatakan bahwa ciri-ciri profesionalisme sejati yaitu :

- Bangga pada pekerjaan mereka

- Berusaha meraih tanggung jawab.

- Mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan  inisiatif.

- Mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas.

- Melibatkan diri secara aktif.

- Mencari cara untuk memudahkan orang yang mereka layani.

- Benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang layani.

- Belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga    bisa

mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada ditempat.

                                        6

- Adalah pemain tim.

- Bisa dipercaya memegang rahasia.

Page 30: sgd 2010.docx

- Jujur, bisa dipercaya dan setia.

- Terbuka pada kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.

Lifelong Learning

Belajar seumur hidup adalah belajar yang sering tanpa kita sadari. banyak yang mengatakan

bahwa belajar terus adalah bohong apalagi ketika kesibukan yang terus semakin sibuk. Belajar

seumur hidup bukan berarti belajar untuk memperbaiki diri sendiri saja. tapi terus mempelajari

apa yang terjadi pada sekitar kita dengan membaca koran atau mencari hobi baru, mencari

informasi, dsb.

Akhir kata, bagi seseorang yang belajar seumur hidup adalah hal yang mustahil maka ia telah

menjadi orang yang gagal dan tidak dapat beradaptasi.

Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup :

1.      Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis

kemiskinan.

2.      Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh

pendidikan.

3.      Faktor peranan keluarga.

4.      Faktor perubahan peranan sosial

5.      Perubahan teknologi

6.      Faktor-faktor vocational

7.      Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

8.      Kebutuhan anak-anak awal

7

2.      Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup

Page 31: sgd 2010.docx

Pembahasan tentang konsep pendidikan atau belajar seumur hidup ( lifelong learning ) ini

akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.

A.    Dasar Teoritis ( religious )

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik

Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend

melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu

menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga

pendidikan itu tidak pernah berakhir.

Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam.

B.     Dasar Yuridis     

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara

yaitu melalui :

1.      Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978.

2.      UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4.

3.      Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989.

3.      Strategi pendidikan seumur hidup.

Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof.

Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut :

8

a.       Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan

seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan

pengalaman-pengalaman pendidikan.

b.      Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena

respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan

menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

c.       Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang

sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang

logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat

Page 32: sgd 2010.docx

usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk

belajar baru.

d.      Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain

atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup

yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

e.       Arah Pendidikan Seumur Hidup

4.      Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif

Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa lifelong learning adalah sangat penting. Dasar

pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Tinjauan Ideologis

Pendidikan seumur hidup atau lifelong learning akan memungkingkan seseorang

mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya

semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan

pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).

9

b.      Tinjauan Ekonomis

Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang

menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan.

c.       Tinjauan Sosiologis

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang

tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena

itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau

tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan

merupakan solusi dari masalah tersebut.

d.      Tujuan Filosofis

Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan

memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.

e.       Tinjauan Teknologis

Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali

Page 33: sgd 2010.docx

para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan

dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.

f.       Tinjauan Psikologis dan Paedagogis

Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai

konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas,

dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan

seluruhnya kepada anak didik di sekolah.

10

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

  Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya

pendidikan.

  Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

B.   Saran

     Agar seseorang pelajar termotivasi untuk belajar sebaiknya dalam belajar diadakan belajar

dilapangan, tidak hanya di sekolah. Sehingga bisa lebih memahami materi-materi yang

dipelajari.

Page 34: sgd 2010.docx

11

DAFTAR PUSTAKA

         Anonym, http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/

         Anonym, http://en.wikipedia.org/wiki/Learning

         Aninym,http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080828053803AAgu22D     

         Anonym, http://www.scribd.com/doc/34724427/Standar-Kompetensi-Dokter-Indonesia-SKDI

         Anonym, http://azrl.wordpress.com/2008/05/13/belajar-seumur-hidup/

         Anoniym, http://blog.unsri.ac.id/riski02/pengantar-pendidikan-/pendidikan-seumur-hidup/

mrdetail/14530/

         Anonym, http://van88.wordpress.com/filsafat-seumur-hidup/

         http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/

Page 35: sgd 2010.docx

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM 2010  

KATA PENGANTAR

     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 5 dengan judul

“ETIKA KEDOKTERAN dan PROFESIONALISME”. Adapun tugas ini kami selesaikan

sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Al-Azhar Mataram

            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami

sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah

mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.

            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah

air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih.

        Mataram, 12 Oktober 2010

Tim Penyusun

Page 36: sgd 2010.docx

ii

Page 37: sgd 2010.docx

DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................    ii

DAFTAR  ISI ..........................................................................................     iii

                                

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR  BELAKANG .................................................................   1

B. TUJUAN ........................................................................................    2         

C. RUMUSAN MASALAH…….......................................................   2

BAB II

PEMBAHASAN

A. LEARNING OBJECTIVE ..........................................................  3         

1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   3

2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................   3

3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................    3

4.   Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........     3

B. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE ...........................   4

1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   4

2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................    8

3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................      8

4.    Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........      9

                                               

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................  11

Page 38: sgd 2010.docx

B. SARAN ..........................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................  12

iii

                               BAB I

                     PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat, budi pekerti. Di sini etika dapat

dipahami sebagai ilmu mengenai kesusilaan. Dalam filsafat pengertian etika adalah telah dan

penilaian kelakuan manusia ditinjau dari kesusilaannya. Kesusilaan yang baik merupakan ukuran

kesusilaan yang disusun bagi diri seseorang atau merupakan kumpulan keharusan, kumpulan

kewajiban yang dibutuhkan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu bagi anggota-

anggotanya. Dalam hal ini etika bagi para dokter Muslim. Kadang kesusilaan didasarkan pada

agama, sehingga bilamana yang berkuasa itu agama, maka agama menjadi guru etika.

Sebagai suatu pendidikan profesi, pendidikan kedokteran diharapkan dapat menghasilkan dokter

yang menguasai ilmu teori dan praktik kedokteran beserta perilaku dan etika yang mulia pula.

Dalam upacara wisuda semua calon dokter harus mengucapkan sumpah dokter dengan

disaksikan oleh Dekan, Direktur Rumah Sakit, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan,

para dosen dan anggota keluarga. Dalam mengikrarkan sumpah yang didampingi oleh para

pemuka agama, calon dokter berjanji akan mengamalkan Kode Etik Kedokteran. Dengan adanya

hal tersebut diharapkan kelak para calon dokter akan menjadi dokter yang beretika mulia,

bertanggungjawab dan taat pada hukum yang berlaku.

Dalam etika kedokteran islam tercantum nilai-nilai bahwa Qur’an dan Hadits adalah sumber

segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup bahagia dunia akhirat. Etika

kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang dokter dalam mengabdikan dirinya

terhadap manusia baik yang sakit maupun yang sehat.

Page 39: sgd 2010.docx

1

B.     Tujuan

  Supaya kita mempunyai kenginan untuk belajar dan mental yang kuat sehingga dapat memjadi

penggerak belajar. serta menjadikan kita untuk lebih maju menuju masa depan dan kehidupan

yang lebih cerah.

  Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh

aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

  Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup

dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

C.    Rumusan Masalah

Bagaimanakah cara melakukan pembelajaran lifelong lerning dan penerapannya dalam kehidupan

kita sehari-hari ?

Page 40: sgd 2010.docx

2

BAB II

PEMBAHASAN

   

Skenario 5 : Etika Kedokteran dan Profesionalisme

Dr.Bihbah mencoba untuk mengamalkan pengetahuannya untuk menjadi seorang family

doctor dan juga berperan sebagai five star doctor dalam mengelola klinik di Puskesmasnya dan

di prakteknya. Pasien sangat menyukainya karena ia menghormati mereka dan dapat merasakan

kesulitan-kesulitan mereka. Saat ini ia dihadapai suatu masalah yang pelik. Seorang ibu

membawa kemenakannya, perempuan berusia 16 tahun yang hamil 4 bulan, dan belum bersuami.

Ia berharap dr. Bihbah mempunyai solusi untuk menutupi aib ini agar keluarga mereka tidak

mengandung malu. Dalam perbincangan dengan remaja hamil itu, terungkap bahwa remaja itu

pengguna narkoba suntik dan teman kencannya menderita HIV. Begitu mendengar pengakuan

kemenakannya, si ibu menjadi emosional dan berteriak-teriak memarahinya dengan suara yang

begitu keras sehingga semua orang di Puskesmas dapat mendengar dan mengetahui bahwa

keluarga remaja itu mendapat aib.         

A.    Learning Objectiverasakan 

1.      Klarifikasi masalah/konsep yang tidak dimengerti

2. Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup

3. Strategi pendidikan seumur hidup.

4. Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.

Page 41: sgd 2010.docx

3

B.     Pembahasan Learning Objective

1.      Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui

Family Doctor

Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi

kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan

khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan prakter

dokter keluarga.

                                                                                        

Five Star Doctor           

Five star doctor adalah profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk melakukan

serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas, kebutuhan, efektifitas biaya, dan

persamaan dalam dunia kesehatan.

Lima kualitas yang harus dimiliki oleh five star doctor, yaitu :

1.      Care Provider, Mampu menyediakan perawatan

2.      Decision maker, Mampu menjadi penentu keputusan

3.      Communicator, Mampu menjadi komunikator yang baik

4.      Community leader, Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat

5.      Mampu dan bisa memiliki skill managerial yang baik untuk menjalankan fungsi-fungsi di atas.

Klinik             

Klinik adalah bagian rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh

penanganan medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap kasus

penyakit yang diderita para pasien. Klinik juga diartikan sebagai organisasi kesehatan yang

bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya

terhadap satu macam gangguan kesehatan.

Page 42: sgd 2010.docx

4

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan

kompetensi dokter adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang

dimiliki oleh seorang dokter sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Area kompetensi Dokter, antara lain :

1.      Area Komunikasi Efektif

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia,

anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.

2.      Area Keterampilan Klinis

Melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan

pasien dan kewenangannya.

3.      Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah

menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

4.      Area Pengelolaan Masalah kesehatan

Mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif,

holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

5.      Area Pengelolaan Informasi

Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk

menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan

pelayanan kesehatan di tingkat primer.

6.      Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri.

Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya;

mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi

kemampuan profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau

perkembangan profesi secara sinambung.

7.      Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme Serta Keselamatan Pasien.

Page 43: sgd 2010.docx

Berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan;

bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik

kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

Kadaluwarsa

Kadaluwarsa adalah masa habis berlakunya suatu barang, semisal masa aman konsumsi suatu

produk khususnya makanan, kosmetik dan barang-barang yang sifatnya konsumtif bagi manusia.

Ilmu kadaluarsa adalah ilmu yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena ada ilmu-ilmu yang

menyainginya dan mudah dipahami.

                      

Profesionalisme

Profesional adalah orang yang terampil, handal, dan sangat bertanggungjawab dalam

menjalankan profesinya. Orang yang tidak mempunyai integritas biasanya tidak pro-fesional.

Profesionalisme pada intinya adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara

baik dan benar (MenPAN, 2002 : 25).

Maister (1998 : 21-22), mengatakan bahwa ciri-ciri profesionalisme sejati yaitu :

- Bangga pada pekerjaan mereka

- Berusaha meraih tanggung jawab.

- Mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan  inisiatif.

- Mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas.

- Melibatkan diri secara aktif.

- Mencari cara untuk memudahkan orang yang mereka layani.

- Benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang layani.

- Belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga    bisa

mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada ditempat.

                                        6

- Adalah pemain tim.

- Bisa dipercaya memegang rahasia.

- Jujur, bisa dipercaya dan setia.

- Terbuka pada kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.

Page 44: sgd 2010.docx

Lifelong Learning

Belajar seumur hidup adalah belajar yang sering tanpa kita sadari. banyak yang mengatakan

bahwa belajar terus adalah bohong apalagi ketika kesibukan yang terus semakin sibuk. Belajar

seumur hidup bukan berarti belajar untuk memperbaiki diri sendiri saja. tapi terus mempelajari

apa yang terjadi pada sekitar kita dengan membaca koran atau mencari hobi baru, mencari

informasi, dsb.

Akhir kata, bagi seseorang yang belajar seumur hidup adalah hal yang mustahil maka ia telah

menjadi orang yang gagal dan tidak dapat beradaptasi.

Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup :

1.      Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis

kemiskinan.

2.      Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh

pendidikan.

3.      Faktor peranan keluarga.

4.      Faktor perubahan peranan sosial

5.      Perubahan teknologi

6.      Faktor-faktor vocational

7.      Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

8.      Kebutuhan anak-anak awal

7

2.      Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup

Pembahasan tentang konsep pendidikan atau belajar seumur hidup ( lifelong learning ) ini

akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.

A.    Dasar Teoritis ( religious )

Page 45: sgd 2010.docx

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik

Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend

melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu

menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga

pendidikan itu tidak pernah berakhir.

Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam.

B.     Dasar Yuridis     

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara

yaitu melalui :

1.      Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978.

2.      UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4.

3.      Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989.

3.      Strategi pendidikan seumur hidup.

Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof.

Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut :

8

a.       Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan

seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan

pengalaman-pengalaman pendidikan.

b.      Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena

respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan

menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

c.       Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang

sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang

logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat

usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk

belajar baru.

Page 46: sgd 2010.docx

d.      Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain

atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup

yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

e.       Arah Pendidikan Seumur Hidup

4.      Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif

Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa lifelong learning adalah sangat penting. Dasar

pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Tinjauan Ideologis

Pendidikan seumur hidup atau lifelong learning akan memungkingkan seseorang

mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya

semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan

pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).

9

b.      Tinjauan Ekonomis

Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang

menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan.

c.       Tinjauan Sosiologis

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang

tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena

itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau

tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan

merupakan solusi dari masalah tersebut.

d.      Tujuan Filosofis

Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan

memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.

e.       Tinjauan Teknologis

Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali

para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan

dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.

f.       Tinjauan Psikologis dan Paedagogis

Page 47: sgd 2010.docx

Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai

konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas,

dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan

seluruhnya kepada anak didik di sekolah.

10

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

  Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya

pendidikan.

  Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

B.   Saran

     Agar seseorang pelajar termotivasi untuk belajar sebaiknya dalam belajar diadakan belajar

dilapangan, sehingga bisa lebih memahami materi-materi yang dipelajari.

Page 48: sgd 2010.docx

11

DAFTAR PUSTAKA

         Anonym, http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/

         Anonym, http://en.wikipedia.org/wiki/Learning

         Aninym,http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080828053803AAgu22D     

         Anonym, http://www.scribd.com/doc/34724427/Standar-Kompetensi-Dokter-Indonesia-SKDI

         Anonym, http://azrl.wordpress.com/2008/05/13/belajar-seumur-hidup/

         Anoniym, http://blog.unsri.ac.id/riski02/pengantar-pendidikan-/pendidikan-seumur-hidup/

mrdetail/14530/

         Anonym, http://van88.wordpress.com/filsafat-seumur-hidup/

         http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/