belinda sgd 7

Upload: belinda-putri-agustia

Post on 14-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kgd

TRANSCRIPT

  • Belinda Putri Agustia012116349SGD 7

  • 4. Jenis-jenis suara tambahan karena obstruksi jalan nafas

  • 9. cara melakukan pembukaan dan pemeliharaan jalan nafas atas?

  • 10. Mengapa dokter melakukan pemasangan definitive airway?

    Indikasi : ApneaHenti jantung, bila ventilasi kantong nafas tidak memungkinkan atau tidak efektifCedera kepala yang membutuhkan bantuan nafas (GCS

  • Sumber :http://www.slideshare.net/BelindaAgustia/savedfiles?s_title=airway-breathing-dan-circulation-abc&user_login=abhique

  • 12. Bagaimana cara melakukan primary survey ?

  • AIRWAY MANAGEMENT (PENGELOLAAN JALAN NAPAS)ATujuan:Membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara secara normalDiagnosa:Cara melakukan diagnosa terhadap adanya gangguan jalan napas dapat diketahui dengan cara L (look), L (listen), dan F (feel) yang dilakukan dalam satu gerak.L : melihat gerakan napas/pengembangan dada dan adanya retraksi igaL : mendengar aliran udara pernapasanF : merasakan adanya aliran udara pernapasan

  • I. Tanpa alat :1. Membuka jalan napas :Dapat dilakukan dengan : Head-tilt (dorong kepala ke belakang) Chin-lift manuver (perasat angkat dagu) Jaw-thrust manuver (perasat tolak rahang)

    Tetapi pada pasien dengan dugaan cedera leher dan kepala, hanya dilakukan jaw-thrust dengan hati-hati dan mencegah gerakan leher.Tindakan yang dilakukan :

  • 2. Membersihkan jalan napas :Sapuan jari (finger-sweep):Dilakukan bila jalan napas tersumbat karena adanya benda asing dalam rongga mulut belakang atau hipofaring (gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya) dan hembusan napas hilang.Cara melakukannya:Miringkan kepala pasien (kecuali dugaan adanya fraktur tulang leher), kemudian buka mulut dengan jaw-thrust dan tekan dagu kebawah. Bila otot lemas (emaresi maneuver).Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih dan dibungkus dengan sarung tangan/kassa untuk membersihkan/mengorek/ mengait semua benda asing dalam rongga mulut.

  • II. Dengan menggunakan alat :Cara ini dilakukan bila pengelolaan tanpa alat tidak berhasil sempurna.

    A. Pemasangan pipa (tube)Dipasang jalan napas buatan (pipa orofaring, pipa nasofaring).Bila dengan pemasangan jalan napas tersebut pernapasan belum juga baik, dilakukan pemasangan pipa endotrakhea.Pemasangan pipa endotrakhea akan menjamin jalan napas tetap terbuka, menghindari aspirasi dan memudahkan tindakan bantuan pernapasan.

  • Laryngoscope Blades and Endotracheal TubesMiller blade: End of blade should be under epiglottisMac blade: End of blade should be placed in front of epiglottis in valeculaETT for Fastrach LMAPediatric uncuffed ETTETT for blind nasalStandard ETT

  • Depressed mental status Head trauma patients with GCS 8 or less is an indication for intubation-Associated with increased intracranial pressure-Associated with need for operative intervention-Avoid hypoxemia and hypercarbia which can increase morbidity and mortalityDrug overdose patients may require 24 - 48 hours airway control.

    Upper airway edemaInhalation injuriesLudwigs anginaEpiglottitis

  • B. Pengisapan benda cair (suctioning)Bila terdapat sumbatan jalan napas karena benda cair, maka dilakukan pengisapan (suctioning). Pengisapan dilakukan dengan menggunakan alat bantu pengisap (pengisap manual portabel, pengisap dengan sumber listrik)

    Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas: Bila pasien tidak sadar dan terdapat sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang tidak mungkin diambil dengan sapuan jari, maka digunakan alat bantuan berupa:- laringoskop- alat pengisap (suction)- alat penjepit (forceps)

  • 3. Mengatasi sumbatan napas parsial :

    Dapat digunakan teknik manual thrust :

    Abdominal thrustChest thrustBack blow

  • C. Mempertahankan agar jalan napas tetap terbuka:Pipa orofaring digunakan untuk mempertahan kan jalan napas dan menahan pangkal lidah agar tidak jatuh ke belakang yang dapat menutup jalan napas terutama pada pasien-pasien tidak sadar.

    D. Membuka jalan napas dengan krikotirotomi:Dapat dilakukan 2 jenis krikotirotomi:Krikotirotomi dengan jarumKrikotirotomi dengan pembedahan (dengan pisau)Bila pemasangan pipa endotrakhea tidak mungkin dilakukan, maka dipilih tindakan krikotirotomi dengan jarum. Untuk petugas medis yang terlatih dan trampil, dapat dilakukan krikotirotomi dengan pisau

  • BREATHING MANAGEMENT (PENGELOLAAN FUNGSI PERNAPASAN)BTujuan:Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen dan pengeluaran gas CO2

    Diagnosa:Ditegakkan bila tidak didapatkan adanya tanda-tanda pernapasan pada pemeriksaan dengan metode LLF dan telah dilakukan pengelolaan pada jalan napas tetapi tetap tidak didapatkan adanya pernapasan.

  • I. Tanpa alat :Memberikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung sebanyak 2 (dua) kali tiupan dan diselingi ekshalasi

    II.Dengan alat :Memberikan pernapasan buatan dengan alat Ambu bag (self inflating bag). Pada alat tersebut dapat pula ditambahkan oksigen. Pernapasan buatan dapat pula diberikan dengan menggunakan ventilator mekanik.Tindakan yang dilakukan :

  • Bantuan pernapasan dan terapi oksigen:

    a.Menggunakan maskerb.Penggunaan pipa bersayapc.Penggunaan balon otomatis dan katup searah(the self inflating bag and valve device).d.Penggunaan ventilator mekanik

  • Nasal Cannula4% increase in FiO2 for each 1 L of flow (e.g., 4 L flow = 37% or 6 L flow = 45%)

    Face Tent At most delivers 40% at 10-15 L flow

    VentimaskSmall amount of rebreathing8 L flow = 40%, 15 L flow = 60%

    Nonrebreather maskAttached reservoir bag allows 100% oxygen to enter mask with inlet/outlet ports to allow exhalation to escape - does not guarantee 100% delivery.

  • OksYmetri

  • CIRCULATION MANAGEMENT (PENGELOLAAN SIRKULASI)CTujuan:Mengembalikan fungsi sirkulasi darah

    Diagnosa: denyut nadi karotis (-) (5 - 10 detik) diagnosa syok : - nadi radialis - lemah- tidak teraba- cepat - pucat - kulit dingin - basah - capilary refill time > 2 detik

  • Pengelolaan :Tekan langsung pada tempat perdarahan eksternalMemasang 2 kateter IV ukuran besar untuk resusitasi cairanMemberikan cairan dengan cairan RL yang dihangatkan dan pemberian darah

  • DISABILITY(PEMERIKSAAN NEUROLOGIS SINGKAT)DTentukan tingkat kesadaran(GCS/AVPU)Ukuran dan reaksi pupil

  • EXPOSURE(KONTROL LINGKUNGAN)EBuka seluruh pakaianPakaian selimut hangat Berikan cairan iv yang dihangatkan

    Sumber :http://www.slideshare.net/BelindaAgustia/savedfiles?s_title=airway-breathing-dan-circulation-abc&user_login=abhique

  • 13. Prinsip2 terapi oksigen

    Prinsip :Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan.Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan.

    Tujuan : 1. Mengatasi keadaan hipoksemia2. Menurunkan kerja pernafasan3. Menurunkan beban kerja otot jantung (miokard)

  • HipoksiaTraumaInfeksiReaksi imunologisGangguan genetikaGangguan nutrisi Penyebab Kematian SelKebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelnagsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan metabolisme sel. Apabila >4menit orang tidak mendapatkan O2 maka akan berakibat pada kerusakan otak yg tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.

  • ACLSTerapi (suplementasi) Oksigenventilasi, difusi, perfusiPAO2 PaO2 PatO2Fi O2 >>>DO2 = CO x O2 content

    ACLS

  • Sumber :http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fkedokteran.unsoed.ac.id%2FFiles%2FKuliah%2Fmodul%2520%2FGenap%2520II%2520-%2520Terapi%2520Oksigen.pdf&ei=bRJPVJmZOIXm8gWb5oCICQ&usg=AFQjCNErC4mFZYhae-VXstbGMkIP_tFWCA&sig2=XmhofQj2fA4Azyfx6lZ_pQ&bvm=bv.77880786,d.dGc

  • 18. Pengelolaan jalan nafas dasar dan lanjut

    Dasar :Pembukaan jalan nafas manualPemeliharaan jalan nafas dg OPA dan NPA agar tetap bernafas spontan

    Lanjut :Pemberian ventilasi dengan alat bantu nafas tingkat lanjut

    Sumber :http://www.slideshare.net/BelindaAgustia/savedfiles?s_title=airway-breathing-dan-circulation-abc&user_login=abhique

  • ACLSPemeliharaan Jalan NapasManual

    Bantuan alat sederhana

    Bantuan alat lanjutanTripple airway manouvreOropharyngeal airway (OPA)Nasopharyngeal airway (NPA)Laryngeal mask airwayCombitubeIntubasi dg ETT

    ACLS

  • 19. Cara mengetahui saturasi oksigen dengan oxymetri dan interpretasi

  • 20. Macam2 sarana oksigenasi (batasan daya tampung)

    DEVICEFLOW RATEDELIVERY O2Nasal canula1 L/min2 L/min3 L/min4 L/min5 L/min6 L/min21% - 24%25% - 28%29% - 32%33% - 36%37% - 40%41% - 44%Simple oxygen face mask6-10 L/min35% - 60%Face mask w/ O2 reservoir(nonrebreathing mask)6 L/min7 L/min8 L/min9 L/min10-15 L/min60%70%80%90%95% - 100%Ventury mask4-8 L/min10-12 L/min24% - 35%40% - 50%

  • ACLSAlat Suplementasi Oksigen (dasar)

    ACLS

  • Pemantauan Suplementasi Oksigen

    Pulse oximetry readingInterpretationIntervention95% - 100%

    90% -

  • ACLSOropharyngeal AirwayIndikasi :Napas spontanTidak ada reflek muntahIngat komplikasi !!

    ACLS

  • ACLSoropharyngeal airwayKomplikasiObstruksi total jalan nafasLaringospasmeMuntah

    ACLS

  • ACLSoropharyngal airway insertion

    ACLS

  • ACLSNasopharyngeal AirwayIndikasi :Napas spontanAda reflek muntahKesulitan dg OPAIngat komplikasi & kontraindikasi !!

    ACLS

  • ACLSBantuan Ventilasi Dasar

    ACLS

  • Tatalaksana Jalan Napas LanjutIntubasi Endotrakea Tube (ETT) definitifLaryngeal Mask AirwayCombitubealternatif21. Cara pemasangan devinitive airway, indikasi kontraindikasi, komplikasi

  • Intubasi EndotrakeaIndikasiHenti jantung,Patensi airway tdk bisa dipertahankan,Ventilasi non invasif tdk adekuatKontraindikasiTIDAK ADA Kecuali penolakanKomplikasiTrauma(laserasi bibir,trauma pita suara)Intubasi esofagus(pipa dlm trkahea cabut-berikan ventilasi dg nafas sungkup 100% 20-30)KegunaanMenjaga patensi & keamanan jalan napasMembantu pemberian Fi O2 tinggiJalur memasukkan obat resusitasi

  • Laryngeal Mask Airway

  • Combitude(pipa esofagus-trakhea)Caranya :Masukkan sampai 2 garis hitam terletak diantara gigi atas dan bawahKembangkan balon faring(prox) dg 80-100mL udara kemudian balon esofagu(dist)s dg 12-15mL udaraPastikan posisi combitude di esofagus/trakheaEsofagus : Ventilasi melalui pipa biru dada mengembang Trakhea : ventilasi melalui pipa putih dada mengembang shg fungsinya sama seperti ET

    ***************************Suatu keadaan hipotensi pd penderita trauma harus dianggap disebabkan oleh hipovolemia. Perdarahan merupakan sebab utama kematian,shg perlu penangan cepat dan tapat. ******Jelaskan : penyebab kematian adalah hipoksiaJelaskan : organ tubuh paling rentan thd hipoksia adl otak tujuan resusitasi yang utama adalah menjaga oksigenasi otak tetap terjaga

    *Jelaskan bahwa tujuan resusitasi adalah menjaga sirkulasi darah yg membawa O2 tetap terjaga kelangsungannya karena oksigenasi jaringan dipengaruhi oleh DO2. Perjalanan O2 dari luar tubuh sampai digunakan di dalam tubuh melalui proses ventilasi,difusi dan perfusi. Difusi ditentukan oleh adanya perbedaan tekanan parsial O2.Yang bisa dilakukan penolong adalah manipulasi tekanan parsial O2 melalui manipulasi FiO2.

    *Jelaskan bahwa pemeliharaan jalan napas perlu dilakukan setelah pembukaan jalan napas.Jelaskan bahwa pemeliharaan jalan napas bisa dilakukan secara manual, dengan alat sederhana ataupun dengan alat bantu lanjut.Jelaskan juga bahwa dalam pemeliharaan jalan napas juga perlu dilakukan pemeriksaan sumbatan jalan napas oleh cairan / benda asing secara berkala menggunakan sapuan jari tangan.

    *Sudah jelas, lanjutkan ke slide berikutnya.

    *Jelaskan tentang alat2 suplementasi O2,dimulai dari adanya sumber oksigen, kanul hidung s/d venturi (sesuai urutan tampilan gambar).Jelaskan indikasi dan kegunaan masing2 alat suplementasi O2 (trmsk bhw utk kegawatan kardiopulmonal,yg digunakan adl alat yg dpt memberikan FiO2 tinggi).Jelaskan perbedaan antara parsial rebreathing mask dg non rebreathing mask.

    *Jelaskan bahwa setiap pemberian suplementasi O2 harus ada pemantauannya.Jelaskan bahwa pemantauan suplementasi O2 berdasarkan klinis, non invasif (pulse oxymetri) dan invasif (AGD).

    *Jelaskan indikasi OPA : pasien tdk sadar,tdk mampu manuver manual, napas spontan, tdk ada refleks muntah.Jelaskan cara pemilihan OPA : pangkal OPA pd sudut mulut, ujung OPA pd angulus mandibula.Jelaskan cara pemasangan OPA : lurus atau diputar.Jelaskan komplikasi OPA : sumbatan ~ ukuran OPA, trauma, laringospasme, muntah, aspirasi.

    *Jelaskan indikasi NPA : sadar/tdk sadar, napas spontan, ada refleks muntah, kesulitan dg OPA.Jelaskan KI NPA : fraktur wajah dan fraktur tulang dasar tengkorak.Jelaskan cara pemilihan NPA (ada gambar pd slide), cara pemasangan NPA (bevel menghadap lateral).Jelaskan komplikasi NPA : trauma, laringospasme, muntah, aspirasi, insersi intrakranial (pd fr. tlg wajah/tlg. dasar tengkorak)

    *Jelaskan bhw stlh jalan napas terbuka, pemberian ventilasi dasar dilakukan memakai bag valve mask (jelaskan bagian2nya, termasuk volume minimal reservoir adl 1600 ml).Jelaskan indikasi BVMJelaskan cara pemberian BVM : 1 / 2 org penolong, secara C dan E.

    *Jelaskan bhw untuk menjaga patensi jalan napas tingkat lanjut bisa dilakukan dengan intubasi ETT, LMA, Combitube.Jelaskan bahwa tindakan definitif dalam menjaga patensi jalan napas adl intubasi ETT, sedangkan LMA & Combitube adl alternatif.

    *Jelaskan pengertian intubasi endotrakea: memasukkan ETT ke dalam trakea melalui mulut.Jelaskan indikasi, kontra indikasi,kegunaan dan komplikasi endotrakea.

    *Jelaskan indikasi LMA : ketidakmampuan penolong memberikan ventilasi dg nafas-sungkup muka, henti napas, henti jantung.Jelaskan cara pemasangan LMA (sesuai gambar di slide).Jelaskan ttg Combitube (bagian2nya), indikasi Combitube (sama dg LMA).Jelaskan cara pemasangan Combitube.