lbm 6 sgd 11.docx

26
Kok saya mau kencing susah sekali Step 1 Terminal dribbling : kondisi dimana kencing sudah selesai tapi masi menetes Perasaan tdk puas setelah miksi Frequent : kencing sedikit-sedikit dan terus menerus <2jam Kencing terus menerus dengan volume tetap Straining : mengejan saat hendak miksi Nokturia : buang air kencing terlalu sering di malam hari frek : >2x Step 2 1. Mengapa pancaran urin saat miksi lemah dan tidak dapat miksi ? 2. Mengapa penderita merasa ada sisa urin stlh kencing dan merasa tdk puas ? 3. Mengapa pada penderita didapatkan nokturia ? 4. Mengapa pada anamnesis pemeriksaan didapatkan straining ? 5. Pada px fisik mengapa ditemukan massa di suprapubik ? 6. Mengapa penderita didapatkan frequent ? 7. Hubungan umur dengan keluhan yang dialami ? 8. Apa saja DDnya ? 9. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan DD ? 10. Mengapa dokter memutuskan melakukan kateterisasi dan px rectal toucher ? Step 3 1. Mengapa pancaran urin saat miksi lemah dan tidak dapat miksi ?

Upload: ndykahar

Post on 02-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sgd

TRANSCRIPT

Page 1: LBM 6 SGD 11.docx

Kok saya mau kencing susah sekali

Step 1

Terminal dribbling : kondisi dimana kencing sudah selesai tapi masi menetes

Perasaan tdk puas setelah miksi

Frequent : kencing sedikit-sedikit dan terus menerus <2jam

Kencing terus menerus dengan volume tetap

Straining : mengejan saat hendak miksi

Nokturia : buang air kencing terlalu sering di malam hari frek : >2x

Step 2

1. Mengapa pancaran urin saat miksi lemah dan tidak dapat miksi ?

2. Mengapa penderita merasa ada sisa urin stlh kencing dan merasa tdk puas ?

3. Mengapa pada penderita didapatkan nokturia ?

4. Mengapa pada anamnesis pemeriksaan didapatkan straining ?

5. Pada px fisik mengapa ditemukan massa di suprapubik ?

6. Mengapa penderita didapatkan frequent ?

7. Hubungan umur dengan keluhan yang dialami ?

8. Apa saja DDnya ?

9. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan DD ?

10. Mengapa dokter memutuskan melakukan kateterisasi dan px rectal toucher ?

Step 3

1. Mengapa pancaran urin saat miksi lemah dan tidak dapat miksi ?

Ada sumbatan pd bag distal saluran kemih parsial : miksi lemah , total :

tdk dapat miksi

Obstruksi krn pembesaran prostat urin yang di VU tdk dapat di salurkan

tdk bsa miksi . pada saat stad awal mengejan m. Detrussor , pd stad

lanjut m.detrussor tdk bsa mengkompensasi

Ada 3 hal :

o Supravesika : gangguan persarafan (gangg medspin ,

n.hypogastricus)

o Vesika : infeksi / obstruksi

o Infravesika : pembesaran prostat (prostatitis , BPH )

Ada gangguan di uretra : penyempitan di salurannya ,karena penyempitan

( BPH , prostatitis ) . pancaran urin lemah : uretra berkelok2 miksi saat

Page 2: LBM 6 SGD 11.docx

tiba dipenyempitan tek intra abdominal lbh tnggi pancaran besar ,

saat ke lumen yang besar menjadi kecil dan menetes .

Hiperplasia prostat hampir mengenai semua orang tua tetapi tidak semuanya disertai

dengan gejala-gejala klinik. Gejala klinis yang menonjol dan hiperplasia prostat adalah

sumbatan saluran kencing bagian bawah. Terjadinya gejala tersebut dapat disebabkan oleh

dua komponen, pertama adanya penekanan yang bersifat menetap pada uretra (komponen

statik) dimana terjadi peningkatan volume prostat yang pada akhirnya akan menekan uretra

pars prostatika dan mengakibatkan terjadinya hambatan aliran kencing. Kedua disebabkan

oleh peningkatan tonus kelenjar prostat yang diatur oleh sistem saraf otonom (komponen

dinamik) yang akhimya dapat meninggikan tekanan dan resistensi uretra, hal tersebut

selanjutnya menyebabkan terjadinya sumbatan aliran kencing.

2. Mengapa penderita merasa ada sisa urin stlh kencing dan merasa tdk puas ?

Ada BPH penyempitan lumen uretra urine tdk bisa keluar sdngkan di

VU masih ada urine

Miksi : vol 300cc tek intra abdomen meningkat m.pubococcygeus

relaksasi VU menurun m. Detrussor kontraksi uretra memendek

Pembesaran prostatVU menegang kontraksi m.detrussorm.detrussor

teregang urin menetes

Pembesaran prostatpenyempitan lumen uretra pars prostatikamenghambat aliran

urinepeningkatan tekanan intravesikalUntuk dapat mengeluarkan urinbuli-buli harus

berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan ituKontraksi yang terus-menerus ini

Page 3: LBM 6 SGD 11.docx

menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi,

terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli-buli. Fase penebalan otot detrusor ini disebut

fase kompensasi.

(buku basuki purnomo)

Kenapa merasa ada sisa :

Gejala iritasi biasanya lebih memberatkan pasien dibandingkan obstruksi. Gejala

iritasi timbul karena pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna pada akhir miksi atau

pembesaran prostat menyebabkan ransangan pada kandung kemih, sehingga kandung kemih

sering berkontraksi meskipun belum penuh. Bila terjadi dekompensasi akan terjadi retensi

urin sehingga urin masih berada dalam kandung kemih pada akhir miksi. Retensi urin kronik

menyebabkan refluk vesiko-ureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal.

Page 4: LBM 6 SGD 11.docx

http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/prostateenlargement/

3. Mengapa pada penderita didapatkan nokturia ?

Gangguan terjadi sepanjang hari , nokturia : gangguan saat periode tidur yang

dipengaruhi oleh faktor lain ( suhu )

Jika ada obstruksi gejala LUTS penyimpanan nokturia

Page 5: LBM 6 SGD 11.docx

?

Page 6: LBM 6 SGD 11.docx

4. Mengapa pada anamnesis pemeriksaan didapatkan straining ?

Pembesaran prostatmenekan lumen obstruksi jadi sempit tek

intra vesika meningkat ingin kencing mmbutuhkan kontraksi lbh kuat

mengejan

Pembesaran prostat menekan lumen uretra m . detrussor kontraksi

mengejan terus menerus payah dekompensasi retensio urin

5. Pada px fisik mengapa ditemukan massa di suprapubik ?

Uretra menyempit total aliran urin tdk bisa keluar menumpuk di VU

teraba membesar saat pemeriksaan

Adanya tumor / keganasan di VU atau prostat

6. Mengapa penderita didapatkan frequent ?

7. Hubungan umur dengan keluhan yang dialami ?

Page 7: LBM 6 SGD 11.docx

Umur tua kadar testosteron menurun , estrogen tetap penurunan

pembentukan sel baru apoptosis masih ada umur sel yang lama masi ada

pembesaran prostat

8. Apa saja DDnya ?

Ca prostat

o Etiologi : penyakit

o Gambaran klinis :saat

Nokturi

Kesulitan dalam memulai saat berkemih

Nyeri saat BAK

Retensi urin

Tdak puas saat berkemih

o Deteksi DD

PSA

USG

Rectal toucher

o Komplikasi :

Depresi (krn nokturi dan nyeri , perasaan tdk puas)

o Klasifikasi :

o Terapi setiap stadium

BPH

o Definisi : pertumbuhan berlebih dari sel prostat yang tdk ganas

o Etiologi : kadar DHT yang meningkat , proses penuaan

o Teori patogenesis :

DHT : jmlah reseptor androgen banyak replikasi sel lbh

banyak . pertumbuhan tergantung pd DHT

Keseimbangan estrogen dan testosteron , estrogen :

inhibisi / memacu sel di kelenjar prostat , sensitifitas dari

hormon androgen , menurunkan opotisis sel , stimulasi

SHBG

Interaksi stoma dan epitel : growth faktor mmpengaruhi sel

stroma dan epitel

Bekurangnya kematian sel prostat : berpoliferasi terus

menerus

Page 8: LBM 6 SGD 11.docx

Stem cell

Gelaja : obstruktif dan iritatif

Obstruktif : pancaran kencing lemah , terputus2 , terminal

dribbling , hesitancy , straining , retensio urin

Iritatif : nokturia , frek kencing terlalu sering , urgensi

Gambaran klinis

Saluran kemih bawah LUTS

Berdasarkan score IPSS(internasional prostat symtomp scoring) : ringan (0-7) ,

sedang(8-19), berat (20-35) beradasarkan keluhan miksi(0-5) , kualitas hidup(1-7)

Saluran kemih bagian atas

Jika ada nyeri pinggang , benjolan hidronefrosis

Adanya demam

Diluar sal kemih

Mengejan hemorroid , hernia ,teraba massa kistus akibat retensi urin

Derajat BPH :

Stadium 1 : ada obstruksi kandung kemih tapi masih bisa

mengeluarkan urin sampai habis

Stadium 2: ada retensi urin, tetapi kandung kemih mampu

mengeluarkan urin meski tidak sampai habis( tersisa 60cc)

Stadium 3: setiap BAK urin tersisa 150cc

Stadium 4: ada retensi urin total dan buli-buli penuh, urin

menetes secara periodik

Penatalaksanaan

Pembedahan :

TURP

Rectopubik / ekstra vesikal prostatektomi

Pada suprapubik / trans vesikel prostatektomi

Pada perianal : perianal prostatektomi

Berdasarkan IPSS

Page 9: LBM 6 SGD 11.docx

Ringan <8 : tidak diterapi apa2 hanya mengikuti dokter ( jangan mnahan kencing ,

tdk minum kopi dan alkohol )

Sedang (9-18) : medikamentosa , dinamis : penghambat reseptor adrenegik A .

statis : penghambat enzim 5alfa reduktase

Berat : pembedahan ( TURP)

Komplikasi :

Hidroureter

Batu

Hernia dan hemoroid : akibat mengejan

Prostatitis

Definisio BPH adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral prostat mengalami

hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah

o Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh

penambahan jumlah sel pembentuknya. Hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau hiperplasia fibromuskular. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secara histologi yang dominan adalah hyperplasia.

Etiologi1. Teori Hormonal

◦ Dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal, yaitu antara hormon testosteron dan hormon estrogen, karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa di perifer dengan pertolongan enzim aromatase, dimana sifat estrogen ini akan merangsang terjadinya hiperplasia pada stroma, sehingga timbul dugaan bahwa testosteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian estrogenlah yang berperan untuk perkembangan stroma. Kemungkinan lain ialah perubahan konsentrasi relatif testosteron dan estrogen akan menyebabkan produksi dan potensiasi faktor pertumbuhan lain yang dapat menyebabkan terjadinya pembesaran prostat.

◦ Dari berbagai percobaan dan penemuan klinis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa dalam keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi hormon androgen testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. Dengan makin bertambahnya usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis) yang akan menyebabkan penurunan yang progresif dari sekresi androgen. Hal ini mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat merangsang produksi hormon estrogen oleh sel sertoli. Dilihat dari fungsional histologis, prostat terdiri dari dua

Page 10: LBM 6 SGD 11.docx

bagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen dan bagian perifer yang tidak bereaksi terhadap estrogen.

2. Teori Growth Factor (faktor pertumbuhan)◦ Peranan dari growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.

Terdapat empat peptic growth factor yaitu; basic transforming growth factor, transforming 2, dan epidermal growthb1.

3. Teori Peningkatan Lama Hidup Sel-sel Prostat karena Berkuramgnya Sel yang Mati4. Teori Sel Stem (stem cell hypothesis)

◦ Seperti pada organ lain, prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang dewasa berada dalam keadaan keseimbangan “steady state”, antara pertumbuhan sel dan sel yang mati, keseimbangan ini disebabkan adanya kadar testosteron tertentu dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel stem sehingga dapat berproliferasi. Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambah sehingga terjadi proliferasi lebih cepat. Terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi atau proliferasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral prostat menjadi berlebihan.

5. Teori Dihydro Testosteron (DHT)◦ Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (90%) dan sebagian dari

kelenjar adrenal (10%) masuk dalam peredaran darah dan 98% akan terikat oleh globulin menjadi sex hormon binding globulin (SHBG). Sedang hanya 2% dalam keadaan testosteron bebas. Testosteron bebas inilah yang bisa masuk ke dalam “target cell” yaitu sel prostat melewati membran sel langsung masuk kedalam sitoplasma, di dalam sel, testosteron direduksi oleh enzim 5 alpha reductase menjadi 5 dyhidro testosteron yang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi “hormone receptor complex”. Kemudian “hormone receptor complex” ini mengalami transformasi reseptor, menjadi “nuclear receptor” yang masuk kedalam inti yang kemudian melekat pada chromatin dan menyebabkan transkripsi m-RNA. RNA ini akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar prostat.

6. Teori Reawakening◦ Mc Neal tahun 1978 menulis bahwa lesi pertama bukan pembesaran stroma pada

kelenjar periuretral (zone transisi) melainkan suatu mekanisme “glandular budding” kemudian bercabang yang menyebabkan timbulnya alveoli pada zona preprostatik. Persamaan epiteleal budding dan “glandular morphogenesis” yang terjadi pada embrio dengan perkembangan prostat ini, menimbulkan perkiraan adanya “reawakening” yaitu jaringan kembali seperti perkembangan pada masa tingkat embriologik, sehingga jaringan periuretral dapat tumbuh lebih cepat dari jaringan sekitarnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori reawakening of embryonic induction potential of prostatic stroma during adult hood.

◦ Selain teori-teori di atas masih banyak lagi teori yang menerangkan tentang penyebab terjadinya BPH seperti; teori tumor jinak, teori rasial dan faktor sosial, teori infeksi dari zat-zat yang belum diketahui, teori yang berhubungan dengan aktifitas hubungan seks, teori peningkatan kolesterol, dan Zn yang kesemuanya tersebut masih belum jelas hubungan sebab-akibatnya.

Page 11: LBM 6 SGD 11.docx

Patofisiologi

TheoryDihydrotest

osterone hypotesis Oestrogen-

testosteroneimbalanceStromal-

epithelialinteractionsReduced

cell deathStem cell

theory

Cause 5-

alpha reductase and

androgen receptors

Oestrogens

Testosterone

Epidermal growth

factor / fibroblast

growth factor

Transforming growth

faktor b

Oestrogens

Stem cells

EffectEpithe

lial and stromal

hyperplasia

Stromal hyperplasia

Epithelial and stromal

hyperplasia

Longevity of stroma

and epithelium

Proliferation of transit

cells

Page 12: LBM 6 SGD 11.docx

gejala klinis

Gejala obstruksi◦ Menunggu pada permulaan miksi◦ Pancaran miksi terputus-putus (intermitten)◦ Rasa tidak puas sehabis miksi◦ Urin menetes pada akhir miksi (terminal dribling)◦ Pancaran urin jadi lemah

Gejala iritasi ◦ Tidak dapat menahan kencing (urgensi)◦ Terbangun untuk kencing pada saat tidur malam hari (nocturia)◦ Nocturia (kencing di malam hari)akibat dari kandung kemih yang tidak kosong

penuh, jadi pada setiap beberapa jam tidak bisa menahan kencing, termasuk malam dan siang hari

◦ Bertambahnya frekuensi miksi◦ Nyeri pada waktu miksi (disuria)

http://www.iaui.or.id/ast/file/bph.pdf

TURP

TURP adalah singkatan dari transurethral resection of the prostate. Adalah suatu tindakan endoskopis pengurangan masa prostat (prostatektomi) dengan tujuan agar kencing dapat mengalir lancar. Pada operasi ini dilakukan dengan alat endoskopi yang dimasukkan kedalam urretra (penis). Pengerokan jaringan prostat dengan bantuan elektrokauter. Adapun jalannya operasi tersebut adalah:

pasien dalam kondisi terbius (umum ataupun regional) posisi terlentang dan kedua kaki di tekuk 90 derajad di lutut dan pinggul.

dilakukan penilaian kandung kencing dan prostat. dilakukan pengerokan prostat hingga seluruh lobus yang menyumbat dikerok. pembuangan sisa kerokan prostat. kontrol perdarahan.

Page 13: LBM 6 SGD 11.docx

Adapun hal yang perlu diperhatikan bahwa setiap operasi endoskopis harus dipersiapkan operasi terbuka (open). Tindakan operasi terbuka dilakukan jika terjadi penyulit selama operasi yang tak dapat ditangani secara endoskopis.

http://www.drugs.com/health-guide/enlarged-prostate-benign-prostatic-hyperplasia.html

Page 15: LBM 6 SGD 11.docx

Emergencies in urology, Marcus Hohenfellner dan Richard A. Santucci, 2007, Springer, Berlin

Ca prostat

DefinisiCarsinoma prostat atau kanker prostat adalah pertumbuhan dan pembelahan

sel khususnya sel pada jaringan prostat yang tidak normal/abnormal yang merupakan

kelainan atau suatu keganasan pada saluran perkemihan khususnya prostat pada

bagian lobus perifer sehingga timbul nodul-nodul yang dapat diraba.

Etiologi

Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca

prostat ; tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa karsinoma prostat erat

kaitannya dengan Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca

mamae adalah:

Page 16: LBM 6 SGD 11.docx

Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut. Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma

kelenjar prostat. Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga

menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.Patofisiologi :

Kanker mulai pada sel – sel, blok-blok bangunan yang membentuk jaringan-

jaringan. Jaringan-jaringan membentuk organ-organ tubuh. Secara normal, sel-sel

tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan

mereka. Ketika sel-sel menua mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat

mereka. Adakalanya proses yang teratur ini berjalan salah. Selsel baru terbentuk

ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka

seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang

disebut pertumbuhan atau kanker.

Gejala klinis

Gangguan pola perkemihan baik frekuensi, adanya desakan, nyeri,

disuria, nokturia akibat membesarnya ukuran kelenjar yang mendesak urethra.

Terjadinya obstruksi urethra mengganggu perkemihan, lama kelamaan

berkembang terjadinya anemi.

Kanker prostat adalah umum dan terutama mempengaruhi laki-laki lebih tua dari 65. Sekitar 90 persen pria didiagnosis dengan kanker prostat akan memiliki penyakit klinis lokal (kanker terbatas pada kelenjar prostat). Pendekatan pengobatan bervariasi menurut wilayah geografis dan oleh dokter khusus. Alasan untuk variasi ini tidak jelas dan tidak sangat terkait dengan tumor grade (Gleason skor) atau kadar PSA.

Kanker dimulai di sel, blok bangunan yang membentuk jaringan. Jaringan membentuk organ-organ tubuh.

Page 17: LBM 6 SGD 11.docx

Biasanya, sel-sel tumbuh dan membelah membentuk sel-sel baru ketika tubuh membutuhkan mereka. Ketika sel menjadi tua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.

Kadang-kadang, proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati ketika mereka seharusnya. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.

Tumor bisa jinak atau ganas:

Tumor jinak bukan kanker:

Tumor jinak jarang mengancam nyawa. Umumnya, tumor jinak dapat diangkat. Mereka biasanya tidak tumbuh kembali. Sel dari tumor jinak tidak menyerang jaringan sekitar mereka. Sel dari tumor jinak tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Tumor ganas adalah kanker:

Tumor ganas umumnya lebih serius daripada tumor jinak. Mereka mungkin mengancam nyawa.

Tumor-tumor ganas seringkali dapat diangkat. Tapi terkadang mereka tumbuh kembali. Sel-sel dari tumor ganas dapat menyerang dan merusak jaringan di dekatnya dan organ. Sel-sel dari tumor ganas dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sel-sel

kanker menyebar dengan memecah dari tumor (primer) asli dan memasuki aliran darah atau sistem limfatik. Menyerang sel-sel organ lain dan membentuk tumor baru yang merusak organ-organ ini. Penyebaran dari kanker disebut metastasis.

Ketika kanker menyebar prostat, kanker sering ditemukan pada kelenjar getah bening di dekatnya. Jika kanker telah mencapai node ini, juga mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening lainnya, tulang, atau organ lain.

Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor baru mempunyai jenis yang sama sel-sel abnormal dan nama yang sama dengan tumor primer. Sebagai contoh, jika kanker prostat menyebar ke tulang, sel-sel kanker di tulang sebenarnya sel-sel kanker prostat. Penyakit ini metastasis kanker prostat, bukan kanker tulang. Untuk alasan itu, diperlakukan sebagai kanker prostat, bukan kanker tulang. Dokter menyebut tumor baru "jauh" atau penyakit metastasis.

http://www.news-medical.net/health/Prostate-Cancer-%28Indonesian

%29.aspx

Definisi

merupakan gangguan pada prostat yang akut dan kronik sehingga sulit untuk

diobati. Akibat gangguan ini, seorang pria akan mengalami disfungsi ereksi karena

sakit. Dampak lebih jauhnya, gairah seksualnya juga akan menurun. Pria yang

menderita gangguan ini, pada saat ejakulasi akan merasakan sakit. Sedangkan

ejakulasinya berdarah.

Etiologi

Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih.

Page 18: LBM 6 SGD 11.docx

Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.

Gejala klinis

Infeksi prostat menyebabkan nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah.

Infeksi juga menyebabkan demam dan menggigil. Penderita menjadi sering berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, air kemihnya

mengandung darah. Infeksi bakteri bisa menyebar ke skrotum (kantung zakar) menyebabkan rasa nyeri yang

hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri. Karena nyeri, penderita juga mengalami impotensi.

++Pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Eamination (DRE)

1. Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus spingter ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan pada di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat.

2. Pada perabaan prostat harus diperhatikan :

◦ Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal)

◦ Adakah asimetris

◦ Adakah nodul pada prostate

◦ Apakah batas atas dapat diraba

◦ Sulcus medianus prostate

◦ Adakah krepitasi

3. Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul. Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu prostat akan teraba krepitasi.

4. Pemeriksaan fisik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria bagian atas kadang-kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pnielonefritis akan disertai sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang.

5. Vesica urinaria dapat teraba apabila sudah terjadi retensi total,

6. Daerah inguinal harus mulai diperhatikan untuk mengetahui adanya hernia.

Page 19: LBM 6 SGD 11.docx

7. Genitalia eksterna harus pula diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan sebab yang lain yang dapat menyebabkan gangguan miksi seperti batu di fossa navikularis atau uretra anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis, condiloma di daerah meatus.

8. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung kencing yang terisi penuh dan teraba masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan kadang terdapat nyeri tekan supra simfisis.

++pemeriksaan penunjang

TRUS ( ultrasonografi transrektal )dapat diketahui adanya area hipo-ekoik yang merupakan petanda adanya kanker prostat dan mengetahui adanya ekstensi tumor ke ekstrakapsuler

CT scan dan MRImenentukan luas ekstensi tumor ke ekstrakapsuler ataupun ke vesikula seminalis

Bone scanuntuk mencari metastasis hematogen pada tulang

Digital Rectal Exam (DRE).

Dengan cara memasukkan jari bersarung yang dilubrikasi (diberi pelincir) ke dalam rektum

untuk menilai ukuran, bentuk, simetri dan konsistensi prostat. Jika kelenjar prostat membesar tidak

rata dan keras, maka cenderung menjadi kanker.

Prostate Spesific Antigen (PSA).

Tes darah sederhana dilakukan untuk mengukur kadar PSA yaitu protein yang diproduksi

oleh prostat. Nilai PSA normal bervariasi sesuai usia dan ras. Umumnya, semakin tinggi kadar PSA,

semakin besar risiko kanker prostat. Pembesaran prostat benigna (jinak), infeksi saluran urin dan

radang prostat juga dapat menyebabkan kenaikan PSA. PSA Normal: usia 40-49 (kurang dari 2.5

µg/L), 50-59 (kurang dari 3 µg/L), 60-69 (kurang dari 4 µg/L).

9. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan DD ?

Kateter : mengetahui adanya residual urin , ada kekurangan : menambah

parah kerusakan . jarang digunakan ureflometer (cari gambar) :

mengukur lama dan pancarannya .

Rectal toucher : untuk mengetahui perbandingan pembesaran , melihat

konsistensi . biopsi (ca prostat)

Foto rongent : melihat adanya batu buli2 , ekstravasasi

USG : residual urin

PSA : n: 4 mg/ml , 4-10 : pembesaran jinak . >10 : keganasan

10. Mengapa dokter memutuskan melakukan kateterisasi dan px rectal toucher ?