studi_islaml kel_13_makalah (1).docx

Upload: fella

Post on 05-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    1/33

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    2/33

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta

    hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Salam danshalawat semoga tetap tercurahkan kepada asul kita asulullah !uhammad SAW, kepada

    sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir "aman. Semoga kita mendapat

    sya#a$atnya di %aumul kiyamah nanti, Amin.

    Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan kegigihan dan

    keikhlasannya telah membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa

    yang sebelumnya kami tidak ketahui pada materi ini. &uga tak lupa teman-teman seperjuangan

    yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

    !akalah ini kami buat dengan sedemikian mungkin dan jika ada kesalahan dalam penulisan

     pada makalah ini, kami mohon maa# dan berharap serta memohon saran serta kritikan dari

     pembaca demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat berman#aat

     bagi kita semua.

    'iputat, () !aret ()*+

      Penyusun

    2 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    3/33

    DAFTAR ISI

    Kaa

    Penganar........................................................................................................

    .........#

    !a"ar

    isi......................................................................................................................

    ......3

    BAB I P#$!AH%L%A$

    ' -atarBelakang..........................................................................................

    ................B %umusanMasalah.....................................................................................

    ................ /u0uanMakalah.........................................................................................

    ...............

    BAB II P#MBAHA&A$

    ' '0aran'0aran 2mat Islam Dalam Mema0ukan 2mat Islam Menghadapi

     /antangan ra

    4lo+alisasi................................................................................................

    ............................!B Islam dan

    KeIndonesiaan..........................................................................................

    .........11 /ipologi mas5arakat 5ang Islami, Modern dan +erkepri+adian

    Indonesia........................#$

    BAB III P#$%'%P

    ( | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    4/33

    ' Kesimpulan...............................................................................................

    .............3#

    !A)'A*

    P%&'AKA........................................................................................................33

    + | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    5/33

    P#$!AH%L%A$

    A Laar Belakangada 6aman 5ang ser+a modern ini pengaruhpengaruh dari

    agama sudah mulai memudar dalam kehidupan mas5arakat Indonesia.

    ri+adi 5ang +ersi&at keislaman sudah mulai ditinggalkan mas5arakat

    Indonesia, karena pengaruh rasionalisasi teknologi saat ini.*al inilah 5ang mengharuskan haluan pendekatan keislaman

    diru+ah dari 5ang kurang rasional men0adi pendekatan ilmiah, rasional

    tanpa harus lepas atau men5impang dari nilainilai dasar keislaman itu

    sendiri. *al ini dilakukan untuk mengem+alikan pengaruh agama Islam

    di mas5arakat.

    engem+alian keislaman ini adalah langkah a7al dalammengukuhkan pondasi keagamaan seseorang 5ang merupakan dasar

    dalam menghadapi modernisasi. /idak han5a itu kaum agama

    khususn5a Islam 0ua mempun5ai peran penting dalam kehidupan

    kenegaraan Indonesia 5ang multikultural ini. Kema0emukan sema8am

    ini harus 0uga diperkokoh se+agai 8iri khas dan nilainilai luhur 5ang

     0uga harus dihormati, +aik dalam +eragama maupun +ermas5arakat.

    B *umusan Masala-a. Mengetahui nilainilai a0aran Islam dalam mema0ukan

    kehidupan umat Islam mengadapi tantangan glo+alisasi.+. Mengetahui apa sa0a 5ang akan dihadapi umat Islam untuk

    tetap tegar mela7an arus glo+alisasi 5ang ada di Indonesia. 'ujuan Makala-

    Setelah terselesain5a makalah ini, kami +erharap makalah ini

    +erman&aat +agi semua pihak untuk dapat le+ih memahami dan

    menerapkan pri+adi 5ang +er7a7asan keislaman, kemodernan dan

    keindonesiaan.

    BAB II

    / | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    6/33

    P#MBAHA&A$

    A Ajaran0Ajaran %ma Islam !alam Memajukan %ma Islam

    Meng-ada1i 'anangan #ra lobalisasi

     ra 4lo+aloisasi

    ra dapat dita&sirkan 9masa, musim, kurun, atau pun,lingkup

    7aktu, atau masa tertentu.Misaln5a,satu a+ad,satu kurun,atau satu

    6aman.4lo+alisasi +erasal dari kata glo+al atau glo+e.4lo+e ialah +umi

    tempat hunian manusia,al-ardh.Kata glo+al sering diidenti;kasikan

    dengan kata internasional,5aitu hu+ungan antar +angsa atau antar

    negara (nations)1.Worldwide  +erasal dari kata world,5aitu dunia,disusul

    oleh the hereafter ,5akni akhirat.Maka dikenal dengan istilah dunia7i atau

    ukhra7i. amun glo+alisasi se8ara sederhana dapat ditun0ukan dalam

    +entuk perluasan skala, pengem+angan 7ila5ah, dan per8epatan

    pengaruh dan arus dan polapola interregional dalam interaksi sosial3.

    3 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    7/33

    1 ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani

    ress,1@,hal..

    #ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani

    ress,1@,hal..

    aid /eld dan Anthony !c 0re, The Global Tranformation Reder , !alden1 2lackwell Publisher 3td., ())),

    hal. .

    'hli ekonomi dan sosiologi Dr. ?alal 'min mengatakan, istilah ‘aulamah’ 

    glo+alisasi adalah +aru, namun &enomenan5a 8ukup lama.Ia +erkata,

    9maka kita memahami +ah7a glo+alisasi adalah pen5empitan 0arak

    se8ara 8epat antara mas5arakat manusia, +aik 5ang +erkaitan dengan

    perpindahan +arang, orang, modal, in&ormasi, pemikiran maupun nilai

    nilai. Sehingga tampak glo+alisasi +agi kita adalah sepertin5a mengiringi

    perkem+angan perada+an manusia. erkataan Dr. ?alal 'min di atas

    tampakn5a mengarah pada Ta’aulamah +ukan kepada

    ‘aulamah.Ta’aulamah adalah dampak atau pengaruh ‘aulamah

    (glo+alisasi) seperti kata ta’allum (+ela0ar) masdar (akar kata) dari ta’lim

    (menga0arApenga0aran).Karena pen5empitan 0arak seperti 5ang dikatakan

    Dr. ?alal merupakan dampak +agi glo+alisasi itu sendiri.

    Menurut 'nthon5 4iddens +ah7a se+agian aspek glo+alisasi

    diperde+atkan: +agaimana seharusn5a istilah itu dipahami apakah istilah

    itu+aru atau tidak dan apa konsekuensin5a. 'da pula 5ang memandang

    +ah7a glo+alisasi merupakan kelan0utan dari tren 5ang telah lama

    mapan, 5aitu li+erarisasi seperti dianut oleh kaum neoli+eral.>amun

    menurut aul %ust dan 4raham /hompson seperti dikutip oleh 4iddens

    +ah7a glo+alisasi merupakan kelan0utan &enomena ekonomi 5ang kini

    menu0u pada arah glo+al./etapi kedua pandangan di atas tidaklahmerepresentasikan glo+alisasi se8ara utuh mengingat 8akupann5a sangat

    luas dan mengge0ala ke dalam +er+agai sektor.4lo+alisasi pada

    ken5ataann5a +ukan han5a tentang saling ketergantungan ekonomi,

    tetapi tentang trans&ormasi ruang dan 7aktu 5ang +erskala luas dalam

    kehidupan kita!.

    4 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    8/33

     ?adi, glo+alisasi mengandung arti menghilangkan +atas+atas

    kenasionalan dalam +idang ekonomi (perdagangan) dan mem+iarkan

    sesuatu +e+as melintas dunia dan menem+us le=el internasional,

    sehingga teran8amlah nasi+ suatu +angsa atau negara.

     Ibid . hal. ((.

    4Anthony 0iddens, The Third Way, &akarta1 0ramedia, ())), hal. (.

    +%usu# 5ardhawi , Islam dan Globalisasi Dunia, &akarta1 Pustaka al-6autsar, tt. hal. ((.

    4lo+alisasi 0uga +isa +erarti eliminasi +atas+atas teritorial antara

    suatu +angsa dengan +angsa 5ang lain, antara tanah air 5ang satu

    dengan tanah air 5ang lain, antara ke+uda5aan 5ang satu dengan

    ke+uda5aan 5ang lain@.*al itu ter0adi dikarenakan adan5a perkem+angan

    se8ara pesat teknologi komunikasi, trans&ormasi, dan in&ormasi.ada

    tataran konsep, glo+alisasi tidak +ertentangan dengan Islam.Bahkan

    Islam se0alan dengan glo+alisasi karena Islam adalah uni=ersal dan

    9rahmatan lil ’alamin. 4lo+alisasi 0uga dapat +erarti arah perkem+angan

    atau ke8endrungan untuk men5atukan gerak serta hu+ungan hidup

    +angsa+angsa di dunia,di +er+agai +idang kehidupan,5ang didukung

    oleh sarana dan prasaranatertentu,terutama kema0uan teknologi

    in&ormasi,komunikasitransportasi,+ahkan ideologi.Maka dikenallah

    +e+erapa &aktor glo+al,seperti politilk glo+al,ekonomi glo+al,dankomunikasi glo+al$.

    >amun glo+alisasi 5ang ter0adi akhirakhir ini adalah glo+alisasi

    5ang le+ih merupakan konsep dan +eran0ak dari terminologi

    Barat.4lo+alisai pada 5ang terakhir ini, le+ih mengarah pada pemaksaan

    5 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    9/33

    hegemoni politik, ekonomi, sosial, dan +uda5a 'S kepada dunia,

    khususn5a dunia /imur atau dunia ketiga, dan le+ih khusus lagi dunia

    Islam.leh karena itu, dapat dikatakan +ah7a dalam konsep =ersi Barat,

    glo+alisasi +erarti 97esternisasi dunia. Konsep ini merupakan istilah

    santun +agi imperialisme ga5a +aru 5ang telah menanggalkan +a0u lama

    dan 8ara8ara kunon5a, untuk memainkan hegemoni +aru dengan

    pa5ung istilah 5ang lem+ut, 5akni 9glo+alisasi. eluang Dan /antangan

    Dalam Menghadapi 4lo+alisasi

    !emasuki abad 778 ini, dunia ditandai dengan pesatnya perkembangan dibidang

    komunikasi dan teknologi sehingga dunia telah menjadi komunitas global yang menyatu.

    Satu sama lain tak terpisahkan dan saling bergantung.

    9%usu# 5ardhawi, Ummat Islam menyongsong Abad 21 :;mmatan aina 5ornainro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani

    ress,1@,hal..

    (. Peluang =kspor

    =kspor membuka peluang pasar baru di luar negeri. 8ni tidak hanya berlaku bagi

     pengusaha-pengusaha besar, tetapi juga pengusaha kecil di pedesaan. !odal 

    *. Peluang Pasar 2ebas!asing-masing negara akan berlomba-lomba menaikkan mutu dan menurunkan harga

     produknya di pasar internasional. Produk yang paling murah dan bermutu akan paling

     banyak dibeli. 8ni menguntungkan bukan saja negara maju tetapi juga negara

     berkembang.

    Pembangunan 6esalinghubungan dan kesalingtergantungan antarnegara memungkinkan

    8ndonesia untuk meminta bantuan modal pembangunan dari negara lain.

    . !embuka 3apangan 6erja

    6 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    10/33

    0lobalisasi memungkinkan berbagai perusahaan mancanegara beroperasi di 8ndonesia

    sehingga dapat menambah kesempatan kerja. !enambah Pendapatan Negara Pajak dari

    inestasi asing dapat digunakan untuk membangun sarana dan prasarana masyarakat.

    !engurangi Pinjaman engan meningkatnya pendapatan negara, maka peminjaman

    modal kepada negara lain akan berkurang. Tantangan 0lobalisasi Pasar 2ebas %ang

    Timpang 2anyak negara yang melindungi produk ekspor negaranya dengan memberikan

    subsidi dan bea masuk yang tinggi. !asih banyak juga negara yang melarang negara lain

    untuk memberikan subsidi dan bea masuk untuk berbagai produk negaranya, namun di

    lain sisi mereka memberikan subsidi terhadap petani di negaranya. Terancamnya

    Perusahaan 6ecil engan modal yang besar, perusahaan multinasional dapat membangun

     pusat perbelanjaan yang mewah dan besar. engan jenis barang dan kualitas yang

    terjamin, serta ruangan yang nyaman, akan membuat masyarakat lebih senang berbelanja

    disana, sehingga mengancam pasar tradisional menjadi sepi pengunjung. Pelarian !odal

    Perusahaan multinasional sewaktu-waktu bisa memindahkan tepat operasi perusahaannya

    karena situasi politik yang tidak mendukung, banyak pungutan tidak resmi, pajak tinggi,dll, sehingga negara dapat kehilangan salah satu penyumbang pendapatan negaranya.

    Pengangguran Perpindahan tempat operasi suatu perusahaan internasional dapat

    menyebabkan para karyawannya kehilangan pekerjaan?.

    ?Ali/anapiah()**http:AAalimuhi.staC.ipdn.a8.idA7p

    8ontentAuploadsA#"11A"$A-2'>4./'>/'>4'>.4-B'-IS'SI.pd& 

    @. Terancamnya 6aum 2uruh

    Perusahaan multinasional yang hendak beroperasi di 8ndonesia seringkali menuntut

    syarat-syarat tertentu agar biaya produksinya rendah dan keuntungannya melimpah. Salah

    satunya adalah syarat upah buruh yang rendah sehingga dapat merugikan kaum buruh

    !enyikapi peluang tantangan globalisasi bidang ekonomi mengembangkan

    akses pasar mengupayakan peningkatan arus inestasi asing mengembangkan kerja sama

    teknik dan jasa ekonomi meningkatkan kualitas produk pengusaha kecil bidang politik 

    meningkatkan kesiapan dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas

    menegaskan politik luar negeri bebas akti# dan berorientasi pada kepentingan nasional

    meningkatkan solidaritas antar negara mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-

     bangsa menolak penjajahan memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, serta

    sarana dan prasarana umum. 2idang agama meningkatkan peran dan #ungsi lembaga-

    lembaga keagamaan meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaansistem pendidikan agama bidang sosial budaya mengembangkan dan membina

    kebudayaan nasional bangsa indonesia memberantas secara sistematis perdagangan dan

     penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang bidang pendidikan meningkatkan

    kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga kependidikan meningkatkan kualitas

    lembaga pendidikan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan meningkatkan disiplin

    nasional.

    78 | a g e

    http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdf

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    11/33

    0lobalisasi dapat pula dipandang sebagai sesuatu tantangan. alam konteks globalisasi

    sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimis, dimana memandang globalisasi

    sebagai suatau yang menantang. Sesuatu yang menantang mengandung makna bahwa

    sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan bebagai upaya dan strategi.

    0lobalisasi tidak bisaditolak atau dihindari, dia hadir seiring perkembangan peradabanmanusia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bleh karena itu, yang harus

    dilakukan adalah menghadapinya dengan seksama, turut serta memainkan peran dalam

    setiap tantangan dan peluang yang tersedia. Salah satu #aktor yang menentukan dalam

    daya saing suatu produk adalah mutu produk. !utu merupakan bagian isu kritis yang

    menantang dalam persaingan global. Tantangan lainnya dalam menghadapi pasar dan

     persaingan bebas adalah bagaimana menciptakan sektor pertanian dan industri yang

    e#isien, e#ekti#, dinamis, dan berkelanjutan. Penyebarluasan teknologi dan inoasi yang

    terkait dengan sistem produksi, packaging, serta pemasaran*).

    1"Ali/anapiah()**http:AAalimuhi.staC.ipdn.a8.idA7p

    8ontentAuploadsA#"11A"$A-2'>4./'>/'>4'>.4-B'-IS'SI.pd& 

    Dampak ositi& Dan >egati& 4lo+alisasi Bagi 2mat IslamDapak positi&n5a antara lain, in&ormasi dari +elahan dunia 5ang

     0auh dapat segera diletahui oleh manusia di+elahan dunia 5ang lain.Manusia dengan mudah +erkomunikasi, termasuk dapat dengan 8epat

    mengem+angkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga merata di

    seluruh dunia.Di samping dampak positi&, arus 4lo+alisasi 0ugamenim+ulkan dampak negati& 5ang sangat perlu mendapatkan perhatian.

    'dapun dampak negati&n5a antara lain, ledakan in&ormasi 5ang

    menguasai kehidupan manusia,5ang mengusai media in&ormasi, akan 0adi

    penentu mempengaruhi mas5arakat dunia. engaruh negati=e dari luar

    dengan leluasa masuk menusuk 0antung rumah tangga kita, dan

    mempengaruhi sendi kehidupan masingmasing keluarga. Kehidiupan

    manusia semakin didorong indi=idualistis, sangat menon0olkan hak

    indi=idun5a.Kehidupan +eragama han5a diam+il ritualn5a sa0a, dan agama

    han5a dipahami han5a untuk aspek indi=idual +elaka.Dengan demikian,

    arus glo+arisasi itu dapat mengan8am kehidupan apa+ila tidak 7aspada

    menghadapin5a.  Ajaran0Ajaran %ma Islam !alam Meng-ada1i lobalisasi

    77 | a g e

    http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdfhttp://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/PELUANG.TANTANGAN.GLOBALISASI.pdf

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    12/33

    Bagi 2mat Islam, menghadapi arus 4lo+alisasi ini merupakan

    tantangan, sekaligus se+agai peluang untuk dapat dengan 8erdas,

    s5ias5ah, dan trampil meman&aatkan untuk ?ihad ( +er0uang sungguh

    sungguh ) men5ampaikan aspekaspek a0aran Islam se+agai %ahmat

    -ilalamien, mem+erikan kese0ahteran +agi seluruh alam. Dalam

    menhhadapi tantangan arus 4lo+alisasi, umat Islam perlu giat

    memperkokoh Benteng dengan memperkuat &ondasi 'Eidah, S5ariah

    I+adah, 'maliah, dan 'khlaEul Karimah. Dengan &ondasi a0aran Islam ini

    ins5a'llah akan mempu men0adi ;lter dan pun5a da5a tangkal terhadap

    arus negati=e 4lo+alisasi atau arus popularitas 6aman. Dengan

    memahami dan mengha5ati serta mengamalkan a0aran Islam dengan

    +enar, akan mahir mengendalikan diri dan men5eleksi pengaruh arus

    4lo+alisasi, sehingga dapat selamat, dan 0usteru dapat meman&aatkann5a

    se+agai sarana dak7ah dan pengem+angan Islam di dunia 5ang le+ih

    luas.Dalam rangka untuk menguatkan umat menghadapi arus

    4lo+alisasi, maka perlu dipahami dan diha5ati a0aran 'llah S7t. Dalam

    kita+ullah 'l uran se+agai pedoman hidup manusia ini untuk

    menghadapi era glo+alisasi,antara lain :ertama, 2mat Islam harus memperkuat Iman dan 0uga harus memiliki

    Ilmu engetahuan 5ang luas, sehingga Ilmu dan /eknologi 5ang tum+uh

    dan +erkem+ang dilandasi oleh Iman 5ang kokoh, akan +arokah dan

    mam&aat +agi kehidupan perada+an manusia11.Kedua, 2mat dapat mengamalkan konsep hidum manusia dalam

    mempun5ai orientasi hidup 5ang 0elas +ahagia di akhirat, dengan

    mengupa5akan +er+uat +aik dan +ahagia se0ahtera di dunian5a.Be+uat

    ke+aikan pada sesama manusia dengan amal sholehn5a./idak mem+uat

    kerusakan di +umi1#.Ketiga, Memperkokoh %umah /angga Sakinah dengan landasan

    intaKasihSa5ang, mem+angun mas5arakat 5ang Marhammahor5atan

     /o55i+ah ( tentramdamai ), +erlandaskan /aa7un atau gotongro5ong.

    72 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    13/33

    Kesemuan5a itu saling men0aga, agar 0angan sampai dirin5a, keluargan5a,

    dan mas5arakatn5a, terperosok dalam neraka11.Keempat, Memperkokoh IstiEomah 2mat Islam pada

    pengetahuanpemahamanserta mengamalan a0aran Islam, sehingga

    +enar+enar MuttaEin (+ertaE7a) dan sampai akhir ha5at tetap dalam

    keadaan muslimin13.Dengan demikian itu, 2mat Islam akan tegar +erani menghadapi

    arus 4lo+alisasi, dan +ahkan dapat tampil dengan mahir menggguna

    Ilmuengetahuan G /eknologi se+agai sarana dan prasarana per0uangan

    dak7ah'mar makru& nahi mungkar, sehingga +erman&aat +agi

    kese0ahteraan kehidupan umat manusia di seluruh dunia.

    1" .S.'lMu0adallah (!$):1111.S 'loshos (#$):@@1#.S 't/ahrim () :13.S 'li Imron (3):1"#

    BIslam !an Keindonesiaan

      Keindonesiaan

    Dalam per0alananan %epu+lik Indonesia selama tahun, upa5a

    memadukan keindonesiaan dan keislaman sungguh menarik perhatian.

    enuh dengan dinamika dan masih terus mengalami proses.

    Se0ak se+elum pern5ataan kemerdekaan, hu+ungan agama (Islam) dan

    negara (Indonesia) men0adi masalah pelik. Itu terlihat kalau kita

    men5imak persidangan Badan en5elidik 2saha2saha ersiapan

    7( | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    14/33

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    15/33

    Maka, langkah pertama memadukan Indonesia dan Islam +erhasil

    dilakukan tokohtokoh Islam/erintegrasin5a antara pemikiran keislaman

    dan keindonesiaan diatas titik temu an8asila dalam kehidupan

    +ermas5arakat, +er+angsa dan +ernegara 5ang harmonis. /idak terdapat

    kesen0angan anatara keislaman dan keindonesiaan, antara Islam dengan

    an8asila, selaras dengan realitas sosial +uda5a +angsa Indonesia

    dengan 8iri utama, kema0emukan dan perkem+angan.

      Hubungan Islam !an Keindonesiaan!engiringi krisis ekonomi tahun *??9-*??> dan kekecewaan para mahasiswa dan

     berbagai elemen bangsa atas rapuhnya moralitas dan hegemoni struktural dan kultural yang

    cenderung bersi#at homogenisasi dan standardisasi regim Brde 2aru, 8ndonesia seolah-olah

    memasuki babak baru sejarah memperbaharui ke8ndonesiaan. C;mat 8slamD yang sudah

    majemuk sejak sangat lama secara orientasi keagamaan, budaya, bahasa, sosio-ekonomik,

    dan politik, pun bergerak lagi, memunculkan kemajemukan yang lebih terbuka dan okal di

    ranah publik.

    Sekarang, titik balik :turning point < sejarah itu sudah terlewatkan lebih dari sepuluh

    tahun, dan berbagai elemen masyarakat, termasuk yang menganggap diri mereka sebagai

     bagian dari umat 8slam, masih terus mencari makna 8slam di tengah ke8ndonesiaan, lokalisasi

    dan globalisasi1 bagaimana menjadi manusia !uslim :being Muslim

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    16/33

    merekonstruksi hubungan 8slam dan 6e8ndonesian yang bhineka itu tetap penting baik bagi

    sarjana maupun tenaga pendidikan, dan para pemimpin dan masyarakat luas.

      Keterk!t" I#$% N"tr De"'" H&&"'" I#$% D" I"*"e#!

    Agama :8slam< merupakan bidang yang dapat dibedakan dengan keindonesiaan dan

    kebudayaannya, tetapi tidak dapat dipisahkan. Agama :8slam< bernilai mutlak, tidak berubah

    karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkanperaturan indonesia, sekalipun berdasarkan

    agama dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. !enurut Tau#ik 

    Abdullah memang benar 8slam sudah datang ke 8ndonesia :Nusantara-pen< sejak abad

     pertama /ijriah atau abad ke-9 atau > !asehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur 

    Tengah di pelabuhan-pelabuhan. 2arulah 8slam masuk secara besar-besaran dan mempunyai

    kekuatan politik pada abad ke-* dengan berdirinya kerajaan Samudera Pasai*@

    .

    !enurut A"yumardi A"ra, penerimaan mereka terhadap 8slam lebih tepat disebut

    CAdhesiD daripada C6onersiD. !enurut 0us ur, 8slamisasi baru benar-benar terjadi pada

    abad ke-* ! dengan terbentuknya komunitas 8slam di ujung utara Sumatera. Secara

     berturut-turut, 8slam telah menyebar di pantai barat !alaka, pantai timur kalimantan, bagian

    utara Sulawesi, pulau utara !aluku, dan pantai utara &awa.

    *@Eajar6urniantohttp:AAdo8uments.tipsAdo7nloadAlinkAkeislamandan

    keindonesiaan!!!"$1aa333113@&!11a&!i,diakses pada # Mei #"1,0am 11.3"

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    17/33

    ua kekayaan manusia yang paling utama ialah akal dan budi atau yang la"im disebut

     pikiran dan perasaan. i satu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah

    memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan

    hidup makhluk yang lain. ari si#at tuntutan itu ada yang berupa tuntutan jasmani dan ada

     pula tuntutan rohani. i sisi lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya

    manusia yang sampai kapan pun tidak akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. 'ipta, karsa

    dan rasa pada manusia sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya berusaha

    menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi hajat hidupnyaF baik yang bersi#at jasmani

    maupun rohani. ari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan. &adi kebudayaan

    hakikatnya tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.

    Agama :8slam< dan budaya yang ada di nusantara memiliki wilayahnya sendiri-sendiri,

    tetapi pada saat yang sama berhubungan secara tumpang tindih. emikianlah agama dan

     budaya. emikianpun budaya yang merupakan kreasi dan ranah kehidupan manusia. 8a tentu

     bukan agama dan tidak bisa ditempatkan sebagai agama. Namun independensi masing-

    masing agama dan budaya ini tidak menutup kemungkinan bagi mani#estasi kehidupan

     beragama dalam bentuk budaya. Artinya, agama sebagai aturan normati# tentu bukan budaya.

    Tetapi pelaksanaan dan pengamalannya, dalam arti, penerapan aturan ke dalam realitas, tentu

    membutuhkan kebudayaan. *4

    *4Eajar6urniantohttp:AAdo8uments.tipsAdo7nloadAlinkAkeislamandan

    keindonesiaan!!!"$1aa333113@&!11a&!i,diakses pada # Mei #"1,0am 11.3"

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    18/33

     perlu dibedakan dengan 8slam di Nusantara. 8slam Nusantara adalah corak keislaman yang

    khas Nusantara.. engan demikian, 8slam Nusantara adalah corak keislaman yang terbentuk 

    oleh Pribumisasi 8slam, sementara Pribumisasi 8slam merupakan mekanisme islamisasi yang

    khas di Nusantara. engan pendekatan preskripti# ini, 8slam Nusantara akhirnya perlu

    dibedakan dengan C8slam ArabD yang merupakan corak khas 8slam di Arab.

    Pendekatan kedua, dekskripti#. alam pendekatan ini, 8slam di Nusantara tersebar 

    di berbagai wilayah geo-kultural yang beragam dan akhirnya membentuk pola 8slamisasi dan

    corak keislaman yang beragam. 8slam di Aceh bisa menjadi konstitusi Negara karena sejak 

    awal 8slam berkembang dari komunitas cultural hingga menjadi institusi kekuasaan. /al ini

    yang berbeda dengan !inangkabau yang tidak memungkinkan hegemoni 8slam sebab sejak 

    awal terdapat hukum adat !inang yang mengakar di masyarakat. i wilayah 0oa dan &awa

    situasinya hampir serupa, dimana tradisi mistik bertemu dengan tasawu#, sehingga 8slam dan

    mistik lokal bisa berdampingan di dalam struktur kekuasaan. Tentu jawa yang dimaksud

    adalah jawa pedalaman, bukan jawa pesisir. Sebab jawa pesisir telah melahirkan corak 

    keislaman su#istik yang memusat tidak di dalam kerajaan, melainkan pesantren. !elalui

     pendekatan deskripti# ini, menandaskan keragaman 8slam, sehingga upaya menciptakan

    homogenisasi kultur 8slam yang dilakukan oleh kaum #undamentalis, tentu bertentangan

    dengan realitas keislaman itu sendiri.

    8slam nusantara sendiri yang memiliki unsur keindonesian saling memiliki keterkaitan

    yang simbiosis dan saling melengkapi antar keduanya. Sebelum 8slam datang, di 8ndonesia

    sudah memiliki peraturan dan ciri khasnya tersendiri. 2aru setelah 8slam datang ke indonesia,

    8slam tidak menghilangkan budaya yang ada dan tidak menghilangkan total segala tatanan

    yang sudah terbentuk di 8ndonesia tetapi 8slam ikut membaur dan menciptakan perpaduan

    yang sempurna antar tatanan lokal dan 8slam.

    Pada konteks selanjutnya, akan tercipta pola-pola keberagamaan :8slam< yang sesuai

    dengan konteks lokalnya, dalam wujud G8slam Pribumi$. G8slam Pribumi$ justru memberi

    keanekaragaman interpretasi dalam praktik kehidupan beragama :8slam< di setiap wilayah

    yang berbeda-beda. engan demikian, 8slam tidak lagi dipandang secara tunggal, melainkan

     beraneka ragam. Bleh karenanya, 8slam 8ndonesia tidak kalah 8slamnya dengan Arab Saudi,

    8ran, Sudan, Pakistan, dan negeri muslim lainnya. Atau dengan kata lain, pribumisasi 8slam

    merupakan gagasan yang menandai suatu bentuk 8slam 8ndonesia, di mana keberislaman

    75 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    19/33

    secara inheren telah melekat dengan keindonesiaan.

    E%+t Or!e"t#! Ie*$*'!# H&&"'" I#$% " Ke!"*"e#!",

    Pert%- .I#$%!/t!*" Ye#- I"*"e#!"!/t!*" N*

    !enurut kerangka hubungan 8slam dan ke8ndonesian, setidaknya ada

    empat orientasi ideologis di tengah masyarakat 8ndonesia kontemporer.

    Pert% , mereka yang berkeyakinan 8slam itu satu dan 8ndonesia itu satu. i antara

    mereka, ada yang berpendapat 8slam dan 8ndonesia adalah dua identitas yang bertentangan,

    dan tidak ada persinggungan atau kesesuaian antara keduanya. 2agi kelompok-kelompok 

    seperti i!but Tahrir   :/T

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    20/33

    kolonial 2elanda, termasuk melalui ordonansi-ordonansi seperti peradilan agama,

     perkawinan, pendidikan, guru, sekolah liar, yang menghambat perkembangan 8slam di

     Nusantara.

      8ndonesia bagi mereka sekedar tempat dimana syariat 8slam dan khila#ah sebagaimana

    yang mereka pahami harus ditegakkan.!ereka menolak ;; @4, Pancasila, emokrasi,

     partai politik sekuler, dengan landasan keyakinan 8slam sebagai ideologi satu-satunya yang

    tidak bisa digandengkan apalagi dinomorduakan dengan kebudayaan.2agi mereka, 8slam

    tidak bisa mengikuti perkembangan "aman dan tempat.Haman dan tempatlah yang wajib

    mengikuti 8slam. C2ukan dengan membuat interpretasi baru mengenai 8slam agar sesuai

    dengan keadaan masyarakat,..karena di sana terdapat masyarakat yang rusak dan hendak 

    diperbaiki dengan suatu ideologi :mabda< secara in"ilabi :reolusionera+hani, #afahim $i%but Tahrir &edisi #u’tamadah'(  ter0. (?akarta:

    *i6+ut /ahrirIndonesia, #""), hal.11. Muhamad Ali, “Hizbut Tahrir Indonesia” (the Party of 

    Liberation Indonesia). Editor(s): Henry Schwarz. Blackwell.  Blackwell Encyclopedia of Postcolonial Studies,

    akan diterbitkan 2012.

    Ke&, .I#$% F!r#t- I"*"e#! Se*"

    Sebagai orientasi ideologis kedua, ada kelompok yang terlibat dalam proses demokratisasi di

    8ndonesia, yang memperjuangkan 8slam sebagai sistem yang komprehensi# namun dalam

    28 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    21/33

    konteks 8ndonesia yang majemuk secara budaya, agama, dan ideologi. Partai-partai politik 

    C8slamisDseperti Partai 6eadilan Sejahtera :P6S..!ereka setuju dengan toleransi beragama dalam bidang-bidang sosial, ekonomi, dan

     politik, bukan pada persoalan aIidah dan ibadah.!elalui politik sebagai dakwah, mreka berusaha

    menyebarkan 8slam sebagai rahmatan lil#alamin$2agi mereka, pendidikan :tarbiyah< 8slam yang

    komprehensi# : Islam %afah< dan anti sistem  &ahiliyyah  tidak menjadikan C8ndonesiaD dan

    kebhinekaan sebagai sumber nilai yang konstrukti# bagi 8slam dan keber8slaman. Program utama

    mereka, adalah 8slamisasi 8ndonesia, bukan 8ndonesianisasi, lokalisasi, atau diersi#ikasi 8slam.*?

    !ereka mem#ormulasikan nilai-nilai moral yang 8slamseperti keadilan dan kesejahteraan,

    namun mena#sirkannya dalam kerangka 8slam sebagai jawaban : Islam hu'a al#

    hal 

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    22/33

    !ereka pun membiasakan pemakaian istilah-istilah Arab, seperti i)h'an  dan a)h'at,

     siyasah, i"tisad, hi!b, musyara)ah,maisyah, murabbi, mutarabbi, hala"ah, dan usrah$ Terhadap

    #ormalisasi syariat 8slam, P6S melakukan perjuangan bertahap1 mereka melakukan dialog

    dengan kelompok-kelompok lain, termasuk non-!uslim mengenai konsep dan esensi  syariah1

    menegakkan keadilan dan kesejahteraan. Secara prinsip, P6S mengakui eksistensi penganut

    agama-agama lain sebagai ahlu dhimmah, dan memisikan jaminan kebebasan beragama dan

    hak-hak sipil mereka, seperti dicontohkan Piagam !adinah.()

    alam hal penekanan dan strategi, P6S berbeda dengan /T81 P6S mengakui dan ikut

     proses demokrasi, menjadi partai politik, dan melakukan kompromi-kompromi pragmatis demi

    tercapainya tujuan 8slamisasi itu. Sementara /T8 bergerak di luar proses politik,

    menegasikankeabsahan sistem demokrasi, pemilihan umum, dan konstitusi serta peraturan-

     peraturan yang dihasilkannya. 2agi P6S, ada hubungan 8slam dan ke8ndonesiaan1.8ndonesia

    adalah bangsa besar dan majemuk dimana umat 8slam menjadi bagian paling utama dan berhak 

    memimpinnya. Namun demikian, baik /T8 maupun P6S, pada prinsipnya menempatkan  Islami+

    umma first and formost$  !ereka tidak menganjurkan kekerasan #isik, menolak terorisme,

    meskipun mereka kerap melakukan demonstrasi damai menyuarakan kepedulian mereka

    terhadap isu-isu global

    #" -ihat. Jon Mahmudi, 9Islamising Indonesia: the %ise o& ?emaah /ar+i5ah and the

    rosperous ?usti8e art5 (KS), tesis h.D,.

    22 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    23/33

    Ket!', .F*r%$!#t! I#$% N*- S&#t"t!e I#$% 3 I"*"e#!- Ye#

    Brientasi ideologis ketiga, ada kelompok yang menyebut diri mereka Cprogresi#D,

    termasuk mereka yang mengusung ide-ide liberalisme, pluralisme, dan sekulerisme, dalam

     pengertian yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai substansi 8slam. 2agi mereka, 8slam,

    ke8ndonesian, dan progresi#itas saling mendukung.2agi mereka, yang mengambil rujukan

     pada berbagai sumber baik klasik, pertengahan maupun modern, !uslim dan non-!uslim,

    8slam memiliki nilai-nilai uniersal dan nilai-nilai partikular.!ereka lebih mengutamakan

    nilai-nilai uniersal itu, seperti keadilan, persamaan hak, kesejahteraan, kesetaraan.

    2agi kalangan progresi#, nilai-nilai yang uniersal bisa diterapkan dalam konteks

    8ndonesia, dan setiap nilai uniersal dengan sendirinya adalah 8slami, tanpa harus diberi

    label 8slam. Nilai-nilai 8slam bagi mereka bersumber dari Al-5ur$an, Sunnah, dan sejarah

    serta dari tokoh-tokoh "aman dan tempat yang terus berkembang, memberikan tempat

    terhormat bagi akal pikiran yang kritis terhadap sumber-sumber itu.!ereka menolak 

    teokrasi, mempromosikan ide-ide demokrasi, hak-hak minoritasnon-!uslim dan !uslim,

    hak-hak perempuan, dan kebebasan berpikir.(*

    2agi sebagian kalangan mereka, seperti yang tergabung dalam &aringan 8slam 3iberal

    :&83e7 Jork

    G &ord: &ord 2ni=ersit5 ress, 1$) '+d MoEsith 4ha6ali, ed., I/tihad Islam

    .iberal: U*a"a #erumusan )eberagamaan 0ang Dinamis (?akarta: ener+it

     ?aringan Islam -i+eral, #""!) Muhamad 'li, 9the %ise o& -i+eral Islam >et7ork

    (?I-) in ontemporar5 Indonesia,  Amerian 1ournal of Islami ,oial ,ienes(

    ##,1, #""!, hal.1#@

    2( | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    24/33

    Pendidikan karakter bangsa bagi kalangan progresi# lebih merupakan penerjemahan

    nilai-nilai 8slam dan agama-agama yang bersi#at uniersal seperti keadilan, persamaan hak 

    manusia, perdamaian, kasih sayang, dan kemajuan.6arena 8ndonesia sudah majemuk, maka

    8slam tidak bisa tidak kecuali berwajah majemuk, atau multi-kultural.umat.8slam.Sebagian

    mereka, 8ndonesia meskipun beragama, tidak memiliki sejarah Negara agama. 

    2aginya, dan bagi penulis dan akti#is progresi# lainnya, ke8slaman dan

    6eindonesian :dan bahkan kemanusiaan yang lebih luas dan global< tidak bisa dipisahkan,

    seperti telah dirumuskan 6iai Ahmad SiddiI, yang sering dikutip Abdurrahman Wahid

    dalam ungkapan Cu)hu''ah Islamiyah, u)hu''ah 'ataniyyah, dan u)hu''ah

    basyariyyah. i akhir kesimpulan modul ini, penulis menutup dengan kalimat Ckaum

    !uslim di 8ndonesia berkewajibab untuk menerima 8ndonesia sebagai sebuah Negara-

     bangsa yang terdiri dari kelompok-kelompok agama yang berbeda.D(( .!enurut salah satu

    rujukan tulisan ini, C8slam tidak dapat dipisahkan dari kebangsaan, identitas orang 8slam

    yang 8ndonesia dan orang 8ndonesia yang 8slam.D(

    i sini pendidikan karakter bangsa, meski tidak secara eksplisit, berarti

     pendidikan yang berorientasi kemajemukan, dan bagi umat 8slam, pendidikannya adalah

     pendidikan kemajemukan yang dilandasi nilai-nilai uniersal 8slam, bukan semata-mata

    simbol-simbol dan bentuk-bentuk lahiriyah keagamaan.

    Kee%+t, .I#$%!/t!*" Ye#- I"*"e#!"!/t!*" Ye#

    Brientasi ideologis keempat, dianggap CmainstreamD, yaitu Nahdlatul ;lama dan

    !uhammadiyah, dan masyarakat yang berkembang dari tradisi madrasah, pesantren, dan

    8A8N :termasuk ;8N dan STA8N< dan PTA8 lainnya.

    ##Ihsan 'liFau6i, 9Kaum Muslim di Indonesia se+agai Bagian dari Ummah  dan Bangsa,

    hal.1$3.

    #3 'hmad Sued5, 9Keislaman dan Keindonesiaan /ak Bisa Dipisahkan, )om*as, 1@ ?uli #""@,

    dalam Ihsan 'liFau6i, hal. 1$31$

    2+ | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    25/33

    6elompok CmainstreamD di 8ndonesia yang sering disebut CmoderatD itu memiliki jasa yang

     besar dalam pembentukan karakter masyarakat!uslim dan bangsa 8ndonesia.

    umusan !uhammadiyah tahun *?4? Cmenegakkan dan menjunjung tinggi agama 8slam

    sehingga terwujud masyarakat 8slam yan sebenar-benarnyaD, menunjukkan tujuan ormas ini yang

    tidak berorientasi pada politik kekuasaan, tapi pada masyarakat. Secara umum, !uhammadiyah

    menjaga keseimbangan antara puri#ikasi aIidah dan dinamisasi mu$amalah, keuniersalan 8slam

    dan partikularitas budaya lokal, sambil terus menitikberatkan isi dan misi dakwah dan

     pendidikan yang berpegang pada amar maruf nahi mun)ar, yang CmoderatD, Ctidak radikalD,

    Cmembela bangsaD, Cmempertahankan Pancasila, ;; @4, 2hineka Tunggal 8ka, dan Negara

    6esatuan epublik 8ndonesia :N68

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    26/33

    !uslim maupun dengan non-!uslim. i tengah bermunculannya ormas-ormas dan

    komunitas-komunitas sosial keagamaan baru setelah *??>, !uhammadiyah dituntut melakukan

    reposisi identitas dan perjuangannya.!isalnya, !uhammadiyah dituntut menjaga jarak dari

    radikalisme agama, sambil terus meneguhkan dirinya sebagai agen 8slam moderat. Secara lebih

    strategis !uhammadiyah harus menghadapi tantangan pluralisme, spiritualisme, demokratisasi,

    gerakan #ormalisasi syariat 8slam, terorisme global dan regional, kekerasan atas nama agama,

    liberalisasi 8slam, dan sebagainya.(4

    6emudian, Nahdlatul ;lama, yang dianggap mewakili tradisionalisme 8slam karena lahir dari

    kalangan ulama pesantren, mengemban isi dan misi keislaman yang berada di tengah-tengah

    dalam pengertian melestarikan teologi  Ahlussunnah 'al&amaah  yang akomodati# terhadap

     budaya lokal, dibandingkan dengan !uhammadiyah yang lebih puritanistik.

    Perjalanan N; sejak awal hingga sekarang bersi#at kompleks dan dinamis, meskipun terus

    dianggap sebagai wakil 8slam tradisionalis yang moderat. Secara khusus, N; lahir sebagai

    respons terhadap dua peristiwa besar1 penghapusan khali#ah oleh Turki dan serbuan kaum

    Wahabi ke !ekkah. N; lahir untuk mempertahankan tata cara ibadah keagamaan yang dikecam

    Wahabi ketika itu seperti berkaitan dengan kuburan, "iarah, doa tahlil, kepercayaan kepada para

    wali, dan semacamnya. N; juga harus hadir untuk menjaga ma"hab Ahlussunnah wal-jama$ah

    dan ma"hab #iIih Sya#i$i yang sudah dianut banyak ulama dan pesantren di &awa khususnya. N;

     pun harus memperbanyak pondok-pondok, madrasah-madrasah, mesjid, langgar, seperti halnya

    mengurus anak yatim dan #akir miskin, serta memajukan urusan pertanian.

    #!-ihat perde+atan hal ini di Mukhaer G >ur 'hmad (eds.), #uhammadi"ah #en/em*ut 

    2erubahan: Tafsir 6aru Geraan ,osial-7onomi-2oliti (?akarta: ener+it Buku Kompas

    G S/I 'hmad Dahlan ?akarta, #""!).

    23 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    27/33

     

    Seperti terbaca dalam lambangnya, !uslimat N; meneladani metode dakwah

    Wali Songo atau Wali sembilan yang damai dan bijaksana tanpa kekerasan. !uslimat N;

    melaksanakan berbagai program dan kegiatan sosial, keagamaan, dan kebudayaan,

    khususnya yang terkait dengan pengembangan kaum perempuan N; dan umat 8slam pada

    umumnya.

    engan demikian, keislaman dan ke8ndonesian bagi !uhammadiyah dan

     Nahdlatul ;lama tidak bisa dipisahkan, keduanya saling melengkapi dan menyokong,

    karena kedua ormas ini lahir di &awa yang kemudian merebak ke seluruh daerah di nusantara

    dan bahkan ke luar negeri. Pendidikan 8slam yang mereka kembangkan cukup berbeda

    dalam hal penekanan dan strateginya, namun orientasi keagamaan mereka tidak 

    menegasikan ke8ndonesian. 6eindonesian yang mereka bayangkan adalah paham

    kebangsaan yang memiliki nilai instrinsik positi# dan konstrukti# bagi kehidupan umat 8slam

    yang relati# homogen di satu sisi :Sunni dan Sya#ii< tapi tetap bisa berdialog dengan

    kelompok lain seperti Syiah dan ma"hab-ma"hab lainnya, dan bahkan dalam banyak 

    kesempatan juga dengan agama-agama lain baik di 8ndonesia dan maupun di manca Negara.

    !aka, ketika banyak orang mereka menyuarakan dan mengadakan program

     pendidikan karakter, mereka sudah memiliki paradigma dan program konkrit, meskipun

    terus melakukan pembaharuan-pembaharuan. N; dan !uhammadiyah telah dan terus

     berjasa membangun karaketer umat 8slam dan karakter bangsa, juga dalam hubungannya

    dengan penganut-penganut agama lain dan bangsa-bangsa lain pula. ari paparan empat

    orientasi keagamaan dan isi pendidikan karakter yang mereka perjuangkan diatas, penulis

    menawarkan beberapa pemikiran hubungan yang dinamis antara ke8slaman dan

    ke8ndonesiaan dalam rangka pendidikan karakter bangsa. !eskipun mereka berbeda,

    mereka umumnya memperhatikan pendidikan. &ika pendidikan karakter diartikan sebagai

     pendidikan a)hla",  atau pendidikan kepribadian :tarbiyah sya)hshiyyah

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    28/33

    .'i1ologi Masyaraka Islam yang modern

      'i1ologiada dasarn5a mas5arakat Islami adalah sistem sosial 5ang tum+uh

    dan +erkem+ang ataupun ditum+uhkan menurut nilai

    nilai(=alues),akidahakidah(prin8iples),dan normanorma 5ang

    Islami.Dengan ka5a lain,manusia dengan 8ara hidup dan

    +erkehidupann5a harus menurut a0aran islam.Dilahat dari sudut +uda5a

    (tamaddun) dan sikap hidup (perada+an 8i=ili6ation),5ang meliputi

    8ara.rasa,dan karsa(da5a pikir kreati&,sentimental,keinginan,dan

    aspirasin5a),mas5arakat itu dinamakan mas5arakat Islami 0ika 8ara

    +erpikir,8ara mengendalikan sentiment dan menum+uhkan

    kem+angkan8ita8ita dan tu0uann5a +erdasarkan a0aran Islam,+aik

    lahirlah maupun +atiniah.Dilihat dari intensitas dan e&ekti=itas

    pengaha5atan dan pengalaman a0aran Islam,kehidupan mas5arakat Islam

    itu mengenal gradasi atau peringkat,5akni: peringkat taEEi5ah,peringkat

    a0adi5ah,dan peringkat Ei5an.#

    Mas5arakat Islami dengan peringkat taEi55ah adalah tingkat 5ang le+ih

    tinggi,karena pada mas5arakat taEi55ah itu a0aran islam +erperan

    sepenehn5a se+agai a8uan dan pedoman hidup.-ahann5a +egitu su+ur

    untuk tum+uhn5a kehidupan 5ang islami, ter+uka sepenuhn5a dengan

    penuh keimanan dan ketak7aan untuk mengha5ati (internalisasi) a0aran

    a0aran islam. ?ika a0aran islam itu di i+aratkan se+agai 8urahan hu0an,

    maka mas5arakat ta8i""ah merupakan lahan 5ang tipe tanahn5a 8ukup

    mesra men5erap a0arana0aran islam.#@

    ada mas5arakat a/adi"b, tipe tanah lahan itu tidak +egitu ter+uka

    untuk menerima dan men5erap a0aran islam, meskipun disanasini

    terdapat +agian+agian 5ang poriporin5a masih ter+uka untuk men5erap

    agama islam.ada mas5arakat 8i"’an, si&atn5a sudah mutlak menolak,

    25 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    29/33

    seperti lahan dengan tanah padas 5ang li8in dan tak sedikit pun ada lagi

    si&at a+sor+sin5a terhadap a0aran agama islam.#$

    #ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*. 1@. Umat Islam Dalam Globalisasi. ?akarta:4ema Insani

    ress.*al:!!#@ I+id.hal:!#$I+id.hal:!@

    Sementara mas5arakat ta8i""ah  menerima a0aran islam se8ara

    men5eluruh dan sepenuhn5a, om*letel"( aa9ah  Bahkan men0adikan

    a0aran islam se+agai dasar ;lasa&at dan ideologi untuk semua dimensi

    kehidupann5a, +aik kehidupan sosial politik, sosial ekonomi, maupun

    sosial +uda5a.>amun, pada mas5arakat a/adi"b, disana sini

    kehidupann5a masih +er+aur dengan nilainilai dan prinsipprinsip lain

    5ang +elum tentu sesuai dengan a0aran islam. Sedangkan pada

    ms5arakat 8i"’an , total +er+eda dengan nilainilai dan a0aran islam.#

    Kearah tipe mana suatu mas5arakat akan tum+uh dan +erkem+ang,

    tergantung pada kemungkinankemungkinan dan pras5aratn5a. Jakni,

    antara lain :a). internal , 5akni potensi dari dalam mas5arakat sendiri.

    +). eksternal, 5akni &aktor&aktor peluang 5ang +erupa &aktor pendukung

    dan &aktor pengham+at dari luar. 3"

    Mempermasalahkan pras5arat (a) adalah mengingat perkem+angan

    dunia masa kini, terutama perkem+angan iptek dan mana0emen,

    termasuk komunikasi. otensi mas5arakat islam itu memerlukan

    ke8anggihan iptek, keterampilan mana0emen, +ahkan 0uga potensi

    modal, +aik modal spiritual maupun modal material. /anpa mnguasai

    iptek, +ukan han5a pengetahuan agama, umat dan mas5arakat islam tak

    mungkin mempertahankan eksitensi dan identitasn5a, apalagiuntuk

    mengem+angkan dirin5a sesuai dengan perkem+angan glo+al de7asa ini

    dan 5ang akan dating. /anpa menguasai &ungsi&ungsi mana0emen, +aik

    teoritis maupun praktis, umat atau mas5arakat islam tidak akan men0adi

    26 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    30/33

    +arisan 5ang teratur dan terti+, teren8ana dan kompak, apalagi untuk

    terkondisi dengan +aik. /anpa modalmodal spiritual dan material 5ang

    8ukup, setiap mana0emen akan kurang terdukung untuk mendapat

    peningkatan dan kema0uan31

    #I+id.hal:!@3" I+id.hal:!31I+id.hal:"

    leh karena itulah maka generasi penerus dan pem+angun

    mas5arakat islam harus di+ekali dengan iptek 5ang islami, +aik se8ara

    epismologis dan aksiologis. Mas5arakat islam 0uga harus di+ekali dengan

    penengetahuan dan keterampilan mana0emen, dengan organisasi dan

    administrasi 5ang +aik, +ahkan harus memiliki kemandirian untuk

    mem+entuk &aktor&aktor modaln5a sendiri, +aik spiritual maupun

    material.3#

    2ntuk mengkondisikan tiga pras5arat itu, perlu ker0a sama terpadu

    antara (a) potensi mana0emen 5ang mempun5ai 7e7enang dan 7i+a7a,

    (+) potensi ulama dan 8endekia7an muslim, (8) potensi harta7an

    derma7an &aghni"a'. ?uga, 5ag tak kurang pentingn5a, doa dari semua

    pihak, terutama kalangan 5ang lemah. 'papun pada unsurunsur

    mas5arakat umat itu, posisi mana 5ang dpilihn5a untuk +er&ungsi dan

    +erperan apakah se+agai umat, se+agai ulama, se+agai aghni"a, atau

    posisi dan &ungsi 8ampuran.adapokon5a, masingmasing harus

    +erpartisipasi, akti&, dan tidak sekedar penonton 5ang menumpang padake+erhasilan dan mengelak dari risko ketidak+eruntungan per0uangan

    umat.33

    4enerasi penerus dan pem+angun umat serta msa5arakat islam itu

     0uga harus 0eli mempela0ari masa lampau umat, 0eli memantau dan

    (8 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    31/33

    mnge=aluasi situasi masa kini, dan 0eli melihat dan mngantisipasi masa

    depan dengan tatapan 0auh ke masa 5ang akan dating. Ini tentu 0uga

    dengan peren8anaan konseptual strategis.

    Dalam konteks pem+angunan mas5arakat, generasi umatpem+angunan itu harus men0adi generasi 6amann5a, dalam arti

    dipengaruhi oleh 6amann5a, sekaligus mereka5asa mas5arakat

    6amann5a.4enerasi umat itu harus di+angun, tetapi sekaligus turt akti& 

    mem+angun.4enerasi umat itu harus mampu +erperan se+agai

    sutradara tetapi 0uga sekaligus se+agai aktor.2ntuk kesemua peran ini,

    perlu dipenuhi tiga pras5arat 5ang telah dipaparkan diatas, 5akni

    kemampuan iptek, kemampuan mana0erial, dan kemampuan modalspiritual serta material. ?uga perlu didukung +ersama serta digotong

    ro5ongkan oleh semau potensi umara, ulama,aghni"adan dhua&a.

    3# I+id.hal:!33 I+id.hal:"

    Dan ini memerlukan metoda pendekatan. Kema0uan dan kemunduran

    dalam mengkondisikan keterpaduan antara potensipotensi itu, dan 0uga

    kema0uan dan kemunduran dalam mengandalkan pras5arat 5ang dimiliki,

    akan mementukan tipe mas5arakat islami 5ang akan lahir dan ter+entuk.

      !imensi

    Se+agaiman keadaan mas5arakat umumn5a, ataupun satu +angsa,

    atau suatu kelompok sosial adalah satu s5stem, satu entitas, satu

    ke+ulatan, 5ang terdiri dari +e+erapa su+sisten, +e+erapa komponatau

    unsur, dan dise+ut 0uga +e+erapa dimensi atau matra, 5ang satu sama

    lain +ertalian erat, +ahkan saling mempengaruhi. Mas5arakat 5ang

    +eragama islam itu 0uga mempun5ai +e+erapa dimensi 5ang harus dilihat

    (7 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    32/33

    sekaligus se8ara glo+al. /atapi, dalam +e+erapa hal, ia 0uga harus dilihat

    se8ara satu persatu, dimensi per dimensi.3

    1. Dimensi Manusianya

    Mengenai dimensi manusia ini, 5ang dilihat ialah populasin5a, +aik

    se8ara kuantitas maupn kualitas, +aik +o+ot ;sik maupun +o+ot mentak

    spiritual. Dalam hal ini dilihat kedalman pengetahuan agama: keimanan,

    ketak7aan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta

    nilainilai sosial 5ang mengitarin5a, 5ang +ersi&at menun0ang dan

    menghalang pertum+uhan serta perkem+angan untuk men0adi umat

    islam 5ang +aik.3!

    2. Dimensi Lingkungan

    Dlam hal ini, umat islam itu dilihat menurut lingkungann5a 5ang

    meliputi mas5arakat manusia lain 5ang ada disekitarn5a, serta alam

    tempat ia +erkediaman, hidup, dan +erkehidupan seharihari, harus

    diperhitungkan &aktor&aktor sosial dan alam 5ang mungkin

    mempengaruhi dirin5a, +aik 5ang si&atn5a positi& maupun negati=e.

    *arus diteliti, aspek kehidupann5a 5ang mana pengaruh itu+erlangsung.'pakah terhadap &aktor ;sik atau terhadap &aktor rohaniah,

    spiritual, misaln5a perkem+angan mental religiositasn5a3.

    3I+id.hal:13! I+id.hal:#3I+id.hal:#

    P#$%'%P

    A Kesim1ulan4lo+alisasi merupakan eliminasi +atas+atas teritorial antara

    suatu +angsa dengan +angsa 5ang lain, antara tanah air 5ang satu

    dengan tanah air 5ang lain, antara ke+uda5aan 5ang satu dengan

    ke+uda5aan 5ang lain 5ang ada di Indonesia .*al itu ter0adi dikarenakan

    adan5a perkem+angan se8ara pesat teknologi komunikasi, trans&ormasi,

    (2 | a g e

  • 8/15/2019 STUDI_ISLAML kel_13_MAKALAH (1).docx

    33/33

    dan in&ormasi. 2mat Islam khususn5a harus siap mela7an arus

    glo+alisasi 5ang semakin kuat ini dengan +erpegang tegung pada Islam

    dan pan8asila 5ang merupakan dasar keindonesiaan karena keduan5a

    +er0alan +eriringan.ada tataran konsep, glo+alisasi tidak +ertentangan

    dengan Islam.Bahkan Islam se0alan dengan glo+alisasi karena Islam

    adalah uni=ersal dan 9rahmatan lil ’alamin.

    !A)'A* P%&'AKA

    Feillard, 'ndrNe. 1. !U ;is-