menkes 1.docx

42
STEP 1 TERMINOLOGI 1. Top Management : jenjang yang paling tinggi bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas organisasi yang dipimpinnya. 2. Manajemen : proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Manajemen kesehatan : suatu kegiatan untuk mengatur petugas kesehatan atau non kesehatan dalam meningkatkan kesehatan melalui program kesehatan. Didalam nya tetap menerapkan manajemen secara umum dalam pelayanan kesehatan, hanya objeknya berupa sistem kesehatan masyarakat. STEP II MENENTUKAN MASALAH 1. Apakah puskesmas itu? Apa sajakah tujuan dan fungsi puskesmas? 2. Sebutkan fungsi dari manajemen kesehatan! 3. Sebutkan tingkatan dari manajemen kesehatan! 4. Bagaimana langkah-langkah manajemen kesehatan? 5. Bagaimana peran dan tugas dokter gigi di puskesmas? Manajemen Kesehatan | 1

Upload: dyah-kurnia-aulia

Post on 29-Nov-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan tutorial

TRANSCRIPT

Page 1: Menkes 1.docx

STEP 1 TERMINOLOGI

1. Top Management : jenjang yang paling tinggi bertugas merencanakan

kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya

perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas organisasi yang

dipimpinnya.

2. Manajemen : proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan

memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Manajemen kesehatan : suatu kegiatan untuk mengatur petugas kesehatan

atau non kesehatan dalam meningkatkan kesehatan melalui program

kesehatan. Didalam nya tetap menerapkan manajemen secara umum dalam

pelayanan kesehatan, hanya objeknya berupa sistem kesehatan masyarakat.

STEP II MENENTUKAN MASALAH

1. Apakah puskesmas itu? Apa sajakah tujuan dan fungsi puskesmas?

2. Sebutkan fungsi dari manajemen kesehatan!

3. Sebutkan tingkatan dari manajemen kesehatan!

4. Bagaimana langkah-langkah manajemen kesehatan?

5. Bagaimana peran dan tugas dokter gigi di puskesmas?

STEP III MENGANALISA MASALAH

1. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan

dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang

tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu.

Tujuan puskesmas :

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality

of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan

dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang

dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu

Manajemen Kesehatan | 1

Page 2: Menkes 1.docx

peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan

menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)

Meningkatkan kesadaran masyarakat agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya

Memberikan informasi kesehatan

Fungsi puskesmas :

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

• Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah

kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan

Kesehatan

• Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya

• Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Berupaya agar seluruh elemen masyarakat:

• Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri

dan masyarakat untuk hidup sehat

• Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk pembiayaan

• Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan

program kesehatan

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan

a. Pelayanan kesehatan perorangan

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

2. Fungsi Manajemen Kesehatan

• Planning : proses menentukan tujuan dan tugas-tugas yang harus

dilakukan untuk mencapainya.

Manajemen Kesehatan | 2

Page 3: Menkes 1.docx

• Organizing : proses memberikan tugas-tugas, alokasi sumberdaya, dan

aktivitas mengkoordinasi tugas-tugas untuk mencapai tujuan

• Actuating : proses menumbuhkan antusiasme dan pengarahan usaha-usaha

yang dilakukan sdm untuk mencapai tujuan.

• Controlling : proses mengukur kinerja dan pengambilan tindakan untuk

memastikan bahwa hasil-hasil tertentu dapat dicapai.

• Efisiensi dan efektifitas

• Menjaga keseimbangan tujuan dan sasaran dari program kerja

3. Tingkatan Manajemen

• TOP MANAGER

Membuat dan menentukan tujuan jangka panjang, kebijakan,

strategi, misi dan visi.

• MIDDLE MANAGER

Bertanggung jawab terhadap beberapa unit kerja dan melaksanakan

rencana secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan yang lebih atas.

• FIRST-LINE MANAGER

Mengarahkan dan mendukung pekerjaan karyawan bukan manajer,

membuat keputusan operasi jangka pendek.

Manajemen Kesehatan | 3

TOP MANAGEMENT

MIDDLE MANAGEMENT

FIRST-LINE MANAGEMENT

NON MANAGERIAL PERSONEL

Page 4: Menkes 1.docx

• NON-MANAGERIAL PERSONNEL

Karyawan yang menggunakan technical skill untuk melaksanakan

berbagai pekerjaan.

4. Langkah manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Terdiri atas 6 langkah penting yaitu :

1.Analisis situasi, Dari analisis situasi akan dihasilkan berbagai macam

data yang terdiri dari berbagai aspek ,

- Aspek epidemiologis

- Aspek demografis

- Aspek geografis

- Aspek sosial ekonomi

- Aspek organisasi pelayanan

2.Identifikasi masalah

3.Prioritas masalah

4.Menetapkan tujuan

5.Alternatif pemecahan masalah

6.Rencana kerja (plan of action)

Sisi positif dan negatif dari sebuah kegiatan perencanaan, beberapa jenis

perencanaan, proses perencanaan, serta hambatan dalam melakukan kegiatan

perencanaan.

a) Sisi positif:

(1) membantu melihat masa depan

(2) koordinasi semakin baik

(3) mengurangi ketidakpastian

(4) lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya

b) Sisi negatif:

(1) waktu dan tenaga ekstra

(2) penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan

ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya

Manajemen Kesehatan | 4

Page 5: Menkes 1.docx

Macam – macam perencanaan :

a) Perencanaan Strategis

Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis. Rencana strategis ditujukan untuk

mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemen

puncak.

b) Perencanaan Taktis

Rencana taktis diturunkan dari misi dan rencana strategis. Rencana taktis

ditujukan untuk mencapai tujuan taktis yang merupakan bagian tertentu dari

rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan aksi, dan biasanya

ditetapkan oleh menajemen menengah.

c) Rencana Operasional

Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana operasional

lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan banyak melibatkan

manajemen tingkat bawah.

d) Perencanaan Situasional (kontijensi)

Merupakan perencanaan yang mencakup perencanaan alternatif jika kejadian

situasional muncul.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang

pimpinan untuk menggabungkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki.

Langkah-langkah yang diperlukan meliputi:

1) penetapan struktur organisasi dengan pembagian tugas

2) pengaturan hak dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerjasama

secara efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

3. Penggerakan Pelaksanaan (Actuating)

Penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.

Manajemen Kesehatan | 5

Page 6: Menkes 1.docx

Oleh karena itu manajer mengarahkan dan menggerakkan dan

mengarahkan semua sumberdaya (manusia dan bukan manusia) untuk mencapai

tujuan yang telah disepakati.

4. Pengendalian dan pengawasan (Controlling)

Pengawasan (controlling) adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan

menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan) yang

diberikan.

Pengendalian adalah pengawasan yang mempunyai wewenang untuk

melakukan tindak turun tangan, atau pengendalian adalah pengawasan yang

dilanjutkan dengan tindakan koreksi.

• Type of controls;

1. Preliminary control; dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan

memastikan apa yg telah diatur sesuai dgn yang diharapkan.

2. Steering control; dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.

3. Post action control; dilakukan setelah kegiatan selesai dijalankan.

Aspek-aspek yang diawasi selama program kesehatan di lapangan adalah:

• Keterampilan kader melakukan penimbangan program kesehatan

• Membuat pencatatan program kesehatan

• Membuat pelaporan program kesehatan

5. Tugas Dokter Gigi di puskesmas

1. Harus mengerti permasalahan umum (program kesehatan gigi)

2. Mengkoordinir, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di

puskesmas

3. Mengkoordianasi, menggerakkan perawat gigi melaksanakan pelayanan

asuhan

4. Membimbing, mengawasi perawat gigi

5. Bertanggung jawab pencatatan dan pelaporan serta monitoring

pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Manajemen Kesehatan | 6

Page 7: Menkes 1.docx

Dokter gigi sebagai TOP MANAGEMENT

1. Membuat perencanaan puskesmas

2. Mangatur pelayanan puskesmas

3. Menggerakkan pegawai sesuai tugas pokoknya

4. Mengevaluasi kinerja puskesmas

5. Menggalang kerja sama pelayanan puskesmas

6. Salah satu contoh program kesehatan puskesmas

Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada

murid-murid sekolah, antara lain melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) dalam pemberian fluor guna mencegah atau mengurangi karies gigi atau

penyakit gigi lainnya.

Lebih rincinya ada beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan

melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ini, yaitu :

1. Kumur-kumur dengan larutan fluor.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan lapisan gigi yang lebih tahan terhadap

serangan asam. Asam merupakan hasil akhir dari sisa-sisa makanan terutama

yang mengandung karbohidrat. Dengan lapisan email yang lebih tahan

terhadap asam, diharapkan tidak akan cepat terjadi lubang pada gigi (karies).

2. Sikat gigi Kepada setiap siswa/i diberikan pasta Fluocaril pada saat kegiatan ini

berlangsung.

Kegiatan ini dilakukan di tempat khusus yang sudah disediakan sekolah dan

sebaiknya dilengkapi juga dengan cermin, sehingga mereka dapat melihat

sendiri pada saat mereka menyikat gigi. Cara sikat gigi yang baik dan benar

diajarkan oleh perawat yang bertugas di lokasi sekolah tersebut. Untuk menguji

apakah siswa/i telah menyikat gigi dengan bersih diberikan suatu larutan

(disclosing solution) yang berwarna merah. Jika masih banyak sisa-sisa

makanan/lapisan plak yang menempel akan terlihat banyak bagian gigi (email)

yang berwarna merah. Kepada siswa/i yang belum menyikat giginya dengan

bersih dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan menyikat gigi ini. Dengan cara

tersebut diharapkan setiap siswa/i mempunyai pengalaman dan latihan untuk

Manajemen Kesehatan | 7

Page 8: Menkes 1.docx

mengetahui berapa lama seseorang harus menyikat gigi sampai bersih betul.

Kegiatan sikat gigi bersama ini dapat dilakukan beberapa kali dalam satu

bulan.

3. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut

Pada siswa/i TK dan SD diberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut

dengan cara menggunakan buku pegangan yang bisa didapat dari Yayasan

Kesehatan Gigi Indonesia. Buku-buku tersebut telah disusun berdasarkan

urutan kelasnya yaitu buku I untuk kelas I dan seterusnya sampai buku VI dan

dilengkapi dengan buku kerjanya masing-masing.

STEP IV MAPPING

STEP V LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi manajemen2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tingkatan manajemen3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan langkah-langkah

manajemen4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran dokter gigi di

puskesmas5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan program kesehatan

puskesmas

Manajemen Kesehatan | 8

Manajemen Kesehatan

Tingkatan Manajemen

Peran Dokter Gigi

Langkah-langkah

Manajemen

Program Kesehatan

Page 9: Menkes 1.docx

STEP VI BELAJAR MANDIRI

STEP VII SINTESA DAN UJI INFORMASI

LO. 1 FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena

fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lain. Fungsi perencanaan

merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada

fungsi perencanaan, tidak mungkin fungsi manajemen lain dapat dilaksanakan

dengan baik. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara

menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan

melakukan dan kapan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan terhadap

proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama yaitu perumusan

strategi dan penerapan strategi. Pada bagian perumusan strategi akan ditetapkan

tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Dibagian penerapan srategi akan ditentukaan

upaya untuk mencapai tujuan. Perumusan strategi biasanya dikerjakan oleh

pimpinan puncak suatu organisasi sedang implementasinya dikerjakan

sepenuhnya oloh para manajer operasional dan dikoordinasi oleh manajer

menegah ( Notoatmodjo, 2003 ).

Manfaat sebuah perencanaan

Ada beberapa manfaat yang diperoleh oleh staf dan pimpinan jika

organisasi memiliki sebuah perencanaan. Mereka akan mengetahui:

1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya.

2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.

3. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan uraian tugasnya.

4. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.

5. Bentu dan standar pengawasan yang akan dilakukan.

Manajemen Kesehatan | 9

Page 10: Menkes 1.docx

Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga

mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi

pengorgenisasian, seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan

yang bukan manusia) akan diatur penggunaanya secara efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.agar dapat melaksanakan fungsi

pengorganisasian dengan baik, seorang manajer harus memahami berbagai prinsip

pengorganisasian ( Notoatmodjo, 2003 ).

Manfaat pengorganisasian

Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan dapat

mengetahui:

1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, tugas pokok staf

prosedur kerja merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian,

digunakan sebagai panduan kinerja staf.

2. Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi staf atau anggota

sebuah organisasi. Hubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi.

3. Pendelegasian wewenang. Manajer atau pimpinan organisasi akan

melimpahkan wewenang kepada staf sesuai dengan tugas-tugas pokok

yang diberikan kepada mereka.

4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf

dan pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal

mingkin untuk membantu staf, baik secara individu maupun kelompok

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan ( Notoatmodjo, 2003 ).

Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi)

Fungsi manajemen ini merupaka fungsi penggerak semua kegiatan

program (ditetapkan pada fungsi pengorganisasian ) untuk mencapai tujuan

program (dirumuskan dalam fungsi perencanaan). Oleh karena itu fungsi

manajemen lebih menekankan bagaimana manajer mengarahkan dan

menggerakkan dan mengarahkan semua sumberdaya (manusia dan bukan

manusia) untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Untuk menggerakkan dan

Manajemen Kesehatan | 10

Page 11: Menkes 1.docx

mengarahkan sumberdaya manusia dalam organisasi , perana kepemimpinan,

motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar staf merupakan hal pokok yang

perlu mendapat perhatian para manajer organisasi ( Notoatmodjo, 2003 ).

Pengawasan dan Pengendalian

Fungsi pengawasan dan pengendalian merupaka fungsi yang terakhir dari

manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen

lainya, terutama dengan fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengawasan dan

pengendalian standart keberhasilan program yang dituangkan dalam bentuk target,

prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah

dicapai atau yang mampu dikerjakan dengan staf. Jika ada kesenjangan atau

penyimpangan yang terjadi harus segera diatasi. Penyimpangannya harus dapat

dideteksi secara dini, dicegah, dikendalikan atau dikurangi oleh pimpinan. Fungsi

pengawasan dan pengendalian bertujuan agar penggunaan sumberdaya dapat lebih

diefisienkan dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih

diefektifkan ( Notoatmodjo, 2003 ).

LO. II TINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN

Manajemen Kesehatan | 11

TOP MANAGEMENT

MIDDLE MANAGEMENT

FIRST LINE MANAGEMENT

Page 12: Menkes 1.docx

1. Manajemen Puncak (Top Managemen)

Terdiri atas kelompok yang relatif kecil,yang bertanggung jawab atas

manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan

operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya.

Keahlian yang harus dimiliki para manajer tingkat puncak adalah

konseptual,artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk

dilaksanakan oleh tingkat manajer di bawahnya. Sebutan khusus untuk

manajemen puncak adalah Direktur Utama,Presiden Direktur ,dan lain

sebagainya. Top Manajemen disini biasanya dikenal dengan manajer pada

tingkat perencanaan strategis (Handoko,T. Hani. 1995 ).

2. Manajemen Menengah (Middle Managemen)

Yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan di dalam organisasi.Manager

menengah mengarahkan kegiatan manager lain,juga mengarahkan kegiatan-

kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.Manajer disini harus

memiliki keahlian interpersonal/ manusiawi,artinya keahlian untuk

berkomunikasi,bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer disini juga

bertanggung jawab melaksanakn rencana dan memastikan tercapainya suatu

tujuan. Contohnya : Kepala bagian yang membawahi kepala seksi,kepala

divisi dan lain sebagainya.Manajer di middle managemen bisa juga dikatakan

manajer pada tingkat pengendalian manajemen (Handoko,T. Hani. 1995 ).

3. Manajemen lini pertama (first line management)

Yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi,di mana

seseorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,dan mereja tidak

membawahi manajer yang lain melainkan memimpin dan mengawasi tenaga-

tenaga operasional,dan mereka betugas untuk menyelesaikan rencana-rencana

yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi.Pada tingkatan ini

juga memiliki keahlian tekhnis,artinya keahlian yang mencakup

prosedur,tekhnik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.Misalnya

mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik,pengawas tekhnik suatu

bagian riset dan lain sebagainya. Bisa dikatakan juga bahwa manajer pada

first line management merupakan manajer pada tingkat pengendalian

operasional (Handoko,T. Hani. 1995 ).

Manajemen Kesehatan | 12

Page 13: Menkes 1.docx

KETERAMPILAN YANG DIMILIKI MANAGER

Top

Management

Konseptual Skill

Middle

Management

Human Skill

First Line

Management

Technical Skill

Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam

organisasi, akan semakin dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan

semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi semakin dituntut

mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan

manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan

antara manusia.

Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer

harus mempunyai pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi

yang dipimpinnya, antara lain ; merumuskan visi, misi dan strategi organisasi,

serta kebijakan untuk merealisasikannya.

Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk

bekerjasama dengan orang lain, yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif,

memotivasi staf sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif.

Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan, metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan

tugas-tugas organisasi.

Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer

membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.

Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)

Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk

membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuanorganisasi. Gagasan atau ide

serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana

Manajemen Kesehatan | 13

Page 14: Menkes 1.docx

kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide

menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses

perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga

meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)

Selain kemampuan konsepsional, manajerjuga perlu dilengkapi dengan

keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,

yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus

selalu diciptakan oleh manajer terhadapbawahan yang dipimpinnya. Dengan

komunikasi yang persuasif, bersahabat,dan kebapakan akan membuat karyawan

merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.

Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,

menengah, maupun bawah. Keterampilan teknis (technical skill), keterampilan ini

pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.

Keterampilan teknis ini merupakan kemampuanuntuk menjalankan suatu

pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki

mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

3. Keterampilan Teknis (technical)

Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah

keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan

bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini

merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya

menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai

bunga dan keterampilan teknis yang lain.

CONTOH TINGKATAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS

1. Kepala puskesmas as TOP MANAGEMENT

2. MIDDLE MANAGEMENT

Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala

puskesmas dalam pengelolaan:

Data dan informasi

Perencanaan dan penilaian

Manajemen Kesehatan | 14

Page 15: Menkes 1.docx

Keuangan

Umum dan kepegawaian

Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:

Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap

UKBM

Upaya kesehatan perorangan.

Jaringan pelayanan puskesmas:

Unit puskesmas pembantu

Unit puskesmas keliling

Unit bidan di desa/komunitas

LO. III LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN

1. Perencanaan

Dari keempat rangkaian fungsi manajemen tersebut, perencanaan merupakan

fungsi yang terpenting karena awal dan arah dari proses manajemen Puskesmas

secara keseluruhan. Perencanaan program kesehatan erdiri dari lima langkah

penting yakni:

1. Menjelaskan berbagai masalah

Untuk dapat menjelaskan masalah program kesehatan diperlukan upaya

analisis situasi. Sasaran analisis situasi adalah berbagai aspek penting

pelaksanaan program kesehatan di berbagai wilayah Puskesmas. Dari analisis

situasi akan dihasilkan berbagai macam data yang terdiri dari berbagai aspek.

o Aspek epidemiologis yakni kelompok penduduk sasaran (who) yang

menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi.

o Aspek demografis berdasarkan kelompok umur.

o Aspek geografis semua informasi karakteristik wilayah yang dapat

mempengaruhi masalah tersebut.

o Aspek sosial ekonomi adlah pendapatan, tingkat pendidikan, norma sosial,

dan sistem kepercayaan masyarakat.

o Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader,

keterampilan, persediaan vaksin, alat KB, dsb.

Manajemen Kesehatan | 15

Page 16: Menkes 1.docx

2. Menentukan prioritas masalah

Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf,

dana, dan mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan

dasar untuk menentukan tujuan.

3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan

Contoh tujuan program kesehatan:

• Menurunkan angka karies

• Mengintensifkan program kesehatan khusunya di bidang kesehatan gigi dan

mulut di wilayah binaan.

• Mengkaji hambatan dan kendala

Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program

kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang bersumber dari

masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor lainnya.

• Menyusun rencana kerja operasional

Dengan RKO akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang

dibutuhkan dan sebagai alt pemantau. Contoh format RKO:

1. jenis kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

2. Lokasi kegiatan

3. Metode pelaksanaan

4. Sasaran penduduk

5. Penanggung Jawab

6. Dana dan sarana

7. Waktu Pelaksanaanya.

Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :

1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :

a) Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25

tahun.

b) Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara

5-7 tahun.

c) Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlaku

untuk 1 tahun.

Manajemen Kesehatan | 16

Page 17: Menkes 1.docx

2. Dilihat dari tingkatannya :

a) Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan

organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai

ruang lingkup yang luas.

b) Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada

pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.

c) Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat

rutin.

3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :

a) Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan

tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana

ini sulit untuk diubah.

b) Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang

bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,

asalkan tujuan tidak berubah.

c) Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang

mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.

d) Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung

uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain

diluar kesehatan.

Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas

namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut.

Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi

juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana

jangka panjang berdasarkan jangka waktunya ( Notoatmodjo, 2003 ).

2. Pengorganisasian

Dari struktur organisasi Puskesmas dapat diketahui mekanisme

pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai tugas yang diberikan.

Masing-masing kelompok terdiri dari 2 atau 3 staf yang tiap staf disesuaikan

dengan jumlah yang tersedia dan jumlah kelompok yang diperlukan. Setiap

kelompok dikoordinasikan oleh satu orang senior. Mereka bersama kader akan

Manajemen Kesehatan | 17

Page 18: Menkes 1.docx

memberikan pelayanan program kesehatan, membuat laporan, menganalisis

cakupan dan mengevaluasi pelaksanaan program di lapangan. Tugas-tugas mereka

hendaknya dibuat jelas dan sederhana disesuaikan dengan rata-rata tingkat

pendidikan mereka ( Notoatmodjo, 2003 ).

Pengorganisasian mencakup beberapa unsur pokok, antara lain :

1. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yakni :

a) Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada

didalam rencana sehingga membentuk satu kesatuan yang terpadu

untuk mencapai tujuan.

b) Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup pengaturan hak dan

wewenang setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan

mempunyai penanggung jawabnya.

2. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat

berjalan sebaik-baiknya.

3. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau sering disebut

struktur organisasi yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga

pelaksana.

3. Penggerakan-pelaksanaan

Keberhasilan pengembangan fungsi manajemen ini amat dipengaruhi oleh

keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan

semangat kerja sama antara staf dengan staf lainnya di Puskesmas (lintas

program), antara staf puskesmas dengan masyarakat, dan antara staf puskesmas

dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral). Mekanisme

komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan puskesmas dengan stafnya,

demikian pula antara pimpinan puskesmas dengan camat dan pimpinan sektor

lainnya di tingkat kecamatan, termasuk dengan aparat di tingkat desa akan sangat

berpengaruh pada keberhasilan fungsi manajemen ini. Melalui loka karya mini

puskesmas, kesepakatan kerjasama lintas program dan sektoral dapat dirumuskan.

Perwujudan kerjasama lintas sektoral akan ditentukan oleh peranan kepala sektor

setempat dan ketua penggerak di tingkat kecamatan. Keterampilan untuk

Manajemen Kesehatan | 18

Page 19: Menkes 1.docx

mengembangkan hubungan antar manusia sangat diperlukan dalam penerapan

fungsi manajemen ini.

Program kesehatan ditujukan untuk masyarakat dan perlu dikelola oleh

masyarakat oleh kader-kader di tingkat dusun. Pembinaan kader memang sukar

dikerjakan oleh pihak puskesmas karena merka bekerja secara sukarela sementara

mereka dihadapkan pada pilihan bekerja untuk menanggung kebutuhan ekonomi

keluarga dan dirinya sendiri. Tetapi tanpa kader yang diambil dari masyarakat

setempat,konsep puskesmas (dari dan untuk masyarakat) akan kabur. Ironisnya

sampai saat ini puskesmas masih tetap dianggap perpanjangan tangan puskesmas.

Tanpa staf puskesmas, puskesmas jarang sekali berjalan secara rutin. Ini adalah

salah satu bentuk tantangan pelaksanaan dan pengembangan puskesmas terutama

di kota-kota.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan program

kesehatan adalah:

1. Kembangkan mekanisme kerjasama yang positif antara dinas-dinas

sektoral di tingkat kecamatan, antara staf puskesmas sendiri dan organisasi

formal dan informasi di tingkat desa/ dusun.

2. Gali potensi masyarakat dan kembangkan kerjasama yang ada (terutama

dengan PKK) untuk dapat menunjang kegiatan program kesehatan

3. Kembangkan motivasi kader dan staf kesehatan sebagai anggota kelompok

kerja program kesehatan, sehingga peran serta mereka yang optimal dapat

ditingkatkan untuk menunjang pelaksanaan program kesehatan. Dalam hal

ini hubungan antar manusia (HAM) perlu terus dibina dan dikembangkan

untuk menjamin tumbuhnya suasana kerja yang harmonis dan merangsang

inisiatif anggota kelompok kerja puskesmas ( Notoatmodjo, 2003 ).

4. Pengawasan dan Pengendalian (WASDAL)

Setelah fungsi pergerakan dan pelaksanaan program kesehatan, maka

fungsi selanjutnya yang dilakukan adalah fungsi pengawasan dan pengendalian.

Dalam hal ini, pimpinan Puskesmas dan koordinator program kesehatan dapat

mengevaluasi keberhasilan program dengan menggunakan Rencana Kerja

Operasional sebagai tolak ukur/ standar dan membandingkan hasil kegiatan

Manajemen Kesehatan | 19

Page 20: Menkes 1.docx

program di masing-masing puskesmas. Aspek-aspek yang diawasi selama

program kesehatan di lapangan adalah:

• Keterampilan kader melakukan penimbangan program kesehatan

• Membuat pencatatan program kesehatan

• Membuat pelaporan program kesehatan

Untuk tanggung jawab pengawasan program kesehatan yang dilaksanakan

tetap di tangan pimpinan puskesmas tetapi wewenang pengawasan di lapangan

dilimpahkan pada koordinator program.

Beberapa langkah penting dalam fungsi Wasdal program kesehatan ini

adalah:

1. Menilai apakah ada kesenjangan antara target dan standard dengan cakupan

dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-tugasnya (aspek

pengawasan).

2. Analisis faktor-faktor penybab timbulnya kesenjangan tersebut.

3. Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi

permasalahan yang muncul berdasarkan faktor-faktor penyebab yang sudah

diidentifikasi (aspek pengendalian).

Pengawasan dan pengendalian program kesehatan dilaksanakan secara

rutin dengan menggunakan tolok ukur keberhasilan program atau RKO sebagai

pedoman kerja dan hasilnya akan dapat digunakan sebagai umpan balik atau

informasi untuk memperbaiki proses perencanaan program kesehatan. Pimpinan

puskesmas hendaknya selalu mengadakan pemantauan secara menyeluruh

terhadap pelaksanaan program dengan menggunakan laporan staf, analisis

cakupan program, laporan masyarakat dan hasil observasi atau supervisi di

lapangan sebagai bahan penilaian ( Notoatmodjo, 2003 ).

CONTOH LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN DALAM SEBUAH

PROGRAM KESEHATAN

A. PERENCANAA

1. Analisis data : dilihat dari data UKGS kemudian dilihat

angka yang dominan

2. Menetapkan prioritas : Angka karies (DMF-t) yang tinggi

Manajemen Kesehatan | 20

Page 21: Menkes 1.docx

3. Tujuan : Untuk mengurangi angka resiko karies

4. Indikator keberhasilan : dilihat dari tidak adanya

peningkatan angka karies (DMF-t)

5. Rencana kerja : Promotif, preventif dan kuratif

6. Waktu, Lokasi, Penanggung jawab, Dana, Sarana

B. PENGORGANISASIAN

Tenaga Kerja :

Dokter gigi

Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS

Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi

Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga

UKS, guru dan dokter kecil

Perawat gigi

Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS

Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan

pemantauan SD

Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS

Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif

Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan

UKGS

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Petugas UKGS

Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan

dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS

Melakukan pemeriksaan murid

Melaksanakan  rujukan

Fasilitas : poster, phantom, Fluor, sikat gigi, bahan tumpat, alat

kedokteran gigi, obat-obatan

Manajemen Kesehatan | 21

Page 22: Menkes 1.docx

C. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN

- Memotivasi dan terjun langsung ke lapangan

- Menggalang kerjasama ke puskesmas lain, sekolah dan orang tua

murid

- Menggali potensi masyarakat untuk bisa membantu

D. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Membentuk tim monitoring dan supervisi untuk melakukan pencatatan dan

pelaporan. Mengevaluasi program yang telah berjalan. Dan mengarahkan

serta membatasi tugas kader yang membantu, tugas kader hanya sekedar

membantu dalam tindakan promotif dan preventif, mencatat dan

melaporkan data.

LO. IV PERAN DOKTER GIGI DI PUSKESMAS

Tugas drg di puskesmas antara lain :

- Harus mengerti permasalahan umum (program kesehatan gigi)

- Mengkoordinir, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di

puskesmas

- Mengkoordianasi, menggerakkan perawat gigi melaksanakan

pelayanan asuhan

- Membimbing, mengawasi perawat gigi

- Bertanggung jawab pencatatan dan pelaporan serta monitoring

pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI,

2002 ).

Selain itu juga terdapat 3 peranan drg di puskesmas, antara lain :

1. Manajer

2. Medicus practicus

3. Petugas kesehatan masyarakat

Sebagai seorang manajer organisasi kesehatan, ia akan dihadapkan pada tugas-

tugas merencanakan pekerjaan bagi staf yang dipimpinnya, mengarahkan dan

menyediakan sarana penunjang agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanan dengan

efektif dan efisien serta memantau kembali sejauh mana tugas – tugas tersebut

telah dilaksanakan.Atas dasar perbedaan tugas-tugas ini, seorang drg yang pintar

Manajemen Kesehatan | 22

Page 23: Menkes 1.docx

belum tentu akan menjadi pimpinan puskesmas atau Rumah Sakit yang cakap

( Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).

Selain berperan sebagai manajer dan medicatus practicus,seorang dokter juga

akan berperan sebagai seorang petugas kesehatan masyarakat ( public health

worker ). Pekerjaan sebagai petugas kesehatan masyarakat akan berbeda dengan

tugas sebagai seorang manajer atau medicus practicus.Ketiganya berbeda dalam

hal jenis dan orientasi pelayanan yang diberikan, sumber dayadan tekhnologi yang

digunakan, serta bagaimana pelayanan tersebut dilaksanakan.Atas dasar

perbedaan ini, seorang dokter tidak saja dituntut untuk menguasai ilmu

kedokteran, tetapi juga harus memahami dan terampil menerapkan prinsip-prinsip

ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen ( Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).

Penerapan manajemen pada program kesehatan di puskesmas akan lebih

menjamin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih produktif,

efisien, efektif, dan rasional.Untuk mampu melaksanakan ketiga peran tersebut

dengan sukses, seorang dokter yang bertugas di tingkat pelayanan kesehatan dasar

( seperti di Puskesmas ) harus terampil menguasai ketiga disiplin ilmu tersebut

dan mampu menerapkannya secara tepat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan

dan masalah yang akan dihadapi (Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).

LO. V PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang

wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6

Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan

kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang

pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan

yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan

2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang

diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui

kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

Manajemen Kesehatan | 23

Page 24: Menkes 1.docx

3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di

Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan

Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta

pelayanan bayi dan balita.

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu

program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan

penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di

puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya

sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk

pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta

masyarakat,

6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,

perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan

gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan

Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi

lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga/Masyarakat.

Program Pengembangan Puskesmas

Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya

kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan

kabupaten sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.

Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut

Program spesifik lokal. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas

tersebut adalah

1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang

dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah

kerja Puskesmas

2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu

pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet

maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran

Manajemen Kesehatan | 24

Page 25: Menkes 1.docx

jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di

luar gedung

3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan

kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi

ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan asuhan

keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia

4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang

ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja

puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta

kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya

pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas

5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan

mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar

gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan

salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas

6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan

oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam

rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui

kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan

jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta

mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana

adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.

7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama

pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang

mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung

oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan

refraksi pada anak sekolah.

8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau

upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan

dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk

Manajemen Kesehatan | 25

Page 26: Menkes 1.docx

mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus,

Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok

masyarakat usia lanjut.

9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap

pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan

tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang

dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat

(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).

10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah

haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan

kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.

11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal

yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten

Manajemen Kesehatan | 26

Page 27: Menkes 1.docx

DAFTAR PUSTAKA

Muninjaya, A.A. Gde. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC

Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Ed.2. Jakarta: EGC

Abdurahman, Arifin. 1973. Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum. Jakarta:

EGC

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era

Desentralisasi (DRAFT). Jakarta

Handoko,T. Hani. 1995. Manajemen, Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.

Notoadmodjo, Sukijo. 2003.Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Cet. ke-2. Jakarta : Rineka Cipta

Manajemen Kesehatan | 27