LAPORAN

TUTORIAL SKENARIO A BLOK 12

Disusun oleh :

M. Arvin Arliando (04011281320014)

Dicky Hartono (04011281320016)

Riana Eka Emas Santi (04011181320010)

Vita Arya Utami (04011181320014)

Devin Chandra (04011181320016)

Anggia Fabelita (04011181320020)

Triza Ahmad Praramadhan (04011181320074)

Octiara Estya Hikmah (04011181320108)

Hanna Dwi Wiranti (04011381320008)

Saktheeswary Achanan (04011381320078)

Tutor : dr.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

Skenario A Blok 12 Tahun 2014

Mr. Hypertension, 62 year old came to primary health care (PHC) physician to control his

hypertension which have suffered for 6 years later. At present, given antihypertensive

therapy is consisting of enalapril and hydrochlorotiazide. He also suffered chronic

obstructive pulmonary disease (COPD), peptic ulcer low back pain. On physical

examination were found blood pressure (BP) 165/95 mmHg; heart rate (HR) 85x/min,

respiratory rarte 28x/min, while laboratory examination showed the data serum creatine:

1,5 mg/dL, K+: 5.0 mEq/L. Based on these data, the physician will provide omeprazole,

enalapril, hydrochloroathiazide, acetaminophen, and metoprolol as adjunctive

antihypertensive agent.

I. Klarifikasi Istilah

Antihypertensive therapy: Agen yang bekerja melawan tekanan darah tinggi

Enalapril: Inhibitor enzim pengonversi angiotensin yang digunakan dalam bentuk garam

maleat pada pengobatan hipertensi.

Hydrochlorothiazide:Diuretik golongan thiazide digunakan untuk terapi hipertensi dan

edema.

COPD:Obstruksi saluran pernafasan yang progresif dan irreversible

Peptic ulcer: Luka yang terjadi di membrane mukosa dari esophagus lambung atau

duodenum karena ketidakseimbangan asam lambung

Chronic low back pain: Nyeri pada bagian punggung bawh terutama di daerah

lumbosacral dan sakroiliaka selama lebih dari 3 bulan.

Serum creatinine:Indikator penting dari kesehatan ginjal, karena merupakan produk

sampingan yang mudah diukur dari metabolisme otot yang disekresikan dari ginjal.

Omeprazole:Inhibitor sekresi asam lambung yang digunakan pada terapi dyspepsia

penyakit reflux gastroesophageal gangguan hipersekresi lambung dan ulkus peptic.

Acetaminophen:Amida dari asam asetik dan p-aminophenol yang mempunyai efek

analgesic dan antipiretik mirip seperti aspirin tapi untuk efek antiinflamatori yang lemah

dikenal juga dengan parasetamol

Metoprolol: Agen penyekat beta 1-adrenergik yang digunakan dalam bentuk garam

suksinat dan tartrat dalam pengobatan hipertensi, angina pectoris kronik dan infark

miokard.

Hypertension: Tekanan darah tinggi yang menetap yang penyebabnya mungkin

diketahui (hipertensi esensial, idiopatik atau primer) maupun yang berhubungan dengan

penyakit lain (hipertensi sekunder). Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan

dinding arteri ketika darah terebut melewatinya.

II. Identifikasi Masalah

1. Mr. Hypertension, 62 year old came to primary health care (PHC) physician

to control his hypertension which have suffered for 6 years later.

2. At present, given antihypertensive therapy is consisting of enalopril and

hydrochlorotiazide.

3. He also suffered chronic obstructive pulmonary disease (COPD), peptic ulcer low

back pain.

4. On physical examination were found blood pressure (BP) 165/95 mmHg; heart

rate (HR) 85x/min, respiratory rarte 28x/min, while laboratory examination

showed the data serum creatine: 1,5 mg/dL, K+: 5.0 mEq/L.

5. Based on these data, the physician will provide omeprazole, enalopril,

hydrochloroathiazide, acetaminophen, and metoprolol as adjunctive

antihypertensive agent.

III. Analisis Masalah

1. Mr. Hypertension, 62 year old came to primary health care (PHC) physician to

control his hypertension which have suffered for 6 years later.

a. Bagaimana etiologi hipertensi pada kasus ini? (Riana, Anggi)

b. Bagaimana patofisiologi hipertensi? (Riana, Anggi)

c. Apa saja faktor resiko dari penyakit hipertensi? (Riana, Anggi)

d. Apa komplikasi dari hipertensi? (Riana, Anggi)

e. Bagaimana penanganan dari penyakit hipertensi? (Octiara, Afifa)

2. At present, given antihypertensive therapy is consisting of enalapril and

hydrochlorotiazide.

a. Apa saja jenis-jenis obat anti hipertensi? (Arvin, Triza, Octiara)

b. Bagaimana farmakokinetik dari obat anti hipertensi? (Triza, Dicky, Devin)

c. Bagaimana farmakodinamik dari obat anti hipertensi? (Arvin, Devin, Hanna)

d. Apa saja efek samping yang mungkin terjadi pada pasien hipertensi? (Vita, Dicky

Octiara)

3. He also suffered chronic obstructive pulmonary disease (COPD), peptic ulcer, chronic

low back pain.

a. Apa hubungan dari penyakit-penyakit tersebut dengan penyakit hipertensi yang

diderita? (Vita, Afifa, Shaktee)

b. Apa hubungan dari penyakit-penyakit tersebut dengan obat yang diberikan? (Arvin,

Triza, Octiara)

4. On physical examination were found blood pressure (BP) 165/95 mmHg; heart raate

(HR) 85x/min, respiratory rarte 28x/min, while laboratory examination showed the

data serum creatine: 1,5 mg/dL, K+: 5.0 mEq/L.

a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium pada kasus

ini? (Vita, Shaktee)

b. Mengapa tekanan darah tn. Hypertension pada kasus ini masih tinggi walaupun

sudah diberi obat enalapril dan hydrochlorothiazide? (Devin, Hanna, Dicky)

5. Based on these data, the physician will provide omeprazole, enalopril,

hydrochloroathiazide, acetaminophen, and metoprolol as adjunctive antihypertensive

agent.

a. Bagaimana mekanisme dari obat-obat tersebut? (Arvin, Dicky, Hanna)

b. Bagaimana interaksi obat pada kasus ini? (Triza, Afifa, Devin)

6. Keterkaitan Antar Masalah

7. Hipotesis

Tn. Hypertension menderita hipertensi, dan tekanan darahnya masih tinggi walaupun

diberikan obat enalapril dan hydrochlorothiazide.

8. Kerangka Konsep

Learning Issue

1. Hipertensi (Riana, Anggia)

2. Obat anti hipertensi (farmakokinetik dan farmakodinamik) (Arvin, Triza)

3. Klasifikasi hipertensi (Vita, Shaktee)

4. Manajemen hipertensi (Octiara)

5. Fisiologi system saraf pusat (Devin, Afifa)

6. Selective/non-selective beta blocker. (Dicky, Hanna)