laporan skenario a blok 12 kelompok 5 (1)

79
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok mengenai struktur makro dan mikro sistem tubuh yang berada dalam blok 12 pada semester 3 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu: 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini. 1

Upload: charisma-tiara-ressya

Post on 22-Nov-2015

112 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok mengenai struktur makro dan mikro sistem tubuh yang berada dalam blok 12 pada semester 3 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:1. Sebagailaporantugaskelompoktutorialyangmerupakanbagiandarisistem KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Data TutorialTutor: dr. AnitaModerator: Robby JuniadhaSekretaris Papan: Yusti Desita Indri AniSekretaris Meja: Fredy TandriHari, Tanggal: Senin, 04 Desember 2012Peraturan: 1. Alat komunikasi di nonaktifkan 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat (aktif) 3. Dilarang makan dan minum

2.2 Skenario kasus Seorang lelaki gendut (Mild Obesity), berusia 35 tahun, sudah satu tahun mengalami disfungsi ereksi (DE). Penyuka makanan terolah sejak sekolah dasar ini terdiagnosis hipertensi ketika berumur 33 tahun. Mulai saat itu, dia secara rutin mengkonsumsi bukan hanya preparat antihipertensi (atenolol), tetapi juga diuretika (furosemide), serta obat pereduksi lemak darah (statin). Sebelum ketiga jenis obat itu dimakan, kehidupan seksual bersama istrinya baik baik saja. Sementara, pengganggu berlatar masalah psikososial bisa diabaikan.Riwayat pangan (makanan yang biasa disantap selama 3 bulan terakhir) :Pagi : Mie instan 2 bungkus dan kopi 1 gelasSnack pukul 10.00 : Crackers 2 porsiMakan siang : Nasi dan ayam goreng KFC 2 porsi, softdrink 2 kalengSnack pukul 16.00 : Dunkin donat dan 1 kaleng softdrinkMakan malam : Pizza ukuran medium, 1 kaleng softdrink

2.3 PaparanI. Klarifikasi Istilah1. Mild obesity : Peningkatan berat badan melampaui batas kebutuhan fisik dan skeletal akibat penimbunann lemak tubuh yang berlebihan.2. Disfungsi ereksi : Gangguan , berkurangnya, atau abnormalitas fungsi suatu organ (dalam hal ini organ kelamin) untuk berereksi (menjadi kaku dan tegak)3. Hipertensi : Tekanan darah yang tinggi secara persisten4. Atenolol : Agen penyekat adrenergik-1 kardioselektif yang digunakan dalam pengobatan hipertensi dan angina pectoris kronis serta profilaksis dan terapi infark miokard serta aritmia 5. jantung. 6. Furosemide : Obat diuretika yang dipakai dalam pengobatan edema yang berkaitan dengan gagal jantung kongestif, penyakit hati atau ginjal dan juga pada pengobatan hipertensi.7. Statin : Golongan obat resep untuk menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.8. Psikososial : Berkenaan dengan atau meliputi baik segi psikis maupun sosial9. Makanan terolah : Makanan cepat saji

II. Identifikasi Masalah

NOKENYATAANKESESUAIANKONSEN

1.Seorang lelaki gendut (Mild Obesity), berusia 35 tahun, sudah satu tahun mengalami disfungsi ereksi (DE). TSHV

2.Penyuka makanan terolah sejak sekolah dasar ini terdiagnosis hipertensi ketika berumur 33 tahun. TSHVV

3Mulai saat itu, dia secara rutin mengkonsumsi bukan hanya preparat antihipertensi (atenolol), tetapi juga diuretika (furosemide), serta obat pereduksi lemak darah (statin). TSHVVV

4.Sebelum ketiga jenis obat itu dimakan, kehidupan seksual bersama istrinya baik baik saja. Sementara, pengganggu berlatar masalah psikososial bisa diabaikan.SH-

5.Riwayat pangan (makanan yang biasa disantap selama 3 bulan terakhir) :Pagi : Mie instan 2 bungkus dan kopi 1 gelasSnack pukul 10.00 : Crackers 2 porsiMakan siang : Nasi dan ayam goreng KFC 2 porsi, softdrink 2 kalengSnack pukul 16.00 : Dunkin donat dan 1 kaleng softdrinkMakan malam : Pizza ukuran medium, 1 kaleng softdrinkTSHVV

III. Analisis Masalah1. Seorang lelaki gendut (Mild Obesity), berusia 35 tahun, sudah satu tahun mengalami disfungsi ereksi (DE). a. Apa saja Karakteristik Obesitas?b. Bagaimana Mekanisme ereksi?c. Bagaimana hubungan obesitas dan DE?d. Apa penyebab disfungsi ereksi pada kasus?2. Penyuka makanan terolah sejak sekolah dasar ini terdiagnosis hipertensi ketika berumur 33 tahun. a. Apa saja Jenis dan kandungan makanan olahan ?b. Bagaimana Hubungan kebiasaan mengkonsusi makanan olahan dengan hipertensi ?c. Bagaimana Hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan olahan dengan DE ?d. Bagaimana hubungan hipertensi dan DE?3. Mulai saat itu, dia secara rutin mengkonsumsi bukan hanya preparat antihipertensi (atenolol), tetapi juga diuretika (furosemide), serta obat pereduksi lemak darah (statin). a. Apa saja kandungan, cara kerja, dan efek samping dari Obat yang dikonsumsi? b. Apa dampak dari penggunaan obat dengan dosis tertentu?(Farmakokinetik, farmakodinamik, dosis, cara kerja)4. Sebelum ketiga jenis obat itu dimakan, kehidupan seksual bersama istrinya baik baik saja. Sementara, pengganggu berlatar masalah psikososial bisa diabaikan. a. Bagaimana keterkaitan mengkonsumsi obat obatan tersebut dengan disfungsi ereksi?

IV. Sintesis 1. Seorang lelaki gendut (Mild Obesity), berusia 35 tahun, sudah satu tahun mengalami disfungsi ereksi (DE). a. Apa saja Karakteristik Obesitas?Definisi Obesitas. Kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan kelebihan berat badan >20% pada pria dan >25% pada wanita karena lemakKarakteristik 1. IMT (Indeks Massa Tubuh)IMT = BB/TB2 dimana BB adalah berat badan dalam kilogram dan TB adalah tinggi badan dalam meter.Obesitas, kelas I : 30,0-34,9 Obesitas, kelas II : 35,0-39,9 Obesitas ekstrim, kelas III : >40

2. Lingkar pinggang (cm) Pada obesitas untuk etnis Asia Selatan Populasi China, Melayu, dan Asia-India. Pria > 90 cm Wanita > 80 cm

3. Rasio Lingkar Perut PinggulJenis Kelamin Ukuran RLPP Normal

Wanita