sken 6 e6

28
Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka Penilaian Status Gizi secara Antropometri dan Pemberian Gizi Dasar pada Dewasa Andreas (102013013), Oktarita Gracia Nenobais (102013126), Deti Nurdianti (102013243), Khandar Yoshua (102013322), Kezia Marcella (102013384), Jefryanto (102013472), Ain Nur Abu Bakar (102013514) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510 ______________________________________________________________ _____________ Abstract Antropometri” is derived from Greek, anthropos has meaning human and metron has meaning measure so antropometri has meaning measurements of body dimensions, weight, and physical proportions. Classification of anthropometric measurements are divided into two: the growth and body composition. Anthropometric size for growth include head circumference (infants only), high knees, range fathoms (only in the elderly), height / body length, and weight. Size anthropometry for body composition is divided into body fat (skinfold thickness) and fat-free mass (upper arm circumference). Height measurement is done when the child is standing upright using microtoise. Measurement of body weight also has the same principle with the height measurement but using different tools that’s called scale. After measurement of height and weight can be measured BMI (body mass index). Skinfold thickness measurements provide data on the size of subcutaneous fat so that it can be the estimation of total body fat. Measurement of skinfold thickness is the best to use a tool called a precision caliper (precision calipers). Abdominal Circumference Ratio (LPe) and the Pelvic Ring (LPa) is a simple way to differentiate lower-body obesity (pelvis) and upper body (waist and abdomen). A person has a balanced nutrition if they have the results of anthropometric measurements were normal. Keywords : Antropometri, Nutrition Abstrak Antropometri” berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti mengukur sehingga antropometri merupakan ukuran-ukuran mengenai dimensi tubuh, berat, dan proporsi fisik. Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan komposisi tubuh. Ukuran antropometri untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala (hanya pada bayi), tinggi lutut, rentang depa (hanya pada lansia), tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometri untuk komposisi tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas lemak (lingkar lengan atas). Pengukuran tinggi badan dilakukan ketika anak berdiri tegak menggunakan microtoise. Pengukuran berat badan juga memiliki prinsip yang sama dengan pengukuran tinggi badan tetapi menggunakan alat yang berbeda yaitu timbangan. Setelah pengukuran tinggi dan berat badan dapat dilakukan pengukuran 1

Upload: grace-nenobais

Post on 23-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Penilaian Status Gizi secara Antropometri dan Pemberian Gizi Dasar pada Dewasa

Andreas (102013013), Oktarita Gracia Nenobais (102013126), Deti Nurdianti (102013243), Khandar Yoshua (102013322), Kezia Marcella (102013384), Jefryanto (102013472), Ain

Nur Abu Bakar (102013514)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510

___________________________________________________________________________

Abstract

“Antropometri” is derived from Greek, anthropos has meaning human and metron has meaning measure so antropometri has meaning measurements of body dimensions, weight, and physical proportions. Classification of anthropometric measurements are divided into two: the growth and body composition. Anthropometric size for growth include head circumference (infants only), high knees, range fathoms (only in the elderly), height / body length, and weight. Size anthropometry for body composition is divided into body fat (skinfold thickness) and fat-free mass (upper arm circumference). Height measurement is done when the child is standing upright using microtoise. Measurement of body weight also has the same principle with the height measurement but using different tools that’s called scale. After measurement of height and weight can be measured BMI (body mass index). Skinfold thickness measurements provide data on the size of subcutaneous fat so that it can be the estimation of total body fat. Measurement of skinfold thickness is the best to use a tool called a precision caliper (precision calipers). Abdominal Circumference Ratio (LPe) and the Pelvic Ring (LPa) is a simple way to differentiate lower-body obesity (pelvis) and upper body (waist and abdomen). A person has a balanced nutrition if they have the results of anthropometric measurements were normal.

Keywords : Antropometri, Nutrition

Abstrak

“Antropometri” berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti mengukur sehingga antropometri merupakan ukuran-ukuran mengenai dimensi tubuh, berat, dan proporsi fisik. Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan komposisi tubuh. Ukuran antropometri untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala (hanya pada bayi), tinggi lutut, rentang depa (hanya pada lansia), tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometri untuk komposisi tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas lemak (lingkar lengan atas). Pengukuran tinggi badan dilakukan ketika anak berdiri tegak menggunakan microtoise. Pengukuran berat badan juga memiliki prinsip yang sama dengan pengukuran tinggi badan tetapi menggunakan alat yang berbeda yaitu timbangan. Setelah pengukuran tinggi dan berat badan dapat dilakukan pengukuran IMT ( indeks massa tubuh). Pengukuran ketebalan lipatan kulit memberikan data ukuran lemak subkutan sehingga dapat menjadi perkiraan dari total lemak tubuh. Pengukuran ketebalan lipatan kulit yang terbaik menggunakan alat yang disebut sebagai caliper presisi (precision calipers). Rasio Lingkar Perut (LPe) dan Lingkar Panggul (LPa) merupakan cara sederhana untuk membedakan obesitas bagian bawah tubuh (panggul) dan bagian atas tubuh (pinggang dan perut). Seseorang dinyatakan memiliki gizi yang seimbang jika memiliki hasil pengukuran antropometri yang normal.

Kata Kunci : Antropometri , Gizi

1

Page 2: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Pendahuluan

Energi sangat dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup, menunjang

pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik. Energi yang digunakan setiap harinya ini antara

lain berasal dari metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang didapat asupan makanan.

Asupan makanan yang cukup berfungsi untuk memenuhi atau melampaui kebutuhan

seseorang akan mempertahankan komposisi dan fungsi tubuh yang sehat dalam kisaran klinis

yang normal.1 Oleh karena itu, banyak ukuran fisik dan klinis menunjukkan kegunannya yang

paling besar dalam suatu populasi ketika terdapat malnutrisi karena nutrien merupakan

elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.

“Antropometri” berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia dan

metron yang berarti mengukur sehingga antropometri merupakan ukuran-ukuran mengenai

dimensi tubuh, berat, dan proporsi fisik.2 Definisi antropometri adalah pengukuran

perbandingan tubuh manusia dan bagian-bagiannya untuk membandingkan dan menentukan

standar jenis kelamin, usia, berat badan, ras, dan seterusnya.3 Pengukuran antropometri

merupakan bagian dari pemeriksaan klinis dan dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi

badan, lipatan kulit serta lingkar berbagai bagian tubuh (sirkumferensia) untuk monitor

masalah gizi sebagai skrining faktor resiko seorang individu.

Antropometri4

Antropometri adalah pengukuran perbandingan tubuh manusia dan bagian-bagiannya

untuk membandingkan dan menentukan standar jenis kelamin, usia, berat badan, ras dan

seterusnya guna menentukan status gizi seseorang. Ilmu yang secara khusus mempelajari

tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran tiap

individu atau kelompok. Pengukuran antropometri dibagi dalam dua bagian yaitu

antropometri statis dan antropometri dinamis. Antropometri statis, dimana pengukuran

dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam atau tidak bergerak. Antropometri dinamis

adalah dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.

Antropometri Statis pada dewasa yang diukur adalah tinggi badan, berat badan,

lingkar lengan, lingkar pinggul dan lingkar perut, indeks massa tubuh, tebal lipatan kulit.

Antropometri pada bayi yang diukur adalah panjang badan menurut umur dan lingkar kepala

serta lingkar dada. Antropometri dinamis yang diukur pada dewasa adalah pengukuran

2

Page 3: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu

aktifitas, pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja dan pengukuran

variabilitas kerja. Didalam dunia kedokteran, Antropometri yang digunakan adalah

antropometri yang pengukurannya dilakukan secara statis.

Tinggi dan berat badan biasanya digabungkan dengan mengikuti Indeks Massa Tubuh

(IMT) untuk mendapatkan satu ukuran tunggal yang merupakan indikator untuk

menunjukkan gizi kurang atau gizi lebih energi jangka panjang. Ada cara-cara yang lebih

akurat dalam mengkaji komposisi tubuh, yaitu dengan menggunakan penimbang berat badan

dalam air, menggunakan bioelectrical imedance, dilusi isotop, dan berbagai metode

laboratorium lainnya, kendati demikian semua metode ini membutuhkan biaya yang mahal

serta memberatkan responden.1 Biaya yang murah dengan alat yang murah, portable, tahan

lama, dan buatan lokal. Oleh karena itu, bagian ini memfokuskan perhatian pada berat dan

tinggi badan yang paling sering digunakan dalam kesehatan masyarakat karena

pengukurannya mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk jumlah sampel yang besar.

Ukuran tinggi dan berat badan memiliki keuntungan utama bahwa ukuran ini cukup

akurat, tidak invasif, dan tidak mahal. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengukuran tinggi

dan berat badan dapat dikerjakan oleh petugas yang relatif tidak terampil, dan pengukuran ini

juga memberikan informasi mengenai riwayat gizi jangka panjang.

Klasifikasi Pengukuran Antropometri5

Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan

komposisi tubuh. Ukuran antropometrik untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala, tinggi

lutut, rentang depa, tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometrik

untuk komposisi tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas

lemak (lingkar lengan atas).

Sebagian besar metode antropometrik digunakan untuk menilai komposisi tubuh

didasarkan pada model di mana tubuh terdiri dari dua kompartemen yang berbeda secara

kimia: lemak dan massa bebas lemak. Massa bebas lemak juga dapat disebut sebagai massa

sel tubuh terdiri dari otot rangka, jaringan lemak yang lembut, dan kerangka. Teknik

antropometrik secara tidak langsung dapat menilai lemak dan massa bebas lemak, dan variasi

dalam jumlah dan proporsi yang dapat digunakan sebagai indeks status gizi.

3

Page 4: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Antropometri adalah suatu parameter status nutrisi yang penting, meliputi pengukuran

tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, ketebalan lipatan kulit, lingkar lengan atas. Tinggi

dan lingkar kepala merefleksikan status nutrisi masa lalu, sedangkan berat badan, ketebelan

lipatan kulit, dan lingkar lengan atas menggambarkan cadangan lemak dan protein. Ketebalan

lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari

cadangan lemak tubuh total terdapat langsung di bawah kulit. Lingkar lengan atas

berhubungan dengan pengukuran total massa otot. Karena otot bertindak sebagai cadangan

terbesar protein tubuh, pengukuran ini dipertimbangkan sebagai suatu indeks penyimpanan

protein tubuh.

Keuntungan Antropometri4

Tinggi dan berat badan biasanya digabungkan dengan mengikuti Indeks Massa Tubuh

(IMT) untuk mendapatkan satu ukuran tunggal yang merupakan indikator untuk

menunjukkan gizi kurang atau gizi lebih energi jangka panjang. Ada cara-cara yang lebih

akurat dalam mengkaji komposisi tubuh, yaitu dengan menggunakan penimbang berat badan

dalam air, menggunakan bioelectrical imedance, dilusi isotop, dan berbagai metode

laboratorium lainnya, kendati demikian semua metode ini membutuhkan biaya yang mahal

serta memberatkan responden. Biaya yang murah dengan alat yang murah, portable, tahan

lama, dan buatan lokal. Oleh karena itu, bagian ini memfokuskan perhatian pada berat dan

tinggi badan yang paling sering digunakan dalam kesehatan masyarakat karena

pengukurannya mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk jumlah sampel yang besar.

Ukuran tinggi dan berat badan memiliki keuntungan utama bahwa ukuran ini cukup

akurat, tidak invasif, dan tidak mahal. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengukuran tinggi

dan berat badan dapat dikerjakan oleh petugas yang relatif tidak terampil, dan pengukuran ini

juga memberikan informasi mengenai riwayat gizi jangka panjang.

Keterbatasan Antropometri4

Ukuran ini relatif tidak sensitif terhadap perubahan asupan makanan (atau aktivitas)

yang baru saja terjadi atau gangguan pertumbuhan. Dalam hal ini, antropometri memiliki

keterbatasan utama yaitu tidak dapat membedakan kekurangan gizi tertentu dan faktor-faktor

non gizi seperti gangguan pertumbuhan/genetik dapat mempengaruhi spesifitas dan

sensitifitas sehingga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi status gizi jangka pendek.

4

Page 5: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Ada banyak sumber dan tipe kesalahan pengukuran dalam ukuran status gizi yang

masing-masing memberikan konsekuensi yang berbeda secara nyata sehingga menimbulkan

ketidakstabilan atau invaliditas pada kesimpulan tentang status gizi perorangan dan

masyarakat. Kesalahan dapat terjadi secara acak dan spesifik baik secara perorangan maupun

kelompok. Oleh karena itu umumnya dilakukan test-retest reproducibility untuk mengetahui

apakah pengujian memberikan dua kali hasil yang sama pada subjek yang sama untuk

mengurangi kesalahan.

Kesalahan petugas yang kurang mengikuti prosedur dan teknik baku yang benar

menimbulkan kesalahan acak. Kesalahan acak terjadi secara kebetulan. Dalam pengukuran

antropometri, biasanya terjadi kesalahan dalam membaca pita pengukur atau salah mencatat

hasil observasi seperti angka yang terbalik ketika membaca berat badan.

Kesalahan yang spesifik pada kelompok mengacu pada underestimasi atau

overestimasi ukuran status gizi pada keseluruhan populasi. Dalam pengukuran antropometri,

biasanya terjadi dalam timbangan yang tidak dikalibrasi sehingga semua berat badan subjek

penelitian mengalami overestimasi sebanyak 5 kg.

Di samping itu, orang-orang di negara maju umumnya sudah mengetahui tinggi serta

berat badan mereka dan dengan demikian tinggi serta berat yang dilaporkan sendiri

merupakan data yang berguna ketika pengukuran langsung tidak mungkin atau tidak praktis

untuk dilakukan. Namun, data yang dilaporkan sendiri harus diperiksa dengan hati-hati

karena sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa overestimasi dan underestimasi tinggi

serta berat badan yang dilaporkan sendiri dapat bervariasi menurut gender dan derajat

obesitas. Kesalahan spesifik pada perorangan terjadi ketika karakteristik seseorang

menimbulkan bias pada ukuran status gizinya sehingga bersifat subjektif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengukuran Antropometri5

Faktor ini dapat dibagi menjadi dua antara lain faktor internal dan eksternal dimana

dapat secara bersama-sama mempengaruhi tubuh dan hasil data antropometri. Menurut

Jelliffe DB (1989) yang termasuk faktor internal adalah genetik, obstetrik, dan gender.

Sedangkan faktor eksternal meliputi diet, obat-obatan, lingkungan, dan penyakit.

Melalui genetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan yang ditandai

dengan (1) intensitas dan kecepatan pembelahan sel; (2) Derajat sensitivitas jaringan terhadap

rangsangan; (3) Umur pubertas; (4) Berhentinya pertumbuhan tulang dan (5) Faktor bawaan

5

Page 6: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

yang normal dan patologis. Melalui obstetrik mempengaruhi pertumbuhan fetus sejak

konsepsi hingga lahir seperti lahir kembar, gizi saat ibu hamil, adanya radiasi/infeksi/toksin,

dan sebagainya.

Melalui gender ditandai dengan perbedaan jenis kelamin antara wanita dan laki-laki

serta ras (suku/bangsa). Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi perbedaan distribusi lemak

yaitu untuk laki-laki distribusi bagian atas (tipe android) sedangkan wanita distribusi bagian

bawah (tipe gynoid). Selain itu, ras secara umum dibagi menjadi 5 antara lain Ras Khoisan,

Negroid, Australoid, Kaukasoid, dan Mongoloid. Namun, manusia yang berpindah dari satu

ke lain tempat menimbulkan perbauran berbagai ras sehingga mempengaruhi hasil data

antropometri.

Faktor eksternal seperti gizi bayi yang mendapat ASI atau hanya susu formula dan

gizi anak yang mendapatkan asupan makanan dengan protein, energi, iodium, zink, vitamin

D, dan asam folat yang cukup mempengaruhi hasil data antropometri. Selain itu, seseorang

yang mengkonsumsi obat-obatan, alkohol, dan tembakau memiliki faktor resiko tersendiri

dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak mengkonsumsinya. Lingkungan yang

tidak optimal yaitu lingkungan kumuh untuk pertumbuhan yang dialami di negara

berkembang serta berbagai penyakit dengan perlakuan khusus seperti kelainan endokrin

hormon pertumbuhan (Growth Hormone), dan konginental anemia sel sabit sehingga

memiliki kelainan metabolisme, malabsorpsi usus halus, hati, dan ginjal mempengaruhi

ukuran antropometri dan klinis lainnya.

Pengukuran Lingkar Kepala dan Dada

Pengukuran lingkar kepala ini digunakan sebagai salah satu parameter untuk menilai

pertumbuhan otak. Dengan penilaian ini, dapat dideteksi secara dini apabila terjadi

pertumbuhan otak mengecil yang abnormal (mikrosefali) yang dapat mengakibatkan adanya

retardasi mental atau pertumbuhan otak membesar yang abnormal (volume kepala

meningkat) yang dapat disebabkan oleh penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis.6

6

Page 7: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Kepala, Dada, dan Abdomen serta Panjang Badan.

Ukur lingkar kepala pada anak sampai berusia 36 bulan serta pada anak-anak yang

memiliki masalah pada ukuran kepalanya. Ukur lingkar kepala pada lingkaran terbesarnya,

biasanya sedikit di atas alis mata dan daun telinga dan mengelilingi prominen oksipital di

belakang tengkorak. Karena bentuk kepala dapat mempengaruhi lokasi lingkaran yang

maksimum, maka perlu dilakukan pengukuran lebih dari satu kali pada titik di atas alis mata

untuk mendapatkan hasil yang akurat dengan menggunakan selembar kertas atau meteran

logam dengan skala 0,1 cm karena meteran yang terbuat dari kain dapat meregang sehingga

memberikan hasil pengukuran yang salah. Secara umum, lingkar kepala dan lingkar dada

sama pada usia 1 sampai 2 tahun. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat

daripada lingkar dada kecuali anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat

sehingga perbandingan rasio lingkar dada dan kepala adalah kurang dari satu.3

Pengukuran Tinggi Lutut dan Rentang Depa

Gambar 2. Pengukuran Tinggi Lutut.

7

Page 8: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data ini dapat digunakan

untuk menentukan tinggi badan seseorang dengan kelainan tulang sehingga tidak dapat

berdiri tegak atau pada lanjut usia. Pada lanjut usia digunakan tinggi lutut karena terjadi

penurunan massa tulang, bungkuk sehingga sukar untuk medapatkan datatinggi badan yang

akurat. Nomogram Gibson RS dapat menunjukkan tinggi badan orang yang berusia diatas 59

tahun dengan formula yaitu (1) Pria: (2.02 x tinggi lutut(cm)) – (0.04 x umur(tahun)) + 64.19

dan (2) Wanita: (1.83 x tinggi lutut(cm)) – (0.24 x umur(tahun)) + 84.88.3

Rentang depa erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga dapat menggantikan data

untuk tinggi badan apabila tinggi badan aktual tidak dapat diukur. Data ini spesifik untuk

menilai tinggi badan pada usia muda, bukan pada tinggi badan setelah usia lanjut.6

Pengukuran Panjang dan Tinggi Badan

Istilah panjang dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika anak telentang

(juga dinyatakan sebagai panjang pada saat berbaring). Sampai anak berusia 24 bulan

dilakukan pengukuran panjang pada saat berbaring. Karena posisi fleksi yang normal selama

masa bayi, ekstensikan tubuh bayi secara penuh dengan cara (1) sentuh kepala bayi pada

garis tengahnya; (2) sentuh kedua lutut dengan lembut dan (3) tekan lutut ke bawah sampai

kaki betul-betul ekstensi dan rata dengan meja. Jika menggunakan papan pengukur panjang

badan (infantometer), letakkan kepala benar-benar pada bagian atas papan dan tumit kaki

benar-benar pada bagian bawah papan.7

8

Page 9: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Gambar 3. Pengukuran Panjang Badan.

Jika alat pengukur panjang badan tersebut tidak ada, ukur panjang dengan cara

meletakkan anak pada permukaan yang telah ditutupi kertas, tandai titik puncak kepala dan

tumit kaki, dan ukur antara kedua titik tersebut. Supaya pengukuran akurat, posisikan alat

tulis dengan sudut tegak lurus terhadap meja ketika menandai titik sefalik dan posisikan kaki

dengan jari-jari kaki mengarah ke langit-langit ketika menandai titik tumit.7

9

Page 10: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Gambar 4. Pengukuran Tinggi Badan.

Istilah tinggi (atau tinggi pada saat seseorang berdiri) dinyatakan sebagai

pengukuran yang dilakukan ketika anak berdiri tegak menggunakan microtoise. Tinggi

diukur dengan cara meminta anak, dengan melepas sepatu, berdiri setegak dan setinggi

mungkin, dengan kepala pada garis tengah dan garis pandang sejajar dengan langit-langit

atau lantai. Pastikan punggung anak menempel pada dinding atau permukaan datar lain,

dengan tumit, pantat, dan bagian belakang bahu (skapula) menyentuh dinding. Agar

mendapatkan pengukuran yang paling akurat gunakan stadiometer. Batang pengukur yang

dapat digerakkan dari alat ukur ini akurat hanya jika batang tersebut tetap sejajar dengan

lantai dan terletak mantap pada bagian paling atas kepala. Ukur tinggi sampai dengan

ketelitian 1 mm atau 1/8 inci yang terdekat.7

10

Page 11: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Pengukuran Berat Badan7

Gambar 5. Timbangan Bayi.

Berat badan diukur dengan timbangan yang sesuai, untuk anak dengan usia sampai 24

bulan digunakan timbangan bayi atau dacin dengan kapasitas sekitar 10 kg yang mengukur

berat badan sampai nilai yang terdekat dengan 10-15 gr untuk bayi. Sebelum bayi ditimbang,

timbangan diatur pada angka nol pada jarum. Timbangan bayi cenderung lebih akurat

daripada timbangan orang dewasa. Selain itu, dapat dilakukan penimbangan dengan BB anak

dan BB ibu kemudian dilakukan penimbangan ibu saja.

Berat badan untuk usia diatas 2 tahun dan dapat berdiri dilakukan penimbangan

sesudah buang air besar dan sebelum makan (Lege artis). Setiap kali sebelum penggunaan,

jarum timbangan dikembalikan pada titik 0 lalu ditera terlebih dahulu dengan batu timbangan

5 kg. Pastikan pakaian subyek dilepas semua kecuali pakaian dalam ringan atau diberi

pakaian khusus yang beratnya diketahui dan tanpa alas kaki. Lalu, subyek berdiri tanpa

bantuan di tengah platform dengan santai tapi diam, melihat lurus ke muka dalam bidang

horizontal Frankfurt dan dicatat sampai nilai terdekat 100 gr.

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index)

Indeks massa tubuh merupakan ukuran massa tubuh terhadap tinggi untuk

mendefinisikan berat badan lebih (overweight) sehingga menimbulkan obesitas atau berat

badan kurang (underweight) sehingga menimbulkan kekurangan energi kronik (chronic

energy deficiency). Dengan menggunakan indeks Quetelet prinsipnya adalah BMI =

Weight(kg) / Height(m2). BMI tidak dapat digunakan pada wanita hamil, anak-anak dalam

masa pertumbuhan, dan atlet.5

11

Page 12: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Tabel 2. Indeks Massa Tubuh menurut WHO

Metode Menentukan Titik Tengah Lengan Atas dan Pengukuran Lingkar Lengan Atas7

Gambar 6. Titik Tengah Lengan Atas.

Lingkar lengan adalah pengukuran tidak langsung terhadap massa otot. Pengukuran

lingkar lengan mengikuti prosedur yang sama dengan pengukuran ketebalan lipatan kulit

kecuali pengukuran titik tengah dengan menggunakan sehelai kertas atau meteran logam.

Lipat siku sehingga membentuk sudut 90o. Letakkan meteran secara vertikal, sepanjang

bagian prosessus acromion ke prosesus olekranon. Setengah dari panjang hasil pengukuran

adalah titik tengahnya.

12

Page 13: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Gambar 7. Pengukuran Lingkar Lengan Atas.

Setelah titik tengah telah ditentukan, lengan diturunkan hingga tergantung bebas di

samping tubuh dengan telapak tangan menghadap paha. Lalu, pita pengukur ditempatkan

sekitar lengan atas setinggi titik tengah dengan ketelitian mendekati 1 mm.

Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit (Skinfold Thickness Measurement)

Gambar 8. Capiler Presisi Harpenden (a), Lange (b), dan Holtain (c)

Pengukuran ketebalan lipatan kulit memberikan data ukuran lemak subkutan sehingga

dapat menjadi perkiraan dari total lemak tubuh. Pengukuran ketebalan lipatan kulit yang

terbaik menggunakan alat yang disebut sebagai capiler presisi (precision capilers) ketebalan

lipatan kulit. Tiga jenis capiler presisi yang dapat digunakan yaitu Harpenden, Lange, dan

Holtain. Capiler plastik dengan biaya yang murah juga tersedia tetapi memiliki akurasi yang

minimum. Capiler presisi dirancang untuk mengerahkan tekanan yang konstan sepanjang

rentang dari lipatan kulit yang diukur dan memiliki bidang kontak standar sekitar 20-40 mm2.

Capiler presisi harus dikalibrasi ulang pada interval regular menggunakan blok kalibrasi.4

Tempat yang paling sering digunakan untuk mengukur ketebalan lipatan kulit adalah

trisep (paling praktis untuk penggunaan klinis secara rutin), bicep, subskapula, dan

13

Page 14: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

suprailiaka. Agar reliabilitasnya terjamin, prosedur pengukuran yang tepat harus dilakukan

rata-rata dua kali pengukuran pada satu tempat yang sama selama 15 detik dengan ketelitian 1

mm.

Gambar 9. Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit Tricep

Pengukuran ketebalan lipatan kulit tricep diukur di titik tengah lengan atas bagian

belakang. Pengukuran ketebalan lipatan kulit bisep diukur sebagai tebal dari lipatan vertikal

lengan atas bagian depan, tepat diatas fossa cubiti atau 1 cm proksimal dari titik tengah

lengan atas.4

Gambar 10. Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit Subskapula (A) dan Suprailiaka (B).

Pengukuran ketebalan lipatan kulit subskapula diukur di bawah dan lateral ke sudut

tulang belikat sehingga lipatan kulit membentuk sudut 45o dengan garis horizontal, dengan

bahu dan lengan yang santai serta penempatan lengan subyek di belakang punggung dapat

membantu dalam identifikasi dari titik pengukuran. Pengukuran ketebalan lemak suprailiaka

diukur di linea midaxillaris tepat proksimal dari crista iliaca, dengan pengangkatan lipatan

kulit miring tepat 1cm posterior dari linea midaxillaris dan sejajar dengan garis kulit.

Untuk memeriksa lemak tubuh total, lemak subkutan hasil data dijumlahkan lalu

dirata-ratakan dengan pedoman dalam persentil menurut Lee – Nieman (1996). Rata-rata

lemak tubuh wanita lebih tinggi yaitu sekitar 26.9% daripada pria yang sekitar 14.7%.

14

Page 15: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Tabel 3. Pedoman intepretasi nilai jumlah tebal lipatan kulit

Persentil Kategori

< 5 th

>5 th - ≤ 15 th

>15 th - ≤ 75 th

>75 th - ≤ 85 th

>85 th

Kurus

Dibawah rata-rata

Rata-rata

Diatas rata-rata

Terlalu banyak lemak

Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Panggul8

Rasio Lingkar Perut (LPe) dan Lingkar Panggul (LPa) merupakan cara sederhana

untuk membedakan obesitas bagian bawah tubuh (panggul) dan bagian atas tubuh (pinggang

dan perut). Jika rasio antara lingkar perut dan lingkar panggul untuk perempuan diatas 0.85 m

dan untuk laki-laki diatas 0.95 m maka memiliki faktor resiko stroke, DM, dan penyakit

jantung koroner.

Gambar 11. Lingkar Perut dan Lingkar Panggul.

15

Page 16: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Metode mengukur lingkar perut dengan menentukan titik tengah pada linea

midaxillaris antara pinggir terendah arcus costae dan titik crista iliaca. Subyek berdiri dan

bernafas normal pada saat pengukuran untuk mencegah subyek mengkontraksi otot-ototnya

atau menahan nafas dengan menggunakan pita pengukur. Metode mengukur lingkar panggul

dengan meletakkan pita ukur secara horizontal melalui titik pada lingkaran panggul yang

paling besar dalam keadaan berdiri.5

Sumber Karbohidrat9

Karbohidrat terkandung di dalam semua kelompok makanan. Jumlah dan jenis

karbohidrat sangat bervariasi di antara kelompok makanan dan di antara pilihan dalam

masing-masing kelompok.

Padi-padian meliputi roti, sereal, nasi, dan pasta. Semuanya mengandung karbohidrat

kompleks dan beberapa protein; beberapa padi-padian tertentu juga mengandung lemak. Serat

hanya sedikit terkandung dalam produk olahan, sedang dalam padi-padian utuh dan paling

tinggi dalam produk dari kulit padi. Setidaknya, separuh dari jumlah sajian padi-padian yang

direkomendasikan seharusnya merupakan padi-padian utuh. Padi-padian menjadi dasar menu

makanan sehat.

Bagi banyak makanan yang dapat dipilih dari kelompok ini, satu kali penyajian

mengandung sekitar 15 gram karbohidrat. Satu kali penyajian setara dengan: satu potong roti,

½ cup pasta atau nasi yang telah dimasak, ½ cup sereal yang telah dimasak, ½ muffin Inggris

atau roti bagel kecil.

Sebagian besar karbohidrat dalam kelompok sayuran terkandung dalam sayuran yang

mengandung tepung, seperti kacang polong, jagung, kentang, dan kacang-kacangan.

Kelompok buah-buahan terdiri dari berbagai makanan yang sebagian besar

mengandung gula. Buah yang dikeringkan memiliki kandungan gula lebih tinggi daripada

buah segar karena airnya telah dihilangkan sehingga meningkatkan konsentrasi gula. Selain

itu, asupan serat akan meningkat jika memakan buah secara utuh ketimbang meminum jus

buah.

Kelompok susu, yogurt, dan keju (produk olahan susu) mengandung gula laktosa.

Beberapa produk olahan susu seperti susu coklat, yogurt stroberi, dan es krim telah diberi

perasa atau ditambah gula sehingga jumlah karbohidrat setiap penyajian menjadi lebih tinggi.

16

Page 17: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Namun, keju merupakan pilihan dari produk olahan susu yang rendah laktosa (rendah

karbohidrat).

Makanan dari kelompok daging dan kacang-kacangan sebagian besar mengandung

protein. Akan tetapi kacang kering yang merupakan sumber protein dari tumbuhan, juga

tinggi akan karbohidrat, seperti zat tepung dan serat. Selain itu, kebanyakan kalori dalam

kacang berasal dari lemak, tetapi sebagian besar varietas kacang mengandung 4 sampai 8 g

karbohidrat per 1-oz penyajian.

Polong-polongan termasuk dalam kelompok sayuran dan daging, serta kacang-

kacangan karena mengandung zat gizi dan keduanya memiliki kadar serat yang tinggi.

Sumber Lemak9

Lemak dalam makanan bervariasi jenis dan jumlahnya. Beberapa lemak dapat terlihat

kasat mata, seperti mentega dan gajih yang terlihat mengelilingi sepotong daging steak.

Namun demikian, sebagian besar lemak tidak dapat dilihat kasat-matam, seperti lemak dalam

susu, keju, dan kacang, serta lemak-lemak yang terjalin di dalam steak tersebut. Sumber

makanan hewani mengandung sekitar 57% dari total asupan lemak; sisanya didapat dari

sumber makanan nabati.

Lima besar sumber lemah jenuh dalam menu makanan orang dewasa di Amerika

adalah: daging, mentega / margarin, bumbu salad termasuk mayones, keju, susu.

Sumber lemak trans yang utama dalam makanan antara lain kentang goreng, donat,

dan makanan goreng lainnya yang dijual. Sumber lemak trans lainnya meliputi kue kering,

kraker, dan makanan panggang lain.

Padi-padian secara alami mengandung sangat sedikit lemak. Namun demikian,

makanan olahan yang termasuk dalam kelompok makanan ini, seperti sereal granola,

panekuk, donat, kue kering, dan pai, banyak mengandung lemak tambahan. Makanan-

makanan ini juga dapat menjadi sumber lemak trans.

Selain alpukat, kelapa, dan zaitun, buah-buahan tidak banyak mengandung lemak.

Sayuran mentah hanya mengandung sedikit lemak atau tidak sama sekali. Sayuran yang

digoreng, diberi krem susu, disajikan dengan keju, atau dicampur dengan mayones jelas

mengandung lebih banyak lemak.

17

Page 18: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Produk-produk yang termasuk dalam kelompok susu terbagi menjadi bebas-lemak,

rendah-lemak, dan lemak-utuh. Untuk mengurangi kemungkinan seseorang mengonsumsi

makanan tinggi-lemak dalam kelompok makanan ini, sebaiknya membaca label dan

membandingkan antara berbagai jenis dan merk. Karena makanan olahan susu berasal dari

hewan, sebaiknya melihat juga kandungan kolesterol dalam makanan tersebut.

Bahan nabati dalam kelompok kacang dan polong bebas kolesterol dan sedikit atau

tidak mengandung lemak jenuh. Umumnya daging yang tidak dibersihkan lebih tinggi

kandungan lemaknya daripada daging tanpa lemak, dan daging yang berwarna putih lebih

rendah-lemak daripada daging berwarna gelap (contohnya daging ayam). Kerang-kerangan

seperti kepiting, lobster, dan udang, kaya akan kolesterol, tetapi rendah-lemak dan rendah-

lemak jenuh.

Sumber Protein10

Protein merupakan cadangan energi setelah karbohidrat. Sumber protein bagi manusia

terbagi dalam dua jenis yaitu sumber protein hewani dan sumber protein nabati. Bahan

makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu. Sumber

protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati, pankreas, ginjal, paru,

jantung, jeroan, susu, telur dan ikan. Ayam dan jenis burung lain merupakan sumber protein

yang berkualitas baik. Sedangkan protein nabati terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan

dan gandum. Satu gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori. Protein nabati tidak

mengandung semua asam amino esensial.

Protein hewani berfungsi meningkatkan kadar tirosin dalam tubuh dimana tirosin

digunakan tubuh untuk memproduksi dopamin dan norepinefrin yang mempengaruhi tingkat

energi tubuh. Sumber protein hewani juga biasanya lebih tinggi lemak, terutama lemak jenuh

dan lebih rendah serat dibandingkan protein nabati. Protein nabati, sebaliknya tidak

mengandung lemak jenuh, bebas kolesterol dan mengandung fitokimia yang dapat

memerangi berbagai penyakit.

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah

protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur

nitrogen (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur

nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan feses. Penggunaan protein dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlah protein itu belum dapat

18

Page 19: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain: kadar protein 18,75 gram dalam tubuh akan

menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik serta tidak

semua bahan makanan yang mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi

seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-

anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu

kilogram berat badannya.

Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan

jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin

agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amino dalam jumlah dan macam yang cukup,

sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang

berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang diperlukan

masing-masing individu.

Kesimpulan

Antropometri merupakan ilmu yang menilai status gizi seseorang. Seseorang bisa

dinilai memiliki gizi seimbang berupa protein, karbohidrat dan lemak yang seimbang atau

tidak. Karbohidrat, protein dan lemak adalah nutrient makro dan vitamin serta mineral

adalah nutrient mikro. Seseorang dikatakan memiliki gizi yang seimbang apabila pengukuran

antropometri yang dilakukan memiliki hasil yang normal. Pengukuran antropometri memiliki

keuntungan utama bahwa ukuran ini cukup akurat, tidak invasif, tidak mahal, dan dapat

digunakan dengan sampel besar.

Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan

komposisi tubuh. Ukuran antropometrik untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala, tinggi

lutut,tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometrik untuk komposisi

tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas lemak (lingkar

lengan atas). Indeks massa tubuh dapat digunakan sebagai indikator massa tubuh terhadap

tinggi untuk mendeteksi kekurangan atau kelebihan berat badan. Rasio Lingkar Perut dan

Lingkar Panggul dapat digunakan untuk membedakan obesitas bagian bawah tubuh (panggul)

dan bagian atas tubuh (pinggang dan perut).

19

Page 20: Sken 6 E6

Kelompok E6 Blok 11 Tinjauan Pustaka

Daftar Pustaka

1. Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta:

EGC; 2008.h.94-99

2. Marizar ES. Designing furniture. Yogyakarta: Media Pressindo; 2005.h.118

3. Brooker C. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2009. h. 26

4. Brooker C. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC.2009. h 45-56

5. Wong DL. Buku Ajar Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC. 2008.h.166-167,176-183

6. Gibson RS. Principles of Nutritional Assessment. Edisi ke-2. New York: Oxford

University. 2005.h.273-352

7. Gibney M, Margetts B, Kearney J. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC. 2009.

8. Ian D. Sinopsis Biokimia. Edisi ke-2. Jakarta : Binarupa Askara. 2012.

9. Mayer BH, Tucker L, Williams S, Ilmu gizi menjadi sangat mudah. Edisi ke-2.

Jakarta: EGC; 2011.h.36-7; 57-9.

10. Almatsier, S. 2006.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

20