sap thypus

Upload: irkham-auliya

Post on 06-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satuan acara penyuluhan thypus

TRANSCRIPT

SATUAN PEMBELAJARAN

SATUAN PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan: Asuhan anak dengan gangguan sistem pencernaan

Sub Pokok Bahasan : Penyakit typhus pada anak

Sasaran : Masyarakat, kader kesehatan, keluarga

Waktu

: 45 menit

Tempat

: I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit typhus pada anak, diharapkan audiens akan dapat memahami dan mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien penyakit typhus terutama pada anak.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan audiens dapat:

1. Menjelaskan pengertian penyakit typhus dengan benar

2. Menyebutkan penyebab penyakit typhus dengan benar

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit tyhpus dengan benar

4. Menjelaskan perawatan typhus sederhana pada anak dengan benar

5. Menjelaskan akibat yang terjadi bila tidak ditangani segera6. Menjelaskan pencegahan penyakit typhus pada anak dengan benarIII. Materi (Terlampir)

1. Pengertian penyakit typhus

2. Penyebab penyakit typhus

3. Tanda dan gejala penyakit typhus pada anak4. Perawatan sederhana typhus pada anak

5. Akibat yang terjadi bila typhus tidak ditangani segera6. Pencegahan penyakit typhus pada anak

IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawabV. Media

1. Lembar balik

2. Leaflet

VI. Kegiatan Pembelajaran

NoKegiatanWaktuKegiatan Audiens

1.

2.

3.Pembukaan

a. Salamb. Memperkenalkan diri c. Menyampaikan tujuand. UppersepsiKegiatan Inti

a. Menyampaikan materi

b. Memberikan kesempatan bertanya

c. Menjawab pertanyaan audiens

Penutup

a. Evaluasi

b. Menyimpulkanc. Penutupan

5 menit

30 menit

10 menita. Menjawab salamb. Mendengarkan c. Mendengarkand. Menyampaikan pengetahuana. Mendengarkan

b. Bertanya

c. Mendengarkan

a. Menjawab

b. Bersama-sama menyimpulkanc. Menjawab salam

VII. Evaluasi

Bentuk soal : Essay

Disampaikan secara lisan

Soal :

1. Jelaskan pengertian penyakit typhus?

2. Sebutkan penyebab penyakit typhus?

3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit typhus?

4. Jelaskan perawatan sederhana typhus pada anak?

5. Jelaskan akibat yang akan terjadi jika tidak ditangani segera?6. Jelaskan pencegahan penyakit typhus pada anak?VIII. Sumber MateriTanpa nama. 2007. Meningitis. http://keperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/meningitis.html. di lihat 13 desember 2010.

Hassan, Rusepno. 2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Khaidir, Muhaj. 2009. Bronkopneomoni. http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/03/askep-bronchopneumonia.html. di lihat 13 Desember 2010

Mansjoer, Arif M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapus

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGCRyanie, Kusma. 2006. Salmonella Bahaya tak Terlihat. http://ryaniehealth.blogspot.com/. di lihat 14 Desember 2010Yuni, Sri. 2010. Typhus Penyakit akibat Kurang Bersihnya Makanan. http://pengetahuanbunda.blogspot.com . di lihat 13 Desember 2010

MATERI

THYPUS PADA ANAK

A. Pengertian

Typhus merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pada saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran.

B. Penyebab

Typhus disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi yang ditularkan oleh lalat pada makanan dan minuman, tertelan lalu berkembang biak di dalam usus sehingga menjadi radang usus. Sumber utama penyebab infeksi salmonella adalah bahan makanan yang tidak dipanaskan secara baik seperti ayam, telur, daging atau susu.

C. Tanda dan Gejala

1. Demam

Pada awal penyakit, suhu tubuh (panas badan) meningkat perlahan sampai suhu > 37,50 C, kemudian suhu tinggi terus menerus atau rendah pada pagi hari dan naik pada sore dan malam hari lebih dari 5 hari. Infeksi salmonella sering terjadi pada musim panas karena bakteri ini berkembang biak pada suhu hangat.2. PusingKeracunan bakteri ini dapat menyebabkan diare disertai pusing, demam atau sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing.3. Tidak nafsu makanPerasaan tidak nafsu makan disebabkan karena perasaan mual muntah pada penderita typhus.4. Mual muntahBakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limpa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.5. Diare

Pada penderita typhus sering terjadi diare, namun juga bisa konstipasi (susah buang air besar) atau normal seperti biasa.

6. Lidah kotor

Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.7. Pingsan, tak sadarkan diri

Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

8. Nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang hebat dikarenakan adanya perforasi pada usus halus.

D. Perawatan Tyhpus pada Anak

1. Pola Istirahat Pada penderita typhus selama demam sampai dengan suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk, jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan.2. Pola Makana. Diet makanan harus mengandung cukup cairan. Contohnya minum air putih yang cukup, susu.b. Makanan mengandung kalori dan tinggi protein. Contohnya Sop, Ikan, daging, telur, tahu tempe. c. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat. Contohnya agar-agar, buah-buahan kecuali pisang dan sayur- sayuran. d. Bahan makanan yang tidak merangsang. Contohnya makanan yang asam, dan pedas.e. Makanan tidak menimbulkan gas. Contohnya kubis, kentang, ketela, nangka. f. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair. Jika kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat diberikan makanan lunak contohnya bubur, nasi tim. 3. Minum obat secara teratur

Biasanya tenega kesehatan memberikan obat sudah diperhitungkan sampai suhu turun. Jika obat hampir habis, suhu masih tetap tinggi orang tua diminta kembali ke tenaga kesehatan terdekat.

4. Periksa ke tenaga kesehatan

Orang tua memeriksakan keadaan anaknya bila seorang anak mengalami tanda dan gejala tyhpus. Orang tua dapat memeriksakan anaknya ke tenega kesehatan seperti bidan, mantri, puskesmas, dokter, rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat.E. Pencegahan Tyhpus pada Anak

1. Menjaga kesehatan dengan memelihara kebersihan lingkungan 2. Minum air yang bersih dan dimasak sampai mendidih.

3. Biasakan anak BAB di WC dan disiram serta tutup WC sehingga tidak ada lalat yang hinggap. 4. Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun dan air mengalir. 5. Jangan membiasakan anak untuk jajan sembarangan.6. Membiasakan anak untuk makan di rumah secara teratur. F. Akibat yang terjadi bila tidak ditangani segera:

1. Perdarahan pada ususa. Perdarahan usus hanya sedikit ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin. Jika perdarahan banyak, terjadi melena, dapat disertai nyeri perut.Peritonitis. b. Perforasi usus (ada lubang pada usus)Perforasi biasanya timbul pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian distal ileum. Peritonitis. Biasanya menyertai perforasi. Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut hebat, dinding abdomen tegang dan nyeri tekan. 2. Di luar usus Peradangan akibat sepsis (bakterinya) dapat mengakibatkan: a. Meningitis (radang pada selaput otak) dan Enselopati ( gangguan pada otak). Pada penderita typhus akan mengalami perforasi pada usus halus yang mengakibatkan pembuluh darah di usus terbuka. Kemudian organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.b. Bronkopneumoni ( gangguan pada paru-paru)Inkubasi kuman dalam peredaran darah yang pertama berlangsung singkat, terjadi 24-72 jam setelah kuman masuk, meskipun belum menimbulkan gejala tetapi telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Pada akhir masa inkubasi 5-9 hari kuman kembali masuk ke aliran darah dimana terjadi pelepasan endoktoksin menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala demam tifoid.

Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis. Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga fleura. Emfisema ( tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru ) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses.