sap kegel exercisa.doc

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN SENAM OTO PANGGUL (KEGEL EXERCISE) PADA LANSIA DENGAN OVER ACTIVE BLADDER (OAB) MOHAMMAD FANSHURI ADBILLAH 41141095000029 PROGRAM PROFESI NERS

Upload: fanshuryabd7503

Post on 30-Sep-2015

376 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN SENAM OTO PANGGUL (KEGEL EXERCISE) PADA LANSIA DENGAN OVER ACTIVE BLADDER (OAB)

MOHAMMAD FANSHURI ADBILLAH41141095000029PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015BAB IVSATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur

Pokok Bahasan: Bladder Training Sub Pokok Bahasan

: Latihan Kegel Pada Lansia dengan Gangguan Eliminasi Urin Hari/tanggal : Selasa, 7 April 2015 Waktu pertemuan : 1 x 20 menitPenyaji

: Moh. Fanshuri Sasaran : Tn. Tomi Tempat

: Ruang Merpati PSTW Budi Mulya 3Metode

: Ceramah, demonstrasi dan Tanya Jawab

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapakan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengetahuan WBS tentang latihan kegel exerciseTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kegel exercise, diharapkan klien dan keluarga :1. Dapat menjelaskan pengertian kegel exercise 2. Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat dan tujuan kegel exercise 3. Dapat mengetahui bagaimana cara melakukan kegel exercise4. Dapat menyebutkan factor pendukung kegel exercise 5. Dapat melakukan secara mandiriALOKASI WAKTU : ( 20 menit )

NoKomunikatorKomunikanwaktu

1Pre Interaksi

Memberi salam dan memperkenalkan diriMenjawab salam5 mnt

2Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhanMendengarkan

3Apersepsi dengan memberi pertanyaan awal tentang kegunaan kegel exercise Menjawab pertanyaan

4Isi

Menjelaskan materi pendidikan kesehatan tentang kegel exercise Mendengarkan15mnt

5Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikanMengajukan pertanyaan

6Penutup

Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasiMenjawab5 mnt

7Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhanMendengarkan

8Menutup penyuluhan dan mengucapkan salamMenjawab salam

STRATEGI PENGAJARAN

Demontrasi dan Diskusi

MEDIA PENGAJARANLeaflet

REFRENSI

Andrianto P. Urologi Untuk Praktek Umum. EGC. Jakarta, 1991 : 175-186.

Hidayat, N., M. C. Padaga dan S. Suhartini, 2006. Urology. Andi, Yogyakarta.

http://digilib.unsri.ac.id/download/INKONTINENSIA%20URINE.pdf diakses 18 oktober 2013

http://repository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F25132%2F4%2FChapter%2520II.pdf diakses 18 oktober 2013

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Purnomo, Dasar-dasar Urologi. FK.Brawijaya, Malang 2003; 106-119.

Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.

LAMPIRAN MATERIA. Pengertian Kegel Exercise Senam Kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul terutama otot pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat proses persalinan agar tidak terjadi ngompol) dan otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan seksual). Nama senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-an. Dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam proses persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol). Timbulah inisiatifnya untuk menemukan exercise agar pasiennya tidak mengalami hal tersebut.B. Manfaat dan Tujuan Kegel Exercise Otot dasar panggul terdiri dari tiga lembaran otot yang masing-masing menempel pada bladder (Kandung kemih), vagina dan rectum. Bagian akhir dari urethra disokong secara adekuat oleh endopelvic fascia dan kontraksi musculus levator ani bekerja mengatur suplai saraf secara normal. Senam otot dasar panggul ini mampu menguatkan muskulus levator ani, menjaga lapisan endopelvic dan keutuhan saraf yang dapat meningkatkan kesadaran dari otot dasar panggul untuk menyesuaikan transmisi dari tekanan abdominal, serta meningkatkan kemampuan otot tersebut dalam menyokong bladder,vagina,dan rectum yang kemudian dapat meningkatkan kemampuan tahanan pada sphincter urethra sehingga mampu meningkatkan periode kontinen terhadap urine.

Selain itu tujuan terapetik lainnya dari latihan kegel ini adalah untuk mengajarkan perineal lockatau bagaimana caranya mengunci perineum. Dimana kemampuan dari perineum untuk mengunci spincternya,dan kemampuan otot levator ani untuk berkontraksi terus mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia dan proses degeneratif. Oleh karena itu senam kegel tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan, ketegangan serta mencegah terjadinya atropi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kegel excercises secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan dan ketegangan pada otot dasar panggul setelah 5 sampai 6 minggu dilakukan dengan jumlah latihan sebanyak 50-60 kali secara teratur, dimana jumlah latihan kontraksi otot panggul sebanyak 24 sampai 160 kali setiap harinya sangat disarankan. C. Cara Melakukan Kegel Exercise 1. Pemanasan.

Kendurkan otot-otol perut, bokong dan paha atas se-rilek mungkin. Untuk memastikan otot-otot tersebut rilek, letakkan kedua tangan di atas perut. Jika perut tidak ikut bergerak ketika otot-otot dasar panggul (PC) dikontraksi, berarti gerakan Anda benar.

2. Kontraksi.

Kontraksikan otot-otot PC Anda dengan menarik ke dalam dan keras sekitar vagina, anus dan saluran kencing (uretra) seperti menahan air seni. Tujuannya untuk menemukan letak otot PC. Untuk mudahnya dapat melakukan latihan berikut: Ketika Anda ingin buang air kecil, tahanlah aliran air seni, lalu lepaskan kembali. Lakukan beberapa kali sehingga bisa merasakan benar letak otot PC lersebut.

3. Ulangan.

Setelah Anda mampu melakukan, mulailah berlatih sebanyak 10 kali ulangan. Setiap kali kontraksi, tahan selama tiga hitungan. Kemudian secara perlahan naikkan hitungan kontraksinya hingga Anda bisa menahan selama 10-15 hitungan, dengan istirahat selama 10 detik diantaranya. Jumlah optimum kira-kira 50-100 kali sepanjang hari, pagi, siang, sore dan malam.

4. Variasi.

Lakukan variasi untuk menghindari kebosanan dengan munggabungkan latihan otot-otot PC dengan latihan pengencangan otot-otot lain di sekitarnya, yaitu otot-otot perut, paha atas, dan otot bokong, dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring.

5. Catatan.

Latihan Kegel dengan menahan air seni, disarankan hanya dilakukan pada saat awal berlatih. Gunanya untuk menemukan letak otot PC. Setelah itu sebaiknya jangan dilakukan lagi karena akan mengganggu pola kencing Anda. Sebaiknya berkonsultasi lebih dulu sebelum berlalih dan lakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.

D. Faktor Pendukung Kegel Exercise

Tindakan berikut dapat membantu klien yang menderita inkontinensia untuk memperoleh kembali kontrol berkemihnya dan merupakan bagian dari perawatan rehabilitatif serta restorasi.

1. Mempelajari latihan untuk menguatkan dasar panggul.

2. Memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2 jam sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur, dan setiap 4 jam pada malam hari.

3. Menggunakan metode untuk mengawali berkemih (misalnya air mengalir dan menepuk paha bagian dalam)

4. Menggunakan metode untuk relaks guna membantu pengosongan kandung kemih secara total (misalnya membaca dan menarik nafas dalam).

5. Jangan pernah mengabaikan keinginan untuk berkemih (hanya jika masalah klien melibatkan pengeluaran urine yang jarang sehingga dapat mengakibatkan retensi).

6. Mengonsumsi cairan sekitar 30 menit sebelum jadwal waktu berkemih.

7. Hindari teh, kopi, alkohol, dan minuman berkafein lainnya.

8. Minum obat-obatan diuretic yang sudah diprogramkan atau cairan yang dapat meningkatkan dieresis (seperti teh atau kopi) dini pada pagi hari.

9. Semakin memanjangkan atau memendekkan periode antar berkemih.

10. Menawarkan pakaian dalam pelindung untuk menampung urine dan mengurangi rasa malu klien (bukan popok).

11. Mengikuti program pengontrolan berat tubuh apabila masalahnya adalah obesitas.

12. Memberikan umpan balik positif saat tercapai pengontrolan berkemih.

E. Pedoman ini dapat membantu klien untuk mendapatkan pola berkemih rutin dan mengontrol factor-faktor yang mungkin meningkatkan jumlah episode inkontinensia.