sap individu

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN RUANG PERAWATAN ANAK TULIP IIA RSUD ULIN BANJARMASIN Oleh: SELVIA HARUM SARI, S. Kep I4B111007

Upload: selvia-harum-sari

Post on 17-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Terapi Bermain Mewarnai

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANTERAPI BERMAINRUANG PERAWATAN ANAK TULIP IIARSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh:SELVIA HARUM SARI, S. KepI4B111007

PROGRAM PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2015I. PENDAHULUANMasuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolaktindakan keperawatan yang diberikan.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karenadengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnyakurang mendapat kesempatan bermain.Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak. (www.pediatric.com).

II. TUJUAN1. Tujuan Instruksional UmumSetelahdilakukan terapi bermain pada anak di ruang perawatan anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin selama 45 menit, diharapkan dapat menurunkan kecemasan anak,anak merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat,serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal atau sehat.2. Tujuan Instruksional KhususSetelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu:a. Merasa tenang selama dirawat.b. Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi berkurang.c. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat.d. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.e. Menstimulasi perkembangan motorik halus anak.f. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat diruang yang sama.g. Sarana untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran anak.h. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan.

III. MANFAAT TERAPI BERMAIN1. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ therapeutic play).2. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negatif.3. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.4. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.

IV. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN1. Jenis Program BermainMewarnai gambar2. Karakteristik Bermaina. Melatih kemampuan motorik halusb. Melatih kreativitas anak3. Karakteristik Pesertaa. Usia 3-7 tahunb. Keadaan umum anak mulai membaikc. Anak dapat dudukd. Pasien kooperatif4. Waktu dan Tempat Pelaksanaana. Hari/tanggal: Selasa, 28 April 2015b. Waktu: 15.00-15.45 WITAc. Tempat: Ruang Perawatan Anak Tulip IIA,RSUD Ulin Banjarmasin5. MediaKertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.Pensil warna (spidol, krayon)

6. Rancangan BermainPermainan yang kita lakukan adalah mewarnai gambar. Anak diberikan kertas bergambar yang belum diwarnai dan krayon atau spidol. Kemudian terapis memimpin jalannya permainan dengan mengintruksikan kepada anak untuk mewarnai gambar sesuai dengan apa yang diinginkan dan praktikan juga memfasilitasi anak dalam berkreasi.NO

WAKTUKEGIATAN BERMAINKEGIATAN PESERTA

1.5 menitPembukaan:1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.2. Memperkenalkan nama terapis.3. Menjelaskan tujuan dari permainan.4. Kontrak waktu.Menjawab salam

MendengarkanMemperhatikan

Memperhatikan

2.25 menitPelaksanaan:1. Terapis mengatur posisi duduk.2. Terapis membagikan kertas bergambar dan crayon kepada pasien.3. Terapis mengajak dan memotivasi klien (anak) untuk mengungkapkan gambar apa yang ada pada kertas.4. Memulai mewarnai gambar didampingi oleh Terapis.5. Memberi semangat pada anak selama proses mewarnai.6. Memotivasi anak untuk dapat memilih warna yang disukainya.7. Apabila anak tidak mau aktif, melibatkan orang tua atau pendamping anak untuk membantu anak mewarnai gambar yang telah diberikan.Berpindah posisi

Menerima kertas dan krayon

Menjawab

Mewarnai gambar

3.10 menitEvaluasi:1. Menanyakan kepada anak tentang pemilihan warna yang telah dilakukan untuk mewarnai gambarnya.2. Menanyakan tentang perasaan anak setelah diberi terapi bermain mewarnai.

Menjawab pertanyaan

4.5 menitTerminasi:1. Menutup acara permainan dengan memberikan reward kepada peserta.2. Salam penutup.Memperhatikan

Menjawab salam

7. Evaluasi yang Diharapkana. Evaluasi Struktur1) Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai.2) Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.3) Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.b. Evaluasi Proses1) Terapis memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan.2) Respon anak baik selama proses bermain berlangsung.3) Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung.4) Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh Praktikan.5) Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain.6) Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik.c. Evaluasi Hasil1) Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan.2) Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang disukainya.3) Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir.4) Pasien/anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat menyelesaikan proses mewarnai hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKAErlita., 2006. Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat Pada http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 26 April 2015.Foster and Humsberger. 1998. Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company, Philadelpia USA.Hurlock, E B., 1991. Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga: Jakarta.Kliegman, Robert M. 2000. Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC: Jakarta.Markum, dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI: Jakarta.

Dokumentasi Kegiatan