sap hibah

26
7/23/2019 SAP HIBAH http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 1/26 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan keuangan negara membutuhkan interaksi dan kerjasama dengan pemerintah negara lain, organisasi internasional, perusahaan dan masyarakat. Kerjasama dan hubungan tersebut dapat berbentuk hubungan pemberian bantuan yang bersifat mengikat dan bantuan yang bersifat tidak mengikat atau hibah. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang besar, menarik berbagai pihak terutama pihak internasional untuk memberikan bantuan, baik karena alasan ekonomi maupun sosial. Pemberian bantuan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemberian bantuan yang harus dikembalikan dan tidak dikembalikan. Bantuan yang tidak dikembalikan disebut sebagai hibah atau dalam terminologi internasional sering disebut sebagai grant . Hibah merupakan bentuk bantuan yang tidak harus dikembalikan dan tidak mengikat pihak yang diberi untuk melakukan komitmen tertentu. Pemberian hibah harus tetap dilaksanakan secara berhati- hati, karena tidak jarang pemberian hibah tersebut memiliki motif ekonomi dan sosial yang lain. Pemberian uang, barang atau jasa harus tetap dilihat dampak jangka panjang dan tetap barus memperhatikan kemandirian bangsa dan independensi pemerintah. Pemerintah juga dapat memberikan hibah kepada pemerintah negara lain, organisasi internasional, pemerintah daerah, perusahaan, lembaga atau masyarakat untuk tujuan solidaritas kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan serta tujuan ekonomi dan sosial lainnya. Pemberian hibah harus tetap dilakukan dengan memperhatikan aspek kebutuhan, keadilan dan fairness. Hibah diberikan dengan kriteria yang ketat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dirasakan adil untuk semua masyarakat. ebagai bentuk penerimaan dan belanja pemerintah, hibah harus dipertanggungjawabkan mengikuti mekanisme dan ketentuan dalam regulasi keuangan negara. !kuntabilitas tersebut tidak hanya terkait dari aspek akuntansi namun juga harus dimulai dari aspek penganggaran, mekanisme pengeluaran"penerimaan dana sampai dengan pelaporan kepada stakeholder. Kasus penerimaan hibah dari masyarakat yang tidak dipertanggungjawabkan, sering munculnya dana hibah yang tidak dilaporkan menunjukkan perlunya pengaturan lebih lanjut mengenai hibah. Buletin #eknis $% tentang Bantuan osial memberikan batasan hanya dapat dilakukan untuk pengeluaran yang terkait risiko sosial. Bultek ini menyebabkan beberapa pengeluaran kepada masyarakat dan organisasi yang saat ini telah dilakukan pemerintah tidak dapat dianggarkan melalui belanja ini, hal ini membutuhkan alternatif jenis belanja yang dapat digunakan untuk menampung pengeluaran tersebut. Permasalahan di atas membutuhkan pengaturan lebih detail tentang belanja dan penerimaan hibah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas keuangan negara. #ujuan buletin teknis hibah ini adalah untuk memberikan acuan mengenai bagaimana penerimaan " pendatapan dan belanja " bebab hibah dipertanggungjawabkan, disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah. 1.2. Penggunaan terminologi hibah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah 1

Upload: ferekonstantinus

Post on 19-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan keuangan negara membutuhkan interaksi dan kerjasama dengan pemerintah

negara lain, organisasi internasional, perusahaan dan masyarakat. Kerjasama dan

hubungan tersebut dapat berbentuk hubungan pemberian bantuan yang bersifat mengikat

dan bantuan yang bersifat tidak mengikat atau hibah. Indonesia sebagai negara berkembang

dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang besar, menarik berbagai pihak terutama

pihak internasional untuk memberikan bantuan, baik karena alasan ekonomi maupun sosial.

Pemberian bantuan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemberian bantuan yang harus

dikembalikan dan tidak dikembalikan. Bantuan yang tidak dikembalikan disebut sebagaihibah atau dalam terminologi internasional sering disebut sebagai grant . Hibah merupakan

bentuk bantuan yang tidak harus dikembalikan dan tidak mengikat pihak yang diberi untuk

melakukan komitmen tertentu. Pemberian hibah harus tetap dilaksanakan secara berhati-

hati, karena tidak jarang pemberian hibah tersebut memiliki motif ekonomi dan sosial yang

lain. Pemberian uang, barang atau jasa harus tetap dilihat dampak jangka panjang dan tetap

barus memperhatikan kemandirian bangsa dan independensi pemerintah.

Pemerintah juga dapat memberikan hibah kepada pemerintah negara lain, organisasi

internasional, pemerintah daerah, perusahaan, lembaga atau masyarakat untuk tujuan

solidaritas kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan serta tujuan ekonomi dan sosial

lainnya. Pemberian hibah harus tetap dilakukan dengan memperhatikan aspek kebutuhan,

keadilan dan fairness. Hibah diberikan dengan kriteria yang ketat dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga dirasakan adil untuk semua masyarakat.

ebagai bentuk penerimaan dan belanja pemerintah, hibah harus dipertanggungjawabkan

mengikuti mekanisme dan ketentuan dalam regulasi keuangan negara. !kuntabilitas tersebut

tidak hanya terkait dari aspek akuntansi namun juga harus dimulai dari aspek penganggaran,

mekanisme pengeluaran"penerimaan dana sampai dengan pelaporan kepada stakeholder.

Kasus penerimaan hibah dari masyarakat yang tidak dipertanggungjawabkan, sering

munculnya dana hibah yang tidak dilaporkan menunjukkan perlunya pengaturan lebih lanjutmengenai hibah. Buletin #eknis $% tentang Bantuan osial memberikan batasan hanya

dapat dilakukan untuk pengeluaran yang terkait risiko sosial. Bultek ini menyebabkan

beberapa pengeluaran kepada masyarakat dan organisasi yang saat ini telah dilakukan

pemerintah tidak dapat dianggarkan melalui belanja ini, hal ini membutuhkan alternatif jenis

belanja yang dapat digunakan untuk menampung pengeluaran tersebut.

Permasalahan di atas membutuhkan pengaturan lebih detail tentang belanja dan

penerimaan hibah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas keuangan negara. #ujuan

buletin teknis hibah ini adalah untuk memberikan acuan mengenai bagaimana penerimaan "

pendatapan dan belanja " bebab hibah dipertanggungjawabkan, disajikan dan diungkapkan

dalam laporan keuangan pemerintah.

1.2. Penggunaan terminologi hibah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah

1

Page 2: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 2/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

1.2.1. Hibah ebagai alah atu umber pendapatan dalam APBN/ APBD

(alam hal ini, hibah merupakan salah satu komponen pendapatan baik di dalam !PB&

maupun !PB(. )ntuk pemerintah pusat, komponen pendapatan di dalam !PB& adalah

penerimaan perpajakan, P&BP dan hibah. edangkan untuk pemerintahan daerah,

komponen pendapatan di dalam !PB( adalah Pendapatan !sli (aerah, Pendapatan#ransfer, dan *ain-*ain Pendapatan yang ah. (i dalam struktur pendapatan pemerintah

daerah, pendapatan hibah termasuk ke dalam kelompok *ain-*ain Pendapatan yang ah.

1.2.2. Hibah ebagai alah atu !eni umber dana pada Dokumen

Pelakanaan Anggaran

(alam proses pelaksanaan anggaran, pada dokumen anggaran yang menjadi dasar bagi

Kementerian &egara"*embaga ataupun KP( untuk menjalankan kegiatannya terdapat

istilah sumber dana yang digunakan untuk membiayai kegiatannya. !da beberapa jenis

sumber dana yang umum yaitu +upiah urni, +upiah urni Pendamping, Pinjaman *&,

Hibah *&, Pinjaman (&, Hibah (&. enis sumber dana ini umumnya dijabarkan dalam suatukodefikasi di dalam dokumen pelaksanaan anggaran yang mencerminkan dari mana asal

sumber dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan

1.2.". Hibah ebagai alah atu !eni belan!a pemerinah

Baik di pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah, hibah merupakan salah satu jenis

belanja di dalam !PB& maupun !PB( sebagaimana diatur di dalam peraturan perundangan

yang mengatur jenis belanja pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah.

1.2.#. Hibah dalam kontek pengelolaan Barang $ilik Negara/Barang $ilik

Daerah

(alam konteks pengelolaan B&"B(, hibah merupakan pengalihan kepemilikan barang

dari  pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari  pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, antar  pemerintah daerah, atau dari pemerintah pusat"pemerintah daerah

kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

1.". Permaalahan dalam pengelolaan hibah

1.".1 Pengelolaan Hibah di luar mekanime APBN/APBD

ebagai salah satu komponen pendapatan negara selain penerimaan perpajakan dan P&BP,seluruh estimasi pendapatan hibah seharusnya termuat di dalam )) !PB&"Perda !PB(

setiap tahunnya. &amun demikian dalam kenyataannya masih banyak pendapatan hibah

yang belum termuat di dalam )) !PB&"Perda !PB( dan pengelolaannyapun di luar 

mekanisme !PB&"!PB( off budget /. Bila kita melihat dari kondisi ideal proses perencanaan

dan penganggaran, untuk dialokasikan sebagai salah satu sumber pendanaan dalam !PB&,

penerimaan hibah akan melalui proses perencanaan dan penganggaran yaitu melalui

dibuatnya Terms of Reference #0+/, +encana !nggaran Biaya +!B/, +encana Kerja

 !nggaran +K!/ hingga masuk ke dalam dokumen pelaksanaan penganggaran. Hal ini

dapat terjadi disebabkan karena untuk pendapatan hibah dalam !PB&"!PB( setiap

tahunnya disusun berdasarkan estimasi pendapatan yang telah dapat diperkirakan darikomitmen berbagai donor yang diperkirakan akan masuk sebagai pendapatan di tahun

2

Page 3: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 3/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

anggaran bersangkutan. Pada kenyataannya, kondisi ideal tersebut sering tidak dapat

terpenuhi, di mana terdapat berbagai pendapatan hibah yang ternyata tidak diperkirakan

sebelumnya namun terjadi realisasinya terutama setelah !PB&"!PB( atau !PB&-P"!PB(-P

ditetapkan.

Penerimaan hibah yang Off Budget   tersebut dapat dipastikan juga berada di luar pengelolaan B)&"B)( Off Treasury). (alam hal ini penerimaan hibah tersebut baik berupa

uang"barang dan"atau jasa, mekanisme penerimaan dan pengelolaan hibahnya tidak melalui

Kementerian Keuangan selaku B)& atau instansi pada pemerintah daerah yang mempunyai

fungsi perbendaharaan B)(/, melainkan langsung diterima dan dikelola oleh Kementerian

&egara"*embaga atau instansi teknis di daerah. Hal tersebut tidak sesuai dengan Pasal 12

)ndang-undang &omor $ tahun 3%%4 tentang Perbendaharaan &egara yang menyatakan

bahwa5 enteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama enteri

Keuangan untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari dalam

negeri ataupun dari luar negeri sesuai ketentuan )) tentang !PB&. Penerimaan hibah

langsung dari donor dalam bentuk uang yang off budget dan  off Treasury di beberapa

Kementerian &egara"*embaga dan pemerintah daerah ini menyebabkan munculnya

rekening-rekening pemerintah penampung dana hibah yang bertebaran di berbagai instansi

pemerintah. Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 2 ayat $/ dan 3/ dan Pasal 6 ayat 3 ))

&o.$"3%%4 yang mengamanatkan enteri Keuangan selaku B)& dan Kepala atuan Kerja

Pengelola Keuangan (aerah selaku B)( PPK( selaku B)(/ untuk melaksanakan tugas

kebendaharaan antara lain menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan,

menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga dalam

pengelolaannya serta Pasal 33 ayat $/ )) &o.$"3%%4 yang menyatakan bahwa enteri

Keuangan selaku B)& berwenang mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah.

1.".2 Penerimaan hibah %ang didorong oleh kepentingan donor

Para pemberi hibah donor/ sering menawarkan pemberian hibah kepada suatu entitas lain

dengan berbagai persyaratan tertentu yang mengikat apabila si penerima ingin mendapatkan

hibah. Hal ini bisa dalam bentuk persyaratan politis, ekonomi dan aspek lainnya. ering

dijumpai donor akan memberikan hibah untuk satu kegiatan tertentu saja yang terkait

dengan kepentingan donor. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan semangat dari Pakta

Jakarta Commitment  yang merupakan bentuk kesepahaman antara Indonesia dan &egara-

negara donor. (alam Poin II.a/ Pakta Jakarta Commitment dinyatakan bahwa mitra

pembangunan Indonesia berkomitmen untuk menyediakan bantuan pembangunan mereka

berdasarkan permintaan negara penerima. elanjutnya lebih tegas lagi dalam Poin II.b/

dinyatakan bahwa pemerintah dan mitra pembangunannya akan beralih dari pendekatanproyek menjadi pendekatan berdasarkan program yang mendukung program pemerintah

dan berhubungan dengan prioritas dari Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian

teknis terkait. Pemerintah dan mitranya akan bekerja sama untuk mendukung

kesesuaiannya dengan sistem pemerintahan terutama dengan sistem pelaporan pemerintah.

Hal ini mengamanatkan bahwa seharusnya negara donor dalam memberikan hibahnya

harus menyelaraskan dengan program prioritas nasional yang telah ditetapkan oleh

pemerintah ke dalam program prioritas masing-masing Kementerian &egara"*embaga.

1."." Pengelolaan penerimaan hibah %ang maih beragam di beberapa &ementerian

Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

3

Page 4: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 4/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

ecara umum pola pengelolaan penerimaan hibah yang dilakukan oleh Kementerian

&egara"*embaga dan daerah yang belum mengikuti mekanisme !PB&"!PB( saat ini antara

lain adalah sebagai berikut5

a. Penerimaan hibah berupa uang dari *uar &egeri yang langsung diberikan kepada

Kementerian &egara"*embaga atau kepada Pemerintah (aerah tanpa melalui

B)&"B)(. 7ontoh dalam hal ini, Bappenas mengkoordinasikan penerimaan hibah dari

negara donor yang mekanisme transfer dananya langsung dari pemberi hibah ke

rekening Bappeda Kabupaten"Kota. elanjutnya Bappeda Kabupaten"Kota mentransfer 

langsung ke rekening atuan Kerja Perangkat (aerah KP(/ terkait yang kemudian

digunakan langsung untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Pada tingkat propinsi,

negara pemberi hibah mentransfer langsung dana hibah ke KP( terkait. Kesepakatan

penerimaan hibah ini ditandatangani oleh pemberi hibah dengan Bappenas,

Kementerian (alam &egeri dan 8ubernur. 7ontoh lain pada Kementerian Kesehatan

c.9 (irektorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan *ingkungan selaku

 principal recipient / yaitu dana hibah masuk ke rekening Kementerian Kesehatan dan

selanjutnya disalurkan ke (inas Kesehatan Propinsi selaku sub recipient /. +ekening diKementerian Kesehatan untuk menampung dana hibah dari donor tersebut dikelola

secara terpisah dan bukan merupakan rekening Bendahara Penerimaan maupun

rekening Bendahara Pengeluaran. (emikian juga +ekening di Pemerintah (aerah untuk

menampung dana hibah, dikelola secara terpisah dan bukan merupakan bagian dari

Kas )mum (aerah.

b. Hibah berupa barang yang dapat berupa aset tetap bangunan, kendaraan, alat-alat

kesehatan, komputer dan sebagainya/ maupun aset lancar"barang habis pakai :aksin,

makanan, kelambu, obat-obatan dan sebagainya/, yang langsung diterima oleh

Kementerian &egara"*embaga"Pemerintah (aerah tanpa dilaporkan kepada B)&"B)(.

Hibah berupa barang tersebut tidak dicatat dengan alasan bahwa status kepemilikanyang belum jelas tidak adanya Berita !cara erah #erima/ dan kesulitan untuk

mencantumkan nilai hibah karena tidak didukung oleh dokumen yang lengkap atau tidak

adanya kesepakatan atas nilai barang yang akan dihibahkan antara pemberi dan

penerima hibah. 7ontoh untuk hal ini banyak terjadi pada Badan +ehabilitasi dan

+ekonstruksi !ceh-&ias yang banyak menerima hibah dalam bentuk kendaraan,

peralatan berat dan mesin-mesin untuk membantu pemulihan !ceh pasca tsunami serta

penerusan hibah tersebut kepada pemerintah daerah, atau di Kementerian Kesehatan

yang menerima hibah dari Red-Cross International berupa serum dan :aksin untuk

digunakan dalam rangka kegiatan imunisasi.

c. Hibah berupa jasa yang diperoleh oleh satuan kerja instansi pusat maupun KP( yangdapat berupa kegiatan pelatihan, sosialisasi, workshop dan seminar, serta technical 

assistance. Hal ini banyak yang tidak disajikan dan diungkapkan dengan alasan

kesulitan untuk melakukan pencatatan karena tidak adanya dokumen pendukung untuk

menilai berapa jumlah nominal penerimaan hibah berupa jasa dimaksud dan seringkali

penerima manfaat langsungnya adalah masyarakat umum.

1.".# Belum tertibn%a pelakanaan aturan tentang pengeluaran/belan!a hibah %ang

dilakukan oleh pemerintah puat/pemerintah daerah.

4

Page 5: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 5/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

)) nomor $; tahun 3%%1 tentang Keuangan &egara pasal 33, 31 dan 34 menyebutkan

bahwa pemerintah pusat dapat memberikan pinjaman dan"atau hibah kepada pemerintah

daerah, pemerintah"lembaga asing, perusahaan negara"daerah dan"atau sebaliknya.

elanjutnya )) nomor $ tahun 3%%4 tentang Perbendaharaan &egara pasal 11 menyatakan

bahwa pemerintah pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada pemerintah

daerah"B)&"B)( sesuai dengan yang tercantum dalam )) !PB&. *ampiran PP &omor 3$ #ahun 3%%4 tentang Penyusunan +encana Kerja dan !nggaran Kementerian

&egara"*embaga mengelompokkan pengeluaran hibah ke dalam belanja hibah. &amun

demikian masih ditemui praktik atas transaksi hibah yang belum sesuai dengan peraturan

yang berlaku, seperti adanya belanja hibah yang dialokasikan dari jenis belanja lain belanja

lain-lain/.

1.".' Pengaruh Buletin (ekni )tandar Akuntani Pemerintahan Nomor 1* tentang

Akuntani Belan!a Bantuan )oial terhadap pelakanaan belan!a hibah

(engan terbitnya Buletin teknis tandar !kuntansi Pemerintahan &omor $% tentang

 !kuntansi Belanja Bantuan osial telah memberikan definisi dan batasan yang sangat jelasdan berpengaruh terhadap tugas pemerintahan dalam melayani masyarakat terkait dengan

pemberian bantuan sosial.

Pengaruh yang signifikan terjadi pada pelaksanaan tugas pemerintah dalam pemberian

bantuan yang selama ini dikategorikan block grant  dan disalurkan melalui belanja bantuan

sosial. Block grant  yang dapat disalurkan melalui belanja bantuan sosial harus memiliki

kriteria sebagaimana diatur dalam buletin teknis di atas, sedangkan kenyataannya masih

banyak bantuan yang wajib dipenuhi oleh pemerintah, namun tidak dapat dipenuhi karena

tidak memenuhi kriteria belanja bantuan sosial.

1.#. (u!uan dan +uang Lingkup Buletin (ekni Hibah

Buletin #eknis Hibah ini mengatur transaksi hibah untuk pemerintah pusat dan daerah,

dimaksudkan sebagai petunjuk operasional bagi petugas pelaksana akuntansi pusat dan

daerah untuk memahami dan mengimplementasikan proses akuntansi hibah secara tepat

waktu, transparan, dan akurat sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai

ketentuan perundang-undangan.

#ujuan Buletin teknis Hibah adalah untuk memberikan panduan, menyelaraskan persepsi

dan menghapus berbagai permasalahan pengelolaan dan pertanggungjawaban dana yang

berhubungan dengan hibah baik berupa pendapatan hibah dan belanja hibah.

Buletin teknis Hibah ini memuat hal-hal5 regulasi terkait hibah, pengertian hibah, kriteria

pendapatan hibah, kriteria belanja hibah, jenis dan klasifikasi pendapatan hibah, jenis dan

klasifikasi belanja hibah, mekanisme hibah pada pemerintah pusat, mekanisme hibah pada

pemerintah daerah, akuntansi hibah meliputi pengakuan pendapatan hibah, pengakuan

belanja hibah, hibah langsung bentuk kas"non kas, pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan serta contoh ilustrasi pendapatan hibah dan belanja hibah.

5

Page 6: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 6/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

BAB II

+E,ULA)I (E+&AI( DEN,AN HIBAH

2.1. +egulai (erkait Hibah

2.1.1. Undang-Undang Nomor 1 (ahun 2**" tentang &euangan Negara

a. Pasal 33 ayat 3/ menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman

dan"atau hibah kepada Pemerintah (aerah atau sebaliknya<

b. Pasal 31 ayat $/ menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan

hibah"pinjaman kepada atau menerima hibah"pinjaman dari pemerintah"lembaga asing

dengan persetujuan (P+<

. Pasal 31 ayat 3/ menyatakan bahwa pinjaman dan"atau hibah yang diterima Pemerintah

Pusat sebagaimana dimaksud dalam ayat $/ dapat diteruspinjamkan kepada Pemerintah

(aerah"Perusahaan &egara"Perusahaan (aerah<

d. Pasal 34 ayat $/ menyatakan bahwa Pemerintah dapat memberikan

pinjaman"hibah"penyertaan modal kepada dan menerima pinjaman"hibah dari perusahaan

negara"daerah<

e. Pasal 34 ayat 3/ menyatakan bahwa pemberian pinjaman"hibah"penyertaan modal dan

penerimaan pinjaman"hibah sebagaimana dimaksud dalam ayat $/ terlebih dahulu

ditetapkan dalam !PB&"!PB(<

2.1.2. Undang-Undang Nomor 1 (ahun 2**# tentang Perbendaharaan Negara

a. #entang Belanja Hibah5

01 Pasal 11 ayat $/ menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikanpinjaman atau hibah kepada Pemerintah (aerah"B)&"B)( sesuai dengan yang

tercantum"ditetapkan dalam )) tentang !PB&<

02 Pasal 11 ayat 3/ menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan

pinjaman atau hibah kepada lembaga asing sesuai dengan yang

tercantum"ditetapkan dalam )) tentang !PB&<

b. #entang pendapatan hibah5

01 Pasal 12 ayat $/ menyatakan enteri Keuangan dapat menunjuk pejabat

yang diberi kuasa atas nama enteri Keuangan untuk mengadakan utang negara

atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam )ndang-undang !PB&.

02 Pasal 12 ayat 3/ menyatakan )tang"Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat

$/ dapat diteruspinjamkan kepada Pemerintah (aerah"B)&"B)(.

0" Pasal 12 ayat 1/ menyatakan Biaya berkenaan dengan proses pengadaan

utang atau hibah sebagaimana dimaksud pada ayat 3/ dibebankan pada !nggaran

Belanja &egara.

0# Pasal 12 ayat 4/ menyatakan #ata cara pengadaan utang dan"atau

penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta

penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah (aerah"B)&"B)(,

diatur dengan peraturan pemerintah.

6

Page 7: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 7/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

2.1.". Undang-Undang Nomor "" (ahun 2**# tentang Perimbangan &euangan

antara Pemerintah Puat dan Pemerintahan Daerah

a. Pasal $ poin 32/ menyatakan bahwa hibah adalah penerimaan daerah yang berasal dari

pemerintah negara asing, badan"lembaga asing, badan"lembaga internasional,

pemerintah, badan"lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk de:isa,rupiah maupun barang dan"atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu

dibayar kembali.

b. Pasal 41 menyatakan bahwa lain-lain pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan

pendapatan dana darurat<

c. Pasal 44 ayat $/ menyatakan bahwa pendapatan hibah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 41 merupakan bantuan yang tidak mengikat<

d. Pasal 44 ayat 3/ menyatakan bahwa hibah kepada daerah yang bersumber dari luar 

negeri dilakukan melalui pemerintah pusat.

2.1.#. Peraturan Pemerintah Nomor * (ahun 2*1* tentang Pen%uunan+enana &er!a dan Anggaran &ementerian Negara/Lembaga

Pada Bab yang mengatur tentang Penyusunan Rencana Dana Pengeluaran

Bendahara Umum Negara (RDP-BUN) disebutkan dalam:

a. Pasal $= ayat $/ menyatakan bahwa enteri Keuangan selaku Pengguna !nggaran

Bendahara )mum &egara menetapkan unit organisasi di lingkungan Kementerian

Keuangan sebagai Pembantu Pengguna !nggaran Bendahara )mum &egara.

b. Pasal $= ayat 3/ menyatakan bahwa Pada awal tahun, Pengguna !nggaran Bendahara

)mum &egara dapat berkoordinasi dengan enteri"Pimpinan *embaga atau pihak lain

terkait menyusun indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara )mum &egara untuktahun anggaran yang direncanakan dengan memperhatikan prakiraan maju dan rencana

strategis yang telah disusun.

c.Pasal $= ayat 1/ menyatakan bahwa Indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara

)mum &egara sebagaimana dimaksud pada ayat 3/ merupakan indikasi dana dalam

rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah yang penganggarannya hanya ditampung pada

Bagian !nggaran Bendahara )mum &egara Kementerian Keuangan.

d. (alam penjelasan pasal $= disebutkan bahwa >ang dimaksud ?kebutuhan dana

pengeluaran Bendahara )mum &egara@ antara lain5

$/ transfer ke daerah<

3/ bunga utang<1/ subsidi<4/ hibah dan penerusan hibah/<A/ kontribusi sosial<=/ dana darurat"penanggulangan bencana alam<;/ kebutuhan mendesak emergency),2/ cadangan untuk mengantisipasi perubahan kebijakan policy  measures)<6/ dana transito<$%/ cicilan utang<$$/ dana in:estasi Pemerintah<$3/ penyertaan modal negara<$1/ dana bergulir<

14)dana kontinjensi<

7

Page 8: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 8/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

2.1.'. Peraturan Pemerintah Nomor 2 (ahun 2*12 tentang Hibah Daerah

Peraturan Pemerintah ini memberikan pengaturan terkait dengan hibah sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah dan hibah daerah sebagai salah satu jenis belanja daerah.

Beberapa definisi dan pengaturan yang terkait dengan Buletin teknis ini adalah sebagai

berikut5

a. Pasal $ poin 6 menyatakan bahwa Hibah (aerah adalah pemberian dengan

pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau pihak lain kepada Pemerintah

(aerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan

dilakukan melalui perjanjian.

b. (alam pasal 4 ayat $/ disebutkan bahwa hibah kepada Pemerintah (aerah berasal

dari Pemerintah, badan, lembaga, atau organisasi dalam negeri< dan"atau kelompok

masyarakat atau perorangan dalam negeri.

c. (alam pasal 2 ayat $/ disebutkan bahwa Hibah dari Pemerintah (aerah dapat

diberikan kepada Pemerintah, Pemerintah (aerah *ain, badan usaha milik negara

2.1.3. Peraturan Pemerintah Nomor 1* (ahun 2*11 tentang (ata 4ara Pengadaan

Pin!aman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah

Peraturan Pemerintah ini memberikan pengaturan terkait dengan penerimaan hibah

pemerintah sebagai berikut5

a. Pasal 3 menyatakan bahwa penerimaan hibah harus memenuhi prinsip5

$/ #ransparan<

3/ !kuntabel<

1/ fisien dan efektif<

4/ Kehati-hatian<A/ #idak disertai ikatan politik< dan

=/ #idak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.

b. Pasal 43 memberikan uraian tentang hibah yang diterima pemerintah dapat berbentuk 4

hal yaitu uang tunai< uang untuk membiayai kegiatan< barang"jasa< dan"atau surat

berharga.

c. Pasal 41 5Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang tunai disetorkan langsung

ke +ekening Kas )mum &egara atau rekening yang ditentukan oleh enteri sebagai

bagian dari penerimaan !PB&.

d. Pasal 44 5Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat $/ huruf b dicantumkan dalam dokumen

pelaksanaan anggaran (IP! atau dokumen lain yang dipersamakan./

e. Pasal 42 memberikan gambaran tentang penerimaan hibah menurut jenisnya yaitu hibah

yang direncanakan dan"atau hibah langsung.

f. Pasal 42 memberikan gambaran tentang sumber dana hibah yang dapat berasal dari

dalam negeri maupun luar negeri.

g. (alam pasal A% ayat $/ disebutkan bahwa penerimaan hibah dalam negeri berasal dari

lembaga keuangan dalam negeri< lembaga non keuangan dalam negeri< Pemerintah

(aerah< perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah negara

Kesatuan +epublik Indonesia< lembaga lainnya< dan perorangan.

8

Page 9: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 9/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

h. ementara pasal A% ayat 3/ disebutkan bahwa penerimaan hibah luar negeri berasal dari

negara asing< lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa< lembaga multilateral<

lembaga keuangan asing< lembaga non keuangan asing< lembaga keuangan nasional

yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah &egara +epublik

Indonesia< dan perorangan.

i. Pasal A; ayat $/ menyebutkan bahwa sepanjang diatur dalam Perjanjian Hibah, Hibahyang bersumber dari luar negeri dapat5 diterushibahkan atau dipinjamkan kepada

Pemerintah (aerah< atau dipinjamkan kepada B)&.

 j. Pasal A= 5 $enteri/Pimpinan Lembaga dapat menerima Hibah langung dari Pemberi

Hibah dengan memperhatikan prinsip dalam penerimaan Hibah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3.

2.1.. Peraturan Pemerintah Nomor '5 (ahun 2**' tentang Pengelolaan &euangan

Daerah

a. (ari sisi hibah sebagai pendapatan daerah, PP A2 #ahun 3%%A mengatur hal-hal sebagai

berikut5

i. Pasal 34 menyatakan bahwa *ain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan

seluruh pendapatan daerah selain P!( dan dana perimbangan, yang meliputi hibah,

dana darurat, dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah<

ii. Pasal 3A menyatakan bahwa Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

merupakan bantuan berupa uang, barang, dan"atau jasa yang berasal dari

pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak

mengikat<

b. ementara dari sisi hibah sebagai pengeluaran daerah, PP &o.A2 #ahun 3%%A mengatur 

dalam Penjelasan Pasal 3; ayat ;/ huruf f yang menyatakan bahwa hibah digunakan

untuk menganggarkan pemberian uang"barang atau jasa kepada pemerintah daerah

lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat serta

tidak secara terus menerus.

2.1.5. Peraturan Pemerintah Nomor 3 (ahun 2**3 tentang Pengelolaan Barang $ilik

Negara/Daerah

a. Pasal $ poin $2 menyatakan bahwa Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari  pemerintah daerah kepadapemerintah pusat, antar   pemerintah daerah, atau dari pemerintah  pusat"pemerintah

daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

b. Pasal A2 ayat $/ menyebutkan bahwa Hibah barang milik negara"daerah dilakukan

dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan

penyelenggaraan pemerintahan negara"daerah.

ementara A2 ayat 3/ menyatakan bahwa Hibah harus memenuhi syarat bukan merupakan

barang rahasia negara< bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang

banyak< tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan

penyelenggaraan pemerintahan negara"daerah.

9

Page 10: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 10/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

2.2. De6inii Hibah dalam Beberapa +egulai

(efinisi Pendapatan Hibah dapat dilihat dari5$. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi definisi hibah sebagai pemberian

dengan sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain

3. Pasal $=== K)H Perdata menyatakan  Hibah"penghibahan schenking / adalah

suatu persetujuan"perjanjian o!ereenkomst / dengan"dalam mana pihak yang

menghibahkan schenker /, pada waktu ia masih hidup, secara cuma-cuma om

niet / dan tak dapat ditarik kembali, menyerahkan"melepaskan sesuatu benda

kepada"demi keperluan penerima hibah begiftigde/ yang menerima

penyerahan"penghibahan itu.

1. Pasal $ angka 3 PP $% #ahun 3%$$ tentang #ata 7ara Pengadaan Pinjaman *uar &egeri (an Penerimaan Hibah menyatakan bahwa Hibah adalah setiappenerimaan negara dalam bentuk de:isa, de:isa yang dirupiahkan, rupiah,

barang, jasa dan"atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yangtidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri

4. Pasal $ )ndang-)ndang &omor 11 #ahun 3%%4 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan (aerah menyatakan bahwa hibahadalah penerimaan daerah yang berasal dari pemerintah negara asing,badan"lembaga asing, badan"lembaga internasional, pemerintah, badan"lembagadalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk de:isa, rupiah maupunbarang dan"atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perludibayar kembali.

A. Peraturan Pemerintah &omor A2 #ahun 3%%A tentang Pengelolaan Keuangan

(aerah menyatakan bahwa Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang,

dan"atau jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usahadalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat< 

3. "#$ %anual &''(  menyatakan bahwa hibah grants) are noncompulsory transfers recei!ed from other go!ernments or from international organi*ations.They supplement the re!enue from a go!ernment+s o,n resources. They may berecei!ed in cash or in kind (.

. enurut  Bultek 4, Belanja hibah didefinisikan adalah pengeluaran pemerintahdalam bentuk uang"barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya,perusahaan negara"daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yangsecara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidakmengikat, serta tidak secara terus menerus.

2.". Pengertian Hibah dalam Bultek Hibah

2.".1. Analii +egulai

Beberapa regulasi hibah di atas memberikan pengaturan yang berbeda-beda. )) $;

memberikan pengaturan hibah pada pemerintah pusat dikaitkan dengan

penerimaan"pemberian hibah kepada organisasi internasional dan pemerintah negara lain.

edangkan pemerintah daerah, memberikan pengaturan hibah kepada perusahaan. ))

1 Dalam Manual GFS 1986, hibah diperlakukan sebagai arus masuk yang terpisah dari pendapatan. Hibah dimasukkan

sebagai pendapatan pada GFS 21 karena memenuhi kriteria menambah kekayaan bersih

10

Page 11: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 11/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

tidak memberikan pengaturan apakah boleh diterima"dikeluarkan hibah kepada masyarakat,

organisasi kemasyarakatan, masyarakat.

)) Perbendaharaan menberikan tambahan, bahwa belanja hibah pemerintah pusat dapat

diberikan kepada pemerintah daerah, B)&"B)( lembaga asing. edangkan untuk

penerimaan hibah, )) Perbendaharaan hanya mengatur penerimaan hibah dari negara lainatau lembaga internasional dan tidak menyinggung sedikitpun mengenai hibah dari

masyarakat atau perusahaan yang dalam praktik banyak dijumpai.

2.".2. &lai6ikai Hibah

Hibah menurut Bultek ini diklasifkan menjadi dua yaitu hibah murni dan khusus. Klasifikasi

tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi dua ketentuan yang saat ini berlaku.

a. Hibah murni adalah hibah yang dimaksudkan dalam ketentuan )) no $; tahun 3%$1

b. Hibah khusus adalah hibah selain yang dimaksudkan dalam )) $; tahun 3%$1.

Ketentuan umum yang menyebutkan hal ini terdapat dalam )) &omor 11 #ahun 3%%4

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan (aerah 

11

Page 12: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 12/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

BAB III

PENDAPA(AN DAN BELAN7A HIBAH $U+NI

".1. Pendapatan Hibah $urni

A. De6inii Pendapatan Hibah $urniPendapatan hibah murni adalah penerimaan negara"daerah dalam bentuk de:isa,

de:isa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan"atau surat berharga yang berasal

dari pemerintah negara asing, badan"lembaga asing, badan" lembaga internasional,

dan pemerintah yang tidak perlu dibayar kembali yang diterima oleh entitas

pelaporan yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

B. Kriteria Pendapatan Hibah $urni

)ntuk membatasi apa saja yang dapat dikategorikan sebagai pendapatan hibah

murni, pendapatan hibah memiliki kriteria sebagai berikut5

$. #idak dimaksudkan untuk dibayarkan kembali<

3. #idak ada timbal balik"balasan secara langsung dari penerima hibah kepada

pemberi hibah<

1. (apat bersifat mengikat atau tidak mengikat bagi penerima hibah<

4. (ituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemberi dan penerima hibah

apabila berasal dari suatu lembaga"institusi, sedangkan yang berasal dari

indi:idu"masyarakat dapat dibuat dalam suatu akad untuk kepentingan

akuntabilitas dan transparansi<

A. (igunakan sesuai dengan naskah perjanjian bila dituangkan di dalamnya< dan

=. (iterima dan dilaporkan oleh entitas pelaporan yang mempunyai fungsi

perbendaharaan.

C. Jenis dan Klasifkasi Pendapatan Hibah Murni$. Pendapatan Hibah urni menurut bentuknya

a. (alam bentuk rupiah atau de:isa yang dirupiahkan yang berasal dari luar 

negeri<

b. (alam bentuk rupiah yang berasal dari dalam negeri<

c. (alam bentuk surat berharga<

d. (alam bentuk barang< dan

e. (alam bentuk jasa termasuk asistensi, tenaga ahli, beasiswa dan pelatihanyang tidak mengikat dan tidak perlu dibayar kembali kepada pemberi hibah<

3. Pendapatan Hibah urni menurut sumbernya

a. Pendapatan hibah dalam negeri yang berasal dari5

$/ Pemerintah pusat< dan

3/ Pemerintah daerah<

b. Pendapatan hibah urni luar negeri yang berasal dari5

$/ &egara asing<

3/ *embaga donor multilateral<

" *embaga keuangan asing< dan

# *embaga non keuangan asing<

12

Page 13: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 13/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

D. $ekanime Pendapatan Hibah $urnieknisme pendapatan hibah murni adalah sebagai berikut5$. (imasukkan dalam dokumen anggaran entitas pelaporan yang mempunyai fungsi

perbendaharaan.

3. Hibah diterima dalam bentuk tunai diset!r langsung ke "ekening #as $mum

 %egara&Daerah atau rekening lain yang ditentukan 'endahara $mum %egara&Daerah..1. ekanisme pendapatan hibah luar negeri pada Pemerintah Pusat terbagi menjadibeberapa metode cara penarikan sebagai berikut5$/ Hibah luar negeri yang cara penarikannya dilakukan dengan pembukaan *7

diakui pada saat donor melakukan disbursement  kepada bank koresponden untuk

membayar *7 tersebut. +ealisasi disbursement diberitahukan oleh donor dengan

dokumen otice of isbursement O). 

3/ Hibah luar negeri yang penarikannya dilakukan dengan pembayaran langsung

diakui pada saat donor melakukan disbursement kepada pihak ketiga rekanan/.

+ealisasi disbursement diberitahukan oleh donor dengan dokumen otice of 

isbursement O). 

1/ Hibah luar negeri yang penarikannya dilakukan dengan pembukaan rekening

khusus, diakui pada saat donor telah mentransfer dana ke rekening khusus.

(okumen transfer dari pihak donor dalam bentuk otice of isbursement O). 

E. Akuntansi Pendapatan Hibah Murni1. Pengakuan Pendapatan Hibah Berbai &a $enu!u Akrual

Pengakuan merupakan penentuan saat pendapatan hibah harus dicatat di

*aporan Keuangan. Pengakuan pendapatan hibah dilakukan bila kriteria

pencatatan atas pendapatan hibah tersebut telah terpenuhi. PP ;$ tahun 3%$%

mengatur 3 basis akuntansi, yaitu basis akuntansi Kas enuju !krual yang diatur 

di *ampiran II, serta basis !krual yang diatur di *ampiran I. Buletin teknis ini akan

menjelaskan pengakuan pendapatan hibah untuk masing-masing basis tersebut.

Pengakuan pendapatan hibah berdasarkan basis kas menuju akrual dilakukan

pada saat pendapatan hibah diterima pada rekening Kas )mum &egara"(aerah.

Pendapatan hibah berupa kas dicatat sebesar nilai nominal hibah yang diterima.

Pendapatan hibah berdasarkan basis kas menuju akrual disajikan di *aporan

+ealisasi !nggaran.

Ilutrai8

$/ Pemerintah PusatBerdasarkan )ndang-)ndang &omor $ #ahun 3%%4 tentang Perbendaharaan&egara Pasal ; ayat 3 huruf l/ enteri Keuangan selaku Bendahara )mum&egara berwenang melakukan pengelolaan utang dan piutang, kemudian padaPasal 12 ayat 3/ enteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberikuasa atas nama enteri Keuangan untuk mengadakan utang negara ataumenerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negerisesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam )ndang-)ndang.ntitas Pelaporan untuk pengelolaan Hibah adalah enteri Keuangan, yangdalam hal ini dilaksanakan oleh (irektorat enderal Pengelolaan )tang (P)/dengan menggunakan istem !kuntansi Hibah.

13

Page 14: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 14/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

a/ urnal standar untuk mencatat pendapatan hibah oleh ntitas PelaporanPengelola Hibah (P)/ melalui istem !kuntansi Hibah dengan jurnal5

(+ )tang kepada K)& CCC

7+ Pendapatan hibah CCC

b/ Pada saat yang sama Kas )mum &egara juga mencatat pendapatan hibahtersebut dengan jurnal5

(+ Kas di Kas )mum &egara CCC

7+ Pendapatan hibah CCC

3/ Pemerintah (aerahPendapatan Hibah pada Pemerintah (aerah diterima langsung olehBendaharawan )mum (aerah, dan dicatat dengan jurnal5

(+ Kas di Kas )mum (aerah CCC

7+ *ain-lain Pendapatan (aerah yang ah Hibah/ CCC

2. Pengakuan Pendapatan Hibah Berbai Akrual

Paragraf 43 KK PP ;$ tahun 3%$% *ampiran I menyatakan bahwa pendapatan

berbasis akrual diakui pada saat timbulnya hak untuk memperoleh pendapatan

tersebut walaupun kas belum diterima di +ekening Kas )mum &egara"(aerah

atau oleh entitas pelaporan.

Pendapatan hibah berbasis akrual diakui pada saat5

‒ Pendapatan tersebut dapat diidentifikasi secara spesifik<‒ Besar kemungkinan bahwa sumber daya tersebut dapat ditagih< dan

‒ umlahnya dapat diestimasi secara andal

Pendapatan hibah pada akuntansi berbasis akrual disajikan di *aporan

0perasional.

elain disajikan di *aporan 0perasional, pendapatan hibah juga tetap harus

disajikan di *aporan +ealisasi !nggaran dengan menggunakan basis kas, hal

tersebut karena *aporan +ealisasi !nggaran merupakan statutary report .

Ilutrai81 Penatatan di L+A

a/ Pemerintah Pusat berdasarkan draf $/0)

(+ )tang Ke Kas )mum &egara"(ue Drom CCC

7+ Pendapatan hibah *+! CCC

b/ Pemerintah (aerah

(+ stimasi Pendapatan yang (irealisasi CCC

7+ *ain-lain Pendapatan (aerah yang ah

Hibah/*+!

CCC

2 Penatatan di Laporan 9peraional

14

Page 15: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 15/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

Pengakuan pendapatan hibah pada *aporan 0perasional diakui pada saat

timbulnya hak atas pendapatan hibah tersebut atau terdapat aliran masuk

sumber daya ekonomi. Berdasarkan pengakuan tersebut, jurnal yang

dilakukan untuk mencatat pendapatan hibah pada *aporan 0perasional

adalah5

a/ Pemerintah Pusat berdasarkan draf $/0)

(+ )tang Ke Kas )mum &egara"(ue

DromCCC

7+ Pendapatan hibah-*0 CCC

b/ Pemerintah (aerah

(+ Kas di Kas (aerah CCC

7+ *ain-lain Pendapatan (aerah yang ah

Hibah/-*0CCC

". Pengukuran

Pendapatan hibah murni dalam bentuk kas dicatat sebesar nilai nominal hibah

diterima atau menjadi hak. edangkan pendapatan hibah dalam bentuk

barang"jasa dicatat sebesar nilai barang yang diserahkan berdasarkan data

pemberi hibah, dan jika tidak diperoleh berdasarkan nilai wajar.

#. Pen%a!ian

+ealisasi pendapatan hibah murni disajikan dalam mata uang rupiah. !pabila

+ealisasi pendapatan dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalammata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi

Bank entral pada tanggal transaksi.

ntitas akuntansi dan entitas pelaporan B)&"B)(/ menyajikan klasifikasi

pendapatan menurut jenis pendapatan dalam *aporan +ealisasi !nggaran.

Pendapatan Hibah dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada

7atatan atas *aporan Keuangan.

Pada penerapan akuntansi berbasis akrual, pendapatan hibah juga disajikan

pada *aporan 0perasional.

'. Pengungkapan

(i samping disajikan pada *aporan +ealisasi !nggaran dan *aporan

0perasional, transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada

7atatan atas *aporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi

yang rele:an mengenai bentuk dari pendapatan dan belanja hibah yang

diterima"dikeluarkan.

enis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan pada 7atatan atas

*aporan Keuangan, antara lain5

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan

pengukuran atas transaksi hibah<

b. Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkan dalam

undang-undang !PB&, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

pencapaian target selama tahun pelaporan<

15

Page 16: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 16/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

c. Informasi lebih rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah<

d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak

disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

e. enis hibah, apakah berupa uang, barang ataupun jasa.

".2. Belan!a Hibah $urni

A. De6inii Belan!a Hibah $urni

Belanja hibah murni adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang"barang

atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan

negara"daerah, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat

tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus kecuali

ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh

entitas pelaporan yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

B. &riteria Belan!a Hibah $urni

)ntuk membatasi apa saja yang dapat dikategorikan sebagai belanja hibah murni,

pengeluaran belanja hibah harus memiliki kriteria berikut ini5

$. Penerima hibah adalah negara lain, organisasi internasional, pemerintah pusat,

pemerintah daerah, dan perusahaan negara"daerah

3. #idak dimaksudkan untuk diminta kembali<

1. #idak bersifat wajib atau tidak mengikat bagi pemberi hibah<

4. (ituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemberi dan penerima hibah<

A. #idak ada timbal balik"balasan secara langsung yang harus dilakukan olehpenerima hibah<

=. (igunakan sesuai dengan naskah perjanjian< dan

;. Bersifat satu kali dan"atau dapat ditetapkan kembali.

4. 7eni dan &lai6ikai Belan!a Hibah $urni

enis belanja hibah terdiri dari5

a. (alam bentuk de:isa luar negeri/<

b. (alam bentuk rupiah dalam negeri/<

Belanja hibah diklasifikasikan menurut pihak yang menerima hibah, yaitu5a. Belanja hibah kepada pemerintah atau pemerintah lainnya

isalnya hibah dari Pemerintah Pusat kepada pemerintah (aerah atau

sebaliknya. Hibah kepada Pemda dapat bersumber dari pendapatan pada

 !PB&, pinjaman luar negeri, dan hibah luar negeri, dan merupakan bagian

dari hubungan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah (aerah. Belanja

hibah juga dapat diberikan kepada pemerintah negara lain.

b. Belanja hibah kepada perusahaan negara"daerah<

c. Belanja hibah kepada organisasi internasional.

(. $ekanime Belan!a Hibah $urni

eknisme pendapatan hibah murni adalah sebagai berikut5

16

Page 17: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 17/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

a. (imasukkan dalam dokumen anggaran entitas pelaporan yang mempunyaifungsi perbendaharaan.

b. Belanja Hibah masuk dalam pengelolaan Bendaharawan )mum&egara"(aerah.

E. Akuntani Belan!a Hibah $urni

1. Pengakuan Belan!a Hibah Bai &a $enu!u Akrual

esuai dengan PP &omor ;$ #ahun 3%$% *ampiran II.%1 P!P %3 tentang

*aporan +ealisasi !nggaran Paragraf 1$, pencatatan belanja hibah dengan

basis kas menuju akrual diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari

+ekening Kas )mum &egara"(aerah.

Belanja hibah pada basis kas menuju akrual disajikan di *+!.

Ilutrai

a. Pemerintah Pusat

urnal untuk mencatat realisasi belanja hibah pada Pemerintah Pusat

istem !kuntansi Hibah Pengelola Hibah/ adalah sebagai berikut5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Piutang dari Kas )mum &egara CCC

Pada saat yang sama Kas )mum &egara juga mencatat belanja hibah

tersebut dengan jurnal5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum &egara CCC

b. Pemerintah (aerah

Belanja Hibah pada Pemerintah (aerah dikeluarkan langsung olehBendaharawan )mum (aerah, dan dicatat dengan jurnal5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum (aerah CCC

2. Pengakuan Belan!a Hibah Bai Akrual

Pengakuan beban pada akuntansi berbasis akrual terjadi pada saat timbulnya

kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi

atau potensi jasa.

Beban hibah berbasis akrual diakui pada saat timbunya kewajiban hibah5

Beban hibah pada akuntansi berbasis akrual disajikan di *aporan 0perasional.

elain disajikan di *aporan 0perasional, belanja hibah juga tetap harus disajikan di

*aporan +ealisasi !nggaran dengan menggunakan basis kas, hal tersebut karena

*aporan +ealisasi !nggaran merupakan statutary report .

Ilutrai8

17

Page 18: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 18/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

a. Penatatan di L+A

$/ Pemerintah Pusat berdasarkan draf $/0 /

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Piutang dari Kas )mum &egara"(ue #o CCC

3/ Pemerintah (aerah

(+ Belanja Hibah CCC

7+ !nggaran Belanja yang (irealisasi CCC

b. Penatatan di Laporan 9peraional

1) Pemerintah Pusat berdasarkan draf $/0)

(+ Beban Hibah CCC7+ Piutang dari Kas )mum &egara"(ue #o CCC

a/ Pemerintah (aerah

(+ Beban Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum (aerah CCC

". Pengukuran

Belanja hibah dicatat sebesar nilai nominal yang dikeluarkan atau menjadikewajiban hibah.

#. Pen%a!ian

+ealisasi belanja dan beban hibah disajikan dalam mata uang rupiah. ntitas

akuntansi dan entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja hibah menurut jenis

belanja, organisasi dan. menurut fungsi dalam *aporan +ealisasi !nggaran

Belanja.

Pada penerapan akuntansi berbasis akrual beban hibah juga disajikan pada

*aporan 0perasional.

'. Pengungkapan

(i samping disajikan pada *aporan +ealisasi !nggaran dan *aporan 0perasional,

transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada 7atatan atas

*aporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang rele:an

mengenai bentuk dari pendapatan dan belanja hibah yang diterima"dikeluarkan.

enis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan pada 7atatan atas

*aporan Keuangan, antara lain5

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan

pengukuran atas transaksi hibah<

18

Page 19: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 19/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

b. Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkan dalam

undang-undang !PB&, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

pencapaian target selama tahun pelaporan<

c. Informasi lebih rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah<

d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak

disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

19

Page 20: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 20/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

BAB I:

A&UN(AN)I PENDAPA(AN DAN BELAN7A HIBAH &HU)U)

#.1. Pendapatan Hibah &huu

A. De6inii Pendapatan Hibah &huu

Pendapatan hibah khusus adalah penerimaan negara"daerah dalam bentuk rupiah,

barang dan jasa yang berasal dari badan"lembaga dalam negeri atau perseorangan

yang tidak perlu dibayar kembali yang diterima oleh entitas pelaporan

B. &riteria Pendapatan Hibah &huu

)ntuk membatasi apa saja yang dapat dikategorikan sebagai pendapatan hibah

khusus, pendapatan hibah memiliki kriteria sebagai berikut5

$. #idak dimaksudkan untuk dibayarkan kembali<3. #idak ada timbal balik"balasan secara langsung dari penerima hibah kepada

pemberi hibah<

1. (apat bersifat mengikat atau tidak mengikat bagi penerima hibah<

4. (ituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemberi dan penerima hibah

apabila berasal dari suatu lembaga"institusi, sedangkan yang berasal dari

indi:idu"masyarakat dapat dibuat dalam suatu akad untuk kepentingan

akuntabilitas dan transparansi<

A. (igunakan sesuai dengan naskah perjanjian bila dituangkan di dalamnya< dan

=. (iterima oleh entitas pelaporan

4. $ekanime Pendapatan Hibah &huu

$/ Pendapatan Hibah Khusus diterima langsung oleh Kementerian"*embaga"KP(

3/ Kementerian"*embaga"KP( langsung menggunakan hibah yang diterima

tersebut sesuai dengan tujuan pemberi hibah.

1/ Penyajian Pendapatan Hibah Khusus adalah sebagai berikut alternatif/5

a. eluruh pendapatan hibah yang diterima K* disajikan sebagai pendapatan

B)&, Kementerian"*embaga"KP( hanya melaporkan ke B)&"B)( atas

seluruh pendapatan hibah yang diterima tetapi tidak menyajikan di *+! atau

*0 K*

b. eluruh pendapatan hibah langsung yang diterima disajikan sebagai

pendapatan di *+! dan *0 K*

c. enetapkan batasan jumlah tertentu pendapatan hibah yang disajikan di

*aporan Keuangan B)&"B)( atau di K*.

4/ Kementerian"*embaga "KP( wajib menyajikan penerimaan hibah khusus, baik

dalam bentuk uang maupun aset tetap di neraca K"*.

20

Page 21: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 21/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

A/ Kementerian"*embaga "KP( wajib menyajikan realisasi pengeluaran yang

berasal dari pendapatan hibah khusus dalam bentuk uang, sebagai belanja di

*+! K"*

=/ isa penerimaan hibah khusus berbentuk uang"kas, apabila masih terdapat sisa

pada akhir kegiatan, maka hibah harus disetor ke Kas &egara"(aerah.

D. Akuntani Pendapatan Hibah &huu

1. Hibah dalam Bentuk Uang/&a

a. Pengakuan Bai &a $enu!u Akrual

1 Pemerintah Puat

a/ Pada saat Kas diterima oleh K* akan dijurnal5

‒ Pengakuan Pendapatan di *+! B)& atau *+! K* ditentukan

oleh Kebijakan !kuntansi Pemerintah Pusat/5

(+ )tang kepada K)& CCC

7+ Pendapatan hibah CCC

‒ Pengakuan Kas yang diterima di &eraca K*5

(+ Kas *ainnya dari hibah/ CCC

7+ kuitas (ana *ancar CCC

b/ Pada saat dana tersebut dibelanjakan

‒ Pengakuan Belanja di *+! K*5

(+ Belanja Barang"odal CCC

7+ Piutang dari K)& CCC

‒ Pengakuan Pengeluaran Kas di &eraca K*5

(+ kuitas (ana *ancar CCC

7+ Kas *ainnya dari hibah/ CCC

‒  !pabila pengeluaran tersebut menghasilkan aset tetap, maka

dijurnal5

(+ !set #etap CCC

7+ (iin:estasikan pada aset #etap CCC

2 Pemerintah Daerah

 !kuntansi Hibah Khusus pada Pemerintah (aerah sama dengan

akuntansi Hibah urni, karena diterima di Bendaharawan )mum (aerah

a. Pengakuan Bai Akrual

21

Page 22: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 22/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

1 Pemerintah Puat

a/ Pada saat dana diterima

‒ Pengakuan Pendapatan di *+! K* atau B)&

(+ )tang kepada K)&"(ue Drom CCC7+ Pendapatan Hibah *+! CCC

‒ Pengakuan Kas yang diterima di &eraca dan di *aporan

0perasional K*

(+ Kas *ainnya CCC

7+ Pendapatan Hibah -*0 CCC

b/ Pada saat dana tersebut dibelanjakan

‒ Pengakuan Belanja di *+! K*5

(+ Belanja Barang"odal CCC

7+ Piutang kepada K)&"(ue #o CCC

‒ Pengakuan Pengeluaran Kas di &eraca dan *0 K*

(+ Beban Barang-*0"!set #etap CCC

7+ Kas *ainnya dari hibah/ CCC

2 Pemerintah Daerah

 !kuntansi Hibah Khusus pada Pemerintah (aerah sama dengan

akuntansi Hibah urni, karena diterima di Bendaharawan )mum (aerah

2. Hibah Langung dalam Bentuk Non &a

(alam praktek, sering terjadi suatu entitas akuntansi"pelaporan menerima hibah

secara langsung dalam bentuk barang"jasa. Hibah berupa barang dan jasa diakui

pada saat barang"jasa diterima hak kepemilikan berpindah/.

#ransaksi ini dicatat di &eraca atker K*"KP( dengan jurnal untuk mengakui

pendapatan hibah non kas tersebut adalah5

a. Basis Kas enuju !krual

(+ !set #etap CCC

7+ (iin:estasikan dalam !set #etap CCC

b. Basis !krual5

(+ !set #etap CCC

7+ Pendapatan hibah-*0 CCC

". Pengukuran

a/ )ntuk pendapatan hibah dicatat sebesar nilai nominal pada saat terjadipenerimaan dan pengeluaran hibah.

22

Page 23: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 23/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

b/ Perolehan hibah dari entitas lain dapat berbentuk barang seperti pemberian

mobil ambulan, maupun berbentuk jasa seperti pemberian fasilitas

pendidikan short course  dan lain-lain/. !pabila pihak donor tidak

menyertakan nilai"harga barang dan"atau jasa tersebut, dilakukan penilaian

dengan berdasarkan5

$/ enurut biayanya<3/ enurut harga pasar< dan

1/ enurut perkiraan"taksiran harga wajar.

Penilaian yang akan digunakan berdasarkan keandalan informasi yang

tersedia pada saat perolehan.

c/ )ntuk pendapatan hibah berupa jasa seringkali satuan kerja"pemerintah

kesulitan dalam mengukur nilai nominal dari jasa yang telah diberikan

pelatihan, asistensi, tugas belajar, dan lain-lain/ walaupun dengan

menggunakan perkiraan"taksiran. !pabila kesulitan ini terjadi maka

penerimaan hibah dalam bentuk jasa cukup diungkapkan dalam 7atatan atas

*aporan Keuangan.#. Pen%a!ian

+ealisasi pendapatan hibah disajikan dalam mata uang rupiah di *+!. !pabila

+ealisasi pendapatan dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam

mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi

Bank entral pada tanggal transaksi.

Pada penerapan akuntansi berbasis akrual, pendapatan hibah juga disajikan

pada *aporan 0perasional.

'. Pengungkapan

(i samping disajikan pada *aporan +ealisasi !nggaran dan *aporan

0perasional, transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada

7atatan atas *aporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi

yang rele:an mengenai bentuk dari pendapatan dan belanja hibah yang

diterima"dikeluarkan.

enis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan pada 7atatan atas

*aporan Keuangan, antara lain5

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan

pengukuran atas transaksi hibah<

b. Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkandalam undang-undang !PB&, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi

dalam pencapaian target selama tahun pelaporan<

c. Informasi lebih rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah<

d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak

disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

e. enis hibah, apakah berupa uang, barang ataupun jasa.

#.2. Belan!a Hibah &huu

A. De6inii Belan!a Hibah &huu

23

Page 24: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 24/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

Belanja hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang"barang atau jasa

kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah

ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara

terus menerus kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan oleh entitas pelaporan.

B. &riteria Belan!a Hibah &huu

)ntuk membatasi apa saja yang dapat dikategorikan sebagai pengeluaran hibah

khusus, maka pengeluaran hibah khusus tersebut harus memiliki kriteria berikut ini5

$. #idak dimaksudkan untuk diminta kembali<

3. #idak bersifat wajib atau tidak mengikat bagi pemberi hibah<

1. (ituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemberi dan penerima hibah<

4. #idak ada timbal balik"balasan secara langsung yang harus dilakukan oleh penerima

hibah<

A. (igunakan sesuai dengan naskah perjanjian< dan

=. #idak secara terus menerus kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-

undangan.

;. elain kriteria tersebut di atas, Pemerintah dapat menetapkan kriteria yang lebih rinci

untuk mengatur pengeluaran hibah khusus.

7. $ekanime Belan!a Hibah &huu

$. Pemerintah Puat8

ekanisme pengeluaran hibah khusus pada Pemerintah Pusat adalah sebagaiberikut5a. (imasukkan dalam dokumen anggaran entitas pelaporan.

b. Pemerintah menetapkan entitas pelaporan yang diberi kewenangan untukmenerima alokasi belanja hibah khusus, antara lain5$/ eluruh belanja hibah dialokasikan pada anggaran entitas pelaporan yang

mempunyai fungsi bendaharawan3/ ebagian belanja hibah dapat dialokasikan pada anggaran K* berdasarkan

tupoksi K* dengan menetapkan kriteria tertentu.

3. Pemerintah Daerah8

ekanisme pengeluaran hibah khusus pada Pemerintah (aerah, sama denganmekanisme pengeluaran hibah murni karena seluruhnya langsung melalui B)(.

D. Akuntani Belan!a Hibah &huu

1.Pengakuan Belan!a Hibah Bai &a $enu!u Akrual

a. Pemerintah Pusat

urnal untuk mencatat realisasi belanja hibah baik yang dikeluarkan oleh entias

B)& Pengelola Hibah atau oleh K* adalah sebagai berikut5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Piutang dari Kas )mum &egara CCC

24

Page 25: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 25/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

Pada saat yang sama Kas )mum &egara juga mencatat belanja hibah tersebut

dengan jurnal5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum &egara CCC

b. Pemerintah (aerah

Belanja Hibah pada Pemerintah (aerah dikeluarkan langsung oleh Bendaharawan)mum (aerah, dan dicatat dengan jurnal5

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum (aerah CCC

2.Pengakuan Belan!a Hibah Bai Akrual

a. Penatatan di L+A

$/ Pemerintah Pusat baik di entitas B)& Pengelola Hibah atau di K*

berdasarkan draf P!&/

(+ Belanja Hibah CCC

7+ Piutang dari Kas )mum &egara"(ue #o CCC

3/ Pemerintah (aerah

(+ Belanja Hibah CCC

7+ !nggaran Belanja yang (irealisasi CCC

b. Penatatan di Laporan 9peraional

$/ Pemerintah Pusat berdasarkan draf P!&/

(+ Beban Hibah CCC

7+ Piutang dari Kas )mum &egara"(ue #o CCC

3/ Pemerintah (aerah

(+ Beban Hibah CCC

7+ Kas di Kas )mum (aerah CCC

". Pengukuran

Belanja hibah dicatat sebesar nilai nominal yang dikeluarkan atau menjadi

kewajiban hibah.

#. Pen%a!ian

+ealisasi belanja dan beban hibah disajikan dalam mata uang rupiah. ntitas

akuntansi dan entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja hibah menurut jenis

25

Page 26: SAP HIBAH

7/23/2019 SAP HIBAH

http://slidepdf.com/reader/full/sap-hibah 26/26

Buletin #eknis &omor '. tentang !kuntansi Hibah

belanja, organisasi dan. menurut fungsi dalam *aporan +ealisasi !nggaran

Belanja.

Pada penerapan akuntansi berbasis akrual beban hibah juga disajikan pada

*aporan 0perasional.

'. Pengungkapan(i samping disajikan pada *aporan +ealisasi !nggaran dan *aporan 0perasional,

transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada 7atatan atas

*aporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang rele:an

mengenai bentuk dari pendapatan dan belanja hibah yang diterima"dikeluarkan.

enis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan pada 7atatan atas

*aporan Keuangan, antara lain5

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan

pengukuran atas transaksi hibah<

b. Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkan dalam

undang-undang !PB&, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

pencapaian target selama tahun pelaporan<

c. Informasi lebih rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah<

d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak

disajikan pada lembar muka laporan keuangan.