resume materi kuliah

17
PERAWATAN DAN MANAJEMEN PERANGKAT LUNAK RESUME MATERI KUALITAS PENYUSUN MAPAN ADHITYA 06.2008.1.90224 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2012

Upload: mapan-adhitya-sutasmadi

Post on 21-Jul-2015

127 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERAWATAN DAN MANAJEMEN PERANGKAT LUNAKRESUME MATERI KUALITAS

PENYUSUN MAPAN ADHITYA 06.2008.1.90224

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2012

POKOK PEMBAHASAN MATERI 1. Mengapa kualitas? 2. Demings Chain Reaction 3. Pengertian Kualitas 4. Konsep Kualitas 5. Kualitas Produk menurut ISO/IEC 9126 6. Sekilas tentang SQA 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas software 8. Komponen system SQA. 9. Pendekatan kualitas. 10. Teknologi RPL yang efektif. TUJUAN 1. Memahami pengertian kualitas 2. Memahami Konsep Kualitas itu sendiri 3. Mengenal SQA

RESUME MATERI PEMBAHASAN 1. Mengapa KUALITAS?? Karena, kualitas itu merupakan: a. Competitive issue b. Essential for survive c. Global marketing d. Efektifitas harga e. Mempertahankan pelanggan, meningkatkan profit

f. World class business 2. Demings Chain Reaction Merupakan rangkaian dari sebuah kontrol kualitas yang telah disusun oleh seorang bernama Demings

3. Pengertian kualitas a. Menurut American Heritage Dictionary, Sebuah karakteristik atau atribut sesuatu b. Total fitur dan karakteristik yang dimiliki suatu produk, kemampuannya dalam menyelesaikan suatu masalah serta pemenuhan kebutuhan c. Kualitas merupakan sebuah kepuasan yang diterima pelanggan d. Jenis-jenis kualitas : Kualitas desain meliputi material, toleransi,desain Kualitas konformansi merupakan implementasi

4. Konsep kualitas

a.

Kualitas Merupakan karakteristik positif yang melekat pada suatu produk seperti keandalan suatu produk, keawetan suatu produk, biaya perawatan yang murah dan mudah serta tahan lama di pasaran.

b. Kontrol Kualitas Merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian dan pengujian pada siklus pengembangan guna memastikan suatu produk memenuhi persyaratan yang ditetapkan.c.

Jaminan kualitas terdiri dari fungsi auditing, pelaporan manajemen memiliki tujuan untuk: Memberikan data pada manajemen

Merupakan aktivitas audit secara periodik kepada pimpinan tentang semua aktivitas yang telah dilakukan dalam waktu tertentu secara manajerial. Memberi kepastian bahwa produk memenuhi persyaratan Fungsi auditing juga dapat digunakan sebagai ukuran dalam meningkatkan kinerja produksi dan peningkatan kualitas yang sesuai standar yang ada dipasaran.

d.

Biaya kualitas Merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengejar suatu kualitas. Macam biaya : Biaya pencegahan Biaya penilaian Biaya kegagalan termasuk biaya kegagalan internal & eksternal

5. Fitur dan Karakteristik Kualitas Produk (ISO/IEC 9126)

Functionality Merupakan suatu kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pihak konsumen yang membutuhkan dalam menyelesaikan atau mengurangi beban kerja konsumen sehingga suatu produk dikatakan berfungsi dengan baik. Reliability Merupakan manfaat yang dirasakan pihak konsumen secara nyata bukan hanya sesaat setelah barang digunakan mengalami kerusakan dan sulit perawatan dan mahalnya biaya. Usability Produk yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan dapat digunakan sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan pihak konsumen itu sendiri. Efficiency Mempunyai sifat yang efisien terhadap suatu produk yang dihasilkan misal biaya perawatan yang relatif murah dan penggunaan yang tidak memerlukan biaya yang banyak sehingga membantu meringankan pihak konsumen dalam hal finansial. Maintainability

Suatu produk yang dihasilkan selalu diharapkan akan kemudahan dalam perawatan dan biaya yang relatif murah karena suatu produk terkadang digunakan dalam waktu yang relatif lama.

Portability Mudah digunakan dan bisa digunakan dimana saja tidak terbatas dalam satu tempat sehingga tidak merepotkan pihak konsumen ketika akan bepergian ke suatu tempat yang jauh dimana kemungkinan produk dapat dibawa atau dapat dipindah serta disimpan di tempat yang aman.

6. Sekilas tentang SQA SQA/Software Quality Assurance ialah aktifitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak. SQA meliputi : o Pendekatan manajemen kualitas o Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif o Kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses PL o Strategi pengujian multitiered (deret bertingkat) o Kontrol dokumentasi PL dan perubahan yang dibuat o Prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan PL o Mekanisme pengukuran dan pelaporan7. Kualitas / Mutu:

Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian Kualitas Statistik (PKS) : Ilmu yang mempelajari tentang teknik /metode pengendalian kualitas berda-sarkan prinsip/ konsep statistik.8. Cara menggambarkan ukuran kualitas diantarany adalah:

a. Variabel Karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue). Seperti : panjang, berat, temperatur b. Attribut

Karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan apakah produk tersebut memenuhi kondisi/persyaratan tertentu, bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau produk baik, dll.

9. Tujuan :

a. Memperoleh jaminan kualitas (quality Assuran-ce) dapat dilakukan dengan Aceceptance sampling Plans.b. Menjaga konsistensi Kualitas, dilaksanakan dengan Control Chart.

10. Keuntungan : a. Untuk mempertinggi kualitas atau mengurangi biaya. b. Menjaga kualitas lebih uniform. c. Penggunaan alat produksi lebih efisien.

d. Mengurangi rework dan pembuangan. e. Inspeksi yang lebih baik. f. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen. g. Spesifikasi lebih baik. 11. Ada 4 metode Statistik yang dapat digunakan dalam Pengendalian Kualitas : a. Distribusi Frekuensi Untuk melihat kualitas sampel dapat digunakan : 1. Kualitas rata-rata 2. Penyebaran kualitas 3. Perbandingan kualitas dengan spesifikasi yang diinginkan. Suatu tabulasi atau cacah (tally) yang menyatakan banyaknya suatu ciri kualitas muncul dalam sampel yang diamati.

b. Peta kontrol/kendali (control chart)

Grafik yang menyajikan keadaan produksi secara kronologi (jam per jam atau hari per hari). Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil produksi yang diinginkan. Dengan Peta kendali : Dapat dibuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari ketentuan. Dapat diawasi dengan mudah apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak. Bila terjadi banyak variasi atau penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan keputusan apa yang harus diambil.1. Variasi dalam objek

Mis : kehalusan dari salah satu sisi daru suatu produk tidak sama dengan sisi yang lain, lebar bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian bawah, dll. 2. Variasi antar objek Mis : sautu produk yang diproduksi pada saat yang hampir sama mempunyai kualitas yang berbeda/ bervariasi. 3. Variasi yg ditimbulkan oleh perbedaan waktu produksi Mis : produksi pagi hari berbeda hasil produksi siang hari. Tiga macam control chart : Control Chart Shewart Peta ini disebut peta untuk variabel atau peta untuk x dan R (mean dan range) dan peta untuk x dan (mean dan deviasi standard).

Contoh: Peta kendali X : Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu variabel asal dalam hal lokasinya (pemusatannya). Apakah proses masih berada dalam batas-batas pengendalian atau tidak. Apakah rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Peta kendali R :

Memantau perubahan dalam hal spread-nya (penyebarannya). Memantau tingkat keakurasian/ketepatan proses yang diukur

dengan mencari range dari sampel yang diambil.

Peta kontrol untuk proporsi atau perbandingan antara banyaknya produk yang cacat dengan seluruh produksi, disebut peta- p (pchart). Peta kontrol untuk jumlah cacat per unit, disebut peta-c (c-chart). Peta pengendali untuk banyaknya cacat dalam satu unit produk. Suatu produk dikatakan cacat (defective) jika produk tersebut tidak memenuhi suatu syarat atau lebih. Setiap kekurangan disebut defec. Setiap produk yang cacat bisa saja terdapat lebih dari satu defec. (yang diperhatikan banyaknya cacat, bukan jumlah produk yang cacat).

c. Tabel sampling Tabel yang terdiri dari jadual pengamatan kualitas, biasanya dalam bentuk presentase.

d. Metode Khusus Metode ini digunakan untuk pengendalian kualitas dalam industri, al : korelasi, analisis variansi, analisis toleransi, dll.12. KONSEP STATISTIK DALAM PROBABILITAS a. Konsep statistik

b. PKS merupakan pengeterapan statistik pada proses produksi, sehingga diperlukan pengertian yang tepat dan jelas mengenai konsep-konsep statistik untuk menghindari salah interpretasi. c. Salah interpretasi dalam proses produksi mengakibatkan penurunan kualitas produksi atau penambahan biaya produksi. 13. DISTRIBUSI PROBABILITAS a. Probabilitas merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa/hasil (yang diharapkan) dari sejumlah peristiwa/hasil yang diharapkan terjadi.

b. Distribusi probabilitas pada materi stat II merupakan pendalaman dari teori probabilitas (teori kemungkinan atau peluang) pada stat I.c. Dalam teori probabilitas, menghitung kemungkinan timbulnya gejala yang

diharapkan dari variabel populasinya.d. Sedang dalam distribusi probabililitas, menghitung kemungkinan timbulnya

gejala yang diharapkan dari variabel sampelnya.

14. Distribusi Binomial/Bernoulli Probabilitas timbulnya gejala yang diharap-kan disebut probabilitas sukses dan diberi simbol P, probabilitas timbulnya gejala yang tidak kita harapkan disebut probabilitas gagal diberi simbol 1-P, maka probabilitas timbulnya gejala yang kita harapkan sebanyak x kali dalam n kejadian (artinya x kali akan sukses dan n x kali akan gagal). Ciri ciri: a. Tiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan hasil saja, yaitu sukses dan gagal. b. Probabilitas sukses selalu sama pada tiap percobaan, akan tetapi probabilitas sukses tidak harus sama dengan probabilitas gagal. c. Setiap percobaan bersifat independen. d. Jumlah percobaan yang merupakan komponen rangkaian binomial adalah tertentu, dinyatakan dengan n Jika x adalah variabel random binomial, maka probabilitas fungsi dari x kali akan sukses dan n-x kali gagal, maka probabilitas timbulnya gejala yang kita harapkan n x n x P ( x ) = Ckali dalam n kejadian dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : sebanyak x x (1 )

n C x

disebut binomial coefficiens, menun-jukkan x kali sukses dari kejadian. (dapat dicari dalam tabel)

Contoh : Sebuah mata uang logam dilempar sebanyak 7 kali, maka: a. Berapa probabilitas diperolehnya 4 gambar ? (mata uang terdiri dari sisi gambar dan sisi angka). b. Berapa rata-rata keluarnya sisi gambar dari 7 pelemparan tsb? c. Barapa simpangan baku (standar deviasi) nya ?15. Rencana penerimaan sampel adalah prosedur yang digunakan dalam mengambil

keputusan terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Bukan merupakan alat pengendalian kualitas, namun alat untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkan tersebut telah memenuhi spesifikasi. Acceptance sampling digunakan karena alasan : a. Dengan pengujian dapat merusak produk.b. Biaya inspeksi yang tinggi. c. 100 % inspeksi memerlukan waktu yang lama, dll.

Beberapa keunggulan dan kelemahan dalam acceptance sampling : Keunggulan al : biaya lebih murah meminimalkan kerusakan mengurangi kesalahan dalam inspeksi dapat memotivasi pemasok bila ada penolakan bahan baku.

Kelemahan al : adanya resiko penerimaan produk cacat atau penolakan produk baik membutuhkan perencanaan dan pendokumentasian prosedur pengambilan

sampel. Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi.

Sedikitnya informasi mengenai produk.

Dua jenis pengujian dalam acceptance sampling : Pengujian sebelum pengiriman produk akhir ke konsumen.

Pengujian dilakukan oleh produsen disebut the producer test the lot for outgoing. Pengujian setelah pengiriman produk akhir ke konsumen.

Pengujian dilakukan oleh konsumen disebut the consumer test the lot for incoming quality.

Acceptance sampling dapat dilakukan untuk data atribut data variable : Acceptance Sampling untuk data atribut dilakukan apabila inspeksi mengklasifikasikan sebagai produk baik dan produk cacat tanpa ada pengklasifikasian tingkat kesalahan/cacat produk. Acceptance Sampling untuk data variabel karakteristik kualitas ditunjukkan

dalam setiap sample, sehingga dilakukan pula perhitungan rata-tata sampel dan penyimpangan atau deviasi standar. Teknik pengambilan sample dalan acceptance sampling : Sampel tunggal, sampel ganda dan sampel banyak.

Syarat pengambilan produk sebagai sample : Produk harus homogeny Produk yang diambil sebagai sample harus sebanyak mungkin Sample yang diambil harus dilakukan secara acak

Prosedur yang dilakukan : Sejumlah produk yang sama N unit Ambil sample secara acak sebanyak n unit

Apabila ditemukan kesalahan d sebanyak maksimum c unit, maka sample

diterima. Apabila ditemukan kesalahan d melebihi c unit, maka sample ditolak, yang berarti seluruh produk yang homogen yang dihasilkan tersebut juga ditolak.

16. F 17. F Kebutuhan secara menyeluruh pada kebutuhan kualitas software Klasifikasi kebutuhan software ke dalam faktor kualitas software Faktor kualitas produk-operasi produk) Faktor kualitas software - revisi/perbaikan produk) Faktor kualitas software - peralihan/transisi produk) Model alternatif dari faktor kualitas software Perbandingan formal model alternatif Perbandingan model faktor - analisa konten Struktur dari model alternatif faktor Siapa sajakah yang tertarik dalam mendefinisikan kebuthuan software?? Faktor kualitas produk/operasi produk (1) Sesuai dengan McCalls model, 5 faktor kualitas software termasuk dalam kategori operasi produk, masing-masing mempunyai pengaruh langsung dalam operasi software. Faktor-faktornya adalah sbb : Correctness ((kebenaran)), tingkat pemenuhan program terhadap kebutuhan yang dispesifikasikan dan memenuhi tujuan/misi pengguna. Reliability ((keandalan)), tingkat kemampuan program yang diharapkan dapat menampilkan fungsi yang dimaksud dengan presisi yang ditetapkan. Efficiency ((efisiensi)), jumlah sumberdaya yang diproses dan kode yang diperlukan oleh program untuk melaksanakan fungsinya. Integrity, tingkat kemampuan pengawasan akses terhasap data atau software oleh orangorang tertentu.

Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan masukan dan mengartikan keluaran program. Faktor kualitas software (revisi produk) Sesuai dengan faktor kualitas software dari Mc Calls model, 3 faktor kualitas masuk dalam kategori revisi produk, yaitu: Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan memperbaiki kesalahan dalam program Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional Testability, usaha yang diperlukan untuk menguji program untuk memastikan bahwa program melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan. Faktor kualitas software/transisi produk Menurut McCalls, 3 faktor kualitas yang dimasukkan ke dalam kategori transisi produk, kategori yang berhubungan dengan adaptasi software dalam lingkungan yang baru serta interaksinya dengan sistem software yang lain, yaitu : Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari hardware/lingkungan sistem software tertentu ke yang lainnya Reusability, tingkat kemampuan program/bagian dari program yang dapat dipakai ulang dalam aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup dari fungsi yang dilakukan oleh program. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem dengan sistem yang lainnya Faktor tambahan yang lain dedifinisikan sebagai berikut : Verifiability ((Evan - marciniak)) : fitur desain & program yang memungkinkan verifikasi yang efisien dari desain dan program. Expandability ((Evan - marciniak, Deutsch - Willis)) : tingkatan dimana rancangan arsitektural, data atau prosedur dapat dikembangkan. Safety ((Deutsch - Willis)) : dimaksudkan untuk menghilangkan kondisi-kondisi yang beresiko. Manageability (Deutsch-Willis) : mengacu pada tools administratif yang mendukung modifikasi software selama periode pengembangan software dan pemeliharaan.

Survivability : mengacu pada kesinambungan servis.

Komponen sistem SQA Dibagi menjadi 6 kelas, diantaranya : -Komponen pra-proyek (pre-project component) -Komponen penilaian dari siklus kehidupan proyek (component of project life activities assesment) cycle

-Komponen pencegahan dan perbaikan eror infrastruktur (componenets of infrastructure error prevention dan maintenance). -Komponen manajemen kualitas software (components of software quality management). -Komponen standarisasi, sertifikasi dan sistem penilaian SQA. Tujuan : -Menjamin bahwa komitmen projek telah cukup didefinisikan dengan mempertim- bangkan sumber daya yang dibutuhkan, schedule serta budget -Menjamin perencanaan mengenai pengembangan dan kualitas telah ditetapkan dengan benar. Komponen standarisasi, sertifikasi dan sistem penilaian SQA (1) Tujuan : - pemanfaatan pengetahuan profesional internasional - meningkatkan koordinasi antar organisasi mengenai sistem kualitas - penilaian pencapaian sistem kualitas sesuai dengan skala umum Pengaturan untuk SQA human component Beberapa orang diantaranya, manager, personel uji coba, unit SQA dan praktisi berperan dalan kualitas software, tujuan utama mereka ialah mengajukan dan mendukung pelaksanaan dari komponen SQA, memeriksa apakah ada penyimpangan prosedur serta metodologi, dan memberikan perbaikan.

Pendekatan kualitas : Model pendekatan kuwalitas Pendekatan kualitas dengan pendekatan transendensi Pendekatan yang berhubungan dengan produk Pendekatan yang berhubungan dengan pemakai Pendekatan proses Pendekatan rasio hubungan harga atau kemampuan pakai Pendekatan trasendensi: Pendekatan ini dikenal untuk sebuah konsistensi standar tinggi untuk fungsionalitas dari satu produk. Dalam konteks ini kualitas tidak dapat diukur dan didefinisikan secara tepat. Pendekatan proses Ada 2 pendekatan proses : 1. PROFIT 2. PDCA PROFIT P : Problem definition R : Root cause identification and analysis O:Optimal solution based on root cause F : Finalize how the corrective action will implemented I : Implement the plan T : Trak the effectiveness of the implementation and verify that desired result PDCA P PLAN meet

D DO C CHECK A ACTION Pendekatan rasio hubungan harga Pada pendekatan ini melibatkan hubungan antara harga dan kualitas. Pada konteks ini, maka kualitas dari satu produk adalah produk yang dirancang untuk pemakaian tertentu dengan harga yang dapat terjangkau oleh pemakai atau sebagai konfirmasi antara spesifikasi dan biaya Teknologi RPL yang efektif. Rekayasa perangkat lunak (RPL) Adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi kebutuhan pengguna, desain, coding, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Tahapan RPL Analisis sistem Model proses Desain PL Konstruksi Pengujian Perawatan dan konfigurasi Model atau paradigma umum proses PL Model air terjun (waterfall) Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya Pengembangan evolusioner Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi. Sistem awal dikembangkan dengan cepat dari spesifikasi

abstrak. Sistem ini kemudian di perbaiki dengan masukan dari pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan kebutuhan pelanggan Pengembangan sistem formal Pendekatan ini menghasilkan suatu sistem matematis yang formal dan mentransformasikan spesifikasi ini, dengan menggunakan metode matematik menjadi sebuah program Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang (Reusable) Teknik ini menganggap bahwa bagian-bagian sistem sudah ada. Proses pengembangan sistem terfokus pada pengintegrasian bagian-bagian sistem dan bukan pengembangannya dari awal.