big resume of materi blok agama

40
yudaswawi2013 PSIK KONSEP A. Lima Azas Keyakinan/Keimanan 1. Keimanan Terhadap Tuhan Yang Mahaesa 2. Keimanan Terhadap Atma (Jiwa) 3. Keimanan Terhadap Sebab Akibat/Buah Dari Perbuatan 4. Keimanan Terhadap Kelahiran Kembali 5. Keimanan Terhadap Kebebasan Yang Tertinggi B. Empat Jalan Untuk Mendekatkan Diri (Catur Marga) 1. Melalui Jalan Bhakti (Bhakti Marga Yoga) 2. Melalui Jalan Kerja (Karma Marga Yoga) 3. Melalui Jalan Pengetahuan (Jnana Marga Yoga) 4. Kontemplasi, Meditasi (Raja Marga Yoga) C. Mantra/Sloka Yang Menyatakan Tuhan itu Tunggal 1. Ekam Eva Adwityam Brahman (Satulah Tuhan tidak ada duanya) 2. Eko Narayana Nadwityo Asti Kascit (Satulah Tuhan tidak dua sama sekali) 3. Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mang-ruwa (Berbeda itu, satu itu, tidak ada kebenaran (Tuhan) mendua. 4. Ekam sat Wiprah Bhahuda Wadhanti (Satulah Tuha, hanya orang bijaksana menyebut dengan banyak nama) D. Etika dan Moralitas Sebagai Aturan Tingkahlaku Yang Baik Tiga Tingkahlaku yang Mulia (Tri Kaya Parisudha) 1. Berpikir yang baik dan suci (Manacika) 2. Berkata yang baik dan benar (Wacika) 3. Berbuat yang baik dan dan jujur (Kayika) E. Lima keinginan untuk mengendalikan diri dari godaan-godaan nafsu yang tidak baik 1. Tidakmenyakiti atau membunuh (Ahimsa) 2. Berpikir suci, bersih dan jernih (Brahmacari) 3. Kebenaran, kesetiaan dan kejujuran (Satya) 4. Tidak terikat keduniawian (Awyawahara) 5. Tidak mencuri (Asteya) F. 10 Cara Pengendalian Diri (Dasa Yama Brata) 1. Tidak kejam (Anrsamsa) 2. Pemaaf (Ksama) 3. Kebenaran,kesetiaan, dan kejujuran (Satya) 4. Tidak menyakiti atu membunuh (Ahimsa) 5. Mengendalikan hawa nafsu (Dama)

Upload: karmany-hachikyu

Post on 26-Oct-2015

146 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

PSIK KONSEP

A. Lima Azas Keyakinan/Keimanan

1. Keimanan Terhadap Tuhan Yang Mahaesa

2. Keimanan Terhadap Atma (Jiwa)

3. Keimanan Terhadap Sebab Akibat/Buah Dari Perbuatan

4. Keimanan Terhadap Kelahiran Kembali

5. Keimanan Terhadap Kebebasan Yang Tertinggi

B. Empat Jalan Untuk Mendekatkan Diri (Catur Marga)

1. Melalui Jalan Bhakti (Bhakti Marga Yoga)

2. Melalui Jalan Kerja (Karma Marga Yoga)

3. Melalui Jalan Pengetahuan (Jnana Marga Yoga)

4. Kontemplasi, Meditasi (Raja Marga Yoga)

C. Mantra/Sloka Yang Menyatakan Tuhan itu Tunggal

1. Ekam Eva Adwityam Brahman (Satulah Tuhan tidak ada duanya)

2. Eko Narayana Nadwityo Asti Kascit (Satulah Tuhan tidak dua sama sekali)

3. Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mang-ruwa (Berbeda itu, satu itu,

tidak ada kebenaran (Tuhan) mendua.

4. Ekam sat Wiprah Bhahuda Wadhanti (Satulah Tuha, hanya orang bijaksana

menyebut dengan banyak nama)

D. Etika dan Moralitas Sebagai Aturan Tingkahlaku Yang Baik

Tiga Tingkahlaku yang Mulia (Tri Kaya Parisudha)

1. Berpikir yang baik dan suci (Manacika)

2. Berkata yang baik dan benar (Wacika)

3. Berbuat yang baik dan dan jujur (Kayika)

E. Lima keinginan untuk mengendalikan diri dari godaan-godaan nafsu yang tidak

baik

1. Tidakmenyakiti atau membunuh (Ahimsa)

2. Berpikir suci, bersih dan jernih (Brahmacari)

3. Kebenaran, kesetiaan dan kejujuran (Satya)

4. Tidak terikat keduniawian (Awyawahara)

5. Tidak mencuri (Asteya)

F. 10 Cara Pengendalian Diri (Dasa Yama Brata)

1. Tidak kejam (Anrsamsa)

2. Pemaaf (Ksama)

3. Kebenaran,kesetiaan, dan kejujuran (Satya)

4. Tidak menyakiti atu membunuh (Ahimsa)

5. Mengendalikan hawa nafsu (Dama)

Page 2: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

6. Tetap pendirian (Arjawa)

7. Welasasih (Priti)

8. Berpikir jernih dan suci (Prasada)

9. Ramah tamah (Maddhurya)

10. Lemah lembut (Mardarwa)

G. Lima Cara Pengendalian Diri Lanjutan Untuk Tercapainya Ketenangan dan

Ketentraman Batin

1. Tidak marah (Akroda)

2. Hormat kepada guru (Guru susrusa)

3. Bersih atau suci (Sauca)

4. Makan makanan sederhana (Aharalaghawa)

5. Tidak mengabaikan kewajiban (Apramada).

H. 10 Cara pengendalian diri lanjutan (Dasa Niyama Brata)

1. Pemberian sedekah (Dana)

2. Puja dan puji kepada Tuhan (Ijya)

3. Menghindarkan keduniawian (Tapa)

4. Pemusatan pikiran (Dhyana)

5. Belajar sendiri (Swadhyaya)

6. Pengendalian hawa nafsu (Upasthanigraha)

7. Pelaksanaan pantangan (Bratha)

8. Berpuasa (Upawasa)

9. Tidak berbicara (Mona)

10. Pembersihan diri (Snana).

I. Sepuluh macam perbuatan baik yang patut dilaksanakan (Dasa Dharma)

1. Bekerja sungguh-sungguh (Dhrti)

2. Mudah memberi maaf (Ksama)

3. Dapat mengendalikan nafsu (Dama)

4. Tidak mencuri (Asteya)

5. Bersih atau suci (Sauca)

6. Dapat mengendalikan keinginan (Indriyanigraha)

7. Berani membela yang benar (Dhira)

8. Sanggup belajar dan mengajar (Widya)

9. Kebenaran, kesetiaan, dan kejujuran (Satya)

10. Tidak marah (Akroda)

J. Empat Perbuatan Luhur (Catur Paramita)

1. Bersahabat (Maitri)

2. Cinta kasih (Karuna)

3. Bersimpati ( Mudhita)

Page 3: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

4. Toleransi (Upeksa)

K. Musuh-musuh dlm Diri Manusia

Tiga perbuatan yang hina (Tri Mala Paksa)

1. Selalu berbuat yang kotor dan hina (Kasmala)

2. Selalu berkata buruk, dusta dan kotor (Mada)

3. Selalu angkuh dan curang (Moha)

L. Enam Sifat Yg Buruk (Sad Ripu)

1. Hawa nafsu (Kama)

2. Rakus/Ambisi (Lobha)

3. Marah/Emosi (Kroda)

4. Bingung (Moha)

5. Mabuk (Mada)

6. Irihati (Matsarya)

M. Enam Jenis Perbuatan yang Kejam (Sad Atatayi)

1. Kejam krn suka membakar milik orang lain (Agnida)

2. Kejam karena suka meracun (Wisada)

3. Kejam karena suka bermain black magik/ilmu hitam (Atharwa)

4. Kejam karena suka mengamuk (Sastraghna)

5. Kejam karena suka memperkosa (Dratikrama)

6. Kejam karena suka mempitnah (Raja pisuna)

N. Tujuh jenis Kemabukan (Sapta Timira)

1. Kemabukan krn wajah yg tampan, ganteng atau cantik (Surupa)

2. Kemabukan krn harta benda atau kekayaan (Dhana)

3. Kemabukan krn mempunyai kepintaran atau kepandaian (Guna)

4. Kemabukan krn keturunan (Yowana)

5. Kemabukan krn masa muda/remaja (Yowana)

6. Kemabukan krn minuman keras (Sura)

7. Kemabukan krn merasa mempunyai keberanian (Kasuran)

O. Sepuluh jenis prilaku yang jelek (Dasa Mala)

1. Perilaku tanpa gairah, senantiasa lemah, lemas, letih dan lesu (Tandri)

2. Perilaku yg cepat putus asa, selalu pisimis dan tdk mengenal apa yg disebut

perjuangan hidup (Kleda)

3. Sikap yg selalu serakah atau tamak, angkuh, sombong (Leja)

4. Perilaku yg suka memuji diri sendiri dan senang mengucapkan kata-kata

kasar (Kuhaka)

5. Sikap yg suka bersilat lidah dan dg tipu daya berusaha mempengaruhi pihak

lain unt berbuat yg tdk baik (Metraya)

Page 4: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

6. Perilaku yg selalu munafik, tdk konsisten, dan lain di mulut lain di hati

(Megata)

7. Sikap playboy dan mata keranjang (Ragastri)

8. Perilaku suka menipu untk keuntungan diri sendiri (Kutila)

9. Tingkahlaku yg senang melihat orang lain menderita, senang

menyiksa/menyakiti orang lain (Bhaksabhuana)

10. Sikap yg selalu irihati/dengki (Kimburu)

PSIK Makna

A. Makna/Peran Agama Dalam Kehidupan

Tujuan agama adalah untuk mencapai Jagadhita yaitu kesejahteraan hidup, dan

moksa yaitu kedamaian rohani. Sedang tujuan hidup manusia adalah tercapainya

Catur Purusa Artha yang terikat sebagai suatu jalinan yang harmonis dalam

kehidupan ini yaitu Dharma, Artha, Kama, dan Moksa

B. Peran Agama Dlm Keluarga

Tingkatan hidup berumah tangga atau membina keluarga disebut Grhasta.

Seorang kepala keluarga memiliki tanggungjawab yg besar. Menurut ajaran

agama yg berfungsi sebagai kepala keluarga adalah ayah, seorang ibu adalah

pengasuh atau pembina keluarga terutama anak-anak yg lahir dlm keluarga itu.

Seorang anak laki-laki bertindak sbg penerus kelangsungan hidup keluarga. Bila

tdk terdapat anak laki-laki dlm keluarga itu anak perempuan boleh bertindak sbg

anak laki-laki asal tetap tinggal di rumah ayahnya. Seandainya dia kawin maka

perkawinan bersifat istimewa dan suaminya mengikuti istrinya. Perkawinan itu

disebut “Nyentana” yg berarti “Abadi”

C. Menuru t Manawadharmasastra dan Mahabharata bhw setiap anggota keluarga

mempunyai peran masing-masing

Peran dan Kewajiban Ayah

1. Seorang ayah harus melindungi ibu serta putra-putrinya.

2. Ia harus menyerahkan harta atau penghasilannya kepada Ibu untk mengurus

rumah tangga

3. Menjamin hidup dan memberi nafkah kpd ibu, bila krn sesuatu urusan penting

di mana harus meninggal-kan keluarga ke luar daerah

4. Memelihara kehidupan yg suci dan saling mempercayai shg terbina

keharmonisan keluarga

5. Memberi kebahagian kpd ibu dan putra-putrinya.

Peran dan Kewajiban Ibu

1. Seorang ibu tdk boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa pengetahuan ayah

Page 5: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

2. Ibu harus pandai menempatkan diri, mengatur dan memelihara keharmonisan

rumah tangga

3. Ibu harus setia kpd ayah dan putra-putrinya dg tetap berpegang pd dharma

4. Seorang ibu hrs selalu mengendalikan pikiran, perkataan dan dindakannya

5. Ibu wajib menegur ayah bila ayah melakukan perbuatan yg keliru dan

menjurus pd kehancu-ran rumah tangga.

D. Peran dan kewajiban anak laki dan perempuan

1. Anak laki-lakai disebut putra dan dipandang sebagai juru selamat nenek

moyang yg telah meninggal, menyelamat-kannya dari neraka. Penjelasan ini

dijumpai di dalam Adiparwa. Dikatakan yg berhak melakukan upacara pitra

yadnya adalah anak laki yg sulung. Putra sulung itulah yg dpt menebus

hutang ayahnya yg disebut “Pitra Rnam”

2. Apabila seorang ayah meninggal maka saudara-saudaranya menjadi

tanggungjawabnya utk membimbing dan mengasuhnya. Jadi keselamatan

keluarga tergantung baik buruknya dari sifat anak laki-laki tertua itu.

3. Kedudukan anak perempuan dianggap sbg dewi kemak-muran bertahta.

Apabila dlm satu keluarga tdk terdapt anak laki-laki maka ia berhak pula

mewarisi semua harta peninggalan orang tuanya.

E. Peran orang tua dalam keluarga

Bagi keluarga rasa hormat dan bhakti kpd orang tua (ayah, ibu, kakek, nenek,

dan seterusnya) dilakukan dg penuh kesadaran tanpa memandang status sosial

orang tuanya, krn orang tua itu adalah guru dan mediator penciptaan manusia.

Dlm hal ini suatu keluarga, rumah tangga merupakan tempat pemeliharaan

keharmonisan hidup, memperoleh kesempurnaan hidupnya. Apabila setiap

kewajiban dlm keluarga dilaksanakan dengan sebaik-baiknya niscaya tujuan

hidup berupa kesejahteraan dan kedamaian akan dapat dicapai.

F. Peran Agama Dalam Kehidupan Masyarakat

Pengertian tentang masyarakat sbg suatu komunitas adalah berangkat dari

konsep kula, gotra, mahagotra (keluarga, himpunan keluarga besar atau yg lebih

besar) hingga terbentuknya suatu tananan hidup bersama, setiap kula atau gotra

pd dasarnya merupakan unit terkecil dr sistem tatanan dharma-karma dlm

kesatuan kosmos yg bertujuan mewujudkan kreta yakni kesejahteraan warganya.

Dari konsep kerta ini dikembangkan menjadi keraman atau desa-pakraman.

Setiap manusia yg merupakan anggota keluarga, gotra, mahagotra, dan desa

pakraman secara teologis telah dibekali sebuah kesadaran sosial-ekonomi

kultural untk berperan mengkondisikan dan membangun masyarakat yang kerta

raharja atau masyarakat yg sejahtera.

Page 6: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

G. Menurut Maharsi Manu swadharma hidup seseorang dlm hubungannya dengan

masyarakat dibedakan menjadi:

1. Varna Dharma yaitu kewajiban hidup sesuai dengan profesi masing-masing.

2. Asrama Dharma yaitu kewajiban hidup sesuai dengan tingkatan atau tahapan

hidup seseorang.

3. Varnasrama Dharma yaitu kewajiban hidup antara professi dan tingkatan

hidup.

4. Guna Dharma yaitu kewajiban hidup yg ada hubungannya sifat dan

pembawaan, misalnya seniman dan lain-lain.

5. Nimita Dharma yaitu kewajiban hidup seseorang yg ada hubungannya dg hal-

hal tertentu misalnya kelahiran

6. Sadharana Dharma yaitu kewajiban hidup yg meliputi kewajiban-kewajiban

umum bagi setiap anggota masyarakat dengan tdk mengindahkan pangkat

atau jabatan seseorang dalam masyarakat.

Page 7: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

KONSELING SPIRITUAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN Made Wardhana

FK Unud/Rumah Sakit Sanglah, Denpasar

I. PENDAHULUAN

Paradigma konsep sehat menurut WHO tahun 1947 memberikan batasan sehat hanya dari 3

dimensi saja, yaitu sehat dalam arti fisik (organobiologik), sehat dalam arti mental

(psikologik/psikiatrik) dan sehat dalam arti sosial, dan sejak 1984 batasan tersebut sudah

ditambah dengan aspek spiritual, yang oleh American Psychiatric Association (APA) dikenal

dengan rumusan biopsychosocial-spiritual model. Dengan demikian konsep sehat tersebut

telah mencakup semua komponen manusia secara holistik. Hal ini sesuai dengan konsep

dalam setiap agama tentang komponen manusia bahwa manusia bukan saja terdiri dari badan

material namun juga adanya sang ruh yang menyebabkan kita hidup serta tujuan utama

kehidupan ini adalah kembalinya sang ruh ke dunia rohani sebagai planet rohani yang bersifat

kekal.

Ada beberapa istilah yang perlu dipahami yang berhubungan dengan konseling seperti

penyuluhan yaitu menyajikan informasi yang cukup, dan akurat suatu topik tertentu kepada

seseorang atau sekelompok orang. Sedangkan konseling adalah komunikasi interpersonal

untuk membantu klien agar manpu mengambil keputusan sendiri dalam mengubah

perilakunya secara sadar dan mandiri dan memberi dukungan sosial, emosional/psikologis.

Banyak akhli memberikan definisi tentang konseling, tetapi kaidahnya hampir sama,

hanya pendekatannya saja yang berbeda. Seperti Carl Rogers mengemukakan konseling

adalah serangkaian kegiatan hubungan langsung dengan individu dengan tujuan memberikan

bantuan kepadanya dalam mengubah sikap dan perilakunya. Demikian pula Wolberg

menyatakan konseling adalah suatu bentuk wawancara untuk menolong orang lain (klien)

untuk lebih dapat mengerti dirinya sendiri secara lengkap, agar ia dapat memperbaiki

penyesuaian diri, dapat mengatasi kesulitan dalam lingkungan atau dalam penyesuaian

diri. Dengan asumsi bahwa klien adalah orang normal, mempunyai kemampuan atau

potensi untuk mengembangkan diri. Dengan demikian konseling adalah hubungan yang

saling membantu antara dua orang, dalam hal ini konselor dan klien. Dari berbagai definisi

maka dapat dirumuskan bahwa konseling mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. K - Komunikasi interpersonal antara

2. O - konselOr dan

3. N - KieN/pasien

4. S - atas dasar Saling percaya dan saling menghargai

5. E - dengan Empati, dengan penuh pengertian

6. L - dalam upaya perubahan periLaku

Page 8: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

7. I - atas keputusan dan Inisiatif dari klien sendiri

8. N - dengan menghargai Norma/nilai yang dianut klien

9. G - dengan harapan menerapkan perilaku baru tersebut dengan langGeng

Dengan demikian konseling spiritual kepada pasien bertujuan untuk lebih memahami bahwa

diri kita adalah sang ruh dan apapun yang terjadi merupakan kekuasaan yang lebih tinggi oleh

Sang Pencipta sebagai Personalitas Tuhan sehingga pasien lebih mengerti dan lebih

menerima keadaan yang dialaminya.

Tulisan singkat ini akan memperkenalkan konseling spiritual yang hendaknya

diketahui oleh para petugas pelayanan kesehatan baik dari sistem kepercayaan manapun,

sehingga pasien memahami bahwa ada kekuasaan yang lebih tinggi dari dokter dan perawat.

II. KETERAMPILAN DALAM KONSELING SPIRITUAL.

Ada beberapa hal yang cenderung merintangi kepekaan konselor terhadap persaan klien,

sehingga gagal dalam melakukan konseling. Hubungan yang empati, bersedia mendengarkan

secara aktif dan menjalin kepercayaan sehingga klien pencurahan perasaan dengan terbuka.

Hubungan konselor-konseli(klien) sangat berbeda dengan hubungan dokter-pasien atau ners-

pasien. Konseling akan efektif apabila konseli dilibatkan secara aktif dalam rangka

memobilisasi kemampuan yang ada dalam dirinya demi mengatasi masalahnya untuk

mendorong perubahan sikap/perilaku. Jadi keterampilan utama dalam konseling adalah

mendengarkan dengan aktif, hal ini memungkinkan berlanjutnya komunikasi interperesonal

secara harmonis. Selain itu hendaknya memperhatikan perinsip komunikasi interpersonal

seperti menjaga hubungan dengan empati, bila langkah ini sudah berhasil, barulah melangkah

kepada sesi berikutnya sesuai dengan isi dan tujuan dari konseling yang diharapkan.

Keterampilan yang diperlukan sebagai konselor adalah komunikasi interpersonal secara

umum dengan memakai cara yang beraneka ragam, analisis transaksional, keterampilan

mendengankan dan tentu pemahaman tentang spiritualitas.

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dari dua belah pihak atau lebih. Komunikasi

merupakan bagian terpenting dalam kehidupan mengingat manusia itu sendiri adalah manusia

sosial/bermasyarakat. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif

dari individu dalam pemrosesan pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus

penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang

berkelanjutan. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka

seseorang perlu untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh

melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang

mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Aktivitas dari komunikasi

interpersonal yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya

adalah berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati

nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman

diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup

kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini

memainkan peranan penting untuk membangun pemahaman diri. Komunikasi Interpersonal

Page 9: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

adalah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain, berhadapan dengan orang lain atau

sebuah metode komunikasi yang sering digunakan oleh manusia pada saat menjalankan

profesinya. Kurangnya komunikasi merupakan masalah yang sering dihadapi oleh semua

orang dalam melakukan pekerjaannya.

Untuk melakukan komunikasi dengan baik kita mengetahui situasi dan kondisi serta

karakteristik lawan bicara kita. Sebagaimana yang kita tahu,bahwa setiap manusia itu seperti

sebuah radar yang melingkupi lingkungan. Manusia bisa menjadi sangat sensitif pada bahasa

tubuh, ekspresi wajah, postur, gerakan, intonasi suara dan masih banyak lagi. Untuk

mengefektifkan komunikasi hendaknya mempergunakan kata-kata yang sesuai. Tanpa

memahami keseluruhan dinamika komunikasi interpersonal dari hati dan pendengarannya

yang diajak berkomunikasi maka orang tersebut telah gagal dalam berkomunikasi. Bahasa

tubuh, ekspresi wajah, postur, gerakan dan intonasi suara akan membantu individu untuk

memberi penekanan pada kebenaran, ketulusan dan reliabilitas dari komunikasi itu sendiri

sehingga komunikasi itu sendiri dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan akhirnya akan

dapat mengubah perilaku menuju perilaku yang lebih bermanfaat dari sebelumnya. Salah satu

cara untuk meningkatkan komunikasi interpersonal adalah dengan memperbaiki keterampilan

mendengarkan.

Keterampilan Mendengarkan

Sekitar 60 - 75% seluruh waktu kita sehari-hari digunakan untuk berkomunikasi seperti

menyapa teman Anda, menjawab pertanyaan pasien, mendengar keluhan pasien, dan

sebagainya. Dari seluruh rangkaian komunikasi itu sekitar 70 % adalah aktivitas

mendengarkan.

Masalahnya adalah untuk melakukan komunikasi yang baik kita seringkali mengalami

hambatan, salah satunya adalah ketika kita menjadi pendengar. Banyak persoalan dan

kesalahpahaman yang timbul dalam komunikasi yang disebabkan karena kita kurang

berkonsentrasi pada saat mendengarkan seseorang berbicara.

Pada tahun 1980-an suatu tim penelitian dari Loyola University mengadakan suatu riset yang

bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan keterampilan seorang

manajer dalam komunikasi bisnis. Satu kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa seorang

manajer harus dapat mengenali dan memecahkan persoalan yang ada pada para karyawannya,

untuk seorang manajer hendaknya bisa menjadi pendengar yang baik.

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar manajer belum menjadi

pendengar yang baik. Hal tersebut terlihat dari beberapa komentar karyawan:

“Atasan saya selalu mendominasi pembicaraan sehingga saya tidak dapat memberikan saran

untuk mengatasi persoalan di Bagian Produksi.”

“Atasan saya selalu memotong pembicaraan.”

“Saya tidak mengerti apakah manajer saya mengerti apa yang sedang kami diskusikan.”

“Berbicara dengan atasan? Hanya membuang waktu saja!”

Kita bisa membayangkan bagaimana kalau karyawan itu adalah pasien kita, contoh di atas

bisa dijadikan contoh, bahwa menjadi pendengar yang baik itu ternyata perlu ketrampilan.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah kita sudah menjadi pendengar yang baik?

Menjadi pendengar yang baik bukanlah usaha yang mudah. Seseorang harus dapat

bersikap obyektif dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan bicaranya.

Mendengarkan dengan efektif membutuhkan konsentrasi, pengalaman dan keterampilan.

Manfaat menjadi pendengar yang baik adalah lawan berbicara kita akan lebih mudah dalam

menyampaikan informasi, hubungan antar individu akan semakin baik, mendorong

klien(pasien) untuk tetap berbicara, informasi dalam bentuk instruksi, umpan balik dan

lainnya akan lebih jelas diterima.

Page 10: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Kalau hubungan ners-pasien dengan dilandasi mendengankan yang baik tentu hasilnya akan

lebih baik, apalagi kalo yang kita bicarakan adalah masalah yang bersifat rohani.

Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan

Menjadi pendengar yang baik membutuhkan usaha dan latihan yang teratur. Langkah

terpenting pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa mendengarkan

seseorang berbicara adalah suatu kebutuhan yang sama pentingnya dengan keterampilan

berkomunikasi yang lain. Perlu diingat bahwa kita tidak dapat mendengarkan dan berbicara

pada saat bersamaan. Hal ini merupakan prinsip dasar dari mendengarkan efektif. Seseorang

cenderung untuk selalu menambahkan pendapatnya pada saat ia berkomunikasi dengan orang

lain. Hal ini menjadi persoalan jika lawan bicara kita belum selesai berbicara. Ia bisa saja

merasa terganggu. Dari pihak pendengar jelas konsentrasi akan terpecah. Berdasarkan etket

pergaulan juga tidak dibenarkan menyela atau memotong orang yang sedang berbicara, hal

ini tidak sopan. Biarkanlah pembicara menyelesaikan pembicaraannya, sedangkan kita

mendengar dengan baik. Bila sudah selesai berbicara baru giliran kita untuk menanggapinya.

Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan

mendengarkan.

1. Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pembicara

Seorang pendengar yang baik selalu mencoba untuk memahami intisari dari suatu pesan.

Jangan mendengar secara masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau sebaliknya. Dari

pembicaraan yang panjang lebar, tentu terdapat pokok pikirannya. Peganglah pokok pikiran

itu, niscaya Anda tahu maksud pembicara. Hal ini mungkin sulit dilakukan pertama kali.

Karena itu, kita memang perlu latihan berkonsentasi mendengarkan orang yang berbicara

tanpa melakukan hal lain yang mengganggu konsentrasi kita.

2. Hindari gangguan dari lingkungan sekitar Menjadi pendengar yang baik selalu mencoba untuk memfokuskan diri pada pembicara.

Mencoba mendengarkan pendapat teman ketika rapat sebagai contoh, tanpa terpengaruh oleh

gangguan dari luar kita seperti SMS, dering telepon, orang yang berlalu lalang, dan

sebagainya. Oleh karena itu untuk pembicaraan yang serius, faktor lingkungan perlu

diperhatikan.

3. Mencoba untuk mengendalikan emosi Pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengesampingkan emosi, sehingga ia dapat

menerima pembicaraan dengan jernih. Pendengar yang baik juga selalu mencoba untuk

memahami pembicara tanpa membuat penilaian pribadi atas pembicara. Memang kadang ada

kata-kata yang keliru dari pembicara yang perlu diluruskan. Namun pelurusannya pun harus

dengan ilmu. Nasehat hendaknya disampaikan setelah pembicara rampung berkata-kata. Itu

pun disampaikan secara empat mata tidak di depan audiens yang lain.

4. Membuat catatan jelas dan singkat Buatlah catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi kita pada saat mendengarkan. Harap

diingat kita tidak dapat mengerjakan dua tugas sekaligus tanpa mengurangi keefektifan salah

satu di antaranya. hendaknya dilakukan dengan ekstra konsentrasi. Mungkin Anda bisa

melatih menulis cepat, dan juga catatan itu tidak perlu dengan tulisan tangan yang indah,

dapat berupa singkatan-singkatan, diagram-diagram.

5. Bersikap empati Mencoba untuk menghargai posisi pembicara, sehingga kita terhindar dari mendengar apa

yang hanya mau kita dengar saja. Tempatkan diri Anda sebagai diri pembicara. Ketika Anda

berbicara tentu Anda juga ingin pendengar mendengarkan omongan Anda dengan seksama.

Hal sangat diharapkan oleh setiap lawan berbicara, apalagi dengan pasien

6. Memperhatikan komunikasi non verbal

Page 11: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Tataplah lawan bicara, jaga kontak mata dan perhatikan bahasa tubuh klien. Seringkali terjadi

pemahaman akan suatu informasi lebih bisa kita pahami dengan memperhatikan raut muka

dan gerak tubuh klien. Sebagai pendengar, kita pun harus memperhatikan bahasa tubuh yang

kita tampilkan, seperti posisi duduk, raut muka, anggukan kepala dan sebagainya dan jaga

kontak mata.

7. Dengarkan secara keseluruhan tapi pahami dengan selektif Seringkali dalam suatu pembicaraan, pembicara memberikan informasi-informasi yang

penting. Kadang informasi tersebut tersembunyi di dalam konteks pembicaraan. Kita

diharapkan dapat memilah-milah informasi tersebut untuk mendapatkan yang kita butuhkan.

Kita hendaknya dapat mendengarkan apa yang tidak diucapkan

8. Bertanya pada tempatnya Tunda dahulu pertanyaan dan gagasan yang ingin disampaikan sampai pembicara selesai.

Ajukan pertanyaan untuk memperjelas maksud pembicara. Ini hampir sama dengan point

yang pertama. Jika ada pertanyaan sampaikanlah jika si pembicara sudah selesai. Bisa jadi,

masalah yang Anda tidak paham akan diterangkan seketika itu juga tanpa Anda

menanyakannya.

9. Memberikan umpan balik Memberikan umpan balik kepada pembicara sehingga ia mengetahui sejauh mana kita sudah

memahami pembicaraan. Ini dia saatnya bertanya, berpendapat atau berkomentar. Setelah

pembicara selesai mengutarakan pembicaraannya, barulah tiba giliran kita. Jangan diam saja,

sampaikan sepatah dua patah kalimat agar pembicara tahu sejauh mana kita paham. Begitu

pula saat Anda berada di depan pasien/klien, ketika klien berhenti bicara karena kurang

nyaman hendaknya kita memberi umpan balik agar pasien merasa benar-benar diperhatikan.

10. Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan Dengan mencoba menangkap intisari pembicaraan diharapkan kita dapat memahami

permasalahan dengan kata kita sendiri. Cobalah ramu kembali apa yang pembicara

sampaikan dengan kata-kata Anda sendiri. Ini akan melatih Anda untuk mengambil

kesimpulan dengan baik.

Analisis Transaksional

Teori analisis transaksional merupakan karya Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku

Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok

Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan

digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu perilaku. Teori analisis

transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang mendasar.

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam

komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi, yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik

verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara

mendalam proses transaksi.

Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego.

Status ego tersebut terjadi atas dasar pengalaman pribadi sejak masa lalu. Status ego tersebut

mengacu pada sikap orang tua (Parent = P, exteropsychic); sikap orang dewasa (Adult =A.

neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap

orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).

Page 12: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

1. Sikap diri orang tua (O), Sikap ini diwakili dalam perilaku dapat ter1ihat dan terdengar

dari tindakan maupun tutur kata ataupun ucapan-ucapannya. Seperti tindakan menasihati

orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan,

membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent

(NP). Ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum,

berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP). Sikap ini

tampak sepreti orang tua, ayah, ibu: yaitu sikap mengatur, menegur, mempersalahkan,

mengharuskan, mengasuh, menghibur, menyayang dll. tampak sepreti orang tua, ayah, ibu

sikap mengatur, menegur, mempersalahkan, mengharuskan, mengasuh, menghibur,

menyayang, mengecam, memerintah, melarang, dll.

2. Sikap diri dewasa (D) tampak seperti orang dewasa dengan penuh rasional, menggunakal

rasio, terarah, mengumpulkan keterangan, mencari pemecahan yang terbaik terarah,

mengumpulkan keterangan, mencari pemecahan yang terbaik dll.memiliki sikap orang

dewasa. Sikap orang dewasa umumnya pragmatis dan realitas. Mengambil kesimpulan,

keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan

fakta-fakta, bersifat rasional dan tidak emosional, bersifat objektif dan sebagainya.

3. Sikap diri kanak (K) tampak bersikap spontan, ingin campur segala urusan, mein-main,

merengek, emosi, penuh daya cipta, bersungut-sungut, manja, meringankan persoalan, respon

sesuai petunjuk dll. spontan, ingin campur segala urusan, main-main, merengek, emosi,

penuh daya cipta, bersungut-sungut, meringankan persoalan, respon sesuai petunjuk manja

dll.Sikap lain yang dimiliki juga adalah sikap anak-anak. Dibedakan antara natural child

(NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya

yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.

Ketiga sikap itu ibarat rekaman yang selalu diputar-putar bagai piringan hitam dan terus

bernyanyi berulang-ulang di saat dikehendaki dalam melakukan komunikasi.

Untuk mengetahui keadaan ego (ego state) ketika berkomunikasi, Berne mengajukan empat

cara yaitu:

1. Melihat tingkah laku nonverbal maupun verbal yang digunakannya. Tingkah laku non-

verbal tersebut pada umumnya sama namun dapat dibedakan kode-kode simbolnya pada

setiap orang sesuai dengan budaya yang melingkupinya. Di samping nonverbal juga melalui

verbal, misalnya pilihan kata. Seringkali (umumnya) tingkah laku melalui komunikasi verbal

dan nonverbal berbarengan.

2. Mengamati bagaimana sikap seseorang ketika bergaul dengan orang lain. Dominasi satu

sikap dapat dilihat kalau Pulan sangat menggurui orang lain maka Pulan sangat dikuasai oleh

P dalam hal ini critical parent. Si Iteung suka ngambek maka Iteung dikuasai oleh sikap

anak. Si Ucok suka bertanya dan mencari fakta-fakta atau latar belakang suatu kejadian maka

ia dikuasai oieh sikap dewasa.

3. Mengingat kembali keadaan dirinya sewaktu masih kecil; hal demikian dapat terlihat

misalnya dalam ungkapan : buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Cara berbicara, gerak-gerik

nonverbal mengikuti cara yang dilakukan ayah dan ibunya yang anda kenaI.

Page 13: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

4. Mengecek perasaan diri sendiri, perasaan setiap orang muncul pada konteks, tempat

tertentu yang sangat mempengaruhi apakah lebih banyak sikap orang tua, dewasa, ataupun

anak-anak sangat menguasai mempengaruhi seorang.

Pesan yang disampaikan dari seseorang diterima oleh orang lain tersebut akan dijawab tidak

selalu sama, karena terjadi analisis. Berne mengajukan tiga jenis transaksi antarpribadi yaitu:

transaksi komplementer, transaksi silang.

1. Transaksi komplementer; jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi

antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan

yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.

Transaksi komplementer terjadi antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi

antara dua sikap yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua

dan sikap anak-anak. Komunikasi antarpribadi dapat dilanjutkan manakala terjadi transaksi

yang bersifat komplementer karena di antara mereka dapat memahami pesan yang sama

dalam suatu makna. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan komunikasi yang mengena.

2. Transaksi silang; terjadi manakala pesan yang dikirimkan komunikator tidak mendapat

respons sewajarnya dari komunikan. Akibat dari transaksi silang adalah terputusnya

komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna pesan. Komunikator

tidak menghendaki jawaban demikian, terjadi kesalahpahaman sehingga kadang-kadang

orang beralih ke tema pembicaraan lain.

Dalam komunikasi interpersonal ners - klien, klien pada awalnya datang dengan sikap diri K,

kadang juga O, untuk menjaga hubungan berlangsung dengan baik, konselur perlu

menempatkan diri pada sikap diri D dan mendorong agar klien juga berada pada sikap diri D.

Hal demikian disebut „transaksi imbang‟. Inilah dasar-dasar komunikasi interpersonal yang

efektif. Upayakan jangan sampai terjadi „transaksi silang‟.

III. TUJUAN KONSELING SPIRITUAL

Landasan filosofis konseling spiritual ditekankan dalam upaya menolong seseorang untuk

memahami arti hidup yang sesungguhnya, tentu saja yang dimaksud adalah landasan filosofis

tentang hidup dan kehidupan yang bersifat transedental berdasarkan sastra (Veda) atau kitab-

kitab suci lainnya. Dalam tulisan ini penulis batasi landasan ini atas dasar filosofi dan tradisi

Vaisnava, yang juga dilakukan oleh para Vaisnava dinegara-negara lain yang telah

melembaga disebut Vaisnava CARE (Counseling, Assistance, Resource and Education).

Vaisnava adalah sebutan singkat dari para penganut Brahma-Madhva-Gaudiya Sampradaya,

yaitu suatu masyarakat yang dengan taat melaksanakan perinsip hidup yang sesuai dengan

tradisi veda dengan berpengang teguh kepada ajaran suci veda seperti Bhagavadgita,

Bhagavata purana atau purana lainnya. (baca lagi kuliah sebelumnya tentang Spiritualitas

dalam Pelayanan Kesehatan)

Konseling spiritual memiliki kekhususan karena sangat berhubungan dengan hal-hal

yang bersifat transenden atau pengetahuan yang bersifat nonobserable atau yang tidak dapat

ditangkap oleh pemikiran biasa. Tujuan utama konseling spiritual dalam pendampingan

pasien

Page 14: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

1. Mengidentifikasi tingkat kesadaran spiritual klien

2. Bekerja sama dengan klien untuk membantu klien agar mereka mengerti dan memahami

akan jati dirinya sendiri sebagai sang roh yang bersifat kekal

3. Memberikan informasi sang diri (pengetahuan tentang sang Ruh) serta hubungannya

dengan Personalitas Tuhan sebagai Maha Pencipta

3. Menyampaikan informasi tentang hukum-hukum alam (karma & Reinkarnasi)

4. Merencanakan untuk lebih meningkatkan aktivitas spiritual klien.

5. Memberikan dukungan psikososial atau semangat kepada klien untuk lebih mandiri dan

yakin.

Pada perinsipnya konseling spiritual atau dengan nama lain seperti bimbingan spiritual,

pendampingan spiritual, bimbingan doa, konseling pastoral tidak jauh berbeda dengan

konseling yang lain seperti konseling sekolah, konseling remaja, konseling jabatan/karir dan

sebagainya. Esensi dari konseling adalah suatu bentuk komunikasi atau serangkaian kegiatan

hubungan langsung dengan individu dengan tujuan memberikan bantuan kepadanya (klien)

untuk lebih mengerti dirinya sendiri secara lengkap agar dapat mengatasi kesulitan dalam

penyesuaian dirinya, hasil akhirnya adalah perubahan sikap dan perilaku atas dasar kemauan

dan kekuatan sendiri dari klien. Dalam konseling spiritual penekanannya bukan terhadap

sakit fisik (physical pain, tetapi terhadap spiritual pain nya, yaitu hopelessness dan

meaninglessness, terutama pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit-penyakit terminal.

Pasien merasakan tanpa harapan dan tidak berartinya hidup, dari sinilah akan muncul

perubahan-perubaha psikologis lainnya. Konseling spiritual membantu klien agar memahami

konsep hidup yang sesungguhnya berdasarkan ajaran agamanya yang dianut. Tugas konselor

ialah membantu pasien untuk mencapai kesadaran spiritual pada tingkat yang lebih tinggi.

Pasien terminal (pasien yang sudah tidak dapat disembuhkan), walaupun akan meninggal,

namun pasien akan meninggal dalam suasana batin yang penuh sradha(imam) dan bhakti

(taqwa), itulah disebut good death, death with dignity, peaceful dying, welldying.

Prinsip - prinsip kematian yang baik :

Mengetahui kematian akan datang menjemput, dan paham apa yang dapat diharapkan.

Berusaha untuk mencapai kemuliaan dan privasi

Minimalisasi rasa sakit dan kendalikan gejala yang lainnya

Dapat memilih dimana kematian itu terjadi (di rumah atau di tempat lainnya).

Akses spiritual atau dukungan emosional yang diperlukan untuk meningkatkan

pemahaman arti hidup ini yang sebenarnya.

Kehadiran orang-orang terdekat, orang-orang yang dicintai pada saat-saat terakhir.

Dapat menyampaikan pesan-pesan penting untuk orang yang ditinggalkan.

Dapat mengatakan selamat tinggal, dan menyebutkan kalimat-kalimat suci, nama suci

Tuhan.

Page 15: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

IV. TAHAPAN DALAM KONSELING SPIRITUAL.

Setelah komunikasi terjalin dengan baik, barulah konselor mengutarakan maksudnya

berkeanaan dengan nilai-nilai filosofis kepada konseli. Sampaikan secara jelas bahwa

pertolongan yang kita berikan bukan untuk penyembuhan atau meringankan rasa sakit fisik,

tetapi berupaya menginsafi dengan lebih mendalam tentang tujuan dari hidup ini. Uraikan

pula tujuan pertolongan ini adalah untuk sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan dan

pada akhirnya dengan tenang menghadapi kejadian yang paling menyedihkan dalam hidup ini

yaitu perginya sang roh dari badan. Usaha ini tidak mudah, menurut pengalaman tidak semua

orang akan mau memahami nilai-nilai yang terdalam dari hidup ini.

1. Menjalin Hubungan

Oleh karena itu perlu kesabaran seorang konselor dan tetap menjaga hubungan (rapport).

Dengan tetap menjaga hubungan dengan konseli atau keluarganya kita akan dapat menilai

sejauh mana pemahamannya tentang nilai-nilai spiritual, atau dengan kata lain kita dapat

menilai tingkat keinsafan diri-nya (self realization), atau mungkin lebih populer disebut

sejauh mana level ke-imanan dan ketaqwaan (sradha dan bhakti)

2. Berbicara tentang Spiritualitas

Konselor mulai berbicara tentang konsep spiritual seperti konsep tentang diri, Tuhan, alam

semesta , hukum-hukum alam, perjalanan sang roh, karma & reinkarnasi dan tujuan hidup

yang sebenarnya (baca kuliah terdahulu)

Mulai diajak mendengar ayat/sloka-sloka suci (bacakan salah satu sloka dari bhagavadgita

yang penting, berhubungan dengan sang roh, tujuan hidup, reinkarnasi dan bagaimana

caranya untuk melepaskan diri dari siklus laih-mati. Berikan kisah-kisah suci para

sadhu/nabi, atau kisah rohani tentang Kemahakuasaan Tuhan. Pada saat sekarang tiada

seorangpun dapat menolong, kecuali memohon karunia Tuhan yang mampu menolong.

3. Menilai Tingkat Keinsafan Diri.

Awal dari rangkaian konseling adalah memperkenalkan diri, menjaga komunikasi dengan

mempergunakan keterampilam komunikasi interpersonal dengan baik, dengan konseli

maupun kepada keluarganya. Dalam wawancara tersebut kita dapat melakukan eksplorasi

internal, dengan mengajukan pertanyaan, menenangkan dari sini kita akan dapat menilai

sejauh mana spirutual pain yang dialami pasien dan sejauh mana tingkat srada dan bhakti

pasien, apakah mendekati kutub satvik, kutub tamasik atau rajasik. Bila pasien sudah

bertanya “mengapa nasib saya begini ?”, maka pintu untuk keinsafan diri sudah mulai

terbuka. Itu berarti konselor dapat melanjutkan percakapannya kepada hal-hal yang lebih

filisofis tentang hdup, tentang reinkarnasi, hubungan antara karma dan penderitaaan/penyakit,

alam-alam yang dituju setelah roh meninggalkan badan, tujuan utama kehidupan, jenis-jenis

badan yang kita terima dan sebagainya. Semua tersebut dalam koridor pengtahuan

transedental (Vedik). Sesi ini tidak bisa dilakukan sekali pertemuan, memerlukan beberapa

kali. Metode FICA untuk mendapatkan riwayat spiritual pasien

Page 16: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

F. Faith and Belief: tanyakan keyakinan dan kepercayaan: apakah ada kepercayaan

spiritual yang membantu yang berhubungan dengan stress atau saat-saat sulit?, apa

yang membuat kehidupanmu berarti?

I. Importance and Influence: tanyakan pentingnya dan pengaruh: Apakah spiritualitas

penting dalam kehidupanmu? Pengaruh apa yang spiritualitas punyai mengenai

bagaimana kamu merawat dirimu?, apakah ada keputusan tertentu terkait dengan

kesehatanmu yang mungkin dipengaruhi oleh kepercayaan ini?

C. Community; tanyakan apakah ia merupakan anggota dari komunitas sistem

keagamaan tertentu?

A. Addreslaction: tanyakan tentang pikirkan apa yang dapat sebagai penyedia layanan

kesehatan butuhkan untuk melakukan dengan informasi yang diberikan pasien

misalnya terhadap pendeta, kelas yoga atau meditasi, chanting atau sumber spiritual

yang lain. Hal itu membantu untuk berbicara dengan rohaniawan di rumah sakit

5. Menuntun untuk berdoa bersama, berjapa atau ber dzikir. Bila seseorang dengan tingkat srada-bhaktinya mendekati kutub satvik, maka pasien akan

cepat menerima nilai-nilai filosofis tersebut, bisa dilihat dari ketunduk hatiannya dalam

mendengarkan, kadang bertanya atau pasien berkata “ …. Ya….. saya akan serahkan

segalanya kepada Yang Di Atas (Tuhan)”

Dengan diterimanya konsep-konsep diatas dan pasien menyatakan diri untuk menyerahkan

diri kepada yang diatas, konselor memberikan bentuk-bentuk kegiatan, ritual, aktifitas

spiritual, tentu saja tidak lepas dari kerangka tradisi veda (yang diaanjurkan oleh kitab suci)

tentang bagaimana cara menyerahkan diri, cara melakukan bhakti. Cara yang paling

sederhana adalah dengan mendengarkan doa-doa pujian atau lagu-lagu rohani yang

mengumandangkan nama-nama suci Tuhan(nama smaranam) dan melakukan sendiri dengan

selalu menyebutkan nama suci Tuhan dengan memakai japa mala atau tasbih.

Agama apapun, berjapa (berzikir) dengan menyebutkan nama suci Tuhan adalah salah satu

ritual yang penting. Kunjungan berikutnya konselor menuntun dalam berjapa bersama-sama.

Pada akhirnya pasien sendiri mau berjapa secara mandiri. Bila secara fisik pasien tidak

mampu melakukannya maka keluarganya yang selalu mendampingi untuk melakukan japa.

Tujuannya adalah untuk meminimalkan pikiran-pikiran pasien yang sangat terikat atau

duniawi. Memori tersebut diganti dengan pesan-pesan transedental sehingga sampai akhir

kehidupannya pasien dapat menyebutkan nama suci Tuhan, itulah kematian yang dianjurkan

oleh veda.

Page 17: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

1. Jelaskan yang dimaksud dengan kebutuhan spiritual ?

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha

Kuasa dan Maha Pencipta. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan dasar untuk

mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama ,

serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin

hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. ( Kozier, 2004 ). Pemenuhan kebutuhan

spiritual diperlukan oleh pasien dan keluarga dalam mencari arti dari peristiwa

kehidupan yang dihadapi termasuk penderitaan karena sakit dan merasa tetap dicintai

oleh sesama manusia dan Tuhan. Dimana kebutuhan spiritual yang mendasar dibagi lagi

menjadi empat yaitu kebutuhan agama, kebutuhan kedamaian, kebutuhan makna

keberadaan dan kebutuhan memberi.

Menurut (Clinebell dalam Hawari, 2002) Menginventarisasi 10 butir kebutuhan

dasar spiritual manusia yaitu :

a. Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust), kebutuhan ini secara

terus-menerus diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini

adalah ibadah.

b. Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan untuk menemukan

makna hidup dalam membangun hubungan yang selaras dengan

Tuhannya (vertikal) dan sesama manusia (horisontat) serta alam

sekitarnya.

c. Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan

keseharian, pengalaman agama integratif antara ritual peribadatan

dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

d. Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan

hubungan dengan Tuhan, tujuannya agar keimanan seseorang tidak

melemah.

e. Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. rasa bersaiah dan

berdosa ini merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik bagi

kesehatan jiwa seseorang. Kebutuhan ini mencakup dua hal yaitu pertama

secara vertikal adalah kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah, dan

berdosa kepada Tuhan. Kedua secara horisontal yaitu bebas dari rasa

bersalah kepada orang lain

f. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri {self acceptance dan self

esteem), setiap orang ingin dihargai, diterima, dan diakui oleh

lingkungannya.

g. Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan keselamatan terhadap harapan

masa depan. Bagi orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka

pendek (hidup di dunia) dan jangka panjang (hidup di akhirat). Hidup di

Page 18: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

dunia sifatnya sementara yang merupakan persiapan bagi kehidupan yang

kekal di akhirat nanti.

h. Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi

sebagai pribadi yang utuh. Di hadapan Tuhan, derajat atau kedudukan

manusia didasarkan pada tingkat keimanan seseorang. Apabila seseorang

ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan Tuhan maka dia senantiasa

menjaga dan meningkatkan keimanannya.

i. Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesame

manusia. Manusia hidup saling bergantung satu sama lain. Oleh karena

itu, hubungan dengan orang disekitarnya senantiasa dijaga. Manusia juga

tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alamnya sebagai tempat hidupnya.

Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga dan

melestarikan alam ini. Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang

penuh dengan nilai-nilai religius. Komunitas keagamaan diperlukan oleh

seseorang dengan sering berkumpul dengan orang yang beriman akan

mampu meningkatkan iman orang tersebut.

2. Sebutkan dan jelaskan komponen spiritual yang mendasari pemberian

asuhan keperawatan ?

Elkins et al (1998) dalam Rahadian (2011) komponen spiritual meliputi :

a. Misi hidup : Individu merasakan adanya panggilan yang harus dipenuhi, rasa

tanggung jawab pada kehidupan secara umum. Individu memiliki motivasi

yang berarti mereka dapat memecah misi hidupnya dalam target-target

konkrit dan tergerak untuk memenuhi misi tersebut.

b.Kesakralan hidup : individu yang spiritual mempunyai kemampuan untuk

melihat kesakralan dalam semua hal dalam hidup. Percaya bahwa semua

kehidupan suci sifatnya dan bahwa yang sacral dapat juga ditemui dalam hal-

hal keduniaan.

c. Idealisme : idealism merupakan kepercayaan yang kuat pada potensi baik

manusia yang diaktualisasikan dalam berbagai aspek kehidupan.

d. Kesadaran akan peristiwa tragis : kesadaran akan peristiwa tragis dalam

hidup seperti rasa sakit, penderitaan, atau kematian diyakini sebagai alat yang

akan membuat mereka semakin memiliki kesadaran akan eksistensinya dalam

hidup

Page 19: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

komponen sosial : komponen yang behubungan dengan kehidupan

bermasyarakat

komponen spiritual : komponen yang dilakukan dengan cara menyembah atau

bersembahyang kehadapan Tuhan

komponen fisiologikal : komponen yang mempelajari tingkah laku manusia dengan

lingkungannya

komponen individu : setiap individu memiliki kebutuhan yang spiritual yang

berbeda-beda, jadi semua itu harus dipenuhinya

komponen psikologikal : komponen yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi

secara fisik dan kimiawi

komponen biologi : komponen yang mengatur tentang keadaan jasmani, terpadu

dalam system organ yang mempunyai fungsi masing-masing dan dapat

berkembangbiak

komponen kultur : komponen adat istiadat yang mencakup sosial dan

budaya

3. Jelaskan peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien ?

Peran perawat didalam tugasnya dapt dibagi menjadi perawat sebagai pendidik,

advokat, peneliti, konsultan, pemberi perawatan secara langsung, dan pemasaran pada

masyarakat atau social marketer.

Dalam kasus Ny.A dimana beliau mengalami kanker payudara dan dikatakan

dokter bahwa kemungkinan untuk sembuhnya kecil peran perawat yang dibutuhkan

disini adalah

a. Peran perawat sebagai pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat

dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui

pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan ataupun

dapat melalui pengkajian masalah yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,

melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan

kepada klien.

b. Peran sebagai advokat ( pembela ) Klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam

menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan. Pada tingkat keluarga,

perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada didalam

masyarakat. Disini seorang pembela berfungsi sebagai pembela hak-hak klien.

Page 20: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

c. Perawat sebagai pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin ( Change

Agent and Leader )

perawat sebagai pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yng berinisiatif

merubah atau yang membantu klien membuat perubahan pada dirinya atau pada

sistem. Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari keperawatan.

d. Keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan

menjaga perubahan pada klien dengan memberikan pengetahuan, ketrampilan,

perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan dan melepaskan diri dari

masalah yang membelenggunya.

e. Peran sebagai educator

Peran ini dilakukan untuk :

1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien

mengatasi kesehatannya.

2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien.

f. Peran sebagai koordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta

mengorganisasikan pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian

pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien

g. Peran sebagai kolaborator

Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang

terdiri dari dokter,fisioterapis, ahli gisi, dan lain-lain.

h. Peran sebagai konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat onsultasi terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan.

4. Bagaimana peran agama dan spiritual dalam membangun mekanisme koping

yang positif bagi klien ?

Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban

yang diterima tubuh dan beban tersebut menimbulkan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik yaitu stress. Peran spiritual dalam membangun mekanisme koping positif

adalah sebagai penyemangat atau motivasi untuk hidup, harapan dan kepercayaan pada

Tuhan serta kebutuhan untuk menjalankan agama yang dianut, kebutuhan untuk dicintai

dan diampuni oleh Tuhan yang seluurhnya dimiliki dan harus dipertahankan oleh

seseorang sampai kapan pun agar memperoleh pertolongan, ketenangan, keselamatan

kekuatan, penghiburan serta kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Dalam upaya

mendorong penerima(acceptance) menerima cara pemecahan masalah agar lebih baik

diperlikan kecerdasan spiritual,dimana menurut Agus(2002) inti dari pemenuhan

kebutuhan spiritual untuk mencapai kecerdasan spiritual(spiritual Quotient) adalah

Page 21: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

proses transdensi. Dan realisasi keperawatan perawat perlu menerapkan pembinaan

dalam meningkatkan kecerdasan spiritual ,dan diharapkan juga terjadi perubahan

mekanisme koping ke arah yang lebih baik atau adaptif.

5. Diskusikan tujuan/pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual dalam

pemberian asuhan keperawatan?

Asuhan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan kepada pasien,

dimana perawat harus memberikan suatu pelayanan yang komprehensif kepada pasien

guna untuk meningkatkan kesehatan. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini

dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia

yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan , juga termasuk

kedalamnya aspek spiritual yang harus diperhatikan dalam perawatan selain aspek fisik

dan psikososial karena menurut beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa keyakinan

spiritual berpengaruh terhadap kesehatan dan perawatan, diantaranya berdoa sendiri

atau dengan orang terdekat dilaporkan sebagai strategi koping yang baik atau positif.

6. Jelaskan prosedur pemenuhan kebutuhan spiritual oleh seorang Perawat?

Pengkajian

Ketepatan waktu pengkajian merupakan hal yang penting yaitu dilakukan

setelah pengkajian aspek psikososial pasien. Pengkajian aspek spiritual

memerlukan hubungan interpersonal yang baik dengan pasien. Oleh karena itu

pengkajian sebaiknya dilakukan setelah perawat dapat membentuk hubungan

yang baik dengan pasien atau dengan orang terdekat dengan pasien, atau

perawat telah merasa nyaman untuk membicarakannya. Pengkajian yang perlu

dilakukan meliputi:

a. Pengkajian data subjektif

b. Pengkajian data objektif

Diagnose

Diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan masalah spiritual menurut North

American Nursing Diagnosis Association adalah distress spiritual (NANDA, 2006).

Pengertian dari distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami

dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dihubungkan dengan din,

orang lain, seni, musik, literature, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari

dirinya (NANDA, 2006).

Perencanaan

Setelah diagnosa keperawatan dan faktor yang berhubungan teridentifikasi,

selanjutnya perawat dan pasien menyusun kriteria hasil dan rencana intervensi.

Tujuan asuhan keperawatan pada pasien dengan distress spiritual difokuskan

Page 22: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

pada menciptakan lingkungan yang mendukung praktek keagamaan dan

kepercayaan yang biasanya dilakukan. Tujuan ditetapkan secara individual

dengan mempertimbangkan riwayat pasien, area beresiko, dan tanda-tanda

disfungsi serta data objektif yang relevan.

Implementasi

Pada tahap implementasi, perawat menerapkan rencana intervensidengan

melakukan prinsip-prinsip kegiatan asuhan keperawatan sebagai berikut : 1)

periksa keyakinan spiritual pribadi perawat, 2) fokuskan perhatian pada persepsi

pasien terhadap kebutuhan spiritualnya, 3) jangan beranggapan pasien tidak

mempunyai kebutuhan spiritual, 4) mengetahui pesan non verbal tentang

kebutuhan spiritual pasien, 5) berespon secara singkat, spesifik, dan aktual, 6)

mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati yang berarti menghayati

masalah pasien, dan 7) membantu memfasilitasi pasien agar dapat memenuhi

kewajiban agama, 8) memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah

sakit.

Evaluasi

Untuk mengetahui apakah pasien telah mencapai kriteria hasil yang ditetapkan

pada fase perencanaan, perawat perlu mengumpulkan data terkait dengan

pencapaian tujuan asuhan keperawatan. Tujuan asuhan keperawatan tercapai

apabila secara umum pasien : 1) mampu beristirahat dengan tenang, 2)

mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan Tuhan, 3) menunjukkan

hubungan yang hangat dan terbuka dengan pemuka agama, 4)

mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya, dan 5)

menunjukkan afek positif, tanpa rasa bersalah dan kecemasan.

7.Bagaimana peran perawat menjadi fasilitator klien dalam memenuhi

kebutuhan spiritualnya ?

Memfasilitasi klien dapat berupa bentuk motivasi yang diguanakan untuk

membangun semangat atau motivasi diri mengingat pasien pada posisi seperti ini lebih

condong kepada sifat egosentris serta menarik diri karena menganggap dirinya tidak

berguna bagi keluarganya , memfasilitasi tempat ibadah.

Untuk membangun kepercayaan pasien terhadap Tuhan, dimana segala sesuatu

termasuk penyakit yang diderita oleh pasien merupakan suatu takdir yang harus

diterima, sebelum sakit pasien mungkin kurang menjaga pola hidup sehat serta ada

faktor herediter atau gen yang menyebabkan terjadinya penyakit kanker tersebut, kita

harus mampu memberikan suatu pendidikan kesehatan

Page 23: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Pengertian gaya hidup

Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara tata kebiasaan pilihan serta objek-

objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh system nilai atau

system kepercayaan tertentu. ( Piliang 1998:208). Gaya hidup menurut Kotler (2002, p.

192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat,

dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Jadi gaya hidup adalah tingkah laku yang ditunjukan yang merupakan bagian dari

keseluruhan diri seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya

untuk menunjukan status sosialnya di masyarakat.

Peran keluarga sangat mempengaruhi perilaku/gaya hidup seseorang

Peran keluarga sangat mempengaruhi perilaku/gaya hidup seseorang karena keluarga

merupakan ruang lingkup terkecil dari proses interaksi manusia, selain itu keluarga juga

sebagai pembimbing dan pengarah khususnya orang tua , karena orang tua yang

memegang peranan terpenting dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku

individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang

secara tidak langsung akan mempengaruhi pola hidupnya. Jika pola asuh orang tua baik

maka pola/gaya hidup dari anak akan baik, dan sebaliknya jika pola asuh orang tua

kurang baik maka pola/gaya hidup anak tersebut juga akan kurang baik. Sebagai contoh

dari kasus yang telah diberikan bahwa Tn.AQJ terdiagnosa penyakit jantung koroner dan

diabetes militus tipe II dikarenakani pola hidupnya yang kurang terkontrol. Hal tersebut

disebabkan kurangnya didikan , perhatian ,dan juga kepedulian dari orang tuanya.

Cara merubah perilaku /gaya hidup individu atau sebuah kelompok

1.Tindakan Preventif

Yaitu suatu upaya untuk mencegah tindakan penyimpangan gaya hidup, antara lain :

a. Mendukung dan melaksanakan program wajib belajar

b. Penanaman nilai dan norma-norma(terutama norma agama dan hukum)

c. Menyediakan bermacam sarana untuk menunjang kegiatan remaja untuk

mengalihkan hal-hal negative

d. Menjalani hubungan baik antara orang tua dan anak dalam keluarga serta

antarwarga dalam masyarakat

e. Menciptakan suasana keterbukaan dan kekeluargaan dalam keluarga dan

masyarakat .

f. Menyusun undang-undang khusus untuk kesejahteraan dan pelanggaran yang

dilakukan anak dan anak remaja.

Page 24: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

g. Mendirikan klinik bimbingan psikologis untuk membantu remaja dari kesulitan

2. Tindakan kuratif

a. Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan remaja

b. Perubahan lingkungan dengan dengan mencarikan orang tua asuh dan

memberikan fasilitas yang diperlukan kepada anak

c. Memindahkan anak nakal ke sekolah atau lingkungan yang lebih baik

d. Memberikan latihan bagi remaja untuk hidup teratur,tertib, dan disiplin

e. Memanfaatkan waktu senggang di pusat pelatihan, membiasakan diri bekerja,

belajar, dan berekreasi secara sehat dengan disiplin yang tinggi

f. Menggiatkan organisasi pemuda dengan program keterampilan yang dipersiapkan

untuk pasar kerja dan hidup di tengah masyarakat

g. Mendayagunakan klinik bimbingan untuk meringankan dan memecahkan masalah

gaya hidup

Gaya hidup yang menyimpang dari agama dan kesehatan

Melihat dari kasus Tn.AQJ banyak terdapat gaya hidup / pola kebiaasaan yang

menyimpang dari agama maupun kesehatan. Contoh gaya hidup Tn.AQJ yang

menyimpang dari agama yaitu merokok dan mengkonsumsi alkohol. Dimana dalam

agama diajarkan konsep sad ripu, salah satunya untuk menjauhi mabuk-mabukan

dengan alkohol . Hal tersebut terjadi karena kurangnya pendidikan agama dalam

keluarga dan kurangnya pengawasan dari orang tua . Selain itu penyimpangan dari segi

kesehatan bisa terlihat dari pola kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol

dan pola makan yang tidak teratur. Alasan terjadinya penyimpangan bisa karena

kurangnya pemahaman dari pentingnya menjaga kesehatan sehingga di sekitar

lingkungan masyarakat disana mempunyai pola kebiasaan yang menyimpang. Padahal

pola hidup sehat harus ditanamkan dari sejak dini oleh keluarga.

Di luar dari kasus Tn.AQJ juga terdapat penyimpangan baik dari segi agama

maupun kesehatan ,salahsatunya yaitu :

- Hubungan seksual di luar nikah

Hubungan seksual di luar nikah tidak dapat dibenarkan oleh norma agama. Hubungan

seksual hanya dibenarkan apabila seseorang sudah resmi menikah. Hubungan seksual di

luar nikah merupakan tindakan menyimpang dan ditentang oleh masyarakat. Kalangan

remaja yang kurang mendapat bekal agama serta kurang mempertimbangkan akibat-

akibat negatif penyimpangan seksual, bisa terpengaruh oleh sajian media massa yang

merangsang pertumbuhan seksual remaja. Misalnya acara-acara TV yang menayangkan

adegan-adegan yang tidak senonoh. Dalam TV sedikit sekali diungkapkan bahwa

Page 25: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

perilaku penyimpangan seksual mendatangkan bencana. Berbagai penyakit kelamin

telah menyebar di seluruh dunia. Yang paling mengerikan adalah penyakit "AIDS".

- Penyalahgunaan narkotika

Penyalahgunaan narkotika ialah penggunaan narkotika tanpa izin dengan tujuan untuk

memperoleh kenikmatan. Penggunaan narkotika dianggap sah apabila digunakan untuk

kepentingan yang positif, misalnya untuk membius pasien yang akan dioperasi dan

dipergunakan di laboratorium. Penggunaan jenis obat bius diatur dengan norma-norma

yang jelas. Apabila penggunaan narkotika tidak sesuai dengan norma-norma dan dengan

tujuan negatif, tindakan itu termasuk penyimpangan Dengan demikian, yang

menyalahgunakan narkotika tersebut tidak dapat berpikir jernih. Pikiran yang tidak

jernih tidak mampu menilai sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk.

Akibatnya,setiap peminum cenderung berbuat sesuatu yang bertentangan dengan

kesusilaan, seperti pembunuhan, perkosaan, dan perampokan.

Masalah/penyakit yangtimbul akibat dari gaya hidup yang menyimpang

Kanker paru

Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini

karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok

ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10

perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

Kanker payudara

Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil

studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun

sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

Kanker mulut

Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih

besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan

orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

Kanker serviks

Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal

ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular

seksual

Serangan jantung

Page 26: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan

meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam

darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung

bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan

jantung.

Penyakit jantung koroner (PJK)

Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan

memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus..

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang

sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa

menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara

atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus

menerus selama 3 bulan).

Impotensi

Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan

risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh

darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan

darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi

peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

Penyakit Machiavava-Bignami

Penyakit Machiavava-Bignami sangat jarang terjadi yaitu adanya demielinisasi

pada korpus kalosum. Pada keadaan ini, dijumpai keterlibatan kedua lobus frontalis dan

disfusi kedua hemisferium serebri. Secara klinis, pasien memperlihatkan gejala disartria,

afasia, gangguan langkah kaki dan gerakan halus, tonus otot meningkat, perseverasi,

inkontinensia urine, timbulnya kembali refleks primitif (menggenggam, menyedot),

kesadaran berkabut, gangguan orientasi, agitasi, halusinasi, dan kadang-kadang kejang

umum.

Ambliopia Tembakau Alkohol

Ambliopia tembakau-alkohol sering juga disebut sebagai ambliopia nutrisional,

dan merupakan gangguan pada penglihatan yang paling sering dijumpai pada peminum

alkohol. Ditandai dengan adanya penglihatan yang kabur dan redup secara berangsur

dan adanya skotoma sentralis bilateral dan simetris terutama untuk warna merah dan

hijau..

Demensia Alkoholika

Page 27: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Berkurangnya kemampuan kognitif yang difus disebabkan oleh atrofi korteks

serebri akibat penggunaan alkohol yang kronis dan banyak. Pada beberapa peminum

alkohol muda usia, kelainan ini bersifat reversibel bila pemakaian alkohol dihentikan.

Pada suatu penelitian, ditemukan bahwa setiap pasien dengan demensia alkoholika

dijumpai adanya riwayat ensefalopatia Wernick subakut maupun kronis yang tidak

berkembang penuh.

Stroke dan Alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mendapat serangan

stroke (3 kali lebih besar) terutama pada anak muda. Beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan sebagai penyebab ialah rebound thrombocytosis, perubahan

otoregulasi aliran darah ke otak, aritmia kordis, hipertensi, dan hiperlipidemia.

Kolestrol

Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua

binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber energi,

membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon

-hormon steroid. Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk

endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas

mengambil kolesterol jahat serta fosolipida dari darah dan menyerahkan pada

lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan

kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap

baik. Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL

(kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak

seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding

pembuluh darah.

Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga

pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol

menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.

Maag (gastritis)

Penyakit maag atau juga yang biasa dikenal nama gastritis merupakan suatu

keadaan kesehatan dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan

lambung. Penyakit ini biasanya menyerang tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun

ada saatnya jugamerupakan bagian penyakit kesehatan yang serius dan berlangsung

cukup lama. Banyak orang menganggap penyakit maagsebagai penyakit yang ringan

dan tidak perlu dikhawatirkan. Pengobatan penyakit maag bisa dilakukan dengan cara

meninggalkan kebiasaan hidup yang buruk dan memulai hidup sehat, pengobatan

kesehatan modern dan juga pengobatan alternatif atau tradisional.

Page 28: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

PERAN AGAMA DALAM MENCEGAH PENYAKIT YANG TERKAIT GAYA HIDUP

Sangat berperan, dapat dibuktikan atau dilihat dari kehidupn sehari-hari. Dalam agama

kita diajarkan dimana keyakinan dapat membentuk gaya hidup dan sangat berpengaruh

pada suatu penyakit terkait penyimpangan gaya hidup. Keyakinan-keyakinan ini dapat

membantu dalam pencegahan dan perawatan penyakit. Agama ibaratkan sebuah

“rambu-rambu lalu lintas” yakni memberi petunjuk jalan yang benar (dharma) dan

melarang orang (adharma) untuk senatiasa mendorong mengarahkan, menuntun

umatnya untuk menuju kebaikan dan kebenaran sehingga tidak terjadi penyimpangan

penyakit terkait gaya hidup. Dengan demikian peran agama sangat diperlukan dalam

mencegah peyakit terkait gaya hidup.

Peran perawat dalam mencegah penyakit yang terkait dengan gaya hidup

Sebagai Pendidik / Edukator

Perawat harus mampu mengkaji kebutuhan klien seperti mengajarkan agar

melakukan pencegahan tingkat pertama dan peningkatan kesehatan klien kepada

individu, keluarga, kelompok masyarakat

SebagaiKoordinator dan Kolabolator

Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yg diterima

oleh keluarga dari berbagai program, dan bekerja sama dengan keluarga dalam

perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan instusi

pelayanan kesehatan dan sector terkait lainnya

Sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Langsung

Memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga,

kelompok/masyarakat berupa asuhan keperawatan kesehatan masyarakat yg

utuh/holistic,komprehensif meliputi pemberian asuhan pada pencegahan tingkat

pertama, tingkat kedua, maupun tingkat ketiga

Sebagai Konselor

Perawat hendaknya bisa memberikan bimbingsn kepada kilen dan memberikan

waktu untuk sharing mengenai hal-hal yg bisa dilakukan klien untuk mencegah

penyakit terkait pola hidup yg salah

Sebagai Panutan/Promodel

Perawat hendaknya bisa dijadikan contoh atau panutan dalam berpola hidup sehat

jadi sebaiknya perawat itu tidak minum alkholol, merokok, menjaga pola makan,

dll. Agar klien jugz mengikuti pola hidup yg baik seperti perawat yg

memberikannya konselor

Page 29: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Sebagai Avokator atau Pelindung Klien

Membantu untuk mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan

mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien

dari efek yang tidak diinginkan yang berasal dari pengobatan atau tindakan

diagnostik tertentu.

Sebagai orang yang dapat mempengaruhi atau memberi sugesti yang dapat

mempengaruhi pasien untuk melakukan gaya hidup sehat.

Sebagai pemberi kata-kata kreatif agar pasien mau merubah gaya hidupnya,

contoh “ bapak, dari pada merokok lebih baik makan permen. Ini lebih enak dari

pada rokok itu.”

Sebagai fasilitator pasien antara keluarga, agar pemenuhan kebutuhan akan gaya

hidup yang sehat dapat terpenuhi.

Sebagai modifikasi lingkungan, perawat harus dapat memodifikasi lingkungan

masyarakat maupun keluarga agar dapat menciptakan lingkungan yang bergaya

hidup sehat.

Cara melakukan pendekatan secara spiritual kepada kelompok-kelompok yang

beresiko mengalami penyakit terkait gaya hidup

Terdapat banyak peran yang dilakukan oleh petugas rohani seperti:

pendampingan dengan konseling, pemberian support bagi yang takut, khawatir, cemas

dan lesu, pendampingan khusus pasien terminal dengan menemani, kegiatan berdoa

dan membaca firman, memberi renungan dan menjelaskan penyakit dari aspek rohani/

kitab suci, memfasilitasi untuk dihubungan dengan gereja berjemaat dan

menyelenggarakan pelayanan sakramen ekaristi (komuni) dan minyak suci. (Suprana,

2009)

Dalam hal ini, pendampingan dengan konseling sangat dibutuhkan. Menjalin

komunikasi dapat dilakukan dengan masuk ke dalam lingkungan mereka, namun tetap

memegang teguh prinsip awal bahwa kita akan mengubah mereka, bukan untuk

terjerumus dalam mereka. Disana kita dapat memulai dengan memberikan pencerahan

sedikit demi sedikit sehingga nantinya mereka akan memahami bahaya penyakit-

penyakit yang terkait gaya hidup.

Page 30: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Peran masyarakat terhadap kelompok yang mengalami penyakit terkait gaya

hidup

Mengajak masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap

lingkungan dan warganya, terutama terhadap orang-orang bukan warga

yg sering dating ke lingkungan

Memberikan pendidikan, pengetahuan, dan nasihat untuk tidak melakukan

penyimpangan social karena dilarang oleh agama

Mengisi waktu luang para remaja dengan kegiatan-kegiatan yg bersifat

posotif

Memberikan peraturan-peraturan sehingga dapat meminimalkan terhadap

penyakit gaya hidup

Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat

Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat

Mengembangkan semua tokoh agama untuk memberikan wejangan-

wejangan kepada para warga untuk mencegah penyakit yg terkait dengan

gaya hidup

Keterlibatan tokoh agama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba ini juga merupakan salah satu kunci terpenting bagi

suksesnya program ini. Hal ini dikarenakan tokoh agama merupakan pembimbing

serta penuntun masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai agama yang mereka

yakin, bila sudah seperti itu, otomatis masyarakat akan jadi lebih tahu dan pahan

kalau menggunakan narkoba dan mengedarkannya secara gelap merupakan

perbuatan yang dilarang oleh agama. Peran tokoh agama ini diharapkan tidak

hanya sebagai pembimbing dan penuntun masyarakat saja namun juga harus

mempunyai otoritas di lingkungannya dalam memberikan bantuan untuk

pembinaan dan membina umatnya masing-masing.

PENGERTIAN KONSEP SEHAT SAKIT, AGAMA, BUDAYA DAN SPIRITUAL

1. Konsep Sehat Sakit

Sehat sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun

keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, hal

ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap

konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang sebagai

orang yang sehat. Sebagaian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk

adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu standart gizi kondisinya berada dalam

status gizi lebih atau overwwight.

Page 31: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

2. Konsep Agama

Konsep Agama adalah system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan

peribadian kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan(kamus besar bahasa Indonesia)

3. Konsep Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan

bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang berusaha berkomunikasi

dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,

membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup

menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut

menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi

banyak kegiatan sosial manusia.

4. Konsep Spiritual

Konsep Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan

Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya Tuhan sebagai Pencipta atau

sebagai Maha Kuasa. Spiritual mengandung pengertian hubungan manusia dengan

Tuhannya dengan menggunakan instrument (medium) berdoa, shollat (Islam), Tri

Sandya (Hindu) dan sebagainya (Hawari, 2002)

PENGARUH AGAMA TERHADAP KONSEP SEHAT SAKIT

Mmberikan dasar yang mana yang bisa mempengaruhi sehat sakit

Pengaruh agama dalam konsep sehat sakit ialah berpengaruh pada kesehatan rohani

pasien tersebut.Karena kesehatan seseorang tidak dilihat dari kesehatan fisik saja

namun seseorang dikatakan sehat apabila seseorang tersebut dinyatakan sehat

rohani.kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam

keadaan tenang, aman, dan tentram dan upaya untuk menemukan ketenangan batin

dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaan diri secara resignasi (ikhlas dengan

Tuhan) (menurut Dr. Jalaludin dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Agama). Secara

khusus, contohnya seperti mengatur nafas pada saat Tri Sandhya untuk mengontrol

pikiran dan nafas agar selalu mendapatkan ketenangan batin untuk menekan stres

atau penyakit yang akan timbul ketika pola pikir kita hancur. Jadi peranan agama itu

sangatlah penting ketika disaat kita dalam keadaan sehat atau sakit agar kita selalu

memiliki pemikiran yang positif dan keyakinan tinggi untuk menghindari kita dari

penyakit.

Page 32: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

KETERKAITAN AGAMA DENGAN PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

Agama sangat bereperan dalam pencegahan dan penanganan terhadap

penyakit.Pencegahan dan penanganan penyakit bertumpu pada kepercayaan

seseorang terhadap konsep sehat dan sakit.Kesehatan mental (jiwa) mencakup

komponen pikiran, emosional dan spiritual. Secara spiritual, sehat tercermin dari praktek

keagamaan, kepercayaan, dan perbuatan yang baik sesuai norma dalam masyarakat.

Agama mengajarkan pada kita untuk selalu melakukan hidup bersih tanpa

melakukan hal hal yang kotor dan dilarang agama. “Misalnya ada suatu pola berpikir

yang sangat membantu untuk menjadi lebih baik dalam pengobatan,yaitu pola berpikir

bahwa saya percaya kepada Tuhan dan percaya bahwa pengobatan membantu

kesembuhan saya” (Torrey Creed dari University of Pennsylvania).

Salah satu misalnya dari klien mempunyai penyakit gangguan mental / batin

.Disinilah peranan pendidikan agama sangat terkait, dengan misalnya mengucapkan

mantram gayatri.Dengan pengucapan mantram itu bisa mencegah penyakit itu sendiri

sehingga individu merasakan ketenangan dan kedamaian. “Terkadang obat tidak bekerja

dan kadang-kadang psikoterapi tidak bekerja,tapi jika seseorang percaya pada sesuatu

yang spiritual,percaya kepada Tuhan , maka itu bisa menjadi sumber daya yang penting

bagi mereka terutama pada saat tertekan secara emosional”. ( David H Rossmarin)

Jadi disini agama dalam penanganan suatu penyakit sangat berkaitan karena

pengertian dari penyakit itu sendiri bukan hanya fisik, melainkan penyakit psikis (

kejiwaan) yang membutuhkan peranan agama dalam upaya pencegahan penyakit.

Sehingga kita bisa memulai kebiasaan-kebiasaan yang sehat yang telah diajarkan oleh

agama,misalnyadengan melakukan tapa yoga semadi yang akan menambah ketenangan

jiwa dan rohani kita.

PERAN PERAWAT DALAM MEMFASILITASI KEBUTUHAN PASIEN TERHADAP

PELAKSANAAN KEAGAMAAN, BAIK DALAM KONDISI SEHAT MAUPUN SAKIT

seperti yang kita ketahui , perawat tidak hanya sebagai pelayan tetapi juga

sebagai fasilitator dimana perawat tidak hanya melayani orang sakit sakit saja tetapi

juga melayani orang sehat. Dapat dilihat pada klien yang dalam kondisi sehat pelayan

berperan sebagai edukator yaitu memberikan informasi kepada klien , serta

meningkatkan tingkat pengetahuan dari klien tidak hanya pengetahuan secara biologis

tetapi juga pengetahuan spiritual , dimana agar klien lebih bisa menjaga dirinya supaya

tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika klien dalam kondisi sakit, perawat bisa

berperan sebagai fasilitator dan juga kolabolator dimana perawat memfasilitasi klien baik

dari fisik maupun spiritualnya misalnya perawat memfasilitasi tempat ibadah juga alat

Page 33: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

ibadah klien, selain itu perawat juga berkolaborasi dengan dokter dan juga

mendatangkan ahli untuk membantu dalam proses penyembuhan klien.

BENTUK KALABORASI PERAWAT DENGAN AHLI AGAMA DALAM PELAYANAN

KESEHATAN

Bentuk kolaborasi perawat dengan ahli agama dalam pelayanan kesehatan

.Kolaborasi yang terbentuk antara perawat dengan ahli agama adalah kolaborasi yang

mengarah kepada diskusi untuk mencapai sebuah keputusan yang terbaik bagaimana

kita melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Seperti yang diajarkan oleh

agama hindu yaitu tri hita karana yakni tiga hubungan yg harmonis yang terdiri dari

hubungan manusia dengan tuhan, dengan sesama manusia dan dengan lingkungan.

Disini hubungan perawat dengan pasien adalah hubungan manusia dengan manusia

sehingga kita harus menjalani komunikasi yang baik dengan pasien agar kita

mengetahui keadaan pasien bagaimana penyakit pasien apa yang dirasakan pasien saat

itu ssehingga saat kita melakukan kolaborasi dengan ahli agama kita tau apa yang harus

dilakukan dan tindakan apa yang terbaik untuk menangani si pasien tersebut.

PERLUANYA PERAWAT MEMAHAMI SEMUA AJARAN AGAMA UNTUK PERAWATAN

PASIEN DI RUMAH SAKIT

Indonesia memiliki 5 agama begitu juga ajaran setiap agama berbeda-beda salah

satunya berbeda pada keyakinan, begitu juga tidak semua pasien di rumah sakit

menganut agama yang sama, dan untuk memahami setiap agama yang dianut pasien

yang ada, perawatperlu memahami dan mempelajarinya, sehingga perawat bisa

menghargai dan menghormati agama yang dianut oleh setiap pasien, agar perawat

nantinya bisa menerapkan ajaran agama tersebut kepada pasien. Karena selain merawat

pasien, perawat juga berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan spiritual

pasien.Baik dengan melakukan pendekatan sharing atau curhat, memberikan

pencerahan agama atau memberikan privacy untuk berdoa sesuai agama yang diyakini

pasien dan menjalin komunikasi terapeutik terhadap pasien yang sedang menghadapi

kematian.

PERBEDAAN KEPERCAYAAN TERKAIT SEHAT DAN SAKIT PADA AGAMA-AGAMA

YANG ADA DI INDONESIA

Perbedaan cara menjalankan ibadahnya

Pada dasarnya semua kepercayaan dapat dilihat dari pantangan dalam mengkonsumsi

makanan tertentu ,misalnya dalam agama hindu yang melarang mengkonsumsi daging

sapi. Kemudian dapat dilihat dari budaya dalam masing-masing agama, budaya ini lebih

mengarah pada cara penerapan seseorang dalam mempersembahkan sesuatu kepada

Page 34: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

tuhan /tatacara persembahyangan. Dimana pada dasarnya semua agama mengajarkan

untuk berbuat baik.Semuanya sudah tertuang pada dalam ajaran agama tersebut, mana

yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.Namun disini, perbedaan

kepercayaan pada agama-agama yang ada di Indonesia bisa saja mempengaruhi kondisi

sehat atau sakit. Tetapi tergantung pada individu masing-masing, jika seorang

menanggapi secara positif maka perbedaan kepercayaan itu tidak menjadi masalah,

yang menjadi masalah apabila kita menanggapi secara negative, dimana maksudnya kita

terlalu jutek dengan agama yang kita anut, dimana tidak ada keselarasan hidup antar

umat beragama, sehingga menimbulkan berbagai masalah sehingga pikiran terganggu.

Jika pikiran kita sudah terganggu maka penyakit akan bermunculan, sehingga kondisi

sakit pun biasa terjadi.

PERSAMAAN KEPERCAYAAN TERKAIT SEHAT DAN SAKIT PADA AGAMA-AGAMA

DI INDONESIA

Persamaan kepercayaannya yaitu,

1. Bahwa agama itu sebagai symbol atau pandangan yang realistis bagi para

pemeluknya. Contohnya, selalu menganggab ajaran agama itu nyata dan

memang benar-benar hal itu ada sangkut pautnya pada kesehatan kita.

2. Percaya pada adanya kharma phala ( azab ) atau hasil dari perbuatan kita yang

terdahulu atau yang sedang kita lakukan.

3. Meminta bantuan pengobatan ke ahli agama atau yang mengetahui bagaimana

pengobatan sesuai ajaran agama ( yang diperbolehkan oleh agama ).

4. Agama digunakan sebagai pedoman untuk melakukan tindakan positif untuk

mempertahankan kesehatan, dan sebagai panduan untuk merubah gaya hidup

yang negative untuk menghindari atau mengobati penyakit yang dideritanya baik

medis maupun non medis.

5. Percaya bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka itu baik sehat maupun sakit

adalah titipan dari tuhan kepada mereka.

6. Sama – sama meminta pertolongan, solusi, atau curhat kepada tuhan dengan

cara berdoa dalam keadaan sehat maupun sakit.

7. Percaya pada adanya reinkarnasi contohnya :setelah kita melewati proses sakit

atupun sehat sekalipun disaat kita meinggal aka nada proses reinkarnasi kembali.

8. Setiap pemeluk agama mencari ketengangan dan ketrentaman melalui agamanya

masing-masing, dengan berdoa , membaca ayat-ayat suci, dan menyanyikan

lagu-lagu rohani atau suci( keagamaan)

Page 35: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

SALAH SATU ILUSTRASI KASUS TENTANG PENERAPAN TEORI KONSEP SEHAT

SAKIT DAN SOLUSI YANG DIAMBIL BERKAITAN DENGAN PERAN AGAMA

Tuan A adalah orang yang hidupnya sangat sejahtera. Karena kekayaannya

tersebut,ia sering berfoya foya, merokok, minum minuman keras serta bergadang untuk

'dugem'. Awalnya ia merasa bahagia dengan kehidupannya itu. Karena selain diberi

kekayaan yang berlimpah, ia juga selalu merasa sehat. Namun setelah beberapa tahun

\kemudian, ia jatuh sakit. Ia terkena stroke sebab secara tiba-tiba ia kehilangan banyak

hartanya karena ditipu oleh sahabatnya sendiri. Saat itu Tuan A sangat membenci

hidupnya, ia menyalahkan Tuhan dan semua orang terdekatnya. Ia menganggap Tuhan

tidak adil karena mengambil kebahagiaannya.

Keluarga Tuan A pun mendatangkan rohaniawan untuk menyadarkan Tuan A.

Rohaniawan tersebut melakukan pendekatan dan memberikan pencerahan pada Tuan A

sehingga Tuan A menyadari bahwa Tuhan itu adil, dan penyakit yang ia alami saat ini

merupakan buah dari perbuatannya sendiri. Sejak saat itu, mulailah Tuan A rajin

bersembahyang dan memohon maaf kepada Tuhan atas kesalahan-kesalahan yang telah

diperbuatnya. Namun karena keterbatasan yang dialami Tuan A akibat penyakit stroke

yang dideritanya, ia memerlukan bantuan dari perawat yang selama ini selalu

memberikan dukungan kepadanya. Disinilah peran perawat sangat dibutuhkan untuk

membantu klien dalam hal-hal yang kurang mampu dilakukannya.

PASIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL:

Denial (Fase Penyangkalan/pengingkaran dan Pengasingan Diri)

Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat menerima

informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya. Reaksi pertama

setelah mendengar, bahwa penyakitnya diduga tidak dapat disembuhkan lagi adalah,

"Tidak, ini tidak mungkin terjadi dengan saya." Penyangkalan ini merupakan mekanisme

pertahanan yang biasa ditemukan pada hampir setiap pasien pada saat pertama

mendengar berita mengejutkan tentang keadaan dirinya. Hampir tak ada orang yang

percaya, bahwa kematiannya sudah dekat, dan mekanisme ini ternyata memang

menolong mereka untuk dapat mengatasi shock khususnya kalau peyangkalan ini

periodik. Normalnya, pasien itu akan memasuki masa-masa pergumulan antara

menyangkal dan menerima kenyataan, sampai ia dapat benar-benar menerima

kenyataan, bahwa kematian memang harus ia hadapi.

2. Anger (Fase Kemarahan)

Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal.

Jarang sekali ada pasien yang melakukan penyangkalan terus menerus. Masanya tiba

dimana ia mengakui, bahwa kematian memang sudah dekat. Tetapi kesadaran ini

Page 36: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

seringkali disertai dengan munculnya ketakutan dan kemarahan. "Mengapa ini terjadi

dengan diriku?", "Mengapa bukan mereka yang sudah tua, yang memang hidupnya

sudah tidak berguna lagi?" Kemarahan ini seringkali diekspresikan dalam sikap rewel

dan mencari-cari kesalahan pada pelayanan di rumah sakit atau di rumah. Bahkan

kadang-kadang ditujukan pada orang-orang yang dikasihinya, dokter, pendeta, maupun

Tuhan. Seringkali anggota keluarga menjadi bingung dan tidak mengerti apa yang harus

dilakukan. Umumnya mereka tidak menyadari, bahwa tingkah laku pasien tidak masuk

akal, meskipun normal, sebagai ekspresi dari frustasi yang dialaminya. Sebenarnya yang

dibutuhkan pasien adalah pengertian, bukan argumentasi-argumentasi dari orang-orang

yang tersinggung oleh karena kemarahannya.

3. Bargaining (Fase Tawar Menawar).

Ini adalah fase di mana pasien akan mulai menawar untuk dapat hidup sedikit lebih lama

lagi atau dikurangi penderitaannya. Mereka bisa menjanjikan macam-macam hal kepada

Tuhan, "Tuhan, kalau Engkau menyatakan kasih-Mu, dan keajaiban kesembuhan-Mu,

maka aku akan mempersembahkan seluruh hidupku untuk melayaniMu."

4. Depresion (Fase Depresi)

Setelah ternyata penyakitnya makin parah, tibalah fase depresi. Penderita merasa putus

asa melihat masa depannya yang tanpa harapan. Sebagai orang percaya memang

mungkin dia mengerti adanya tempat dan keadaan yang jauh lebih baik yang telah

Tuhan sediakan di surga. Namun, meskipun demikian perasaan putus asa masih akan

dialami.

5. Acceptance (Fase Menerima)

Tidak semua pasien dapat terus menerus bertahan menolak kenyataan yang ia alami.

Pada umumnya, setelah jangka waktu tertentu mereka akan dapat menerima

kenyataan, bahwa kematian sudah dekat, sehingga mereka mulai kehilangan kegairahan

untuk berkomunikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan persoalan-persoalan di

sekitarnya. Pasien-pasien seperti ini biasanya membosankan dan mereka seringkali

dilupakan oleh teman-teman dan keluarganya, padahal kebutuhan untuk selalu dekat

dengan keluarga pada saat- saat terakhir justru menjadi sangat besar

Page 37: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

KOLERIS pada umumnya mempunyai:

KEKUATAN:

Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif

Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan

Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target

Bebas dan mandiri

Berani menghadapi tantangan dan masalah

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".

Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat

Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas

Membuat dan menentukan tujuan

Terdorong oleh tantangan dan tantangan

Tidak begitu perlu teman

Mau memimpin dan mengorganisasi

Biasanya benar dan punya visi ke depan

Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:

Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)

Senang memerintah

Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai

Menyukai kontroversi dan pertengkaran

Terlalu kaku dan kuat/ keras

Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik

Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci

Sering membuat keputusan tergesa-gesa

Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain

Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan

Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)

Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf

MELANKOLIS:

KEKUATAN:

Analitis, mendalam, dan penuh pikiran

Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal

Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)

Sensitif

Mau mengorbankan diri dan idealis

Standar tinggi dan perfeksionis

Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)

Page 38: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Hemat

Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)

Kalau sudah mulai, dituntaskan.

Berteman dengan hati-hati.

Puas di belakang layar, menghindari perhatian.

Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi

Sangat memperhatikan orang lain

KELEMAHAN:

Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)

Mengingat yang negatif & pendendam

Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah

Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan

Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah

Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)

Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan

Hidup berdasarkan definisi

Sulit bersosialisasi

Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya

Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)

Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)

Memerlukan persetujuan

PLEGMATIS:

KEKUATAN:

Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh

Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik

Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana

Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)

Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi

Penengah masalah yg baik

Cenderung berusaha menemukan cara termudah

Baik di bawah tekanan

Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan

Rasa humor yg tajam

Senang melihat dan mengawasi

Berbelaskasihan dan peduli

Mudah diajak rukun dan damai

Page 39: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

KELEMAHAN:

Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru

Takut dan khawatir

Menghindari konflik dan tanggung jawab

Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)

Terlalu pemalu dan pendiam

Humor kering dan mengejek (Sarkatis)

Kurang berorientasi pada tujuan

Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri

Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat

Tidak senang didesak-desak

Menunda-nunda / menggantungkan masalah

SANGUINIS:

KEKUATAN:

Suka bicara

Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif

Antusias dan ekspresif

Ceria dan penuh rasa ingin tahu

Hidup di masa sekarang

Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)

Berhati tulus dan kekanak-kanakan

Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)

Umumnya hebat di permukaan

Mudah berteman dan menyukai orang lain

Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian

Menyenangkan dan dicemburui orang lain

Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)

Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan

Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:

Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)

Membesar-besarkan suatu hal / kejadian

Susah untuk diam

Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-

Gank)

Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele

RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)

Page 40: Big Resume of Materi Blok Agama

yudaswawi2013

Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja

antusias)

Mudah berubah-ubah

Susah datang tepat waktu jam kantor

Prioritas kegiatan kacau

Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas

Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya

Egoistis

Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama

Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".