resume skenario 2 blok 4 kepala dan leher

Upload: haqiqotul-fikriyah

Post on 06-Jul-2018

702 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    1/51

    RESUME KOMPILASI

    SKENARIO 2: OTAK

    COCCYX

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2016

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    2/51

    LEARNING OBJECTIVES

    1.  ANATOMI

    1.1  TULANG DAN JARINGAN PELINDUNG OTAK

    1.1.1 TULANG

    1.1.2 

    MENINGES

    1.1.3 CSS

    1.1.3.1  FUNGSI

    1.1.3.2  LOKASI

    1.1.3.3  KANDUNGAN

    1.1.3.4  SIRKULASI

    1.1.4 BLOOD BRAIN BARRIER (SAWAR DARAH OTAK)

    1.2  OTAK

    1.2.1 CEREBRUM

    1.2.2 

    CEREBELLUM1.2.3 DIENCEPHALON

    1.2.4 KELENJAR OTAK

    1.2.5 BRAIN STEM

    1.3  MEDULA SPINALIS

    2.  HISTOLOGI

    2.1  STRUKTUR HISTOLOGI CEREBRUM

    2.2  STRUKTUR HISTOLOGI CEREBELLUM

    2.3  STRUKTUR HISTOLOGI MEDULA SPINALIS

    2.4 

    STRUKTUR HISTOLOGI SARAF

    3.  FISIOLOGI

    3.1  FUNGSI LUHUR

    3.2  GERAK OTONOM

    3.3  GERAK SOMATIK

    3.4  GERAK REFLEKS

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    3/51

    1.  ANATOMI

    1.1 TULANG DAN JARINGAN PELINDUNG OTAK

    1.1.1 TULANG

    Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulangtulang yang

    membungkus otak otak) dan Viscerocranium (tulangtualng yang membentuk wajah).

     Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang berhubungan satu dengan yang lain.

     Neuroccranium dibentuk oleh:

    1.  Os. Frontale 

    2.  Os. Parietale 

    3.  Os. Temporale 

    4. 

    Os. Sphenoidale 

    5. 

    Os. Occipitalis 6.

     

    Os. Ethmoidalis 

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    4/51

    1.1.2 MENINGES

    Otak dan medulla spinalis merupakan suatu organ yang lunak , yang letaknya didalam

    rongga cranium dilindungi oleh selaput pembungkus otak (meninges) dan mengapung dalam

    cairan cerebrospinal fluid ( CSF). Selaput pembungkus otak dan medulla spinalis ini terdiri

    dari tiga lapisan , yang letaknya dari luar ke dalam : duramater, arachnoid dan piamater.Duramater merupakan lapisan yang liat dan tidak dapat diregangkan. Lapisan arachnoid

    terletak di bawah duramater. Piamater merupakan selaput yang berhubungan erat dengan otak

    dan medulla spinalis dan mengikuti tiap sulkus dan girus.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    5/51

    A.  Dura mater

    Merupakan selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari 2 lapisan. Lapisan bagian

    luar disebut dura endosteal sedangkan lapisan bagian dalam disebut dura meningeal .

    Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di bagian  –  bagian tertentu keduanya

    terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura atau yang lebih besar sinusvena. Di dalam dura mater juga tedapat 2 ruangan, yaitu :

    -  Ruang Epidural : Antara dura endosteal & tulang tengkorak

    -  Ruang Subdural : Antara dura meningeal & araknoid mater

    Lapisan meningeal dalam terdiri dari :

    -  Falks serebrum

    o  Merupakan duplikasi duramater yang terletak dalam fisura

    longitudinal antar hemisfer serebri dan memisahkan hemisfer serebri

    kanan dan kiri.

    Melekat pada Crista galli tulang ethmoidal.-  Falks serebelum

    o  Membentuk bagian pertengahan antar hemisfer serebelli.

    -  Tentorium serebelum

    o  Memisahkan serebrum dan serebelum

    -  Sela diafragma

    o  Memanjang di atas sela tursika

    o  Melapisi hipofisis

    o  Ditembus oleh system portal hipotalamohipofiseal

    B.  Araknoid mater

    Adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti “

     jaring laba  –   laba.” Di dalam araknoid mater terdapat ruang subaraknoid yang

    merupakan daerah antara araknoid mater dengan pia mater dimana di dalamnya terdapat

    cairan serebrospinal. Terdapat penonjolan  –   penonjolan pada jaringan araknoid mater

    disebut vilus araknoidalis, menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus

    dura. Melalui permukaan ini, cairan serebrospinal direabsorpsi ke dalam darah yang

     beredar di dalam sinus –  sinus.

    C.  Pia mater

    Adalah lapisan yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan

    melekat erat ke permukaan otak dan medula spinalis mengikuti lekukan atau tonjolan.

    Piameter tidak langsung berhubungan dengan otak. Tetapi, terdapat satu lapisan tipis sel-

    sel glia astrocyte (a thin layer of astrocyistic proccess)

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    6/51

    1.1.3 CAIRAN CEREBROSPINAL

    1.1.3.1 FUNGSI; 1.1.3.2 LOKASI; 1.1.3.3 KANDUNGAN

    Cairan ini dihasilkan pada pleksus koroideus, dimana pleksus koroideus merupakan anyaman

    kapiler yang dikelilingi oleh Sel ependimal. Fungsi sel ependimal disini yaitu menyaring plasma darah karena sel ependimal terhubung oleh antara satu sama lain oleh tight junction.

    Dengan adanya tight junction ini, substansi tertentu dalam darah tidak bisa lewat melalui

    lapisan sel ependimal. Pleksus koroideus berada pada bagian otak yang disebut ventrikel,

     baik ventrikel lateral, ventrikel tertius, dan ventrikel kuartus.

    Fungsi Cairan Cerebrospinal

    1.  CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada CSS

     berada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadi mempertahankan

    lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel dalam sistem saraf. 

    2. 

    CSS mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalam tengkorak

    dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak dari keadaan/trauma yang

    mengenai tulang tengkorak  

    3. 

    CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak, seperti CO2,laktat,

    dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya mempunyai sedikit sistem

    limfatik. Dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan

    nekrotik lainnya yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid. 

    4. 

    Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormonhormon dari lobus

     posterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari fineal dapat dikeluarkan ke CSS dan

    transportasi ke sisi lain melalui intraserebral. 5.  Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan cara pengurangan CSS dengan

    mengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dengan mempercepat pengalirannya

    melalui berbagai foramina, hingga mencapai sinus venosus, atau masuk ke dalam

    rongga subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar

    30%. 

    1.1.3.4 SIRKULASI CAIRAN SEREBROSPINAL

    Saluran utama aliran cairan berjalan dari pleksuskoroideus. Cairan yang disekresikan di ventrikel

    lateral berjalan melalui foramen interventrikular

    (monro) masuk ke dalam ventrikel III, selanjutnya

    melalui aquaductus sylvii masuk ke dalam ventrikel

    IV. Tiga buah lubang dalam ventrikel IV yang terdiri

    dari 2 foramen ventrikel lateral (foramen luschka)

    yang berlokasi pada atap resesus lateral ventrikel IV

    dan foramen ventrikuler medial (foramen magendi)

    yang berada di bagian tengah atap ventrikel IIImemungkinkan cairan serebrospinal keluar dari sistem

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    7/51

    ventrikel masuk ke dalam rongga subarakhnoid. Cairan ini mengisi rongga

    subarachnoid sekeliling medula spinalis sampai batas sekitar S2, juga mengisi keliling

     jaringan otak. Dari daerah medula spinalis dan dasar otak, mengalir perlahan menuju

    sisterna basalis, sisterna ambiens, melalui apertura tentorial dan berakhir dipermukaan

    atas dan samping serebri dimana sebagian besar cairan serebrospinal akan diabsorpsimelalui villi arakhnoid (granula Pacchioni) pada dinding sinus sagitalis

    superior.Cairan ini akan melewati villi masuk ke dalam aliran darah vena dalam sinus.

    Villi arakhnoid berfungsi sebagai katup yang dapat dilalui cairan serebrospinal dari

    satu arah ketika tekanan cairan serebrospinal sekitar 1,5 mmHg lebih besar dari

    tekanan darah, dimana semua unsur pokok dari cairan ini akan tetap berada di dalam

    cairan serebrospinal, suatu proses yang dikenal sebagai bulk flow. Cairan ini juga

    diserap di rongga subrakhnoid yang mengelilingi batang otak dan medula spinalis

    oleh pembuluh darah yang terdapat pada sarung/selaput saraf kranial dan spinal.

    Vena-vena dan kapiler pada piameter mampu memindahkan cairan serebrospinal

    dengan cara difusi melalui dindingnya. Perluasan rongga subarakhnoid ke dalam

     jaringan sistem saraf melalui perluasaan sekeliling pembuluh darah membawa juga

    selaput piametr disamping selaput arakhnoid. Sejumlah kecil cairan berdifusi secara

     bebas antara cairan ekstraselluler dan css dalam rongga perivaskuler dan juga

    sepanjang permukaan ependim dari ventrikel sehingga metabolit dapat berpindah dari

     jaringan otak ke dalam rongga subrakhnoid. Pada kedalaman sistem saraf pusat,

    lapisan pia dan arakhnoid bergabung sehingga rongga perivaskuler tidak melanjutkan

    diri pada tingkatan kapiler.

    1.1.4 SAWAR DARAH OTAK

    Sawar darah otak adalah suatu membran yang sangat resistenterhadap proses diffusi

    dan memisahkan cairan intersisial otak darah (Youmans,1996).Sawar darah otak merupakan

    suatu dinding yang impermeabel. Fungsi dari sawar darah otak ini adala untuk melindungi

    otak dari berbagai gangguan yang dpat menyebabkan disfungsi otak. Pemeriksaan susunan

    saraf pusat dengan menggunakan mikroskopelektron memperlihatkan bahwa lumen kapiler

    darah dipisahkan dari ruangekstra seluler oleh:

    1. Sel endotelial di dinding kapiler

    2. Membran basalis di luar sel endotel, dan

    3. Kaki-kaki astrosit yang menempel pada lapisan luar dari dindingkapiler (Gambar-1)

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    8/51

     

    Gambar-1: pembuluh darah kapiler susunan saraf pusat, area sawar darah otak (dikutip dari

    Snell, 1992)

    Dengan menggunakan electron dense-marker seperti lanthanum danhorseradish

     peroksidase terlihat bahwa substansi tersebut tidak dapat menembussel endotel kapiler karena

    adanya tight junction diantara sel tersebut, sehinggatight junction sangat berperan di dalam

    sawar darah otak (Snell, 1992)

    Beberapa bagian otak tidak mempunyai sawar darah otak danmempunyai struktur sel yang berbeda.seperti pada sawar darah otak di sekitar Hipotalamus. Pada daerah tersebut protein

    dan molekul-molekul organik yang kecil dalam darah dapat masuk ke susunan saraf pusat.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    9/51

    1.2  OTAK

    1.2.1 CEREBRUM

      2 hemisfer otak, satu sama lain dipisahkan oleh f issura longitudinal is cerebr i.

      Kedua hemisfer dihubungkan oleh serabut commisura yang besar yaitu corpus callosum .

      Setiap hemisfer terdiri dari beberapa lobus yang dipisahkan oleh sulci/sulcus.

    Sulcus utama cortex cerebri Lokasi/ proyeksi

    Sulcus centralis Terbentang diantara lobus frontalis dan lobus

     parietalis, memisahkan gyrus precentralis (motorik)

    dan gyrus postcentralis (sensorik)

    Sulcus lateralis Memisahkan lobus frontalis, lobus parietalis, dan

    lobus temporalis. Jauh di dalamnya , terletak fossa

    lateralis dan insula

    Sulcus parietooccipitalis Terbentas dari batas atas permukaan medial

    hemispherium hingga ke sulcus calcarinus.

    Memisahkan lobus parietalis dan oksipitalis

    Sulcus calcarinus Terbentang di area media dan membatasi daerah

    cuneus

    Sulcus cinguli Memisahkan gyrus cinguli (lobus limbicus) dan lobus

     parietalis

    Pada permukaan lateral terdapat 2 sulcus yang penting dalam orientasi topografi:

    1)  sulcus laterali s  

    2)  sulcus centr ali s  

     

    Pada dasarnya cerebrum terbagi kedalam 6 lobus: lobus frontalis, lobus temporalis, lobus

     parietalis, lobus occipitalis, lobus centralis atau insula, dan lobus limbicus.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    10/51

    a)  Lobus frontalis merupakan lobus yang terbesar, hampir sepertiga dari seluruh

     permukaan hemisfer. Pada lobus ini terdapat 4 gyrus yang utama yaitu gyrus

     precentralis, gyrus frontalis superior, gyrus frontalis medius dan gyrus frontalis

    inferior . Gyrus frontalis inferior terbagi oleh rami ascenden anterior sulcus lateralis

    kedalam 3 bagian yaitu pars orbitale, pars triangularis dan pars opercularis. Parstriangularis dan pars opercularis dikenal sebagai area Broca.

     b)  Lobus temporalis. Terletak disebelah lateral dengan 3 gyrus yang letaknya oblik

    yaitu gyrus temporalis superior, gyrus temporalis mediusdan gyrus temporalis

    inferior.Pada bagian dalam dari sulcus lateralis terdapat gyrus temporalis transversalis

    (Heschl). Permukaan inferior lobus temporalis terletak pada fossa cranii media.

    c)  Lobus parietalis. Batasnya kurang jelas kecuali pada bagian anterior yaitu dibatasi

    oleh sulcus centralis dan bagian medialis oleh sulcus parieto-occipitalis. Terdapat 3

     bagian lobus parietalis yang dikenal yaitu gyrus postcentralis, lobulus parietalis

     superior dan lobulus parietalis inferior . Lobulus parietalis superior dan inferior

    dipisahkan oleh sulcus intraparietalis. Lobulus parietalis inferior terdiri dari 2 gyrus

    yaitu gyrus supramarginalis dan gyrus angularis.

    d)  Lobus occipitalis merupakan lobus yang terkecil yang dibatasi bagian rostralnya oleh

    sulcus parieto-occipitalis. Permukaan lateralnya terdapat gyrus occipitalis lateralis

    yang ireguler yang dipisahkan oleh sulcus occipitalis lateralis. Pada bagian medialnya

    terbagi oleh sulcus calcarinus menjadi cuneus dan gyrus lingualis.

    e)  Insula merupakan daerah cortex yang mengalami invaginasi terletak pada bagian

    dalam sulcus lateralis. Lobus ini hanya dapat terlihat jika lobus temporalis dan lobus

    frontalis dipisahkan. Lobus ini dikenal juga sebagai area triangularis cortical dan

    tertutupi oleh gyrus longus dan gyrus brevis yang berjalan paralel dengan sulcuslateralis.

    f)  Lobus lymbicus terletak pada permukaan medial hemisfer yang meliputi gyrus

    subcallosum, gyrus cinguli, gyrus parahippocampus, formasi hippocampus dan gyrus

    dentatus. Gyrus parahippocampus berhubungan langsung dengan gyrus cinguli

    melalui bagian cortex yang dikenal sebagai isthmus gyrus cinguli yang terletak di

    sebelah postero-inferior splenium corpus callosum.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    11/51

     

    ++...

    Daerah motorik suplementer  terletak di permukaan medial (dalam)

    masing-masing hemisfer, anterior dari (di depan) korteks motorikprimer. Bagian

    ini melakukan persiapandalam memprogram rangkaian gerakan kompleks.

    Stimulasi di berbagai bagian daerah motorik ini menghasilkan pola gerakan

    kompleks, misalnya membuka atau menutup tangan.

    Korteks pramotorik , yang terletak di permukaan lateral masing-masinghemisfer di depan korteks motorik primer,penting dalam mengarahkan tubuh dan

    lengan ke sasaran tertentu. Untuk memerintahkan korteks motorik primer

    melaksanakan kontralci otot yang sesuai untuk menghasilkangerakan yang

    diinginkan, korteks pramotorik harus diberi informasi tentang posisi tubuh saat itu

    terhadap sasaran.

    Daerah Broca, yang mengendalikan kemampuan berbicara, terletak di

    lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik korteks yang mengontrol

    otot-otot untuk artikulasi. Daerah 'W'ernicke, yang terletak di korteks kiri di

     pertemuan antara lobus parietalis, temporalis, dan oksiipitalis, berkaitan dengan pemahaman bahasa. Bagian ini berperan penting dalam pemahaman bahasa lisan

    dan tulisan. Selain itu, daerah Wernicke bertanggung jawab dalam

    memformulasikan pola koheren bicara yang disalurkan melalui berkas-berkas serat

    ke daerah Broca, yang pada gilirannya mengontrol artikulasi bicara. Daerah

    Wernicke menerima input dari korteks penglihatan di lobus oksipitalis, suatu jalur

    yang penting untuk memahami tulisandan menjelaskan benda yang dilihat, serta

    dari korteks auditorius di lobus temporalis, suatu jalur yang esensial untuk

    memahami bahasa lisan. Daerah Wernicke juga mendapat input dari korteks

    somatosensorik, suatu jalur yang pentingdalam kemampuan membaca Braille.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    12/51

    Jalur-jalur interkoneksiantar daerah-daerah korteks ini berperan dalam

     berbagaiaspek bicara.

      Fisura dan sulcus

    Fisura longitudinalis  : membagi cerebrum menjadi hemisfer kanan dan kiriFisura transversal : memisahkan hemisfer cerebri dari cerebelum

    Sulcus centralis : memisahkan lobus frontal dari lobus parietal

    Sulcus lateral : memisahkan lobus frontal dan lobus temporal.

    Sulcus parieto-occipitalis : memisahkan lobus parietal dan lobus occipital

      Gyrus

    Gyrus merupakan lipatan-lipatan yang ada pada korteks cerebri. Adanya girus ini

    memungkinkan bagi otak untuk memiliki permukaan yang luas dalam cranii yang

    sempit. Fungsi girus meliputi:

    Gyrus precentralis : terletak di lobus frontal tepat di depan sulcus centralis,mengandung neuron yang bertanggung jawab untuk aktivitas

    motorik volunter.

    Girus postcentralis : terletak tepat di belakang sulcus centralis, mengandung neuron

    yang terlibat dalam aktivitas sensorik

      Basal Ganglia

    Merupakan kepulauan substansia grisea yang tertanam di dalam substansia alba

    cerebrum. Pulau-pulau ini merupakan nukleus berpasangan yang berasosiasi dengan

     pergerakan tubuh kasar pada nukleus dan berhubungan dengan neuron dalam girus

     pracentralis. Adapun struktur dari basal ganglia adalah sebagai berikut:

       Nucleus caudalis

    Berbentuk seperti ekor, dihubungkan dengan pergerakan otot rangka tak sadar

       Nucleus amigdaloid

    Merupakan bagian ekor dari nucleus caudalis

       Nucleus lenticular

    Terdiri dari dua bagian yaitu putamen dan globus pallidus yang keduanya

    membentuk korpus striatum.Globus pallidus sendiri mempunyai fungsi mengatur

    tonus otot dan ketepatan gerak otot.

      KlaustrumMerupakan lapisan tipis substansia grisea yang ditemukan diantara putamen dan

    lobus insular cerebrum di sulcus lateral.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    13/51

     

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    14/51

     

    o  Studi yang dilakukan oleh Brodmann di bagian awal abad kedua puluh dihasilkan peta

    korteks meliputi lobus setiap belahan. Studi ini melibatkan listrik probing dari korteks

     pasien epilepsi selama operasi. Brodmann bernomor daerah yang dia belajar di setiap

    lobus dan mencatat peristiwa psikologis dan perilaku yang disertai rangsangan

    mereka.

    o  Lobus frontal mengandung daerah yang Brodmann diidentifikasi terlibat dalam fungsi

    kognitif dan bicara dan bahasa.

    o  Area 4 sesuai dengan gyrus precentral atau area motor utama.

    o  Area 6 adalah premotor atau area motor tambahan.

    o  Area 8 adalah anterior korteks premotor. Ini memfasilitasi gerakan mata dan terlibat

    dalam refleks visual serta pelebaran pupil dan penyempitan.

    o  Area 9, 10, dan 11 adalah anterior ke daerah 8. Mereka terlibat dalam proses kognitif

    seperti penalaran dan penilaian yang dapat secara kolektif disebut kecerdasan biologis

    termasuk fungsi eksekutif ..

    o  Area 44 dan 45 adalah area Broca.

    o  Daerah di parietal Lobus berperan dalam proses somatosensori.

    o  Area 3, 2, dan 1 terletak di strip sensorik primer, dengan luas 3 berada di atas dua

    lainnya. Ini adalah daerah somasthetic, yang berarti bahwa mereka adalah daerah

    sensorik utama untuk sentuhan dan proprioception termasuk kinesthesia.

    o  Area 5, 7, dan 40 ditemukan posterior ke strip sensorik primer dan dianggap daerah

    asosiasi presensory mana pengolahan somatosensori terjadi.

    o  Area 39 adalah angular gyrus.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    15/51

    o  Daerah yang terlibat dalam pengolahan informasi pendengaran dan semantik serta

    apresiasi bau ditemukan di Temporal Lobe.

    o  Area 41 adalah gyrus Heschl ini, area pendengaran primer.

    Area 42 juga terlibat dalam deteksi dan pengakuan pidato. Pengolahan dilakukan didaerah ini dari korteks memberikan analisis yang lebih rinci dari itu dilakukan di

    daerah 41.

    o  Area 21 dan 22 adalah area asosiasi auditori. Kedua wilayah dibagi menjadi dua

     bagian; satu setengah dari masing-masing daerah terletak di kedua sisi wilayah 42.

    Secara kolektif mereka dapat disebut daerah Wernicke.

    o  Area 37 ditemukan pada bagian posterior-inferior dari lobus temporal. Lesi di sini

    dapat menyebabkan anomia.

    Area 17 adalah area visual primer.

    o  Area 18 dan 19 adalah visual (asosiasi) daerah sekunder dimana pemrosesan visual

    terjadi.

    1.2.2 CEREBELLUM

    Terletak di dasar fossa crania posterior. Merupakan bagian otak yang terletak di bagian

     belakang otak besar dengan bentuk oval dan mengkerut di bagian tengah. Cerebellum

    merupakan bagian kedua terbesar dari otak dan beratnya ± 1/8 dari massa otak (sebesar tinju).

    Ditutupi oleh dura mater yang menyerupai atap tenda disebut tentorium yang memisahkannyadari bagian posterior serebrum. Cerebellum dihubungkan dengan batang otak melalui

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    16/51

     pendunkulus yang terdiri atas 3 macam, yaitu pendukulus cerebella superior, pendukulus

    cerebella media, dan pendukulus cerebella inferior. Ketiga pendukkulus tadi terdiri masing-

    masing sepasang di bagian lateral cerebellum yang menghubungkan cerebellum dengan btang

    otak.

    Cerebellum memiliki dua tipe input akson:

      climbing fibers

      mossy fibers

    Lima tipe serabut neuron intrinsic:

      sel granula

      sel stelate

      sel basket

      sel golgy tipe 2

      sel purkinje

    Satu tipe output neuron:

      sel dari nucleus cerebellar

    Sebagian sel purkinje merupakan output neuron yang berproyeksi ke nucleus vestibularis

    lateralis.

    Dua tipe serat aferen (input axons) menuju cortex yaitu:

      Mossy fibers

    yang berakhir pada kontak sinaptik dengan sel granuler. Mossy fibers sangat kasar

    dan bercabang-cabang dan berakhir di lapisan granuler. Cabang ini berhubungan

    dengan cabang dendrit yang berbentuk seperti cakar dari sel granuler. Mossy fibermenghantar impulsnya ke sel-sel granuler dan sel-sel ini merelaynya baik langsung

    ataupun tak langsung melalui sel basket dan sel purkinje. Mossy fiber adalah kedua

    ujung saraf yang memasuki cerebellum dari luar yaitu: traktus spinocerebellaris dan 

     prontoselebelaris.

      Climbing fingers

    yang masuk ke lapisan molekuler dan berada diantara dendrit sel purkinje. Serat ini

     berakhir di nucleus central cerebelli, dengan pengecualian beberapa serat dari cortex

    lobulus flocculonoduler keluar dari cerebellum dann berakhir di nucleus di batang

    otak. Climbing fiber berasal dari nukleus dalam cerebellum.

    Ventrikel keempat merupakan ruangan yang terdapat dianara pendukulus cerebelli.

    Ventrikel keempat dihubungkan dengan ruang subarachnoid dengan foramed lucshka

    dibagian anterolateral serta foramen Magendi di bagian posterior.

    Bagian caudal dari pendukulus media dan inferior terdapat struktur yang terletak di

    sisi kanan kiri yang disebut floukulus. Kedua struktur ini dihubungkan oleh suatu bangunan

    yang mengalami penyempitan yang disebut sebagai nodulus. Jadi, kedua bangunan tersebut

    disebut sebagai floculonodulus

    Terdapat 2 bagian hemisfer yaitu hemisfer cerebellum bagian kiri dan hemisfercerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    17/51

    menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan dan vermis yang terletak

    diantaranya, disebut sebagi vermis karena bentuknya seperti cacing. Jika dilakukan potongan

    melintang terhadap cerebellum, maka akan terdapat dua lapisan yaitu lapisan korteks

    cerebellum dan lapian substansia alba dengan deep nuclei yang ada di dalamnya.

    Korteks Cerebelli 

    terdiri atas substansia Grissea yang terbagi menjadi 3 lapisan:

    a.  Lapisan Molekuler 

      Paling luar, perikarion lebih sedikit dibanding dengan lapisan granuler

      Superficial : perikarionnya berbentuk seperti bintang

      Profundus : berbentuk seperti keranjang (sel basket)

     b.  Lapisan Ganglioner/sel Purkinje 

    Mengandung sel-sel purkinye. Sifat sel Purkinje :

     

    Berbentuk seperti piala Dendrit utama bercabang seperti kipas, dari lap. Molekuler menuju

     permukaan

     Akson mengarah ke dalam, melalui lap. Granuler ke sub. Alba

     Akson mengadakan hubungan kolateral dengan sel-sel purkinje yang lain

    c.  Lapisan Granuler

      Perikarion kecil

      Dendrit pendek

      Akson mengarah ke permukaan dan bercabang-cabang sejajar dengan

     permukaan

    Medula Cerebelli 

    tidak mempunyai perikarion, mengandung sabut syaraf yang kebanyakan bermielin, terdapat

     pembuluh darah dan sel-sel neuroglia.

    Berkas serabut 

    a. 

    Pendukulus serebrisuperior : membatasasi serebelum dengan mesensefalon b.

     

    Pendukulus serebri media : membatasi serebelum dengan kedua hemisfer otak

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    18/51

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    19/51

     

    1.2.3 DIENCEPHALON; 1.2.4 KELENJAR OTAK

    Diencephalon tersembunyidaripandanganpada encephalon dewasa, danterdiridari thalamus,

    hypothalamus, danstruktur-struktur lain yang terkait. Diencephalon (bagian dari forebrain)

     berisi nuklei substansi abu-abu yang terdiri atas:

    •  Thalamus

    •  Hypothalamus

    •  Epithalamus (utamanya pineal)

    1.  Thalamus 

      Dua lobus besar dengan substansi abu (mengandung banyak nuklei)

      Di sebelah lateral, berhubungandenganventrikelketiga

      dianggapsebagai “pintugerbang menuju kesadaran” karena berperan dalam

    sinaps dan integrasi semua masukan sensorik (kecuali sensasi olfaktorik) sebelum

    informasi mencapai korteks.

      Thalamus Fungsi talamus lainnya adalah:

    a)  Dengan batang otak dan daerah asosiasi korteks, talamus mengarahkan

     perhatian kerangsangan yang menarik b)  Mengetahui sacara kasar berbagai jenis sensasi, akan tetapi tidak bisa

    membedakan lokasi dan intensitasnya

    c)  Sebagai kontrol motorik untuk memperkuat perilaku motorik volunter yang

    dimulai di kortek

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    20/51

     

    2.  Hypothalamus

    Hipothalamusmerupakanbagian yang kecil namun sangat penting pada diencephalon

    yang terlibat dalam mediasi endokrin, sistemotonom, dan fungsi - fungsi perilaku.

    Hypothalamus mengontrolpelepasan 8 hormon utama oleh hipofisis, dan terlibat

    dalam pengaturan suhu tubuh, pemasukan makanan dan air, reproduksi dan perilaku

    seksual, siklus harian pada perilaku dan kondisi fisiologis, dan mediasi respon emosi.

    Lokasi hypothalamus merupakan bagian paling ventral dari diencephalon.  

    Hipothalamus dilihat dari sisi medial. Hipothalamus tersusun atas berbagai kelompok

    nuclei, yang menurut lokasinya, terbagi menjadi 

    a.  Nuclei anterior terdiri atas Nucleus suprachiasmaticus, Nuclei

     paraventricularisetsupraopticus, dan Nuclei preoptici.

     b.  Nuclei Intermedia terdiri atas Nuclei tuberales, dorsomedialis,

    ventromedialis, etarcuatus.

    c.  Nuclei posterior terdiri atas Nuclei corporismamillaris di dalam corpora

    mamillaria.

    Hipothalamus mempunyai fungsi:

    a. 

    Mengontrolsuhutubuh

     b.  Mengontrol rasa hausdanpengeluaran urine

    c.  Mengontrolsekresihormonhipofisis anterior

    d. 

    Menghasilkanhormonhipofisis posterior

    e. 

    Mengontrolkontraksi uterus danejeksisusu

    f. 

    Pusatkoordinasisistemsarafotonomutama yang mempengaruhi otot polos, otot

     jantung, kelenjar eksokrin

    g. 

    Pola emosi dan perilaku

    h. 

    Ikut dalam siklus bangun-tidur

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    21/51

     

    3. 

    Epythalamus

    •  Berada paling dorsal dari diensefalon

    •  Bagian dari ventrikel ketiga

    •  Merupakan nuklei kelompok tipis

    Gambar Epitalamus:

    1.2.5 BRAIN STEM

    Pons

      Letak   : di antara medulla oblongata dan pedunculus cerebri, dan berada di sebelah

    ventral cerebellum.

      Struktur dalam pons terdiri dari dua bagian yang berbeda dalam bentuk dan struktur,

    yaitu:

    a.  Pars basilaris atau pars ventralis

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    22/51

     b.  pars dorsalis, yang merupakan lanjutan dari formatio retikularis medullae

    oblongatae.

    Medulla Oblongata

    Batang otak dalam tubuh kita terdiri dari Medulla, Spons dan Otak Tengah(Mesensephalon). Batang Otak sendiri dapat diibaratkan layaknya jemmbatan yang

    menghubungkan 2 tempat besar dalam tubuh kita, yaitu kepala dan tubuh kita. Semua saraf,

     baik serat saraf dari Sistem Saraf Pusat maupun Saraf Tepi melewati batang otak. Yang

    nantinya serat –  serat saraf tersebut akan bersinaps di otak untuk melakukan tugas yang lebih

     penting.

    Secara umum, otak memiliki beberapa tugas vital, antara lain :

    1.  Batang Otak menjadi asal keluarnya sebagian besar saraf  –   saraf kranialis, yang

    secara khusus dapat menyarafi struktur atau organ di kepala dan leher, ex : Mata, Pipi,

    Lidah, dsb. Saraf kranial ini penting dalam penerimaan atau pengeluaran rangsangan

    dari organ prnglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, sensasi wajah,

    geerakan mengunyah, menelan, dsb.

     Namun, terdapat pengecualian yang menjadikan saraf kranial X menjadi unik. Ketika

    saraf kranial yang lain menyarafi sebagian besar struktur di kepala maupun leher,

    Vagus menyarafi bagian toraks dan abdomen, serta menjadi saraf utama dalam sistem

    saraf parasimpatis.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    23/51

    2.  Di Batang Otak, terdapat satu area tertentu yang meluas dari batang otak hingga

    masuk ke dalam Talamus dimana anyaman neuron –  neuron yang saling berhubungan

    saling beintegrasi dan berasosiasi dalam menerima semua masukan sensoris yang

    datang, yang disebut formasio Retikularis. Nantinya, dari daerah ini muncul serat  –  

    serat assendens yang dapat menyalurkan rangsangan dari sinaps sensorik ke atas ataudiproyeksikan ke tempat yang lebih modern yaitu korteks serebrum. Serat  –  serat ini

    dapat sebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Jadi, sekarang kita dapat

    mengetahui bahwa fasilitas RAS yang ada pada batang otak merupakan kunci dari

     bekerjanya sistem saraf kita. Oleh karena itu RAS ini sendiri terdapat di dalam batang

    otak, yang dilindungi oleh columna vertebralis, satu tulang yang cukup kuat untuk

    melindungi jembatan syaraf ini.

    3. 

    Batang otak juga berfungsi sebagai pusat pengaturan fungsi jantung dan sistem

    kardiovaskular, pernafasan, dan banyak aktivitas pencernaan.

    4.  Pada batang otak pula terdapat pusat pengaturan refleks otot yang terlibat dalam

    keseimbangan dan postur.

    5.  Pusat –  pusat tidur secara tradisional dianggapdiatur dalam batang otak.

    1.3  MEDULA SPINALIS

    Struktur Umum

    Medulla spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna putih keabu-

    abuan, yang mulai diatas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan dari medulla oblongata.

    Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir setinggi pinggir bawah vertebra lumbar 1 dan pada anak kecil lebih panjang dan berakhir setinggi pinggir atas vertebra lumbar 3.

    Di inferior, medulla spinalis meruncing menjadi conus medullaris. Dari puncak conus ini

     berjalan turun lanjutan piamater, yaitu filum terminale, yang kemudian melekat pada bagian

     belakang os. Coccyges. Di garis tengah anterior medulla spinalis mempunyai sebuah fissure

    longitudinalis yang dalam yaitu  fissure mediana anterior dan pada permukaan posterior

    terdapat alur yang dangkal yaitu sulcus mediana posterior .

    Sisi depan :

    tanduk depan/cornu anterior : mengandung perikaryon besar-besar (sel-sel tanduk

    depan/anterior horn cells), multipoler

    Sisi belakang :

    tanduk belakang/cornu posterior : mengandung perikaryon kecil-kecil

    Sisi samping :

    tanduk samping/cornu lateralis : mengandung perikaryon sedang

    Radix Nervus Spinalis

    Di sepanjang medulla spinalis melekat 31 pasang nervus spinalis melalui radix

     posterior dan radix anterior . Setiap radix mempunyai sebuah ganglion radix posterior yang

    axon sel-selnya memberikan serabut-serabut saraf perifer dan pusat.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    24/51

    Radix nervus spinalis berjalan dari masing-masing segmen medulla spinalis ke

     foramen intervertebralis yang sesuai, tempat keduanya menyatu membentuk nervus spinalis.

    Di sini serabut motoric dan sensorik bercampur, sehingga setiap saraf spinal terdiri atas

    campuran serabut motoric dan sensorik.

    Di daerah cervical atas, radix nervus spinalis pendek dan berjalan hamper horizontal,tetapi dibawah ujung medulla membentuk seberkas saraf vertical di sekitar filum terminale.

    Berkas saraf vertical ini disebut cauda equnia.

    Setelah keluar dari foramen intervertebrale, masing-masing nervus spinalis segera

     bercabang dua menjadi ramus anterior yang besar dan ramus posterior yang kecil. Keduanya

    mengandung serabut saraf motori dan sensorik.

    Neuro motorik anterior

    Menjulurkan saraf melalui radik anterior yang langsung menginervasi serabut-serabut

    otot lurik. Ada 3 tipe, yaitu:

    1. Neuro motorik alfa

    -  Menjulur ke serabut saraf motorik tipe A alfa.

    -  Bercabang beberapa kali setelah memasuki otot dan mensarafi otot lurik.

    2. Neuro motorik gama

    -  Memnyebabkan kontraksi otot bersama neuro motorik alfa.

    -  Melalui saraf motorik tipe A gamma sampai ke serabut otot lurik kecil yaitu serabut

    intrafusal.

    3. Interneuron

    Di jumpai disemua daerah substansi grisea medula.-  Mudah dirangsang dan mengeluarkan aktifitas spontan serta mempu menjalankan

    impuls dengan cepat.

    Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang

    terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls

    sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan

    impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.

    Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan

    menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada

     bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat

    saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang

    membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

    Poros medulla terdapat saluran (canalis neuralis) berisi cairan cerebrospinalis

    Di sepanjang sisi medulla spinalis terdapat 31 cabang lateral:

    -  laterodorsal: radix dorsalis

    -  lateroventral: radix ventralis keduanya bertemu membentuk nervi spinalis pada

    sistem saraf tepi-  Intrinsik medulla spinalis

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    25/51

      Substansi grisea → pada bagian ventral, warna gelap, bentuk kupu,

    mengandung badan sel neuron dan dendritnya, banyak kapiler, sedikit

    myelin.

      Substansi alba → terdiri dari myelin dan berjalan longitudinal.

    Ekstrinsik medulla spinalis1.  Fisura mediana ventralis

    2.  Sulcus mediana dorsalis

    3.  Sulcus dorsal lateralis

    4.  Sulcus intermedius dorsalis

    5.  Sulcus ventro lateralis

    Vaskularisasi Medulla Spinalis

    Medulla spinalis mendapatkan suplai darah dari 3 arteri kecil yang berjalan

    longitudinal yaitu 2 buah arteri spinalis posterior dan sebuah arteri spinalis posterior , yang

    dicabangkan langsung atau tidak langsung dari arteri vertebralis. Arteri spinalis anterior yang

     berasal dari arteri vertebralis bergabung membentuk satu arteri, dan berjalan kebawah di

    dalam fissura mediana anterior.

    a.spinalis anterior dan posterior dibantu oleh aa.radiculares yang masuk canalis vertebralis

    melalui foramen invertebrale.

    Vena-vena medulla spinalis bermuara ke dalam plexus venosus vertebralis internus.

    Nervus Spinalis

    Di sepanjang nervus spinalis melekat 31 pasang nervus spinalis melalui radix anterior(motorik) dan radix posterior (sensorik). Masing masing radix melekat pada medulla spinalis

    melalui sederatan radices (radix kecil), yang terdapat di sepanjang segmen medulla spinalis

    yang sesuai.

    Radix nervus spinalis berjalan dari masing-masing segmen medulla spinalis ke

    foramen intervertebralis yang sesuai, tempat keduanya menyatu membentuk nervus spinal. Di

    sini serabut-serabut motorik dan sensorik bercampur, sehingga setiap saraf spinal terdiri atas

    campuran serabut motorik dan sensorik.

     Nervus spinal terdiri dari :

    a. 8 pasang nervus servikalis

     b. 12 pasang nervus thorakalis

    c. 5 pasang nervus lumbalis

    d. 5 pasang nervus sakralis

    e. 1 pasang nervus koksigealis

    Fungsi medulla spinalis

      menghubungkan SST dengan otak

      sebagai pusat koordinasi sendiri untuk respons yang sederhana

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    26/51

      Medulla spinalis merupakan system saraf pusat yang terletak di sepanjang vertebra

    dan dilindungi arkus vertebrae. Medulla spinalis mempersarafi gerak reflek, simpatis

    dan parasimpatis beberapa organ.

      Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata dan pada orang dewasa

     berakhir di bagian tulang lumbal 2.Terbagi menjadi 5 pleksus

    a.  Pleksus servik (C1-C4) menginervasi leher,dada dan kulit kepala

     b.  Pleksus brankial (C5-T1) lengan atas dan bahu

    c.  Pleksus lumbal (T12-L1) perut, paha, genetalia eksternal

    d.  Pleksus sacral (L5-S1) ekstremitas bawah

    e.  Pleksus koksis (S4) region koksiks

    Dibagi menjadi dua jalur:

    1.  Jalur gerak reflek: neuron aferen  neuron sensoris masuk pada medulla spinalis

     posterior  neuron konektor   neuron eferen keluar dari anterior.

    2. 

    Jalur menuju otak: neuron aferen masuk dibagian posterior medulla spinalis tertentu horn sell naik ke otak  neuron intermediet  horn sell turun ke segmen yang

    mempersarafi   keluar melalui saraf efektor anterior.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    27/51

     

    Arteri-arteri di medulla spinalis

    Terdapat 3 sumber suplai untuk medulla spinalis :

    a.  Melalui arteri subklavia (servikal)

    Lewat arteri spinalis anterior dan rami-rami radiculares anteriores et posteriors dari

    arteri-arteri vertebralis, cervicalis ascendens, et cervicalis profunda.

     b.  Melalui aorta thoracica (torasik)

    Lewat arteri intercostalis suprema dan arteri-arteri intercostales posteriors.

    c. 

    Melalui aorta abdominalis (lumbosakral) lewat arteri-arteri lumbales, arteri iliaca

    interna memasok cauda equine melalui artei iliolumbalis dan arteri sakralis lateralis.

    Semua arteri ini memberi cabang rami-rami spinales. Rami spinalis terbesar adalah

    arteri radicularis magna (ADAMKIEWICZ; vertebra TXII-LII) yang biasanya

    ditemukan disisi kiri tubuh.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    28/51

    2.  HISTOLOGI 

    2.1  STRUKTUR HISTOLOGI CEREBRUM

    Otak dan medula spinalis mengandung substansia grisea dan substansia alba. Substansia

    grisea SSP terdiri dari neuron-neuron, dendrit-dendritnya, dan sel penunjang yang disebut

    neuroglia. Bagian ini mencerminkan tempat koneksi atau sinaps antara berbagai neuron dandendrit. Substansia grisea melapisi permukaan otak (serebrum) dan serebelum. Ukuran,

     bentuk, dan cara pembentukan cabang berbagai neuron ini sangat bervariasi dan tergantung

     pada bagian SSP yang diteliti. Substansia alba di SSP tidak mengandung badan sel

    neuron dan terutama terdiri dari akson bermielin, sebagian akson tidak bermielin, dan

    oligodendrosit penunjang. Selubung mielin di sekitar akson menimbulkan warna putih di

     bagian SSP ini. Akson horizontal dan radial yang berkaitan dengan sel neuron di berbagai

    lapisan menyebabkan korteks tampak berlapis-lapis.

    Substansiag risea (korteks)

     

    Sabutsaraftakbermyelin (abu-abu).

      Sel piramid: neuron multipolar.

     –  Sel-selpiramid yang besar: sel Betz.

     –  Semakinmenujumedula, selpiramidsemakinbanyakdanbesar.

    Neuroglia 

      Astrositprotoplasmik, oligodendrosit, mikroglia.

      Ruangandenganselpiramid di dalamnya: perineural space.

      Ruangandenganpembuluhdarah di dalamnya: perivaskular space.

    Terdapat 6 lapisan :

    i. 

    Lapisanmolekuler.

    ii.  Lapisangranulerluar.

    iii.  Lapisanselpiramidluar.

    iv.  Lapisangranulerdalam.

    v.  Lapisanpiramiddalam.

    vi.  Lapisanselmultiformis 8

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    29/51

     

    Lamina molecularis I

    Dilapisi oleh piamater. Tersusun oleh:

    • Neuroglia

    • Sel horizontal Cajal: Akson-aksonnya membentuk serat horizontal.

    Lamina granulariseksterna II

    Tersusun oleh:

    • Neuroglia.

    • Selpiramidkecil.

    Lamina piramidaliseksterna III

    • Didominasi oleh sel piramid sedang.

    Lamina granularisinterna IV

    Tersusun oleh:

    • Neuron granulare.

    • Beberapaselpiramid.

    • Neuroglia yang membentuk  kompleks dengan sel piramid.

    Lamina piramidalisinterna V

    Tersusun oleh:

    • Neuroglia.

    • Sel piramid terbesar.

    Lamina multiformis VI

    Tersusun oleh:

    • Neuron fusiforme.

    • Neuron granula.• Neuron stelata.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    30/51

    Substansia alba 

     Sabut saraf bermyelin (putih).

      Neuroglia: astrosit fibrous, oligodendrosit, mikroglia.

     Ruangan dengan sel piramid di dalamnya: perineural space.

     

    Ruangan dengan pembuluh darah di dalamnya: perivaskular space.Pusat sub kortikal 

    • Substansia grissea dikelilingi substansia alba.

    • Perikaryon; neuroglia; sabut-sabut saraf tak bermyelin, beberapa bermyelin.

    2.2  STRUKTUR HISTOLOGI CEREBELLUM

    Korteks Cerebellum

    Terdiri atas Substansia Grissea dan Substansia Alba, dimana Substansia Grissea pada

    koerteks cerebellum terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu:

    1. LapisanMolekuler 

    - paling luar, perikarion lebih sedikit dibanding dengan lapisan granuler

    - di superficial : perikarionnya berbentuk seperti bintang

    - diprofundus : berbentuk seperti keranjang (sel basket)2. Lapisan Ganglioner/sel Purkinje

    Mengandungsel-selpurkinje.SifatselPurkinje :

    - Berbentuk seperti piala

    - Dendrit utama bercabang seperti kipas

    - Akson mengarah ke dalam, melalui lap. Granulerke sub. Alba

    - Akson mengadakan hubungan kolateral dengan sel-selpurkinje yang lain

    3. LapisanGranuler 

    - Perikarionkecil

    - Dendritpendek

    - Akson mengarah ke permukaan dan bercabang-cabang sejajar dengan permukaan.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    31/51

    Medula Cerebellum

    Bagian dalam cerebellum, disebut dengan medulla cerebellum. Memiliki ciri yaitu tidak

    ada perikarion, mengandung akson yang bermyelin, terdapat pembuluh darah, dan sel

    neuroglia. Substansi grisea dan substansi alba dibedakan berdasarkan warna dan fungsinya.

    Substansi grisea tidak mengandung selubung myelin sedangkan substansi alba mengandungselubung myelin. Selubung myelin diproduksi oleh selschwaan di perikaryon. Semua

     perikaryon mempunyai selschwan. Hanya saja sel schwannya ini memproduksi myelin atau

    tidak.

    Ciri –  ciri histologi scerebellum:

    - Tidak mempunyai perikarion,

    - Mengandung sabut syaraf yang kebanyakan bermielin,

    - Terdapat pembuluh darah dan sel-sel neuroglia berkas serabut

    - Pedunkulus serebri superior: membatasi serebelum dengan mesensefalon

    - Pedunkulus serebri media: membatasi serebelum dengan kedua hemisfer otak

    - Pendukulus serebri inferior: membatasi serebelum dengan medulla oblongata

    2.3  STRUKTUR HISTOLOGI MEDULA SPINALIS

    Otak dan medula spinalis mengandung substansia grisea dan substansia alba.

    Substansia grisea SSP terdiri dari neuron-neuron , dendrit  –   drndritnya, dan sel penunjang

    yang disebut neuroglia. Bagian ini mencermminkan tempat koneksi atau sinaps antara

     berbagai neuron dan dendrit. Substansia grisea melapisi permukaan otak (serebrum) dan

    serebelum. Ukuran,bentuk, dan cara pembentukan cabang berbagai neuron ini sangat

     bervariasi dan bergantung pada bagian SSP yang diteliti.

    Substansia alba di SSP tidak mengandung bedan sel neuron dan terutama terdiri dari

    akson bermielin, sebagian akson tidak bermielin, dan oligodendrosit penunjang. Selubung

    mielin di sekitar akson menimbulkan warna putih dibagian SSP ini.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    32/51

     

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    33/51

    2.4  STRUKTUR HISTOLOGI SARAF

    Sistem saraf manusia merupakan sistem yang paling kompleks secara histologis dan

    fisiologis di dalam tubuh manusia dan dibentuk oleh jejaring yang tersusun atas miliaran sel

    saraf (neuron) yang semuanya ditunjang oleh sel glia. Setiap neuron memiliki ratusam

    hubungan dengan neuron lain, dan membentuk sistem yang sangat kompleks untuk pengolahan informasi dan pembangkitan respons.Sel saraf memiliki struktur yang unik,

     berbeda dengan sel-sel tubuh yang lain. Secara umum, sel-sel saraf terdiri dari badan sel ,

    dendrite, dan neurit (akson).

    Terdapat 3 jenis sel saraf

    Tiga kelompok utama neuron dalam sistem saraf adalah multipolar, bipolar, dan

    unipolar Klasifikasianatomiknya berdasarkan pada jumlah dendrit dan akson yang

    keluar dari badan sel.

    Neuron multipolar  (neuron multipolare).Ini adalah jenis yang

     paling banyak terdapat di dalam SSP danmencakup semua neuron

    motorik (motoneuron) dan interneuron otak, serebelum, dan

    medullaspinalis. Banyak dendrit bercabang terjulur dari badan sel neuron

    multipolar. Di sisi lain yangberlawanan dari neuron terdapat satu cabang,

    yaitu akson.

    Neuron bipolar  (neuron bipolare). Sel ini lebih sedikit dan

    merupakan neuron sensorik (neuronsensorium) murni. Pada neuron

     bipolar, terdapat satu dendrit dan satu akson yang keluar daribadan sel. Neuron bipolar ditemukan di retina mata, organ pendengaran dan

    keseimbangan di telingadalam, dan epitel olfaktorius di bagian atas

    hidung (dua yang terakhir ditemukan di SST).

    Neuron unipolar  (neuron unipolare). Sebagian besar neuron pada

    dewasa memperlihatkan hanya satutonjolan keluar dari badan sel yang

     pada awalnya adalah neuron bipolar selama masa perkembanganmudigah.

    Kedua tonjolan neuron kemudian menyatu dan membentuk satu tonjolan.

     Neuronunipolar (dahulu disebut neuron pseudounipolar) juga bersifat

    sensorik. Neuron unipolarterdapat di banyak ganglion sensorik

    sarafkranialis dan spinalis.

    Badan Sel

    Badan sel atau perikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma

    disekelilingnya dan tidak mencakup processus sel. Badan sel memiliki suatu RE kasar yang

    tersusun berupa agregat sisterna paralel. Di sitoplasma diantara sisterna terdapat banyak

     poliribosom yang memberikan kesan bahwa sel-sel ini menyintesis protein struktural dan

     protein untuk transportasi dan sekresi. Bila dipulas dengan pewarnaan yang cocok, RE kasar

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    34/51

    dnm ribosom bebas tampak sebagai gumpalan material basofilik dibawah mikroskop cahaya

    yang disebut dengan substansi kromatofilik (Badan Nissl).

    Badan sel terdiri dari sitoplasma, yang didalamnya terdapat DNA yang merupakan

     pembawa sifat keturunan. Didalam badan sel juga terdapat organel-organel sel lainnya seperti

    sitoskeleton, apparatus, (kompleks) Golgi, mitokondria, Badan Nissl (endoplasmik retikulumkasar/ rough endoplasmic reticulum) dan ribosom dan setriol. 

    Meskipun beragam, tetapi semua badan sel saraf mempunyai ciri yang khas seperti

     berwarna kelabu, terdiri atas membran sel, sitoplasma (neuroplasma), nukleus, nukleolus, dan

    retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma yang mengelompok pada sel saraf disebut

     badan nissl. 

    Gambaran secara jelas tentang susunan badan sel adalah sebagai berikut:

    Nukleus (inti sel)  

     Nukleus pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit lonjong, bewarna pucat, dan umumnya terletak di pusat perikarion. Nukleolusnya pada umumnya satu

    dan tampak sangat jelas terlihat di bawah mikroskop cahaya. Pada inti sel terdapat

    rantai double helix ”deoxyribonucleate acid (DNA)” yang merupakan pembawa kode

    genetik. Inti yang besar, pucat, vesikular dengan nukleolus yang menonjol seringkali

    memberi kesan seperti mata burung hantu

    Sitoplasma  

    Sitoplasma diisi dengan beragam organel dan granula (badan inklusi) yang

    tersusun kurang lebih mengitari inti. Organel adalah struktur-struktur atau bangunan

    yang terdapat di dalam sitoplasma yang diperlukan untuk mem-pertahankan

    http://2.bp.blogspot.com/-NSIjWI8ATWo/T5smg01VEmI/AAAAAAAAAFA/mKs7UNHYUlU/s1600/badan+sel.png

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    35/51

    kehidupan dan menjalankan fungsi-fungsi sel secara keseluruhan. Badan inklusi

    adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam sitoplasma yang dipergunakan sebagai

    gudang atau tempat penyimpanan zat-zat atau substansi tertentu.

    Organel-organel yang terdapat di sitoplasma adalah:

     

    Sitoskeleton  Aparatus (kompleks) Golgi

      Mitokondria

      Badan Nissl (endoplasmik retikulum kasar/ rough endoplasmic reticulum) dan

    ribosom

      Sentriol

    Sitoskeleton, apparatus Golgi, dan mitokondria hanya bisa dilihat dengan

    mikroskop elektron (ME), sedangkan badan Nissl dan badan inklusi dapat dilihat

    dengan mikroskop cahaya (MC).

    Dendrit 

    Umumnya satu sel saraf mengandung beberapa dendrit, contohnya neuron

    motorik pada kornu anterior medula spinalis. Kebanyakan dendrit terlihat bercabang

    dan cabang-cabangnya menjadi lebih kecil diameternya daripada cabang utama. Ciri-

    ciri histologis dendrit adalah:

      Pangkalnya lebih tebal dan semakin kedistal semakin tipis.

     

    Tiap dendrit dapat bercabang menjadi cabang primer, sekunder tertier danseterusnya.

      Permukaannya diliputi oleh tonjolan kecil atau duri (spine/gemullae) yang

     berfungsi sebagai tempat kontak sinaps.

      Batang utama dendrit mengandung badan Nissl, ribosom bebas, mitokondria,

    mikrotubulus dan mikrofilamen, tetapi kandungan badan Nissl dan ribosom bebas

    makin berkurang oleh percabangannya sampai organel tersebut tidak ada pada

    ranting yang sangat kecil. Dendrit tidak mempunyai kompleks Golgi.

    Fungsi dendrit adalah menerima rangsang saraf dari ujung akson neuronlainnya melalui sinaps akso-dendritik. Dendrit mempunyai peranan yang sangat

    http://1.bp.blogspot.com/-5ocNvgtI31A/T5smhQAy70I/AAAAAAAAAFM/3O0AeU0OzeU/s1600/dendrite.gif

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    36/51

     penting bagi kemampuan neuron untuk mengintegrasikan informasi yang datang

    dalam jumlah banyak. Rangsang saraf yang datang dapat merangsang atau

    menghambat kegiatan listrik pada membran dendrit, yaitu menaikkan atau

    menurunkan ambang rangsang neuron.

    Ambang rangsang adalah suatu nilai dalam millivolt yang harus dilalui agarmembran saraf tersebut dapat mengalami depolarisasi dan dengan demikian timbul

    arus listrik yang merambat. Dengan demikian neuron tersebut dapat meneruskan atau

    menghambat rangsangan yang datang. Rangsangan saraf yang diterima oleh dendrit

    umunya merambat ke arah badan sel saraf

    Neurit (akson)

    Kebanyakan neuron hanya memiliki satu akson, ada sejumlah kecil yang tidak

    mempunyai akson sama sekali. Sebuah akson merupakan cabang silindris dengan

     panjang dan diameter yang bervariasi, sesuai dengan jenis neuronnya. Aksonumumnya merupakan prossesus yang sangat panjang. Semua akson berasal dari derah

     berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson (Axon Hillock). Membran plasma di

    akson disebut aksolemma dan isinya dikenal sebagai aksoplasma. Tepat dibelakang

    muara akson, disuatu area yang disebut segmen inisiasi, terdapat tempat bertemunya

     berbagai rangsang eksitatorik dan inhibitorik yang mengalami penjumlahan aljabar,

    sehingga menghasilkan keputusan untuk menghantarkan atau tidak meneruskan suatu

    impuls saraf.

    Semua cabang akson dikenal sebagai cabang kolateral. Aksoplasma

    mengandung mitokondria, mikrotubulus, neurofilamen, dan mengandung sejumlahsisterna retikulum endoplasma halus. Ketiadaan poliribosom dan RE kasar

    memperjelas ketergantungan akson pada perikarion untuk mempertahankan diri. Jika

    suatu akson terpotong, bagian perifernya akan cepat berdegenerasi.Setiap sel saraf

    mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke dalam

     perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock. Ciri akson adalah:

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    37/51

     

      Mempunyai pangkal akson pada perikarion yang disebut akson Hillock.

      Umumnya lebih tipis (halus) dan jauh lebih panjang daripada dendrit pada neuron

    yang sama.

      Aksoplasma tidak mengandung struktur apapun yang berperan dalam sintesa

     protein seperti badan Nissl (rough endoplasmic reticulum), ribosom dankompleks Golgi.

      Aksoplasma mengandung neurofilament, mikrotubulus dan mitokondria

      Sebagian besar akson bermielin dan karenanya tampak putih mengkilat dalam

    keadaan segar. Selubung mielin bukan merupakan bagian dari neuron, tetapi

    merupakan bagian dari selubung neuron. Selubung mielin hanya ada pada akson

    dan tidak pernah pada dendrit. Tetapi ada pula akson yang tidak bermielin. Bila

    dengan mikroskop cahaya terlihat serat saraf bermielin maka sudah tentu itu

    adalah akson. Bila serat sarafnya tidak bermielin maka serat tersebut mungkinakson dan mungkin pula dendrit.

      Ujung akhir akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut telodendria

    yang berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari satu neuron atau lebih

     pada sinaps.

      Pada ujungnya ranting aksonal memperlihatkan pembengkakan kecil disebut

    “boutons terminaux”. 

      Fungsi akson adalah meneruskan atau menyalurkan rangsang saraf ke neuron

    lainnya, serat otot atau sel kelenjar.

    http://4.bp.blogspot.com/-kdH_c9wXQQE/T5snF4Tja0I/AAAAAAAAAFY/JAk7x-PTdCQ/s1600/akson+sel.jpg

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    38/51

    Sel Glia

    1.  Oligodendrosit

    Oligodendrosit membentuk selubung mielin yang merupakan insulator listrik

    neuron pada SSP. Oligodendrosit menjulurkan prossesus yang membungkus

    sejumlah bagian akson dan menghasilkan selubung mielin. Oligodendrosit merupakansel glia yang dominan berada di substansi alba pada SSP.

    2.  Astrosit

    Astrosit adalah sel berbentuk bintang dengan banyak prossesus yang menjalar

    dan unik untuk SSP. Astrosit dengan sedikit prossesus panjang disebut astrosit

    fibrosa dan terdapat disubstansi alba; astrosit protoplasma dengan banyak prossesus

     bercabang pendek dan ditemukan disubstansi grisea. Astrosit memiliki peran suportif

     bagi neuron dan sangat penting untuk pembentukan SSP secara selama perkembanganembrio dan janin.

    Selain fungsi penyokongnya, astrosit berperan penting dalam mengendalikan

    lingkungan ion dan kimiawi neuron. Beberapa astrosit memiliki prossesus dengan

    ujung-ujung perivaskular yang melebar menyelubungi sel endotel kapiler dan ikut

    membentuk sawar darah otak. Ujung- ujung perivaskular ini penting untuk

    kemampuan dalam mengatur vasodilatasi dan pemindahan O2 dan ion serta zat lain

    dari darah ke neuron.

    Fungsi astrosit sangat penting untuk ketahanan hidup. Astrosit mengatur

    konstituen lingkungan ekstrasel, mengabsorpsi kelebihan neurotransmitter setempat

    dan menyekresikan molekul metabolik dan faktor yang mengatur aktivitas neuron.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    39/51

     3.  Sel Ependim

    Sel ependim adalah sel epitel kuboid ataupun silindris rendah yang melapisi

    ventrikel otak dan canalis sentralis di medula spinalis. Pada lokasi tertentu, ujung

    apikal sel ependim memiliki silia, yang memudahkan pergerakan cairan serebrospinal,atau mikrovili panjang, yang tampaknya terlibat dalam absorpsi.

    4.  Mikroglia

    Mikroglia adalah sel kecil memanjang dengan prossesus pendek yang iregular

    yang berjumlah lebih sedikit daripada oligodendrosit atau astrosit tetapi tersebar lebih

    merata diseluruh substansi alba dan grisea. Mikroglia juga menyekresi sejumlah

    sitokin imunoregulatorik dan menjadi mekanisme utama pertahanan imun pada

     jaringan SSP.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    40/51

     5.  Sel Schwan

    Sel schwan yang juga disebut neurolemmosit hanya ditemukan pada SST danmemiliki interaksi trofik dengan akson dan memungkinkan mielinisasinya seperti

    oligodendrosit pada SSP.

    6.  Sel Satelit Ganglia

    Karena berasal dari crista neuralis embrionik seperti neurolemmosit, sel satelit

    kecil membentuk suatu lapisan penutup di atas badan sel neuron besar pada ganglia

    SST. Karena berdekatan dengan neuron, sel satelit memainkan peran trofik atau

     penyangga, tetapi dasar molekular penyangganya tidak dipahami dengan baik.

    3. 

    FISIOLOGI

    3.1  FUNGSI LUHUR

      Daerah asosiasi korteks berperan dalam banyak fungsi luhur

    Daerah motorik, sensorik, dan bahasa membentuk hanya sekitar separuh dari

    korteks serebri total. Daerah sisanya, yang disebut daerah asosiasi, terlibat dalam fungsi-

    fungsi luhur. Terdapat tiga daerah asosiasi: (1) korteks asosiasi prafrontal, (2) korteks

    asosiasi parietal- temporal- oksipital, dan (3) kortehs asosiasi limbik Daerah-daerah

    asosiasi ini pernah dianggap sebagai daerah "senyap", karena stimulasi tidak menghasilkan

    respons motorik atau persepsi sensorik yang bermakna.

    1. 

    Korteks asosiasi prafrontal  adalah bagian depan lobus frontalis tepat anterior darikorteks pramotorik. Ini adalah bagian dari otak yang "mempunyai ide cemerlang".

    Secara spesifik, peran yang dikaitkan dengan bagian ini adalah (1) perencanaan

    aktivitas volunter; (2) pengambilan keputusan (yaitu, menimbang akibat dari tindakan

    yang akan dilakukan dan memilih antara berbagai opsi untuk beragam situasi social

    dan fisik) (3) kreativitas; dan (4) sifat kepribadian.

    Untuk melaksanakan fungsi saraf tingkar paling tinggi ini, korteks prafrontal adalah

    tempat bekerjanya ingatan sementara, dimana otak secara temporer menyimpan dan

    secara aktif memanipulasi informasi yang digunakan untuk berpikir dan membuat

    rencana.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    41/51

    2.  Korteks asosiasi parietal-temporal-oksipital  terletak di pertemuan antara ketiga

    lobus yang menjadi asal namanya. Di lokasi yang strategik ini, daerah ini

    mengumpulkan dan mengintegrasikan sensasi somatik, pendengaran, dan penglihatan

    yang diproyeksikan dari ketiga lobus ini untuk pemrosesan yang lebih kompleks.

    Bagian ini memungkinkan memperoleh gambaran yang lengkap tentang hubungan berbagai tubuh dengan dunia luar. Sebagai contoh, bagian ini mengintegrasikan

    informasi penglihatan dengan input proprioseptif agar dapat menempatkan apa yang

    dilihat dalam perspektif yang benar, misalnya menyadari bahwa sebuah botol terletak

    tegak tanpa bergantung pada sudut penglihatan (yaitu, apakah sedang berdiri,

     berbaring, atau bergantung terbalik di dahan pohon). Bagian ini juga berperan dalam

     jalur bahasa yang menghubungkan daerah Wernicke ke korteks penglihatan dan

     pendengaran.

    3.  Korteks asosiasi limbik   terletak terutama di bagian paling bawah dan berbatasan

    dengan bagian dalam kedua lobus temporalis. Daerah ini terutama berkaitan dengan

    motivasi dan emosi serta berperan besar dalam ingatan. Daerah-daerah asosiasi

    korteks semuanya saling berkaitan melalui berkas-berkas serat di dalam substansia

    alba serebri. Secara kolektif, daerah asosiasi mengintegrasikan beragam informasi

    untuk tindakan bertujuan.

      Merupakan fungsi yang memungkinkan manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan

    rohani sesuai dengan nilai moral yang berlaku. Terdiri dari: 

    -  Kognisi 

    -  Memori

    -  Bahasa

    - Emosi

    -  Visuospatial

      Merupakan hasil pengolahan fungsi kortikal (korteks) dimana tiap bagian korteks

     berintegrasi baik antar lobus dalam satu hemisfer maupun antar hemisfer.

    1.  FUNGSI KOGNISI (PENGENALAN/PENGERTIAN)

      Suatu proses mental untuk memperoleh pemahaman/pengertian terhadap

    sesuaturangkaian proses kognisidan fungsi otak dalam berpikir untuk mengambil

    tindakan  Rangkaian proses kognisi, diantaranya : sensasi, persepsi, asosiasi, pikiran, perhatian,

     pertimbangan, memori fungsi otak dalam proses berpikir sehingga melahirkan

    tindakan

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    42/51

     

    2. 

    FUNGSI MEMORI

      Kemampuan seseorang untuk menyimpan informasi/pengalaman dan

    mengemukakannya setiap saat

      Mekanisme memori

    -  Resepsi (Tahap pemasukan informasi)

    -  Retensi atau Storage (Tahap penyimpanan informasi)

    -  Recall (tahap pengeluaran/pengingatan kembali)

    Jenis memori ada 2 yaitu:

    1.  Berdasarkan tempat penyimpanan.

    JenisMemori Lokasi Waktu

     Immediate

     Memory

    Korteks Prefrontal Milidetik

     Recent

     Memory

    Hipokampus, Lobus temporal Beberapa detik sampai

    menit

     Remote

     Memory

    Didistribusikan kehampir seluruh hemisfer

    cerebri t. u lobus temporal

    Jam, hari, bulan, tahun

    → Ingatan permanen

    2.  Berdasarkan kapasitas.

    a. 

    INGATAN SENSORIK   yang berkapasitas besar namun ingatan jangka

     pendek dan terbagi dua menjadi iconic (penglihatan) dan echonic

    (pendengaran).

     b.  PRIMER yang berkapasitas sedikit namun jangka ingatannya lebih lama dari

    ingatan sensorik.

    c.  SEKUNDER  yang berkapasitas besar dan ingatan jangka panjang.

    3.  FUNGSI BAHASA

      Alat Komunikasi

    -  Bahasa verbal : ungkapan hasil Pemikiran/konsep/opini dengan

    menggunakan simbol bahasa dan tata Bahasa melalui bentuk lisan maupunTulisan.Hasil aktivitas hemisfer dominan 

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    43/51

    -  Bahasa non-verbal : ekspresi emosi untuk memperjelas bahasa verbal,

    seperti : dengan intonasi, gerakan mata, kepala, badan, isyarat, dan body

    language. Hasil aktivitas hemisfer nondominan

    -  Anatomi daerah otak untuk fungsi bahasa :

     

    Dua daerah reseptif :-  Area Wernicke (area 22) untuk bahasa yang didengar

    -  Area Girus Angularis (aea 39) untuk bahasa yang dilihat

    -  Satu daerah yang bersifat ekspresif yaitu Area Broca (area 44)

      Proses bahasa ucapan :

    Diterima alat dengar → pusat otak primer dan sekunder (area 41 &42) →

     pusat otak asosiatif (area Wernicke) kata yang didengar akan dipahami →Girus Angularis tempat pola kata-kata dibayangkan lewat area Wernicke di

    fasikulus arkuatus → Area Broca gerakan motorik pembicaraan → Area

    motori primer (area 4) otot-otot lidah untuk ucapan → area motori 

    suplementer (area 6) agar ucapan atau gerakan lidah menjadi jelas.

      Proses bahasa visual :

    Diterima alat visual Pusat otak primer penglihatan: area 17 Pusat otakasosiasi penglihatan: area 18&19 (di sini terjadi pengenalan informasi)

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    44/51

    Girus angularis area Wernicke area Broca (gerakan pembicaraan) area

    motorik primer dan suplementer, sehingga pada akhirnya tulisan dapat

    dimengerti

      Bila terjadi gangguan hemisfer dominan → terjadi Afasia 

    -  Afasia Sensori (Afasia Wernicke)

    o  Ketidak mampuan untuk mengerti bahasa

    o  Tidak mengerti bahasa ucapan maupun tulisan

    o  Tidak dapat memberi nama benda

    o  Tidak bisa membaca dan menulis

    o   Neologisme (kata-kata baru tapi tidak dimengerti)

    o  Parafasia (kata-katanya hanya sebagian yang benar)

    - Afasia Motorik (Afasia Broca)

    o  Ketidakmampuan untuk mengeluarkan bahasa.

    o  Berbicara tidak lancer

    o  Kesulitan mengeluarkan kata-kata

    o  Tidak dapat mengulang kata-kata yang didengar

    o  Tidak dapat memberi nama benda walaupun mengenal benda itu

    4.  FUNGSI EMOSI

      Perasaan kompleks (menyenangkan atau tidak menyenangkan) pada

    organisme

     

    Melibatkan perubahan aktivitas organ tubuh terutama organ visceral  Berada di bawah kontrol sistem saraf otonom

      Mendorong munculnya respon atau perilaku tertentu

      Komponen emosi :

    -  Stimulus (Real atau khayalan)

    -  Afek atau perasaan

    -  Perubahan aktivitas otonom organ visceral

    -  Dorongan aktivitas atau perilaku tertentu

      Emosi dasar : rasa senang, marah, takut, kasih sayang

     

    Struktur Anatomi otak untuk emosi

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    45/51

    -  Bagian otak yang berkaitan dengan emosi adalah sistem limbik (batas

    antara diensefalon/ batang otak dengan cerebrum)

    -  Bangunan utama sistem limbik :

      Amigdala

    Amigdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi. Pada individu

    yang amygdala-nya diambil untuk alasan medis, individu tersebut

    menjadi kurang tertarik pada individu lain.Walaupun ia masih dapat

     berkomunikasi dan menjalani berbagai tes kognitif, namun

     pengenalannya pada kerabat, teman bahkan ibunya menjadi sangat

     buruk. Ekspresinya untuk berbagai kondisi menjadi pasif.

    Pengenalannya pada kadar emosi dari suatu kejadian menjadi sangat

    minim. Kondisi ini disebut sebagai affective blindnness. Pada

    kondisi emosional, amygdala memegang peranan yang sangat

    menentukan. Hal ini disebabkan karena amygdala memindai semua

    informasi yang masuk melalui panca indra dengan satu pertanyaan

    yang sangat sederhana (bahkan primitif) seperti, "Apakah ini

    merupakan hal yang saya benci?", "Saya takuti?" dan lainnya. Jika

     jawaban atas pertanyaan tersebut "ya", maka tahap selanjutnya

    amygdala mengirimkan sinyal ke semua bagian otak untuk siaga.

      Septum (dinding)

      Hipokampus

      Girus Singulatus

     

    Thalamus anterior dan hipotalamus

    Menurut papez (1958, yang dikenal sebagai sirkuit papez), bagian otak

    yang mengurus emosi adalah : hipokampus, Amigdala, corpus mamillare,

    nuclei anterior thalamus, Dan girus singulatus.

    5.  FUNGSI VISUOPATIAL

      Fungsi hemisfer kanan, berhubungan dengan fungsi : pengamatan, dan

     perlindungan diri dan lingkungan

      Gangguan Persepsi visual : Hemispatial Neglect (Pengabaian ruang),

    Anosognasia  Gangguan gerakan visual (integritas visuo-motor) : Gangguan konstruksi

    3.2  GERAK OTONOM

    Susunan Saraf Otonom

    Susunan saraf otonom adalah bagian susunan saraf yang mengurus persarafan

    struktur-struktur involuntary, seperti jantung, otot polos, dan kelenjar-kelenjar di dalam

    tubuh. Saraf ini tersebar di seluruh susunan saraf pusat dan tepi. Susunan saraf otonom dapat

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    46/51

    dibagi menjadi dua bagian, yaitu simpatis dan parasimpatis. Pada kedua bagian tersebut

    terdapat serabut-serabut aferen dan eferen.

    Aktivitas bagian simpatis pada susunan saraf otonom mempersiapkan tubuh untuk

    keadaan darurat. Aktivitas bagian parasimpatis susunan saraf otonom bertujuan untuk

    konservasi dan restorasi tenaga.

    Jalur saraf otonom terdiri dari rangkaian dua neuron. Setiap jalur saraf otonom yang

     berjalan dari SSP ke suatu organ adalah suatu rangkaian dua-neuron. Badan sel neuron

     pertama dalam rangkaian ini terletak di SSP. Aksonnya, serat praganglion, bersinaps dengan

     badan sel neuron kedua, yang terletak di dalam suatu ganglion (ganglion adalah kelompok

     badan sel neurondi luar SSP).

    Akson neuron kedua, serat pascaganglion, menyarafi organ efektor. Sistem saraf

    oronom memiliki dua subdivisi –  system saraf simpatis dan parasimpatis.

    Serat saraf simpatis berasal dari regio toraks dan lumbal medula spinalis. Sebagian

     besar serat praganglion sangat pendek, bersinap dengan badan sel neuron pascaganglion di

    dalam ganglia yang terletak di rantai ganglion simpatis (juga disebut trunkus simpatikus)

      Peningkatan daya pompa darah ketika tekanan darah turun terlalu rendah

      Penundaan pengosongan lambung sampai usus siap memproses makanan

      Memperkuat bernapas sebagai respons terhadap olahraga

      lnisiasi pengeluaran keringat pada pajanan ke lingkungan panas

      Peningkatan sekresi insulin, suatu hormon yang menyebabkan kelebihan

    nutrien setelah makan  Disimpan sisi medula spinalis. Serat pascaganglion yang panjang yang berasal

    dari rantai ganglion berakhir di organ efektor.

      Sebagian serat pascaganglion melewati rantai ganglion ranpa bersinaps. Serat

    ini berakhir di ganglion kolateral simpatis sekitar separuh perjalanan antara

    SSP dan organ yang disarafi, dengan serar pascaganglion menempuh jarak

    yang tersisa.

    Serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah kranial (otak) dan sakrum (medula

    spinalis bagian bawah) SSP. Serat-serat ini lebih panjang daripada serat praganglion simpatis

    karena mereka tidak berakhir sampai mereka mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau dekat organ efektor. Serat pascaganglion sangat pendek dan berakhir di sel-sel

    organ itu sendiri.

      Serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan asetilkolin: serat simpatis

    mengeluarkan norepinefrin.

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    47/51

     

      Serat praganglion simpatis neurotransmiter yang sama, dan parasimpatis

    mengeluarkanasetilkolin (ACh), tetapi ujungpascaganglion kedua sistem saraf ini

    mengeluarkan neurotransmitter yang berbeda neurotransmiter yang mempengaruhi

    organ efektor). Serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan asetilkolin. Karena

    itu, serat-serar ini, bersama dengan semua serat praganglion otonom, disebut serat

    kolinergik. Sebagian besar serat pascaganglion simpatis, sebaliknya, disebut serat

    adrenergik karena mengeluarkan noradrenalin, yang umum dikenal sebagai

    norepinefrin. Baik asetilkolin maupun norepinefrin juga berfungsi sebagai pembawa

     pesankimiawim di bagian lain tubuh. Serat otonom pascaganglion tidak berakhir di

    satu benjolan terminal seperti ,lnaptic hnob. Namun, cabang-cabang noreadrenalin

    (norepinefin) secara kimiawi sangat mirip dengan adrenalin (epinefrin), produk

    hormon primer yang dikeluarkan oleh kelenjar medula adrenal. Karena sebuah

     perusahaan farmasi AS memasarkan produk ini untuk digunakan sebagai obat di

     bawah nama dagang Adrenalin, maka masyarakat ilmiah di negara ini cenderung

    menggunakan nama alternatif "epinephrine" sebagai istilah generik untuk pembawa pesan kimiawi ini, dan karenanya "noradrenalin" dikenal sebafai"norepinephrine".

     Namun, di sebagian besar negara berbahasa Inggris lainnya, istilah pilihan adalah "

    adrenaline" dan " noradrenaline".

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    48/51

    Terminal serat otonom memiliki banyak pembengkakan/benjolan, varicosities, yang

    secara bersamaan mengeIuarkan neurotransmiter ke suatu daerah luas di organ yang disarafi

     bukan ke satu sel. Pelepasan neutrotransmiter yang difus ini, disertai kenyaraan bahwa setiap

     perubahan aktivitas listrik yang terjadi menyebar ke seluruh massa otot polos atau otot

     jantung melalui taut celah , menyebabkan aktivitas otonom biasanya mempengaruhi organkeseluruhan bukan sel-sel tertentu.

    Sistem saraf simpatis dan parasimpatis secara bersama menyarafi sebagian besar

    organ visera. Informasi aferen yang datang dari visera (organ internal) biasanya tidak

    mencapai tingkat kesadaran. Demikian juga, aktivitas visera misalnya sirkulasi, pencernaan,

     berkeringat, dan ukuran pupil diatur di luar kesadaran dan control volunter melalui keluaran

    eferen otonom. Sebagian besar organ visera disarafi baik oleh serat saraf simpatis maupun

     parasimpatis.

    Sistem saraf simpatis dan parasimpatis umumnya menimbulkan efek yang berlawanan

    di satu organ. Stimulasi simpatis meningkatkan kecepatan denyut jantung, sementara

    stimulasi parasimpatis menurunkannya; stimulasi simpatis memperlambat gerakan di dalam

    saluran cerna, sedangkan stimulasi parasimpatis meningkatkannya. Kedua sistem

    meningkatkan aktivitas sebagian organ dan mengurangi aktivitas organ yang lain.

    Biasanya kedua sistem aktif secara parsial; yaitu, dalam keadaan normal terdapat

    aktivitaspotensial aksi di kedua serat simpatis dan parasimparis yang menyarafi suatu organ.

    Aktivitas yang terus-menerus ini disebut aktivitas tonik atau tonus simpatis atau parasimpatis.

    Pada keadaan tertentu, aktivitas salah satu divisi mendominansi. Dominansi simpatis

     pada suatu organ tertentu terjadi ketika frekuensi impuls serat simpatis ke organ meningkat

    melebihi tingkat tonik, disertai oleh penurunan secara bersamaan frekuensi potensial aksi

    serat parasimpatis di bawah tingkat tonik ke organ yang sama. Kebalikannya terjadi ketika

     parasimpatis mendominansi. Keseimbangan antara aktivitas simpatis dan parasimpatis dapat

     bergeser secara terpisah untuk masing-masing organ untuk memenuhi kebutuhan spesifik

    (sebagai contoh, dilatasi pupil pada keadaan temaram yang dipicu oleh simpatis) atau

    aktivitas salah satu sisrem otonom meningkat melebihi yang lain untuk mengontrol fungsi-

    fungsi tubuh secara generaiisata. Peningkatan lepas muatan generalisata masif lebih sering

    terjadipada sistem simpatis. Manfaat lepas muatan simpatis masif tampak jelas jika kitamelihat situasi saat sistem ini biasanya mendominansi.

    3.3  GERAK SOMATIK

    Perambatan impuls melalui sel saraf

    Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur

    impuls yang terjadi yaitu:Impuls dendrit badan sel saraf neurit keluar melewati

    sinapsisPerambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagianluar dan bagian dalam sel saraf. Sel saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    49/51

    kutub positif, sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari organ

    reseptor menyebabkan pembalikan beda potensial (depolarisasi), sehingga terjadi perambatan

    gelombang sesuai beda potensial.Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh

    diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik.

    Pengembalian posisi kepada posisi awal memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai1/1000detik.Stimulus yang lemah (threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat merubah

     potensial listrik, tetapi sebaliknya jika stimulus kuat maka impuls akan dihantarkan sampai

    ujung akson dan diteruskan kepada sel saraf yang lainnya.

    Gerak somatic ( gerak sadar)

    a. 

    korteks motorik primer

     tempat control volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka

     

    ada 2 hemisfer hemisfer kanan mangontrol tubuh bagian kiri, berlakusebaliknya

     dibawahi oleh : daerah motorik suplementer, korteks pramotorik , korteks

     parietalis superior

     b. 

    mekanisme

     umum : aferen –  otak –  eferen

    c.  daerah motorik suplementer

     di permukaan medial masing masing hemisfer di anterior dari korteks motorik

     primer

     

    melakukan persiapan dalam pemrograman ex : membuka dan menutup tangan

    d.  korteks pramotorik

     di permukaan lateral masing masing hemisfer di depan korteks motorik primer

      penting untukmengarahkan tubuh dan lengan ke sasaran tertentu

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    50/51

     

    3.4  GERAK REFLEKS

    Gerak refleks adalah setiap respon yang terjadi tanpa pemikiran yang panjang.

    Pemikiran panjang yang dimaksud adalah otak tidak ikut dalam memutuskan respon yang

    terjadi, sehingga gerak ini terjadi lebih cepat dibanding gerak biasa. Ada dua jenis gerak

    refleks, (1) reflek sederhana atau refleks dasar, yakni reflek yang bisa dilakukan tanpa

    dipelajari. Contohnya ketika ada seseorang yang ingin memukul kita, tubuh kita akan

    menghindar dari pukulan tersebut, (2) reflek yang terkondisi, yakni refleks yang terjadi

    adalah manifestasi dari hasil belajar. Seorang yang sering berlatih menggunakan alat musik,

    alat musik petik misalnya, maka sensor di jari tangan mereka akan berkembang lebih banyak.

    Sehingga mereka bisa mendapatkan nada yang diinginkan dengan cepat.

    Komponen yang terlibat dalam gerak reflek adalah:

    1. 

    Reseptor sensoris

    2.   Neuron afferen

    3.  Interneuron

    4.   Neuron efferen

    5. 

    Effektor

  • 8/17/2019 RESUME SKENARIO 2 BLOK 4 KEPALA DAN LEHER

    51/51

    Stimulus akan diterima oleh reseptor sensoris kemudian akan melalu neuron afferen

    menuju interneuron. Di interneuron inilah akan terjadi pengambilan keputusan respon apa

    yang akandiberikan. Sinyal respon akan di hantarkan melalui neuron aefferen dan di salurkan

    menuju efektor.

    Gerak reflek mempunyai jalur respon yang lebih pendek. Jalur ini disebut lengkung

    refleks. Lengkung reflek ini dibagi menjadi dua berdasarkan tempat interneuron. Reflek otak

     jika interneuron berada di otak. Contohnya adalah berkedip. Dan yang kedua ada reflek

    spinal. Jika interneuron berada di medula spinalis.

    Ketika sinyal sampai menuju di interneuron. Yang terjadi adalah interneuron

    mengirim stimulus untuk eksibitor, mengirim stimulus untuk inhibitor dan mengirimkan

    stimulus ke otak. Itulah mengapa meski gerak reflek terjadi sangat cepat, kita tetap bisa

    merasakan sakit.

    Sherwood, Lauralee. Human Physiology: from Cells to Systems. Cengage Learning. 2015.

    Jalur gerak reflek :

    impuls  neuron aferen  neuron sensoris masuk pada medulla spinalis posterior   neuron

    konektor   radiks anterior  neuron eferen keluar dari anterior  efektor