resume kepemimpinan

Upload: aqonia

Post on 08-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

resume teori sifat dan teori kelompok dalam kepemimpinan

TRANSCRIPT

Miftah Thoha dalam buku Kepemimpinan Dalam Manajemen (2012: 35) menjelaskan bahwa teori kelompok dalam kepemimpinan memiliki dasar perkembangan yang berakar pada psikologi sosial. Teori ini beranggapan bahwa agar suatu kelompok dapat mencapai tujuannya,maka harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Karena pada dasarnya kepemimpinan ditekankan pada adanya suatu proses pertukaran antara pemimpin dan bawahannya dengan melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.. Greene (Miftah Thoha, 2012:35) mengatakan bahwa ketika para bawahan tidak melaksanakan pekerjaan secara baik maka pemimpin cenderung menekankan pada struktur pengambil inisiatif (perilaku tugas). Tetapi ketika para bawahan dapat melaksanakan pekerjaan secara baik maka pemimpin menaikkan penekanannya pada pemberian perhatian (perilaku tata hubungan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa para bawahan dapat mempengaruhi para pemimpinnya seperti para pemimpin yang dapat mempengaruhi para bawahannya. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan TheGreatma Theory. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian. Teori sifat kepemimpinan juga berpendapat bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan diciptakan artinya seseorang telah membawa bakat kepemimpinan sejak dilahirkan bukan dididik atau dilatih. Pemimpin yang dilahirkan tanpa pendidikan dan latihan sudah dapat menjadi pemimpin yang efektif. Pelatihan kepemimpinan hanya bermanfaat bagi mereka yang memang telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan (Sulaiman, 2011).a) Teori Sifat/Karakter Teori sifat kepemimpinan disebut juga Traits Theory. Teori Sifat/Karakter yaitu teori yang mencari karakter kepribadian, sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin. Seperti dikatakan para pendukung teori sifat bahwa munculnya teori ini diperkuat oleh adanya asumsi-asumsi dasar sebagai berikut: Setiap inidividu memiliki watak atau sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat individu tersebut dapat mempengaruhi image (citra) orang lain atau individu tersebut. Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai, cirri yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Asumsi dasar munculnya teori-teori sifat tersebut menunjukkan bahwa sifat manusia mempunyai andil yang besar di dalam keberhasilan kepemimpinan sesorang. Dengan sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin, maka akan menimbulkan kesan tertentu yang dipersepsi oleh bawahan. Sifat-sifat yang baik akan mempengaruhi kesan pada diri bawahan bahwa pemimpinnya mempunyai sifat yang baik atau menarik, dan sebaliknya sifat-sifat yang buruk akan menimbulkan kesan tidak baik atau tidak menarik. Citra yang muncul selain membentuk persepsi bawahan tentang pemimpinnya, juga akan mempengaruhi respon bawahan terhadap sikap, tindakan dan keputusan pemimpin. Apabila citra tersebut positif kemungkinan besar respon bawahan juga positif, sedangkan citra ancer e akan menuntun bawahan cenderung merespon ancer juga. Hal ini kemudian akan mengantarkan pada pemahaman bahwa sifat-sifat positif tersebut dapat meneladani bawahan sehingga perilaku bawahan juga akan mencontoh dan mengikuti pemimpin, dengan demikian apa yang diperintahkan oleh pemimpin akan diikuti. Bawahan akan cenderung patuh pada pemimpin sehingga tugas-tugas dapat berjalan ancer, pencapaian tujuan terlaksana dengan baik. Adapun sifat kepemimpinan yang dimaksud meliputi dua hal yaitu mencakup:a. Sifat Fisik Sifat fisik adalah sifat yang melekat pada seorang individu, yang secara visual (kasat mata) mudah untuk diketahui orang lain, dapat menimbulkan kesan tertentu yang dapat mempengaruhi sikap dan penilaian bagi orang yang melihatnya, sehingga seseorang dapat mempersepsi dan memberikan penilaian atas diri seseorang.b. Sifat Psikologis Sifat psikologis merupakan situasi kejiwaan/batin seseorang yang dimunculkan dalam bentuk sikap, tingkah laku dan tindakan. Dengan demikian sifat prikologis ini hanya akan terbaca atau diketahui oleh seseorang melalui tingkah laku, sikap dan tindakan sehari-hari. Teori ini memiliki kelemahan-kelemahan dalam menjelaskan kepemimpinan antara lain: Tidak terdapat ciri yang universal yang memperkirakan kepemimpinan dalam semua situasi. Namun ciri-ciri tampak memperkirakan dalam situasi yang selektif. Ciri - ciri memperkirakan perilaku lebih dalam situasi yang lemah dari pada dalam situasi yang kuat. Situasi yang kuat adalah dimana terdapat norma-norma perilaku yang kuat, rangsangan yang kuat untuk jenis-jenis perilaku yang spesifikasi dan harapan yang jelas. Bukti tidak jelas dalam memisahkan penyebab dari akibat. Misalnya apakah kepercayaan diri menciptakan kepemimpinan? Akhirnya ciriciri dalam melakukan pekerjaan yang lebih baik dan memperkirakan penampilan kepemimpinan.1. Pendekatan Teori Sifat (traits approach) Teori sifat kepemimpinan (traits theories of leadership) membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi. (Robbins, 2008, p. 49). Pendekatan sifat ini merupakan pendekatan mengenai sifat-sifat apa yang hendaknya dimiliki oleh seorang pemimpin. Sifat-sifat yang dikehendaki ini diharapkan mampu membuat pengikutnya bekerja dengan baik sesuai dengan harapan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Seperti yang diungkapkan oleh Kartono (2006, p. 161), pendekatan sifat menyatakan sederetan sifat-sifat unggul, sehingga pemimpin mampu mempengaruhi para pengikutnya melakukan tugas-tugas tertentu, sesuai dengan prinsip pembagian tugas. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1998, p. 211), Leadership is assume that in one way or another, selected traits have a major impact on leadership outputs.Untuk memperoleh gambaran mengenai sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh pemimpin, Keith Davis (1972) membagi sifat-sifat kepemimpinan yang amat penting menjadi 4 (empat) (Thoha, 2007, p. 287-288), yaitu:1) Kecerdasan (Intelligence). Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin. Namun demikian, yang sangat menarik dari penelitan tersebut ialah pemimpin tidak bisa melampaui terlalu banyak dari keceradasan pengikutnya. 2) Kedewasaan dan Keluasaan hubungan sosial. Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Dia mempunyai keinginan menghargai dan dihargai. 3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi. Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan dari yang ekstrinsik. 4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan. Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya.