referat hernia skrotalis power point
TRANSCRIPT
1
REFERAT
HERNIA INGUINALISAdhitya Novitasari
03700292
2
PENDAHULUAN
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu
menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan
ikat tipis yang lemah pada dinding rongga.
Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu
kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan
ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang
keluar berupa bagian dari usus.
3
DEFINISI
Secara umum hernia merupakan protrusi
atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan.
4
ETIOLOGI• Lebih banyak pada pria ketimbang pada
wanita• Penyebabnya : adanya prosesus vaginalis
yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut (karena kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi dan miksi misalnya akibat hipertropi prostat) dan kelemahan otot dinding perut pada trigonum Hesselbach.
5
Pada hernia femoralis, umumnya pada wanita tua, kejadian pada perempuan kira-kira 4 kali laki-laki.
Faktor penyebabnya adalah kehamilan multipara, obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut, faktor predisposisi kelemahan struktur aponeurosis dan fascia tranversa pada orang tua karena degenerasi/atropi tekanan intra abdomen meningkat, pekerjaan mengangkat benda-benda berat, batuk kronik, gangguan BAB.
6
PATOFISIOLOGI• Tekanan intra abdominal meningkat tekanan
yang berlebihan pada abdominal menyebabkan kelemahan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuat terjadi kerusakan kecil karena aktivitas yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang terjadi penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah muncul kantung yang terdapat dalam perut (hernia).
• Jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan jaringan yang terjepit menjadi nekrosis (incarserata/strangulata)
7
KLASIFIKASI
Menurut letaknya
oHernia Inguinalis :
Indirek / lateralis
Direk / medialis
oHernia Femoralis
oHernia Umbilikalis
oIncisional
8
Menurut proses terjadinya◦Hernia bawaan atau kongenital ◦Hernia dapatan atau akuisita (acquisitus =
didapat)
Menurut sifatnya◦Hernia reponibel◦Hernia irreponibel◦Hernia strangulata atau inkarserata
9
PEMERIKSAAN FISIK InspeksiPalpasiPerkusiAuskultasiFinger testZiemmen testThumb test
10
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratoriumPemeriksaan Radiologis : USGCT-Scan
11
DIAGNOSATanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung
pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan akan muncul benjolan.
Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti) karet atau ovarium
Hernia reponibel, keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan yang muncul waktu berdiri, batuk, bersin, mengedan dan akan hilang setelah berbaring.
Nyeri yang disertai mual dan muntah baru timbul kalau terjadi inkarserata karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
12
DIAGNOSA BANDING
Hidrokel. Hidrokel mempunyai batas atas jelas, iluminensi positif dan tidak dapat dimasukkan kembali. Pada pemeriksaan traniluminasi dan diapanoskopi akan memberikan hasil positif.
Limfadenopati inguinal. Perhatikan ada infeksi pada kaki sesisi atau tidak.
Lipoma atau herniasi lemak properitoneal melalui cincin inguinal.
Testis ektopik, yaitu testis yang masih berada dikanalis inguinalis.
13
PENATALAKSANAAN Hampir semua hernia harus diterapi dengan
operasi, karena potensinya menimbulkan komplikasi inkarserata atau strangulata lebih besar.
Terapi konservatif dengan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara, seperti pemakaian sabuk/korset.
Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan hernia inkarserata yang tidak menunjukkan gejala sistemik.
14
Teknik Operasi Open Anterior Repair (teknik Bassini) Open Posterior Repair (iliopubic tract repair dan
teknik Nyhus) Tension-FreeRepair With Mesh (teknik
Lichtenstein dan Rutkow ) Laparoscopic
15
KOMPLIKASIKomplikasi operasi hernia dapat berupa
cedera vena femoralis, nervus ilioinguinalis, nervus ileofemoralis, duktus deferen atau buli-buli pada hernia medialis.
Komplikas dini setelah beberapa hari: hematoma, infeksi luka, bendungan vena femoalis, residif.
Komplikasi lama merupakan atrofi testis karena lesi arteri spermatika atau bendungan pleksus pampiniformis dan residif.
16
PROGNOSISTerapi bedah atau operatif adalah bersifat
harus. Karena obat-obatan maupun terapi lain tidak akan memberikan kesembuhan.
Reparasi pertama memberikan tingkat keberhasilan paling tinggi, sedang operasi pada kekambuhan memberikan angka residif sangat tinggi.
17
SEKIAN&
TERIMAKASIH