refer at

15
Oleh: Elfa Zunita, S. Ked Referat PENDEKATAN DIAGNOSIS IKTERIK RSUD CIANJUR STASE ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR Pembimbing: dr. H. A. Wahid Usman Sp. PD

Upload: imeldha-mayasari-purba

Post on 22-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

interna

TRANSCRIPT

Oleh:Elfa Zunita, S. Ked

Referat

PENDEKATAN DIAGNOSIS IKTERIK

RSUD CIANJUR

STASE ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR

Pembimbing:dr. H. A. Wahid Usman Sp. PD

Pendahuluan• Ikterus merupakan penampakan klinis yang di

akibatkan oleh gangguan pada metabolisme bilirubin, yang disebabkan oleh adanya gangguan pada organ-organ, sel, protein, atau enzim yang terlibat baik dalam pembentukan atau eksresi bilirubin.

• Terjadi pada sistem hepatobilier, hemolisis sel darah merah, atau organ lain yang menimbulkan penekanan pada sistem hepatobilier, dan penyakit kronik lain yang bisa menimbulkan bendungan hati / hipertensi portal.

Definisi• Ikterus (jaundice) dari Perancis ” jaune”

yang berarti kuning.• Ikterus adalah perubahan warna kulit,

sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah.

• kadar bilirubin antara 2-2,5 mg/dl (34-43 umol/L) atau sekitar 2 kali batas atas kisaran normal.

• Normal bilirubin direk : 0-0.3 mg/dL, dan total bilirubin: 0.3-1.0 mg/d.

Patofisiologi

Tahapan metabolisme

bilirubin

Terdahulu / lama

Fase Prahepatik

Fase Intrahepatik

Fase Posthepatik

Baru

Fase Pembentukan bilirubin

Fase Transpor plasma

Fase Liver uptake

Fase konjugasi

Fase ekskresibilier.Ikterus disebabkan oleh

gangguan pada salah satu dari 5 fase metabolisme

bilirubin

(hemolitik) yaitu ikterus yang disebabkan oleh hal-hal yang

dapat meningkatkan hemolisis (rusaknya sel darah merah).

Fase Prahepatik

Pembentukan bilirubin

70-80% pemecahan

SDM oleh RES

20-30% protein heme lain

(sumsum tulang dan hati)

Peningkatan hemolisis

SDM

hiperbilirubinemia

Suplai Bilirubin indirek

meningkat di darahTranspor

dalam plasma

terikat albumin

Tidak bisa membran

gromerolus

(-) pada urin

(bilirubinuria)

Ikterus Hemolitik

Bilirubin direk dan tranfer

nomal

tidak larut dalam air

urobilinogen meningkat shg peningkatan eks urin feses

Intrahepatik yaitu menyangkut peradangan

atau adanya kelainan pada hati yang mengganggu

proses pembuangan bilirubin

Fase intrahepatik

Liver uptake Pengambilan bilirubin

Melalui transport yang aktif dan berjalan cepat

Tidak pengambilan

albumin

Bilirubin bebas dalam sel hati Konjugasi

Asam glukoronik Bilirubin diglukuronida

Obat asam flavaspidat, novobiosin

Jika terjadi gangguan maka terjadi peningkatan bilirubin tak terkonjugasi (s. Gilberth,

Crigler Najjar I)

Fase Poshepatik

Pascahepatik yaitu menyangkut

penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh

batu empedu atau tumor

Ekskresi bilirubin

Bilirubin konjugasi

dikeluarkan ke kanalikulus

Usus (flora bakteri

mereduksi bilirubin )

sterkobilinogen

Tinja dan ke dalam empedu urobilinogen

urine

penurunan eksresi dalam

empedu

Hiperbilirubinemia

konjugasi

Pengaruhii urin dan

fesee

Diagnosis

• anamnesis dan pemeriksaan fisik• Tentukan ikterus, hiperbilirubinemia direk/indirek• ikterus ringan tanpa urin gelap (H. indirect akibat

hemolisis, S. Gilber atau S. Crigler Najjar)• icterus yang berat disertai warna urin gelap

menandakan penyakit hati atau bilier• ikterus berjalan sangat progresif perlu difikirkan

kolestasis lebih bersifat ke arah sumbatan ekstrahepatik (batu saluran empedu atau keganasan kaput pankreas).

• Kolestasis ekstrahepatik , adanya keluhan sakit bilier atau kandung empedu yang teraba

• sumbatan karena keganasan pankreas , timbul kuning yang tidak disertai gajala keluhan sakit perut

Tes fungsi Ikterus Pre

Hepatik

Ikterus Hepatik Ikterus posthepatik

Sklera mata kuning kekuningan oranye

(yellownish jaundice)

kuning kehijauan

(greenish jaundice)

BAK t.a.k air teh teh pekat

BAB t.a.k dempul +/-, dempul

gatal dan nyeri t.a.k +/- ya

Bilirubin total Normal / Peningkatan Peningkatan Peningkatan

Konjugasi bilirubin Peningkatan Normal Peningkatan

Bilirubin tak

terkonjugasi

Peningkatan Normal / Peningkatan Normal

Urobilinogen Peningkatan Normal / Peningkatan Penurunan / Negatif

Alkaline fosfatase

tingkat

Normal Peningkatan Peningkatan

Alanin transferase

tingkat transferase dan

Aspartat

Normal Peningkatan Peningkatan

Bilirubin terkonjugasi

dalam Urin

Tidak hadir Hadir hadir

PERBEDAAN

Pemeriksaan Penunjang

Darah rutinUrinBilirubinAminotransferase dan alkali

fosfataseTes serologi hepatitis virusBiopsi hatiPemeriksaan pencitraanEndoscopic Retrograd

Cholangiopancreatography (ERCP) dan PTC (PercutansTranshepatic Colangiography).

PengobatanPengobatan jaundice sangat tergantung

penyakit dasar penyebabnya. Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus ), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya.

Beberapa gejala yang cukup mengganggu misalnya gatal (pruritus) pada keadaan kolestasis intrahepatik, pengobatan penyebab dasarnya sudah mencukupi.

Jika penyebabnya adalah sumbatan bilier ekstra-hepatik biasanya membutuhkan tindakan pembedahan, ekstraksi batu empedu di duktus, atau insersistent, dan drainasevia kateter untuk striktura (sering keganasan) atau daerah penyempitan sebagian

Schwartz SI. Manifestations of Gastrointestinal Desease. Dalam : Principles of Surgery fifth edition, editor : Schwartz, Shires, Spencer. Singapore : McGraw-Hill, 2010. 1091-1099.

Lesmana. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (E R C P)diagnostik dan terapeutik pada Obstruksi Biller. Http://www.kalbe.co.id.

Anonim. Ikterus. Http://ilmukedokteran.net. Medline Plus. Bilirubin. Http://www.nlm.nih.go. Campbell FC. Jaundice. Http://www.qub.ac.uk Anonim. Jaundice. Http://www.wrongdiagnosis.com Medline Plus. Endoscopic Retrograde Cholangio

Pancreatography (ERCP).Http://www.nlm.nih.gov. Sulaiman A. Pendekatan Klinis pada Pasien Ikterus.

Dalam Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam Jilid III edisi IV. Jakarta : Pusat penerbitan Departemen IlmuPenyakit Dalam FKUI. 2008. 422-425.

Davey P. Ikterus. Dalam : At a Glace Medicine. Jakarta : Erlangga MedicalSeries, 2008

Daftar Pustaka