refer at

22
Referat Melasma Oleh : Hadi pramono Pembimbing: Dr. buih amartiwi, Sp.KK

Upload: wonder-kid58

Post on 06-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Page 1: Refer At

Referat

MelasmaOleh :

Hadi pramonoPembimbing:

Dr. buih amartiwi, Sp.KK

Page 2: Refer At

DefinisiMelasma merupakan kelainan hipermelanosis

yang sangat sering dijumpai, dengan distribusi simetris pada daerah yang sering terpapar sinar matahari dan biasanya dijumpai pada wanita usia reproduksi. Melasma muncul dalam bentuk makula berwarna cokelat terang sampai gelap dengan pinggir yang iregular, biasanya melibatkan daerah dahi, pelipis, pipi, hidung, di atas bibir, dagu, dan kadang-kadang leher. Meskipun melasma dapat mengenai semua orang, akan tetapi lebih sering pada wanita Asia dan Hispanik berkulit gelap

Page 3: Refer At
Page 4: Refer At

EpidemiologiMelasma dapat mengenai semua ras terutama

penduduk yang tinggal di daerah tropisMelasma terutama dijumpai pada wanita. Wanita

dengan tipe kulit yang lebih gelap Di Indonesia perbandingan kasus wanita dan

pria yaitu 24 :1. Terutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar matahari

Insidens terbanyak pada usia 30-44 tahunKelainan ini dapat mengenai wanita hamil, wanita

pemakai pil kontrasepsi, pemakai kosmetik, pemakai obat, dan lain lain

Page 5: Refer At

EtiologiSinar matahari: Paparan sinar matahari adalah faktor yang

sangat berpengaruh, dan ini berlaku untuk semua pasien yang mengalami perbaikan atau bertambah parah apabila terpapar sinar matahari. Eksaserbasi melasma hampir pasti dijumpai setelah terpapar sinar matahari yang berlebihan, mengingat kondisi melasma akan memudar selama musim dingin

Endokrin: Hormon yang dikenal dapat meningkatkan melanogenesis antara lain yakni Melanin Stimulating Hormone (MSH), ACTH, lipotropin, estrogen, dan progesteron

Obat: Pigmentasi yang ditimbulkan oleh obat mencapai 10-20% dari keseluruhan kasus hiperpigmentasi yang didapat. Patogenesis pigmentasi yang diinduksi oleh obat ini bermacam-macam, berdasarkan pada penyebab pengobatan dan melibatkan akumulasi melanin, diikuti dengan peradangan kutaneus yang non spesifik dan sering diperparah dengan paparan sinar matahari

Page 6: Refer At

etiologiGenetik: Ditemukan kasus riwayat keluarga

dengan insidens sekitar 20-70%Ras: Melasma banyak dijumpai pada

golongan hispanik dan golongan kulit berwarna gelap

Page 7: Refer At

Klasifikasi melasmaTerdapat beberapa jenis untuk melihat

melasma :Gambaran klinisPemeriksaan histopatologiPemeriksaan dengan sinar wood

Page 8: Refer At

Gambaran klinisBentuk sentro-fasial meliputi daerah dahi,

hidung, pipi bagian medial, bawah hidung, serta dagu (63%)

Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%)

Bentuk mandibular meliputi daerah mandibula (16%)

Page 9: Refer At

Gambaran histopatogiMelasma tipe epidermal, umumnya bewarna

coklat, melanin terutama terdapat pada lapisan basal dan suprabasal, kadang-kadang di seluruh stratum korneum dan stratum spinosum.

Melasma tipe dermal, berwarna coklat kebiruan terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian atas terdapat fokus-fokus infiltrat

Page 10: Refer At

Gambaran sinar woodTipe epidermal, melasma tampak lebih jelas dengan

sinar Wood dibandingkan dengan sinar biasa. Tipe dermal, dengan sinar Wood tak tampak warna

kontras dibandingkan dengan sinar biasa.Tipe campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas

sedang lainnya tidak jelas.Tipe sukar dinilai karena warna kulit yang gelap,

dengan sinar Wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat. Perbedaan tipe-tipe ini sangat berarti pada pemberian terapi, tipe dermal lebih sulit diobati dibanding tipe epidermal

Page 11: Refer At

PatogenesisPatogenesis melasma masih belum dapat dijelaskan

secara jelas. Banyak faktor yang menyangkut dalam patogenesis melasma ini yaitu:

Peningkatan produksi melanosom karena peranan hormon maupun sinar matahari. Peranan hormon kewanitaan dapat dilihat dari meningkat kejadian melasma pada kehamilan dan pada mereka yang mengonsumsi pil kontrasepsi oral, terapi pengganti estrogen dan terapi esrogen. Mekanisme induksi terjadinya melasma oleh estrogen dapat terkait dengan adanya respetor estrogen pada melanosit yang menstimulasi sel untuk memproduksi lebih banyak melanin

Page 12: Refer At

DiagnosisAnamnesa:Pasien wanita dengan kisaran umur 30-40 tahunPasien dengan riwayat kehamilan berulangPasien dengan penggunaan kontrasepsi oralPasien yang memiliki aktivitas yang sering

berpaparan dengan sinar matahari langsungLesi timbul bermingu minggu dan semakin terlihat

saat kontak dengan sinar matahariPasien dengan riwayat penggunaan kosmetikPasien wanita menopause yang sedang menjalani

terapi hormon

Page 13: Refer At

DiagnosisPemeriksaan fisik:Secara klinis, makula berwarna coklat muda

biasanya muncul di daerah dahi, dagu, hidung dan bibir atas pada wajah. Pasien dapat menampilkan distribusi malar, sentrofasial atau mandibular

Page 14: Refer At

Diagnosa bandingHiperpigmentasi post-inflamasi

(pigmentasinya sama tetapi biasanya di bagian wajah)

Drug-induced photosensitivity

Page 15: Refer At

Pemeriksaan penunjang-Pemeriksaan Laboratorium Tidak diindikasikan-Pemeriksaan histopatologis-Pemeriksaan dengan lampu wood

Page 16: Refer At

Tata laksanaPrinsip pengobatan melasma meliputi : Perlindungan yang adekuat terhadap sinar UV,

termasuk disini penggunaan rutin tabir surya berspektrum luas

Menghindari faktor pencetusPemutihan kulit dengan depigmentasi yang sesuai,

termasuk disini penggunaan Hidrokuinon tunggal atau dengan kombinasi yaitu dengan penambahan agen keratolitik, seperti tretinoin, asam salisilat, atau asam glikolat, asam kojik, asam azeleat, agen peeling kimiawi dan laser

Kerjasama yang baik antara penderita dengan dokter yang langsung menanganinya

Page 17: Refer At

pencegahan1. Meminimalisir paparan sinar UVPaparan sinar matahari merupakan salah satu faktor

penyebab dari hiperpigmentasi. Pasien sebaiknya menggunakan spektrum luas. High SPF sunscreens dan meminimalkan paparan sinar matahari sehari-harinya. Penderita diharuskan menghindari pakanan langsung sinar UV terutama antara pukul 09:00-15:00.2,17

2. Meminimalisir efek hormonalBaik pil oral kontrasepsi dan HRT mempunyai peran dalam

perkembangan melasma. Sebagai tambahannya, riwayat medikasi diperlukan untuk mengidentifikasi substansi-substansi yang memiliki hormone-like activity seperti suplemen-suplemen anti penuaan dan krim yang digunakan untuk mengurangi gejala dari menopause

Page 18: Refer At

Pengobatan topikal HidrokuinonHidrokuinon dipakai dengan konsentrasi 2-5% untuk terapi melasma. Krim tersebut

dipakai pada malam hari disertai dengan pemakaian tabir surya. Umumnya tampak ada perbaikan dalam 6-8 minggu dan dilanjutkan hingga 6 bulan. Hidrokuinon menghambat konversi dari dopa terhadap melanin dengan menghambat tirosinase. Efek sampingnya adalah dermatitis kontak iritan atau alergik. Setelah penghentian penggunaan, sering terjadi kekambuhan.2,19

b. Asam RetinoatAsam retinoat 0.1% terutama digunakan sebagai terapi tambahan atau terapi

kombinasi. Krim tersebut juga dipakai pada malam hari, karena pada siang hari bisa terjadi foto degradasi. Kini asam retinoat dipakai sebagai monoterapi dan didapatkan perbaikan klinis secara bermakna, meskipun berlangsung agak lambat. Efek samping berupa eritema, deskuamasi, dan fotosensitasi.2,17

c. Asam AzeleatAsam Azeleat merupakan obat yang aman dipakai. Pengobatan dengan asam azeleat

20% selama 6 bulan memberikan hasil yang baik. Efek sampingnya rasa panas, gatal dan eritema ringan.2,19

d. Asam KojikAsam Kojik diproduksi oleh jamur Aspergillus oryzae dan berperan sebagai inhibitor

tirosinase.19

e. Asam GlikolikAsam Glikolik berperan untuk menurunkan pigmen dengan banyak mekanisme

termasuk thinning stratum korneum, meningkatkan epidermolisis, meningkatkan sintesis kolagen di lapisan basal dari epidermis dan meningkatkan sintesis kolagen di dermis. Iritasi ringan merupakan efek umum dari pemakaian obat ini

Page 19: Refer At

Pengobatan Sistemika. Asam askorbat/Vitamin CVitamin C mempunyai efek merubah melanin

bentuk oksidasi menjadi melanin bentuk reduksi yang bewarna lebih cerah dan mencegah pembentukan melanin dengan merubah DOPA kinon menjadi DOPA.2

b. GlutationGlutation bentuk reduksi adalah senyawa

sufhidril yang berpotensi menghambat pebentukan melanin dengan jalan bergabung dengan cuprum dari tirosinase

Page 20: Refer At

Tindakan khususa. Pengelupasan kimiawiPengelupasan kimiawi dapat membantu

pengobatan kelainan hiperpigmentasi. Pengelupasan kimiawi dilakukan dengan mengoleskan asam glikolat 50-70% selama 4-6 menit dilakukan setiap 6 minggu selama 6 kali. Sebeum dilakukan pengelupasan kimiawi diberikan krim asam glikolat 10% selama 14 hari.2,19

b. Bedah LaserBedah Laser dengan menggunakan laser Q-

Switched Ruby dan Laser Argon, kekambuhan dapat juga terjadi

Page 21: Refer At

Prognosis Biasanya melasma akan menetap selama

beberapa tahun. Kemudian melasma yang berkaitan dengan kehamilan akan menetap selama beberapa bulan setelah melahirkan dan melasma yangberkaitan dengan pengobatan hormonal akan menetap dalam periode yang panjang setelah berhenti mengonsumsi kontrasepsi oral

Page 22: Refer At

Terima Kasih