refer at

Upload: rizamunawar

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

Pneumotoraks spontan merupakan kegawatan paru yang sering dijumpai. Di Amerika Serikat penanganan untuk kasus pneumotoraks menghabiskan biaya hingga 130 juta dolar Amerika setahunnya. Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya rongga udara dalam pleura. Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada. Udara yang masuk mungkin berasal dari defek di pleura viseral atau dari dinding dada. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan atau traumatik. Pneumotoraks spontan dibagi menjadi primer dan sekunder, primer jika penyebabknya tidak diketahui, sedangkan sekunder jika terdapat latar belakang penyakit paru. Pneumotoraks traumatik dibagi menjadi pneumotoraks traumatik iatrogenik dan bukan iatrogenik.

Meskipun belum diketahui penyebab pasti tetapi terlihat kecenderungan meningkatnya kasus pneumotoraks spontan di berbagai Negara. Insiden pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya banyak tidak diketahui, pria lebih banyak dari wanita dengan perbandingan 5:1. Pneumotoraks spontan primer (PSP) sering dijumpai pada individu sehat, tanpa riwayat penyakit paru sebelumnya. Pneumotoraks spontan primer banyak dijumpai pada pria usia antara decade 3 dan 4. Peningkatan insidens itu mungkin berhubungan dengan bertambahnya jumlah perokok atau meningkatnya insidens penyakit yang menjadi penyakit penyerta pada pneumotoraks spontan sekunder, seperti PPOK, TB paru, penyakit interstitial paru, dan lainnya. Seaton dkk, melaporkan bahwa pasien tuberkulosis aktif mengalami komplikasi pneumotoraks sekitar 1,4% dan jika terdapat kavitas paru komplikasi pneumotoraks meningkat lebih dari 90%. Di Olmested Country, Minnesota, Amerika, Melton et al melakukan penelitian pada pasien terdiagnosis sebagai pneumotoraks atau pneumomediastinum, didapatkan 75 pasien karena trauma, 102 pasien karena iatrogenik dan sisanya 141 pasien karena pneumotoraks sekunder. Dari 141 pasien pneumotoraks spontan tersebut 77 pasien PSP dan 64 pasien pneumotoraks spontan sekunder (PSS). Mekanisme terjadinya pneumotoraks belum semuanya jelas. Meskipun prinsip penatalaksanaannya sama, pada kasus tertentu dan umumnya pneumotoraks spontan sekunder, evakuasi udara dari rongga pleura dan pengembangan paru kadang bermasalah dan memerlukan intervensi bedah.