presentation1 eritroderma fix

Upload: angga-n

Post on 15-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

angga

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KASUSERITRODERMA Oleh Rini Arie Yunitha Harahap (0718011033) Atika Damayanti (0618011006) Preseptor : dr. M. SyafeI Hamzah, Sp. KK

  • IDENTITASNama : Ny. RUmur: 72 tahunJenis kelamin: perempuanAlamat : Banjar manisPekerjaan : IRTAgama : islamSuku bangsa: LampungStatus: menikah

  • ANAMNESISKeluhan Utama : Timbul bercak- bercak kemerahan padahampir seluruh tubuh badan Keluhan Tambahan : menggigil, mual dan badan pegal

  • Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien perempuan berusia 72 tahun pada tanggal 15 Februari 2013 datang ke IDG RSUD Hi. Abdul Moeloek dengan keluhan bercak-bercak kemerahan pada kepala, leher, dada, perut, punggung, tangan, dan kaki sejak 1 bulan yang lalu. Mula-mula bercak kemerahan timbul pada bagian muka dan menyebar ke kepala, leher, dan seluruh badan. Pasien mengaku setelah bercak-bercak kemerahan menyebar keseluruh badan rambut pasien rontok. Pasien juga menggigil, mual dan pegal pada seluruh badan.

  • Pasien mengatakan tidak pernah menderita alergi terhadap makanan dan obat, dan tidak memiliki riwayat sesak nafas serta darah tinggi. Pasien pernah berobat di sebuah klinik 1 bulan SMRS dan diberi salep berwarna putih, kapsul berwarna merah orange, kapsul hijau, dan kapsul putih merah, setelah pengobatan tersebut pasien merasa tidak ada perubahan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan karena nafsu makan pasien berkurang.pasien,hingga akhirnya pasien dibawa ke RSAM.

  • STATUS GENERALISKeadaan Umum : Tampak Sakit SedangKesadaran : Compos MentisGCS : E4 V5 M6 (15)

    Vital SignTekanan darah : 120/70 mmHgNadi : 78 x/menitRR : 20 x/ menitSuhu : 37,7 CGizi : kurangThoraks :dalam batas normalAbdomen : dalam batas normalKGB : dalam batasnormal

  • STATUS DERMATOLOGISLokasi: generalisataEfloresensi: lesi eritema generalisata bentuk tidak teratur dan skuama psoariasiformis generalisata

    LABORATORIUMLab tanggal 15/2/2013Hemoglobin : 7,4gr/dlLeukosit :4600Hitung jenis: 0/0/0/84/11/5Malaria tidak ditemukanKimia darahUreum: 28Kreatinin: 0,6GDS: 237

  • RESUME

    Pasien perempuan berusia 63 tahun pada tanggal 15 Februari 2013 datang ke IGD dengan keluhan bercak-bercak kemerahan pada seluruh tubuh sejak 1 bulan SMRS, disertai menggigil, mual dan pegal badan badan. OS mengaku bercak mula-mula muncul dibagian wajah dan menyebar keseluruh tubuh, setelah itu rambut os mengalami kerontokan. Os berobat pada sebuah klinik 1bulan yang lalu, dan diberi salep berwarna putih, kapsul berwarna merah orange, kapsul hijau, dan kapsul putih merah, setelah pengobatan tersebut pasien merasa tidak ada perubahan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan karena nafsu makan pasien berkurang.pasien,hingga akhirnya pasien dibawa ke RSAM.Status generalis: KU:Tampak sakit sedang, TD:120/70, N:78x/m, RR:20x/mStatus dermatologis: Lokasi:generalisataEfloresensi: lesi eritema generalisata bentuk tidak teratur dan skuama psoariasiformis generalisata

  • DIAGNOSA BANDINGEritrodermaPsoariasisDermatitis seboroik

    DIAGNOSA KERJA

    Eritroderma

  • PENATALAKSANAAN

    UmumMenjaga higienDiet cukup proteinKhusus Sistemik:Paracetamol 3x500mgRanitidin Injeksi 2x1Asitretin dosis awal25-50mg/ hariInerson tubeCetirizin 10mg 1x1Transfusi darah PRCTopikal: emolient untuk melembabkan kulit

    PEMERIKSAAN ANJURANPemeriksaan laboratorium darah rutin Histopatologi

  • PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonamQuo ad funtionam: ad bonamQuo ad sanationam: ad bonamFOLLOW UP15 Februari 2013Os merasa seluruh badan pegal,mual, dan tidak nafsu makan.Keadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisKonjungtiva: anemisVital signTD: 100/60mmHgHR:78x/mRR: 20x/mT: 37,6C

  • 16 Februari 2013Os merasa seluruh badan pegal, dan tidak nafsu makan, demam (-)Keadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisKonjungtiva: anemisVital signTD: 110/60mmHgHR:80x/mRR: 20x/mT: 37,4C

  • 18 Februari 2013Os merasa lemas,demam (-), kulit tampak mengeringKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisKonjungtiva: anemisVital signTD: 100/60mmHgHR:84x/mRR: 20x/mT: 37,0C

  • DISKUSIApakah diagnosis pada kasus ini sudah benar?Dari anamnesis didapatkan bahwa perempuan 72 tahun mengeluh timbul bercak-bercak kemerahan pada seluruh tubuh yang disertai kerontokan pada rambut kepala, demam, mual. Bercak-bercak kemerahan pada kulit tersebut merupakan pelebaran dari pembuluh darah yang disebut sebagai eritema, yang menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah,akibatnya pasien merasa dingin dan menggigil. Kerontokan pada rambut terjadi karena gangguan mitosis, berdasarkan gejala pada pasien ini didiagnosis eritroderma karena perjalanan penyakitnya sesuai dengan perjalanan penyakit eritroderma yang disebabkan karena perluasan dari psoriasis.bercak yang disertai dengan skuama yang kasar dan berlapis,didapatkan pula pitting nail yang merupakan tanda khas dari psoariasis.

  • Diagnosis banding eritroderma pada kasus ini adalah psoariasis dan dermatitis seboroik. Ketika psoariasis menjadi eritroderma biasanya lesi yang khas untuk psoariasis tidak tampak lagi karena terdapat plak-plak psoariasis menyatu. Psoariasis ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema,berbatas tegas dengan skuama yang kasar,berlapis-lapisdan transparan disertai fenomena tetesan lilin. Auspitz,dan Kobner. Sedangkan pada eritroderma eritema tidak tampak batasnya.

  • Pada dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang kronis ditandai dengan plak eritema yang seringa terdapat pada daerah tubuh yang banyak mengandung kelenjar sebasea seperti kulit kepala, alis, lipatan nasolabial,belakang telinga, cuping hidung, ketiak, dada dan antara skapula.lain halnya pada eritroderma yang padat meluas hingga seluruh tubuh.

  • Apakah pada kasus ini penatalaksanaannya sudah tepat?Pada kasus ini, penatalaksanaan dilakukan dengan pemberian obat secara topikal maupun sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah emolient yang berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit. Pada teori telah dikemukakan bahwa pada pasien eritroderma kulit akan cendrung kering dan bersisik.kulit yang kering dan menjadi retak-retak berisiko untuk terjadi infeksi sekunder. Emollient merupakan bahan yang melembutkan dan melembabkan kulit.obat sistemik digunakan paracetamol tablet untuk mengurangi demam dan nyeri,cetirizin anti histamin,dan ranitidin mengurangi rasa mual serta asitretin dengan dosis awal 25mg/hari,juga diberikan inerson sebagai kortikosteroid. Pasien ini juga dianjurkan untuk diet cukup protein, karenapasien eritroderma terjadi penggunaan protein yang berlebih karena peningkatan pembentukan skuama.kehilangan banyak protein ini akan menyebabkan terjadinya hipoalbuminemia. Karena itu asupan gizi yang cukup protein sangat berguna dalam proses terapi pasien eritroderma.

  • Pengertian

    Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama.

  • Berdasarkan penyebabnya,penyakit ini dapat dibagikan dalam 2 kelompok :Eritroderma eksfoliativa primer Penyebabnya tidak diketahui. Termasuk dalam golongan ini eritroderma iksioformis konginetalis dan eritroderma eksfoliativa neonatorum(510 % ).Eritroderma eksfoliativa sekunderAkibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicillin dan derivatnya , sulfonamide , analgetik / antipiretik dan ttetrasiklin.Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh , dapat terjadi pada liken planus , psoriasis , pitiriasis rubra pilaris , pemflagus foliaseus , dermatitis seboroik dan dermatitis atopik.Penyakit sistemik seperti Limfoblastoma.Eritroderma Eksfoliativa Neonatorum ( Morbus Ritter)Penyakit ini jarang di jumpai. Dapat timbul pada minggu-minggu pertama sesudah lahir. Disamping eritema dan diskuamasi juga tampak vesikel dan bula,pustula dan erosi. ETIOLOGI

  • Bentuk- bentuk dari EritrodermaEritroderma deskuamativum

    Eritroderma Eksfoliativa Neonatorum

  • Lanjutan.merupakan eritema seluruh tubuh

    merupakan eritema di sebagian tubuh

  • Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh.

    Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit sel sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel sel yang baru terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak jaringan epidermis yang profus.

    Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan imunologik ( alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada mekanismee imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah awalnya berperan sebagai antigen yang tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya yang berupa hapten ini harus berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum / protein dari membran sel untuk membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung sebagai antigen lengkap.Patofisiologi

  • Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul secara akut dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh ,sedangkan skuama baru muncul saat penyembuhan. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering adalah psoriasis dan dermatitis seboroik pada bayi (Penyakit Leiner ).Eritroderma karena psoriasis Ditemukan eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi psoriasisdapat ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngidaripada sekitarnya dengan skuama yang lebih kebal. Dapat ditemukanpitting nail.Penyakit Leiner ( eritroderma deskuamativum )Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpakeluhan. Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuamakasar.Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan. Dapat ditemukan adanya penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal. Termasuk dalam golongan sindrom Sezary.Manifestasi Klinik

  • Pemeriksaan penunjang pada eritroderma adalah :Biopsi kulit, sangat diperlukan dan harus dilakukan dalam 2daerah yang terpisah.Hitung darah lengkap,profil kimia dan radiograf toraks dapat bermanfaat.Pemeriksaan darah tepi untuk sel Sezary mungkin diperlukan.Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan eusinofilia pada dermatitis exfoliativa oleh karena dermatitis atopik. Gambaran lainnya adalah sedimen yang meningkat, turunnya albumin serum dan globulin serum yang relatif meningkat, serta tanda disfungsi kegagalan jantung dan intestinal (tidak spesifik).PEMERIKASAAN PENUNJANG

  • Diet tinggi proteinSistemik- Golongan 1 : kortikosteroid (prednison 3-4 x 10mg). Penyembuhan beberapa hari sampai beberapa minggu.-Golongan 2 : kortikosteroid (prednison 4 x 10-15 mg). Bila terjadi akibat pengobatan dengan ter pada psoriasis,obat harus dihentikan. Penyembuhan terjadi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.-Penyakit Leiner : kortikosteroid (prednison 3 x 1-2 mg ).-Sindrom Sezary : kortikosteroid (prednison 30 mg ) dan sitostatik (klorambusil 2-6 mg ).Topikal : salep lanolin 10%Penatalaksaan medis

  • Komplikasi pada eritroderma eksfoliativa sekunder :- Abses - Limfadenopati- Furunkulosis- Hepatomegali- Konjungtivitis- Rinitis- Stomatitis - Kolitis- BronkitisKomplikasi

  • Pengobatan medis pada eritroderma yaitu :Hentikan semua obat yang mempunyai potensi menyebabkan terjadinya penyakit ini .Rawat pasien di ruangan yang hangat.Perhatikan kemungkinan terjadinya masalah medis sekunder (misalnya dehidrasi, gagal jantung, dan infeksi) Biopsi kulit untuk menegakkan diagnosis pasti.Berikan steroid sistemik jangka pendek(bila pada permulaan sudah dapat didiagnosis adanya psoriasis, maka mulailah mengganti dengan obat-obat anti-psoriasis.Mulailah pengobatan yang diperlukan untuk penyakit yang melatarbelakanginya. Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, dosis prednison 3 x 10 mg- 4 x 10 mg. Pengobatan

  • Eritroderma yang termasuk golongan I, yakni karena alergi obat secara sistemik, prognosisnya baik. Penyembuhan golongan ini ialah yang tercepatdibandingkan golongan yang lain. Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, penderita akan mengalami ketergantungan kortikosteroid. Sedangkan, pada Sindrom Sezary buruk,kematian disebabkan infeksi.Prognosis

  • Terima Kasih

    ***********