referat eritroderma

24
Referat Eritroderma BAB I PENDAHULUAN Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. 1 Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi kulit adalah eritroderma. Eritroderma bukan merupakan kasus yang sering ditemukan, namun insidensi eritroderma semakin meningkat didalam kehidupan sehari-hari dan masalah yang ditimbulkannya cukup parah. Diagnosis yang ditegakkan lebih awal, cepat dan akurat serta penatalaksanaan yang tepat sangat memengaruhi prognosis penderita. Salah satu kausa tersering eritroderma ialah psoriasis. Eritroderma yang kronis dapat menyebabkan gangguan hingga ke alat dalam. Penatalaksanaan terhadap eritroderma termasuk sulit terutama untuk beberapa kasus yang tidak diketahui penyebabnya. 1 Nama lain penyakit ini adalah dermatitis eksfoliativa, kata eksfoliasi berdasarkan adanya pengelupasan skuama yang terjadi, 0

Upload: ken-ssd

Post on 15-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Referat Eritroderma Creat by Me

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Eritroderma

Referat Eritroderma

BAB I

PENDAHULUAN

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup

manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan

kehidupan.1

Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi kulit adalah

eritroderma. Eritroderma bukan merupakan kasus yang sering ditemukan, namun insidensi

eritroderma semakin meningkat didalam kehidupan sehari-hari dan masalah yang

ditimbulkannya cukup parah. Diagnosis yang ditegakkan lebih awal, cepat dan akurat serta

penatalaksanaan yang tepat sangat memengaruhi prognosis penderita.

Salah satu kausa tersering eritroderma ialah psoriasis. Eritroderma yang kronis dapat

menyebabkan gangguan hingga ke alat dalam. Penatalaksanaan terhadap eritroderma termasuk

sulit terutama untuk beberapa kasus yang tidak diketahui penyebabnya.1

Nama lain penyakit ini adalah dermatitis eksfoliativa, kata eksfoliasi berdasarkan adanya

pengelupasan skuama yang terjadi, walaupun kadang-kadang tidak begitu terlihat, dan kata

dermatitis digunakan berdasarkan terdapatnya reaksi eksematus. Oleh sebab itu digunakan nama

dermatitis eksfoliativa berdasarkan gejala yang ada yaitu eritema dengan skuama meskipun

sebenarnya pengertiannya tidak begitu tepat.

0

Page 2: Referat Eritroderma

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Eritroderma berasal dari bahasa Yunani, yaitu erythro (red = merah) dan derma,

dermatos (skin = kulit), merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan eritema mengenai 90%

atau lebih pada permukaan kulit yang biasanya disertai skuama. Pada beberapa kasus, skuama

tidak selalu ditemukan, misalnya pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara

sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama. Pada eritroderma yang kronik, eritema tidak

begitu jelas karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Bila eritema mencangkup antara 50% -

90% maka sering dinamai pre-eritroderma.

Kelainan kulit yang ditandai dengan adanya gambaran kemerahan yang bersifat universal

atau yang mencakup 90% permukaan tubuh diakibatkan oleh pelebaran pembuluh darah pada

kulit atau yang sering disebut eritema. Keadaan tersebut berlangsung dalam beberapa hari

sampai beberapa minggu. 1

Dermatitis eksfoliativa dianggap sinonim dengan eritroderma meskiupun tidak begitu

tepat karena pada gambaran klinik dapat menghasilkan gambaran penyakit yang berbeda. Pada

banyak kasus eritroderma umumnya terdapat kelainan kulit yang ada sebelumnya misalnya

psoriasis atau dermatitis atopik.

Epidemiologi

Penyakit kulit yang sedang diderita memegang peranan lebih dari setengah kasus dari

eritroderma. Seperti yang telah disebutkan bahwa pasien dengan eritroderma bukan pasien yang

sering ditemukan namun disadari adanya peningkat jumlah pasien hari demi hari. Dengan

penyebab utama ialah psoriasis yang meluas oleh sebab itu insidensi meningkat seiring dengan

1

Page 3: Referat Eritroderma

insidensi psoriasis. Identifikasi psoriasis mendasari penyakit eritroderma lebih dari seperempat

kasus didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus adalah psoriasis berat.1,4

Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita, namun paling sering pada pria dengan

rasio 2 : 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 40 tahun, meskipun eritroderma dapat

terjadi pada semua usia. Anak-anak bisa menderita eritroderma lebih sering diakibatkan oleh

alergi terhadap obat. Alergi terhadap obat bisa karena pengobatan yang dilakukan sendiri

ataupun penggunaan obat secara tradisional.1, 2

Patofisiologi

Mekanisme terjadinya eritroderma belum diketahui dengan jelas. Dapat diketahui bahwa

akibat suatu agen dalam tubuh baik itu obat-obatan, perluasan penyakit kulit dan penyakit

sistemik menyebabkan tubuh bereaksi berupa pelebaran pembuluh darah kapiler yang

menyebabkan eritema yang universal. Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh darah yang

menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah. Akibatnya

pasien merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat terjadi gagal jantung. Juga

dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit. Penguapan cairan yang makin

meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu badan meningkat, kehilangan panas juga

meningkat. Pengaturan suhu terganggu. Kehilangan panas menyebabkan hipermetabolisme

kompensator dan peningkatan laju metabolisme basal. Kehilangan cairan oleh transpirasi

meningkat sebanding laju metabolisme basal.1

Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih sehari

sehingga menyebabkan kehilangan protein (hipoproteinemia) dengan berkurangnya albumin

dengan peningkatan relatif globulin terutama gammaglobulin merupakan kelainan yang khas.

Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler.1

Eritroderma akut dan kronis dapat mengganggu mitosis rambut dan kuku berupa

kerontokan rambut difus dan kehilangan kuku. Pada eritroderma yang telah berlangsung

berbulan-bulan, dapat terjadi perburukan keadaan umum yang progresif.1

Pathogenesis eritroderma mungkin berkaitan dengan pathogenesis penyakit yang

mendasarinya, dermatosis yang sudah ada sebelumnya berkembang menjadi eritroderma, atau

perkembangan eritroderma idiopatik de novo tidaklah sepenuhnya dimengerti. Penelitian terbaru

2

Page 4: Referat Eritroderma

dicurigai adanya hubungan imunopatogenesis infeksi disebabkan oleh kolonisasi Staphylococcus

aureus dan toksin yang dihasilkan.4

Etiologi

Dahulu eritroderma dibagi menjadi primer dan sekunder. Pendapat sekarang semua

eritroderma memiliki penyebab dasarnya, sehingga eritroderma selalu sekunder. Eritroderma

dapat disebabkan oleh 3 hal yang sudah diketahui hingga saat ini yaitu :

1. Eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik

Diperlukan anamnesis yang teliti untuk memastikan bahwa alergi obat yang

terjadi secara sistemik ialah proses masuknya obat kedalam tubuh dengan cara apapun

termasuk melalui mulut, hidung, suntikan/infus, rectum maupun vagina.

Keadaan ini banyak ditemukan pada anak hingga dewasa muda. Obat yang dapat

menyebabkan eritroderma adalah obat yang mengandung arsenik organik, emas, merkuri

(jarang), penisilin, barbiturate. Pada beberapa masyarakat, eritroderma mungkin lebih

tinggi karena pengobatan sendiri dan pengobatan secara tradisional. Waktu mulainya obat

ke dalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi, dapat segera sampai 2 minggu.

Gambaran klinisnya adalah eritema universal. Bila ada obat yang masuk lebih dari satu

yang masuk ke dalam tubuh, diduga sebagai penyebabnya ialah obat yang paling sering

menyebabkan alergi.1, 4

2. Eritroderma yang disebabkan oleh perluasan penyakit kulit.

Eritroderma yang disebabkan oleh penyakit kulit lain, merupakan penyebab

eritroderma yang paling banyak ditemukan dan tersering disebabkan oleh penyakit :

a) Psoriasis

Psoriasis dapat menjadi eritroderma disebabkan oleh 2 hal yaitu oleh

perkembangan penyakit psoriasis itu sendiri maupun akibat pengobatan psoriasis

yang terlalu kuat. Oleh sebab itu perlu dianamnesis dengan jelas riwayat penyakit

psoriasis dan pengobatan yang sudah dilakukan.1

b) Dermatitis seboroik

3

Page 5: Referat Eritroderma

Dermatitis seboroik yang dimaksud ialah dermatitis seboroik pada bayi

juga dapat menyebabkan eritroderma yang juga dikenal sebagai penyakit Leiner

atau eritroderma deskuamativum. Etiologinya belum diketahui pasti namun

diduga disebakan oleh dermatitis seboroika yang meluas. Usia penderita berkisar

4-20 minggu. Selain itu yang dapat menyebabkan eritroderma adalah ptiriasis

rubra pilaris, pemfigus foliaseus, dermatitis atopic dan liken planus.1,3,4

3. Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan

Berbagai penyakit atau kelainan alat dalam termasuk infeksi fokal hingga

keganasan dapat memberikan kelainan kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus

eritroderma yang tidak termasuk akibat alergi obat dan akibat perluasan penyakit kulit

lain harus dicari penyebabnya, yang berarti perlu pemeriksaan menyeluruh termasuk

pemeriksaan laboratorium dan foto toraks, untuk melihat adanya infeksi penyakit pada

alat dalam atau infeksi fokal dan mencari kemungkinan adanya keganasan. Adanya

leukositosis tanpa ditemukan penyebabnya, menunjukan adanya infeksi bacterial yang

tersembunyi (occult infection) yang perlu diobati.1

Termasuk didalamnya ialah sindrom sezary yaitu suatu limfoma yang belum

diketahui penyebabnya ada yang menduga bahwa ini berhubungan dengan stadium dini

mikosis fungoides. Diduga juga berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V dan

dimasukan ke dalam CTCL (Cutaneus T-Cell Lymphoma). Yand diserang ialah orang

dewasa, pria berkisar usia 64 tahun dan wanita berkisar 53 tahun. Sindrom ini ditandai

dengan eritema berwarna merah membara yang universal disertai skuama dan rasa sangat

gatal. Pada sepertiga atau setengah dari pasien didapati splenomegaly, limfadenopati

superfisial, alopesia, hiperpigmentasi, hyperkeratosis palmaris dan plantasis, serta kuku

yang distrofik.

Pada pemeriksaan laboratorium terdapat sel yang khas berupa sel limfosit atipik

yang disebut sel sezary. Dapat disebut sindrom sezary jika jumlah sel sezary yang beredar

1000/m3 atau lebih atau melebihi 10% sel yang beredar. Jika jumlah sel dibawah

1000/mm3 maka disebut sindrom pre-sezary.

Gambaran Klinis

4

Page 6: Referat Eritroderma

Gambaran klinis yang dimunculkan pada ertirodermal dapat berbeda-beda berdasarkan

etiologi yang mendasari terjadinya eritroderma. Namun secara garis besar memiliki gejala umum

berupa pasien sering mengeluh kedinginan. Kedinginan terjadi karena vasodilatasi pembuluh

darah kulit sehinggan kehilangan panas tubuh dan rusaknya pengendalian regulasi suhu tubuh

yang menghilang, sehingga sebagai kompensasi, sekujur tubuh pasien menggigil untuk dapat

menimbulkan panas metabolik.

Kelainan kulit yang tampak secara umumnya timbul bercak eritema yang dapat meluas ke

seluruh tubuh dalam waktu 12-48 jam. Deskuamasi yang difus dimulai dari daerah lipatan,

hingga menyeluruh. Bila kulit kepala sudah terkena, dapat terjadi alopesia, perubahan kuku, dan

kuku dapat terlepas. Dapat terjadi limfadenopati dan hepatomegali. Skuama timbul setelah 2-6

hari, sering mulai di daerah lipatan. Skuamanya besar pada keadaan akut, dan kecil pada keadaan

kronis. Warnanya bervariasi dari putih sampai kuning. Kulit merah terang, panas, kering dan

kalau diraba tebal.

Pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat kelainan kulit dapat juga mengenai

membrane mukosa. Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya

eritema universal terutama pada saat akut, setelah mencapai fase penyembuhan barulah timbul

skuama.1, 3

Gambar 1. Eritroderma Akibat Obat

5

Page 7: Referat Eritroderma

Eritroderma yang terjadi akibat perluasan penyakit kulit lainnya diantaranya psoriasis

maka tanda khasnya akan menghilang. Akan menimbulkan gejala awalnya didapati eritema yang

tidak merata. Pada tempat predileksi terjadinya psoriasis ditemukan kelainan kulit lebih

eritematosa dan agak meninggi dai pada sekitarnya dan skuama ditempat itu lebih tebal.1, 3

Gambar 2. Eritroderma psoriasis

Eritroderma yang disebabkan dermatitis seboroik pada bayi (penyakit Leiner)

memberikan gejala klinisyang keadaan umumnya baik tanpa keluhan dan gambaran kelainan

kulit berupa eritema dapat pada seluruh tubuh disertai skuama yang kasar.1, 3

6

Page 8: Referat Eritroderma

Gambar 3.Eritroderma akibat Dermatitis seboroik

Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan seperti yang sudah dijelaskan

pada etiologi termasuk dalam golongan ini adalah sindrom Sezary.

Sindrom ini ditandai dengan eritema berwarna merah membara yang universal disertai

skuama dan rasa sangat gatal. Selain itu terdapat infiltrat pada kulit dan edema. Pada sepertiga

hingga setengah pada pasien didapati splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia,

hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et plantaris, serta kuku yang distrofik.1

7

Page 9: Referat Eritroderma

Gambar 4. Sindrom Sezary

Gambar 5. Mikosis Fungoides

Diagnosis

Diagnosis eritroderma ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, dan

pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi dapat membantu menentukan penyakit

yang mendasarinya. Diagnosis yang akurat dari penyakit ini merupakan suatu proses yang

sistematis di mana dibutuhkan pengamatan yang seksama, evaluasi serta pengetahuan tentang

terminology, dermatologi, morfologi serta diagnosis banding. Pengobatannya disesuaikan

dengan diagnosis penyakit yang mendasarinya, dengan tetap memperhatikan keadaan umum

seperti keseimbangan cairan dan elektrolit tubuhm memperbaiki hipoalbumin dan anemia, serta

pengendalian infeksi sekunder.

Diagnosis ditegakkan ditegakan berdasarkan adanya eritema yang universal dapat disertai

dan tidak oleh skuama halus, karena harus melihat dari tanda dan gejala yang sudah ada

sebelumnya misalnya, warna hitam-kemerahan dan perubahan kuku pada psoriasis;

hiperkeratotik skala besar kulit kepala, biasanya tanpa rambut rontok di psoriasis dan dengan

rambut rontok di CTCL. likenifikasi, erosi dan ekskoriasi di dermatitis atopik dan eksema;

menyebar, relatif hiperkeratosis tanpa skuama, dan hiperkeratotik skala besar kulit kepala,

biasanya tanpa rambut rontok di psoriasis dan dengan rambut rontok di CTCL dan pitiriasis

rubra, ektropion mungkin terjadi. Dengan beberapa biopsi biasanya dapat menegakkan diagnosis.

8

Page 10: Referat Eritroderma

Diagnosis Banding

Ada beberapa diagnosis banding pada eritroderma:

1. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronis yang terjadi di lapisan epidermis

dan dermis, sering berhubungan dengan riwayat atopik pada keluarga asma bronkial,

rhinitis alergi, konjungtivitis. Atopik terjadi di antara 15-25% populasi, berkembang dari

satu menjadi banyak kelainan dan memproduksi sirkulasi antibodi IgE yang tinggi, lebih

banyak karena alergi inhalasi.5 Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang mungkin

terjadi pada usia berapapun, tetapi biasanya timbul sebelum usia 5 tahun. Biasanya ada

tiga tahap: balita, anak-anak, dan dewasa.

Dermatitis atopik merupakan salah satu penyebab eritroderma pada orang dewasa

di mana didapatkan gambaran klinisnya terdapat lesi pra-existing, pruritus yang parah,

likenifikasi dan prurigo nodularis, sendangkan pada gambaran histologi terdapat

akantosis ringan, spongiosis variabel, derma eosinofil dan parakeratosis.3

Gambar 6. Dermatitis atopik

2. Psoriasis

Eritroderma psoriasis dapat disebabkan oleh karena pengobatan topikal yang

terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Ketika psoriasis menjadi

eritroderma biasanya lesi yang khas untuk psoriasi tidak tampak lagi karena dapat

menghilang, plak-plak psoriasis menyatu, eritema dan skuama tebal universal.1,2 Psoriasis

mungkin menjadi eritroderma dalam proses yang berlangsung lambat dan tidak dapat

9

Page 11: Referat Eritroderma

dihambat atau sangat cepat. Faktor genetic berperan. Bila orangtuanya tidak menderita

psoriasi, resiko mendapat psoriasi 12%, sedangkan jika salah seorang orang tuanya

menderita psoriasis, resikonya mencapai 34-39%.1

Psoriasis ditandai dengan adanya bercak-bercak, eritema berbatas tegas dengan

skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz,

dan Koebner.1

Gambar 7. Psoriasis

3. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang kronis ditandai dengan plak

eritema yang sering terdapat pada daerah tubuh yang banyak mengandung kelenjar

sebasea seperti kulit kepala, alis, lipatan nasolabial, belakang telinga, cuping hidung,

ketiak, dada, antara skapula. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua umur, dan

meningkat pada usia 40 tahun.5 Biasanya lebih berat apabila terjadi pada laki-laki

dariapda wanita dan lebih sering pada orang-orang yang banyak memakan lemak dan

minum alkohol.1

Biasanya kulit penderita tampak berminyak, dengan kuman pityrosporum ovale

yang hidup komensal di kulit berkembang lebih subur. Pada kepala tampak eritema dan

skuama halus sampai kasar (ketombe). Kulit tampak berminyak dan menghasilkan

skuama putih yang berminyak pula. Penderita akan mengeluh rasa gatal yang hebat.1

Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat

seperti pada psoriasi. Hal ini dapat menerangkan mengapa terapi dengan sitostisk dapat

memperbaikinya. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya

10

Page 12: Referat Eritroderma

dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stress emosional, infeksi,

atau defisiensi imun.

Gambar 8. Dermatitis seboroik

Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium digunakan karena penyakit eritroderma pada dasarnya dapat

disebabkan oleh penyakit sistemik dan dapat mengakibatkan komplikasi sistemik. Pada

eritroderma terjadilah eritema yang berarti pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan

peningkatan penguapan yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Kehilangan skuama yang dapat

mencapai 9 gram/m2 pada permukaan kulit mengakibatkan kehilangan protein. Sehingga pada

pemeriksaan darah didapatkan albumin serum yang rendah dan peningkatan relative

gammaglobulin, ketidakseimbangan elektrolit, protein fase akut meningkat dan leukositosis.1,4

2. Histopatologi

Pemeriksaan histopatologi pada kebanyakan pasien dengan eritroderma dapat membantu

mengidentifikasi penyebab eritroderma sampai dengan 50% kasus, biopsi kulit dapat

menunjukkan gambaran yang bervariasi, tergantung berat dan durasi proses inflamasi. Pada

tahap akut, spongiosis dan parakeratosis menonjol, sehingga terjadi edema. Pada stadium kronis,

akantosis dan perpanjangan rete ridge lebih dominan.

Eritroderma akibat limfoma, yang infiltrasi bisa menjadi semakin pleomorfik, dan

mungkin akhirnya memperoleh fitur diagnostik spesifik, seperti bandlike limfoid infiltrate di

dermis-epidermis, dengan sel cerebriform mononuclear atipikal dan Pautrier’s microabscesses.

11

Page 13: Referat Eritroderma

Pada pasien dengan Sindrom Sezary ditemukan limfosit atipik yang disebut sel Sezary. Biopsi

pada kulit juga memberi kelainan yang agak khas, yakni terdapat infiltrat pada dermis bagian

atas dan terdapatnya sel Sezary. Disebut sindrom Sezary, jika jumlah sel Sezary yang beredar

1000/mm3 atau lebih atau melebihi 10% sel-sel yang beredar. Bila jumlah sel tersebut di bawah

1000/mm3 dinamai sindrom pre-Sezary.1

Pemeriksaan immunofenotipe infiltrate limfoid juga mungkin sulit menyelesaikan

permasalahan karena pemeriksaan ini umumnya memperlihatkan gambaran sel T matang pada

eritroderma jinak maupun ganas. Pada psoriasis papilomatosis dan gambaran clubbing lapisan

papiler dapat terlihat, dan pada pemfigus foliaseus, akantosis superfisial juga ditemukan. Pada

eritroderma ikhtisioform dan ptiriasis rubra pilaris, biopsi diulang dari tempat-tempat yang

dipilih dengan cermat dapat memperlihatkan gambaran khasnya.

Penatalaksanaan

Pada eritroderma yang diakibatkan oleh alergi obat atau golongan I, obat tersangka

sebagai kausanya segera dihentikan. Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid.

Pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, dodsis prednisone 4 x 10 mg.

penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

Pada golongan akibat perluasan penyakit kulit atau golongan II juga diberikan

kortikosteroid. Dosis mula prednisone 4 x 10 mg sampai 15 mg sehari. Jika setelah beberapa hari

tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan. Setelah tampak perbaikan, dosis diturunkan

perlahan-lahan. Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan dengan ter pada psoriasis, makan obat

tersebut harus dihentikan. Eritroderma karena psoriasis dapat pula diobati dengan etretinat salah

satunya adalah asetretin. Lama penyembuhan golongan II ini bervariasi beberapa minggu hingga

beberapa bulan, jadi tidak secepat seperti golongan I.

Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (long term), yakni jika melebihi 1

bulan lebih baik digunakan metilprednisolon darpiada prednison dengan dosis ekuivalen karena

efeknya lebih sedikit.

Pengobatan penyakit Leiner dengan kortikosteroid memberi hasil yang baik. Dosis

prednisone 3 x 1-2 mg sehari. Pada sindrom Sezary pengobatan terdiri atas kortikosteroid

(prednisone 30 mg sehari) atau metilprednisolon ekuivalen dengan sitostatik, biasanya digunakan

klorambusil dengan dosis 2-6 mg sehari.

12

Page 14: Referat Eritroderma

Pada eritroderma kronis diberikan pula diet tinggi protein, karena terlepasnya skuama

mengakibatkan kehilangan protein. Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk mengurangi

radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema misalnya dengan salep lanolin 10% atau krim urea 10%.1

Komplikasi

Komplikasi pada eritroderma bisa berupa komplikasi yang ringan hingga berat.

Komplikasi dapat terjadi pada banyak sistem organ selain epidermis dan dermis. Limpadenopati

terjadi pada 60% dari sebagian besar kasus, Hepatomegali ditemukan pada 20% kasus,

spenomegali ditemukan pada 3% kasus dan semua berkaitan dengan eritroderma yang

disebabkan oleh perluasan penyakit sistemik terutama oleh limfoma pada sindrom sezary.

Komplikasi terjadi belum diketahui secara pasti mekanismenya dan dapat terjadi pada stadium

awal dan pada hampir 20% stadium akhir.1,4

Rusaknya barier kulit pada eritroderma menyebabkan peningkatan extrarenal water lost

karena penguapan air berlebihan melalui barrier kulit yang rusak. Peningkatan extrarenal water

lost ini menyebabkan kehilangan panas tubuh yang menyebabkan hipotermia dan kehilangan

cairan yang menyebabkan dehidrasi.1,2,4 Respon tubuh terhadap dehidrasi dengan meningkatkan

cardiac output, yang bila terus berlanjut akan menyebabkan gagal jantung, dengan manifestasi

klinis seperti takikardia, sesak, dan edema.Oleh karena itu evaluasi terhadap balans cairan

sangatlah penting pada pasien eritroderma.1,4

Pasien dengan eritroderma yang luas dapat ditemukan tanda-tanda dari ketidakseimbangan

elektrolit, edema, hipoalbuminemia, dan hilangnya masa otot. Pada eritroderma kronik dapat

mengakibatkan alopesia, palmoplantar keratoderma, kelainan pada kuku ektropion, hingga

perburukan keadaan umum yang progresif.1,2

Komplikasi yang harus lebih diperhatikann ialah komplikasi sistemik akibat eritroderma

seperti hipotermia, edema perifer, dan kehilangan cairan dan albumin, dengan takikardia dan

kelainan jantung harus mendapatkan perawatan yang serius.

Prognosis

Prognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang mendasarinya. Kasus karena

penyebab obat dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan dan diberi terapi yang sesuai.

Penyembuhan golongan ini ialah yang tercepat dibandingkan dengan golongan yang lain.1

13

Page 15: Referat Eritroderma

Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan kortikosteroid

hanya mengurangi gejalanya, pasien akan mengalami ketergantungan kortikosteroid

(corticosteroid dependence).1

Eritroderma disebabkan oleh dermatosa dapat diatasi dengan pengobatan, tetapi mungkin

akan timbul kekambuhan. Kasus idiopatik adalah kasus yang tidak terduga, dapat bertahan dalam

waktu yang lama, seringkali disertai dengan kondisi yang lemah.5

Sindrom Sezary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan meninggal setelah 5

tahun, sedangkan pasien wanita setelah 10 tahun. Kematian disebabkan oleh infeksi atau

penyakit berkembang menjadi mikosis fungoides.1

14

Page 16: Referat Eritroderma

BAB III

KESIMPULAN

Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan eritema di seluruh atau hampir

seluruh tubuh dan biasanya disertai skuama. Kelainan ini lebih banyak didapatkan pada pria,

terutama pada usia rata-rata 40-60 tahun. Penyebab tersering eritroderma adalah akibat perluasan

penyakit kulit sebelumnya, reaksi obat, alergi obat dan akibat penyakit sistemik termasuk

keganasan.

Gambaran klinik eritroderma berupa eritema dan skuama yang bersifat universal.

Penatalaksanaan eritroderma yaitu pemberian kortikosteroid dan pengobatan topikal dengan

pemberian emolien serta pemberian cairan dan perawatan di ruangan yang hangat.

Prognosis eritroderma yang disebabkan obat-obatan relative lebih lama, sedangkan

eritroderma yang disebabkan oleh penyakit idiopatik, dermatitis dapat berlangsung berbulan-

bulan bahkan bertahun-tahun dan cenderung untuk kambuh.

15

Page 17: Referat Eritroderma

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, 2007.

2. Umar, H Sanusi. Erythroderma (generalized exfoliative dermatitis), diunduh dari:

www.emedicine.com, pada 28 Januari 2012.

3. Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC, 2004.

4. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th eds. New York: McGraw-Hill, 2001.

5. Bandyopadhyay debabrata, Associate Professor and Head Department of Dermatology,

diunduh dari: www.tripodindonesia.com, pada tanggal 28 Januari 2012

16