ppt eritroderma

Click here to load reader

Upload: rahmi-fikriah

Post on 23-Jan-2016

464 views

Category:

Documents


92 download

DESCRIPTION

eritro

TRANSCRIPT

Slide 1

LAPORAN KASUS

ERITRODERMA

KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD BANGKINANG FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ABDURRAB2015

Oleh:FIKRIAH RAHMINIM. 09101021PEMBIMBINGDr. IMAWAN HARDIMAN Sp.KKDefinisi Eritroderma merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan eritema mengenai 90% atau lebih pada permukaan kulit yang biasanya disertai skuama.Epidemiologi mengenai pria ataupun wanita 2 : 1 sampai 4 : 1usia rata-rata > 40 tahunIdentifikasi psoriasis mendasari penyakit eritroderma lebih dari 1/4 kasus. Terdapat 87 dari 160 kasus adalah psoriasis berat.Etiologi alergi obat secara sistemikPerluasan penyakit kulit. Psoriasis Dermatitis seboroikpenyakit sistemik termasuk keganasan

Patofisiologi Dilatasi vaskuler aliran darah kulit >> laju lehilangan panas >> pasien merasa kedinginan & menggigil

Kehilangan panas >> penguapan cairan >> dehidrasi

Skuama >> ( 9 gr/m2) kehilangan protein >> hipoalbimun & globulin >>

Permeabilitas vaskuler >> + kehilangan protein edema periferGejala Klinis1. alergi obat kelainan kulit dapat juga mengenai membrane mukosa. alergi timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya eritema universal terutama pada saat akut, setelah mencapai fase penyembuhan barulah timbul skuama.

2. Perluasan penyakit kulit lainnyapsoriasis tanda khasnya akan menghilangmenimbulkan gejala awalnya eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi terjadinya psoriasis kelainan kulit lebih eritematosa dan agak meninggi dari pada sekitarnya dan skuama ditempat itu lebih tebalDermatitis seboroik pada bayi (penyakit Leiner) keadaan umumnya baik tanpa keluhaneritema dapat pada seluruh tubuh disertai skuama yang kasar.1, 3

3. penyakit sistemik termasuk keganasan (sindrom Sezary)eritema berwarna merah membara yang universal disertai skuama dan sangat gatal.Terdapat infiltrat pada kulit dan edema. Pada 1/3 - pada pasien didapati splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et plantaris, serta kuku yang distrofik.1

Diagnosis mencari tanda dari etiologi dari riwayat dan pemeriksaan fisikterlihat multiple pada biopsy punch; diulangi biopsy 3-6 bulan untuk menentukan diagnosis pastidilakukan pemeriksaan tambahan : biopsy untuk immunofluorescence, CBC, CD4: ratio CD8, CXR, biopsy kelenjar limfapikirkan DD laindiagnosis pasti dan pengobatan yang tepat

+

-

-

+Diagram 1. Diagnosis pasien yang dicurigai(CBC = pemeriksaan sel darah, CXR = x-ray thoraks)Sumber: Champion RH ed. Rooks, textbook of dermatology, 5th ed+---+Pemeriksaan penunjang 1. Laboratoriumanemia, leukositosis, limfositosis, eosinofilia, peningkatan IgE, dan peningkatan sedimentasi eritrosit.Gangguan elektrolit2. Pemeriksaan histopatologibiopsi kulit tergantung berat dan durasi proses inflamasi. Pada tahap akut, spongiosis dan parakeratosis menonjol, sehingga terjadi edema. Pada stadium kronis, akantosis dan perpanjangan rete ridge lebih dominanDiagnosis BandingDermatitis atopikPsoriasisDermatitis seboroikTatalaksana Golongan I: kortiksteroid (prednison 4 x 10 mg, penyembuhan dalam beberapa hari minggu)

Golongan II: kortikosteroid (prednison 4 x 10 mg 4 x 15 mg sehari); asetretin untuk psoriasis; penyembuhan dalam minggu bulan

Sindrom Sezary: kortikosteroid (prednison 30 mg sehari) atau metilprednisolon ekuivalen dengan sitostatik (klorambusil dengan dosis 2 - 6 mg sehari).

Eritroderma kronik: diberikan diet tinggi protein

Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema misalnya dengan salap lanolin 10% atau krim urea 10%

Komplikasi Cairan dan elektrolit hilang akibat kebocoran kapiler penurunan kadar protein darah terjadinya oedem, kelemahan otot, dan hipoalbuminemia. Gagal jantung high-output peningkatan aliran darah ke kulit. Keadaan ini biasanya terjadi pada orang tua, terutama dengan kelainan jantung.Peningkatan suseptibilitas terhadap infeksi akibat inflamasi, fisura, dan ekskoriasi pada kulit.

Prognosis Prognosis tergantung etiologiErupsi obat: menghilang minggu setelah penghentian obat, dgn kemungkinan hepatomegali.Psoriasis & atopik: dapat menghilang dalam hitungan bulan, atau menetap, dengan angka rekurensi tinggi.Keganasan: lebih sering kronis & refrakterSindrom Sezary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan meninggal setelah 5 tahun, sedangkan pasien wanita setelah 10 tahun

Ilustrasi kasus

IDENTITAS PASIENNama : Ny.NPendidikan: SDUmur : 57 TahunAgama: IslamJenis Kelamin: PerempuanSuku: MelayuPekerjaan : IRTNo.RM:Alamat : Batu Langkar BesarTanggal : 17/9/2015Status Pernikahan : Sudah MenikahANAMNESIS

Keluhan Utama: Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang: Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya terasa gatal-gatal di pergelangan dan punggung kaki kiri lebih kurang 1 bulan yang lalu, kemudian berobat ke dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil , tetapi lupa nama obatnya dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, juga lupa nama salepnya. Setelah diberikan obat tersebut keluhan gatal-gatal di kaki berkurang, tetapi setelah obatnya habis keluhan kambuh lagi, semakin parah dan mengenai hampir seluruh tubuh. Kulit di seluruh tubuh terasa menebal, panas, gatal terus menerus dan bersisik.

Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak pernah seperti ini sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada keluarga mengalami hal yang sama.

Riwayat Pengobatan: Pernah berobat dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil , tetapi pasien lupa nama obatnya dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, pasien juga lupa nama salepnya.Pasien juga pernah berobat ke dukun kampung dan disuruh mandi menggunakan air limau.

Pemeriksaan fisik

STATUS GENERALISATAKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran : Composmentis cooperatifTanda-tanda vital: TD: tidak diperiksaNadi: 88x/menitPernafasan: 22x/menitSuhu: 36,40CKeadaan gizi: baikPemeriksaan thorak: dalam batas normalPemeriksaan abdomen: dalam batas normal

Status Dermatologi

Lokasi: seluruh tubuhDistribusi : universalBentuk: tidak beraturanSusunan : tidak teraturBatas: difus Ukuran: plakatEfloresensi: Primer: plak, hiperpigmentasi, eritemaSekunder: berskuama kasar

Kelainan Selaput/Mukosa: Tidak Ada KelainanKelainan Mukosa: Tidak Ada KelainanKelainan Mata: Tidak Ada KelainanKelainan Kuku: Tidak Ada KelainanKelainan Rambut: Tidak Ada KelainanKelainan Kelenjar Getah Bening: Tidak Ada KelainanPemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratoriumDarah rutin hemoglobin, hematokrit, leukositEritrosit, limposit, eusinofilImunoglobulin (IgE)Histopatologi: biopsi kulit

Resume Pasien wanita usia 57 tahun datang kepoliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Bangkinang dengan keluhan Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya terasa gatal-gatal di pergelangan dan punggung kaki kiri lebih kurang 1 bulan yang lalu, kemudian berobat ke dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil , tetapi lupa nama obatnya dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, juga lupa nama salepnya. Setelah diberikan obat tersebut keluhan gatal-gatal di kaki berkurang, tetapi setelah obatnya habis keluhan kambuh lagi, semakin parah dan mengenai hampir seluruh tubuh. Kulit di seluruh tubuh terasa menebal, panas, gatal terus menerus dan bersisik.

Pasien pernah berobat dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil, tetapi pasien lupa nama obatnya dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, pasien juga lupa nama salepnya. Pasien juga pernah berobat ke dukun kampung dan disuruh mandi menggunakan air limau.Dari status dermatologis ditemukan lokasi: seluruh tubuh, distribusi: universal, bentuk: tidak beraturan, susunan: tidak teratur, batas: difus, ukuran: plakat, efloresensi: primer plak, hiperpigmentasi, eritema dan sekunder berskuama kasar.DIAGNOSIS : Eritroderma et causa suspec Erupsi Alergi ObatDIAGNOSIS BANDING : PsoriasisFixed Drug Eruption

Penatalaksanaan Umum: Hentikan penggunaan obat tersebutMakan makanan yang mengandung tinggi protein: seperti telur, ikan, daging dan lain-lain.Kontrol ulang jika obat habis dan timbulnya keluhan lain.Khusus : Sistemik Kortikosteroid prednison 4x10 mg jika dalam beberapa minggu tidak ada perbaikan dosisnya ditingkatkan menjadi 4x15mg. Jika ada perbaikan dosisnya diturunkan perlahan.Topikal: Salap lanolin 10%

Prognosis Quo ad sanam: dubia ad bonamQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad fungsionam : dubia ad bonamQuo ad kosmetikum: dubia ad bonam

Kesimpulan Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan eritema di seluruh/ hampir seluruh tubuh dan biasanya disertai skuama. Kelainan ini lebih banyak didapatkan pada pria, terutama pada usia rata-rata 40-60 tahun. Penyebab tersering eritroderma adalah akibat perluasan penyakit kulit sebelumnya, reaksi obat, alergi obat, dan akibat penyakit sistemik termasuk keganasan.

Gambaran klinik eritroderma berupa eritema dan skuama yang bersifat generalisata. Penatalaksanaan eritroderma yaitu dengan pemberian kortikosteroid dan pengobatan topikal dengan pemberian emolien serta pemberian cairan dan perawatan di ruangan yang hangat.

Pada pasien ini penatalaksanaan yang diberikan berupa pemberian obat Kortikosteroid yaitu prednison 4x10 mg, jika dalam beberapa minggu tidak ada perbaikan dosisnya ditingkatkan menjadi 4x15 m, jika ada perbaikan dosisnya diturunkan perlahan dan diberikan juga Salap lanolin 10%.

Prognosis eritroderma yang disebabkan obat-obatan relatif lebih baik, sedangkan eritroderma yang disebabkan oleh penyakit idiopatik, dermatitis dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan cenderung untuk kambuh.Daftar Pustaka Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010.Umar, H Sanusi. Erythroderma (generalized exfoliative dermatitis), diunduh dari: www.emedicine.com,pada 28 Januari 2012.Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC, 2004.Fitzpatricks Dermatology in General Medicine 7th eds. New York: McGraw-Hill, 2001.Bandyopadhyay debabrata, Associate Professor and Head Department of Dermatology, diunduh dari: www.tripodindonesia.com, pada tanggal 28 Januari 2012Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005.

Terima Kasih