ppt blok 28 s9

22
Sick Bulding Syndrome Sella Aprilyan Pratama 102010348 Steven 102012089 Elseyra Rebecca Parhusip 102012116 Haldi Tiody 102012213 Christin Doko Rehi 102012256 Febyan 102012353 Deviyana Kartasasmita 102012399 Nurhafiz bin Omar 102012502 Eliana Tjahja 102012515 “Kelompok F1”

Upload: eliana-tjahja

Post on 19-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Blok 28 S9

Sick Bulding SyndromeSella Aprilyan Pratama 102010348Steven 102012089Elseyra Rebecca Parhusip 102012116Haldi Tiody 102012213Christin Doko Rehi 102012256Febyan 102012353Deviyana Kartasasmita 102012399Nurhafiz bin Omar 102012502Eliana Tjahja 102012515

“Kelompok F1”

Page 2: Ppt Blok 28 S9

Skenario 9

• Seorang perempuan usia 30 tahun, datang ke klinik anda dengan keluhan utama batuk pilek berulang sejak 3 minggu yang lalu.

Page 3: Ppt Blok 28 S9

7 Langkah Diagnosis Okupasi

1.Diagnosis Klinis2.Pajanan yang dialami3.Hubungan pajanan dengan penyakit4.Pajanan yang dialami cukup besar5.Peran factor individu6.Faktor lain diluar pekerjaan7.Diagnosis okupasi

Page 4: Ppt Blok 28 S9

Anamnesis

• KU: batuk pilek sejak 3minggu yl• Keluhan tambahan dan riwayat penyakit sekarang :

demam hilang timbul,mata sering panas,mual nyeri seluruh badan,gatal 3 minggu yang lalu

• Riwayat dahulu• Riwayat keluarga• Riwayat pribadi

Page 5: Ppt Blok 28 S9

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : baik• Kesadaran : compos mentis• TTV : dalam batas normal

• Pemeriksaan penunjang (tidak ada kelainan)– Darah lengkap– Rontgen thorax

Page 6: Ppt Blok 28 S9

Diagnosa banding• ISPA• Streptococcus, Stafilococcus, Pnemococcus, Hemofilus, Bordetella

dan Corinebakterium.• gejalanya berupa rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang

kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri kepala

• Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah.

• Bila tidak terdapat komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari.

Page 7: Ppt Blok 28 S9

Penyakit akibat kerja

Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Dalam

ruangan atau ditempat kerja biasanya terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab penyakit akibat kerja berupa faktor

fisis, faktor kimiawi, faktor biologis, faktor fisiologis/ergonomis, serta faktor mental-psikologis.

Page 8: Ppt Blok 28 S9

7 langkah diagnosis PAK

1. Diagnosa klinis2. Pajanan yang dialami

– Meliputi pajanan saat ini dan sebelumnya. Informasi ini diperoleh terutama dari anamnesis yang teliti. Akan lebih baik lagi jika dilakukan pengukuran lingkungan kerja

Page 9: Ppt Blok 28 S9

7 langkah diagnosis PAK

3. Hubungan pajanan dengan penyakit– Untuk mengetahui hubungan pajanan dengan penyakit

dilakukan identifikasi pajanan yang ada. Evidence based berupa pajanan yang menyebabkan penyakit. Kemudian perlu diketahui hubungan gejala dan waktu kerja, pendapat pekerja (apakah keluhan/gejala ada hubungan dnegan pekerjaan).

Page 10: Ppt Blok 28 S9

7 langkah diagnosis PAK

4. Jumlah pajanan yang dialami– Mencari tahu patofisiologis penyakitnya, bukti epidemiologis,

kualitatif beurpa cara atau proses kerja, lama kerja, lingkungan kerja. Kemudian dilakukan observasi tempat dan lingkungan kerja, pemakaian APD, serta jumlah pajanan berupa data lingkungan, data ,monitoring biologis serta hasil surveilans.

Page 11: Ppt Blok 28 S9

7 langkah diagnosis PAK

5. Peranan faktor individu– Berupa status kesehatan fisik adakah alergi /atopi, riwayat

penyakit dalam keluarga, serta bagaimana kebiasaan berolah raga, status kesehatan mental, serta higine perorangan.

6. Faktor lain di luar pekerjaan– Adakah hobi, kebiasaan buruk (misalnya merokok) pajanan di

rumah serta pekerjaan sambilan yang dapat menjadi faktor pemicu penyakit yang diderita.

Page 12: Ppt Blok 28 S9

7 langkah diagnosis PAK

7. Diagnosis okupasi– Menentukan Diagnosa PAK, bukan PAK, diperbetat PAK, butuh

informasi lagi

Page 13: Ppt Blok 28 S9

Sick Building Sindrom

• Kumpulan gejala-gejala yang dialami penghuni gedung yang didalamnya terjadi gangguan sirkulasi udara tanpa terjadi penyakit atau penyebab khusus yang dapat di identifiksi

• Dikatakan Sick building Sindrom bila :– Adanya gejala-gejala kita berada di gedung– Kejelasan berkurangnya gejala ketika meninggalkan gedung (diluar gedung)– Munculnya gejala-gejala ketika kembali ke gedung– Dan di alami oleh orang banyak

Page 14: Ppt Blok 28 S9

Penyebab sick Building sindrom

• Sick Building Syndrome berkaitan erat dengan ventilasi udara ruangan yang kurang memadai dalam ruangan gedung, distribusi udara yang kurang merata, serta kurang baiknya perawatan sarana ventilasi

Page 15: Ppt Blok 28 S9

Indikator Sick Building Syndrome

• Penghuni gedung mengeluh sakit kepala, iritasi mata, hidung atau tenggorokan, batuk kering, kulit kering atau gatal, pusing dan mual, kesulitan dalam berkonsentrasi, kelelahan dan peka terhadap bau.

• Penyebab dari gejala tidak diketahui.• Sebagian besar pengadu melaporkan lega segera setelah

meninggalkan gedung.

Page 16: Ppt Blok 28 S9

Indikator sick building sindrom

• Dikatakan sick building sindrom bila lebih dari 20 % atau bahkan 50% pengguna satu gedung memiliki keluhan di atas

• Bila hanya 2/3 orang saja kemungkinan mereka hanya terkena flu biasa

Page 17: Ppt Blok 28 S9

GEJALA• Keluhan atau gejala dibagi Sick Building Syndrome dibagi dalam

tujuh kategori sebagai berikut:6

1.Iritasi selaput lendir, seperti iritasi mata, pedih, merah dan berair.2.Iritasi hidung, seperti iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, bersin,

batuk kering.3.Gangguan neurotoksik (gangguan saraf/gangguan kesehatan secara

umum), seperti sakit kepala, lemah, capai, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi.

4.Gangguan paru dan pernapasan, seperti batuk, nafas bunyi, sesak nafas, rasa berat di dada.

5.Gangguan kulit, seperti kulit kering, kulit gatal.6. Gangguan saluran cerna, seperti diare.7. Gangguan lain-lain, seperti gangguan perilaku, gangguan saluran

kencing, dll.

Page 18: Ppt Blok 28 S9

Pajanan

• Polusi Udara Dalam Ruang• Polusi fisik, yang termasuk ke dalam polusi fisik adalah:

– Pendingin udara (kaitannya dengan suhu dan kelembaban ruang).

• Secara umum, pengkondisian udara (air-conditioning) dilakukan dengan mengkondisikan udara dari luar bisa dipanaskan (untuk heating mode seperti di negeri-negeri dingin) atau didinginkan (untuk cooling mode seperti halnya di Indonesia) sehingga udara yang disemburkan ke dalam ruangan mencapai kondisi set-point (temperatur dan kelembaban) yang diinginkan.

– Debu di ruangan kerja– Karpet yang tidak dirawat

Page 19: Ppt Blok 28 S9

Pajanan

• Polusi biologi– Humidifier fever yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh

organisme yang menyebabkan sakit pada saluran pernafasan dan alergi. Organisme ini biasanya terdapat dan hidup pada air yang terdapat di sistem pendingin.

– Legionnaire disease penyakit ini juga berhubungan dengan sistem pendingin dalam ruang namun disebabkan oleh spesifik bakteri terutama bakteri legionella pneumophila

• Reaksi legionella memang sering tidak sertai gejala mencolok bahkan seperti flu biasa. Paling-paling hanya demam, menggigil, pusing, batuk berdahak, badan lemas, tulang ngilu dan selera makan lenyap.

Page 20: Ppt Blok 28 S9

Pajanan• Polusi kimia

– Penggunaan pewangi ruangan merupakan salah satu penyebab polusi dalam ruang karena pewangi ruangan tersebut akan memaparkan bermacam bahan yang serba kimiawi. Ada yang bisa menyebabkan alergi, pusing, hingga mual.

• Polusi gas• Polusi radiasi

– Radiasi alam– Di antara sekian banyak sumber radiasi alam, radon merupakan sumber radiasi

alam yang paling banyak mendapatkan perhatian sehubungan dengan efek merugikan yang ditimbulkannya. Radon merupakan gas radioaktif yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan secara kimia tidak reaktif

Page 21: Ppt Blok 28 S9

Pencegahan

• Ventilasi tempat udara luar bisa masuk sebaiknya tidak berdekatan dengan sumber pencemaran

• Pemilihan bahan bahan bangunan dan bahan pembersih ruangan tidak mencemari lingkungan dalam gedung

• Alat-alat kantor yang menyebabkan pencemaran ditaruh ditempat terpisah

• Menjaga kesehatan pada setiap masing-masing individu

Page 22: Ppt Blok 28 S9

KESIMPULAN

Sick Building Syndrome adalah sekumpulan gejala yang dialami oleh penghuni gedung atau bangunan dimana di

dalamnya terjadi gangguan sirkulasi udara, yang dihubungkan dengan waktu yang dihabiskan di dalam gedung tersebut, tetapi tidak terdapat penyakit atau

penyebab khusus yang dapat diidentifikasi.