ppt blok 26

23
Jessica 102012373 Evaluasi Program Puskesmas Mengenai Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue

Upload: jessiica-

Post on 05-Sep-2015

298 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

DBD

TRANSCRIPT

Slide 1

Jessica102012373

Evaluasi Program Puskesmas Mengenai Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue

SkenarioPada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan penyakit DHF masih di dapatkan pevalensi DHF berkisar 50/1000 penduduk dengan tingkat CFR 4%, rata2 penderita datang terlambat sehingga terlambat juga dirujuk kerumah sakit. Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan dari Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah 60%. Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi program pemberantasan penyakit DHF dan ingin didapatkan insidens yang serendah-rendahnya dan CFR 0%Rumusan MasalahPada evaluasi program pemberantasan DHF di dapatkan prevalensi DHF 50/1000 dengan CFR 4% dan ABJ 60%Analisis Masalah dengan Pendekatan EpidemiologiDilihat melalui lingkungan, frekuensi, distribusi,faktor penyebaran, dan cara transmisi dari DBD.Lingkunan: fisik, non-fisikFrekuensi: insidens, CFRDistribusi: menurut orang, tempat, dan waktuFaktor penyebaran: agent (virus dengue), reservoir, host, dan lingkunganCara transmisi

Di Indonesia kasus DBD pertama kali terjadi di Surabaya pada tahun 1968. Penyaki ini ditemukan di 200 kota di 27 provinsi dan telah terjadi KLB akibat DBD

kelompok tertinggi adalah usia 5-14 tahun 42% dan kelompok usia 15-44 tahun yang teserang sebanyak 37%.

CFR penyakit DBD mengalami penurunan dari tahun ke tahun walaupun masih tetap tinggi. Daerah yang perlu diwaspadai adalah DKI Jakarta, Bali, dan NTB.etiologiVirus Dengue Arboviroses yang sekarang dikenal sebagai genus flavivirus.4 serotype : DEN 1-4Vektor utama penyakit DBD nyamuk Aedes aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan). Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti memiliki habitat di lingkungan perumahan, tempat penampungan air bersih, bak mandi / tempayan sarang berkembang biaknyaPuskesmasTujuan mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmasFungsi PuskesmasPusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatanPusat pemberdayaan masyarakatPusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Tugas Dokter Puskesmas( FIVE STARS DOCTOR)Evaluasi ProgramEvaluasi program sistem kesehatanSistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari pelbagai elemen yang berhubungan dan saling mempengaruhi, yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Data evaluasi program: data sekunder

Masukan: 4M man, money, material, methodeProses: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.KeluaranLingkungan: fisik, non-fisikSasaran: perorangan, keluarga, kelompok, masyarakatDampak: derajat kesehatan, kebutuhan dan tuntutan, langsung dan tidak langsung

Problem solving cycleMenentukan prioritas masalah dan jalan keluarnya.Prioritas masalah : pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, pemilihan prioritas masalahPrioritas jalan keluar :Penyusunan alternatif jalan keluar (efektifitas dan efisiensi, uji lapangan, memperbaiki prioritas jalan keluar, penyusunan uraian rencana prioritas jalan keluar)

Peran puskesmas dalam penanggulangan DHF

Health promotionPreventifKuratifProtektifPemberdayaan masyarakatHealth promotionStrategi promosi kesehatanPromosi kesehatan oleh puskesmasPromosi kesehatan secara umum Penyuluhan kelompok , perorangan, media massaPreventif1. Pembersihan jentikProgram pemberantasan sarang nyamuk (PSN)LarvasidasiMenggunakan ikan (ikan kepala timah, cupang, sepat)2. Pencegahan gigitan nyamukMenggunakan kelambuMenggunakan obat nyamuk (bakar, oles)Tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung baju)penyemprotan

KuratifTirah baring selama masih demamObat antipiretik atau kompres panas hangat.Untuk menurunkan suhu dianjurkan pemberian parasetamol. Diajurkan pemberian cairan elektrolit (mencegah dehidrasi sebagai akibat demam, anoreksia dan muntah)Pasien harus diawasi ketat terhadap kejadian syok. Periode kritis adalah pada saat suhu turun pada umumnya hari ke-3 -5 fase demam.Pemeriksaan kadar hematokrit berkalaProtektif Protektif dengan mencegah dan membatasi penyebaran penyakit DBD melalui upaya memutuskan rantai penularan. Tindakan protektif dipengaruhi oleh prilaku dan kebiasaan masyarakat (pengetahuan, sikap, tindakan)Pembersihan jentik pemberantasan sarang nyamuk (PSN), larvasidasi, dan menggunakan ikan (ikan kepala timah, cupang, sepat). Pencegahan gigitan nyamuk menggunakan kelambu, obat nyamuk (bakar, oles), tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung baju), serta penyemprotan.

Usaha pemutusan rantai penularannya virus dengue, nyamuk Aedes aegypti, dan manusiaPemberantan vektor stadium dewasa fogging dengan insektisida malathionPemberantan vektor stadium jentik (PSN) fisik (3M), kimia (larvasida, bubuk abate, temephos), dan biologi (ikan pemakan jentik)

Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK)melakukan pemantauan jentikpenyuluhan kesehatanmenggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodik melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem pemantauan jentik berkala yang berjalan dengan baikAngka Bebas Jentik (ABJ)

indikator keberhasilan program pemberantasan vector penular DBD.Apabila ABJ suatu daerah rendah, maka kemungkinan untuk terkena demam berdarah adalah lebih besar dibanding daerah lain yang angka bebas jentiknya lebih besar. ABJ yang diharapkan adalah >95%.

PenutupDalam usaha merealisasi setiap upaya kesehatan tersebut harus mendapat kerjasama semua pihak termasuklah individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Untuk mengatasi masalah di dalam puskesmas kita perlu memilih prioritas masalah terlebih dahulu, kemudiaan menganalisanya, menentukan kesenjangan yang terjadi ( input, proses, keluaran, lingkungan, dan sebagainya) kemudiaan mencari solusi yang tepat sehingga masalah dapat terselesaikan