ppt blok 26 patricia

33
Pelayanan Kesehatan dalam Menanggulangi Penyakit Menular dan Gizi Buruk Patricia H. 102011444

Upload: christinahadisurya

Post on 26-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfsdfsdf

TRANSCRIPT

Pelayanan Kesehatan dalam Menanggulangi Penyakit Menular dan Gizi Buruk

Patricia H.

102011444

Skenario 3

Dr. M baru ditempatkan sebagai kepala puskesmas di Puskesmas Kecamatan T. Dari hasil evaluasi sementara yang dilakukan diketahui bahwa 5 penyakit utama adalah penyakit ISPA, penyakit Diare, penyakit TBC, penyakit kulit dan gizi buruk.

Wilayah Puskesmas T, dilalui oleh 2 sungai yang dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih, tempat mandi, mencuci dan tempat BAB. Sebagian penduduk menempati rumah semipermanen yang kurang sehat dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar.

Jumlah Posyandu di wilayah puskesmas sejumlah 5 posyandu di 5 desa dengan jumlah kader sebanyak 20 orang.

Problem Solving Cycle

1. Mengidentifikasi masalah → Brain storming2. Memilih masalah → Matriks

multiple criteria utility3. Mendefinisikan masalah secara operasional4. Membentuk kelompok kerja5. Pelajari secara seksama proses yang terjadi dari segala aspek6. Tentukan penyebab masalah yang pokok7. Identifikasi semua solusi yang mungkin8. Pemilihan prioritas jalan keluar9. Uji coba solusi 10. Evaluasi efektivitasnya

Proses Penyakit Menular : Rantai Infeksi

A. Agen infeksius

Dosis infeksius Kemampuan untuk menginvasi Infektivitas Patogenisitas Virulensi Variasi antigenik (virus influenza A) Viabilitas dalam keadaan bebas Spesifitas penjamu Kemampuan untuk memiliki resistensi terhadap

antimikrobial Imunogenitas

B. Habitat / Reservoir(habitat normal tempat suatu agen infeksi hidup, berkembang biak, dan tumbuh

di dalamnya)

1. Reservoir manusia Carrier

Carrier yang terjangkit, infeksinya tidak terlihat selama infeksi tsb berkembang (Infeksi Subklinis)

Carrier dalam tahap inkubatori (Awal sakit) Carrier dalam tahap pemulihan (Sudah sakit) Chronic Carrier (Sakit lama dan infeksius lama)

Orang yang terkolonisasi Orang yang sakit

2. Reservoir binatang Carrier - > ayam (Salmonella) Binatang terinfeksi secara klinis

3. Reservoir lingkungan Air, tanah

C. Pintu keluar (Portal of Exit)(suatu jalan yang dilalui suatu agen infeksi ketika meninggalkan pejamunya)

Sistem pernapasan - ISPA, tbc Sistem genitourinari Sistem gastrointestinal - diare Kulit dan membran mukus - penyakit kulit Darah Rute transplasental

D. Cara penularan

1. Penularan langsung Kontak langsung (penyakit kulit) Droplet (ispa, tbc)

2. Penularan tidak langsung → objek perantara Alat yang terkontaminasi (tempat tidur, alat masak atau alat makan,

instrumen bedah atau duk; air, makanan, susu, produk biologis seperti darah, serum, plasma, jaringan organ tubuh)

Vektor → artropoda Mekanis - co/ kaki serangga Biologis - co/ anopheles

3. Penularan melalui udara (airborne transmission) 1-5 micron

Debu Nuklei (co/tbc, influensa)

E. Pintu Masuk (Portal of Entry)

Organisme membutuhkan suatu pintu masuk yang spesifik untuk dapat menimbulkan infeksi. Contohnya patogen tifus yang ditularkan oleh rute fekal oral. M. tuberculosis diinhalasi → rambut, silia dan

mukus pada sistem pernapasan → paru-paru → hematogen

F. Pejamu yang Rentan

Faktor inheren atau nonspesifik → sifat dasar manusia

• Penghalang alami (kulit, rambut, reaksi refleks batuk, bersin)

• Mekanisme khusus

• Aktivitas hormonal Kekebalan Perolehan → Antibodi

• Kekebalan aktif• Alami• Buatan

• Kekebalan pasif• Alami• Buatan

F. Pejamu yang Rentan

Faktor inheren atau nonspesifik → sifat dasar manusia

• Penghalang alami (kulit, rambut, reaksi refleks batuk, bersin)

• Mekanisme khusus • Aktivitas hormonal

Kekebalan Perolehan → Antibodi

• Kekebalan aktif• Alami• Buatan

• Kekebalan pasif• Alami• Buatan

Faktor resistansi sekunder Faktor intrinsik: Umur, jenis

kelamin, disposisi genetik, dan penyakit yang dapat mengganggu respon kekebalan (HIV, neoplasia).

Faktor ekstrinsik (faktor lingkungan): Kekurangan gizi, istirahat, status sosioekonomik

Status Gizi

Optimal / Buruk / Lebih Gangguan gizi

Faktor primer: susunan makanan salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dan sebagainya.

Faktor sekunder: semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi.

UKBM: Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (POSYANDU, Poskesdes,

Polindes, dll)

1. Promosi Kesehatan/Penyuluhan Kesehatan masyarakat (PKM)

•Tujuan: ↑ kesadaran penduduk akan nilai kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat.

•PHBS:

1.Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2.Memberi ASI eksklusif

3.Menimbang balita setiap bulan

4.Menggunakan air bersih

5.Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6.Menggunakan jamban sehat

7.Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8.Makan buah dan sayur setiap hari

9.Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10.Tidak merokok di dalam rumah

2. KIA dan KB Tujuan: menurunkan angka kematian dan kejadian sakit di

kalangan ibu, meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, dan menurunkan angka kelahiran

Sasaran Primer: ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak sampai umur 5 tahun Sekunder: dukun bersalin dan kader kesehatan pasangan usia subur

Kegiatan Utama ANC, pertolongan persalinan Latihan dukun KB

Kegiatan integrasi Imunisasi, konseling, pemeriksaan Hb, penimbangan BB anak,

pembagian tab. Fe, pembagian vit.A

3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, mengurangi faktor risiko lingkungan yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular, memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu

Sasaran Primer: ibu hamil, balita dan anak-anak sekolah Sasaran Sekunder: lingkungan pemukiman masyarakat Kegiatan utama

Surveilan epidemiologi Imunisasi Pemberantasan vektor (co/memperbaiki sistem pembuangan sampah)

Kegiatan integrasi Penyuluhan Kebersihan lingkungan Pengobatan

Surveilans Epidemiologi

pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu

untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangannya mencakup masalah morbiditas, mortalitas, masalah gizi,

demografi, penyakit menular, penyakit tidak menular, demografi, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan beberapa faktor risiko pada individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Kegiatan pokok: pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penarikan kesimpulan dan penyebaran informasi

4. Perbaikan Gizi

meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi

Kelompok berisiko tinggi (ibu hamil dan balita) Kegiatan Utama Penimbangan anak → KMS Penimbangan dan pemeriksaan Hb untuk bumil PMT

Kegiatan integrasi: Penyuluhan, konseling

Kartu Menuju Sehat

kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak → berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin

fungsi KMS Alat untuk memantau pertumbuhan Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak Sebagai alat edukasi serta indikator untuk merujuk

Pemberian Makanan Tambahan

memperbaiki keadaan gizi anak yang menderita kurang gizi, anak balita dengan kriteria

tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah.

Kegiatan demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara

memasaknya Diutamakan bahan makanan sumber kalori dan protein tanpa

mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, kelapa dan hasil olahannya

PMT pemulihan → pemberian suplementasi • vitamin A untuk bayi 2 kali setahun• suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil• pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi karena parasit cacing

5. Kesehatan Lingkungan menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan

sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat

Kegiatan Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia

• Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (inpres jaga)

• Penyuluhan kesehatan lingkungan dengan demonstrasi pembuatan jamban keluarga

Menyediakan air bersih• Perlindungan terhadap sumber mata air (tes hygiene air, kaporitisasi sumur

tercemar)

• Penyuluhan tentang pembuatan sumur

• Penyediaan sumur pompa tangan & sarana air minum lainnya

• Penyuluhan tentang air minum sehat

• Secara rutin tes air yang dikonsumsi masyarakat Pembuangan sampah yang baik Pengawasan tempat umum: perusahaan-perusahaan penghasil limbah

cair, tempat pengolahan dan penjualan makanan, tempat-tempat umum, dan sanitasi perumahan.

Manajemen Puskesmas

Masalah di manajemen akan berpengaruh terhadap proses berlangsungnya suatu program

A. Perencanaan: penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas (P) Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

B. Pelaksanaan dan pengendalian (A & C) Pengorganisasian Penyelenggaraan Pemantauan Penilaian

C. Pengawasan dan pertanggung jawaban (C)

Posyandu

salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan

Menunjang percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA Sasaran : seluruh masyarakat, utamanya yaitu neonatus, bayi,

balita, ibu hamil, menyusui, nifas dan Pasangan Usia Subur Kegiatan umum

Kesehatan Ibu dan Anak KB Imunisasi Gizi Pencegahan dan Penanggulangan Diare, meliputi

• Penyuluhan PHBS• Pemberian oralit

Oralit

1 liter air matang /4 gelas air suhu normal + secubit garam / ½ sdt + 9 sdt gula pasir

Posyandu: Meja Pelayanan

Meja 1: Pendaftaran Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil Meja 3: Mengisi buku KIA / KMS Meja 4:

1. Menjelaskan data KIA / KMS berdasarkan hasil 2. Menilai perkembangan balita sesuai umur berdasarkan buku

KIA. Jika ditemukan keterlambatan, kader mengajarkan ibu untuk memberikan rangsangan dirumah

3. Penyuluhan 4. Rujuk ke Puskesmas, bila perlu

Meja 5: imunisasi, Pelayanan KB, Pemeriksaan kesehatan, Pemberian Fe / pil tambah darah, vitamin A (kader dapat membantu pemberiannya), kapsul yodium dan obat-obatan lainnya

KADER

Petugas Kesehatan

Posyandu

keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

Bentuk pelaporan di tingkat kelurahan tentang kesehatan anak S= jumlah balita yang ada di wilayah posyandu, K =jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS, D= jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N= jumlah balita yang naik berat badannya

cakupan kegiatan penimbangan (K/S), kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K), tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S), kecenderungan status gizi (N/D), efektifitas kegiatan (N/S)

Evaluasi Program

Evaluasi formatif dilakukan pada tahap awal program untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-

benar telah sesuai dengan masalah

Evaluasi promotif dilakukan saat program sedang dilaksanakan. untuk mengukur apakah program yang sedang

dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan apakah terjadi penyimpangan

Evaluasi sumatif jenis evaluasi yang dilaksanakan pada saat program telah

selesai untuk mengukur keluaran (output) atau dampak (impact)

Kesimpulan

Puskesmas bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat. Untuk memecahkan masalah yang terjadi di suatu wilayah puskesmas, digunakanlah siklus pemecahan masalah yang diawali dengan identifikasi masalah dan dilanjutkan dengan proses pemecahannya. Untuk identifikasi masalah yang ada dan solusinya, dibutuhkan pendekatan secara epidemiologi terhadap penyakit utama pada wilayah tersebut, yaitu penyakit menular dan status gizi yang buruk.