piter ppt blok 26

Upload: piter-pical

Post on 01-Mar-2016

68 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Piter PPT Blok 26

TRANSCRIPT

  • Program Puskemas dalam Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

    Piter PicalE-1

  • AgentAgen penyebab penyakit DBD berupa virus dengue dari Genus Flavivirus (Arbovirus Grup B) salah satu Genus Familia Togaviridae. Ada 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1.Den2,Den-3,Den-4. Virus dengue ini memiliki masa inkubasi yang tidak terlalu lama yaitu antara 3-7 hari. Dalam masa tersebut penderita merupakan sumber penular penyakit DBD.

  • HostHost adalah manusia yang peka terhadap infeksi virus dengue. Faktor yang mempengaruhi adalah :a. Umur. Semua golongan umur dapat terserang virus dengue. Saat pertama kali terjadi epidemi dengue di Gorontalo kebanyakan anak berumur 1-5 tahun terserang DBD.b. Jenis Kelamin. Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan kerentanan terhadap serangan DBD dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin. Di filipina dilaporkan rasio antar kelamin adalah 1:1. Sedangkan singapura menyatakan bahwa DBD pada anak laki-laki lebih banyak dibanding perempuan

  • VektorVektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti (perkotaan) dan Aedes albopticus (pedesaan). Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah:-. Sayap dan badannya belang atau bergaris putih-. Berkembang biak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, WC, tempayan, dll.-. Jarak terbang 100m-. Bersifat diurnal, yaitu aktif pada pagi hingga siang -. Tahan dalam suhu panas dan kelembapan tinggi-. Penularan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang menghisap darah.

  • Lingkungan-. Letak geografis. Penyakit akibat virus dengue tersebar luas di negara subtropik dan tropik yang terletak antara 300 Lintang Utara dan 40o Lintang Selatan.-. Musim. Di negara dengan 4 musim, epidemi DBD berlangsung pada musim panas, tetapi di asia tenggara epidemi DBD terjadi pada musim hujan. Kelembapan pada musim hujan menyebabkan akitivitas vektor meninggi.-. Populasi. Kepadatan penduduk yang tingi akan mempermudah terjadinya infeksi virus dengue.

  • TransmisiDemam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepti. Nyamuk tersebut mendapat virus dari orang yang dalam darahnya terdapat virus itu. Orang itu (carrier) tidak harus orang yang sakit demam berdarah. Sebab, orang yang mempunyai kekebalan tidak tampak sakit atau bahkan sama sekali tidak sakit walaupun dalam darahnya terdapat virus dengue. Virus dengue akan berada dalam darah manusia selama 1 minggu. Orang dewasa biasanya kebal terhadap virus dengue.Tempat yang beresiko tinggi untuk penularan ialah tempat umum (RS,puskesmas,sekolah).

  • PuskesmasPuskesmas ialah unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.Tujuannya puskesmas untuk mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja puskesmas.

  • Program DHF1. Pemberantasan vektor-. Abatisasi selektif. Pemberian bubuk abate yang dilakukan oleh petugas kesehatan, jumantik dan kader kelurahan pada tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras. Dosisnya satu sendok peres (10gram) untuk 100 liter air.-. Kegiatan 3M. Dengan Bulan Gerakan 3M yang perwujudannya melalui jumat bersih selama 30 menit setiap satu minggu sekali. Dilakukan dengan pengawasa kader PKK : menguras, menutup dan mengubur tempat pertumbuhan jentik.

  • -. Fogging Fokus.Pengasapan menggunakan insektisida yang dilakukan di titik fokus dan sekitarnya dengan radius 100 meter atau kurang lebih 20 rumah sekitarnya. Dilakukan 2 siklus dengan jarak seminggu. Dilakukan bila:1. Dalam radius 100 meter dari rumah penderita DBD ada 2 kasus DBD lain2. Dalam radius 100 meter dari rumah penderita DBD, ada 3 kasus demam3. Ada kasus DBD meninggal-. Fogging massal. Dilakukan 2 sklus di seluruh wilayah daerah endemis pada awal dan akhir musim hujan

  • 2. Pelaksanaan Survei Jentik (pemeriksaan jentik)Survei jentik dilakukan dengan cara sebagai berikut :-. Semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan Aedes aegypti diperiksa.-. Untuk memeriksa tempat penampungan air yang berukuran besar(tempayan, drum), jika pada pandangan pertama tidak menemukan jentik, tunggu kira-kira 1 menit untuk memastikan keberadaan jentik.-. Untuk memeriksa tempat perkembangbiakan yang kecil (pot, botol air), air dipindahkan ke tempat lain.-. Untuk memeriksa jentik di tempat yang agak gelap, atau airnya keruh, gunakan senter.

  • 3. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)Pencegahan dilakukan melalui jalur :-. Penyuluhan kelompok : PKK, organisasi sosial masyarakat, kelompok agama, guru, murid sekolah, dll.-. Penyuluhan perorangan : ibu-ibu pengunjung posyandu, penderita/keluarga di puskesmas, kunjungan rumah oleh kader/petugas kesehatan.-. Penyuluhan melalui media massa : TV, radio ,dll (oleh Dinas Kesehatan Tingkat II,I, dan pusat).Menggerakkan masyarakat untuk PSN penting terutama sebelum musim penularan tiba.

  • 4. Pertolongan pada penderitaPada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma akibat peningkatan kapiler dan pendarahan. Pertolongan pada DBD : -. Tirah baring selama masih demam-. Obat antipiretik atau kompres panas hangat-. Menurunkan suhu dgn parasetamol, asetosal/salisilat tidak dianjurkan (gastritis,asidosis, pendarahan)-. Pemberian cairan elektrolit (jus buah, sirup, susu) untuk mencegah dehidrasi. Disamping air putih, dianjurkan diberikan selama 2 hari.

  • -. Pasien harus diawasi ketat terhadap kejadian syok. Periode kritis adalah pada saat suhu turun pada umumnya hari ke-3 -5 fase demam-. Pemeriksaan kadar hematokrit berkala untuk pengawasan hasil pemberian cairan yaitu menggambarkan derajat kebocoran plasma dan pedoman kebutuhan cairan vena-. Jenis cairan kristaloid : larutan ringer laktat ( RL), larutan ringer asetat (RA), larutan garam faali (GF), detroksa 5% dalam larutan ringer laktat (D5/RL), detroksa 5% dalam larutan ringer asetat (D5/RA). -. Cairan koloid : dekstran 40, plasma, albumin

  • Promosi KesehatanSecara umum tindakan promosi kesehatan meliputi beberapa kegiatan, yaitu :-. Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan-. Memberi nutrisi yang sesuai standar-. Meningkatkan kesehatan mental-. Penyediaan perumahan yang sehat-. Rekreasi yang cukup-. Pekerjaan yang sesuai-. Melakukan konseling perkawinan-. Melaksanakan pemeriksaan berkala

  • Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)Pencegahan dilakukan melalui jalur :-. Penyuluhan kelompok : PKK, organisasi sosial masyarakat, kelompok agama, guru, murid sekolah, dll.-. Penyuluhan perorangan : ibu-ibu pengunjung posyandu, penderita/keluarga di puskesmas, kunjungan rumah oleh kader/petugas kesehatan.-. Penyuluhan melalui media massa : TV, radio ,dll (oleh Dinas Kesehatan Tingkat II,I, dan pusat).Menggerakkan masyarakat untuk PSN penting terutama sebelum musim penularan tiba.

  • Langkah-langkah dalam penyuluhan kelompok :-. Usahakan agar setiap peserta pertemuan dapat duduk dalam posisi saling bertatap muka satu sama lain. Misalnya berbentuk huruf U, O atau setengah lingkaran-. Mulailah dengan memperkenalkan diri-. Kemudian menyampaikan pentingnya membicarakan DBD, antara lain bahayanya, dapat menyerang sewaktu-waktu pada semua umur terutama anak-anak.-. Jelaskan materi yang telah disiapkan secara singkat dengan menggunakan gambar-gambar atau alat peraga misalnya lembar balik (flipchart) atau leaflet/poster-. Setelah itu beri kesempatan pada peserta untuk berbicara atau mengajukan pertanyaan.

  • Pencegahan1. Pemberantasan primerPencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit.-. Pengendalian vektor.a. Pengendalian cara kimiawi : menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa/larvab. Pengendalian hayati/biologik : beberapa jenis ikan kepala timah, ikan gabus adlh pemangsa larva nyamukc. Pengendalian lingkungan : memasang kawat kasa pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi. Hindari menggantung pakaian di kamar atau tempat yang tidak terpajan sinar matahari

  • -. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mencegah penyakit DBD yang disertai pemantauan hasil secara terus menerus. Dalam membasmi penularan DBD ada istilah 3M, yaitu :1. Menguras bak mandi, penampungan air, tempat minum hewan peliharaan minimal sekali seminggu2. Menutup rapat tempat penampungan air sehingga tidak dapat diterobos oleh nyamuk dewasa3. Mengubur barang bekas yang tidak terpakai, yang dapat menampung air hujan sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk

  • 2. Pemberantasan sekunderPada pencegahan sekunder dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut : penemuan, pertolongan, dan pelaporan penderita DBD, dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan masyarakat

    -. Pengobatan Penderita DBD Istirahat total di tempat tidur.Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (peroral/IV).Berikan makanan lunak.Medikamentosa yang bersifat simptomatis.Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder.

  • 3. Pemberantasan tersierPencegahan tingkat ketiga ini dimaksudkan untuk mencegah kematian akibat penyakit DBD dan melakukan rehabilitasi. Upaya pencegahannya, yaitu:-. Transfusi darahPenderita yang menunjukkan gejala perdarahan seperti hematemesis dan melena diindikasikan untuk mendapatkan transfusi darah secepatnya-. Stratifikasi Daerah Rawan DBD1. Endemis. Yaitu Kecamatan, Kelurahan, yang dalam 3 tahun terakhir selalu ada kasus DBD. Kegiatan yang dilakukan adalah fogging Sebelum Musim Penularan (SMP), Abatisasi selektif, dan penyuluhan kesehatan kepada masyaraka

  • 2. Sporadis. Yaitu Kecamatan, Kelurahan, yang dalam 3 tahun terakhir ada kasus DBD. Kegiatan yang dilakukan adalah Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), PSN dan 3M, penyuluhan tetap dilakukan.3. Potensial. Yaitu Kecamatan, Kelurahan, yang dalam 3 tahun terakhir tidak ada kasus DBD. Tetapi penduduk padat, mempunyai hubungan transportasi dengan wilayah lain dan persentase rumah yang ditemukan jentik > 5%. Kegiatan yang dilakukan adalah PJB, PSN, 3M dan penyuluhan4. Bebas. Yaitu Kecamatan, Kelurahan yang tidak pernah ada kasus DBD. Ketinggian dari permukaan air laut > 1000 meter dan persentase rumah yang ditemukan jentik 5%. Kegiatan yang dilakukan adalah PJB, PSN, 3M dan penyuluhan.

  • Sekian Terimakasih

    **********************