pleno skenario gangguan jiwa
TRANSCRIPT
![Page 1: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/1.jpg)
GANGGUAN JIWAGANGGUAN JIWA
suatu ketidakberesan kesehatan denganmanifestasi-manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk, disebabkan oleh gangguan biologis, sosial, psikologis, genetik, fisis, atau kimiawi.
• Gangguan jiwa minor (neurosis)• Gangguan jiwa mayor (psikosis)
![Page 2: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/2.jpg)
Macam-macam Neurosis Minor
![Page 3: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Neurosis Cemas (anxiety neurosis atau anxiety state )
1) Gejala somatis dapat berupa sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengambang, lekas lelah, keringat dingan, dst.
2) Gejala psikologis berupa kecemasan, ketegangan, panik, depresi, perasaan tidak mampu,
![Page 4: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Neurosis Histeria
Gejala utama nya adl gejala emosional yang tak terkendali sebagai cara mempertahankan diri dari rangsangan emosional
• Histeria Minor : ditandai dengan kecemasan diubah menjadi gg. Fungsional susunan syaraf somatomotorik/somatosensorik
• Histeria Mayor : menyebabkan fungsi kejiwaan satu dengan lain nya terpisah dan berfungsi secara otonom
![Page 5: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Neurosis Fobik
Ketakutan yang irasional terhadap suatu benda/keadaan (fobia)
Macam-macam fobia :
1. Hematofobia : takut darah
2. Hidrofobia : takut air
3. Akrofobia : takut ketinggian
![Page 6: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Neurosis Obsesi Kompulsif
Adanya obsesi berupa suatu ide yg mendesak ke pikiran dan menguasai kesadaran
- Pyromania : membakar sesuatu
- Kleptomania : mencuri
- Wanderlust : berpergian
![Page 7: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/7.jpg)
Faktor penyebab :
1. Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.
2. Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu
![Page 8: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/8.jpg)
5. Neurosis Depresif
Ciri utama nya tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, dan cenderung menyalahkan diri sendiri
1) gejala jasmaniah : senantiasa lelah.2) gejala psikologis : sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya
![Page 9: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/9.jpg)
Faktor Penyebab :
1. Adanya distorsi kognitif (pemikiran negatif)
2. Adanya kekeliruan tentang realita
![Page 10: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/10.jpg)
6. Neurasthenia
Gangguan jiwa dengan gekala utama tidak bersemangat, cepat lelah, emosi labil, kemampuan berpikir menurun
Terdapat gejala-gejala tambahan, yaitu insomnia, kepala pusing, sering merasa dihinggapi bermacam-macam penyakit
![Page 11: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/11.jpg)
Faktor Penyebab :
1. Terlalu lama menekan perasaan
2. Pertentangan batin
3. Terhalanginya keinginan
4. Sering gagal dalam menghadapi persaingan
![Page 12: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/12.jpg)
Diagnosis Gangguan Jiwa
![Page 13: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/13.jpg)
Anamnesis
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang
Riwayat gangguan dahulu
Riwayat perkembangan diri
Latar belakang social, keluarga, pendidikan, pekerjaan, perkawinan
![Page 14: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/14.jpg)
RETARDASI MENTAL
kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak)
![Page 15: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/15.jpg)
Tingkatan Retardasi Mental
Untuk menentukan berat-ringannya retardasi mental, kriteria yang dipakai adalah:
1. Intelligence Quotient (IQ),
2. Kemampuan anak untuk dididik dan dilatih, dan
3. Kemampuan sosial dan bekerja (vokasional)
![Page 16: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/16.jpg)
Klasifikasi
1. Retardasi Mental Taraf Perbatasan IQ = 68 – 85
2. Retardasi Mental RinganIQ = 52 – 67
3. Retardasi Mental SedangIQ = 36 – 51
4. Retardasi Mental BeratIQ = 20 – 35
5. Retardasi Mental Sangat BeratIQ = kurang dari 20
![Page 17: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/17.jpg)
Tata Laksana Retardasi Mental
![Page 18: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/18.jpg)
1. Pencegahan Primer
dapat dilakukan dengan: 1) pendidikan kesehatan pada masyarakat, 2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi, 3) konseling genetik, 4) Tindakan kedokteran, antara lain:
a) perawatan prenatal dengan baik, b) pertolongan persalinan yang baik, dan c) pencegahan kehamilan usia sangat muda dan terlalu tua.
![Page 19: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/19.jpg)
2. Pencegahan Sekunder
meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis
![Page 20: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/20.jpg)
3. Pencegahan Tersier
1. Pendidikan SLB/pelatihan khusus
2. Pemberian neuroleptika untuk anak hiperaktif
3. Koseling untuk orang tua
![Page 21: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/21.jpg)
Macam-macam Terapi
![Page 22: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/22.jpg)
1. Psikoterapi Individual2. Psikioterapi Kelompok3. Psikoterapi Analitik (mencari sumber
masalah)4. Sosioterapi5. Terapi Seni Kreatif6. Terapi Kerja7. Terapi Prilaku8. Farmakoterapi
> anticemas dan antidepresan (alprazolam sbg penenang)
![Page 23: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/23.jpg)
GANGGUAN TIDUR
Klasifikasi :
1. Dyssomnia : kondisi psikogenik primer, gangguan utamanya adl jumlah kualitas waktu tidur
1.1 insomnia
1.2 Hipersomnia
1.3 Gg. Jadwal tidur
![Page 24: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/24.jpg)
1.1 Insomnia
Kesulitan untuk tidur atau mempertahankan kualitas tidur yang buruk selama minimal 3x seminggu dalam satu bulan
![Page 25: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/25.jpg)
1.2 Hipersomnia
Rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari,atau serangan tidur (sleep attack) bukan karena kurang tidur.
Terjadi setiap hari selama lebih dari satu bulan
![Page 26: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/26.jpg)
1.3 Gg. Jadwal Tidur
![Page 27: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/27.jpg)
2. Parasomnia : peristiea episodik yang terjadi selama tidur
2.1 Somnambulisme
2.2 Night Terrors
2.3 Nightmares
![Page 28: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/28.jpg)
2.1 Somnambulisme (sleep walking)
Bangun dari tempat tidur, biasanya pada sepertiga awal tidur malam dan terus berjalan
Menunjukkan wajah bengong, dan tidak memberikan respon saat diberi rangsangan untuk bangun
Tidak ingat apa yang terjadi setelah sadar dan disorientasi
![Page 29: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/29.jpg)
2.2 Night Terrors
Bangun dari tidur, teriak karna panil, disertai anxietas hebat, jantung berdebar-debar, nafas cepat dan pupil melebar
![Page 30: pleno skenario gangguan jiwa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721154497959fc0b8eca03/html5/thumbnails/30.jpg)
2.3 Nightmares
Terbangun dari tidur saat malam kerena mimpi yang menakutkan.
Saat sadar (bangun) langsung mengenali lingkungan